Kuliah di Singapura 2025: Bocoran Biaya Kuliah & Hidup, Siap-siap!

Table of Contents

Singapura memang jadi magnet buat banyak pelajar Indonesia yang pengin nyicipi pengalaman kuliah di luar negeri. Gimana enggak, lokasinya dekat banget dari Tanah Air, sistem pendidikannya udah teruji kualitasnya di level global, dan fasilitas kampusnya itu lho, canggih-canggih banget! Rasanya kayak upgrade total deh pendidikan kita. Makanya nggak heran kalau banyak yang kepikiran buat melanjutkan studi di sana.

Tapi nih, sebelum kamu buru-buru daftar dan packing koper, ada satu hal penting yang wajib banget kamu tahu: biaya kuliah dan biaya hidup di Singapura itu lumayan tinggi, Guys. Maklum lah ya, Singapura ini salah satu negara paling maju di Asia Tenggara, jadi otomatis biaya hidupnya juga menyesuaikan. Nilai mata uang Dolar Singapura (SGD) juga jauh lebih kuat dibanding Rupiah kita.

Nah, biar kamu nggak kaget dan bisa nyiapin kantong dari jauh-jauh hari, penting banget buat punya gambaran realistis soal estimasi biayanya. Mengetahui perkiraan biaya ini bakal bantu kamu nyusun rencana keuangan yang matang, bahkan mungkin hunting beasiswa atau sumber pendanaan lainnya. Ini dia bocoran rincian lengkap yang perlu kamu tahu kalau berencana kuliah di Singapura di tahun 2025. Siap-siap, ya!

Bocoran Biaya Kuliah di Universitas Top Singapura

Urusan biaya kuliah, ini tuh yang paling gede porsinya, Guys. Angkanya beda-beda banget tergantung kamu mau masuk universitas mana dan ambil program studi apa. Universitas top di Singapura kayak National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), dan Singapore Management University (SMU) itu punya standar biaya yang nggak main-main, apalagi buat mahasiswa internasional yang biasanya nggak dapet subsidi penuh dari pemerintah Singapura.

Sebagai gambaran, untuk tahun ajaran 2025, Nanyang Technological University (NTU) diperkirakan menetapkan biaya kuliah mulai dari 43.700 dolar Singapura per tahun. Kalau dirupiahkan dengan kurs sekitar Rp12.800 per SGD (patokan dari artikel aslinya), itu sekitar Rp559 jutaan setahun! Ini baru biaya kuliahnya lho, belum termasuk biaya pendaftaran yang sekitar 50 dolar Singapura (Rp639 ribuan) dan deposit awal yang bisa sampai 5.000 dolar Singapura (sekitar Rp64 jutaan) yang biasanya dibayarkan di awal.

Dua universitas top lainnya juga nggak kalah fantastis biayanya. National University of Singapore (NUS) estimasinya sekitar 56.650 dolar Singapura setahun (Rp725 jutaan), dan Singapore Management University (SMU) bisa mencapai 61.880 dolar Singapura setahun (sekitar Rp792 jutaan). Angka-angka ini bisa berubah ya, tergantung kebijakan terbaru dari universitas dan program studinya. Ingat, biaya ini biasanya lebih tinggi buat mahasiswa internasional dibanding mahasiswa lokal atau yang dapet tuition grant khusus.

  • Biaya kuliah di Singapura sangat bervariasi, tergantung universitas dan program studi.
  • Untuk tahun ajaran 2025, NTU mematok biaya mulai dari S$43,700 (~Rp559 juta) per tahun.
  • Biaya ini belum termasuk uang pendaftaran dan deposit awal yang lumayan besar.
  • NUS dan SMU juga memiliki biaya tahunan yang tinggi, mencapai S$56,650 (~Rp725 juta) dan S$61,880 (~Rp792 juta).
  • Mahasiswa internasional umumnya dikenakan biaya yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa lokal.

