Biar Hasilnya Gak Pecah! Setting Kamera Samsung S25 Ultra Buat Nonton Konser J
Konser tunggal J-Hope dari BTS yang bertajuk “Hope on the Stage” di Jakarta adalah momen yang paling dinanti para ARMY di Indonesia. Pasti udah siap-siap dong buat mengabadikan setiap momen di atas panggung? Nah, buat kamu yang bawa “senjata” pamungkas berupa Samsung Galaxy S25 Ultra, siap-siap deh bikin fancam yang hasilnya gokil abis! HP ini emang udah terbukti jadi andalan buat ngerekam di berbagai konser besar lainnya. Selama beberapa bulan terakhir aja, HP ini udah dipake KompasTekno buat bikin fancam kece di konsernya Maroon 5, Seventeen, sampai NCT 127. Hasilnya? HD, tajam, dan stabil!
Samsung Galaxy S25 Ultra dijuluki sebagai “HP konser” itu bukan cuma isapan jempol belaka, lho. Fitur kameranya beneran mumpuni banget buat ngerekam aksi panggung J-Hope dari jarak berapa pun, dalam kondisi pencahayaan panggung yang sering berubah-ubah. Sensor kameranya yang gede, kemampuan zoom yang luar biasa, dan sistem stabilisasi canggihnya bikin HP ini jadi pilihan utama buat para content creator konser. Tapi, sehebat-hebatnya HP, tetep aja butuh setting yang pas biar hasilnya maksimal. Jangan sampai momen epic di panggung malah jadi burik atau pecah karena salah setting. Yuk, kita bedah gimana caranya biar fancam kamu auto-keren!
Rekomendasi Setting Kamera Standar (Mode Otomatis)¶
Buat kamu yang lebih suka kepraktisan mode otomatis, tapi tetep pengen hasil fancam yang kinclong dan layak posting di media sosial, ada beberapa setting dasar yang bisa kamu aktifkan sebelum konser mulai. Setting ini akan jadi fondasi buat video kamu, memastikan kualitasnya tetap baik meskipun kamu hanya mengandalkan mode auto yang cerdas dari Samsung S25 Ultra. Mode otomatis ini udah cukup pintar mengenali kondisi cahaya dan objek, tapi dengan sedikit penyesuaian, hasilnya bisa jauh lebih optimal untuk kebutuhan merekam konser.
Pertama-tama, buka aplikasi kamera di HP kamu. Pastikan kamu memilih mode video. Di sini, ada beberapa opsi yang perlu kamu perhatikan baik-baik. Jangan terburu-buru merekam sebelum semua setting ini pas. Penyesuaian kecil ini bisa bikin beda banget antara fancam yang biasa aja sama fancam yang bikin netizen berdecak kagum.
Berikut ini adalah rekomendasi setting standar yang bisa kamu pakai:
- Rasio: Pilih 9:16. Kenapa? Karena rasio ini paling pas buat format video vertikal yang umum di Instagram Reels, TikTok, atau YouTube Shorts. Kamu nggak perlu repot-repot cropping lagi setelah merekam. Hasilnya langsung siap tayang dan mengisi layar penuh saat ditonton di HP.
- Resolusi dan Frame Rate: Rekam di 4K (UHD) dengan frame rate 30 fps atau 60 fps. Rekomendasi terbaik sih di 4K 60 fps kalau storage HP kamu cukup lega. Resolusi 4K memastikan detail video kamu tetap tajam, meskipun kamu nantinya cropping atau zooming di proses editing. Frame rate 60 fps bikin gerakan di panggung (terutama dance J-Hope yang energik) terlihat jauh lebih mulus dan natural dibandingkan 30 fps. Kalau kamu khawatir soal ukuran file yang besar, 4K 30 fps juga sudah sangat bagus. Yang penting, jangan turun ke Full HD (1080p) kalau bisa, karena detailnya pasti akan berkurang saat di-zoom.
