Siap Sambut Ramadhan 2025? Ini Naskah Khutbah Jumat Spesial Buatmu!

Daftar Isi

Siap Sambut Ramadhan 2025

Tribuners yang dirahmati Allah, nggak terasa ya, sebentar lagi bulan Ramadhan akan datang menyapa kita. Bulan suci yang selalu kita rindukan kehadirannya ini adalah momen yang tepat untuk kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagai umat Muslim, tentu kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut bulan penuh berkah ini.

Nah, pas banget nih, buat kamu yang lagi cari materi khutbah Jumat spesial untuk menyambut Ramadhan 2025, artikel ini cocok banget buat kamu! Khutbah Jumat ini akan membahas tentang bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan agar ibadah kita semakin berkualitas dan mendapatkan ridha Allah SWT. Yuk, simak naskah khutbah Jumat berikut ini!

Khutbah Pertama

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ.

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. فَاِنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ .وَقَالَ أَيْضًا: وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ.كَمَا أُوْصِيْ بِطَاعَةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَائِلِ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

Jamaah Jum’ah rahimakumullah.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, suri teladan terbaik bagi seluruh umat manusia.

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Janganlah kita mati kecuali dalam keadaan Muslim.

Hari Jumat yang penuh berkah ini, mari kita jadikan momentum untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba. Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, bulan yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan. Di bulan ini, pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu neraka ditutup rapat-rapat, dan setan-setan dibelenggu.

Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk meraih ampunan dosa, meningkatkan derajat ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di bulan ini, setiap amal kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya. Bahkan, tidur pun di bulan Ramadhan bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan baik.

لَوْ تَعْلَمُ أُمَّتِي مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّوْا أَنْ تَكُوْنَ السَّنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ

Artinya: “Sekiranya umatku mengetahui keutamaan-keutamaan yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya mereka akan berharap agar satu tahun penuh dijadikan Ramadhan.”

وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا ابْنُ آدَمَ تُضَاعَفُ عَشْرًا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ ، إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِي بِهِ ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَتَهُ مِنْ أَجْلِيْ ، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Setiap kebaikan yang dikerjakan oleh anak Adam pahalanya dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala berfirman : Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (langsung). (dia) meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Aku. Puasa itu perisai. Dan bagi yang berpuasa ia memiliki dua kebahagiaan, kebahagiaan tatkala berbuka puasa dan kebahagiaan tatkala bertemu dengan Tuhannya.”

Oleh karena itu, mari kita sambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan persiapan yang matang. Jangan sampai kita melewatkan bulan Ramadhan begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa. Rugi besar jika Ramadhan berlalu, namun dosa-dosa kita belum diampuni.

وَرِغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

Artinya: “Sungguh merugi bagi seseorang yang kedatangan bulan Ramadhan hingga ia pergi meninggalkannya dan dosanya belum diampuni.”

Bentuk Persiapan Menyambut Ramadhan

Secara umum, ada tiga bentuk persiapan utama yang perlu kita lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan, yaitu:

  1. Persiapan Ilmu
  2. Persiapan Mental dan Iman
  3. Persiapan Amal

Mari kita bahas satu per satu persiapan ini agar kita bisa lebih maksimal dalam menyambut dan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

1. Persiapan Ilmu

Ilmu adalah pondasi utama dalam beribadah. Agar ibadah yang kita lakukan benar dan diterima oleh Allah SWT, maka kita harus memiliki ilmunya. Termasuk dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita perlu memahami ilmu tentang puasa.

Ilmu puasa ini meliputi:

  • Pengertian puasa: Apa itu puasa secara bahasa dan istilah? Apa saja hikmah dan keutamaan puasa?
  • Syarat dan rukun puasa: Apa saja syarat wajib dan syarat sah puasa? Apa saja rukun puasa yang harus dipenuhi?
  • Hal-hal yang membatalkan puasa: Apa saja perbuatan atau tindakan yang dapat membatalkan puasa?
  • Hal-hal yang makruh saat puasa: Apa saja perbuatan yang sebaiknya dihindari saat puasa karena hukumnya makruh?
  • Sunnah-sunnah puasa: Apa saja amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan saat puasa agar pahala semakin berlimpah?

Dengan memahami ilmu puasa ini, kita akan menjalankan ibadah puasa dengan benar dan khusyuk. Kita akan terhindar dari perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa kita.

صَائِمٌ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga.”

Selain ilmu tentang puasa, kita juga perlu mempersiapkan ilmu tentang ibadah-ibadah lain yang dianjurkan di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, i’tikaf, qiyamullail, membaca Al-Qur’an, dan lain sebagainya.

Jika kita masih awam tentang ilmu agama, jangan malu untuk belajar dan bertanya kepada guru atau ustadz yang terpercaya. Menghadiri majelis ilmu atau membaca buku-buku agama juga sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita.

2. Persiapan Mental dan Iman

Persiapan mental dan iman sama pentingnya dengan persiapan ilmu. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan ujian dan tantangan. Kita akan diuji kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan iman kita. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan mental agar kuat dan semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan mental adalah dengan mengingat-ingat kembali keutamaan bulan Ramadhan. Dengan mengetahui keutamaan Ramadhan, motivasi kita untuk beribadah akan semakin meningkat. Kita akan merasa rugi jika melewatkan kesempatan emas di bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW sendiri telah memberikan motivasi yang luar biasa kepada para sahabatnya menjelang Ramadhan.

Salman Al-Farisi RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berkhutbah pada hari-hari terakhir bulan Sya’ban:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah dekat kepadamu sekalian bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Inilah Ramadhan, bulan yang Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan shalat tarawih di malam harinya sebagai sunnah.”

Dalam khutbah tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan berbagai keutamaan Ramadhan, di antaranya:

  • Bulan yang agung dan penuh berkah.
  • Terdapat malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.
  • Puasa di siang hari sebagai kewajiban.
  • Shalat tarawih di malam hari sebagai sunnah.
  • Pahala amalan sunnah di bulan Ramadhan seperti pahala amalan wajib di bulan lain.
  • Pahala amalan wajib di bulan Ramadhan dilipatgandakan menjadi tujuh puluh kali lipat.
  • Bulan kesabaran dan balasan bagi kesabaran adalah surga.
  • Bulan simpati dan kepedulian terhadap sesama.
  • Rezeki orang-orang beriman ditambah di bulan Ramadhan.
  • Ampunan dosa dan pembebasan dari api neraka bagi orang yang memberi makan berbuka puasa.

Kisah Sayidah Zubaidah, istri Khalifah Harun Ar-Rasyid, juga bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam mempersiapkan mental dan iman menyambut Ramadhan. Beliau rela mengeluarkan banyak harta untuk membangun pengairan ke padang Arafah agar jamaah haji dapat menikmati air bersih, terutama di bulan Ramadhan. Ini menunjukkan betapa besar semangat dan kepedulian beliau dalam beribadah dan membantu sesama, bahkan di bulan-bulan lain yang mulia seperti bulan haji.

Selain mengingat keutamaan Ramadhan, berdoa kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan Ramadhan juga merupakan bentuk persiapan mental dan iman. Doa adalah senjata orang mukmin. Dengan berdoa, kita memohon kepada Allah SWT agar memberikan kekuatan, kemudahan, dan keberkahan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Doa yang sering dipanjatkan Rasulullah SAW menjelang Ramadhan adalah:

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”

3. Persiapan Amal

Persiapan amal adalah bentuk keseriusan kita dalam memuliakan datangnya bulan Ramadhan. Persiapan amal ini meliputi memperbanyak amalan-amalan shalih menjelang dan selama bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW sendiri telah memberikan contoh kepada kita dalam mempersiapkan amal menjelang Ramadhan. Beliau memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban sebagai latihan dan persiapan untuk puasa Ramadhan.

Dari Aisyah RA, beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ. فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa hingga kami mengira beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengira beliau tidak puasa. Tidaklah kami melihat Rasulullah menyempurnakan puasanya sebulan penuh selain bulan Ramadhan, dan tidaklah kami melihat beliau puasa lebih banyak selain bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Selain puasa, para salafush-shalih juga membiasakan diri membaca Al-Qur’an lebih banyak di bulan Sya’ban. Anas bin Malik RA berkata:

“Ketika kaum Muslimin memasuki bulan Sya’ban, mereka sibuk membaca Al-Quran dan mengeluarkan zakat mal untuk membantu fakir miskin yang berpuasa.”

Seorang salafush-shalih bahkan mengatakan:

“Sya’ban adalah bulan para pembaca Al-Quran.”

Amalan-amalan lain yang bisa kita persiapkan menjelang Ramadhan adalah:

  • Memperbanyak sedekah.
  • Membiasakan shalat malam (qiyamullail).
  • Menjaga shalat berjamaah di masjid.
  • Memperbanyak dzikir dan istighfar.
  • Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
  • Mempelajari ilmu agama, khususnya tentang Ramadhan.

Abu Bakr Al-Warraq Al-Balkhi RA memberikan perumpamaan yang indah tentang persiapan amal menyambut Ramadhan:

“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk mengairi, dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.”

Artinya, segala amalan shalih yang kita lakukan di bulan Rajab dan Sya’ban adalah sebagai benih dan air yang akan kita tanam dan sirami. Di bulan Ramadhan, kita akan memanen buahnya, yaitu kelezatan ibadah, ampunan dosa, dan ridha Allah SWT.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Jamaah Jumat yang berbahagia,

Mari kita tutup khutbah Jumat kali ini dengan memohon kepada Allah SWT agar kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan mengampuni dosa-dosa kita.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Semoga khutbah Jumat ini bermanfaat bagi kita semua.

Yuk, persiapkan diri kita sebaik mungkin untuk menyambut bulan Ramadhan 2025! Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman dan keluarga agar semakin banyak yang terinspirasi untuk mempersiapkan Ramadhan. Kira-kira, persiapan Ramadhan apa nih yang sudah kamu lakukan? Cerita di kolom komentar ya!

Posting Komentar