Selain biaya pokok kuliah per tahun, penting juga buat ngecek biaya-biaya lain yang mungkin timbul, seperti biaya orientasi, biaya fasilitas kampus, atau biaya laboratorium (kalau ada). Jadi, total biaya pendidikan yang harus disiapkan bisa lebih dari angka yang tercantum tadi. Saran terbaik, selalu cek website resmi universitas incaranmu untuk info paling akurat soal biaya terbaru dan kemungkinan adanya beasiswa atau bantuan finansial.

ilustrasi mahasiswa

Pilihan dan Biaya Akomodasi untuk Mahasiswa

Selain biaya kuliah, akomodasi alias tempat tinggal ini jadi pos pengeluaran bulanan yang paling besar kedua (atau bahkan pertama, tergantung pilihanmu!). Tinggal di Singapura itu perlu perencanaan matang banget soal tempat tinggal karena biayanya bisa bikin dompet nangis kalau nggak hati-hati. Faktor lokasi itu pengaruh besar lho, makin dekat ke kampus, makin dekat ke pusat kota, biasanya sewanya makin mahal. Tapi ya makin praktis juga karena gampang ke mana-mana.

Ada beberapa pilihan umum buat mahasiswa internasional yang nyari tempat tinggal:

  1. Asrama Mahasiswa (On-Campus Dormitory): Ini pilihan paling populer dan biasanya paling terjangkau, terutama buat mahasiswa baru. Asrama kampus biasanya ada di dalam atau dekat area kampus, jadi hemat waktu dan biaya transportasi. Fasilitasnya mungkin nggak selengkap apartemen pribadi, tapi biasanya udah mencakup kamar (single atau sharing), kamar mandi, area belajar bersama, dan fasilitas dasar lainnya. Lingkungannya juga rame sama mahasiswa lain, jadi gampang sosialisasi. Kisaran biayanya antara 500 sampai 2.000 dolar Singapura per bulan. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp6,3 jutaan sampai Rp25 jutaan per bulan.
  2. Paying Guest atau Menyewa Kamar di Rumah Warga Lokal: Ini mirip kayak ngekos di rumah penduduk gitu. Kamu bisa nyewa satu kamar di rumah orang Singapura atau ekspat yang nyewain kamar kosong mereka. Biasanya fasilitasnya lebih lengkap dan nyaman dibanding asrama, bisa jadi udah ada AC, kamar mandi dalam, atau bahkan bisa pakai dapur mereka. Tapi ya harganya juga lebih tinggi. Estimasi biayanya antara 1.200 sampai 2.220 dolar Singapura per bulan, atau sekitar Rp15 jutaan sampai Rp28 jutaan per bulan. Cocok buat kamu yang pengen privasi lebih.

Selain dua pilihan itu, ada juga pilihan menyewa apartemen pribadi atau sharing apartemen sama teman-teman. Ini biasanya yang paling mahal, tapi nawarin kebebasan dan fasilitas paling lengkap. Biayanya bisa jauh di atas angka paying guest, tergantung ukuran dan lokasi apartemennya.

  • Akomodasi adalah salah satu biaya hidup terbesar di Singapura.
  • Lokasi sangat memengaruhi harga sewa, semakin dekat pusat kota/kampus, semakin mahal.
  • Asrama kampus adalah pilihan paling terjangkau, dengan biaya sekitar S$500-S$2,000 (Rp6,3jt-Rp25jt) per bulan.
  • Menyewa kamar di rumah warga (paying guest) lebih nyaman tapi lebih mahal, sekitar S$1,200-S$2,220 (Rp15jt-Rp28jt) per bulan.
  • Memilih akomodasi terbaik perlu disesuaikan dengan anggaran dan preferensi kenyamananmu.

Masing-masing punya plus minusnya. Kalau kamu fokus buat hemat dan pengen gampang ke kampus serta dapet banyak teman baru, asrama bisa jadi pilihan pas. Kalau kamu butuh privasi lebih dan budgetnya memungkinkan, paying guest atau sewa apartemen bisa dipertimbangkan. Jangan lupa cari info dari forum mahasiswa Indonesia di Singapura atau grup kampus buat referensi ya!

ilustrasi kos-kosan

Estimasi Pengeluaran untuk Makan Sehari-hari

Urusan perut juga nggak kalah penting, Guys. Singapura itu surganya makanan enak, tapi kalau tiap hari jajan atau makan di restoran, siap-siap aja dompet jebol. Harga satu porsi makanan di restoran yang standar aja bisa berkisar antara 14,5 sampai 25 dolar Singapura. Itu kalau dirupiahkan sekitar Rp185 ribuan sampai Rp319 ribuan sekali makan! Kalau sehari makan tiga kali di restoran, bisa habis hampir sejuta rupiah cuma buat makan!

Makanya, mayoritas mahasiswa di Singapura, termasuk mahasiswa internasional yang ngejar hemat, lebih memilih buat masak sendiri atau makan di hawker center. Nah, hawker center ini semacam pujasera atau sentra makanan kaki lima yang bersih dan tertata rapi di Singapura. Harganya jauh lebih ramah di kantong dibandingkan restoran. Kamu masih bisa nemuin seporsi makanan di hawker center dengan harga mulai dari 4 sampai 8 dolar Singapura (sekitar Rp51 ribu sampai Rp102 ribu). Ini jauh lebih masuk akal kan buat kantong mahasiswa?

Kalau kamu memutuskan buat masak sendiri (ini opsi paling hemat!), kamu perlu tahu harga bahan makanan pokok di supermarket lokal. Berikut estimasi harga beberapa bahan makanan yang dikutip dari data awal:

  • Beras (1kg): 3.87 dolar Singapura atau sekitar Rp49 ribu
  • Susu (1 liter): 3.62 dolar Singapura atau sekitar Rp46 ribu
  • Telur (12 butir): 4.39 dolar Singapura atau sekitar Rp56 ribu
  • Daging ayam fillet (1kg): 12.59 dolar Singapura atau sekitar Rp161 ribu
  • Roti tawar (500g): 2.77 dolar Singapura atau sekitar Rp35 ribu
  • Kentang (1kg): 3.07 dolar Singapura atau sekitar Rp39 ribu
  • Air mineral (1.5L): 5.61 dolar Singapura atau sekitar Rp71 ribu (Air keran di Singapura aman diminum lho, jadi ini bisa dihemat!)

Dengan menyusun menu mingguan, belanja bahan makanan di supermarket yang harganya terjangkau (seperti NTUC FairPrice atau Sheng Siong), dan rajin masak di rumah, kamu bisa menekan pengeluaran makan secara signifikan. Selain lebih hemat, masak sendiri juga lebih sehat dan kamu bisa menyesuaikan rasa sesuai selera Indonesia. Sesekali makan di hawker center buat nyobain kuliner lokal sih boleh banget!

  • Makan di luar (restoran) di Singapura sangat mahal, bisa Rp185 ribu - Rp319 ribu per porsi.
  • Hawker center menawarkan opsi makan yang jauh lebih terjangkau, sekitar S$4-S$8 (Rp51 ribu-Rp102 ribu) per porsi.
  • Memasak sendiri adalah cara paling hemat untuk makan sehari-hari.
  • Harga bahan makanan pokok di Singapura lumayan tinggi, tapi dengan belanja cerdas bisa dihemat.
  • Air keran di Singapura bisa diminum, jadi hemat beli air mineral.

ilustrasi belanja

Biaya Transportasi Harian yang Efisien

Salah satu keunggulan yang bikin hidup mahasiswa di Singapura jadi lebih gampang itu sistem transportasi publiknya yang super connecting dan efisien. Mau ke mana-mana gampang banget pakai MRT (kereta bawah tanah), LRT (light rail transit), atau bus. Jaringan transportasinya luas dan jadwalnya tepat waktu.

Nah, buat kamu mahasiswa, ada kartu khusus yang bisa digunakan, kayak kartu EZ-Link atau NETS FlashPay, bahkan ada opsi kartu Transit Link dengan tarif yang lebih murah untuk pelajar. Menggunakan kartu ini bikin mobilitas sehari-hari jadi praktis banget, tinggal tap-in dan tap-out aja.

Untuk perkiraan biaya transportasi harian atau mingguan, ini bocorannya:

  • Biaya mingguan rata-rata buat mahasiswa yang aktif bepergian bisa antara 29 sampai 49 dolar Singapura. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp371 ribuan sampai Rp627 ribuan per minggu.
  • Biaya per perjalanan pakai bus sekitar 1.4 dolar Singapura (Rp17.918).
  • Biaya per perjalanan pakai MRT/LRT sekitar 1 dolar Singapura (Rp12.799).
  • Taksi atau layanan ride-sharing (kayak Grab) juga tersedia, tapi tarifnya jauh lebih mahal, sekitar 0.26 dolar Singapura (Rp3.327) per 400 meter awal dan terus bertambah. Ini lebih cocok buat darurat atau bepergian sesekali aja.