- Tracking Auto-Focus: Pastikan fitur ini Aktif. Fitur ini berguna banget buat mengunci fokus pada subjek yang bergerak. Saat J-Hope bergerak dari satu sisi panggung ke sisi lain, auto-fokus akan berusaha mengikutinya, jadi video kamu nggak akan tiba-tiba nge-blur di tengah jalan. Ini krusial banget buat fancam, kamu kan nggak mau kehilangan momen penting gara-gara fokusnya geser.
- Grid Line: Nyalakan Aktif. Garis bantu ini muncul di layar dan membantu kamu menempatkan subjek atau elemen visual di posisi yang pas sesuai aturan komposisi (misalnya rule of thirds). Hasilnya, video kamu akan terlihat lebih rapi dan sinematik, nggak asal rekam aja. Meskipun kelihatannya sepele, grid line ini beneran membantu banget lho dalam penataan visual.
- Zoom-in Mic: Aktifkan fitur ini. Samsung S25 Ultra punya kemampuan untuk memfokuskan mikrofonnya ke arah yang di-zoom. Jadi, kalau kamu sedang zoom ke J-Hope di tengah panggung, HP akan berusaha menangkap suara dari arah tersebut dengan lebih jelas, mengurangi suara bising dari sekitar kamu. Ini penting biar audio musik dan suara J-Hope lebih dominan di rekaman kamu, bukan teriakan ARMY di sebelahmu (meskipun teriakan itu bagian dari euforia konser!).
- Rentang Zoom Video: Galaxy S25 Ultra punya kemampuan zoom yang impresif. Untuk mode standar, kamu bisa pakai rentang zoom dari 0.6x (Ultra Wide) hingga 20x. Rentang ini sangat fleksibel. Pakai 0.6x kalau kamu pengen merekam suasana panggung secara keseluruhan atau fan project. Pakai 1x atau 3x untuk jarak menengah, dan 5x atau bahkan hingga 20x kalau kamu duduk di tribun yang jauh dari panggung. Ingat, semakin jauh kamu zoom, guncangan tangan akan semakin terasa, meskipun S25 Ultra punya stabilisasi canggih. Usahakan memegang HP se-stabil mungkin saat melakukan zoom jarak jauh.
- Kunci Fokus: Saat merekam, ketuk subjek (misalnya J-Hope) di layar dan tahan sebentar sampai muncul ikon gembok. Ini akan mengunci fokus pada subjek tersebut. Ini beda dengan tracking auto-focus yang berusaha mengikuti, kunci fokus ini menjaga agar titik fokus tetap di tempat yang kamu pilih, meskipun ada objek lain yang lewat di depan atau cahaya berubah. Berguna kalau J-Hope posisinya relatif tetap di satu area.
- Turunkan Exposure: Ini salah satu tips paling penting! Pencahayaan panggung itu super terang dan seringkali dramatis. Kalau exposure dibiarkan auto, biasanya area yang terang akan jadi overblown atau putih total kehilangan detail. Setelah kamu kunci fokus (atau meskipun tidak), akan muncul slider kecil di dekat titik fokus. Geser slider itu ke bawah (menuju ikon minus) untuk mengurangi exposure. Mainkan slider ini sampai cahaya panggung terlihat pas, detail masih ada, dan wajah J-Hope tidak terlalu silau. Ini butuh sedikit latihan, tapi hasilnya beneran beda!
Oh ya, untuk Galaxy S25 Ultra, fitur HDR biasanya aktif secara default. Saat merekam konser dengan pencahayaan panggung yang dinamis, HDR justru kadang bikin hasilnya terlihat aneh atau terlalu ‘flat’. Sebaiknya matikan HDR secara manual di setting kamera video sebelum mulai merekam. Cari opsi HDR dan toggle off.
Menguasai setting dasar di mode otomatis ini aja udah cukup buat menghasilkan fancam yang oke. Kalau kamu masih bingung, cari panduan visual di internet atau media sosial.
Mau Fancam Lebih Pro? Coba Mode Pro Video!¶
Kalau kamu merasa udah level up atau emang hobi ngulik setting kamera biar hasilnya maksimal banget, mode Pro Video di Samsung Galaxy S25 Ultra adalah teman terbaikmu. Fitur ini memungkinkan kamu mengambil alih kontrol penuh atas berbagai parameter kamera layaknya merekam pakai kamera profesional. Kamu bisa mengatur ISO, shutter speed, exposure value (EV), white balance, bahkan karakteristik mikrofon secara manual. Hasilnya? Kamu bisa menciptakan look video yang lebih konsisten, sinematik, dan sesuai dengan visi kamu.
Mengaktifkan mode Pro Video itu gampang. Buka aplikasi kamera > geser pilihan mode ke “More” (Lainnya) > lalu pilih “Pro Video”. Seketika, antarmuka kamera akan berubah, menampilkan berbagai slider dan opsi untuk pengaturan manual. Mungkin terlihat sedikit intimidating di awal, tapi kalau udah terbiasa, kontrol ini justru bikin kamu power user.
Berikut ini adalah setting yang direkomendasikan untuk mode Pro Video saat merekam konser:
- Rasio & Resolusi: Sama seperti mode standar, rekam dengan rasio 9:16 untuk konten vertikal yang ramah media sosial. Untuk resolusi, pilih UHD/4K 30fps atau 60fps. Di mode Pro Video, kamu punya kontrol lebih presisi atas cahaya, jadi merekam di 4K 60fps akan memberikan kualitas terbaik dengan gerakan paling mulus. Kualitas 4K ini penting karena memungkinkan fleksibilitas lebih saat editing, kamu bisa melakukan digital zoom atau stabilization tambahan tanpa kehilangan terlalu banyak detail.
- Pilihan Kamera Sesuai Kebutuhan: Di mode Pro Video, kamu bisa memilih lensa mana yang mau kamu pakai secara spesifik.
- UW (Ultra Wide): Gunakan lensa ini saat kamu berada di baris depan atau sangat dekat dengan panggung, atau kalau kamu ingin merekam overview panggung, seluruh member BTS (kalau ada), atau momen fan project yang melibatkan banyak orang di sekitar kamu. Lensa ini memberikan sudut pandang terluas.
- W (Wide): Ini adalah kamera utama, biasanya yang sensornya paling besar (di S25 Ultra bisa 200 MP, meskipun untuk video 4K sensornya tidak dipakai penuh, tapi kualitasnya tetap terbaik). Gunakan ini untuk merekam J-Hope saat dia berada di panggung depan dan kamu tidak terlalu jauh. Kualitas gambar dan detailnya paling crisp dengan lensa ini.
- T (Telephoto 3x): Lensa zoom optik 3x. Ini pilihan yang bagus kalau kamu berada di jarak menengah dari panggung. Memberikan cropping yang lebih ketat daripada lensa Wide tanpa mengorbankan terlalu banyak kualitas gambar. Cocok untuk merekam closeup J-Hope saat dia berinteraksi di bagian depan panggung.
- ST (Super Telephoto 5x dan digital zoom hingga 20x atau lebih): Ini adalah keunggulan S25 Ultra! Lensa zoom optik 5x sangat berguna kalau kamu duduk di tribun yang jauh dari panggung. Kamu bisa mendapatkan closeup yang jelas dari J-Hope meskipun jaraknya puluhan meter. Mode Pro Video memungkinkan kamu mengontrol zoom ini dengan lebih halus. Hindari menggunakan digital zoom terlalu jauh (misalnya di atas 10x atau 20x) kalau tidak terpaksa, karena kualitasnya akan menurun dan video bisa terlihat pecah atau banyak noise, terutama di cahaya redup. Tapi untuk momen-momen singkat dari jauh, zoom ini penyelamat!
- Atur ISO dan Shutter Speed: Nah, ini bagian yang paling “pro” di mode Pro Video. ISO mengatur sensitivitas sensor terhadap cahaya. Shutter speed mengatur berapa lama sensor terpapar cahaya (dan juga memengaruhi seberapa tajam gerakan yang terekam). Keduanya berhubungan erat dengan eksposur dan noise.
