Tenung: Bedah Sinopsis Film Adaptasi Novel Risa Saraswati, Dijamin Merinding!
MD Pictures kembali menghadirkan tontonan seram terbaru yang siap bikin bulu kuduk berdiri. Kali ini, mereka mengadaptasi karya penulis kisah supranatural kenamaan, Risa Saraswati, bersama Dimas Tri Aditiyo (Dimasta), lewat film berjudul Tenung. Film horor ini dibintangi dua aktor muda yang sedang naik daun, Aisyah Aqilah dan Emir Mahira, yang dijanjikan akan memberikan penampilan yang mendalam dan penuh ketegangan.
Sebagai nama yang tidak asing lagi di dunia horor Indonesia, Risa Saraswati telah sukses besar dengan adaptasi novel-novelnya sebelumnya, seperti serial Danur, Ivanna, dan Asih. Tenung diharapkan bisa mengikuti jejak kesuksesan tersebut dengan menyajikan nuansa horor yang kuat, cerita yang misterius, dan elemen mistis yang kental. Film ini dijadwalkan untuk mulai menghantui bioskop-bioskop Tanah Air pada tanggal 5 Juni 2025. Pastikan kamu siap mental sebelum nonton!
Tentang Risa Saraswati dan Karya Horornya¶
Siapa sih yang tidak kenal Risa Saraswati? Penulis asal Bandung ini dikenal luas karena kemampuannya berkomunikasi dengan makhluk halus, yang ia tuangkan dalam bentuk novel dan konten YouTube. Pengalaman pribadinya berinteraksi dengan “teman-teman tak kasat mata”-nya menjadi pondasi bagi banyak cerita horornya yang sukses besar di pasaran, baik dalam bentuk buku maupun adaptasi film.
Keberhasilan Danur: I Can See Ghosts pada tahun 2017 menandai awal dari gelombang adaptasi novel Risa Saraswati ke layar lebar. Film tersebut sukses besar dan melahirkan universe horornya sendiri, diikuti oleh sekuel dan spin-off seperti Maddah, Silam, Ivanna, dan Asih. Ciri khas cerita Risa seringkali melibatkan hantu anak-anak Belanda dari masa kolonial yang memiliki kisah tragis di balik kematian mereka. Namun, Tenung tampaknya akan membawa nuansa horor yang berbeda, berakar pada praktik ilmu hitam atau guna-guna yang lebih dekat dengan kearifan lokal Indonesia.
Konsep Tenung: Ilmu Hitam yang Meneror¶
Dalam konteks budaya Indonesia, “Tenung” atau santet merujuk pada praktik ilmu hitam yang bertujuan untuk menyakiti, bahkan membunuh, seseorang dari jarak jauh menggunakan kekuatan gaib. Metode dan medianya bisa bermacam-macam, mulai dari benda-benda tajam yang dikirim secara gaib, racun halus, hingga pengaruh psikis yang membuat korban menderita secara perlahan. Kengerian Tenung terletak pada sifat serangannya yang seringkali tak terlihat, sulit dijelaskan secara medis, dan mematikan secara bertahap, menggerogoti kesehatan fisik dan mental korban.
Memindahkan konsep Tenung ke dalam medium film horor memberikan banyak potensi visual dan naratif. Serangan Tenung bisa digambarkan melalui simbol-simbol mistis, perubahan fisik korban yang mengerikan, mimpi buruk yang nyata, hingga kehadiran entitas gaib yang menjadi perantara atau penjaga ilmu hitam tersebut. Inilah yang membuat Tenung berbeda dari film horor Risa sebelumnya yang lebih fokus pada hantu personal dari masa lalu. Tenung berpotensi menggali ketakutan akan bahaya yang datang dari orang terdekat atau lingkaran sosial, didorong oleh dendam, iri, atau motif jahat lainnya. Praktik ini masih dipercaya kuat di beberapa kalangan masyarakat, menambah lapisan kengerian karena terasa relevan dengan kehidupan nyata.
Bedah Sinopsis Film “Tenung”¶
Cerita film Tenung berpusat pada sosok perempuan bernama Andira, yang akrab disapa Ira. Kehidupan Ira yang semula normal mendadak terbalik 180 derajat ketika sang ibu, Linda, menjadi korban serangan ilmu hitam bernama Tenung. Serangan ini tidak datang tiba-tiba, melainkan perlahan-lahan menggerogoti Linda, membuatnya sakit dan menderita tanpa sebab yang jelas, khas praktik guna-guna yang menyerang secara bertahap.
Puncak kengerian awal terjadi ketika saudara-saudara Ira, Ara dan Ari, datang menjenguk. Namun, alih-alih menemukan sang ibu dalam kondisi membaik, mereka justru menjadi saksi mata kematian Linda yang misterius, kemungkinan besar akibat serangan Tenung yang sudah terlalu parah. Kehilangan ibu tentu menjadi pukulan berat bagi Ira dan saudara-saudaranya. Mereka berharap bisa menguburkan ibu dengan tenang dan melanjutkan hidup.
Namun, kedamaian pasca-kematian Linda ternyata hanya ilusi. Momen yang sangat mengerikan terjadi saat jasad Linda yang sudah tidak bernyawa secara mengejutkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan kembali. Hal ini dipicu oleh kejadian mistis yang sangat populer dalam kepercayaan masyarakat, yaitu ketika seekor kucing hitam melangkahi jasadnya. Dalam banyak budaya dan kepercayaan lokal, kucing hitam sering dianggap memiliki kekuatan mistis, dan melangkahi jasad dipercaya dapat membuka pintu bagi arwah untuk kembali ke dunia fisik atau dirasuki oleh kekuatan lain.
Linda yang “bangkit” ini jelas bukan lagi sosok ibu yang hangat dan penyayang yang mereka kenal. Entitas yang kini mendiami jasad tersebut adalah sesuatu yang menyeramkan, jahat, dan berbahaya. Ia tidak hanya ada, tetapi juga secara aktif mengancam nyawa anak-anaknya sendiri. Situasi menjadi semakin mengerikan ketika teror tersebut meluas, menargetkan bahkan Adelia, anak dari Ari, yang masih kecil dan tidak bersalah.
Melihat keluarganya dalam bahaya besar dan terperangkap dalam lingkaran teror mistis yang tak terduga, Ira tidak bisa tinggal diam. Didorong oleh keinginan untuk melindungi sisa keluarganya dan mengakhiri penderitaan ini, Ira memberanikan diri untuk mengungkap misteri di balik semua kejadian aneh dan mengerikan ini. Ia memulai penyelidikan yang membawanya menelusuri berbagai petunjuk, mungkin melibatkan masa lalu keluarganya, konflik yang pernah terjadi, atau rahasia-rahasia yang selama ini tersembunyi rapat.
Penyelidikan Ira tidak mudah, ia harus menghadapi berbagai rintangan dan kemungkinan bahaya lain yang mengintai. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam dunia gelap ilmu hitam dan rahasia kelam. Puncaknya, Ira akan menemukan sebuah rahasia mengejutkan yang menjadi kunci dari seluruh teror yang mereka alami. Rahasia ini akan mengungkap identitas sebenarnya dari pengirim Tenung tersebut. Siapa yang memiliki motif sekejam itu untuk mengirim guna-guna kepada ibu mereka? Apa dendam atau alasan di baliknya? Misteri inilah yang akan menjadi inti dari Tenung dan diharapkan mampu membuat penonton terpaku di kursi mereka.
Jajaran Pemain yang Membintangi “Tenung”¶
Film Tenung didukung oleh deretan aktor dan aktris dengan bakat akting yang beragam. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan kedalaman karakter dan membawa emosi yang kuat dalam film horor ini. Dua nama utama yang menyorot perhatian adalah Aisyah Aqilah dan Emir Mahira, yang memerankan karakter sentral dalam cerita ini.
- Aisyah Aqilah: Dikenal melalui berbagai judul film dan sinetron, Aisyah akan memerankan karakter Ira, sosok yang menjadi pusat cerita dan harus berjuang mengungkap misteri serta melindungi keluarganya dari teror Tenung. Perannya sebagai karakter utama yang menghadapi langsung kengerian mistis ini pastinya akan menjadi tantangan menarik bagi Aisyah.
- Emir Mahira: Aktor muda berbakat yang pernah meraih penghargaan Best Actor di Festival Film Indonesia. Keterlibatannya di Tenung menunjukkan kualitas akting yang dimilikinya. Perannya di sini masih menjadi misteri, namun kehadirannya bersama Aisyah menjanjikan chemistry yang kuat dalam menghadapi teror.
Selain Aisyah Aqilah dan Emir Mahira, film ini juga diperkuat oleh sejumlah nama lainnya, seperti:
- Seroja Hafiedz
- Sonia Alyssa
- Humaira Jahra
- Robby Tremonti
- Andi Bersama
Kombinasi aktor muda dan senior ini diharapkan bisa menciptakan dinamika yang menarik dan mendukung atmosfer seram dalam film. Peran masing-masing aktor dalam keluarga Ira atau mungkin sebagai tokoh lain yang terkait dengan misteri Tenung tentunya akan sangat berpengaruh pada alur cerita.
Produksi dan Harapan Penggemar¶
Diproduksi oleh MD Pictures, salah satu rumah produksi terbesar di Indonesia yang memang sudah dikenal dengan film-film horor suksesnya, Tenung berada di tangan yang tepat. MD Pictures memiliki rekam jejak yang baik dalam menggarap adaptasi horor, terutama dari karya Risa Saraswati. Ini memberikan keyakinan bahwa film ini akan digarap dengan serius, baik dari segi cerita, visual, maupun efek horornya.
Proses adaptasi dari novel ke film tentu memerlukan penyesuaian. Novel Risa Saraswati seringkali mengandalkan penggambaran suasana dan perasaan personal saat berinteraksi dengan makhluk gaib. Film harus menerjemahkan hal itu ke dalam bentuk visual yang efektif dan narasi yang mengalir di layar lebar. Kolaborasi Risa Saraswati dengan Dimas Tri Aditiyo dalam penulisan novel aslinya juga menarik, kemungkinan menghadirkan perspektif yang lebih luas pada tema Tenung.
Penggemar Risa Saraswati dan penikmat film horor Indonesia jelas menantikan Tenung. Mereka berharap film ini tidak hanya sekadar menakut-nakuti dengan jumpscare, tetapi juga mampu membangun atmosfer mencekam, alur cerita yang solid, dan penggalian tema mistis yang dalam. Konsep Tenung yang berakar kuat pada kepercayaan lokal memberikan potensi kengerian yang unik dibandingkan horor hantu pada umumnya. Semoga film ini bisa memenuhi ekspektasi dan memberikan pengalaman menonton yang benar-benar merinding.
Kesimpulan¶
Film Tenung menjanjikan tontonan horor yang berbeda dari MD Pictures dan adaptasi karya Risa Saraswati sebelumnya. Mengangkat tema Tenung atau ilmu hitam yang begitu dekat dengan kepercayaan masyarakat, film ini berpotensi menyajikan ketakutan yang lebih visceral dan personal. Cerita tentang teror yang menyerang sebuah keluarga, jasad yang bangkit, dan perjuangan mengungkap rahasia kelam di baliknya terdengar sangat menarik dan penuh potensi kengerian.
Dibintangi oleh jajaran aktor yang mumpuni dan digarap oleh rumah produksi berpengalaman, Tenung patut dinantikan oleh para penggemar horor. Siapkah kamu menghadapi kengerian Tenung yang mengintai keluarga Ira? Tandai kalendermu, 5 Juni 2025, film ini siap menghantui bioskop terdekat!
Gimana nih, makin penasaran kan sama film Tenung? Udah siap buat merinding massal di bioskop nanti? Yuk, share di kolom komentar pendapat atau ekspektasi kamu tentang film ini!
Posting Komentar