Jangan Kelewatan! Jadwal Puasa Arafah & Tarwiyah Jelang Iduladha 2025 + Niatnya!

Table of Contents

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2025

Jelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah di tahun 2025, ada dua amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji: Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. Kedua puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa dan merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala serta ampunan dosa sebelum merayakan hari kemenangan.

Melaksanakan puasa sunnah ini adalah salah satu cara kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, kita tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan rasa empati terhadap sesama. Yuk, kita siapkan diri untuk menyambut Iduladha 2025 dengan meraih keberkahan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Apa Itu Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah?

Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari kedelapan bulan Dzulhijjah. Hari Tarwiyah dinamakan demikian karena pada hari ini para jemaah haji mulai tarwiyah, yaitu menyiapkan bekal air untuk perjalanan menuju Arafah. Puasa ini memiliki keutamaan tersendiri sebagai persiapan menyambut hari Arafah.

Sementara itu, Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Hari Arafah adalah hari di mana para jemaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, puncak dari ibadah haji. Puasa pada hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan disebutkan dapat menghapus dosa dua tahun.

Kedua puasa sunnah ini sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Bagi jemaah haji sendiri, mereka tidak dianjurkan untuk berpuasa pada hari Arafah agar memiliki energi yang cukup untuk melaksanakan wukuf dan rangkaian ibadah haji lainnya.

Kapan Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025?

Penentuan tanggal pasti untuk Puasa Tarwiyah dan Arafah tergantung pada penetapan 1 Dzulhijjah oleh pemerintah (melalui sidang isbat) atau metode hisab/rukyah yang diyakini. Namun, berdasarkan kalender Hijriah yang umum digunakan, Hari Raya Iduladha 1446 H diperkirakan jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Jika Iduladha 2025 diperkirakan jatuh pada pertengahan Juni 2025 (tanggal pastinya menunggu sidang isbat), maka jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025 akan jatuh pada tanggal-tanggal berikut:

  • Puasa Tarwiyah 1446 H: 8 Dzulhijjah 1446 H
  • Puasa Arafah 1446 H: 9 Dzulhijjah 1446 H

Sebagai perkiraan berdasarkan kalender Masehi 2025, jika 1 Dzulhijjah jatuh sekitar awal Juni, maka jadwal puasa ini akan berada di pertengahan Juni 2025. Namun, penting untuk menunggu pengumuman resmi dari pihak berwenang, seperti Kementerian Agama Republik Indonesia, untuk tanggal pasti 1 Dzulhijjah dan Hari Raya Iduladha 1446 H. Setelah 1 Dzulhijjah ditetapkan, kita bisa menghitung mundur untuk mengetahui tanggal pasti Puasa Tarwiyah dan Arafah di kalender Masehi.

Amalan Tanggal Hijriah Perkiraan Tanggal Masehi 2025 (Menunggu Pengumuman Resmi)
Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah Sekitar Pertengahan Juni 2025
Puasa Arafah 9 Dzulhijjah Sekitar Pertengahan Juni 2025
Iduladha 10 Dzulhijjah Sekitar Pertengahan Juni 2025

Catatan: Tanggal Masehi 2025 di atas adalah perkiraan. Ikuti pengumuman resmi dari pemerintah atau lembaga yang Anda yakini.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Sama seperti puasa lainnya, niat adalah hal yang paling penting. Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah diucapkan dalam hati, tetapi disunnahkan untuk melafalkannya. Niat ini bisa diucapkan pada malam hari sebelum fajar menyingsing, atau hingga sebelum waktu dzuhur jika lupa berniat di malam hari (khusus untuk puasa sunnah yang bukan puasa wajib qadha atau nazar).

Niat Puasa Tarwiyah

Berikut adalah lafal niat Puasa Tarwiyah:

Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Lafal Latin:
Nawaitu shauma Tarwiyata sunnatan Lillâhi ta‘âlâ

Artinya:
“Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta‘ala.”

Niat ini bisa diucapkan pada malam hari atau pagi hari sebelum masuk waktu dzuhur.

Niat Puasa Arafah

Berikut adalah lafal niat Puasa Arafah:

Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Lafal Latin:
Nawaitu shauma ‘Arafata sunnatan Lillâhi ta‘âlâ

Artinya:
“Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta‘ala.”

Sama seperti niat Tarwiyah, niat Arafah ini juga bisa diucapkan pada malam hari atau pagi hari sebelum masuk waktu dzuhur. Penting untuk memastikan Anda sudah berniat sebelum membatalkan puasa dengan makan atau minum.

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Kedua puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat hadits:

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Meskipun riwayat mengenai keutamaan spesifik Puasa Tarwiyah tidak sekuat hadits tentang Puasa Arafah, puasa ini termasuk dalam amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang memiliki keutamaan sangat besar. Berpuasa di hari-hari ini dianggap lebih utama daripada jihad fi sabilillah, kecuali jihad yang mengorbankan harta dan jiwa.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk beribadah di dalamnya selain sepuluh hari (pertama) bulan Dzulhijjah. Puasa pada setiap harinya setara dengan puasa setahun, dan shalat pada setiap malamnya setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR. Tirmidzi)

Puasa Tarwiyah yang berada di dalam 10 hari pertama Dzulhijjah tentu termasuk dalam keutamaan ini. Berpuasa pada hari ini setidaknya mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa setahun penuh.

Keutamaan Puasa Arafah

Keutamaan Puasa Arafah jauh lebih spesifik dan luar biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ سَنَةً مَاضِيَةً وَسَنَةً قَابِلَةً

Artinya: “Puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun, tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dihapuskannya dosa dua tahun adalah dosa-dosa kecil. Namun, sebagian ulama lain berpendapat bahwa keutamaan ini bisa mencakup dosa besar jika pelakunya benar-benar bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Dengan keutamaan ini, Puasa Arafah menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia yang tidak berhaji untuk meraih ampunan Allah SWT. Kesempatan menghapus dosa dua tahun ini adalah karunia yang tidak boleh disia-siakan.

Bagaimana Melaksanakan Puasa Tarwiyah dan Arafah?

Tata cara pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah sama persis dengan puasa sunnah pada umumnya.

  1. Niat: Ucapkan niat puasa Tarwiyah atau Arafah di dalam hati, disunnahkan juga dilafalkan, pada malam hari setelah Maghrib hingga sebelum terbit fajar shadiq (waktu subuh). Jika lupa berniat di malam hari, boleh berniat di pagi hari hingga sebelum waktu dzuhur, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar.
  2. Menahan Diri: Sejak terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari (waktu Maghrib), tahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal lain yang dilarang saat berpuasa.
  3. Sahur: Disunnahkan untuk makan sahur agar memiliki energi yang cukup selama berpuasa. Waktu sahur adalah dari pertengahan malam hingga sebelum masuk waktu subuh. Mengakhirkan sahur (mendekati waktu subuh) lebih disunnahkan.
  4. Berbuka: Segerakan berbuka puasa ketika waktu Maghrib tiba. Disunnahkan berbuka dengan yang manis atau kurma dan air putih.

Selama berpuasa, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, shalat sunnah, serta menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan dosa.

Tips Menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah dengan Lancar

Agar puasa Anda berjalan lancar dan penuh berkah, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  • Pastikan Kondisi Fisik: Sebelum berpuasa, pastikan Anda dalam kondisi sehat. Jika memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
  • Sahur yang Berkualitas: Konsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks saat sahur agar energi Anda bertahan lebih lama. Jangan lupakan minum air putih yang cukup.
  • Hindari Aktivitas Berat: Saat berpuasa, sebisa mungkin hindari aktivitas fisik yang terlalu berat dan menguras energi, terutama di siang hari yang panas.
  • Perbanyak Minum Saat Berbuka: Setelah berbuka, pastikan Anda minum air putih yang cukup untuk rehidrasi setelah seharian menahan haus.
  • Isi Waktu dengan Ibadah: Manfaatkan waktu puasa untuk meningkatkan kualitas ibadah Anda. Perbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa. Hari Arafah khususnya, adalah hari yang mustajab untuk berdoa.
  • Jaga Lisan dan Perbuatan: Selain menahan lapar dan haus, hakikat puasa adalah menahan diri dari hal-hal buruk. Jaga lisan dari ucapan kotor, gosip, atau perkataan yang menyakitkan. Jaga pandangan dan perbuatan dari maksiat.
  • Niat yang Kuat: Perbarui niat Anda setiap malam sebelum berpuasa. Ingat kembali keutamaan puasa ini untuk memotivasi diri Anda.
  • Bersiap Menyambut Iduladha: Puasa ini adalah bagian dari persiapan menyambut Iduladha. Sambil berpuasa, Anda bisa mulai merencanakan qurban (jika mampu) dan mempersiapkan kebutuhan untuk hari raya.

Siapa yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Berpuasa?

Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi:

  • Seluruh umat Muslim yang sudah baligh (dewasa) dan berakal.
  • Mereka yang mampu melaksanakannya secara fisik.
  • Mereka yang sedang tidak berhaji (untuk Puasa Arafah).

Sementara itu, ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak dianjurkan atau bahkan tidak wajib berpuasa:

  • Orang Sakit: Jika puasa dapat memperparah sakit, diizinkan untuk tidak berpuasa.
  • Musafir: Orang yang sedang dalam perjalanan jauh (dengan jarak tempuh tertentu yang memenuhi syarat safar) diizinkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
  • Wanita Haid atau Nifas: Wanita dalam kondisi ini haram berpuasa.
  • Wanita Hamil atau Menyusui: Jika puasa dikhawatirkan membahayakan diri atau janin/bayinya, diizinkan untuk tidak berpuasa.
  • Jemaah Haji (untuk Puasa Arafah): Seperti disebutkan sebelumnya, jemaah haji di Padang Arafah tidak disunnahkan berpuasa agar kuat melaksanakan wukuf.

Bagi mereka yang tidak berpuasa karena alasan yang dibenarkan syariat, tidak ada kewajiban mengganti puasa sunnah ini. Namun, mereka tetap bisa meraih keutamaan hari-hari ini dengan amalan saleh lainnya seperti dzikir, sedekah, dan berdoa.

Puasa Tarwiyah dan Arafah: Sebuah Peluang Besar

Kesempatan untuk melaksanakan Puasa Tarwiyah dan Arafah hanya datang sekali dalam setahun. Dengan keutamaan menghapus dosa dua tahun (untuk Arafah) dan pahala setara puasa setahun (untuk Tarwiyah), ini adalah peluang besar yang sangat sayang jika dilewatkan.

Mari kita manfaatkan momen istimewa di bulan Dzulhijjah 1446 H ini. Selain berpuasa, jangan lupa perbanyak amalan sunnah lainnya seperti takbir, tahlil, tahmid, dzikir, membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, bersedekah, dan memperbanyak doa, terutama pada hari Arafah.

Persiapkan diri Anda, niatkan dengan tulus karena Allah SWT, dan rasakan keberkahan serta ampunan yang Allah janjikan di hari-hari yang mulia ini. Semoga Allah menerima puasa dan seluruh amal ibadah kita.

Bagaimana persiapan Anda menyambut Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025? Bagikan niat dan semangat Anda di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar