Kisah Inspiratif! Oland Sibarani: Dari Penggembala Kerbau Jadi Juragan Sukses

Daftar Isi

Kisah luar biasa seorang tokoh inspiratif terangkum dalam sebuah buku biografi. Sosok itu adalah Oland PH Sibarani, seorang wartawan senior yang kemudian menjelma menjadi pengusaha sukses. Perjalanan hidupnya yang penuh liku, dari hanya seorang penggembala kerbau di masa kecil hingga kini memimpin perusahaan pengangkutan limbah B3, diabadikan dalam buku berjudul “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”.

Penulis buku ini adalah Herman Wijaya, yang akrab disapa Matt Bento, seorang jurnalis yang juga anggota PWI Jaya. Pada Senin, 23 Juni 2025, pagi hari, Herman secara resmi menyerahkan buku tersebut langsung kepada Oland Sibarani. Momen penting ini berlangsung di Karawang, tepatnya di kantor PT Kelola Lingkungan Selaras (KLS), perusahaan milik Oland yang berlokasi strategis di Bizpark Karawang Barat, KM 5, Telukjambe Timur. Suasana haru dan bangga menyelimuti acara sederhana namun penuh makna ini.

Kisah Inspiratif Oland Sibarani Dari Penggembala Kerbau Jadi Juragan Sukses

Mengapa Kisah Ini Begitu Istimewa?

Menurut Herman Wijaya, sang penulis, kehidupan Oland Sibarani dipenuhi dengan serangkaian “drama” yang sangat menarik untuk diungkap. Bayangkan saja, seseorang yang memulai hidupnya dengan menggembala kerbau, kemudian beralih menjadi kenek, bahkan penambal ban, lalu meniti karier sebagai wartawan, hingga akhirnya sukses besar sebagai pengusaha. Transformasi ini bukan sekadar perubahan profesi, melainkan sebuah perjalanan epik yang menunjukkan ketangguhan luar biasa. Herman merasa terdorong untuk mendokumentasikan jejak langkah Oland agar bisa menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.

“Ada drama dalam setiap fase hidup Oland. Dari gembala kerbau, kenek, penambal ban, jadi wartawan, lalu pengusaha. Ini kisah luar biasa yang harus ditulis,” ujar Herman Wijaya. Beliau melihat ada benang merah perjuangan tanpa henti yang patut diinspirasi. Dedikasi Herman dalam merangkai kata-kata untuk buku ini juga patut diacungi jempol. Ia menghabiskan waktu selama tujuh bulan penuh untuk meriset, mewawancarai, dan menuliskan kembali setiap detail penting dalam hidup Oland.

Proses penulisan yang panjang dan teliti ini membuahkan hasil yang dibanggakan. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Kosa Kata Kita (KKK). Untuk menambah bobot dan perspektif, buku ini dilengkapi dengan pengantar yang ditulis oleh tokoh pers nasional, Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat, Ilham Bintang. Selain itu, ada juga “sekapur sirih” atau kata pengantar dari seniman terkemuka, Harry Tjahjono, menambah dimensi sastra pada narasi biografi ini. Kehadiran nama-nama besar ini menunjukkan betapa pentingnya kisah Oland Sibarani di mata berbagai kalangan.

Saat Buku Itu Diserahkan…

Acara penyerahan buku berlangsung khidmat dan disaksikan oleh orang-orang terdekat serta kolega Oland di dunia pers. Istri tercinta Oland, Ospida br Batubara, turut hadir mendampingi suaminya di momen spesial ini. Kehadiran keluarga tentu menambah keharuan dan kebahagiaan. Selain itu, hadir pula Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jawa Barat, Muhammad Syafrin Zaini, serta perwakilan dari PWI Jaya, Tb. Adhi. Mereka menjadi saksi bisu dari puncak proses pendokumentasian sejarah hidup seorang tokoh pers yang kini beralih peran menjadi pengusaha sukses.

Dalam sambutannya, Oland Sibarani yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Barat, tidak bisa menahan rasa haru dan tersanjungnya. Ia merasa sungguh-sungguh dihargai dan bersyukur kisahnya dianggap layak untuk diabadikan dalam bentuk buku. Bagi Oland, ini bukanlah tentang popularitas atau pengakuan semata, tetapi lebih pada warisan yang bisa ia tinggalkan.

