KKN Jurusan Hukum? Ini 15 Ide Proker Keren yang Bisa Kamu Contoh!

Daftar Isi

KKN Jurusan Hukum Proker

Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu momen penting buat mahasiswa, termasuk kamu yang dari jurusan Hukum. Di sini, ilmu yang udah kamu pelajari di kampus bisa langsung dipraktikkan buat bantu masyarakat. KKN ini bukan cuma kewajiban, tapi juga kesempatan emas buat bikin perubahan positif di lingkungan sekitar. Bayangin aja, kamu bisa jadi jembatan antara hukum dan masyarakat, bikin mereka melek aturan dan tahu hak-haknya. Seru, kan?

Biasanya, mahasiswa KKN Hukum ini diterjunkan ke desa-desa. Nah, di sanalah tantangannya! Kamu bakal ketemu masalah riil yang butuh solusi hukum. Proker KKN Hukum ini dirancang biar nyentuh langsung kebutuhan warga, mulai dari ngasih penyuluhan, bantuin urus dokumen legal, sampai ngasih edukasi biar nggak ada yang keblinger masalah hukum. Intinya, KKN ini bikin kamu jadi mahasiswa yang peduli, kreatif, dan bisa jadi solusi buat masyarakat yang butuh banget pemahaman hukum. Sekaligus, ini juga ngasah karakter kamu jadi lebih baik lagi!

Buat kamu yang lagi pusing nyari ide proker KKN Hukum yang kece dan bermanfaat, tenang aja. Mahasiswa Hukum dan HAM itu punya peran penting banget buat ngajak masyarakat sadar hukum. Nah, di bawah ini ada 15 ide proker KKN jurusan Hukum dan Hak Asasi Manusia yang bisa banget kamu contek dan sesuaikan sama kondisi di lokasi KKN kamu. Yuk, kita lihat satu per satu!

Contoh Proker KKN Jurusan Hukum dan HAM yang Bikin Desa Lebih Sadar Hukum

Mahasiswa Hukum punya banyak cara buat bikin desa lebih tertib dan sadar hukum. Proker KKN ini jadi ajang buat kamu berbagi ilmu dan skill. Dari yang paling dasar sampai yang lumayan kompleks, semuanya bisa kamu garap bareng tim KKN kamu. Pastikan proker yang kamu pilih itu relevan sama kebutuhan warga di sana ya!

1. Penyuluhan Hukum Terpadu

Banyak warga desa yang mungkin masih awam banget soal hukum, atau malah nggak peduli sama aturan yang ada. Proker ini tujuannya ngasih informasi hukum yang gampang dicerna buat semua orang. Kamu bisa jelasin hukum apa aja yang relevan sama kehidupan sehari-hari mereka.

  • Tujuan: Meningkatkan pemahaman warga tentang hukum di Indonesia, baik pidana, perdata, atau bahkan tata negara. Memberikan mereka pengetahuan soal hak dan kewajiban hukum, biar nggak salah langkah. Dengan begitu, potensi masalah hukum akibat ketidaktahuan bisa berkurang.
  • Kegiatan: Ngadain acara penyuluhan di balai desa atau tempat kumpul warga. Materinya bisa soal hukum tanah, warisan, KDRT, atau apa pun yang lagi hits di desa itu. Bikin materi penyuluhan yang cakep dan mudah dipahami, misalnya poster warna-warni atau video pendek. Jangan lupa sesi tanya jawab biar interaktif!
  • Target: Seluruh lapisan masyarakat desa, terutama yang akses informasinya terbatas.
  • Manfaat: Warga jadi lebih melek hukum. Mereka jadi tahu harus ngapain kalau ada masalah hukum. Lingkungan desa pun bisa jadi lebih tertib dan damai karena warganya patuh aturan.

2. Posko Pendampingan Hukum Gratis

Kadang, warga desa punya masalah hukum tapi bingung mau minta tolong ke mana. Atau mungkin nggak sanggup bayar pengacara. Nah, proker ini bisa jadi solusinya! Kamu dan tim bisa buka posko bantuan hukum sementara.

  • Tujuan: Menyediakan akses konsultasi dan bantuan hukum tanpa dipungut biaya. Membantu warga nemuin solusi buat masalah hukum yang mereka hadapi. Numbuhin rasa percaya masyarakat sama proses dan lembaga hukum yang ada. Ini penting biar nggak ada ketidakadilan karena warga nggak punya akses ke bantuan hukum.
  • Kegiatan: Buka posko di tempat yang mudah dijangkau, misalnya balai desa atau rumah warga. Sediakan waktu khusus buat konsultasi. Bantuin kasus-kasus ringan yang nggak harus ke pengadilan, kayak mediasi sengketa tetangga atau masalah surat menyurat. Kalau kasusnya kompleks, kamu bisa bantu arahkan mereka ke lembaga bantuan hukum profesional di kota.
  • Target: Warga yang kurang mampu, yang lagi punya masalah hukum, atau korban yang butuh konsultasi.
  • Manfaat: Warga dapat pencerahan dan solusi buat masalah hukumnya. Hak mereka buat dapet bantuan hukum jadi terpenuhi. Ini juga bisa ningkatin kepercayaan warga sama sistem hukum di Indonesia.

3. Edukasi Hak Asasi Manusia (HAM) buat Semua

Konsep HAM itu penting banget buat hidup bareng yang damai, tapi sayangnya masih banyak yang nggak begitu paham. Proker ini fokus buat ngenalin HAM ke warga desa dan ngajarin mereka cara ngejaga hak-haknya.

  • Tujuan: Ningkatin pemahaman warga soal apa itu HAM dan kenapa itu penting. Ngajak mereka bareng-bareng jaga HAM di lingkungan sendiri. Biar nggak ada lagi pelanggaran HAM, baik yang disengaja atau enggak karena ketidaktahuan.
  • Kegiatan: Adain penyuluhan interaktif soal macam-macam HAM, dari hak hidup sampai hak berpendapat. Ajak warga diskusi soal kasus-kasus HAM yang mungkin pernah terjadi di desa mereka, terus cari solusi bareng. Bikin materi edukasi visual yang menarik.
  • Target: Semua warga desa, terutama pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat yang jadi panutan.
  • Manfaat: Warga jadi ngerti hak-hak dasar mereka sebagai manusia. Kesadaran buat nggak melanggar hak orang lain makin tinggi. Harapannya, desa jadi tempat yang lebih humanis dan harmonis buat ditinggali.

4. Sosialisasi Pencegahan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

Kasus KDRT ini sayangnya masih sering terjadi, termasuk di pedesaan. Proker ini penting banget buat ngasih info ke warga soal KDRT: apa aja bentuknya, dasar hukumnya gimana, cara nyegahnya, dan gimana penanganannya.

  • Tujuan: Warga paham Undang-Undang KDRT (UU No. 23 Tahun 2004) dan bentuk-bentuk kekerasan yang diatur di sana. Mereka jadi sadar pentingnya perlindungan hukum buat korban KDRT. Nggak takut lagi buat lapor kalau ada kasus KDRT. Mereka juga paham kalau KDRT itu kejahatan, bukan cuma urusan pribadi keluarga. Kasih tahu juga ke mana mereka bisa minta bantuan hukum atau layanan pengaduan.
  • Kegiatan: Ngadain penyuluhan bareng dosen atau aktivis perempuan. Bikin brosur yang isinya lengkap tapi ringkes soal jenis KDRT, hak korban, dan nomor darurat. Buka layanan konsultasi personal buat warga yang mau cerita atau tanya soal KDRT. Libatin kader PKK atau tokoh agama biar pesannya nyampe ke lebih banyak orang.
  • Target: Masyarakat umum, terutama pasutri, perempuan, anak-anak, dan tokoh desa/kader PKK.
  • Manfaat: Angka KDRT diharapkan menurun. Korban KDRT jadi tahu haknya dan berani cari pertolongan. Masyarakat makin berani bersuara dan lapor kalau ada kasus. Keluarga di desa bisa jadi lebih aman dan harmonis.

5. Kampanye Hukum Digital & Bijak Bermedia Sosial (UU ITE)

Di era digital ini, HP dan media sosial udah jadi bagian hidup warga desa juga. Penting banget nih buat mereka tahu etikanya di internet dan hukum yang berlaku. Biar nggak gampang terjerat kasus UU ITE!

  • Tujuan: Warga desa sadar etika dan hukum pas main media digital. Nyegah penyebaran hoaks, ujaran kebencian, atau fitnah online. Mereka paham isi UU ITE (UU Nomor 1 Tahun 2024) dan konsekuensi hukumnya. Ngingetin biar lebih bijak dan bertanggung jawab di dunia maya.
  • Kegiatan: Adain seminar atau penyuluhan soal UU ITE dan bahaya hoaks/cyberbullying. Bikin poster digital atau cetak yang isinya tips aman bermedia sosial dan contoh kasus. Kalau ada remaja, ajak mereka ikutan lomba bikin konten positif di medsos. Kasih contoh konten apa aja yang bisa dibuat biar produktif.
  • Target: Semua warga, terutama yang aktif main media sosial, remaja, dan pelajar.
  • Manfaat: Potensi kena kasus hukum digital berkurang. Warga lebih hati-hati sebar informasi di medsos. Anak muda jadi paham tanggung jawabnya di dunia digital. Budaya digital yang sehat, santun, dan produktif bisa terwujud di desa. Warga juga jadi terlindungi dari kejahatan online.

6. Bantuan Penyusunan Dokumen Hukum Sederhana

Bikin surat kuasa, surat perjanjian utang, atau ngurus akta tanah itu kadang ribet buat warga desa. Proker ini nggak cuma ngasih edukasi, tapi langsung bantuin mereka bikin dokumen-dokumen penting ini.

  • Tujuan: Membantu warga bikin dan ngerti dokumen hukum yang sering dipakai. Ngurangin risiko salah administratif yang bisa bikin masalah di kemudian hari. Ngasih tahu pentingnya dokumen legal buat urusan hukum. Ngingetin warga pentingnya perlindungan hukum lewat dokumen tertulis yang sah.
  • Kegiatan: Buka layanan bimbingan bikin dokumen simpel kayak surat kuasa, surat pernyataan, surat perjanjian utang piutang, atau surat jual-beli barang. Bantuin drafting awal buat pengurusan akta tanah atau warisan. Sediakan contoh template dokumen yang udah pasti sah sesuai hukum. Jelasin juga struktur dokumen, bagian pentingnya, dan risiko kalau bikinnya asal-asalan. Ajak perangkat desa buat bantu validasi kalau perlu.
  • Target: Warga desa yang butuh dokumen hukum buat kepentingan pribadi atau keluarga, terutama yang nggak paham formatnya.
  • Manfaat: Warga punya dokumen hukum yang rapi, sah, dan bisa dipake kapan aja. Ngindarin konflik di masa depan gara-gara dokumen abal-abal. Bikin warga ngerasa aman saat bikin kesepakatan atau tindakan hukum. Sekalian ngajarin mereka cara bikin dokumen sendiri di kemudian hari.

7. Sosialisasi Hak Penyandang Disabilitas

Negara kita udah punya UU yang ngatur hak-hak penyandang disabilitas (UU Nomor 8 Tahun 2016). Nah, penting nih buat warga desa tahu ini biar nggak ada lagi diskriminasi. Proker ini pas banget buat itu.

  • Tujuan: Warga desa paham hak-hak penyandang disabilitas sesuai UU. Nyegah diskriminasi atau perlakuan nggak enak ke warga disabilitas. Ngurangin stigma negatif dan cara pandang yang salah. Nyuarain pentingnya fasilitas publik dan pendidikan yang aksesibel buat mereka.
  • Kegiatan: Ngadain penyuluhan soal isi UU Disabilitas dan gimana penerapannya sehari-hari. Ajak diskusi bareng warga, tokoh masyarakat, dan teman-teman disabilitas buat identifikasi masalah dan cari solusi bareng. Bikin poster edukatif soal hak disabilitas. Kalau bisa, bantu observasi atau usulin perbaikan fasilitas umum di desa biar lebih ramah disabilitas. Dorong desa bikin program inklusi, misalnya Posyandu yang bisa diakses disabilitas.
  • Target: Semua warga, terutama warga disabilitas atau yang punya keluarga disabilitas.
  • Manfaat: Warga makin ngerti kalau penyandang disabilitas punya hak yang sama di mata hukum dan masyarakat. Diskriminasi berkurang. Partisipasi teman-teman disabilitas di kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi makin tinggi. Desa jadi lebih ramah buat semua orang. Numbuhin budaya saling ngehargain dan dukung.

8. Edukasi Hukum untuk Remaja Sekolah

Hukum itu nggak cuma buat orang dewasa, remaja juga penting banget melek hukum. Apalagi kenakalan remaja dan bullying itu rentan kejadian di usia sekolah. Makanya, proker ini krusial banget.

  • Tujuan: Nanam kesadaran hukum dari kecil buat remaja. Nyegah kenakalan yang bisa bikin mereka kena masalah hukum, kayak bullying, tawuran, atau salah pakai media sosial. Mereka paham hak dan kewajibannya sebagai pelajar sesuai aturan. Bentuk karakter siswa yang disiplin, tanggung jawab, dan paham etika hukum.
  • Kegiatan: Datengin sekolah-sekolah di desa, adain sesi edukasi hukum yang topiknya deket sama hidup mereka, kayak cyberbullying, hoaks, bahaya narkoba, atau UU ITE. Bikin poster atau leaflet yang ringkes dan gampang dipahami. Ajak diskusi guru BK atau wali kelas buat bahas isu hukum yang lagi nge-trend di sekolah.
  • Target: Siswa sekolah dan anak muda di desa.
  • Manfaat: Remaja sadar konsekuensi hukum dari perbuatan mereka, baik di sekolah atau online. Potensi pelanggaran hukum gara-gara nggak tahu aturan jadi berkurang. Numbuhin perilaku positif dan rasa tanggung jawab pas bergaul. Kerjasama sekolah dan warga jadi lebih baik buat ciptain lingkungan belajar yang aman.

9. Edukasi Hukum Waris dan Sengketa Tanah

Masalah warisan dan tanah itu sering banget jadi pemicu konflik di masyarakat. Proker ini bisa jadi solusi buat nyegah sekaligus ngasih jalan keluar buat masalah ini.

  • Tujuan: Warga paham aturan hukum waris, terutama hukum perdata. Mereka ngerti pentingnya legalitas kepemilikan tanah dan pencatatan waris resmi. Nyegah potensi konflik keluarga gara-gara warisan yang nggak jelas. Kasih pengetahuan praktis buat nyelesaiin sengketa tanah secara hukum atau mediasi. Ngingetin warga buat bikin dokumen kayak surat keterangan waris atau akta hibah.
  • Kegiatan: Adain penyuluhan soal dasar hukum waris dan cara pembagiannya. Bikin simulasi atau contoh kasus pembagian warisan dan gimana nyelesaiin konfliknya. Bikin poster langkah-langkah ngurus surat waris atau balik nama tanah dan pentingnya legalitas. Adain forum diskusi sama tokoh masyarakat dan perangkat desa buat bahas kasus nyata di sana. Buka layanan konsultasi buat warga yang punya masalah waris atau sengketa tanah.
  • Target: Warga yang punya aset tanah/rumah, yang baru ditinggal wafat anggota keluarganya (dan belum bagi waris), serta tokoh masyarakat/perangkat desa.
  • Manfaat: Warga paham warisan itu harus dibagi adil dan sah menurut hukum. Konflik keluarga soal warisan atau tanah bisa dicegah. Warga sadar pentingnya dokumen kepemilikan dan terdorong ngurus sertifikat tanah resmi. Tokoh masyarakat punya dasar hukum buat mediasi kasus di lingkungannya.

10. Pembuatan Buku Saku Hukum Praktis

Hukum itu kadang dianggap rumit dan bikin pusing. Makanya, proker ini bikin hukum jadi lebih gampang dicerna lewat buku saku yang praktis.

  • Tujuan: Sediain sumber informasi hukum yang simpel buat warga awam. Jadi panduan praktis kalau mereka ngadepin masalah hukum sehari-hari. Ningkatin literasi hukum warga desa secara berkelanjutan. Bantuin warga paham hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
  • Kegiatan: Survey dulu, topik hukum apa aja yang sering dialamin warga (misal: sengketa tanah, waris, jual beli, utang piutang, KDRT). Susun materinya pake bahasa yang santai, ringkas, dan mudah dipahami. Desain buku sakunya biar ukurannya pas buat dibawa-bawa. Cetak yang cukup banyak buat dibagiin ke warga dan perangkat desa. Sosialisasiin buku sakunya di acara kumpul warga, posyandu, atau balai desa.
  • Target: Masyarakat umum, terutama yang susah akses informasi hukum kayak ibu rumah tangga, petani, buruh, dan lansia.
  • Manfaat: Warga punya pegangan hukum buat situasi sehari-hari. Ngurangin kesalahan ambil keputusan gara-gara nggak tahu hukum. Warga terdorong nyelesaiin masalah lewat jalur yang benar dan legal. Buku ini bisa jadi warisan dokumentasi hukum buat desa.

11. Sosialisasi Hukum Ketenagakerjaan

Banyak warga, terutama yang mau kerja di kota atau luar negeri, nggak tahu hak-haknya sebagai pekerja. Proker ini penting buat ngasih edukasi biar mereka nggak gampang dibohongin.

  • Tujuan: Warga paham hak dan kewajibannya sebagai pekerja atau pengusaha. Kasih edukasi ke calon pekerja migran soal perlindungan hukum sebelum berangkat. Nyegah pelanggaran di dunia kerja kayak PHK sepihak, gaji di bawah UMK, atau jam kerja nggak wajar. Bantu warga kenal lembaga penyalur kerja yang resmi dan prosedur kerja yang legal.
  • Kegiatan: Adain penyuluhan soal UU Ketenagakerjaan (UU No. 13 Tahun 2003), UU Cipta Kerja, dan UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU No. 18 Tahun 2017). Bagiin brosur info hak buruh, gaji minimum, jam kerja, dan jaminan sosial. Kasih contoh kasus pelanggaran kerja yang sering terjadi dan gimana ngurusnya secara hukum. Buka sesi tanya jawab buat warga yang punya pengalaman kerja atau rencana kerja.
  • Target: Warga usia kerja, calon pekerja migran, buruh, pekerja informal, dan pengusaha kecil/rumahan.
  • Manfaat: Warga ngerti hak dasarnya sebagai pekerja dan nggak gampang dieksploitasi. Penipuan lowongan kerja ilegal berkurang. Hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja di desa jadi lebih adil. Warga terdorong cari info kerja dari sumber resmi. Calon pekerja bisa bikin keputusan yang aman sebelum tanda tangan kontrak.

12. Sosialisasi Hak Anak dan Perlindungan Anak

Anak-anak itu aset bangsa, makanya hak mereka wajib dilindungi. Proker ini ngajak warga desa buat paham hak-hak anak dan nggak malah jadi pelaku kekerasan atau eksploitasi.

  • Tujuan: Ningkatin kesadaran warga soal hak anak sesuai UU Perlindungan Anak (UU No. 35 Tahun 2014). Nyegah kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi ke anak. Warga paham pentingnya ngasuh anak dengan positif dan tanpa kekerasan. Ngajak orang tua, guru, dan warga aktif bikin lingkungan yang ramah anak. Nanam nilai keadilan ke anak dari kecil.
  • Kegiatan: Adain penyuluhan dan diskusi sama orang tua, guru, dan tokoh masyarakat soal hak anak. Bikin edukasi yang asyik buat anak-anak lewat mainan, cerita, atau video kartun edukatif. Tempel poster hak dan perlindungan anak di tempat umum. Adain forum diskusi buat bahas kasus kekerasan anak yang mungkin ada di sekitar. Sediain kotak saran rahasia buat anak atau warga yang mau lapor kasus pelanggaran hak anak.
  • Target: Semua warga, terutama orang tua, guru, tokoh masyarakat, serta anak-anak dan remaja.
  • Manfaat: Anak-anak makin sadar haknya dan tahu cara jaga diri. Orang tua dan guru dapet wawasan baru soal pola asuh yang baik. Warga makin peka dan berani lapor kalau ada kekerasan anak. Desa jadi lingkungan yang aman dan dukung hak anak. Kasus kekerasan anak menurun dan terwujud generasi penerus yang berkualitas.

13. Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)

Kasus perdagangan manusia, apalagi yang lewat tawaran kerja ilegal ke luar negeri, masih sering terjadi. Warga desa yang mungkin minim info hukum soal ini perlu banget diedukasi biar nggak gampang jadi korban.

  • Tujuan: Ngasih edukasi soal bahaya dan modus TPPO. Ningkatin kewaspadaan sama tawaran kerja atau migrasi ilegal yang mencurigakan. Warga dibekali info hukum soal perlindungan dan gimana lapor kasus TPPO. Nyegah warga, terutama perempuan dan anak, biar nggak jadi korban.
  • Kegiatan: Adain penyuluhan soal apa itu TPPO, bentuk-bentuknya, dan sanksi hukumnya sesuai UU No. 21 Tahun 2007. Tunjukin contoh kasus nyata atau video kampanye anti-TPPO biar warga kebuka matanya soal risikonya. Bagiin brosur ciri-ciri perekrutan ilegal dan nomor yang bisa dihubungi buat lapor.
  • Target: Semua warga, terutama yang usia kerja, calon pekerja migran, dan keluarga dengan ekonomi rendah.
  • Manfaat: Warga lebih waspada sama tawaran kerja yang nggak jelas asal-usulnya. Risiko jadi korban TPPO dari desa berkurang. Desa jadi lingkungan yang proaktif nyegah perdagangan orang. Warga paham jalur hukum dan lembaga buat minta perlindungan.

14. Simulasi Sidang Desa

Denger kata ‘sidang’ kadang bikin orang minder atau malah takut. Proker ini ngajak warga buat ngerti gimana sih proses sidang yang sebenernya, dengan cara yang seru lewat simulasi.

  • Tujuan: Ngasih edukasi soal proses peradilan yang simpel ke warga. Bantuin mereka paham hak dan kewajibannya kalau suatu saat harus berurusan sama hukum. Numbuhin kesadaran dan sikap hormat sama prosedur hukum formal. Ngelatih warga nyelesaiin masalah lewat jalur hukum yang benar, bukan main hakim sendiri.
  • Kegiatan: Bikin naskah skenario kasus simpel (misal: sengketa kecil, pencemaran nama baik di desa, utang piutang) yang pas sama kehidupan di sana. Bentuk tim pemainnya dari mahasiswa KKN atau ajak warga ikutan akting jadi hakim, jaksa, pengacara, saksi, atau tergugat/terdakwa. Adain simulasi sidangnya terbuka di balai desa atau aula sekolah biar semua orang bisa nonton dan belajar. Setelah simulasi, adain diskusi atau tanya jawab soal prosesnya, istilah hukumnya, dan hak-hak warga di pengadilan.
  • Target: Semua warga desa, termasuk tokoh masyarakat dan perangkat desa.
  • Manfaat: Warga jadi lebih akrab sama proses hukum di pengadilan. Rasa takut atau salah paham soal sidang berkurang. Warga terdorong nyelesaiin konflik lewat cara hukum yang sah. Nambah pemahaman soal peran hakim, jaksa, dan pengacara. Ningkatin kepercayaan warga sama sistem hukum formal.

15. Pendampingan Pembuatan Izin Usaha (UMKM)

Buat pelaku UMKM di desa, punya izin usaha itu penting banget biar bisnisnya aman dan dilindungi hukum. Proker KKN Hukum ini bisa bantuin mereka ngurus izin biar nggak bingung.

  • Tujuan: Membantu pelaku UMKM dapet izin usaha yang sah. Ningkatin kesadaran mereka soal pentingnya legalitas buat ngembangin usaha.
  • Kegiatan: Sosialisasiin soal NIB (Nomor Induk Berusaha) dan IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil), serta kenapa itu penting. Buka layanan pendampingan langsung buat pakai aplikasi Online Single Submission (OSS) biar ngurus izinnya gampang online. Kasih panduan step-by-step bikin NIB/IUMK, mau online atau offline. Sediain sesi konsultasi usaha buat pelaku UMKM yang mau bisnisnya makin maju lewat jalur legal.
  • Target: Pelaku UMKM di desa, pedagang kecil, pengusaha rumahan.
  • Manfaat: Pelaku UMKM punya izin usaha yang bisa dipake buat macem-macem (misal: pinjam modal ke bank). Usaha mereka tercatat secara hukum dan terlindungi. Lebih gampang dapet akses ke pelatihan, bantuan modal, atau program pemberdayaan ekonomi dari pemerintah. Ngerasa aman jalanin usaha karena udah sesuai aturan. Ekonomi desa bisa makin maju lewat usaha legal yang berkembang.

Nah, itu dia 15 ide proker KKN buat jurusan Hukum dan HAM yang bisa kamu coba terapkan di desa. Lewat proker-proker ini, kamu nggak cuma nyalurin ilmu dari kampus, tapi juga ikutan bangun kesadaran hukum dan perlindungan HAM di masyarakat luas. Pilih yang paling pas sama kondisi dan kebutuhan di lokasi KKN kamu ya!

Gimana, ada ide proker lain yang kepikiran? Atau mungkin punya pengalaman seru soal KKN Hukum? Share di kolom komentar yuk!

Posting Komentar