Kok Dislike YouTube Hilang? Ini Cara Lihat & Alasan di Baliknya!

Table of Contents

Kok Dislike YouTube Hilang

Pernah nggak sih lagi asyik nonton video di YouTube, terus iseng lihat jumlah ‘jempol ke bawah’ atau dislike-nya? Tapi kok, angkanya nggak kelihatan ya? Cuma ada tulisan ‘Tidak Suka’ doang, beda banget sama ‘jempol ke atas’ atau like yang angkanya jelas terpampang nyata dan bikin kita tahu seberapa populer atau disukai video itu.

Fenomena hilangnya jumlah dislike ini memang bikin banyak penonton YouTube bingung dan bertanya-tanya. Padahal, tombol dislike ini kan sebenarnya fitur penting buat nunjukkin reaksi kita kalo nggak setuju, nggak suka, atau mungkin merasa videonya menyesatkan atau nggak sesuai ekspektasi. Dulu sih jumlahnya kelihatan dan jadi salah satu indikator cepat buat menilai kualitas atau relevansi sebuah video, tapi sekarang mendadak ‘hilang’ dari pandangan publik.

Buat kamu yang penasaran dan pengen tahu lebih dalam kenapa hal ini terjadi dan apakah ada cara buat ‘mengintip’ jumlah dislike yang tersembunyi itu, kamu datang ke artikel yang tepat! Kita bakal kupas tuntas kenapa jumlah dislike di YouTube nggak muncul lagi dan beberapa cara yang bisa kamu coba buat tahu angkanya.

Kenapa Jumlah Dislike YouTube Tidak Muncul?

Nah, ini dia inti pertanyaannya. Kenapa ya jumlah dislike di YouTube itu disembunyikan dari pandangan penonton umum? Ternyata, ini bukan bug atau kesalahan teknis di sistem YouTube, melainkan sebuah kebijakan resmi yang sudah diputuskan dan diterapkan oleh pihak YouTube sendiri sejak beberapa waktu lalu, tepatnya di akhir tahun 2021.

Menurut penjelasan resmi dari YouTube di blog mereka, keputusan untuk menyembunyikan jumlah dislike ini didasari oleh tujuan yang mulia, yaitu melindungi para kreator video. Pihak YouTube menyadari bahwa tampilan jumlah dislike yang bisa dilihat publik seringkali disalahgunakan. Bukan sebagai alat feedback konstruktif, melainkan sebagai ‘senjata’ untuk melakukan dislike bombing atau serangan terkoordinasi yang ditujukan untuk menjatuhkan kreator tertentu, tanpa alasan yang jelas selain kebencian atau target pelecehan.

YouTube melakukan eksperimen sebelum mengambil kebijakan ini. Hasilnya menunjukkan bahwa kreator, terutama yang masih kecil atau baru memulai, sangat rentan menjadi target serangan semacam ini. Jumlah dislike yang tiba-tiba melonjak drastis tanpa sebab yang jelas bisa sangat menjatuhkan mental kreator dan bahkan membuat mereka berhenti berkarya. YouTube ingin menciptakan lingkungan yang lebih adil dan positif, di mana semua kreator, apapun ukuran channel mereka, punya kesempatan yang sama untuk berkembang tanpa takut jadi korban serangan dislike.

Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan bisa mendorong interaksi yang lebih positif antara penonton dan kreator. Ketika jumlah dislike tidak lagi jadi fokus utama yang dilihat publik, penonton diharapkan lebih fokus pada kualitas konten dan memberikan feedback melalui komentar atau jumlah like, daripada sekadar ikut-ikutan menekan tombol dislike hanya karena melihat angkanya sudah banyak. Ini adalah langkah YouTube untuk mengurangi aspek ‘kompetisi popularitas’ yang negatif yang bisa timbul dari jumlah dislike yang terlihat.

Secara singkat, YouTube menyembunyikan jumlah dislike demi:
1. Melindungi Kreator: Terutama dari serangan terkoordinasi (dislike bombing) dan pelecehan.
2. Menciptakan Lingkungan Positif: Mendorong fokus pada konten dan interaksi yang lebih konstruktif.
3. Memberi Kesempatan Sama: Memastikan kreator kecil atau baru punya peluang berkembang tanpa dibayangi rasa takut akan jumlah dislike yang besar.

Jadi, menghilangnya jumlah dislike dari tampilan publik adalah langkah yang sengaja diambil oleh YouTube sebagai bagian dari upaya mereka menciptakan platform yang lebih aman dan mendukung bagi para pembuat konten.

Siapa yang Masih Bisa Lihat Jumlah Dislike?

Meskipun jumlah dislike sudah disembunyikan dari penonton umum, data tersebut tidak benar-benar hilang dari YouTube. Data jumlah dislike itu tetap bisa dilihat, tapi hanya oleh kreator video yang bersangkutan.

Pihak YouTube memahami bahwa jumlah dislike, meskipun bisa disalahgunakan, tetaplah sebuah bentuk feedback dari penonton. Bagi kreator, data ini bisa jadi masukan berharga untuk memahami bagaimana penonton merespons konten mereka. Apakah ada bagian video yang tidak disukai? Apakah judul atau thumbnail-nya menyesatkan (sehingga memicu dislike)?

Nah, kreator bisa melihat data jumlah dislike video mereka sendiri melalui YouTube Studio. YouTube Studio adalah dashboard atau panel kontrol khusus yang disediakan oleh YouTube untuk para kreator mengelola channel dan melihat performa video-video mereka secara detail. Di YouTube Studio, kreator bisa mengakses berbagai metrik penting, termasuk jumlah views, likes, jumlah komentar, audience retention (berapa lama penonton bertahan menonton video), dan tentu saja, jumlah dislikes.

Informasi mengenai jumlah dislike ini memungkinkan kreator untuk menganalisis video mereka. Misalnya, jika sebuah video memiliki jumlah dislike yang signifikan, kreator bisa mencoba mencari tahu alasannya. Apakah ada isu teknis di video? Apakah topiknya sensitif? Atau apakah ada kelompok tertentu yang memang sengaja menekan tombol dislike secara massal? Data ini membantu kreator membuat keputusan informatif untuk video selanjutnya atau memperbaiki video yang sudah ada (jika memungkinkan).

Intinya, data dislike masih ada dan penting, tapi aksesnya dibatasi hanya untuk pihak yang paling berkepentingan dan bisa menggunakan data tersebut secara positif untuk pengembangan konten mereka, yaitu si kreator sendiri.

Metrik Lain yang Penting Buat Kreator

Selain jumlah like dan dislike, kreator sebenarnya punya banyak metrik lain di YouTube Studio yang jauh lebih dalam dan informatif untuk mengukur performa video dan memahami penonton. Beberapa metrik penting itu antara lain:

  • Waktu Tonton (Watch Time): Total durasi waktu yang dihabiskan penonton untuk menonton video. Ini metrik super penting karena menunjukkan seberapa menarik video itu bagi penonton.
  • Retensi Penonton (Audience Retention): Grafik yang menunjukkan di menit ke berapa penonton mulai berhenti menonton. Ini membantu kreator tahu bagian mana dari video yang bikin penonton ilfeel atau bosan.
  • Sumber Traffic: Dari mana penonton menemukan video (pencarian YouTube, rekomendasi, eksternal, dll.).
  • Demografi Penonton: Usia, jenis kelamin, lokasi geografis penonton. Membantu kreator mengenal audiens mereka.
  • Tingkat Klik Tayang (Click-Through Rate/CTR): Persentase penonton yang mengklik video setelah melihat thumbnail dan judulnya di hasil pencarian atau rekomendasi. Menunjukkan efektivitas judul dan thumbnail.

