Bingung Weekend Ini Mau Nonton Apa? 5 Film Keren Ini Bisa Jadi Pilihan!

Daftar Isi

Hayoo, siapa nih yang udah pusing mikirin mau ngapain weekend nanti? Daripada gabut di rumah, mending agendain buat nonton film seru di bioskop! Eits, bukan film biasa lho, pekan ini ada banyak banget pilihan film baru yang bikin penasaran, mulai dari laga yang bikin tegang sampai drama yang menguras emosi. Dijamin nggak bakal nyesel deh menghabiskan beberapa jam di depan layar lebar.

Minggu ini bioskop lagi ramai sama judul-judul baru yang menarik banget. Ada sekuel film laga yang udah ditunggu-tunggu, film thriller yang bikin mikir keras, sampai film drama lokal yang diangkat dari cerita unik. Pas banget buat kamu yang lagi cari tontonan beragam. Yuk, intip rekomendasi film apa aja yang bisa jadi teman weekend kamu!

Salah satu yang paling ditunggu-tunggu tentu saja kembalinya aksi seorang akuntan jenius yang punya kemampuan spesial. Selain itu, ada juga film dari Korea Selatan yang menampilkan aktor-aktor top dengan cerita dunia gelap. Buat pencinta thriller, siap-siap deg-degan karena ada dua film baru di genre ini yang siap menguji nyali dan logika kamu. Nggak ketinggalan juga film drama Indonesia yang mengangkat tema warisan dan perjodohan. Lengkap banget kan pilihannya?

Jadi, siapkan diri kamu buat petualangan sinematik di akhir pekan ini. Entah kamu suka film penuh ledakan, misteri yang bikin penasaran, atau kisah mengharukan tentang kehidupan, pasti ada satu yang cocok buat selera kamu. Daripada makin penasaran, mending langsung aja kita cek satu per satu rekomendasi film terbaru yang lagi tayang di bioskop pekan ini!

Berikut adalah 5 rekomendasi film terbaru beserta sedikit bocoran sinopsisnya biar kamu makin mantap milih yang mana!

The Accountant 2

The Accountant 2

Siapa sih yang nggak kenal sama Christian Wolff? Akuntan brilian yang punya sindrom savant ini bukan cuma jago ngitung, tapi juga jago banget berantem. Nah, kali ini Christian Wolff yang diperankan lagi dengan apik oleh Ben Affleck bakal balik lagi di The Accountant 2. Kalau di film pertama kita udah lihat gimana dia berurusan sama kejahatan finansial dan dikejar-kejar pihak berwajib, kali ini masalahnya tampaknya lebih personal dan berbahaya.

Ceritanya dimulai ketika Christian Wolff dapat kabar yang bikin dia kaget sekaligus terpukul: ada kenalan lamanya yang dibunuh secara misterius. Tapi pembunuhan ini bukan cuma sekadar insiden biasa. Si korban ternyata meninggalkan semacam pesan rahasia yang cuma bisa dipahami oleh Christian. Pesan ini ternyata mengarah pada kasus yang jauh lebih besar dan gelap, melibatkan pihak-pihak berbahaya yang nggak segan-segan buat melenyapkan siapa pun yang menghalangi jalan mereka. Christian pun merasa terpanggil, atau mungkin terdorong oleh rasa keadilan dan koneksi masa lalu, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik pembunuhan ini.

Menyadari kalau kasus ini jauh lebih rumit dan berbahaya dari kelihatannya, Christian tahu dia nggak bisa bekerja sendirian. Dia butuh bantuan, dan bantuan terbaik datang dari orang yang paling dia hindari selama bertahun-tahun: saudaranya, Brax. Brax, yang diperankan oleh Jon Bernthal, bukanlah akuntan seperti Christian, tapi dia punya “spesialisasi” lain yang sangat berguna dalam situasi genting seperti ini: dia adalah pembunuh bayaran yang super terampil dan mematikan. Hubungan mereka yang renggang selama bertahun-tahun harus dipupuk kembali demi tujuan bersama, meskipun dengan cara yang nggak biasa dan penuh ketegangan.

Kerja sama mereka ini nggak mudah sama sekali. Christian yang terstruktur dan Brax yang brutal punya cara kerja yang sangat berbeda, tapi keduanya saling melengkapi. Di sisi lain, mereka juga harus berurusan dengan pihak berwenang, khususnya Wakil Direktur Departemen Keuangan AS, Marybeth Medina (Cynthia Addai-Robinson). Medina adalah sosok yang cerdas dan gigih, yang di film pertama sempat memburu Christian. Sekarang, tampaknya situasi berbalik, dan Medina justru berpotensi menjadi sekutu tak terduga dalam mengungkap konspirasi besar yang mengancam banyak nyawa.

Bersama-sama, Christian, Brax, dan Medina (meskipun mungkin dengan agenda masing-masing) bakal menyelami dunia gelap yang penuh rahasia. Mereka akan mengungkap jaringan pembunuh kejam dan pihak-pihak berpengaruh yang ada di baliknya. Film ini diprediksi bakal menyajikan adegan aksi yang lebih intens, teka-teki yang lebih kompleks, dan perkembangan karakter yang menarik, terutama dinamika hubungan antara Christian dan Brax. Bagi kamu yang suka film aksi thriller yang cerdas dengan sentuhan drama dan karakter unik, The Accountant 2 wajib banget masuk daftar tontonan weekend kamu. Film ini cocok banget buat penonton yang berusia 17 tahun ke atas, jadi pastikan kamu udah cukup umur ya!

Sah! Katanya

Sah! Katanya

Beralih ke film drama yang punya premis unik dan bikin geregetan, ada film Indonesia berjudul Sah! Katanya. Film ini menceritakan kisah Marni, atau akrab disapa Mar, yang diperankan oleh Nadya Arina. Kehidupan Mar yang awalnya normal mendadak berubah drastis setelah musibah menimpa keluarganya. Ayahnya, Dipo, tiba-tiba meninggal dunia. Kehilangan orang tua tentu saja sangat berat bagi Mar, tapi kesedihan itu belum seberapa dibandingkan kenyataan lain yang harus dia hadapi setelah kepergian ayahnya.

Ketika segala urusan kedukaan sedang berlangsung, muncul sebuah surat wasiat dari sang ayah yang isinya benar-benar di luar dugaan Mar. Dalam surat wasiat tersebut, Dipo ternyata meninggalkan sebuah permintaan terakhir yang sangat memberatkan dan sulit diterima oleh Mar. Bayangin aja, sang ayah meminta Mar untuk menikah! Bukan menikah dengan sembarang orang, tapi dengan seseorang yang sudah Dipo pilihkan: Marno (Dimas Anggara), yang ternyata adalah anak dari sahabat dekat ayahnya. Dan permintaan ini harus dijalankan di depan jenazah sang ayah, sebagai bentuk penghormatan dan pemenuhan wasiat terakhir.

Awalnya Mar benar-benar nggak ngerti kenapa ayahnya bisa meninggalkan wasiat sekonyol dan seberat itu. Menikah dengan orang yang nggak dia pilih, di saat dia sedang berduka, dan di depan jenazah ayahnya pula? Rasanya seperti mimpi buruk. Namun, perlahan terungkap alasan di balik permintaan aneh sang ayah. Ternyata, Dipo memiliki utang dalam jumlah besar yang hanya bisa diselesaikan jika Mar bersedia menikah dengan Marno. Wasiat ini bukan cuma soal perjodohan, tapi juga beban finansial yang harus dipikul Mar dan keluarganya.

Situasi makin rumit karena Mar sebenarnya sudah punya kekasih. Dia menjalin hubungan dengan Adi (Calvin Jeremy), cowok yang jelas-jelas dia cintai dan pilih sendiri. Kini, Mar berada di persimpangan jalan yang sangat sulit. Di satu sisi, dia ingin menghormati wasiat terakhir ayahnya dan membantu melunasi utang keluarga. Di sisi lain, hatinya sudah dimiliki oleh Adi, dan menikah dengan Marno terasa seperti mengkhianati perasaannya sendiri. Film ini bakal mengeksplorasi dilema batin Mar, konflik antara kewajiban berbakti pada orang tua (meskipun sudah meninggal) dan kebahagiaan pribadinya.

Penonton akan diajak melihat perjuangan Mar dalam menghadapi situasi ini. Apakah dia akan menuruti wasiat ayahnya yang penuh beban? Atau akankah dia memperjuangkan cintanya bersama Adi? Bagaimana reaksi Marno dan Adi sendiri terhadap wasiat yang tidak terduga ini? Film Sah! Katanya tampaknya akan menyajikan drama keluarga yang intens, dibumbui dengan konflik romansa yang pelik. Akting para pemainnya, terutama Nadya Arina, Dimas Anggara, dan Calvin Jeremy, patut dinantikan dalam membawakan karakter-karakter yang terjebak dalam situasi sulit ini. Film ini cocok buat kamu yang suka drama dengan sentuhan konflik tradisional dan modern. Ratingnya untuk penonton berusia 13 tahun ke atas, jadi bisa ditonton bareng keluarga (tapi mungkin perlu diskusi setelahnya soal temanya ya!).

Until Dawn

Until Dawn

Buat kamu yang doyan film thriller yang bikin kepala pusing dan jantung berdebar, Until Dawn bisa jadi pilihan yang pas banget buat weekend ini. Film ini menawarkan konsep yang cukup unik dan menegangkan, yaitu tentang lingkaran waktu alias time loop. Jadi ceritanya, ada sekelompok anak muda yang apes banget, mereka terjebak dalam situasi di mana waktu terus berulang. Setiap kali mereka “reset”, mereka kembali ke titik awal, hanya untuk menghadapi kengerian yang sama berulang-ulang.

Film ini nggak cuma soal terjebak di waktu yang sama, tapi ada ancaman yang nyata dan mematikan. Sekelompok anak muda ini bukan cuma harus mencari cara keluar dari lingkaran waktu yang nggak jelas kapan berakhirnya, tapi mereka juga dikejar-kejar oleh musuh yang misterius. Identitas musuhnya nggak jelas, motifnya pun samar-samar, tapi satu hal yang pasti: musuh ini sangat brutal dan mematikan. Mereka membunuh para anak muda ini dengan cara-cara yang mengerikan setiap kali lingkaran waktu terjadi.

Jadi, bayangin aja, kamu mati, terus bangun lagi, hanya untuk mati lagi dengan cara yang berbeda (atau mungkin sama). Situasi ini jelas menimbulkan kepanikan, frustrasi, dan ketakutan yang luar biasa bagi para karakter. Mereka harus terus mencari tahu kenapa ini terjadi pada mereka dan bagaimana cara menghentikannya, sambil berusaha menghindari kematian yang selalu datang menjemput. Setiap kali mereka mati, mereka kehilangan kesempatan untuk memecahkan misteri ini, tapi mereka juga mendapatkan “pelajaran” baru tentang bagaimana menghindari bahaya di putaran berikutnya.

Satu-satunya petunjuk atau harapan yang mereka punya adalah bertahan hidup sampai fajar tiba. Entah kenapa, fajar dianggap sebagai batas waktu yang krusial. Mungkin jika mereka berhasil melewati malam yang penuh teror ini dan melihat matahari terbit, lingkaran waktu itu akan pecah, atau musuh mereka akan lenyap. Harapan tipis inilah yang memotivasi mereka untuk terus berjuang, mencoba berbagai strategi, dan saling membantu (atau mungkin justru saling mencurigai) demi bisa melihat matahari keesokan harinya.

Film thriller berkonsep time loop biasanya sangat menarik karena penonton diajak berpikir bersama karakternya. Kita akan ikut mencoba mencari pola, petunjuk, dan kemungkinan jalan keluar dari situasi yang mustahil ini. Adegan-adegan kematian yang berulang bisa jadi sangat kreatif dan mengejutkan, sementara misteri di balik musuh dan lingkaran waktu itu sendiri menjadi daya tarik utama. Until Dawn tampaknya akan mengandalkan atmosfer yang mencekam dan ketegangan konstan. Film ini diperuntukkan bagi penonton berusia 17 tahun ke atas, mengingat kemungkinan adegan kekerasan atau horor yang intens. Jadi, siap-siap aja buat begadang dan deg-degan bareng para karakternya sampai fajar!

Drop

Drop

Baca Juga: loading

Masih di genre thriller, ada film lain yang juga punya premis bikin penasaran, judulnya Drop. Film ini berfokus pada karakter Violet (diperankan oleh Meghann Fahy), seorang perempuan muda yang sudah cukup lama menjalani hidup sebagai ibu tunggal. Mengurus anak sendirian tentu bukan hal yang mudah, dan mungkin karena kesibukan atau trauma masa lalu, Violet sudah bertahun-tahun nggak berkencan atau membuka hati untuk hubungan baru. Namun, tibalah saatnya Violet merasa siap untuk mencoba lagi.

Dia pun memberanikan diri untuk pergi kencan. Kencan pertamanya ini dijadwalkan dengan seorang pria bernama Henry (diperankan oleh Brandon Sklenar) di sebuah restoran mewah. Awalnya, kencan ini berjalan dengan lancar. Henry terlihat tampan, perilakunya baik, dan obrolan mereka mengalir. Violet merasa lega dan mungkin mulai berpikir bahwa keputusannya untuk berkencan lagi adalah hal yang tepat. Restoran yang mewah menambah suasana romantis dan eksklusif, seolah ini adalah awal yang baik untuk kehidupan baru Violet.

Namun, suasana nyaman dan romantis itu nggak bertahan lama. Di tengah makan malam mewah mereka, ponsel Violet mulai berdering, bukan panggilan biasa, melainkan pesan masuk. Pesan-pesan ini bukan dari teman atau keluarga, tapi dari orang yang tidak dikenal. Dan isinya pun bukan pesan biasa, melainkan ancaman. Bayangin aja, kamu lagi asik kencan, terus tiba-tiba dapat teror lewat ponsel. Pasti langsung bikin panik dan suasana berubah jadi tegang seketika.

Violet pun terjebak dalam situasi yang mengerikan. Siapa pengirim pesan ancaman ini? Apa motifnya? Apakah orang ini mengawasi Violet dari dekat di dalam restoran itu? Atau ini terkait dengan masa lalu Violet? Ketegangan film ini tampaknya akan dibangun dari rasa takut dan paranoia yang dialami Violet. Dia harus berusaha bersikap normal di depan Henry, sementara di saat yang sama otaknya bekerja keras memikirkan ancaman yang baru saja dia terima. Setiap pesan yang masuk mungkin semakin intens dan berbahaya, memaksa Violet untuk mengambil tindakan atau setidaknya mencari tahu kebenarannya.

Film Drop kelihatannya akan jadi thriller psikologis yang menguji ketahanan mental karakter utamanya. Penonton akan diajak merasakan ketakutan Violet, ketidakpastiannya, dan mungkin juga kecurigaannya terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk Henry yang baru dikenalnya. Bagaimana Violet akan menghadapi ancaman ini? Apakah Henry akan membantunya, atau justru dia punya kaitan dengan teror ini? Misteri ini akan jadi daya tarik utama film ini. Sama seperti Until Dawn, Drop juga diperuntukkan bagi penonton berusia 17 tahun ke atas, menandakan bahwa kontennya mungkin mengandung kekerasan, ketegangan, atau tema dewasa yang tidak cocok untuk penonton di bawah usia tersebut. Siap-siap duduk di ujung kursi bioskop ya!

The Snitch

The Snitch

Dari Korea Selatan, ada film baru yang dibintangi aktor-aktor ternama, yaitu The Snitch. Film ini menggabungkan elemen crime, drama, dan mungkin sedikit political thriller. Ceritanya berpusat pada Lee Kang-soo, yang diperankan oleh Kang Ha-neul. Kang-soo adalah seorang pria yang hidupnya hancur ketika dia dijebloskan ke penjara. Mirisnya, dia dipenjara bukan karena benar-benar bersalah, melainkan karena menjadi korban tuduhan yang keliru. Nasib buruk ini membuat Kang-soo merasa tidak adil dan putus asa di dalam jeruji besi.

Di tengah keputusasaannya, secercah harapan datang dalam bentuk tawaran yang nggak biasa. Seorang jaksa bernama Koo Kwan-hee, yang diperankan oleh Yoo Hae-jin, mendatanginya dengan sebuah proposal. Kwan-hee adalah sosok jaksa yang punya ambisi besar untuk kariernya. Dia menawarkan Kang-soo kesepakatan: jika Kang-soo bersedia bergabung dengan “partai oposisi” Kwan-hee, dia akan mendapatkan imbalan berupa pengurangan hukuman. “Partai oposisi” di sini tampaknya bukan partai politik dalam arti sebenarnya, melainkan semacam kelompok atau strategi yang dibentuk Kwan-hee untuk mencapai tujuannya, kemungkinan besar terkait dengan kasus-kasus yang sedang dia tangani.

Kang-soo, yang desperate ingin keluar dari penjara dan membersihkan namanya, akhirnya menerima tawaran Kwan-hee. Dia pun menjadi kaki tangan atau informan (mungkin ini yang dimaksud dengan “snitch” atau pengkhianat/mata-mata) bagi Kwan-hee dalam penyelidikan narkoba. Dunia gelap perdagangan narkoba adalah area yang penuh bahaya dan intrik, dan Kang-soo yang kini bekerja di bawah arahan Kwan-hee mulai membuat “guncangan” dalam penyelidikan tersebut. Dengan informasi atau cara kerja Kang-soo yang unik, Kwan-hee berhasil mencapai hasil yang signifikan dalam kasus-kasus narkoba yang ditanganinya. Keberhasilan ini membuat karier Kwan-hee terus menanjak, dia semakin dikenal dan dihormati.

Namun, sepak terjang Kang-soo dan Kwan-hee nggak luput dari perhatian pihak lain. Detektif Oh Sang-jae, yang diperankan oleh Park Hae-joon, adalah seorang detektif gigih dari unit investigasi narkoba. Sang-jae berulang kali merasa frustrasi dengan cara kerja Kang-soo yang seringkali mengganggu atau mempersulit penyelidikannya yang konvensional. Dia merasa ada sesuatu yang nggak beres dengan keterlibatan Kang-soo dalam kasus-kasus ini. Dengan insting detektifnya yang tajam dan kegigihannya, Sang-jae mulai menyelidiki lebih dalam.

Penyelidikan Sang-jae kemudian mengarah pada hubungan yang tidak biasa antara Kang-soo yang mantan narapidana dengan Jaksa Kwan-hee yang ambisius. Sang-jae mulai curiga ada kesepakatan tersembunyi atau permainan kotor yang dilakukan keduanya. Film The Snitch tampaknya akan menyajikan plot yang berlapis, penuh dengan konspirasi, pengkhianatan, dan perjuangan di dunia hukum serta kriminal. Dinamika antara Kang-soo yang berusaha bertahan, Kwan-hee yang ambisius, dan Sang-jae yang gigih mencari kebenaran akan menjadi inti cerita. Film ini diperkirakan akan penuh dengan adegan yang intens dan dialog yang cerdas. Mengingat temanya yang melibatkan dunia narkoba, kejahatan, dan intrik, film ini diberi rating untuk penonton berusia 21 tahun ke atas. Jadi, pastikan kamu sudah memenuhi persyaratan usia untuk menikmati ketegangan The Snitch di bioskop!

Nah, itu dia 5 rekomendasi film yang tayang pekan ini di bioskop. Gimana? Udah ada yang nyangkut di hati dan bikin penasaran? Pilihannya lumayan lengkap kan, mulai dari aksi seru, drama keluarga yang bikin haru, sampai thriller yang menguji adrenalin dan logika. Menghabiskan waktu weekend dengan nonton film di bioskop bareng teman, pasangan, atau keluarga pasti seru banget.

Setiap film punya daya tariknya sendiri. The Accountant 2 buat kamu yang kangen aksi Ben Affleck sebagai akuntan jagoan. Sah! Katanya cocok buat yang suka drama lokal dengan konflik unik. Until Dawn dan Drop siap bikin kamu tegang dan berpikir keras dengan misteri yang disajikan. Terakhir, The Snitch dari Korea Selatan menawarkan intrik dunia crime dan hukum yang dibintangi aktor-aktor keren. Jadi, tinggal sesuaikan aja sama selera kamu weekend ini lagi pengen nonton yang kayak gimana.

Jangan lupa cek jadwal tayang di bioskop terdekat dan siapkan diri kamu buat pengalaman menonton yang asik. Beli tiket jauh-jauh hari biar nggak kehabisan ya, apalagi kalau filmnya emang udah ditunggu-tunggu banget. Siapkan juga camilan kesukaan kamu biar makin nyaman selama film berlangsung. Yang penting, nikmati setiap momen seru yang disajikan di layar lebar.

Setelah nonton, jangan lupa ceritain pengalaman kamu ya! Film mana yang jadi favorit kamu? Ada adegan yang paling bikin terkesan nggak? Yuk, bagikan pendapat kamu di kolom komentar di bawah! Siapa tahu rekomendasi atau review singkat dari kamu bisa membantu teman-teman lain yang masih bingung mau nonton apa. Selamat menonton dan selamat menikmati weekend kamu!

Posting Komentar