Bucin SMA Merapat! 5 Film Serupa Dilan Ini Bikin Kamu Nostalgia Cinta Pertama

Daftar Isi

Kepopuleran film Dilan memang luar biasa, bikin banyak orang kangen sama masa-masa SMA yang penuh drama dan cinta pertama. Film yang diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq ini sukses menghidupkan kembali suasana Bandung di era 990-an, lengkap dengan segala keunikan karakternya. Cerita tentang Milea yang pindah ke Bandung dan bertemu Dilan, si ‘panglima tempur’ yang unik, cerdas, baik hati, tapi juga punya cara nembak yang beda dari yang lain, bikin penonton baper sekaligus gemas. Dilan 1990 nggak cuma laris manis di bioskop, tapi juga jadi fenomena yang bikin banyak anak muda, dan bahkan yang udah nggak muda lagi, bernostalgia.

Dilan itu karakter yang kuat, dia punya pesonanya sendiri. Kata-katanya yang puitis tapi nyeleneh, gayanya yang santai tapi penuh perhatian, bikin banyak orang jatuh hati sama sosok fiksi ini. Hubungannya sama Milea itu digambarkan natural, mulai dari perkenalan yang nggak biasa, proses pdkt yang unik, sampai akhirnya jadian dan menghadapi berbagai rintangan khas percintaan anak sekolah. Film ini berhasil menangkap esensi cinta monyet, persahabatan, dan gejolak masa remaja dengan latar tahun 90-an yang kental, mulai dari gaya berpakaian, musik, sampai cara berkomunikasi. Ini yang bikin banyak orang mencari film lain yang punya vibe serupa, film yang bisa bikin hati hangat, senyum-senyum sendiri, atau bahkan sedikit mewek mengingat masa lalu.

Bucin SMA Merapat! 5 Film Serupa Dilan

Kalau kamu salah satu yang ketagihan nonton film romance anak SMA setelah nonton Dilan, tenang, kamu nggak sendirian! Ada banyak kok film Indonesia lain yang punya tema serupa, nggak kalah seru, dan pastinya bisa bikin kamu baper maksimal. Film-film ini punya cerita cinta yang menyentuh hati, karakter yang memorable, dan tentunya latar sekolah yang pasti bikin kamu kangen sama seragam putih abu-abu. Mulai dari film legendaris di awal 2000-an sampai film-film yang rilis belakangan ini, genre romance anak SMA memang punya tempat spesial di hati penonton Indonesia. Yuk, langsung aja kita intip rekomendasi film yang bisa jadi teman nostalgia kamu!

Rekomendasi Film Serupa Dilan yang Bikin Baper Maksimal

Mencari film yang punya nuansa mirip Dilan itu nggak sulit kalau tahu harus cari ke mana. Intinya adalah cerita tentang cinta pertama yang tulus di masa SMA, karakter yang unik, dan mungkin sedikit drama persahabatan atau keluarga yang mewarnai. Beberapa film di bawah ini punya elemen-elemen tersebut yang kuat, sehingga cocok banget buat kamu yang lagi pengen nonton film yang bikin hati berbunga-bunga.

1. Ada Apa dengan Cinta? (2002)

Siapa yang nggak tahu film legendaris ini? Ada Apa dengan Cinta? atau AADC adalah salah satu film yang dibilang “membuka jalan” untuk genre drama remaja modern di Indonesia. Jauh sebelum Dilan bikin baper, kisah Cinta dan Rangga sudah lebih dulu jadi benchmark romansa anak SMA. Film ini menceritakan Cinta, siswi populer, pintar, dan ketua geng yang selalu juara lomba puisi, dan Rangga, siswa pendiam, misterius, dan penyendiri yang tiba-tiba mengalahkan Cinta di lomba puisi sekolah. Pertemuan mereka yang diawali “konflik” ini justru menumbuhkan rasa penasaran dan akhirnya perasaan.

Kontrasnya karakter Cinta yang ceria dan Rangga yang dingin justru jadi daya tarik utama film ini. Geng Cinta yang kompak juga menambah warna cerita, menunjukkan betapa pentingnya persahabatan di masa remaja. Film ini menggambarkan proses Cinta yang perlahan masuk ke dunia Rangga yang penuh buku dan pemikiran mendalam, serta bagaimana Rangga yang kaku mulai luluh dengan keceriaan Cinta. Dialog-dialog puitis dan ikonik, seperti “Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu… jahat!”, masih sering dikutip sampai sekarang. Latar sekolah yang realistis, dinamika pertemanan, dan konflik internal serta eksternal yang dihadapi keduanya menjadikan AADC drama remaja yang relatable dan tak lekang oleh waktu. Adegan perpisahan mereka di bandara adalah salah satu adegan paling membekas dalam sejarah film Indonesia.



AADC tidak hanya sukses secara komersial, tapi juga mendapat banyak penghargaan dan dianggap sebagai salah satu film paling berpengaruh di era kebangkitan film nasional. Film ini menunjukkan bahwa cerita sederhana tentang cinta remaja pun bisa dikemas dengan apik, cerdas, dan menyentuh. Jadi, kalau kamu suka Dilan karena romansa yang tulus dan karakter yang kuat, AADC wajib banget masuk watchlist kamu! Film ini adalah bukti bahwa cinta di SMA itu bisa serumit dan seindah puisi. Geng Cinta dengan segala drama persahabatan mereka juga memberikan lapisan cerita yang membuat AADC terasa lebih hidup dan lengkap sebagai potret kehidupan remaja.

2. Eiffel… I’m in Love (2003)

Setahun setelah AADC, muncul lagi film remaja yang juga booming, yaitu Eiffel… I’m in Love. Film ini menghadirkan chemistry antara Shandy Aulia sebagai Tita dan Samuel Rizal sebagai Adit. Tita adalah gadis remaja dari keluarga kaya yang hidupnya terkesan sempurna dan sedikit manja, tapi juga sangat dilindungi oleh orang tuanya. Hidupnya yang tenang tiba-tiba terusik ketika teman baik orang tuanya dari Paris datang berkunjung, membawa serta anaknya yang super cuek dan menyebalkan di mata Tita, namanya Adit. Parahnya lagi, orang tua mereka berencana menjodohkan mereka dan memaksa Adit tinggal sementara di rumah Tita.

Adit dengan sikapnya yang dingin, blak-blakan, dan suka seenaknya sendiri seringkali bikin Tita kesal setengah mati. Mereka bagaikan air dan minyak, selalu bertengkar dan berbeda pendapat dalam banyak hal. Namun, intensitas kebersamaan mereka, ditambah dengan campur tangan orang tua yang mencoba mendekatkan, perlahan membuat Tita melihat sisi lain dari Adit. Begitu juga sebaliknya. Di balik sikap dingin Adit, ada perhatian-perhatian kecil yang bikin hati Tita luluh. Perasaan kesal yang awalnya dominan pun berubah menjadi benih-benih cinta yang tumbuh diam-diam.



Film ini sukses menampilkan dinamika benci jadi cinta dengan bumbu komedi ringan khas remaja. Latar belakang keluarga Tita yang overprotective dan budaya yang berbeda (Adit dari Prancis) menambah konflik menarik dalam cerita. Perjalanan mereka yang akhirnya berlanjut sampai ke Paris menjadi puncak romansa film ini, lengkap dengan ikon menara Eiffel yang jadi simbol cinta. Eiffel… I’m in Love sangat pas buat kamu yang suka cerita “cat and dog relationship” yang perlahan berkembang jadi romansa manis. Kalau Dilan punya gombalan maut, Adit punya cara menunjukkan perhatian yang bikin meleleh meskipun luarnya cuek abis.

3. Dear Nathan (2017)

Dirilis setahun sebelum Dilan 1990, Dear Nathan juga jadi film adaptasi novel Wattpad yang populer di kalangan remaja. Film ini dibintangi Jefri Nichol sebagai Nathan dan Amanda Rawles sebagai Salma. Ceritanya tentang Salma, siswi pindahan yang berprestasi, baik-baik, dan berusaha menghindari masalah, yang justru bertemu dengan Nathan, siswa paling bandel di sekolah, langganan bolos, dan sering bikin onar. Pertemuan mereka diawali ketika Nathan menolong Salma dari keributan.

Meskipun tahu reputasi buruk Nathan, Salma tidak bisa memungkiri bahwa Nathan punya sisi lain yang menarik. Nathan yang urakan ternyata perhatian, tulus, dan berani pasang badan untuk Salma. Nathan pun jatuh cinta pada Salma dan terang-terangan menunjukkan perasaannya, meski Salma awalnya berusaha menolak karena perbedaan dunia mereka dan reputasi Nathan yang buruk di mata banyak orang, termasuk orang tua Salma. Film ini mengangkat tema tentang menilai seseorang tidak hanya dari luarnya saja, serta bagaimana cinta bisa mengubah seseorang menjadi lebih baik.



Dinamika hubungan Salma yang good girl dengan Nathan yang bad boy ini mirip dengan beberapa elemen dalam Dilan (cewek baik-baik jatuh cinta sama cowok yang dianggap bandel atau beda). Nathan punya karisma bad boy yang bikin penasaran, sama seperti Dilan punya karisma “panglima tempur” yang unik. Dear Nathan cocok buat kamu yang suka cerita cinta remaja yang dibumbui konflik internal karakter dan penolakan dari lingkungan sekitar. Cerita ini menunjukkan bahwa cinta bisa datang dari mana saja dan kadang membuat kita melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

4. Galih dan Ratna (2017)

Film Galih dan Ratna adalah reimagining dari film legendaris berjudul sama di era 1970-an yang terinspirasi dari lagu hits Chrisye. Versi 2017 ini dibintangi Refal Hady sebagai Galih dan Sheryl Sheinafia sebagai Ratna. Film ini berlatar tahun 90-an (sama seperti Dilan, tapi dengan vibe yang beda) dan menceritakan dua remaja yang sama-sama sedang mencari jati diri di tengah tuntutan lingkungan. Galih adalah siswa yang introvert, pintar di bidang eksak, tapi punya bakat terpendam di bidang musik yang tidak didukung oleh ayahnya. Ia tertekan harus mengikuti keinginan sang ayah.

Ratna adalah siswi pindahan yang baru saja kehilangan ayahnya. Ia punya mimpi dan passion di bidang musik yang belum sepenuhnya ia temukan cara untuk mengekspresikannya. Keduanya bertemu di sekolah dan menemukan kecocokan karena sama-sama merasa belum siap untuk menjadi dewasa dan menghadapi tuntutan hidup. Mereka menemukan kenyamanan dalam kebersamaan, berbagi cerita, dan saling mendukung impian masing-masing, terutama dalam musik. Musik menjadi jembatan yang menghubungkan dunia mereka yang awalnya terasa sunyi.



Meskipun tidak se-booming Dilan atau AADC, Galih dan Ratna menawarkan kisah cinta yang lebih melankolis dan puitis, dengan fokus pada coming-of-age dan pentingnya mengejar passion. Nuansa 90-annya terasa lebih subtle, lebih ke arah vibe indie dan artistik. Chemistry Galih yang pendiam dan Ratna yang berusaha menemukan jalannya terasa hangat. Film ini cocok buat kamu yang suka film romance remaja dengan sentuhan indie, musik yang bagus, dan cerita yang lebih fokus pada proses pendewasaan diri di tengah hubungan cinta. Ini adalah cerita cinta yang lebih tenang, tapi tetap bisa bikin kamu merenung dan terbawa perasaan.

