Mau Dosa Diampuni Jelang Iduladha? Yuk, Cobain 3 Puasa Sunnah Ini!

Table of Contents

Puasa Sunnah sebelum Iduladha

Menjelang datangnya momen spesial Iduladha, ada banyak cara buat kita umat Islam meraih pahala dan keberkahan. Salah satu amalan yang super dianjurkan adalah menjalankan puasa sunnah. Puasa-puasa ini bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi punya keutamaan luar biasa, terutama buat ‘cuci dosa’ kita biar makin bersih menyambut hari raya kurban.

Bulan Dzulhijjah itu sendiri termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT. Sepuluh hari pertamanya punya kedudukan istimewa, bahkan lebih mulia dari hari-hari lainnya, lho. Beramal shalih di hari-hari ini pahalanya dilipatgandakan. Nah, salah satu amalan terbaik di waktu ini adalah puasa sunnah. Ada tiga jenis puasa sunnah yang bisa kita jalankan sebelum Iduladha. Penasaran apa saja? Yuk, kita kupas satu per satu!

Amalan Puasa Sunnah Sebelum Iduladha

Biar ibadah kita makin mantap dan berkah di bulan Dzulhijjah ini, ada beberapa puasa sunnah yang bisa kita coba. Selain mendapatkan pahala, puasa-puasa ini juga punya janji penghapusan dosa dari Allah SWT. Ini dia tiga puasa yang dimaksud:

Puasa Dzulhijjah

Yang pertama dan paling umum adalah puasa Dzulhijjah. Puasa ini dijalankan di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Jadi, kalau dilihat dari kalender Hijriyah, kita bisa mulai puasa ini sejak tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah. Ini adalah kesempatan emas buat kita memperbanyak ibadah sebelum hari H Iduladha.

Puasa ini mencakup semua hari di awal Dzulhijjah sampai sehari sebelum Iduladha. Hari ke-10 Dzulhijjah (Iduladha) dan hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) itu justru haram atau dilarang banget buat puasa, ya. Jadi, fokus kita di sembilan hari pertama ini. Keutamaan puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah (termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah di dalamnya) itu disebutkan dalam hadits, nilainya bahkan melebihi jihad di jalan Allah, kecuali bagi mereka yang berkorban harta dan jiwa raga. Masya Allah!

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Niat ini sebaiknya dibaca pada malam hari sebelum terbit fajar. Tapi kalau lupa, boleh juga berniat di pagi hari asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar menyingsing. Fleksibel kan? Ini menunjukkan betapa Allah memudahkan hamba-Nya yang ingin beribadah.

Selain puasa, sepuluh hari pertama Dzulhijjah juga waktu yang sangat baik untuk memperbanyak amalan lain. Misalnya, shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir (terutama takbir, tahmid, tahlil), bersedekah, dan berbuat kebaikan lainnya. Semua amalan di hari-hari ini sangat dicintai Allah. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan emas ini! Manfaatkan setiap detiknya untuk mendekatkan diri pada-Nya.

Bayangin aja, di hari-hari biasa, beramal shalih itu sudah berpahala. Apalagi di waktu yang dimuliakan seperti sepuluh hari pertama Dzulhijjah ini. Allah SWT sendiri yang mengistimewakan waktu ini, jadi pasti ada hikmah dan keutamaan besar di baliknya. Puasa menjadi salah satu cara paling efektif untuk meraih keutamaan tersebut.

Puasa Tarwiyah

Nah, dari sembilan hari puasa Dzulhijjah tadi, ada satu hari yang punya nama dan keutamaan khusus, yaitu puasa Tarwiyah. Puasa ini dilaksanakan tepat pada tanggal 8 Dzulhijjah. Kenapa dinamakan Tarwiyah? Ada yang bilang karena pada hari ini jamaah haji mulai tarwiyah (merenung, berpikir, membawa bekal air) di Mina sebagai persiapan wukuf di Arafah keesokan harinya.

Keutamaan spesifik dari puasa Tarwiyah ini adalah menghapus dosa selama satu tahun yang telah lalu. Wow, satu tahun dosa diampuni hanya dengan berpuasa sehari! Ini adalah karunia yang luar biasa dari Allah SWT. Tentu saja, penghapusan dosa ini adalah dosa-dosa kecil, sementara dosa besar perlu taubat nasuha. Namun, tetap saja ini adalah kesempatan emas yang sayang banget buat dilewatkan.

Puasa Tarwiyah ini sangat disunnahkan bagi kita umat muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Buat yang lagi haji, mereka justru sedang sibuk mempersiapkan diri untuk puncak haji di Arafah, jadi mereka tidak disunnahkan berpuasa Tarwiyah atau Arafah agar punya tenaga untuk rangkaian ibadah haji yang berat.

Sebuah hadits menyebutkan keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah:

صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Hadits ini memotivasi kita banget kan buat nggak melewatkan dua hari istimewa ini: Tarwiyah dan Arafah.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

Sama seperti puasa Dzulhijjah, niat ini diutamakan dibaca di malam hari sebelum fajar 8 Dzulhijjah. Tapi kalau kelupaan, boleh juga berniat di siang hari sebelum masuk waktu Dzuhur, asalkan belum makan atau minum atau melakukan hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Menjalankan puasa Tarwiyah ini bukan hanya sekadar menggugurkan anjuran sunnah, tapi juga sebagai bentuk solidaritas spiritual kita kepada jamaah haji yang sedang bersiap di Mina. Kita ikut merasakan semangat mereka dalam mendekatkan diri kepada Allah, meskipun dari jauh. Ini adalah momen yang pas untuk merenung dan introspeksi diri (sesuai arti ‘tarwiyah’).

Puasa Arafah

Ini dia puncaknya puasa sunnah sebelum Iduladha, yaitu puasa Arafah. Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Iduladha. Hari Arafah sendiri adalah hari yang sangat istimewa, di mana jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah, puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Hari Arafah disebut sebagai hari terbaik di sisi Allah.

Keutamaan puasa Arafah jauh lebih besar lagi dibandingkan puasa Tarwiyah. Puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Masya Allah, betapa besar rahmat Allah! Ini adalah kesempatan emas yang sangat rugi kalau kita lewatkan, terutama bagi kita yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji.

Keutamaan ini dijelaskan dalam beberapa hadits sahih. Salah satunya:

“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).

Hadits ini menunjukkan betapa dahsyatnya pahala berpuasa di hari Arafah. Bandingkan dengan puasa Asyura yang menghapus dosa setahun, puasa Arafah menghapus dosa dua tahun! Ini jadi motivasi kuat buat kita untuk berjuang menjalankan puasa di hari spesial ini.

Puasa Arafah ini juga disunnahkan bagi mereka yang tidak sedang berhaji. Bagi jamaah haji, mereka tidak disunnahkan berpuasa di hari Arafah agar kuat fisik saat wukuf, yang merupakan rukun haji terpenting.

Bacaan Niat Puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”

Niat ini juga sebaiknya dibaca pada malam hari sebelum fajar tanggal 9 Dzulhijjah. Namun, seperti puasa sunnah lainnya, niat boleh dibaca di siang hari sebelum waktu Dzuhur asalkan belum makan, minum, atau melakukan pembatal puasa lainnya sejak subuh. Fleksibilitas ini memudahkan kita yang mungkin lupa berniat di malam hari.

Hari Arafah bukan hanya tentang puasa. Hari ini juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan istighfar. Dikatakan bahwa doa yang paling didengar oleh Allah adalah doa di hari Arafah. Jadi, manfaatkan hari ini semaksimal mungkin untuk memanjatkan segala permohonan kita kepada Allah SWT.

Nah, itulah dia tiga puasa sunnah yang bisa kamu jalankan menjelang Iduladha: Puasa Dzulhijjah (tanggal 1-9), Puasa Tarwiyah (tanggal 8), dan Puasa Arafah (tanggal 9). Ketiganya menawarkan keutamaan yang luar biasa, terutama dalam hal penghapusan dosa. Jangan sampai terlewat ya kesempatan emas ini!

Qurban di Rumah Zakat

Setelah membahas tentang persiapan spiritual menjelang Iduladha melalui puasa sunnah, momen Iduladha itu sendiri identik dengan ibadah kurban. Bagi kamu yang berencana menunaikan ibadah kurban tahun ini, memilih lembaga yang amanah dan terpercaya itu penting banget. Salah satu lembaga yang sudah berpengalaman adalah Rumah Zakat. Mereka punya beberapa program kurban menarik yang bisa kamu pertimbangkan.

