Amalan Malam ke-11 & 12 Ramadhan: Doa Arab, Latin, dan Artinya!
Bulan Ramadhan ini memang istimewa banget. Kita udah masuk ke fase 10 malam kedua nih, waktu yang tepat untuk makin fokus ibadah. Jangan sampai kita lewatkan kesempatan emas ini ya! Mumpung masih ada waktu, yuk kita perbaiki diri dan tingkatkan amalan kita.
Salah satu amalan yang bisa kita lakukan adalah membaca doa. Nah, kali ini kita akan membahas doa malam ke-11 dan 12 Ramadhan, yang jatuh pada hari Selasa-Rabu tanggal 11-12 Maret 2025. Doa-doa ini penting banget untuk kita panjatkan di malam-malam yang penuh berkah ini.
Di sini, kita akan lihat bacaan doa malam ke-11 dan malam ke-12 Ramadhan lengkap dengan tulisan Arab, latin Indonesia, dan artinya. Jadi, buat kamu yang pengen tahu dan mengamalkannya, simak terus artikel ini ya!
Oh iya, di bagian akhir nanti, kita juga bakal bahas tentang hikmah di balik penolakan doa. Mungkin kamu pernah merasa doa kamu belum dikabulkan, nah, di sini kita akan coba memahami perspektif yang lebih luas.
Yuk, langsung aja kita simak doa malam ke-11 dan 12 Ramadhan berikut ini:
Doa Malam ke-11 Ramadhan¶
Malam ke-11 Ramadhan adalah salah satu malam yang istimewa. Di malam ini, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa yang isinya memohon kepada Allah SWT agar kita diberi kecintaan terhadap perbuatan baik dan dijauhkan dari perbuatan buruk. Doa ini penting banget untuk kita baca, apalagi di bulan Ramadhan yang penuh godaan ini.
Berikut adalah bacaan doa malam ke-11 Ramadhan:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ
Latin:
Allāhumma ḥabbib ilayya fīhil iḥsān, wa karrih ilayya fīhil fusūqa wal ‘iṣyān, wa ḥarrim ‘alayya fīhis sakhaṭa wannīrān, bi’aunika yā ghiyāthal mustaghīthīn.
Artinya:
Ya Allah! Mohon tanamkanlah ke dalam diriku kecintaan kepada perbuatan baik, dan tanamkanlah ke dalam diriku kebencian terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Mohon jauhkanlah dariku kemurkaan-MU dan api neraka dengan pertolongan-MU, Wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan.
Doa ini mengajarkan kita untuk selalu memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT agar kita senantiasa berada di jalan yang benar. Kita memohon agar hati kita dipenuhi dengan kecintaan pada kebaikan dan kebencian pada keburukan. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan. Dengan doa ini, kita berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Doa Malam ke-12 Ramadhan¶
Setelah malam ke-11, kita lanjut ke malam ke-12 Ramadhan. Di malam ini, doa yang dianjurkan memiliki fokus pada perlindungan dan keselamatan. Kita memohon kepada Allah SWT agar kita dihiasi dengan penutup aib dan kesucian, serta dilindungi dari rasa takut dan kekhawatiran.
Berikut adalah bacaan doa malam ke-12 Ramadhan:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ وَ الْإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ
Latin:
Allāhumma zayyinī fīhi bissitri wal ‘afāf, wasturnī fīhi bilibāsil qunū’i wal kafāf, waḥmilnī fīhi ‘alal ‘adli wal inṣāf, wa āminnī fīhi min kulli mā akhāfu bi’iṣmatika yā ‘iṣmatal khāifīn.
Artinya:
Ya Allah, mohon hiasilah aku di bulan ini dengan penutup aib dan kesucian. Tutupilah diriku dengan pakaian kecukupan dan kerelaan diri. Tuntunlah aku untuk senantiasa bersikap adil dan taat. Selamatkanlah aku dari segala sesuatu yang aku takuti. Dengan Perlindungan-MU, Wahai tempat bernaung bagi mereka yang ketakutan.
Doa ini sangat indah maknanya. Kita memohon agar Allah SWT menutupi aib-aib kita, menjaga kesucian diri, dan memberikan kecukupan dalam hidup. Selain itu, kita juga memohon agar selalu diberi kemampuan untuk bersikap adil dan bijaksana dalam segala hal. Yang paling penting, kita memohon perlindungan dari segala sesuatu yang kita takuti. Di malam ke-12 ini, kita diingatkan untuk selalu bergantung pada perlindungan Allah SWT.
Hikmah di Balik Penolakan Doa¶
Kadang, kita berdoa dengan sungguh-sungguh, tapi kok rasanya doa kita belum dikabulkan ya? Pernah gak sih kamu merasa seperti itu? Nah, jangan langsung berpikir negatif dulu. Justru, ada hikmah yang luar biasa di balik penolakan atau penundaan doa.
Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa ya doa kita ditolak? Apakah Allah SWT tidak sayang sama kita? Atau mungkin doa kita kurang khusyuk? Sebenarnya, penolakan doa itu bukan berarti Allah SWT tidak sayang. Justru, bisa jadi itu adalah bentuk kasih sayang Allah SWT yang lebih besar.
Menurut Menteri Agama, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA, ada beberapa hikmah di balik penolakan atau tertundanya doa. Yuk, kita simak penjelasannya:
1. Tanda Cinta Allah SWT¶
Ternyata, salah satu alasan kenapa doa kita ditolak adalah karena Allah SWT sayang banget sama kita. Kok bisa? Justru karena sayang, Allah SWT menolak permintaan kita. Beliau ingin kita terus ‘naik ke langit’, terus mendekat kepada-Nya.
Bayangkan gini, kalau semua doa kita langsung dikabulkan, mungkin kita jadi terlalu asyik dengan dunia dan lupa untuk terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita mungkin jadi terlalu fokus menikmati hasil doa kita dan lupa tujuan utama kita sebagai hamba Allah SWT.
Allah SWT pengen kita terus berusaha, terus berdoa, dan terus berharap kepada-Nya. Beliau ingin kita tidak berhenti hanya pada apa yang kita minta di bumi, tapi juga terus mencari ridho-Nya di langit. Ini seperti orang tua yang menunda memberikan sesuatu kepada anaknya agar anaknya terus berusaha dan berjuang.
2. Kebijakan Allah SWT¶
Alasan kedua adalah karena kebijakan Allah SWT. Allah SWT itu Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin apa yang kita minta sekarang, sebenarnya kurang penting atau kurang tepat untuk kita.
Bisa jadi, apa yang kita minta itu lebih dibutuhkan oleh orang lain, misalnya anak atau cucu kita di masa depan. Allah SWT melihat kebutuhan yang lebih besar dan lebih penting. Permintaan kita mungkin hanya kebutuhan sekunder, sedangkan untuk orang lain bisa jadi kebutuhan primer.
Jadi, Allah SWT menunda mengabulkan doa kita dan menyimpannya untuk orang lain yang lebih membutuhkan di waktu yang tepat. Ini adalah bentuk kebijaksanaan Allah SWT yang Maha Adil dan Maha Pengasih. Kita mungkin tidak melihat hikmahnya sekarang, tapi di kemudian hari, kita pasti akan menyadarinya.
3. Faktor Khusus¶
Alasan ketiga adalah adanya faktor khusus yang menyebabkan doa kita tertolak. Faktor ini bisa berasal dari diri kita sendiri. Mungkin ada persyaratan yang belum terpenuhi dalam doa kita. Misalnya, doa kita kurang sungguh-sungguh, setengah hati, atau bahkan hanya formalitas belaka.
Mungkin kita berdoa hanya karena kebiasaan, tanpa benar-benar merenungkan makna doa tersebut. Atau mungkin kita merasa terlalu aman dan nyaman dengan kehidupan kita, sehingga doa kita tidak keluar dari hati yang benar-benar membutuhkan pertolongan Allah SWT.
Selain itu, faktor lain yang bisa mempengaruhi diterimanya doa adalah sumber rezeki kita. Bagaimana mungkin doa kita dikabulkan kalau pakaian, tempat, dan bahkan energi yang kita gunakan untuk berdoa berasal dari sesuatu yang tidak halal? Misalnya, rumah yang kita gunakan untuk berdoa hasil korupsi, sajadah hasil sogokan, atau energi untuk mengangkat tangan berdoa bersumber dari harta yang haram.
Allah SWT Maha Suci dan Maha Baik. Tentu saja, Dia tidak akan menerima doa yang dipanjatkan dengan cara yang tidak baik dan tidak bersih. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kehalalan rezeki dan membersihkan diri dari segala perbuatan dosa.
Meskipun ada berbagai alasan mengapa doa kita mungkin ditolak, kita tidak boleh putus asa untuk terus berdoa. Ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW: “Addu’a mukhkhul ibadah” (Doa adalah inti ibadah). Doa adalah sarana komunikasi kita dengan Allah SWT. Dengan berdoa, kita menunjukkan bahwa kita adalah hamba yang lemah dan membutuhkan pertolongan-Nya.
Orang yang malas berdoa termasuk orang yang sombong di mata Allah SWT. Seolah-olah dia merasa tidak butuh Tuhan dan mampu mengatasi segala masalahnya sendiri. Padahal, sebagai manusia, kita sangatlah lemah dan terbatas. Kita selalu membutuhkan pertolongan dan rahmat dari Allah SWT.
Jadi, teruslah berdoa, apapun keadaannya. Diterima atau ditolak, doa tetap memiliki manfaat yang luar biasa bagi kita. Minimal, doa adalah induk dari segala ibadah. Dengan terus berdoa, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menunjukkan kehambaan kita di hadapan-Nya.
Semoga penjelasan tentang doa malam ke-11 dan 12 Ramadhan serta hikmah di balik penolakan doa ini bermanfaat untuk kita semua. Mari kita terus meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan selalu berdoa kepada Allah SWT dalam setiap kesempatan.
Gimana menurut kamu tentang amalan doa malam ke-11 dan 12 Ramadhan ini? Atau mungkin kamu punya pengalaman menarik tentang doa yang belum dikabulkan? Yuk, share di kolom komentar!
Posting Komentar