- ISO: ISO kecil (misalnya 100-400) akan menghasilkan video yang bersih dari noise (bintik-bintik digital), tapi video akan terlihat gelap di kondisi minim cahaya. ISO besar (misalnya 800-3200 atau lebih) akan membuat video lebih terang, tapi noise akan semakin terlihat, terutama di area gelap. Di konser, kamu akan berhadapan dengan cahaya panggung yang sering berubah. Mulai dengan ISO di angka menengah (misalnya 400 atau 800) dan naikkan perlahan jika video terlalu gelap. Coba jaga ISO serendah mungkin untuk meminimalkan noise.
- Shutter Speed: Untuk merekam gerakan di panggung (terutama tarian), shutter speed yang disarankan adalah antara 1/125 detik hingga 1/250 detik. Shutter speed yang lebih cepat (angka penyebut lebih besar) akan “membekukan” gerakan, membuat tarian terlihat lebih tajam tanpa motion blur (jejak gerakan). Shutter speed yang terlalu lambat akan membuat gerakan terlihat blur atau patah-patah. Dalam kondisi normal (bukan Pro Video), frame rate 60fps biasanya menggunakan shutter speed sekitar 1/120 detik, yang udah cukup baik. Di Pro Video, kamu bisa fine-tune ini. Misalnya, kalau cahaya sangat terang, kamu bisa pakai shutter speed yang lebih cepat (misalnya 1/250) untuk mencegah overexposure sambil tetap menjaga ketajaman gerakan. Kalau males ribet, kamu bisa set ISO dan Shutter Speed ke mode Auto di dalam Pro Video mode. Jadi, kamu tetap bisa kontrol White Balance atau Mic, sementara ISO dan Shutter Speed diatur otomatis oleh HP.
- White Balance (WB): Pencahayaan panggung seringkali menggunakan lampu berwarna-warni (merah, biru, ungu, kuning, dll.). Ini bisa bikin warna di video kamu terlihat tidak natural kalau white balance dibiarkan auto. Di mode Pro Video, kamu bisa memilih preset WB (misalnya daylight, cloudy, fluorescent) atau mengatur suhu warna secara manual (dalam Kelvin). Kalau kamu mau warna yang paling akurat, coba atur WB secara manual dengan mengarahkan kamera ke sesuatu yang berwarna putih di bawah cahaya panggung (misalnya kertas putih kalau memungkinkan) atau pilih suhu Kelvin yang paling mendekati look yang kamu inginkan. Mengatur WB secara manual akan memberikan konsistensi warna yang lebih baik di seluruh video kamu, meskipun lampu panggung berubah.
- Setting Mic: Di mode Pro Video, kamu punya kontrol lebih atas mikrofon. Kamu bisa pilih mau pakai mic depan (Front Mic), mic belakang (Rear Mic), atau keduanya (Omni). Untuk merekam konser dari penonton, pilih “Rear Mic”. Mikrofon utama yang menangkap suara akan difokuskan ke arah belakang HP (arah panggung, karena layar menghadap kamu). Ini akan membantu menangkap suara musik dan vokal dari panggung dengan lebih jelas, sambil sedikit meredam suara dari depan HP (suara kamu atau orang di sebelah kamu). Kalau kamu pilih Omni, HP akan menangkap suara dari segala arah, termasuk teriakan-teriakan di dekatmu yang mungkin akan menenggelamkan suara panggung.
Menggunakan mode Pro Video memang butuh sedikit lebih banyak usaha dan pemahaman, tapi hasilnya beneran bisa signifikan bedanya, terutama dalam hal kontrol cahaya, gerakan, dan warna. Kalau kamu niat bikin fancam yang epic, luangkan waktu sebentar sebelum konser untuk mencoba-coba setting ini.
Tips Tambahan Biar Fancam Makin Sempurna¶
Selain setting kamera itu sendiri, ada beberapa tips praktis lain yang bisa membantu kamu mendapatkan hasil fancam terbaik di konser J-Hope:
Manfaatkan Stabilisasi Canggih S25 Ultra¶
Samsung Galaxy S25 Ultra punya sistem stabilisasi yang super bagus, gabungan dari Optical Image Stabilization (OIS) di lensa dan Electronic Image Stabilization (EIS) yang dibantu software. Saat merekam video, terutama dengan zoom, stabilisasi ini bekerja keras untuk mengurangi guncangan akibat tangan gemetar atau gerakan kecil lainnya. Pegang HP dengan mantap menggunakan kedua tangan kalau memungkinkan. Jika kamu merekam sambil bergerak atau bergoyang mengikuti musik (yang pasti terjadi!), stabilisasi ini akan jadi penyelamat agar video kamu tidak terlalu goyang dan pusing saat ditonton. Meskipun begitu, usaha untuk memegang HP se-stabil mungkin tetap akan memberikan hasil terbaik.
Perhatikan Kualitas Zoom¶
Seperti yang sudah disebutkan, S25 Ultra unggul di bagian zoom. Manfaatkan lensa telephoto 3x dan 5x-nya yang optik untuk mendapatkan closeup yang jernih dari jarak jauh. Hindari menggunakan digital zoom ekstrem (di atas 10x atau 20x) kecuali memang sangat diperlukan. Kualitas gambar akan menurun drastis dan noise akan sangat kentara, terutama di cahaya redup konser. Lebih baik merekam dengan zoom optik yang stabil daripada digital zoom yang pecah.
Siapkan Baterai dan Penyimpanan¶
Merekam video 4K selama berjam-jam di konser akan menguras baterai dan memakan banyak ruang penyimpanan. Pastikan HP kamu terisi penuh 100% sebelum berangkat konser. Bawa power bank dengan kapasitas besar untuk berjaga-jaga. Matikan fitur atau aplikasi yang tidak perlu untuk menghemat baterai. Untuk penyimpanan, video 4K 60fps bisa memakan space sangat banyak per menitnya. Kosongkan storage HP kamu sebanyak mungkin sebelum konser, hapus foto atau video yang tidak penting. Cek perkiraan berapa GB yang dibutuhkan untuk merekam durasi tertentu di setting kamera kalau ada. Kamu pasti nggak mau storage penuh di tengah-tengah lagu favorit J-Hope, kan?
Urusan Audio Selain Mic Setting¶
Meskipun sudah memilih “Rear Mic”, merekam audio di konser itu tantangan tersendiri karena suaranya sangat keras. Mic internal HP punya keterbatasan dalam menangani volume yang sangat tinggi, kadang bisa distort (suara pecah atau “sengau”) kalau terlalu keras. Tidak banyak yang bisa dilakukan selain mengatur setting mic seperti di atas. Jangan kaget kalau ada sedikit distorsi di momen-momen peak musik atau saat teriakan penonton sangat kencang. Itu hal yang wajar saat merekam di lingkungan sekencang konser.
Komposisi dan Framing¶
Meskipun sedang euforia, coba perhatikan komposisi saat merekam. Gunakan grid line (kalau diaktifkan) untuk membantu menempatkan J-Hope tidak selalu di tengah frame, tapi mungkin sedikit ke pinggir mengikuti aturan rule of thirds agar videonya lebih menarik secara visual. Hindari memotong kepala atau kaki artis secara tiba-tiba kecuali itu disengaja untuk closeup dramatis. Kalau merekam dengan zoom jauh dari tribun, fokuskan frame kamu hanya pada J-Hope dan hindari merekam terlalu banyak bagian panggung yang kosong atau penonton di depan kamu yang bisa mengganggu.
Antisipasi Momen Penting¶
Hafal koreografi atau setlist J-Hope bisa jadi nilai plus! Dengan tahu kapan momen-momen penting akan datang (misalnya bagian dance break, interaksi dengan penonton, atau high note), kamu bisa siap-siap dengan setting zoom atau fokus yang pas sebelum momen itu terjadi. Ini butuh sedikit latihan dan kebiasaan merekam konser.
Tips Tambahan untuk Berbagai Posisi Duduk¶
- Dekat Panggung (Standing atau Depan): Fokus pakai lensa Ultra Wide (0.6x) untuk momen overview atau Wide (1x) untuk full body atau half body. Zoom optik 3x masih relevan untuk medium closeup. Stabilisasi penting karena kamu mungkin akan bergerak banyak.
- Jarak Menengah (Cat 1, 2, dll.): Lensa Wide (1x) dan Telephoto (3x) akan jadi andalan utama. Zoom optik 5x bisa dipakai untuk closeup singkat. Perhatikan komposisi biar tidak terlalu banyak ruang kosong di frame.
- Tribun Atas/Jauh: Kamu akan sangat mengandalkan lensa Super Telephoto (5x) dan sedikit digital zoom (hingga 10x atau maksimal 20x kalau terpaksa). Di posisi ini, stabilisasi sangat krusial. Pegang HP se-stabil mungkin atau sandarkan lenganmu ke sandaran kursi kalau ada. Menurunkan exposure sedikit lebih banyak mungkin diperlukan karena lampu panggung akan terlihat sangat terang dari jauh.
Dengan memahami setting dan tips ini, Samsung Galaxy S25 Ultra di tangan kamu akan berubah jadi alat rekam yang powerful di konser “Hope on the Stage”. Jangan lupa setting ini juga bisa dipakai di seri Galaxy S Ultra sebelumnya seperti S24 Ultra atau S23 Ultra lho, karena fitur kameranya mirip!
Aktifkan “Upload Highest Resolution” di Instagram dan TikTok¶
Percuma dong kalau udah capek-capek bikin fancam HD dengan setting paling optimal, tapi pas diunggah ke media sosial hasilnya malah pecah atau burik? Media sosial seperti Instagram dan TikTok biasanya melakukan kompresi otomatis pada video yang diunggah untuk menghemat bandwidth dan ruang penyimpanan mereka. Kompresi ini seringkali menurunkan kualitas video secara signifikan.
Untungnya, baik Instagram maupun TikTok menyediakan opsi untuk mengunggah video dalam resolusi tertinggi yang didukung. Kamu wajib mengaktifkan setting ini kalau pengen fancam konser kamu tetap kinclong saat mejeng di feed atau FYP.
Caranya gampang banget:
-
Di Instagram:
- Buka profil kamu.
- Ketuk ikon garis tiga di pojok kanan atas untuk membuka menu.
- Pilih “Settings and privacy”.
- Gulir ke bawah dan cari bagian “Your app and media”.
- Pilih “Data usage and media quality”.
- Aktifkan opsi “Upload at highest quality”.
Setelah ini diaktifkan, Instagram akan berusaha memproses dan menampilkan video kamu dengan kualitas terbaik yang memungkinkan. Proses upload mungkin akan sedikit lebih lama karena ukuran filenya lebih besar, tapi hasilnya sepadan!
-
Di TikTok:
- Buka aplikasi TikTok.
- Saat kamu selesai mengedit video dan siap untuk memposting (di halaman “Post”).
- Sebelum mengetuk tombol “Post”, gulir ke bawah dan ketuk “More options”.
- Di menu More options, cari dan aktifkan opsi “Allow high quality uploads”.
Sama seperti Instagram, mengaktifkan ini akan memberitahu TikTok untuk mengunggah video kamu dengan kualitas terbaik. Jadi, video fancam HD kamu akan tetap HD saat ditonton oleh pengguna TikTok lainnya.
Mengaktifkan setting upload kualitas tinggi di kedua platform ini adalah langkah terakhir namun sangat penting untuk memastikan usaha kamu merekam dengan setting terbaik di Samsung S25 Ultra tidak sia-sia. Video kamu akan terlihat lebih profesional, detailnya tetap terjaga, dan smoothness gerakan yang terekam di 4K 60fps akan bisa dinikmati audiens.
Dengan semua pengaturan dan tips ini di tangan, kamu nggak cuma akan jadi saksi mata konser bersejarah J-Hope, tapi juga pulang dengan membawa rekaman video yang super keren, layak masuk ke arsip pribadi, atau bahkan viral di media sosial. Selamat merekam dan semoga fancam J-Hope kamu berhasil masuk FYP semua orang!
Ada pertanyaan atau tips tambahan dari kalian? Bagikan di kolom komentar ya!
Posting Komentar