Kalau kamu tinggal di asrama kampus atau dekat sama lokasi kuliah, jalan kaki atau naik sepeda juga bisa jadi pilihan yang hemat sekaligus bikin sehat. Singapura punya trotoar yang nyaman dan jalur sepeda di beberapa area. Intinya, dengan memanfaatkan transportasi publik dan memilih lokasi tinggal yang strategis, kamu bisa banget menekan pengeluaran buat transportasi biar nggak boros.

  • Sistem transportasi publik Singapura (MRT, LRT, bus) sangat efisien dan terhubung baik.
  • Mahasiswa bisa menggunakan kartu khusus untuk mendapatkan tarif yang lebih murah.
  • Estimasi biaya transportasi mingguan berkisar S$29-S$49 (Rp371 ribu-Rp627 ribu).
  • Biaya per perjalanan bus atau MRT/LRT relatif terjangkau.
  • Taksi/Grab lebih mahal dan sebaiknya dipakai sesekali.
  • Jalan kaki atau bersepeda adalah opsi hemat lain jika memungkinkan.

ilustrasi naik bus

Asuransi Kesehatan: Penting dan Wajib

Ini komponen biaya yang nggak bisa ditawar-tawar, Guys, yaitu asuransi kesehatan. Kuliah di luar negeri itu penting banget punya perlindungan kesehatan yang memadai. Beberapa universitas di Singapura bahkan mewajibkan mahasiswa internasional mereka punya asuransi kesehatan sebagai salah satu syarat pendaftaran atau selama studi. Ini bukan buat memberatkan, tapi sebagai jaring pengaman kalau-kalau kamu sakit atau butuh perawatan medis darurat selama di sana.

Biaya perawatan medis di Singapura itu bisa sangat mahal kalau kamu nggak punya asuransi. Dengan punya asuransi, biaya kunjungan dokter, obat-obatan, sampai rawat inap di rumah sakit bisa ditanggung atau disubsidi oleh pihak asuransi, sesuai dengan cakupan polis yang kamu ambil. Jadi, kamu nggak perlu pusing mikirin biaya besar kalau amit-amit terjadi sesuatu sama kesehatanmu.

Biaya premi asuransi kesehatan buat mahasiswa internasional di Singapura itu beragam, tergantung dari penyedia asuransinya, jenis cakupannya (misalnya, apa saja yang dicover, limit klaim, dll), dan durasi polisnya. Secara umum, perkiraan biaya premi tahunannya berkisar antara 2.150 sampai 3.300 dolar Singapura. Kalau dirupiahkan, ini sekitar Rp27 jutaan sampai Rp42 jutaan per tahun.

  • Asuransi kesehatan penting dan seringkali wajib bagi mahasiswa internasional di Singapura.
  • Ini adalah perlindungan terhadap risiko medis dan biaya perawatan yang mahal.
  • Biaya premi asuransi bervariasi tergantung cakupan dan penyedia.
  • Estimasi biaya premi tahunan berkisar S$2,150-S$3,300 (Rp27jt-Rp42jt).
  • Meskipun terlihat mahal, asuransi ini sangat membantu mengurangi beban finansial tak terduga akibat sakit.

Meskipun angka preminya lumayan besar kalau dilihat sekilas, coba hitung deh potensi biaya yang harus kamu keluarkan kalau sampai harus masuk rumah sakit tanpa asuransi. Jauh lebih mahal! Jadi, anggap aja biaya asuransi ini sebagai investasi buat ketenangan pikiran selama kamu fokus belajar di negeri orang. Pastikan kamu memahami dengan baik detail cakupan polis asuransi yang kamu pilih ya.

ilustrasi asuransi

Jangan Lupakan Biaya Lain-lain!

Selain biaya kuliah, akomodasi, makan, transportasi, dan asuransi, ada juga nih biaya-biaya lain yang mungkin kelihatannya kecil tapi kalau ditotal bisa lumayan juga porsinya dalam anggaran bulananmu. Biaya-biaya ini sifatnya lebih personal dan bervariasi banget tergantung gaya hidup masing-masing mahasiswa.

Apa aja sih biaya lain-lain ini?

  • Buku dan Peralatan Kuliah: Tergantung program studimu, kamu mungkin perlu beli buku teks, materi kuliah, stationery, atau bahkan peralatan khusus (misal: software atau alat gambar). Beberapa buku bisa kamu cari di perpustakaan kampus atau beli bekas dari senior biar lebih hemat. Estimasi biaya ini bisa sekitar 50-200 dolar Singapura per bulan, tergantung kebutuhan mata kuliahmu.
  • Pengeluaran Pribadi: Ini mencakup biaya sehari-hari kayak sabun, sampo, deterjen, kuota internet/paket data ponsel, baju, perawatan diri, dll. Biayanya personal banget, tapi siapkan anggaran sekitar 50-100 dolar Singapura per bulan.
  • Hiburan dan Rekreasi: Namanya juga mahasiswa, pasti butuh refreshing dong! Biaya ini buat nonton bioskop, jalan-jalan, nongkrong sama teman, ikut kegiatan di luar kampus, atau sekadar jajan cemilan. Ini paling fleksibel, bisa ditekan seminim mungkin kalau kamu lagi mode hemat, atau membengkak kalau kamu aktif banget sosialisasi dan jalan-jalan. Siapkan anggaran sekitar 100-300 dolar Singapura per bulan (atau lebih, tergantung hobimu!).
  • Biaya Visa: Pengurusan visa pelajar di awal dan mungkin perpanjangan di tengah masa studi juga butuh biaya lho. Cek persyaratan dan biayanya di kedutaan Singapura atau lewat website Imigrasi Singapura (ICA).
  • Tiket Pesawat: Ini biaya awal yang lumayan besar, yaitu tiket pesawat dari Indonesia ke Singapura pas berangkat, dan mungkin kalau kamu berencana pulang saat liburan semester.
  • Biaya Pra-Keberangkatan: Sebelum berangkat, ada juga biaya-biaya lain kayak tes kesehatan, penerjemahan dokumen, biaya pendaftaran universitas (kalau belum dibayar di awal), dll.

Dengan memperhitungkan semua biaya ini, kamu bisa punya gambaran total pengeluaran yang lebih akurat. Jangan sampai pas di Singapura malah kehabisan uang karena nggak memperkirakan biaya lain-lain ini ya.

Perkiraan Total Biaya Hidup Bulanan di Singapura

Oke, setelah merinci satu per satu, mari kita coba gabungkan biar dapat gambaran kasar berapa sih total biaya hidup bulanan di Singapura buat mahasiswa. Angka-angka ini adalah estimasi dan bisa sangat bervariasi ya, tergantung gaya hidup, lokasi tinggal, dan kebiasaanmu.

Berikut perkiraan rentang biaya hidup bulanan (diluar biaya kuliah) di Singapura dalam Dolar Singapura (SGD) dan Rupiah (Rp), dihitung berdasarkan estimasi sebelumnya:

Kategori Estimasi Biaya Bulanan (SGD) Estimasi Biaya Bulanan (Rp, kurs ~Rp12.800) Catatan
Akomodasi (Dorm) $500 - $2,000 Rp6,3 jt - Rp25 jt Tergantung jenis kamar (sharing/single) & lokasi
Akomodasi (Rental) $1,200 - $2,220 Rp15 jt - Rp28 jt Sewa kamar di rumah warga, tergantung fasilitas
Makan $400 - $800 Rp5,1 jt - Rp10,2 jt Masak sendiri (rendah) vs. makan di hawker (tinggi)
Transportasi $120 - $200 Rp1,5 jt - Rp2,5 jt Kartu pelajar, tergantung seberapa sering bepergian
Asuransi $180 - $275 Rp2,3 jt - Rp3,5 jt Estimasi premi tahunan dibagi 12 bulan
Lain-lain $150 - $400 Rp1,9 jt - Rp5,1 jt Buku, pribadi, hiburan, dll.

Kalau kita ambil kombinasi yang paling hemat (tinggal di dorm murah, masak sendiri, transportasi efisien, minim hiburan), total biaya hidup bulanan bisa mulai dari sekitar S$1,350 atau kurang lebih Rp17 jutaan.

Sementara kalau ambil kombinasi yang lebih nyaman (sewa kamar di rumah warga, sesekali makan di luar, cukup sering bepergian, lumayan aktif sosialisasi), total biaya hidup bulanan bisa mencapai S$3,895 atau lebih, alias sekitar Rp49 jutaan per bulan.

Angka-angka ini jelas wow ya buat sebagian besar mahasiswa Indonesia. Tapi inilah realitanya biaya hidup di salah satu kota termahal di dunia. Makanya penting banget buat punya strategi keuangan yang matang dan sebisa mungkin mencari cara untuk menekan pengeluaran.

Tips Hemat Selama Kuliah di Singapura

Meskipun biaya hidupnya tinggi, bukan berarti nggak mungkin buat bertahan dengan budget terbatas kok! Banyak mahasiswa internasional yang berhasil lulus di Singapura sambil tetap berhemat. Kuncinya adalah perencanaan dan disiplin.

Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan biar nggak boros selama kuliah di Singapura:

  • Buat Anggaran Bulanan dan Patuhi: Ini sih wajib banget. Catat semua pemasukan dan pengeluaranmu. Alokasikan dana buat tiap pos (makan, transport, hiburan, dll) dan usahakan nggak melebihi batas itu. Ada banyak aplikasi budgeting yang bisa bantu kok.
  • Masak Sendiri Sebisa Mungkin: Ini cara paling efektif buat hemat di pos makan. Belanja bahan makanan di supermarket yang terjangkau dan masak porsi besar buat beberapa kali makan. Bawa bekal ke kampus juga sangat disarankan.
  • Makan di Hawker Center: Kalau lagi males masak, pilih hawker center daripada restoran. Rasanya nggak kalah enak kok, bahkan banyak legend di sana!
  • Manfaatkan Transportasi Publik: Lupakan taksi atau Grab buat sehari-hari. Gunakan MRT, LRT, dan bus pakai kartu pelajar atau kartu khusus yang tarifnya lebih murah.
  • Cari Diskon Pelajar: Banyak tempat dan layanan di Singapura yang nawarin diskon khusus buat pelajar. Jangan malu buat nanya ya! Mulai dari tiket bioskop, museum, sampai beberapa toko atau kafe.
  • Gunakan Fasilitas Kampus: Perpustakaan kampus biasanya lengkap banget buat cari materi kuliah tanpa harus beli buku mahal. Manfaatkan juga fasilitas olahraga atau ruang belajar yang disediakan kampus.
  • Cari Beasiswa atau Bantuan Finansial: Jangan berhenti mencari beasiswa, baik dari Indonesia (pemerintah, swasta, yayasan) maupun dari Singapura (universitas, pemerintah Singapura). Beberapa beasiswa bisa mencakup biaya kuliah penuh dan biaya hidup! Ada juga program tuition grant dari pemerintah Singapura (biasanya ada ikatan dinas kerja beberapa tahun setelah lulus di Singapura) yang bisa mengurangi beban biaya kuliah.
  • Cari Kerja Paruh Waktu (jika Diizinkan): Cek aturan visa pelajar kamu. Beberapa jenis visa mungkin mengizinkan kerja paruh waktu dengan jam kerja terbatas selama masa kuliah atau liburan. Ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan buat menopang biaya hidup. Tapi ingat, prioritas utama tetap kuliah ya!

Dengan menerapkan tips-tips ini, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan fokus meraih prestasimu di kampus.

Siapkan Dirimu Matang-matang!

Kuliah di Singapura memang menawarkan segudang kesempatan buat mengembangkan diri, meraih pendidikan kelas dunia, dan memperluas jaringan pertemanan internasional. Namun, penting banget buat menyadari bahwa ini adalah investasi besar yang memerlukan persiapan finansial yang matang dan strategi pengeluaran yang cermat.

Dengan punya gambaran yang jelas soal estimasi biaya kuliah dan biaya hidup di Singapura untuk tahun 2025, kamu bisa mulai menyusun rencana keuangan yang lebih realistis dari sekarang. Jangan sampai kendala biaya jadi penghalang buat kamu meraih mimpimu. Cari informasi sebanyak-banyaknya, jajaki semua opsi pendanaan yang ada, dan siapkan diri dengan baik.

Semoga rincian biaya ini bisa jadi bekal buat kamu yang sedang memimpikan kuliah di Negeri Singa. Dengan persiapan yang matang, kamu pasti bisa menghadapi tantangan biaya dan fokus mengejar cita-citamu!

Gimana, Guys? Setelah lihat bocoran biaya ini, makin mantap atau jadi mikir dua kali buat kuliah di Singapura? Atau mungkin udah punya strategi hemat andalan yang mau di-share? Yuk, bagi cerita atau pertanyaan kamu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar