Singsot di Malam Hari? Jangan Coba-coba! Ini Akibatnya!

Singsot di Malam Hari? Jangan Coba-coba! Ini Akibatnya!

Film horor terbaru berjudul Singsot akhirnya resmi tayang di bioskop mulai 13 Maret 2025. Film ini bukan cerita baru lho, guys! Ternyata, Singsot ini diangkat dari film pendek dengan judul yang sama yang sudah pernah dirilis pada tahun 2016. Nah, yang bikin penasaran, sutradara dari film pendek ini, Wahyu Agung Prasetyo, ternyata juga orang yang sama yang menggarap film Tilik yang sempat viral itu! Jadi, buat kamu yang suka film horor dan penasaran sama karya-karya Wahyu Agung, film Singsot ini wajib banget masuk daftar tontonan kamu.

Sinopsis Film Singsot: Teror Berawal dari Siulan

Film Singsot ini bercerita tentang teror mengerikan yang menimpa seorang anak kecil dan sebuah desa. Semua gara-gara ada pantangan yang dilanggar, yaitu bersiul di malam hari. Wah, kedengerannya mistis banget ya?

Ipung dan Keinginannya Memelihara Perkutut

Tokoh utama dalam film ini adalah Ipung, seorang bocah laki-laki berumur 13 tahun. Ipung tinggal di sebuah desa yang terletak di kawasan Yogyakarta bersama kakek dan neneknya. Di desa itu, ada kebiasaan unik yang digemari para pria dewasa, yaitu memelihara burung perkutut. Ipung pun ikut-ikutan tertarik dan ingin punya perkutut sendiri.

Sayangnya, Ipung masih belum boleh memelihara perkutut sendiri karena dianggap belum baligh. Tapi, semangatnya nggak padam! Ipung tetap ikut Mbah Lanang, kakeknya, saat merawat perkutut. Ia memperhatikan dengan seksama bagaimana cara Mbah Lanang merawat dan melatih burung perkutut kesayangannya.

Mitos di Balik Hobi Perkutut

Dalam dunia perkutut, ada kebiasaan unik yaitu mengajak burung perkutut “bernyanyi” dengan cara bersiul. Nah, di sinilah mitos itu muncul. Konon katanya, orang tua zaman dulu percaya banget kalau bersiul saat petang atau malam hari bisa mendatangkan bala atau kesialan. Mitos ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat, terutama di pedesaan.

Ipung yang masih polos dan sedang gandrung-gandrungnya sama perkutut, nggak sengaja bersiul saat petang. Sontak, Mbah Wedok, neneknya, langsung marah dan memarahinya. Ipung sih awalnya skeptis dan menganggap mitos itu cuma akal-akalan neneknya biar dia berhenti bersiul. Tapi, ternyata masalah nggak berhenti di situ.

Mbah Wedok dan Tragedi Masa Lalu

Mbah Wedok ternyata nggak main-main dengan larangan bersiul di malam hari. Ia bahkan mengeluhkan kelakuan Ipung ke Mbah Lanang. Mbah Wedok mengingatkan kakek tentang tragedi mengerikan yang pernah terjadi di desa mereka dulu gara-gara melanggar pantangan bersiul. Mbah Lanang yang awalnya lupa, jadi teringat kembali kejadian mengerikan itu. Ia pun berjanji akan membicarakan pantangan tersebut dengan Ipung, cucunya.

Peluit Burung Perkutut dan Awal Mula Teror

Mbah Lanang menepati janjinya. Ia mengajak Ipung bicara soal pantangan bersiul di malam hari. Biar Ipung lebih mengerti dan menerima, Mbah Lanang bahkan memberikan hadiah spesial, yaitu mainan peluit berbentuk burung perkutut. Ipung tentu saja senang bukan kepalang dapat “burung” pertamanya, meskipun cuma mainan.

Sayangnya, kebahagiaan Ipung nggak bertahan lama. Siulan Ipung di malam hari ternyata sudah mulai membuahkan kesulitan dan kejadian-kejadian aneh.

Mimpi Buruk dan Kejadian Aneh Mulai Menghantui

Suatu malam, Ipung mengalami mimpi buruk yang sangat menakutkan. Ia terbangun dengan kaget dan jantung berdebar kencang. Awalnya, Ipung berusaha menenangkan diri dan menganggap itu hanya mimpi biasa. Tapi, entah kenapa, perasaannya mulai tidak enak. Ada firasat buruk yang menghantuinya.

Kematian Mendadak Sesepuh Desa

Bukan cuma Ipung yang merasakan keanehan. Warga desa juga dikejutkan dengan kabar duka. Seorang sesepuh desa, Mbah Darmo, ditemukan meninggal dunia secara mendadak di rumahnya. Padahal, Mbah Darmo dikenal sebagai sosok yang sehat dan kuat. Kematiannya yang tiba-tiba menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warga.

