Bawa Bekal ke Pesawat? Ini Lho Panduan TSA Biar Gak Kena Sita!

Daftar Isi

Bawa Bekal ke Pesawat? Ini Lho Panduan TSA Biar Gak Kena Sita!

Bepergian menggunakan pesawat memang seringkali membuat kita bertanya-tanya, “Boleh nggak sih bawa bekal makanan sendiri?” Apalagi kalau perjalanannya cukup panjang atau kita punya makanan favorit yang wajib dibawa. Nah, Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat, atau yang dikenal dengan TSA (Transportation Security Administration), punya panduan lengkap nih soal makanan apa aja yang boleh dan nggak boleh dibawa ke dalam pesawat. Tujuannya jelas, demi keamanan penerbangan kita semua, guys.

Mereka nggak cuma ngasih tahu mana yang boleh, tapi juga gimana cara bawanya biar aman pas melewati pemeriksaan keamanan. Kadang ada makanan yang kelihatannya sepele, tapi ternyata punya aturan khusus. Jadi, biar bekal favoritmu nggak berakhir di tempat sampah di pos pemeriksaan, ada baiknya kita simak baik-benar aturan dari TSA ini. Mereka bahkan sempat kasih contoh lucu pakai karakter kartun Homer Simpsons lagi makan donat buat ngejelasin kalau donat itu aman dibawa!

Makanan Padat: Teman Setia di Pesawat

Nah, untuk urusan makanan padat, ini biasanya paling fleksibel dan paling banyak yang boleh dibawa. Mau itu camilan, roti, kue kering, atau bahkan makanan berat kayak nasi dan lauknya, umumnya aman kok. TSA bilang, selama itu bentuknya padat dan bukan cairan atau gel, kemungkinan besar bisa masuk kabin pesawat bareng kamu. Ini berlaku buat macam-macam jenis makanan, mulai dari keripik, biskuit, kacang-kacangan, cokelat, permen, sampai buah-buahan dan sayuran (dengan beberapa catatan).

Kamu bisa masukkan makanan padat ini ke dalam tas jinjing (carry-on) atau bagasi terdaftar (checked baggage). Nggak ada batasan jumlah atau berat yang spesifik banget buat makanan padat biasa. Tapi, ada satu tips penting nih dari TSA: sebaiknya kemas makanan padatmu dengan rapi. Kenapa? Karena saat melewati mesin X-ray, kemasan yang rapi bakal memudahkan petugas melihat isinya dengan jelas. Kalau berantakan atau tumpah-tumpah, bisa jadi malah bikin curiga dan butuh pemeriksaan tambahan.

Contoh makanan padat yang super aman dibawa:
* Roti dan kue-kue kering
* Cokelat batangan atau permen
* Keripik dan snack kemasan
* Buah-buahan dan sayuran utuh (cek aturan khusus jika terbang dari area tertentu)
* Sandwich atau bekal nasi kering
* Keju padat (bukan keju oles atau krim)
* Rempeyek atau kerupuk

Yang penting diingat, pastikan kemasannya kuat ya, biar nggak hancur atau malah bikin isi tas kamu kotor. Kalau kamu bawa makanan matang, selama nggak ada kuah atau cairan berlebih, itu juga termasuk kategori aman. Tapi, kalau dibungkus pakai aluminium foil, kadang ini bisa bikin gambar di X-ray jadi kurang jelas dan bisa memicu pemeriksaan manual. Jadi, pakai wadah transparan atau plastik lebih disarankan kalau memungkinkan.

Aturan Cairan, Gel, dan Olesan: Ingat 3-1-1!

Nah, ini dia bagian yang paling sering bikin penumpang bingung: makanan yang bentuknya cairan, gel, atau olesan. Aturan utamanya adalah aturan 3-1-1. Artinya, cairan, gel, atau olesan yang kamu bawa di tas jinjing harus:
1. Dalam wadah berukuran maksimal 3.4 ons (sekitar 100 mililiter).
2. Dimasukkan ke dalam satu kantong plastik bening berukuran kuart (sekitar 1 liter) yang bisa ditutup rapat.
3. Satu kantong plastik per penumpang.