5. Mariposa (2020)

Satu lagi film adaptasi novel Wattpad yang meraih sukses besar, Mariposa. Dibintangi Angga Yunanda sebagai Iqbal dan Adhisty Zara sebagai Acha, film ini punya premis yang seru: Acha yang super ambisius dalam urusan cinta mengejar Iqbal yang super cuek dan sulit ditaklukkan, layaknya kupu-kupu (Mariposa) yang sulit ditangkap. Acha, siswa pintar dan populer, punya satu tujuan: mendapatkan hati Iqbal, siswa terpintar tapi juga paling dingin dan irit bicara di sekolah.

Acha menggunakan berbagai cara untuk mendekati Iqbal, mulai dari cara-cara standar sampai yang terbilang nekat, tapi Iqbal selalu berhasil menghindar atau memberikan respons yang tidak terduga, membuat Acha (dan penonton) gemas. Namun, Acha tidak menyerah. Ia yakin bahwa di balik sikap dingin Iqbal, ada hati yang bisa ia luluhkan. Film ini menampilkan perjuangan Acha yang tak kenal lelah, dibantu oleh sahabat-sahabatnya yang kocak. Interaksi antara Acha dan Iqbal yang penuh tarik ulur ini menjadi bumbu utama film.



Mariposa punya vibe yang lebih ringan dan komedi dibandingkan Dilan atau AADC, tapi tetap punya elemen romansa remaja yang kuat. Karakter Acha yang gigih dan Iqbal yang misterius menciptakan dinamika yang menarik. Kalau Dilan yang mengejar Milea dengan cara uniknya, di Mariposa justru si cewek yang mati-matian mengejar si cowok, memberikan perspektif yang berbeda. Film ini cocok buat kamu yang suka cerita cinta dengan elemen komedi, karakter yang kuat (terutama Acha yang lovable), dan akhir yang bikin penasaran. Ini adalah potret cinta remaja yang penuh semangat dan pantang menyerah.

Kenapa Film-Film Ini Mirip Dilan dan Bikin Nostalgia?

Kelima film di atas punya benang merah yang membuat mereka seringkali disandingkan dengan Dilan atau dianggap memiliki vibe serupa, terutama untuk kamu yang rindu masa SMA. Pertama, latar sekolah adalah elemen utama. Semua cerita ini berpusat di kehidupan siswa SMA, lengkap dengan seragam, kelas, kantin, drama sekolah, persahabatan, dan gebetan. Latar ini secara otomatis memicu nostalgia bagi siapa pun yang pernah melewati fase tersebut.

Kedua, dinamika karakter utama. Seringkali ada karakter cewek yang populer/pintar/baik-baik yang bertemu dengan karakter cowok yang unik/misterius/bandel/cuek. Dilan dan Milea, Rangga dan Cinta, Adit dan Tita, Nathan dan Salma, Iqbal dan Acha – pasangan-pasangan ini memiliki kontras yang menarik, menciptakan ketegangan dan daya tarik dalam hubungan mereka. Ada elemen “bad boy meets good girl” atau “cuek meets persistent” yang memang punya daya pikat tersendiri dalam cerita romansa. Karakter cowoknya punya karisma yang bikin penasaran, dan karakter ceweknya punya kekuatan atau keunikan yang menarik perhatian si cowok.

Ketiga, tema cinta pertama dan coming-of-age. Semua film ini mengeksplorasi perasaan cinta pertama yang tulus, murni, dan kadang rumit. Selain itu, cerita cinta ini juga menjadi bagian dari proses pendewasaan karakter. Mereka belajar tentang diri sendiri, tentang kompromi, tentang menghadapi rintangan, dan tentang pentingnya dukungan dari orang terdekat. Proses coming-of-age ini yang membuat ceritanya terasa lebih dari sekadar kisah cinta monyet biasa. Ada pelajaran hidup yang bisa diambil dari setiap perjalanan karakter utama.

Keempat, elemen drama dan komedi. Meskipun fokusnya romansa, film-film ini juga dibumbui drama persahabatan, konflik keluarga, atau tantangan akademis/masa depan. Beberapa di antaranya juga menyelipkan unsur komedi ringan yang menghibur, membuat ceritanya tidak terasa terlalu berat. Campuran ini menciptakan tontonan yang lengkap dan menarik. Seperti Dilan yang punya momen-momen kocak sekaligus dramatis, film-film ini juga menghadirkan rollercoaster emosi yang membuat penonton betah mengikuti ceritanya sampai akhir.

Kelima, kekuatan dialog dan chemistry antar pemain. Sama seperti Dilan yang punya dialog ikonik, film-film ini juga punya momen-momen dialog yang berkesan. Dan tentunya, chemistry yang kuat antara pemeran utama sangat krusial dalam genre ini. Ketika pemainnya berhasil membangun koneksi yang meyakinkan, penonton pun akan dengan mudah terbawa perasaan dan ikut merasakan romansa yang terjalin.

Meskipun punya kemiripan, setiap film ini tetap punya keunikan dan vibe-nya sendiri. AADC dengan nuansa puitis dan pengaruh budayanya yang kuat, Eiffel dengan bumbu komedi dan latar Paris-nya, Dear Nathan dengan dinamika bad boy-good girl yang intens, Galih dan Ratna dengan sentuhan indie dan fokus pada passion, serta Mariposa dengan kisah ngejar gebetan yang penuh semangat. Variasi inilah yang membuat genre romance anak SMA tetap menarik untuk dieksplorasi dan ditonton ulang.

Mana yang Paling Cocok Buat Kamu?

Setelah melihat rekomendasinya, mungkin kamu bingung mau nonton yang mana dulu. Gampang kok, tinggal sesuaikan sama selera kamu!

  • Kalau kamu suka film klasik yang ikonik, dialog puitis, dan drama persahabatan yang kuat, Ada Apa dengan Cinta? adalah pilihan utama. Film ini pondasi dari banyak film drama remaja modern.
  • Jika kamu suka cerita benci jadi cinta dengan bumbu komedi dan sedikit sentuhan fairytale (karena ada latar Parisnya), Eiffel… I’m in Love pasti bikin kamu senyum-senyum sendiri.
  • Buat kamu yang suka vibe bad boy yang perhatian, cerita tentang menembus prasangka, dan romansa yang intens, Dear Nathan siap bikin baper.
  • Kalau kamu lebih suka cerita yang tenang, puitis, fokus pada pencarian jati diri dan pentingnya mengejar impian, dengan nuansa 90-an yang subtle, Galih dan Ratna akan sangat pas di hati.
  • Dan kalau kamu suka film yang ringan, penuh semangat, menampilkan perjuangan cewek mengejar cowok super cuek dengan sentuhan komedi, Mariposa adalah tontonan yang pas buat refreshing.

Semua film ini punya daya tariknya masing-masing dan bisa banget bikin kamu nostalgia masa-masa indah atau penuh gejolak di bangku SMA. Setiap cerita menawarkan sudut pandang berbeda tentang cinta pertama, persahabatan, dan tantangan menjadi remaja. Menonton kembali film-film ini seolah membawa kita kembali ke masa itu, masa di mana segalanya terasa mungkin dan perasaan cinta terasa begitu murni dan intens.

Jadi, buat para bucin SMA (dan yang pernah jadi bucin SMA), lima film di atas bisa jadi teman setia kamu untuk bernostalgia. Siap-siap terbawa perasaan, senyum-senyum sendiri, atau bahkan mungkin teringat sama cinta pertama kamu! Jangan ragu untuk menonton ulang film-film ini atau baru menontonnya kalau kebetulan belum pernah. Dijamin bikin hari kamu jadi lebih berwarna!

Nah, dari kelima film ini, mana nih yang paling bikin kamu penasaran atau justru film favorit kamu banget? Atau mungkin ada rekomendasi film romance SMA lainnya yang nggak kalah seru dari daftar di atas? Yuk, share pendapat kamu di kolom komentar!

Posting Komentar