Khutbah Jumat Nuzulul Quran Spesial (14 Maret 2025) + PDF!
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Kaum muslimin yang berbahagia, alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Dialah Raja penguasa hari kiamat. Kita memuji-Nya atas segala nikmat yang telah dilimpahkan, terutama nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini untuk melaksanakan ibadah sholat Jumat.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Semoga kita semua termasuk golongan yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, khatib mengajak diri sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Takwa dalam arti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Mari kita jadikan momentum bulan Ramadan ini sebagai titik balik untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.
“Bulan Suci Ramadhan, Al-Qur’an dan Keberkahannya”¶
Khutbah I¶
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۗ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإِنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ . وَقَالَ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah swt,
Mengawali khutbah Jumat kali ini, mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang tak terhingga banyaknya. Di antara nikmat tersebut adalah nikmat Islam, iman, ihsan, serta kesempatan umur panjang dan kesehatan. Dengan nikmat-nikmat ini, kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadan yang penuh keberkahan.
Wujud syukur ini dapat kita realisasikan dengan terus meningkatkan komitmen ketakwaan kita kepada Allah SWT. Caranya adalah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Ketakwaan ini akan menjadi kompas yang mengarahkan kita menuju jalan yang senantiasa diridhoi oleh Allah SWT.
Ketakwaan adalah bekal terbaik dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Ia adalah perisai yang melindungi kita dari siksa api neraka. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 197:
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini adalah perjalanan panjang menuju akhirat. Dalam perjalanan ini, kita membutuhkan bekal. Bekal yang paling utama dan terbaik adalah takwa. Dengan takwa, kita akan selamat dunia dan akhirat.
Hadirin Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah swt,
Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat bagi kita untuk menguatkan kembali kesadaran dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Di bulan yang penuh keberkahan ini, Allah SWT memberikan ‘banjir bonus’ dengan melipatgandakan pahala amal ibadah kita. Setiap kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadan, nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Ramadan adalah bulan penuh ampunan, rahmat, dan keberkahan. Mari kita manfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih ridho Allah SWT. Salah satu tujuan utama ibadah puasa di bulan Ramadan adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa.
Keberkahan Ramadan semakin terasa dengan diturunkannya Al-Qur’an al Karim di bulan ini. Al-Qur’an adalah panduan utama umat Islam dalam menjalani kehidupan. Di dalamnya terkandung firman-firman Allah SWT yang tak terbantahkan kebenarannya. Hal ini ditegaskan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۗ
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”
Ayat ini menjelaskan bahwa Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Ia adalah pedoman hidup yang sempurna, yang membimbing kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil.
Dalam Tafsir Kementerian Agama dijelaskan bahwa bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya untuk pertama kali diturunkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadar, malam yang penuh kemuliaan. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan mengenai petunjuk tersebut, dan pembeda antara yang benar dan yang salah.
Peristiwa Nuzulul Quran ini adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam. Untuk memahami lebih dalam tentang waktu pewahyuan Al-Qur’an, kita dapat merujuk pada beberapa ayat Al-Qur’an.
Salah satunya adalah surah Al-Qadar ayat 1, yang mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an diwahyukan pada malam yang penuh kemuliaan, yaitu malam lailatul qadar.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.”
Kemudian, dalam Surah Ad-Dukhān ayat 3, disebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam yang diberkahi.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan,”
Selain itu, surat Al-Anfāl ayat 41 juga mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an diturunkan bertepatan dengan terjadinya perang Badar.
وَاَعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِي الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Dari ayat-ayat Al-Qur’an ini, para ulama menyimpulkan bahwa Al-Qur’an pertama kali diwahyukan pada malam lailatul qadar, malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadan. Tanggal ini juga bertepatan dengan peristiwa penting lainnya, yaitu perang Badar, perang pertama antara pasukan Islam dan kaum kafir Quraisy. Pada saat wahyu pertama turun, Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.
Hadirin Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah swt,
Setelah kita mengingat kembali bahwa Al-Qur’an yang penuh keberkahan diturunkan pada bulan dan waktu yang berkah, seharusnya hal ini semakin memotivasi kita untuk senantiasa dekat dan cinta kepada Al-Qur’an. Tujuannya adalah agar kita dapat meraih keberkahannya.
Upaya meraih keberkahan Al-Qur’an dapat kita lakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
-
Membaca Al-Qur’an: Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat utama. Setiap huruf yang kita baca dari Al-Qur’an akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Apalagi di bulan Ramadan, pahala membaca Al-Qur’an dilipatgandakan.
-
Mengajarkan Al-Qur’an: Mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain juga merupakan amalan yang mulia. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
-
Memahami Al-Qur’an: Membaca Al-Qur’an saja tidak cukup. Kita juga perlu berusaha memahami makna dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan memahami Al-Qur’an, kita akan dapat mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mengamalkan Isi Kandungan Al-Qur’an: Tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an adalah agar kita mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan. Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang lengkap. Di dalamnya terdapat petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, akhlak, muamalah, hingga hukum-hukum.
Intensitas membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan perlu kita tingkatkan. Baik membaca secara sendiri-sendiri maupun secara berjamaah dalam bentuk tadarus. Dalam sebuah hadits dari an-Nu’man ibn Basyir, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: “Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an,” (HR. Al-Baihaqi).
Hadirin Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah swt,
Selain membaca, kita juga perlu membumikan atau memasyarakatkan Al-Qur’an melalui majelis-majelis ilmu yang mengajarkan dan mengkajinya. Mengkaji dan mengajarkan Al-Qur’an juga memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: “Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya,”
Hadirin Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah swt,
Lebih dari itu semua, nilai-nilai kandungan Al-Qur’an adalah hal utama yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita hanya melihat Al-Qur’an sebatas teks-teks saja. Al-Qur’an adalah firman mulia dari Allah SWT yang memerintahkan kita untuk beramal sholeh dan berbuat kebaikan di dunia.
Esensi dari ajaran agama melalui Al-Qur’an inilah yang perlu kita praktikkan. Bukan hanya beragama yang mengedepankan tampilan fisik atau memahami Al-Qur’an secara tekstual saja. Agama Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, agama yang membawa rahmat dan kebaikan bagi seluruh alam semesta.
Semoga di bulan Ramadan ini, kita dapat benar-benar meraih keberkahan melalui maksimalisasi kecintaan kita kepada Al-Qur’an. Caranya adalah dengan membaca, mengkaji, mengajarkan, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita dan keluarga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan, khususnya di bulan Ramadan ini dan seterusnya. Amin ya rabbal alamin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ . بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II¶
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ ارْحَمْنَا بِالْقُرْآنِ. وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةً. اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا. وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا. وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ آناءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ. وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Bagaimana pendapatmu tentang khutbah Jumat kali ini? Yuk, berikan komentarmu di bawah!
Posting Komentar