Contoh makanan yang masuk kategori cairan, gel, atau olesan dan harus ikut aturan 3-1-1 kalau dibawa di kabin:
* Yogurt
* Selai (jam, jelly)
* Saus (saus sambal, kecap, saus tomat)
* Hummus atau cocolan lainnya
* Mentega kacang (peanut butter)
* Keju krim atau keju oles lainnya
* Madu
* Sirup
* Vinaigrette atau dressing salad

Kalau wadahnya lebih besar dari 3.4 ons, meskipun isinya tinggal sedikit, tetap nggak boleh dibawa di tas jinjing. Jadi, pastikan kamu sudah memindahkan makanan-makanan ini ke wadah kecil yang sesuai ukuran atau masukkan semuanya ke dalam bagasi terdaftar. Aturan ini dibuat karena cairan dan gel bisa jadi media untuk menyembunyikan bahan-bahan berbahaya. Makanya, pemeriksaan untuk barang-barang ini agak lebih ketat.

Ilustrasi Aturan 3-1-1 untuk Makanan Cair/Gel:

mermaid graph TD A[Bawa Makanan Cair/Gel/Oles?] --> B{Bentuknya Cair/Gel/Oles?}; B -- Ya --> C{Mau Dibawa di Tas Jinjing?}; C -- Ya --> D{Wadah Ukuran Max 3.4 ons (100 ml)?}; D -- Ya --> E{Masukkan ke 1 Kantong Plastik Bening (Quart Size)?}; E -- Ya --> F{1 Kantong per Penumpang?}; F -- Ya --> G(Boleh Dibawa di Tas Jinjing); D -- Tidak --> H(Tidak Boleh di Tas Jinjing); E -- Tidak --> H; F -- Tidak --> H; C -- Tidak --> I{Mau Dibawa di Bagasi Terdaftar?}; I -- Ya --> J(Umumnya Boleh Dibawa); I -- Tidak --> K(Tidak Boleh Dibawa); B -- Tidak --> L(Bentuknya Padat); L --> M(Lihat Aturan Makanan Padat);

Diagram di atas menunjukkan alur sederhana untuk menentukan apakah makanan cair/gel/olesanmu bisa masuk ke tas jinjing atau tidak berdasarkan aturan 3-1-1. Jika wadahnya lebih besar dari 3.4 ons, pilihannya cuma dua: masukkan ke bagasi terdaftar atau tinggalkan saja.

Makanan Khusus: ASI, Susu Formula, Jus Bayi, dan Medis

Ada pengecualian penting nih untuk beberapa jenis cairan, terutama yang berhubungan dengan medis atau kebutuhan bayi. ASI (Air Susu Ibu), susu formula, jus bayi, dan makanan bayi lainnya dalam jumlah yang wajar untuk perjalanan diperbolehkan di tas jinjing, meskipun ukurannya lebih dari 3.4 ons. Aturan 3-1-1 tidak berlaku untuk item-item ini karena dianggap sebagai kebutuhan medis/penting.

Saat melewati pos pemeriksaan keamanan, kamu perlu memberitahu petugas TSA bahwa kamu membawa ASI, susu formula, atau makanan bayi ini. Petugas mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan. Kamu juga diperbolehkan membawa aksesori pendingin seperti ice packs atau gel packs untuk menjaga suhu makanan/minuman ini. Menariknya, es batu (yang masih padat) juga termasuk kategori padat, jadi boleh dibawa. Kamu bisa mengisi botol air kosongmu dengan es batu sebelum masuk ke area keamanan.

Cairan lain yang diperlukan secara medis, seperti obat cair atau suplemen cair yang diresepkan dokter, juga mendapat pengecualian dari aturan 3-1-1. Tapi, kamu mungkin diminta menunjukkan bukti medis atau resepnya. Jadi, siapkan dokumen pendukung jika ada.

Makanan dan Minuman di Bagasi Terdaftar

Untuk makanan dan minuman yang nggak bisa masuk ke kabin karena ukurannya yang besar (melebihi 3.4 ons untuk cairan/gel) atau jumlahnya banyak, opsi terbaik adalah memasukkannya ke dalam bagasi terdaftar. Sebagian besar makanan padat atau cairan/gel dalam kemasan besar aman dibawa di bagasi terdaftar.

Contoh:
* Botol besar minyak zaitun, minyak goreng, cuka
* Madu dalam jumlah besar
* Selai atau saus dalam toples besar
* Kaleng makanan (kaleng sarden, kornet, dll.)
* Minuman beralkohol (dengan batasan kadar alkohol)

Ada batasan untuk minuman beralkohol yang dibawa di bagasi terdaftar. Minuman dengan kadar alkohol di bawah 24% (seperti kebanyakan bir dan anggur) tidak memiliki batasan jumlah spesifik (meski maskapai mungkin punya aturannya sendiri). Minuman dengan kadar alkohol antara 24% dan 70% dibatasi hingga 5 liter per penumpang, asalkan dikemas dalam wadah asli yang belum dibuka. Sementara itu, minuman dengan kadar alkohol di atas 70% (seperti alkohol murni) sama sekali tidak diperbolehkan, baik di kabin maupun bagasi terdaftar.

Kaleng makanan juga aman di bagasi terdaftar. Karena isinya padat dan kemasannya rapat, ini nggak menimbulkan masalah keamanan. Tapi, seperti makanan padat lainnya, pastikan dikemas dengan baik agar tidak penyok atau bocor selama perjalanan.

Aturan Khusus Buah dan Sayuran Segar

Meskipun buah-buahan dan sayuran segar umumnya diperbolehkan, baik di kabin maupun bagasi terdaftar, ada peringatan penting yang perlu kamu perhatikan, terutama kalau kamu terbang dari wilayah tertentu. TSA menyebutkan secara spesifik penumpang yang terbang dari Hawaii, Puerto Riko, atau Kepulauan Virgin AS menuju daratan utama Amerika Serikat tidak bisa membawa sebagian besar buah-buahan dan sayuran segar.

Kenapa? Karena ada risiko penyebaran hama atau penyakit tanaman invasif ke wilayah lain. Aturan ini ketat banget, jadi jangan coba-coba ya. Kalau kamu bawa buah atau sayur dari daerah lain, biasanya aman kok. Tapi, tetap disarankan untuk memeriksa panduan terbaru TSA atau Departemen Pertanian AS (USDA) jika kamu tidak yakin, terutama jika kamu membawa produk pertanian dalam jumlah besar atau varietas yang tidak biasa.

Tips Tambahan Saat Bawa Makanan

Selain tahu daftar apa yang boleh dan nggak, ada beberapa tips praktis yang bisa bikin proses pemeriksaanmu lebih lancar:

  1. Pisahkan Makanan di Tas: Kalau kamu bawa beberapa jenis makanan, terutama yang padat dan mungkin terlihat padat di X-ray (kayak kue yang tebal atau keju padat), sebaiknya pisahkan dalam wadah terpisah atau letakkan di bagian atas tas jinjingmu. Ini memudahkan petugas memeriksanya dan meminimalkan kemungkinan tasmu harus dibuka.
  2. Gunakan Wadah Transparan: Untuk makanan yang butuh pemeriksaan visual atau yang masuk kategori 3-1-1, wadah atau kantong plastik bening sangat membantu. Petugas bisa langsung lihat isinya tanpa harus membukanya.
  3. Jika Ragu, Masukkan Bagasi Terdaftar: Kalau kamu nggak yakin apakah makananmu memenuhi syarat untuk dibawa di kabin, pilihan paling aman adalah memasukkannya ke dalam bagasi terdaftar. Risiko disita di pos pemeriksaan jauh lebih kecil.
  4. Cek Ulang Aturan Maskapai: Selain aturan TSA, maskapai penerbanganmu mungkin punya aturan tambahan terkait makanan atau minuman yang bisa dibawa, terutama soal berat atau ukuran tas jinjing. Pastikan kamu juga memeriksa ini.
  5. Bawa Botol Minum Kosong: Kamu boleh bawa botol minum kosong berukuran berapa pun. Setelah melewati pemeriksaan keamanan, kamu bisa mengisinya di fountain air minum yang tersedia di area tunggu bandara. Ini cara hemat dan ramah lingkungan buat tetap terhidrasi selama penerbangan.

Membawa bekal sendiri ke pesawat itu sah-sah aja kok, dan bisa bikin perjalananmu lebih nyaman, apalagi kalau kamu punya preferensi makanan tertentu atau ada kebutuhan diet khusus. Dengan memahami panduan dari TSA ini, kamu bisa mempersiapkan bekalmu dengan tepat dan menghindari drama di pos pemeriksaan keamanan. Nggak ada lagi deh cerita makanan enakmu terpaksa ditinggal atau disita!

Nah, itu dia panduan lengkap dari TSA soal bawa makanan di pesawat. Lumayan detail kan? Sekarang kamu bisa lebih tenang deh nyiapin bekal buat penerbangan berikutnya.

Punya pengalaman seru atau pertanyaan lain soal bawa makanan di pesawat? Yuk, sharing di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar