Siap Hardiknas 2025? Ini 5 Contoh Pidato Pembina Upacara (SD-SMA)!

Table of Contents

relevant text from title

Bulan Mei 2025 udah di depan mata nih! Itu tandanya bakal ada serangkaian peringatan penting di Indonesia yang siap kita sambut. Salah satunya yang paling dinanti adalah Hari Pendidikan Nasional, atau yang sering kita singkat Hardiknas.

Nah, peringatan Hardiknas ini identik banget sama upacara bendera di sekolah-sekolah atau instansi pendidikan lainnya. Buat kamu yang mungkin ditugaskan jadi pembina upacara atau panitia Hardiknas 2025, pasti lagi nyari-nyari referensi susunan acara dan contoh pidato, kan? Tenang, di sini ada panduannya lengkap sama beberapa contoh pidato yang bisa banget dipakai buat jenjang SD sampai SMA!

Panduan Susunan Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025

Biar upacaranya lancar dan khidmat, ikutin aja susunan acara yang biasa dipakai untuk peringatan Hardiknas ini:

  1. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
  2. Pembina upacara tiba di tempat upacara.
  3. Penghormatan kepada pembina upacara.
  4. Laporan pemimpin upacara.
  5. Pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh korsik atau paduan suara. Momen ini penting banget buat nunjukkin rasa cinta tanah air kita.
  6. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara. Kita mengenang jasa para pahlawan pendidikan kita.
  7. Pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara. Mengingatkan kita pada dasar negara.
  8. Pembacaan naskah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Meneguhkan kembali cita-cita bangsa.
  9. Pembacaan Keputusan Presiden RI tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dan pemberian piagam kepada penerima (kalau ada). Ini bentuk penghargaan buat para pendidik yang berdedikasi.
  10. Amanat pembina upacara. Nah, di sinilah pidato penting itu disampaikan, biasanya Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  11. Pembacaan doa. Memohon keberkahan untuk pendidikan kita.
  12. Laporan pemimpin upacara. Menandakan selesainya tugas pemimpin upacara.
  13. Penghormatan kepada pembina upacara. Bentuk terima kasih dan hormat kepada pembina.
  14. Pembina upacara meninggalkan mimbar upacara.
  15. Upacara selesai, barisan dibubarkan. Semua peserta kembali ke aktivitas masing-masing dengan semangat baru.

Contoh Teks Pidato Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025

Berikut ini ada beberapa pilihan contoh pidato yang bisa kamu modifikasi dan sesuaikan dengan kondisi di sekolah atau instansimu. Gaya bahasanya dibuat supaya mudah dipahami oleh siswa SD sampai SMA, ya.

Pidato 1

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang udah ngasih kita begitu banyak nikmat dan rahmat. Berkat karunia-Nya, kita bisa berkumpul di sini hari ini dalam kondisi sehat walafiat tanpa kurang suatu apa pun.

Shalawat serta salam nggak lupa kita sampaikan kepada Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. Beliaulah yang udah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Hadirin yang saya hormati, Bapak, Ibu Guru, serta anak-anakku sekalian yang saya sayangi,

Tepat di hari ini, tanggal 2 Mei 2025, kita semua memperingati Hari Pendidikan Nasional. Peringatan ini bukan cuma seremoni biasa lho, tapi jadi pengingat buat kita semua tentang pentingnya pendidikan. Kalau kita pengen pendidikan di negeri kita makin maju, perubahannya harus dimulai dari diri kita sendiri.

Coba bayangin, para pahlawan dan pendahulu kita dulu berjuang mati-matian buat bisa sekolah, bahkan cuma di sekolah rakyat yang serba terbatas. Mereka harus menempuh jarak jauh dan menghadapi berbagai kesulitan demi menimba ilmu. Hari ini, kita yang fasilitasnya udah jauh lebih baik, akses informasinya gampang, tentu harusnya bisa belajar lebih baik lagi, kan?

Manfaatkan semua kemudahan yang ada, termasuk teknologi. Kalau Bapak Ibu guru dan kalian semua para siswa jago memanfaatkan teknologi dengan bijak, ide-ide kreatif pasti akan bermunculan. Teknologi bisa jadi alat bantu belajar yang luar biasa kalau dipakai untuk hal-hal yang positif dan membangun.

Anak-anakku yang saya cintai,

Di momen Hari Pendidikan Nasional 2025 ini, mari sejenak kita merenung dan mengheningkan cipta. Kita doakan para pejuang pendidikan kita, para guru-guru kita yang udah mendahului menghadap Ilahi. Ilmu yang mereka ajarkan itu nggak ternilai harganya.

Berkat mereka, kita yang tadinya nggak tahu apa-apa, sekarang jadi tahu banyak hal. Kita bisa membaca, menulis, berhitung, memahami ilmu pengetahuan, dan banyak lagi. Semua itu berkat jasa para guru kita.

Jadi, mari jadikan Hardiknas tahun ini sebagai titik awal yang baru buat kita. Kita perbarui niat dan semangat kita dalam belajar dan mengajar. Jangan sampai ada lagi kebodohan atau ketidaktahuan karena kita punya kesempatan besar untuk terus belajar.

Hadirin yang saya hormati,

Cukup sekian pidato singkat Hari Pendidikan ini yang bisa saya sampaikan. Semoga apa yang saya katakan tadi bisa bermanfaat dan jadi motivasi buat kita semua untuk terus semangat dalam belajar dan mengajar. Mohon maaf kalau ada salah kata atau ucapan yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pidato 2

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Bapak dan Ibu guru yang kami muliakan, serta seluruh siswa-siswi kebanggaan tanah air, Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025! Kita patut bersyukur bisa kembali memperingati hari penting ini.

Beberapa waktu lalu, kita semua ngalamin yang namanya krisis COVID-19. Krisis yang berat banget, ngambil banyak korban, dan jadi tantangan luar biasa buat negara kita dan seluruh dunia. Nggak ada yang nyangka kita bakal menghadapi situasi seperti itu.

Tapi, dari krisis tersebut, ternyata ada banyak pelajaran berharga yang kita dapetin. Guru-guru jadi terbiasa ngajar online, pakai berbagai aplikasi baru, dan sadar bahwa belajar itu nggak cuma bisa di kelas aja. Pembelajaran bisa berlangsung di mana pun asalkan ada niat dan alatnya.

Orang tua juga merasakan betapa nggak gampangnya tugas guru. Mereka nyoba ngajarin anaknya di rumah dan mungkin baru sadar tantangan untuk bisa bikin anak ngerti pelajaran itu besar. Ini nambah rasa empati orang tua kepada para pendidik.

Guru, siswa, dan orang tua jadi lebih menyadari satu hal: pendidikan yang efektif itu butuh kerja sama. Nggak cuma tugas sekolah, tapi juga kolaborasi erat antara guru, siswa, dan orang tua. Tanpa kolaborasi yang baik dari ketiga pihak ini, proses pendidikan yang optimal mungkin sulit tercapai.

Hadirin upacara yang berbahagia,

Sebagai masyarakat, kita juga belajar banyak hal penting dari pandemi kemarin. Kita makin sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Nilai-nilai kemanusiaan seperti gotong royong, empati, dan solidaritas di masyarakat juga makin kuat di tengah kesulitan.

Rasa empati dan solidaritas yang muncul saat pandemi kemarin itu adalah pelajaran berharga yang harus kita jaga dan kembangkan. Jangan cuma muncul saat krisis, tapi terus kita pupuk di kehidupan sehari-hari, apalagi sekarang krisisnya udah berlalu.

Memang sih, belajar itu nggak selalu mulus dan gampang, kadang ada tantangannya. Tapi justru momen-momen sulit seperti kemarin jadi kesempatan kita buat berinovasi. Saatnya kita nyoba berbagai cara baru dalam belajar dan mengajar.

Inilah saatnya kita mendengarkan suara hati nurani kita dan ngambil hikmah dari pengalaman pandemi beberapa waktu lalu. Tujuannya satu, biar kita bisa jadi masyarakat dan bangsa yang lebih tangguh, lebih baik, dan lebih siap menghadapi masa depan. Terima kasih buat semua pihak yang udah mendukung program pemerintah, sehingga kita bisa bangkit dan pulih kembali.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Pidato 3

Selamat pagi hadirin sekalian.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya. Karena berkat karunia-Nya, kita semua diberi kesehatan dan kesempatan untuk bisa berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025.

Hadirin yang berbahagia, Bapak, Ibu Guru, dan anak-anakku semua, pada pagi yang cerah ini, saya ingin menyampaikan sedikit tentang pentingnya mencari ilmu. Ilmu itu ibarat cahaya yang menerangi jalan hidup kita.

Dengan ilmu, kita jadi lebih pintar, punya banyak keahlian, dan bisa ngertiin dunia ini lebih luas. Ilmu juga bantu kita nyelesaiin masalah-masalah yang datang dalam hidup. Makanya, jangan pernah berhenti atau membatasi diri buat nyari ilmu.

Belajar itu nggak cuma di dalam kelas aja lho. Kembangin wawasan kalian di luar kegiatan belajar mengajar yang rutin. Kalian bisa belajar banyak hal baru yang berguna buat kehidupan sehari-hari, misalnya belajar masak, belajar bertanam, belajar tentang keuangan, atau skill-skill lainnya yang kalian suka.

Luangin juga waktu buat baca buku, koran, atau artikel di internet. Pilih bacaan yang bermanfaat dan nambah wawasan ya. Itu jauh lebih baik daripada buang-buang waktu cuma scroll media sosial tanpa tujuan atau malah ngurusin kehidupan orang lain.

Selain dari bacaan, ilmu juga bisa kita dapat dari ngobrol dan diskusi. Coba deh ajak ngobrol orang tua, guru, atau teman-teman yang lebih tahu. Banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari pengetahuan dan pengalaman mereka yang mungkin udah lebih banyak daripada kita.

Intinya, manfaatkan waktu kalian sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu. Masa muda itu singkat, jangan sampai disia-siakan. Belajar itu investasi terbaik buat masa depan kalian, biar nanti nggak nyesel karena udah melewatkan kesempatan untuk jadi lebih pintar dan lebih baik.

Sekian pidato singkat dari saya di pagi hari ini. Semoga bisa jadi penyemangat buat kita semua. Mohon maaf apabila ada kata-kata saya yang kurang pas atau menyinggung perasaan. Terima kasih banyak atas perhatiannya.

Pidato 4

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur yang sedalam-dalamnya kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat nikmat dan rahmat-Nya yang luar biasa, kita bisa berkumpul di sini dalam kondisi sehat dan siap memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025.

Shalawat serta salam nggak henti-hentinya kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Beliaulah suri tauladan kita, yang membawa kita keluar dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang penuh dengan ilmu seperti sekarang ini.

Hadirin yang berbahagia, Bapak, Ibu Guru, serta anak-anakku sekalian,

Hari ini, tanggal 2 Mei, kita kembali memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ini mengingatkan kita bahwa pendidikan itu bener-bener hal terpenting dalam hidup. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan dan mengembangkan dirinya melalui pendidikan. Pendidikan juga jadi kunci utama buat kita memahami dan menyikapi dunia di sekitar kita.

Meskipun begitu, kita juga harus inget, pendidikan pertama dan utama itu kita dapatkan di lingkungan keluarga lho. Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak-anak.

Kalau ngomongin pendidikan di Indonesia, rasanya nggak lengkap kalau nggak nyebut pelopornya, Bapak Ki Hajar Dewantara. Siapa sih yang nggak kenal beliau? Nama aslinya Raden Mas Suwardi Suryaningrat, beliau adalah tokoh dan pemimpin yang gigih banget memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Bapak Ki Hajar Dewantara merumuskan semboyan yang luar biasa sebagai semangat buat mewujudkan kemerdekaan dalam dunia pendidikan Indonesia. Semboyan itu terkenal banget: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Artinya dalam banget lho. Ing Ngarsa Sung Tuladha itu artinya seorang pemimpin, termasuk guru atau orang tua, harus bisa jadi contoh yang baik buat orang-orang di sekelilingnya. Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah-tengah, kita harus bisa membangkitkan semangat atau kemauan. Dan Tut Wuri Handayani artinya dari belakang, kita harus bisa memberikan dorongan moral atau dukungan.

Semboyan itu sampai sekarang masih jadi pedoman penting dalam pendidikan kita. Maknanya relevan sepanjang masa.

Coba kita bandingin sama perjuangan para pahlawan kita dulu. Mereka susah payah banget biar bisa sekolah, menimba ilmu di tengah keterbatasan dan penjajahan. Sekarang kita? Hampir semua kebutuhan belajar udah terpenuhi, akses informasi gampang banget. Jadi, harusnya kita bisa jauh lebih baik dalam belajar dan mengajar.

Kita semua, baik guru maupun siswa, harus semangat dan rajin dalam menimba ilmu. Bayangin kalau setiap guru dan siswa bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik, untuk hal-hal produktif dan kreatif. Kita pasti bisa melahirkan generasi-generasi yang kreatif, cerdas, punya wawasan luas, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Di Hari Pendidikan Nasional 2025 ini, mari kita luangkan waktu sejenak untuk merenung dan mendoakan para pejuang dan guru-guru kita yang udah berpulang. Ilmu yang mereka wariskan itu harta yang paling berharga. Berkat mereka, kita bisa berubah dari yang nggak tahu apa-apa menjadi tahu banyak hal.

Mari kita jadikan Hardiknas tahun ini sebagai momen kebangkitan semangat. Awal yang baru buat diri kita masing-masing dalam belajar dan mengajar. Semoga nggak ada lagi kebodohan dan ketidaktahuan di negeri kita.

Demikian pidato saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan atau salah kata. Kepada Allah SWT, saya mohon ampunan.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Pidato 5

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas karunia dan rahmat-Nya, kita semua diberi kesehatan dan bisa berkumpul bersama di tempat ini dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025.

Hari ini, izinkan saya menyampaikan pidato singkat tentang salah seorang pahlawan pendidikan kita, yaitu Ki Hadjar Dewantara. Nama beliau udah sangat familiar di telinga kita, terutama setiap peringatan Hardiknas.

Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Nama aslinya Raden Mas Suryadi Suryaningrat. Beliau adalah sosok pahlawan yang luar biasa gigih memperjuangkan hak pendidikan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Hari ini, 2 Mei 2025, kita merayakan Hari Pendidikan Nasional Indonesia. Tanggal ini dipilih untuk memperingati perjuangan beliau di dunia pendidikan. Bayangin, dulu itu jaman penjajahan. Akses pendidikan susah banget, sarana dan prasarana terbatas. Belum lagi nggak semua orang boleh sekolah, cuma dari kalangan tertentu aja.

Melihat kondisi itu, Ki Hadjar Dewantara tergerak hatinya. Beliau punya keinginan kuat untuk berkontribusi, memastikan seluruh rakyat Indonesia bisa dapetin pendidikan yang layak.

Beliau pun mendirikan perguruan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan belajar bagi semua kalangan. Perjuangan beliau nggak berhenti di situ, bahkan setelah Indonesia merdeka, beliau dipercaya menjadi Menteri Pengajaran (sekarang Pendidikan) pertama Republik Indonesia.

Semangat juang beliau dalam mencerdaskan kehidupan bangsa patut banget kita teladani. Tanpa perjuangan pahlawan seperti beliau, mungkin kita sekarang nggak bisa nikmatin pendidikan dengan mudah seperti ini.

Kita seharusnya bersyukur banget bisa hidup di zaman di mana pendidikan itu mudah diakses. Sekolah ada di mana-mana, buku banyak, informasi gampang dicari. Ini semua berkat perjuangan beliau dan para pahlawan pendidikan lainnya.

Oleh karena itu, di momen Hardiknas 2025 ini, saya mau ngajak kalian semua, teman-teman siswa, untuk terus semangat mengejar cita-cita. Jangan sia-siain perjuangan Ki Hadjar Dewantara dan para pahlawan kita yang udah berjuang keras biar kita bisa sekolah dengan mudah.

Manfaatkan kesempatan belajar sebaik-baiknya. Belajarlah dengan tekun, gali potensi diri, dan siapkan diri kalian untuk masa depan. Teruslah berkarya dan berprestasi demi mengharumkan nama bangsa.

Cukup sekian pidato singkat dari saya. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekeliruan dalam bertutur kata.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi.

Itulah lima contoh pidato Hardiknas 2025 yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Kamu bisa pilih salah satu yang paling cocok atau menggabungkan beberapa ide dari contoh-contoh tersebut.

Selamat Hari Pendidikan Nasional buat kita semua! Semoga semangat belajar dan mengajar terus berkobar!

Gimana, udah siap buat upacara Hardiknas 2025 nanti? Bagikan dong pengalamanmu persiapan Hardiknas tahun ini di kolom komentar!

Posting Komentar