Nonton Film, Ngerti Sejarah: 8 Film Tragedi & Reformasi 98 yang Bikin Merinding!
Peristiwa kerusuhan Mei 1998 pastinya meninggalkan luka mendalam dan jadi momen kelam buat sejarah Indonesia. Waktu itu, unjuk rasa besar-besaran berubah jadi kekerasan massal di banyak kota, kayak Jakarta, Medan, sama Surakarta. Nah, buat kamu yang penasaran atau pengen ngerti lebih dalam soal situasi sosial dan politik era itu, sekaligus ngerasain lagi tegangnya suasana, nonton film bisa jadi cara yang pas banget.
Rekomendasi film-film di bawah ini nggak cuma punya cerita yang kuat, tapi juga ngasih liat gimana tragedi itu berdampak ke banyak orang dan masyarakat secara luas. Yuk, kita intip daftarnya!
Rekomendasi Film Berlatar Tragedi & Reformasi 1998¶
Student Movement in Indonesia (2002)¶
Ini dia film dokumenter karya almarhum Tino Saroengallo. Beliau merekam banyak banget kejadian waktu tragedi 1998, totalnya sampai 50 jam lho! Tapi versi yang rilis cuma 45 menit aja, dipangkas dari judul awalnya The Army Forced Them to be Violence.
Film ini khusus nampilin gimana perjuangan mahasiswa di garda depan buat menuntut reformasi dari rezim Orde Baru. Uniknya, film ini sebenarnya udah selesai dibuat dari tahun 1999 tapi baru bisa tayang di bioskop tiga tahun kemudian.
9808 Antologi 10 Tahun Reformasi Indonesia (2008)¶
Antologi film ini jadi persembahan dari para seniman untuk memperingati 10 tahun Tragedi Mei 1998. Mereka bikin beberapa film pendek yang latar belakangnya dari kejadian kelam itu, tujuannya biar masyarakat, terutama anak muda zaman itu, bisa diajak ngobrol dan ngereflek soal peristiwa tersebut.
9808 Antologi 10 Tahun Reformasi Indonesia isinya sepuluh film pendek dari macam-macam genre yang digarap oleh tim yang berbeda-beda. Film ini dirilis tepat 10 tahun setelah kejadian, yaitu tanggal 13 Mei 2008. Ada banyak sutradara keren yang terlibat di sini, masing-masing dengan judul film pendeknya sendiri:
- Anggun Priambodo (Di Mana Saya?)
- Ariani Darmawan (Sugiharti Halim)
- Edwin (Trip to the Wound)
- Hafiz Rancajale (Bertemu Jen)
- Ifa Isfansyah (Huan Chen Guang)
- Lucky Kuswandi (A Letter of Unprotected Memories)
- Otty Widasari (Kemarin)
- Ucu Agustin (Yang Belum Usai)
- Steve Pillar Setiabudi (Sekolah Kami, Hidup Kami)
- Wisnu Surya Pratama (Kucing 9808, Catatan Seorang (Mantan) Demonstran)
May (2008)¶
Ini film drama yang fokus ke cerita para korban Tragedi Mei 1998, disutradarai sama Viva Westi. Pemainnya juga nama-nama yang udah nggak asing, ada Jenny Chang, Yama Carlos, Jajang C. Noer, Lukman Sardi, sampai Tio Pakusadewo.
Film May nyeritain soal May (diperankan Jenny Chang) dan pacarnya, Antares (Yama Carlos), yang kepisah pas lagi rusuh-rusuhnya Mei 1998. May ngalamin kekerasan, dan keluarganya terpaksa tukar rumah demi bisa selamatkan diri. Sepuluh tahun kemudian, Antares nggak sengaja nemuin May di Malaysia. May udah punya anak dari cowok lain yang nyelametin dia dulu. Pertemuan mereka ini ngungkit lagi semua trauma dan rahasia gelap dari masa lalu.
Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014)¶
Film drama komedi ini disutradarai sama Hestu Saputra dan diangkat dari kisah nyata inspiratif seorang perempuan Indonesia yang sukses dapat satu juta dolar pertamanya di Singapura waktu masih muda banget, usia 26 tahun. Dibintangi Chelsea Islan, Kimberly Ryder, sama Dion Wiyoko, film ini tayang tanggal 24 Desember 2014.
Meskipun nggak langsung nunjukkin adegan kerusuhan Mei 1998, film ini jelas banget ngasih liat dampak dari peristiwa itu buat banyak orang. Ceritanya, Merry Riana (Chelsea Islan) terpaksa harus ngungsi ke Singapura dengan bekal seadanya gara-gara kerusuhan 1998 di Jakarta. Di sana, dia mati-matian berjuang buat bertahan hidup dan ngejar mimpinya kuliah, dibantu temen online-nya, Irene (Kimberly Ryder). Buat bayar biaya kuliah yang lumayan mahal, Merry dibantu seniornya, Alva (Dion Wiyoko), yang mau jadi penjamin pinjaman pelajar dengan beberapa aturan main. Sambil kerja keras di sana-sini, Merry sama Alva mulai tumbuh rasa, eh ini malah bikin Irene salah paham.
Di Balik 98 (2015)¶
Film ini jadi debut Lukman Sardi sebagai sutradara film layar lebar, lho! Pemeran utamanya ada Chelsea Islan sama Boy William. Dirilis pertama kali tanggal 15 Januari 2015.
Cerita Di Balik 98 ngikutin seorang mahasiswi (dimainin Chelsea Islan) yang padahal bapaknya tentara, tapi dia malah milih jalur aktivis meskipun ditentang keras sama keluarganya, apalagi di tengah panasnya suasana kerusuhan 1998. Bareng pacarnya (Boy William) dan temen-temen aktivis lainnya, demo yang mereka ikutin malah jadi super bahaya karena situasi udah kacau balau dan banyak banget korban berjatuhan. Bahkan, sampai sekarang masih banyak keluarga yang kehilangan kabar soal anggota keluarga mereka gara-gara tragedi itu.
Terbang, Menembus Langit (2018)¶
Film ini disutradarai Fajar Nugros dan kayak jadi pengingat pas 20 tahun setelah Tragedi 1998. Tayang perdana tanggal 19 April 2018, film ini dibintangi sama Laura Basuki, Dion Wiyoko, dan Baim Wong.
Terbang, Menembus Langit nyeritain kegigihan Onggy (Dion Wiyoko) yang struggle banget bisnis di tengah susahnya hidup dan ngejar mimpi kuliah di Surabaya. Dia ketemu dan akhirnya nikah sama Candra (Laura Basuki). Cerita cinta mereka ini berjalan di latar belakang mencekamnya peristiwa 1998 yang nggak cuma di Jakarta, tapi juga sampai Surabaya. Onggy dan Candra, sebagai keturunan Tionghoa, jelas ngerasa banget dampaknya dari kerusuhan itu.
Aum! (2021)¶
Film ini digarap sama sutradara Bambang “Ipoenk” Kuntara Mukti dan latar ceritanya pas momen reformasi 1998. Dibintangi Jefri Nichol, Chicco Jerikho, Aksara Dena, dan Agnes Natasya Tjie, film ini rilis duluan di Bioskop Online tanggal 30 September 2021.
Cerita Aum! unik banget karena nampilin sudut pandang yang beda. Ada tentara namanya Adam (Aksara Dena). Bukannya nangkap aktivis yang lagi dicari-cari, Satriya (Jefri Nichol) yang ternyata masih keluarganya sendiri, Adam malah ngelindungin dia dan ikut nimbrung berjuang buat reformasi. Ternyata, kisah itu tuh sebenernya adalah film yang lagi dibikin sama Linda (Agnes Natasya) bareng sutradara yang idealis banget, Panca (Chicco Jericho). Proses bikin filmnya susah payah banget, harus sembunyi-sembunyi dan modalnya cekak. Muncul juga konflik di internal tim mereka, Linda sama Panca, yang makin ruwet pas ada wartawan dari Amerika yang dateng buat liputan eksklusif.
Pengepungan di Bukit Duri (2025)¶
Nah, ini dia film baru dari sutradara kondang Joko Anwar. Meskipun latarnya nggak pas di tahun 1998, film ini kental banget nuansa dan dampak dari peristiwa kelam itu. Dibintangi Morgan Oey, Omara Esteghlal, dan Hana Malasan, film ini tayang perdana tanggal 17 April 2025.
Pengepungan di Bukit Duri nyeritain Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti yang keturunan Tionghoa. Dia harus hidup ekstra hati-hati di Jakarta tahun 2027 yang digambarkan penuh kebencian dan kayak kota distopia gara-gara masalah sejarah kelam yang belum selesai. Bawa amanat terakhir dari kakaknya, Edwin nyamar dan pindah-pindah sekolah demi nyari keponakannya, satu-satunya anggota keluarga yang masih ada. Pencarian ini nuntun dia ke SMA Duri, sekolah yang isinya murid-murid bandel dan toxic. Di sana, Edwin ketemu sama murid-murid yang rasis banget kayak Jefri (Omara Esteghlal).
Gimana, tertarik nonton film-film ini buat memahami lebih dalam Tragedi dan Reformasi 1998? Atau ada film lain yang menurut kamu juga menggambarkan peristiwa penting ini? Jangan ragu share pendapat kamu di kolom komentar ya!
Posting Komentar