“Saya bukan siapa-siapa. Tapi kini saya tidak perlu lagi menjelaskan siapa diri saya kepada anak cucu saya kelak,” ungkap Oland dengan suara bergetar penuh emosi. Kalimat ini mencerminkan betapa pentingnya buku ini baginya. Ini adalah bukti fisik dari perjalanan hidupnya, sebuah catatan tentang bagaimana ia memulai dari nol, berjuang, jatuh bangun, dan akhirnya mencapai titik saat ini. Buku ini menjadi jembungan komunikasi yang mendalam bagi generasi penerusnya, menjelaskan akar perjuangan dan nilai-nilai yang ia anut.

Jejak Penggembala Kerbau di Toba

Lahir di Desa Sitangkola, Toba, Sumatera Utara, pada tanggal 1 Juni 1964, Oland Sibarani kecil sudah harus bersentuhan dengan kerasnya hidup. Toba, dengan keindahan alamnya, juga menyimpan kisah-kisah perjuangan masyarakatnya, termasuk keluarga Oland. Di usia yang masih sangat muda, ketika anak-anak lain mungkin sibuk bermain, Oland sudah mengemban tanggung jawab. Ia menjadi penggembala kerbau, sebuah tugas yang membutuhkan kesabaran dan ketahanan fisik. Setiap hari, ia menggiring kerbau-kerbau itu ke padang rumput, menghabiskan waktu di bawah terik matahari atau di tengah guyuran hujan.

Masa kecil sebagai penggembala kerbau bukan hanya tentang menjaga ternak, tetapi juga tentang belajar kemandirian, mengamati alam, dan mungkin merenung tentang masa depan yang ia impikan. Keterbatasan ekonomi keluarga membuatnya tidak bisa menikmati masa kecil yang sepenuhnya bebas dari beban. Pengalaman ini membentuk karakternya menjadi pribadi yang ulet dan tidak mudah menyerah. Ia merasakan betul bagaimana sulitnya mencari nafkah dengan cara tradisional yang mengandalkan alam.

Berbagai Profesi Keras Sebelum Menemukan Jalan

Perjuangan Oland tidak berhenti setelah masa kecil. Memasuki usia remaja, ia harus terus bekerja untuk menyambung hidup dan mungkin membantu keluarga. Ia pernah menjadi kenek angkot, sebuah pekerjaan yang menuntut fisik kuat, kesabaran menghadapi berbagai macam penumpang, dan jam kerja yang panjang. Setelah itu, ia juga pernah menjadi penambal ban. Profesi ini mengajarkan ketelitian dan keterampilan manual, serta tentu saja, ketabahan dalam menghadapi pekerjaan yang terkadang kotor dan melelahkan.

Yang paling menarik, di tengah segala keterbatasan itu, Oland tidak pernah berhenti belajar. Ia bahkan sempat kuliah. Namun, untuk membiayai pendidikannya, ia harus bekerja keras. Ia pernah menjadi penarik becak. Bayangkan, seorang mahasiswa yang seharusnya fokus pada pelajaran, justru harus mengayuh becak demi mendapatkan uang jajan atau membayar biaya kuliah. Ini menunjukkan determinasi dan semangat juang yang luar biasa. Ia menolak menyerah pada keadaan dan berusaha keras untuk memperbaiki nasibnya melalui pendidikan. Setiap kayuhan becak adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik.

Berbagai profesi berat ini ia jalani di Sumatera Utara sebelum akhirnya memutuskan untuk merantau ke Jawa Barat. Kepindahan ini menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Di tanah rantau, ia memulai babak baru, mencari peluang yang mungkin tidak ada di kampung halamannya. Jawa Barat, dengan dinamikanya, menawarkan tantangan sekaligus kesempatan baru.

Meraih Sukses di Dunia Pers dan Bisnis

Di Jawa Barat lah Oland Sibarani menemukan jalan hidupnya yang lebih pasti. Ia terjun ke dunia jurnalistik. Profesi wartawan ini sangat berbeda dengan pekerjaan fisik yang ia jalani sebelumnya. Di sini, ia diasah untuk berpikir kritis, berkomunikasi, mencari informasi, dan menulis. Berbekal pengalaman hidup yang keras, ia memiliki empati yang mendalam terhadap cerita-cerita masyarakat kecil, menjadikannya wartawan yang peka dan berintegritas.

Kariernya di dunia pers terus menanjak. Ia aktif dalam organisasi profesi wartawan dan bahkan pernah memimpin Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Karawang. Menjadi Ketua PWI Karawang bukanlah tugas ringan. Ini membutuhkan leadership, kemampuan mengayomi anggota, serta menjaga marwah organisasi dan profesi wartawan di daerah tersebut. Pengalaman organisasi ini tentu memberinya bekal kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Namun, perjalanan Oland tidak berhenti sampai di situ. Ia kembali melakukan transisi besar dalam hidupnya, dari wartawan menjadi pengusaha. Bidang bisnis yang ia geluti pun tidak main-main: pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Bisnis ini membutuhkan pemahaman teknis, perizinan yang rumit, serta tanggung jawab lingkungan yang besar. Ini adalah bukti bahwa Oland tidak takut mengambil risiko dan terus belajar hal baru.

Mendirikan dan mengembangkan PT Kelola Lingkungan Selaras hingga menjadi perusahaan yang diperhitungkan di bidangnya tentu bukan proses yang mudah. Ini pasti melibatkan perjuangan berat, tantangan birokrasi, persaingan bisnis, dan kebutuhan akan modal besar. Namun, etos kerja yang ia bangun sejak kecil, ketekunan dari masa-masa sulit, dan jaringan yang ia peroleh dari dunia pers, tampaknya menjadi modal kuat baginya untuk sukses di bidang ini. Ia membuktikan bahwa latar belakang tidak menentukan masa depan, melainkan kemauan dan kerja keras lah yang membuka pintu kesempatan.

Refleksi dan Pesan Inspiratif

Kisah hidup Oland Sibarani yang kini tertuang dalam buku biografi adalah cerminan dari pesan yang ingin ia sampaikan. Ia adalah bukti nyata bahwa siapapun, dari latar belakang sesederhana apapun, bisa meraih kesuksesan jika memiliki tekad yang kuat dan tidak pernah berhenti berusaha. Di hadapan para saksi dan istrinya, Oland kembali menegaskan prinsip hidupnya.

“Saya berharap kisah hidup saya menjadi pelajaran, bahwa kerja keras dan doa bisa mengubah segalanya,” tutup Oland. Kalimat ini adalah inti dari seluruh perjalanannya. Kerja keras memberinya kemampuan dan peluang. Doa memberinya kekuatan, harapan, dan keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang menuntun langkahnya. Kombinasi keduanya terbukti ampuh mengubah nasib seorang penggembala kerbau menjadi juragan sukses.

Berikut adalah rangkuman singkat perjalanan hidup Oland Sibarani:

Fase Kehidupan Profesi/Peran Lokasi Awal Pembelajaran Kunci
Masa Kecil (SD) Penggembala Kerbau Sitangkola, Toba Kemandirian, Ketahanan
Remaja Kenek Angkot, Penambal Ban Sumatera Utara Kerja Fisik, Ulet, Keterampilan
Masa Kuliah Penarik Becak Sumatera Utara Determinasi, Mengatasi Hambatan
Dewasa (Awal Karir) Wartawan Jawa Barat Berpikir Kritis, Komunikasi, Peka
Dewasa (Organisasi) Ketua PWI Karawang Karawang, Jabar Kepemimpinan, Jaringan, Integritas
Dewasa (Karir Bisnis) Pengusaha (Limbah B3), Pimpinan PT KLS Karawang, Jabar Risiko, Inovasi, Manajemen, Tanggung Jawab Lingkungan
Saat Ini Ketua Dewan Kehormatan PWI Jabar Jawa Barat Memberi Inspirasi, Pengabdian

Kisah Oland Sibarani adalah pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, bahwa tidak ada yang instan dalam hidup. Semua butuh proses, perjuangan, dan pengorbanan. Ia memulai dari pekerjaan yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang, namun ia menjalaninya dengan penuh dignity dan menjadikannya batu loncatan. Transisinya ke dunia pers menunjukkan adaptabilitas dan kemauan untuk belajar hal baru. Akhirnya, keberaniannya terjun ke dunia bisnis limbah B3, sebuah sektor yang kompleks, menunjukkan vision dan kemampuan mengambil keputusan besar.

Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau” bukan hanya biografi biasa, tetapi sebuah monumen bagi semangat pantang menyerah. Ini adalah bukti bahwa mimpi bisa diraih, sejauh apapun jaraknya dari titik awal kita berdiri. Oland PH Sibarani telah menggoreskan jejak inspiratifnya, dari padang rumput Toba hingga kompleks industri Karawang, dari pena wartawan hingga kemudi perusahaan. Kisahnya akan terus hidup dan menjadi motivasi bagi banyak orang untuk tidak pernah berhenti berjuang menggapai kemilau impian mereka.


Bagaimana pendapat Anda tentang kisah inspiratif Oland Sibarani? Adakah pelajaran yang paling berkesan bagi Anda dari perjalanan hidupnya? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar!

Posting Komentar