Warga desa pun bergotong royong mengurus jenazah Mbah Darmo. Di tengah kesibukan itu, terlihat Wiwik (yang diperankan oleh Siti Fauziah, pemeran Bu Tejo dalam film Tilik) ikut membantu. Wiwik sendiri sedang merawat suaminya, Agus Pete, yang lumpuh sejak lama akibat kejadian misterius di hutan salak dekat desa mereka.

Singsot: Dari Film Pendek Hingga Layar Lebar

Film Singsot ini memang bukan ide yang tiba-tiba muncul. Film ini sebenarnya diadaptasi dari film pendek berjudul sama yang dirilis pada tahun 2016. Film pendek Singsot ini ternyata cukup sukses dan berhasil meraih penghargaan sebagai Film Terbaik di Fiagra Horror Film Festival 2016. Selain itu, film ini juga menjadi official selection di Jogja-Netpac Asian Film Festival 2016. Prestasi ini tentu menjadi modal kuat untuk mengembangkan Singsot menjadi film panjang.

Wahyu Agung Prasetyo kembali dipercaya untuk menjadi sutradara dan penulis naskah film panjang Singsot. Dalam penulisan naskah, Wahyu dibantu oleh Vanis. Singsot menjadi film panjang pertama Wahyu setelah sebelumnya banyak berkecimpung di dunia film pendek. Salah satu film pendek karya Wahyu yang paling dikenal adalah Tilik yang sempat viral pada tahun 2018. Selain Tilik, Wahyu juga membuat film pendek berjudul Anak Lanang pada tahun 2018.

Baca Juga: loading

Kesuksesan Tilik ternyata berlanjut hingga diangkat menjadi serial pada tahun 2023. Serial Tilik juga masih dibintangi oleh Siti Fauziah yang ikonik dengan perannya sebagai Bu Tejo yang suka bergosip. Nah, kali ini Siti Fauziah kembali bekerja sama dengan Wahyu Agung Prasetyo dalam proyek film Singsot, namun dengan genre yang berbeda, yaitu horor.

Daya Tarik Film Singsot

Film Singsot ini menawarkan beberapa daya tarik yang membuatnya layak untuk ditonton.

Cerita yang Berakar pada Mitos Lokal

Salah satu daya tarik utama film Singsot adalah ceritanya yang mengangkat mitos lokal tentang larangan bersiul di malam hari. Mitos ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan. Dengan mengangkat mitos ini, film Singsot terasa dekat dan relevan dengan budaya Indonesia. Penonton akan merasa familiar dengan mitos yang diangkat dan penasaran bagaimana mitos tersebut divisualisasikan dalam film.

Sutradara di Balik Kesuksesan Tilik

Nama Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara juga menjadi daya tarik tersendiri. Kesuksesan film pendek Tilik yang viral dan kemudian diangkat menjadi serial menunjukkan kemampuan Wahyu dalam menggarap cerita yang menarik dan menghibur. Penonton tentu memiliki ekspektasi tinggi terhadap film Singsot karena disutradarai oleh orang yang sama di balik kesuksesan Tilik. Apalagi, Tilik dikenal dengan gaya penceritaan yang segar dan karakter-karakter yang kuat.

Siti Fauziah di Genre Horor

Kehadiran Siti Fauziah sebagai salah satu pemain juga menjadi daya tarik film Singsot. Siti Fauziah dikenal luas berkat perannya sebagai Bu Tejo dalam Tilik. Perannya yang ikonik dan aktingnya yang natural membuat penonton terkesan. Kali ini, Siti Fauziah mencoba genre yang berbeda, yaitu horor. Penonton tentu penasaran bagaimana Siti Fauziah berakting dalam film horor dan apakah ia akan mampu memberikan warna baru dalam genre ini.

Teror yang Mencekam dan Penuh Misteri

Sebagai film horor, Singsot tentu menjanjikan teror yang mencekam dan penuh misteri. Sinopsis film ini sudah memberikan gambaran tentang teror yang dialami Ipung dan warga desa akibat melanggar pantangan bersiul di malam hari. Penonton akan diajak untuk mengikuti perjalanan Ipung dalam menghadapi teror tersebut dan mengungkap misteri di balik pantangan bersiul.

Jangan Berani Coba-coba Bersiul Malam Hari!

Setelah menonton film Singsot, mungkin kamu jadi mikir dua kali untuk bersiul di malam hari, apalagi kalau kamu tinggal di daerah pedesaan yang masih kental dengan mitos. Film ini nggak cuma sekadar hiburan horor biasa, tapi juga bisa jadi pengingat tentang pentingnya menghormati tradisi dan kepercayaan lokal.

Meskipun mungkin ada yang skeptis dengan mitos-mitos seperti ini, tapi nggak ada salahnya untuk berhati-hati dan menghargai kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu. Siapa tahu, mitos tentang larangan bersiul di malam hari memang bukan sekadar cerita kosong belaka.

Gimana menurut kamu guys? Apakah kamu percaya dengan mitos larangan bersiul di malam hari? Atau kamu punya pengalaman mistis terkait mitos ini? Yuk, share pendapat dan pengalaman kamu di kolom komentar di bawah ini!

Posting Komentar