Metrik-metrik ini seringkali dianggap lebih berharga daripada sekadar jumlah like atau dislike untuk benar-benar memahami performa konten dan keinginan penonton.

Cara ‘Mengintip’ Jumlah Dislike di YouTube (Buat yang Penasaran!)

Meskipun jumlah dislike disembunyikan secara resmi dari penonton umum, rasa penasaran itu wajar kan? Untungnya (atau sayangnya, tergantung sudut pandang), ada beberapa cara ‘tidak resmi’ yang bisa kamu coba kalau memang kepo banget pengen tahu berapa sih jumlah dislike di video-video YouTube. Tapi, perlu diingat baik-baik ya, cara-cara ini punya kelebihan dan kekurangan, serta ada potensi risikonya. Gunakan dengan bijak dan hati-hati!

Berikut beberapa metode yang sering disebut-sebut:

1. Ekstensi Browser ‘Return YouTube Dislike’ (Paling Populer)

Ini mungkin cara yang paling banyak dicari dan dibahas di internet. Ada sebuah ekstensi browser yang dibuat oleh pihak ketiga bernama Return YouTube Dislike. Sesuai namanya, ekstensi ini dirancang untuk “mengembalikan” tampilan jumlah dislike di bawah video YouTube, seolah-olah kebijakan penyembunyian itu nggak pernah ada.

Bagaimana cara kerjanya? Ekstensi ini berusaha mengumpulkan data dislike dari berbagai sumber. Awalnya, mereka mengandalkan data historis API YouTube sebelum fitur dislike dihilangkan. Setelah itu, mereka membangun database sendiri yang berisi jumlah dislike yang dilaporkan oleh pengguna ekstensi itu sendiri. Jadi, saat kamu menginstal dan mengaktifkan ekstensi ini, kamu akan melihat jumlah dislike berdasarkan data yang mereka kumpulkan.

Cara Menggunakan:
* Buka toko ekstensi browser kamu (contoh: Chrome Web Store untuk Google Chrome, Add-ons for Firefox, Microsoft Edge Add-ons).
* Cari ekstensi dengan nama “Return YouTube Dislike”.
* Pastikan kamu mengunduh dari sumber yang resmi dan terpercaya.
* Instal ekstensi tersebut di browser kamu.
* Setelah terinstal, buka YouTube seperti biasa, dan seharusnya jumlah like dan dislike akan muncul kembali di bawah setiap video (di sebelah tombol like).

Kelebihan:
* Relatif mudah digunakan, tinggal instal dan aktifkan.
* Mengembalikan tampilan yang familiar bagi banyak pengguna.

Kekurangan & Perhatian:
* Akurasi Data: Data yang ditampilkan bukan data real-time atau 100% akurat dari database internal YouTube. Data tersebut adalah perkiraan berdasarkan data historis dan kontribusi dari pengguna ekstensi. Jadi, angkanya bisa jadi tidak tepat, terutama untuk video-video baru atau video yang tidak banyak ditonton oleh pengguna ekstensi ini.
* Keamanan: Meskipun ekstensi ini cukup populer dan banyak yang menggunakannya, menginstal ekstensi pihak ketiga selalu punya risiko. Pastikan kamu mengunduh dari sumber yang resmi dan terpercaya. Selalu waspada terhadap ekstensi yang meminta izin akses data yang berlebihan.

2. Lewat YouTube Studio (Resmi, Tapi Khusus Kreator)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara paling resmi dan 100% akurat untuk melihat jumlah dislike sebuah video adalah melalui YouTube Studio. Tapi, metode ini hanya berlaku kalau kamu adalah pemilik atau kreator dari video yang ingin kamu cek jumlah dislike-nya.

Cara Menggunakan:
* Login ke akun YouTube kamu.
* Akses YouTube Studio (biasanya ada link di menu profil kamu di pojok kanan atas).
* Pilih menu “Konten” di sisi kiri.
* Cari video yang ingin kamu lihat datanya.
* Klik pada detail video tersebut atau lihat di bagian analitik video.
* Di sana, kamu akan menemukan berbagai metrik performa video, termasuk jumlah like dan dislike yang akurat dan real-time untuk video milikmu itu.

Kelebihan:
* Data 100% akurat dan resmi dari YouTube.
* Aman digunakan karena langsung dari platform YouTube.

Kekurangan:
* Hanya bisa melihat jumlah dislike video milikmu sendiri, bukan video orang lain.

3. Ekstensi Pihak Ketiga Lainnya (HATI-HATI Risiko!)

Selain Return YouTube Dislike, mungkin di luar sana ada ekstensi-ekstensi pihak ketiga lainnya yang menawarkan fungsi serupa. Mereka mungkin muncul seiring waktu dengan nama atau cara kerja yang berbeda.

PERINGATAN KERAS: Menggunakan ekstensi browser dari sumber yang tidak dikenal atau kurang terpercaya bisa sangat berbahaya. Risiko yang mengintai antara lain:
* Masalah Privasi: Ekstensi bisa saja meminta izin untuk mengakses data browsing kamu, riwayat tontonan, atau bahkan informasi sensitif lainnya tanpa kamu sadari.
* Malware/Virus: Ekstensi bisa disusupi kode berbahaya yang bisa mencuri data kamu, menampilkan iklan yang mengganggu, atau bahkan merusak sistem komputer kamu.
* Performa Browser Menurun: Ekstensi yang tidak dibuat dengan baik bisa memberatkan kinerja browser kamu.

Rekomendasi: Sangat disarankan untuk menghindari menginstal ekstensi semacam ini kecuali kamu benar-benar yakin akan keamanannya dan sumbernya sangat terpercaya. Risiko yang kamu hadapi tidak sepadan dengan rasa penasaran untuk melihat jumlah dislike.

4. Situs Web Viewer Dislike Online (Risiko Lebih Tinggi!)

Mirip dengan ekstensi pihak ketiga yang nggak jelas, ada juga situs-situs di internet yang mengklaim bisa menunjukkan jumlah dislike sebuah video YouTube hanya dengan kamu memasukkan URL atau link videonya. Kamu mungkin menemukannya dengan mencari kata kunci seperti “YouTube dislike checker online” atau “view YouTube dislikes”.

PERINGATAN KERAS LAGI: Situs-situs semacam ini sangat berisiko. Kebanyakan dari mereka:
* Menampilkan Data yang Tidak Akurat: Data yang mereka tampilkan seringkali tidak real-time dan tidak akurat, mungkin hanya perkiraan atau data lama yang sudah basi.
* Situs Jebakan/Phishing: Beberapa situs bisa jadi adalah jebakan yang dirancang untuk mencuri data pribadi kamu, data login, atau bahkan mencoba menginstal software berbahaya ke perangkat kamu.
* Penuh Iklan Berbahaya: Situs semacam ini seringkali dipenuhi iklan pop-up atau iklan yang mengarahkan ke situs berbahaya.

Rekomendasi: Hindari sepenuhnya menggunakan situs web viewer dislike online ini. Risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya (yang juga belum tentu akurat).

5. Menggunakan YouTube API (Butuh Skill Teknis)

Cara terakhir ini adalah cara yang paling ‘tingkat lanjut’ dan membutuhkan sedikit pengetahuan teknis, yaitu dengan memanfaatkan YouTube API (Application Programming Interface). API ini adalah semacam ‘pintu belakang’ yang memungkinkan developer atau orang yang paham pemrograman untuk berinteraksi langsung dengan data YouTube secara terprogram.

Sebelum kebijakan penyembunyian dislike diterapkan, API YouTube memungkinkan developer untuk menarik data statistik video, termasuk jumlah like dan dislike. Setelah kebijakan itu berlaku, informasi jumlah dislike untuk publik di API juga ikut disembunyikan.

Namun, masih ada cara untuk mendapatkan data dislike melalui API jika kamu memiliki akses atau izin tertentu, atau jika ada perubahan kebijakan API di masa depan. Tapi intinya, cara ini bukan untuk pengguna biasa. Kamu perlu:
* Membuat Akun Pengembang di Google Developers Console.
* Mengerti cara menggunakan API dan mengirim permintaan data (biasanya dengan bahasa pemrograman).
* Mengetahui cara membaca dan mengolah data yang dikembalikan oleh API.

Kelebihan: Jika bisa diakses, data dari API adalah data langsung dari YouTube (meskipun mungkin hanya bisa diakses oleh kreator atau pihak yang berizin).

Kekurangan: Sangat teknis, tidak praktis, dan akses ke data dislike publik melalui API sudah dibatasi.

Dampak Kebijakan Ini Bagi Penonton dan Kreator

Kebijakan YouTube menyembunyikan jumlah dislike ini memang menuai pro dan kontra di komunitas YouTube.

Dari sisi kreator: Banyak yang merasa lebih aman dan terlindungi dari serangan-serangan yang tidak adil. Mereka bisa lebih fokus membuat konten tanpa khawatir videonya di-dislike bombing oleh orang-orang yang memang berniat menjatuhkan mereka. Namun, ada juga kreator yang merasa kehilangan salah satu bentuk feedback cepat dari penonton. Meskipun negatif, dislike terkadang bisa jadi indikator ada sesuatu yang salah dengan video mereka (misalnya, judulnya clickbait atau informasinya salah).

Dari sisi penonton: Kehilangan tampilan jumlah dislike membuat penonton kehilangan salah satu ‘filter’ cepat untuk menilai sebuah video sebelum menontonnya. Dulu, kalau lihat video dengan jumlah dislike yang jauh lebih banyak dari like, kita bisa langsung curiga bahwa video itu mungkin spam, menyesatkan, atau kualitasnya jelek. Sekarang, kita harus menonton videonya atau membaca komentar (yang juga bisa dimoderasi) untuk mendapatkan gambaran yang sama. Ini membuat pengalaman browsing video jadi sedikit berbeda.

Secara keseluruhan, kebijakan ini adalah upaya YouTube untuk menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi kreator dan kenyamanan penonton dengan lingkungan yang lebih positif. Waktu akan membuktikan seberapa efektif kebijakan ini dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Jadi, kok jumlah dislike di YouTube hilang? Jawabannya simpel: itu kebijakan resmi YouTube sejak 2021 untuk melindungi kreator dari pelecehan dan dislike bombing, serta menciptakan lingkungan yang lebih positif. Jumlah dislike tidak benar-benar hilang, tapi disembunyikan dari penonton umum dan hanya bisa dilihat secara akurat oleh kreator video itu sendiri melalui YouTube Studio.

Buat kamu yang penasaran pengen tahu jumlah dislike di video orang lain, ada beberapa cara ‘tidak resmi’ seperti menggunakan ekstensi browser Return YouTube Dislike (dengan catatan data mungkin tidak 100% akurat) atau (secara teknis) via YouTube API. Namun, sangat penting untuk berhati-hati dan menghindari cara-cara berisiko tinggi seperti menggunakan ekstensi atau situs web pihak ketiga yang tidak jelas kredibilitasnya, demi keamanan data pribadi kamu.

Intinya, kalau kamu bukan kreator video tersebut, cara paling memungkinkan (meskipun tidak 100% akurat) untuk melihat jumlah dislike adalah dengan menggunakan ekstensi browser yang populer dan relatif dipercaya seperti Return YouTube Dislike. Tapi selalu waspada dan jadikan itu hanya sebagai perkiraan ya!

Gimana pendapat kamu soal kebijakan YouTube menyembunyikan jumlah dislike ini? Setuju atau nggak setuju? Atau mungkin kamu punya cara lain buat ‘mengintip’ jumlah dislike? Yuk, sharing di kolom komentar!

Posting Komentar