Catat! Jadwal Puasa Muharam 2025: Tasua, Asyura, Ayyamul Bidh + Niatnya
Sebentar lagi kita sebagai umat Islam akan menyambut kedatangan bulan Muharam 1447 Hijriah. Ini adalah momen yang istimewa, lho! 1 Muharam 1447 H diperkirakan jatuh pada tanggal 27 Juni 2025. Bulan Muharam ini bukan sembarang bulan, ada banyak keutamaan di dalamnya.
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharam adalah memperbanyak ibadah puasa sunah. Kenapa begitu? Karena Muharam termasuk dalam empat bulan haram yang sangat dimuliakan dalam ajaran Islam. Puasa di bulan ini punya keutamaan yang luar biasa besar, lho.
Ada dalil yang menjelaskan keutamaan puasa Muharam ini. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, menunjukkan betapa mulianya berpuasa di bulan ini.
Keutamaan Bulan Muharam dan Puasa di Dalamnya¶
Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (bulan haram), selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Islam sangat dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah dan menjauhi perbuatan dosa, karena pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan, begitu juga dosa dari perbuatan maksiat.
Puasa di bulan Muharam secara umum sangat dianjurkan, bahkan disebut sebagai puasa paling utama setelah Ramadhan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa sunnah di bulan yang penuh berkah ini. Jadi, jangan sampai dilewatkan ya kesempatan emas ini!
Amalan Puasa Spesifik: Tasu’a dan Asyura¶
Ada dua amalan puasa sunah di bulan Muharam yang punya kekhususan dan sangat dianjurkan, yaitu puasa pada hari Tasu’a dan Asyura. Hari Tasu’a adalah tanggal 9 Muharam, sedangkan hari Asyura adalah tanggal 10 Muharam. Kedua puasa ini memiliki dasar yang kuat dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Puasa Asyura sudah dilakukan oleh kaum Quraisy sejak zaman Jahiliah sebelum Islam datang. Setelah Islam datang dan puasa Ramadhan diwajibkan, puasa Asyura menjadi sunnah, bukan lagi wajib. Nabi Muhammad SAW memberikan pilihan bagi umatnya, “Barang siapa yang ingin melakukan puasa ‘Asyura, silakan, dan barang siapa yang tidak ingin melakukannya, silakan berbuka.”
Keutamaan Puasa Asyura¶
Puasa Asyura (10 Muharam) memiliki keutamaan yang sangat besar. Diriwayatkan dari Abu Qatadah Al-Anshari, ia berkata: Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, lalu beliau menjawab: “Dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim). Masya Allah, pahala yang sangat besar hanya dengan berpuasa sehari!
Menghapus dosa setahun yang lalu ini tentu saja yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil. Untuk dosa-dosa besar, tetap diperlukan taubat nasuha kepada Allah SWT. Namun, keutamaan ini sudah sangat memotivasi kita untuk tidak melewatkan puasa Asyura.
Mengapa Puasa Tasu’a Juga Dianjurkan?¶
Amalan puasa Tasu’a (9 Muharam) dianjurkan untuk dikerjakan bersamaan atau sebelum puasa Asyura. Ini berdasarkan hadis dari Ibnu Abbas r.a. yang diriwayatkan ketika para sahabat memberitahu Rasulullah SAW bahwa hari Asyura juga diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa [juga] pada hari yang kesembilan.” Sayangnya, sebelum sempat melakukan puasa Tasu’a pada tahun berikutnya, Rasulullah SAW telah wafat. Dari sinilah ulama memahami bahwa puasa Tasu’a disunnahkan untuk membedakan amalan kita dengan amalan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Ini menunjukkan pentingnya identitas keislaman kita dalam beribadah.
Jadi, puasa Tasu’a dan Asyura (tanggal 9 dan 10 Muharam) adalah paket puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Jika tidak bisa berpuasa keduanya, setidaknya puasa Asyura sangat ditekankan karena keutamaannya menghapus dosa setahun lalu. Namun, menggabungkan keduanya lebih sempurna dan mengikuti sunnah yang diinginkan Nabi SAW.
Puasa Sunnah Lain di Bulan Muharam¶
Selain puasa Tasu’a dan Asyura, umat Islam juga bisa menjalankan puasa-puasa sunnah lainnya di bulan Muharam. Ini sejalan dengan anjuran umum untuk memperbanyak amal shalih di bulan haram. Puasa-puasa sunnah yang bisa dikerjakan di bulan Muharam antara lain:
Puasa Senin dan Kamis¶
Puasa pada hari Senin dan Kamis adalah puasa sunnah rutin yang sangat dianjurkan di sepanjang tahun, termasuk di bulan Muharam. Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan puasa Senin dan Kamis: “Amal perbuatan itu diajukan (kepada Allah) setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku suka jika amal perbuatanku diajukan sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Melaksanakan puasa Senin dan Kamis di bulan Muharam akan menambah pahala ibadah kita di bulan yang mulia ini. Jika ada hari Senin atau Kamis yang bertepatan dengan tanggal 9 atau 10 Muharam, kita bisa menggabungkan niat puasa Tasu’a/Asyura dengan puasa Senin/Kamis, atau cukup niatkan puasa Tasu’a/Asyura karena puasa yang lebih spesifik menaungi puasa yang lebih umum.
Puasa Ayyamul Bidh¶
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Puasa ini juga sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar, sebagaimana puasa tiga hari setiap bulan. Nabi Muhammad SAW menganjurkan puasa tiga hari setiap bulan dan beliau kadang melakukannya pada Ayyamul Bidh.
Melakukan puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharam juga merupakan kesempatan baik untuk meraih pahala tambahan. Jika memungkinkan, kita bisa menjalankan puasa Tasu’a-Asyura, kemudian melanjutkan dengan puasa Ayyamul Bidh di pertengahan bulan Muharam. Ini akan menjadi rangkaian ibadah puasa yang sangat berkah di awal tahun Hijriah.
Jadwal Puasa Muharam 2025¶
Agar tidak terlewat, berikut adalah perkiraan jadwal puasa sunnah di bulan Muharam 1447 H berdasarkan kalender Masehi tahun 2025:
Jadwal Puasa Tasu’a dan Asyura 2025¶
- Puasa Tasu’a: 9 Muharram 1447 H / Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Asyura: 10 Muharram 1447 H / Minggu, 6 Juli 2025
Jadwal Puasa Senin-Kamis di Bulan Muharam 2025 (Perkiraan)¶
- Senin, 30 Juni 2025 (4 Muharam 1447 H)
- Kamis, 3 Juli 2025 (7 Muharam 1447 H)
- Senin, 7 Juli 2025 (11 Muharam 1447 H)
- Kamis, 10 Juli 2025 (14 Muharam 1447 H - bertepatan dengan Ayyamul Bidh)
- Senin, 14 Juli 2025 (18 Muharam 1447 H)
- Kamis, 17 Juli 2025 (21 Muharam 1447 H)
- Senin, 21 Juli 2025 (25 Muharam 1447 H)
- Kamis, 24 Juli 2025 (28 Muharam 1447 H)
- Senin, 28 Juli 2025 (2 Muharam 1447 H - awal bulan berikutnya)
- Kamis, 31 Juli 2025 (5 Muharam 1447 H - awal bulan berikutnya)
Catatan: Tanggal Hijriah bisa sedikit bergeser tergantung pada penetapan awal bulan oleh otoritas terkait.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Muharam 2025¶
- Rabu, 9 Juli 2025: 13 Muharam 1447 H
- Kamis, 10 Juli 2025: 14 Muharam 1447 H (bertepatan dengan Puasa Kamis)
- Jumat, 11 Juli 2025: 15 Muharam 1447 H
Pastikan untuk selalu mengecek pengumuman resmi dari pemerintah atau organisasi Islam terpercaya mengenai penetapan awal bulan Muharam 1447 H untuk memastikan tanggal yang tepat.
Niat Puasa Muharam¶
Sebelum melaksanakan puasa sunnah, penting bagi kita untuk berniat. Niat ini cukup diucapkan di dalam hati, yaitu kesengajaan untuk berpuasa karena Allah SWT. Namun, melafalkan niat (talaffuzh bin niyah) juga disunnahkan untuk memantapkan hati. Niat puasa sunnah bisa dilakukan sejak malam hari hingga sebelum terbit fajar, bahkan diperbolehkan niat di pagi hari sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat) asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut adalah lafal niat untuk masing-masing puasa sunnah di bulan Muharam:
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharam)¶
Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Transliterasi Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatit Tasu’a’i lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat berpuasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Asyura (10 Muharam)¶
Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الْعَاشُورَاءِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Transliterasi Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatil ‘Asyura’i lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat berpuasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Senin-Kamis¶
Niat Puasa Hari Senin:
Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْإِثْنَينِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Transliterasi Latin:
Nawaitu shauma yaumil itsnaini sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah hari Senin karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Hari Kamis:
Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Transliterasi Latin:
Nawaitu shauma yaumil khamiisi sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Ayyamul Bidh¶
Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Transliterasi Latin:
Nawaytu shauma ayyāmil bidh lillāhi ta’ālā.
Artinya:
“Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala.”
Perlu diingat, niat di dalam hati adalah yang utama. Lafal niat ini hanya membantu lisan untuk menguatkan apa yang ada di hati. Pastikan niat kita ikhlas hanya karena Allah SWT.
Persiapan dan Amalan Lain di Bulan Muharam¶
Selain puasa, bulan Muharam juga waktu yang baik untuk meningkatkan amalan lain. Memperbanyak doa, dzikir, membaca Al-Quran, bersedekah, dan berbuat kebaikan lainnya sangat dianjurkan di bulan ini. Karena termasuk bulan haram, setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya.
Bagi yang berniat melaksanakan puasa sunnah di Muharam, terutama Tasu’a dan Asyura, persiapkan diri dengan baik. Sahur di akhir waktu sangat dianjurkan agar memiliki energi yang cukup untuk berpuasa seharian. Saat berbuka, segerakan berbuka dengan yang manis, seperti kurma, dan jangan lupa membaca doa berbuka puasa.
Bulan Muharam adalah permulaan tahun Hijriah. Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik, meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT, dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita semua diberi kekuatan dan kemudahan untuk melaksanakan ibadah di bulan yang mulia ini.
Jangan lewatkan kesempatan emas beribadah di bulan Muharam 1447 H/2025. Catat jadwalnya, siapkan niatnya, dan raih keberkahan dari Allah SWT.
Sudahkah kamu menyiapkan diri untuk menyambut Muharam? Ada amalan favoritmu di bulan ini? Yuk, share di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar