Helm Gak Boleh Asal! Tips Aman Berkendara dari Ahli Asmo Sulsel

Daftar Isi

Berkendara motor itu memang asyik dan praktis, tapi jangan pernah lupakan soal keamanan ya. Salah satu perlengkapan paling krusial saat naik motor adalah helm. Banyak yang pikir helm itu cuma buat menghindari tilang polisi atau biar gaya aja. Padahal, fungsi utamanya adalah melindungi kepala kita dari benturan keras kalau amit-amit terjadi kecelakaan. Nah, ternyata milih helm itu enggak bisa sembarangan, lho. Ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan supaya helm yang kamu pakai benar-benar bisa melindungi.

Helm Tips Aman Berkendara

Kenapa Helm Penting Banget?

Kepala adalah bagian tubuh yang sangat vital. Di dalamnya ada otak yang mengendalikan semua fungsi tubuh kita. Cedera pada kepala bisa berakibat fatal atau menimbulkan disabilitas seumur hidup. Helm didesain khusus untuk menyerap energi saat terjadi benturan, mengurangi gaya benturan yang sampai ke kepala, dan mencegah luka parah seperti gegar otak atau pendarahan. Jadi, pakai helm itu bukan cuma soal patuh aturan, tapi soal menjaga nyawa dan masa depan kamu sendiri. Keselamatan itu nomor satu!

Pilih Helm Sesuai Standar: Wajib SNI!

Salah satu tips penting datang dari Instruktur safety riding Asmo Sulsel, Wanny. Kata beliau, helm itu harus sesuai standar. Di Indonesia, standar yang wajib dipenuhi adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Helm berstandar SNI sudah melewati serangkaian uji kelayakan, mulai dari uji benturan, uji penetrasi, uji kekuatan tali pengikat, sampai uji pandang. Pastikan ada logo SNI timbul (bukan stiker tempel) di bagian belakang helm kamu. Jangan pernah tergoda beli helm murah yang enggak jelas standarnya, demi keamananmu sendiri!

Selain SNI, ada juga standar internasional lain seperti DOT (Amerika Serikat) atau ECE (Eropa). Helm dengan standar internasional biasanya punya kualitas yang sangat baik dan sudah teruji di berbagai kondisi. Kalau kamu punya helm dengan standar DOT atau ECE dan ada logo SNI-nya juga, itu malah lebih bagus lagi. Intinya, jangan sampai helm kamu enggak ada standarnya sama sekali. Helm tanpa standar itu sama aja bohong, enggak bisa melindungi secara maksimal.

Ukuran Helm Harus Pas, Jangan Longgar atau Kekecilan!

Nah, ini juga penting banget. Menurut Wanny, ukuran helm itu harus disesuaikan dengan ukuran kepala penggunanya. Helm yang terlalu longgar enggak akan bisa melindungi kepala dengan baik saat terjadi benturan. Dia bisa bergeser, bahkan terlepas dari kepala. Bahaya banget, kan? Sebaliknya, helm yang terlalu sempit atau kekecilan bikin enggak nyaman dipakai, bisa bikin sakit kepala, dan pandangan jadi terganggu.

Gimana cara cek ukuran helm yang pas? Pertama, coba pakai helmnya. Rasakan apakah bagian dalam helm menempel di seluruh permukaan kepala dan pipi dengan merata. Helm yang pas akan terasa memeluk kepala dengan nyaman tapi tidak menekan terlalu kuat. Bagian padding di pipi harus terasa pas menekan, tapi tidak sampai bikin sesak atau susah bicara. Coba geleng-gelengkan kepala ke kiri dan kanan, juga anggukkan kepala ke atas dan ke bawah. Helm yang pas tidak akan bergeser terlalu banyak. Kalau helm gampang berputar saat digerakkan atau ada ruang kosong antara kepala dan helm, itu tandanya terlalu longgar.

Kedua, pastikan tali pengikat helm (chinstrap) bisa dikunci dengan pas di bawah dagu. Kencangkan tali sampai kamu merasa nyaman tapi tidak mencekik. Coba masukkan dua jari di antara tali dan dagu. Kalau dua jari pas masuk dengan sedikit ruang, itu biasanya kencang tapi masih nyaman. Kalau lebih dari dua jari gampang masuk, talinya terlalu longgar. Kalau satu jari saja susah masuk, talinya mungkin terlalu kencang. Tali pengikat yang terpasang dengan benar memastikan helm tetap di tempatnya saat terjadi insiden.

Warna Helm Ternyata Penting Juga untuk Keamanan!

Hal unik yang disampaikan Wanny adalah soal warna helm. Ternyata, warna helm pun penting untuk keamanan, lho! Wanny lebih menyarankan helm dengan warna-warna cerah dibandingkan warna gelap. Kenapa begitu?

“Helm warna gelap akan sulit terlihat oleh pengendara lain ketika keadaan gelap ataupun cuaca yang tidak baik. Sebaliknya, helm warna cerah bisa membantu kita terhindar dari potensi kecelakaan dengan pengendara lain karena lebih mudah terlihat,” urai Wanny.

Ini masuk akal banget. Warna-warna cerah seperti putih, kuning ngejreng, merah terang, hijau stabilo, atau oranye punya visibilitas yang jauh lebih baik, terutama saat kondisi pencahayaan minim seperti sore hari, malam hari, atau saat hujan dan berkabut. Helm warna cerah bikin kamu lebih mudah dikenali oleh pengemudi mobil, pengendara motor lain, atau pejalan kaki. Ini adalah bagian dari defensive riding, yaitu berkendara dengan cara yang meminimalkan risiko kecelakaan, salah satunya dengan memastikan diri kita mudah dilihat oleh pengguna jalan lain. Jadi, lain kali mau beli helm, pertimbangkan deh warna-warna cerah! Warna hitam atau abu-abu memang terlihat keren, tapi kalau soal keamanan, warna cerah jauh lebih unggul.

Kapan Helm Sebaiknya Diganti? Ada Usia Pakainya Lho!

Mungkin banyak yang belum tahu kalau helm itu punya usia pakai ideal. Wanny menambahkan bahwa helm sebaiknya diganti setelah masa pemakaian 5 tahun. Lho, kenapa? Padahal kelihatannya masih bagus?

Helm itu terbuat dari material yang seiring waktu bisa mengalami degradasi. Material penyerap energi di bagian dalam (biasanya polystyrene atau gabus keras) bisa kehilangan kemampuannya menyerap benturan setelah beberapa tahun, meskipun helmnya tidak pernah jatuh. Paparan sinar matahari, panas, keringat, dan pemakaian sehari-hari bisa mengurangi efektivitas material tersebut. Bagian cangkang luar juga bisa melemah. Jadi, meskipun kelihatannya utuh, kemampuan helm untuk melindungi mungkin sudah menurun drastis setelah lewat usia 5 tahun.

Selain usia, helm juga wajib diganti kalau sudah pernah mengalami benturan, sekecil apapun kelihatannya. Meskipun benturannya tidak terlalu keras atau helmnya tidak pecah, struktur penyerap energi di dalamnya mungkin sudah rusak atau terkompresi. Kerusakan internal ini seringkali tidak terlihat dari luar. Helm yang sudah terbentur ibarat benteng yang fondasinya sudah retak; dia tidak bisa lagi memberikan perlindungan maksimal pada benturan berikutnya. Jadi, kalau helm kamu pernah jatuh, sebaiknya segera ganti dengan yang baru ya!

Jangan Pernah Lupakan Helm, Mau Dekat Mau Jauh!

Terakhir, Wanny mengingatkan pesan penting yang seringkali diabaikan. “Jangan pernah melupakan penggunaan helm, baik ketika berkendara jarak dekat ataupun jarak jauh. Selalu pastikan juga tali pengaman helm terkunci, dan pakailah helm yang sesuai standar agar kita selalu menerapkan keselamatan berkendara,” tutup Wanny.

Banyak kecelakaan justru terjadi di jarak dekat, di sekitar rumah, atau saat sedang terburu-buru. Alasan seperti “ah, cuma dekat kok”, “enggak bakal kenapa-kenapa”, atau “malas ribet” adalah alasan yang sangat berbahaya. Kepala kita sama rentannya terhadap benturan, mau itu kecelakaan terjadi 100 meter dari rumah atau 100 kilometer dari rumah. Kebiasaan baik memakai helm harus diterapkan setiap kali naik motor, tanpa terkecuali.

Jenis-jenis Helm Motor yang Perlu Kamu Tahu

Selain tips di atas, ada baiknya kamu juga tahu beberapa jenis helm motor yang umum di pasaran. Setiap jenis punya kelebihan dan kekurangan masing-masing dari segi perlindungan dan kenyamanan:

  • Helm Full Face: Memberikan perlindungan paling maksimal karena menutupi seluruh bagian kepala, termasuk dagu dan wajah. Paling disarankan untuk riding jarak jauh atau kecepatan tinggi.
  • Helm Open Face (Half Face): Melindungi bagian atas, belakang, dan samping kepala, tapi bagian wajah dan dagu terbuka. Lebih nyaman untuk riding santai atau di perkotaan, tapi perlindungannya kurang optimal dibandingkan full face.
  • Helm Modular (Flip-Up): Gabungan full face dan open face. Bagian dagu bisa diangkat ke atas. Praktis, tapi biasanya lebih berat dan mekanismenya bisa jadi titik lemah saat benturan keras.
  • Helm Trail/Dual Sport: Desainnya mirip full face dengan visor panjang dan pelindung dagu menonjol. Cocok untuk riding di medan off-road atau kombinasi on-off road.

Pilihlah jenis helm yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya riding kamu, tapi pastikan tetap berstandar dan nyaman dipakai ya.

Perawatan Helm Itu Penting!

Supaya helm kamu awet dan tetap nyaman dipakai, jangan lupa dirawat. Bersihkan bagian luar helm secara rutin dari debu, kotoran, atau sisa serangga menggunakan lap lembut dan cairan pembersih khusus helm atau air sabun lembut. Bagian dalam (padding) helm biasanya bisa dilepas dan dicuci. Ikuti petunjuk pabrikan cara mencucinya, biasanya direndam dengan deterjen lembut dan dikeringkan di tempat teduh. Jangan pernah mencuci helm dengan air panas atau bahan kimia keras karena bisa merusak material helm. Simpan helm di tempat yang kering dan tidak terpapar sinar matahari langsung.

Kesimpulan: Helm Bukan Aksesori, tapi Pelindung Utama

Intinya, helm itu bukan cuma kewajiban atau aksesori gaya-gayaan. Helm adalah investasi paling penting untuk keselamatan berkendara kamu. Memilih helm yang tepat itu krusial. Ingat tips dari ahli safety riding: pilih yang berstandar (utamakan SNI), ukurannya pas di kepala, pertimbangkan warna cerah agar mudah terlihat, dan jangan tunda ganti helm kalau sudah tua (lebih dari 5 tahun) atau pernah terbentur. Dan yang paling utama, selalu pakai helm setiap kali naik motor, mau dekat atau jauh, dan pastikan tali pengikatnya terpasang rapat.

Asmo Sulsel sendiri bekerja sama dengan Honda Genuine Part Shop (HGP) Astra Motor Sulsel juga menyediakan helm berkualitas yang sudah sesuai standar keselamatan, jadi kamu enggak perlu pusing cari helm yang aman.

Keselamatan di jalan itu tanggung jawab kita bersama. Mulai dari diri sendiri dengan selalu pakai helm yang benar dan aman.

Bagaimana dengan kamu? Punya pengalaman atau tips lain soal pemilihan helm yang aman? Atau mungkin punya cerita kenapa helm itu penting banget? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar