I Am a Running Mate: Drakor Baru dari Penulis Parasite, Wajib Nonton!
Para pecinta drama Korea, siap-siap! Salah satu judul terbaru yang paling dinantikan bulan ini, I Am a Running Mate, akhirnya tayang. Ekspektasi publik langsung meroket begitu mendengar nama penulis naskahnya, Han Ji Won. Gimana nggak? Beliau adalah sosok brilian di balik skenario film Parasite, film Korea pertama yang berhasil membawa pulang piala Oscar, termasuk penghargaan ‘Best Screenplay’ untuk Han Ji Won sendiri. Tentu saja, karya terbaru dari tangan dingin seorang peraih Oscar ini langsung menarik perhatian.
Meski Han Ji Won dikenal dengan karyanya yang cenderung gelap dan penuh kritik sosial seperti Parasite, kali ini beliau menjajal genre yang berbeda. I Am a Running Mate hadir sebagai drama bergenre coming of age. Genre ini biasanya berfokus pada kisah perkembangan karakter dari masa remaja menuju dewasa, lengkap dengan segala tantangan, persahabatan, cinta, dan penemuan jati diri. Penasaran kan, bagaimana sentuhan khas penulis Parasite akan mewarnai cerita masa SMA yang relatable ini?
Mengulik Para Pemain Muda Bertalenta¶
Daya tarik I Am a Running Mate tidak hanya terletak pada penulisnya, tetapi juga jajaran pemain muda yang membintanginya. Drama ini menggaet nama-nama yang sudah cukup dikenal di dunia K-drama. Pemeran utamanya, Yoon Hyun Soo, sebelumnya sudah mencuri perhatian lewat perannya di drama A Good Day to Be a Dog dan yang terbaru, Chief Detective 1958. Di sini, dia akan memerankan karakter sentral bernama Noh Se Hoon.
Yoon Hyun Soo akan beradu akting dengan Lee Jung Sic, yang namanya dikenal lewat drama seperti Hyper Knife dan Dear M. Karakter yang diperankan Lee Jung Sic, Kwak Sang Hyun, disebut-sebut akan menjadi partner bagi Noh Se Hoon dalam alur cerita drama ini. Chemistry antara dua aktor muda ini tentu menjadi salah satu hal yang patut dinantikan.
Selain itu, ada juga Choi Woo Sung yang didapuk menjadi rival utama dalam drama ini. Choi Woo Sung semakin populer berkat perannya di drama fantasi My Roommate is a Gumiho dan drama melankolis Melancholia. Perannya sebagai pesaing utama pastinya akan menambah bumbu ketegangan dan konflik dalam cerita. Kehadiran aktor dan aktris muda berbakat ini diharapkan bisa membawakan karakter-karakter yang kompleks dengan apik, sesuai dengan tuntutan genre coming of age yang mengeksplorasi emosi dan pertumbuhan.
Selain tiga nama tersebut, jajaran pemain lainnya juga akan mengisi dinamika cerita. Ada Hong Hwa Yeon yang memerankan siswi teladan Yoon Jung Hee, Lee Bong Joon sebagai Park Ji Hoon, dan Kim Ji Woo sebagai Ha Yoo Kyung. Masing-masing karakter ini akan memainkan peran penting dalam membentuk intrik dan aliansi di tengah panasnya ‘politik’ di lingkungan sekolah.
Sinopsis: Perebutan Tahta OSIS yang Penuh Intrik¶
Inti cerita I Am a Running Mate berpusat pada kehidupan Noh Se Hoon, seorang siswa yang dikenal sebagai siswa teladan. Namun, reputasinya tiba-tiba tercoreng setelah mengalami sebuah insiden yang cukup memalukan dalam perjalanan menuju sekolah. Akibat insiden itu, Noh Se Hoon menjadi bahan olokan dan tertawaan di sekolahnya. Citra sempurnanya runtuh dalam sekejap.
Merasa terpuruk dan ingin mengembalikan nama baiknya, Noh Se Hoon berambisi untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil ketua OSIS. Ia percaya bahwa posisi tersebut akan membantunya mendapatkan kembali rasa hormat dan pengakuan dari teman-temannya. Namun, perjalanannya menuju tujuan itu tidak akan mudah.
Kehidupan Noh Se Hoon yang tadinya tenang mendadak berubah drastis saat Yang Won Dae, siswa populer di sekolah, datang menghampirinya dengan tawaran yang mengejutkan. Yang Won Dae mengusulkan agar mereka berpasangan dan mencalonkan diri bersama dalam pemilihan ketua OSIS. Tawaran ini membuat Noh Se Hoon berpikir keras. Apakah ini kesempatannya untuk bangkit? Bergabung dengan siswa populer bisa jadi cara tercepat untuk menarik perhatian dan meraih dukungan.
Awalnya, Noh Se Hoon melihat ini sebagai jalan satu-satunya untuk memulihkan reputasinya. Ia setuju dan mulai menikmati perhatian yang didapatkannya. Ia mulai menjadi pusat perhatian, menerima dukungan dari berbagai pihak. Namun, di tengah proses kampanye, Noh Se Hoon didekati oleh siswa populer lainnya, yaitu Kwak Sang Hyun. Kwak Sang Hyun tampaknya menawarkan sesuatu yang lebih menarik atau meyakinkan bagi Noh Se Hoon.
Akhirnya, Noh Se Hoon membuat keputusan besar. Ia memutuskan untuk berganti kubu dan memihak Kwak Sang Hyun. Keputusan ini tentu saja menciptakan drama dan konflik baru, terutama dengan Yang Won Dae yang merasa dikhianati. Bergabung dengan Kwak Sang Hyun, Noh Se Hoon kemudian membentuk trio yang solid bersama Yoon Jung Hee, siswi teladan yang presumably memiliki kecerdasan dan kredibilitas tinggi di kalangan siswa.
Di sisi lain, Yang Won Dae tidak tinggal diam. Setelah ditinggalkan Noh Se Hoon, ia dengan cepat membentuk timnya sendiri untuk bersaing dalam pemilihan. Ia merekrut Park Ji Hoon dan Ha Yoo Kyung, yang juga akan menjadi lawan kuat bagi tim Noh Se Hoon. Dengan terbentuknya dua kubu yang bersaing ketat, arena politik SMA pun menjadi semakin panas.
Drama ini mengajak penonton untuk menyaksikan ketegangan, strategi, dan perseteruan yang terjadi selama satu bulan penuh masa kampanye pemilihan OSIS. Kedua kubu yang bersaing, Kubu 1 (Noh Se Hoon, Kwak Sang Hyun, Yoon Jung Hee) dan Kubu 2 (Yang Won Dae, Park Ji Hoon, Ha Yoo Kyung), tampaknya siap melakukan segala cara demi meraih kemenangan. Dari kampanye positif yang menjual program kerja, hingga kemungkinan taktik kotor dan black campaign yang menguji integritas mereka sebagai siswa.
Politik SMA: Lebih Seru dari yang Dibayangkan?¶
Tema “politik SMA” mungkin terdengar ringan, tetapi sebenarnya bisa menjadi metafora yang kuat untuk dynamics kekuasaan, popularitas, dan pengaruh di lingkungan sosial mana pun. Dalam konteks SMA, ‘politik’ ini bukan hanya soal siapa yang memimpin OSIS, tetapi juga tentang bagaimana siswa berinteraksi, membentuk aliansi, menghadapi tekanan teman sebaya, dan belajar tentang leadership serta followers.
Drama ini berpotensi mengeksplorasi berbagai aspek menarik dari tema ini. Misalnya, bagaimana popularitas memengaruhi hasil pemilihan? Apakah program kerja yang baik lebih penting daripada karisma calon? Sejauh mana siswa rela berkompromi atau bahkan mengkhianati prinsip demi kemenangan? Bagaimana tekanan dari teman atau senior bisa memengaruhi keputusan mereka? Ini semua adalah pertanyaan yang relevan tidak hanya di dunia SMA, tetapi juga dalam kehidupan nyata.
Selain itu, sebagai drama coming of age, I Am a Running Mate diharapkan tidak hanya fokus pada persaingan politiknya, tetapi juga pada pertumbuhan karakter para pemainnya. Noh Se Hoon yang awalnya hanya ingin memulihkan citra, mungkin akan belajar makna sejati dari kepemimpinan, tanggung jawab, dan persahabatan. Yang Won Dae yang populer mungkin harus menghadapi kekalahan atau belajar arti kerja tim yang sesungguhnya. Yoon Jung Hee sebagai siswi teladan bisa jadi akan dihadapkan pada dilema moral antara idealisme dan realitas politik sekolah.
Konflik antara Kubu 1 dan Kubu 2 juga bisa menampilkan berbagai jenis strategi kampanye. Mungkin akan ada adegan debat terbuka yang penuh drama, pembuatan poster-poster kreatif (atau menjatuhkan poster lawan), menyebarkan isu atau gosip, hingga mengadakan acara-acara sekolah untuk menarik perhatian pemilih. Semua ini bisa disajikan dengan nuansa komedi, drama, atau bahkan sedikit intrik yang membuat penonton terus penasaran.
Han Ji Won sebagai penulis naskah memiliki keahlian luar biasa dalam membangun ketegangan dan menampilkan sisi gelap dari ambisi manusia, seperti yang terlihat di Parasite. Meski I Am a Running Mate bergenre lebih ringan, bukan tidak mungkin sentuhan khas beliau akan tetap terasa dalam penggambaran sisi kompetitif yang intens, tekanan yang dihadapi para karakter, atau bahkan kritik halus terhadap fenomena sosial tertentu dalam lingkungan pendidikan. Tentu saja, kita tidak mengharapkan drama ini akan seserius atau se-thriller Parasite, tetapi kehadiran Han Ji Won jelas menjanjikan kualitas penulisan yang di atas rata-rata.
Mari kita bandingkan secara spekulatif kedua tim yang bersaing:
Aspek Kompetisi | Kubu 1 (Noh Se Hoon - Kwak Sang Hyun) | Kubu 2 (Yang Won Dae) |
---|---|---|
Calon Utama | Noh Se Hoon (Teladan, ingin pulihkan citra) | Yang Won Dae (Populer) |
Partner Utama | Kwak Sang Hyun (Populer lainnya) | - |
Anggota Tim Lain | Yoon Jung Hee (Siswi Teladan) | Park Ji Hoon, Ha Yoo Kyung |
Kemungkinan Kekuatan | Kredibilitas (lewat Noh Se Hoon & Yoon Jung Hee), Strategi cerdas (lewat Kwak Sang Hyun?) | Popularitas alami, Pengaruh di kalangan siswa yang lebih luas |
Kemungkinan Kelemahan | Noh Se Hoon memulai dari posisi lemah (tercoreng citranya), Isu kepindahan kubu Noh Se Hoon bisa jadi serangan lawan | Mungkin kurang serius dalam program kerja, Terlalu mengandalkan popularitas? |
Motivasi Utama | Pemulihan citra Noh Se Hoon, Ambisi politik Kwak Sang Hyun? | Mempertahankan popularitas, Keinginan memimpin? |
Tabel spekulatif ini hanya berdasarkan informasi singkat dari sinopsis, namun memberikan gambaran awal tentang potensi dinamika antara kedua kubu. Siapa yang akan menggunakan cara-cara yang lebih ‘kotor’ demi menang? Siapa yang akan menunjukkan integritas sejati? Ini yang akan membuat penonton terus ingin mengikuti setiap episodenya.
Tayang di Viu, Siap Dinikmati!¶
Kabar baiknya, drama Korea I Am a Running Mate sudah bisa kita nikmati di platform streaming Viu. Menurut informasi, seluruh episodenya sudah mulai tayang sejak hari Kamis, 19 Juni 2025. Jadi, bagi kamu yang suka langsung binge-watching atau menonton maraton, ini kesempatan yang bagus. Subtitle Bahasa Indonesia juga sudah tersedia, jadi kita bisa mengikuti setiap dialog dan nuansa cerita dengan nyaman.
Kehadiran drama ini di Viu menambah panjang daftar tontonan menarik di platform tersebut. Viu memang dikenal sebagai salah satu platform yang rajin menayangkan drama Korea terbaru secara cepat. Dengan akses yang mudah ini, I Am a Running Mate berpotensi menjadi salah satu drama yang banyak dibicarakan dan disukai oleh penonton Indonesia.
Bagaimana tidak, perpaduan genre coming of age yang relatable dengan tema politik sekolah yang penuh intrik, dibalut naskah dari penulis sekelas Han Ji Won, serta didukung akting para pemain muda yang sedang naik daun, membuat drama ini memiliki semua elemen untuk menjadi hit. Visual para pemainnya pun segar dan menarik, sesuai dengan target penonton remaja dan dewasa muda.
Kita bisa berharap drama ini akan menyajikan kisah yang menghibur sekaligus memberikan pelajaran tentang arti persaingan sehat, persahabatan, dan bagaimana menghadapi tantangan demi meraih tujuan. Mungkin ada juga bumbu kisah cinta segitiga atau segi empat di tengah persaingan OSIS ini, mengingat genre coming of age sering kali menyertakan elemen romansa. Bayangkan saja, persaingan antara Noh Se Hoon, Yang Won Dae, dan Kwak Sang Hyun tidak hanya di arena politik, tapi juga memperebutkan hati siswi idaman! Ini hanya spekulasi, tapi sangat mungkin terjadi di drama remaja.
Kesimpulan: Wajib Nonton?¶
Melihat semua elemen yang ditawarkan, dari penulis naskah peraih Oscar, genre coming of age yang digemari, tema politik SMA yang unik, hingga jajaran pemain muda yang menarik, I Am a Running Mate memang patut masuk dalam daftar tontonan wajib bulan ini. Ini adalah kesempatan untuk melihat bagaimana seorang penulis skenario film kelas dunia beradaptasi dengan format serial drama, dan bagaimana beliau bisa menghadirkan kedalaman cerita meskipun dalam setting yang terlihat lebih sederhana.
Bagi kamu yang kangen dengan drama sekolah yang tidak hanya manis, tetapi juga punya konflik dan intrik yang memancing rasa penasaran, I Am a Running Mate bisa jadi pilihan tepat. Kita akan dibawa menyelami dinamika rumit persahabatan dan persaingan di masa SMA, di mana popularitas, reputasi, dan kekuasaan bisa menjadi segalanya.
Jangan lewatkan setiap episodenya di Viu. Siapkan dirimu untuk ikut merasakan ketegangan kampanye OSIS, bersimpati pada perjuangan Noh Se Hoon, gemas melihat taktik Yang Won Dae, dan mungkin terkagum dengan strategi Kwak Sang Hyun. Drama ini sepertinya akan memberikan tontonan yang segar dan berbeda.
Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu juga antusias menantikan drama I Am a Running Mate ini? Elemen apa yang paling membuatmu penasaran? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!
Posting Komentar