Superqurban

Rumah Zakat punya program unggulan bernama Superqurban. Ini adalah program pelopor daging kurban olahan di Indonesia. Daging hewan kurban yang sudah disembelih sesuai syariat, kemudian diolah jadi produk kemasan kaleng, yaitu kornet atau rendang. Pengolahan ini bikin daging kurban jadi awet banget, bisa tahan sampai 3 tahun kalau disimpen dengan baik.

Keunggulan Superqurban itu bukan cuma awetnya daging. Daging Superqurban ini disalurkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan banget, termasuk daerah terdampak bencana di Indonesia, bahkan sampai ke Palestina. Dengan begini, daging kurbanmu bisa menjangkau lebih banyak orang yang kurang beruntung dan manfaatnya terasa lebih lama. Jadi, kurbanmu nggak cuma jadi daging segar yang mungkin sulit disalurkan ke daerah jauh, tapi berubah jadi makanan siap santap yang bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja oleh mereka yang membutuhkan. Ini namanya kurban yang lebih impactful!

Waktu promo 5.5 kemarin, ada harga spesial buat Superqurban:

  • Kambing: Dari Rp2.950.000 jadi Rp2.900.000
  • Sapi 1/7 (patungan sapi): Dari Rp3.050.000 jadi Rp3.000.000
  • Sapi utuh: Dari Rp19.500.000 jadi Rp19.450.000

Meski promonya sudah lewat, kamu tetap bisa cek harga terbarunya atau promo lain yang mungkin sedang berjalan di website resmi Rumah Zakat. Berqurban Superqurban itu praktis buat shohibul qurban (pekurban) dan manfaatnya meluas banget.

Desaku Berqurban

Selain Superqurban yang fokus pada pengolahan, Rumah Zakat juga punya program Desaku Berqurban. Program ini bertujuan menyalurkan daging kurban ke desa-desa pelosok di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua, yang selama ini minim banget atau bahkan nggak ada penyembelihan hewan kurban sama sekali. Jadi, warga di desa-desa terpencil juga bisa ikut merasakan kebahagiaan Iduladha dan menikmati daging kurban.

Yang keren dari program ini, hewan kurbannya itu dibeli dari peternak lokal di desa-desa tersebut. Ini adalah bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi warga desa. Jadi, manfaat kurbanmu double: warga desa dapat daging, peternak lokal juga terbantu ekonominya karena hewannya dibeli. Ini adalah wujud kurban yang memberdayakan.

Harga Desaku Berqurban waktu promo 5.5 kemarin juga ada diskonnya:

  • Kambing: Dari Rp2.250.000 jadi Rp2.225.000
  • Sapi 1/7 (patungan sapi): Dari Rp2.400.000 jadi Rp2.375.000
  • Sapi utuh: Dari Rp14.950.000 jadi Rp14.900.000

Kamu bisa cek harga terbaru dan detail program Desaku Berqurban di website Rumah Zakat. Dengan memilih program ini, kamu ikut berkontribusi meratakan kebahagiaan Iduladha sampai ke pelosok negeri dan mendukung peternak lokal.

Sebagai shohibul qurban, tentu kita ingin ibadah kurban kita sah sesuai syariah dan manfaatnya benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Rumah Zakat berkomitmen menjaga amanah ini dengan memastikan setiap proses, mulai dari pemilihan hewan, penyembelihan, hingga penyaluran, dilakukan sesuai syariah Islam. Mereka juga berusaha keras agar daging kurban yang disalurkan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan, terutama di daerah-daerah yang jarang tersentuh daging kurban.

Jadi, kalau kamu lagi nyari lembaga buat menunaikan ibadah kurban, Rumah Zakat dengan program Superqurban dan Desaku Berqurban bisa jadi pilihan yang oke banget.


Nah, itu dia penjelasan lengkap seputar puasa sunnah sebelum Iduladha yang bisa jadi cara ampuh buat ‘ngebersihin’ dosa kita. Jangan lupa juga persiapkan ibadah kurbanmu ya. Semoga kita semua diberi kekuatan dan kesempatan buat menjalankan semua amalan baik ini dan meraih ampunan serta keberkahan dari Allah SWT menjelang Iduladha tahun ini.

Yuk, share di kolom komentar, kamu sudah siap-siap puasa apa aja nih jelang Iduladha? Atau mungkin punya pengalaman seru waktu berpuasa di hari Tarwiyah atau Arafah? Ceritain dong!

Posting Komentar