Kue Pukis Jadul? Bikin Sendiri Gampang Banget! Tanpa Mixer, Pas Buat Ngeteh!

Table of Contents

Siapa sih yang nggak kenal kue pukis? Kudapan manis ini punya tempat spesial di hati banyak orang Indonesia. Aroma khasnya yang semerbak saat dipanggang selalu sukses membangkitkan memori masa kecil atau sekadar jadi teman setia saat santai. Pukis jadul, dengan tekstur empuk dan sedikit bersarang di dalam, ditambah pinggiran yang agak garing, memang bikin kangen. Nah, kabar baiknya, kamu bisa bikin sendiri kue legendaris ini di rumah lho!

Lupakan dulu alat-alat canggih kayak mixer. Resep pukis jadul ini justru mengandalkan cara tradisional yang simpel tapi hasilnya nggak kalah istimewa. Dijamin, bahkan yang baru pertama kali baking pun bisa mencobanya. Prosesnya nggak ribet, bahannya mudah didapat, dan yang paling penting, rasanya autentik! Siap-siap rumahmu wangi banget dan tetangga ikutan penasaran!

Kue Pukis Jadul Tanpa Mixer

Bukan cuma soal rasa, bikin pukis sendiri juga punya kepuasan tersendiri. Dari mulai mencampur bahan sampai melihat adonan mengembang dan berubah jadi pukis yang cantik, setiap langkahnya menyenangkan. Cocok banget nih buat kegiatan akhir pekan atau sekadar teman ngopi/ngeteh sore. Yuk, kita mulai petualangan membuat pukis jadul yang bikin nagih ini!

Kenapa Pukis Jadul Begitu Berkesan?

Pukis jadul punya ciri khas yang sulit ditiru oleh resep modern yang terlalu banyak modifikasi. Biasanya, pukis jadul menggunakan santan kental sebagai sumber lemak dan keharuman, memberikan rasa gurih yang mendalam berpadu dengan manis gula. Proses fermentasi adonan yang cukup lama juga berkontribusi pada teksturnya yang ringan, empuk, dan punya “sarang” khas di bagian dalam.

Sensasi gigitan pertama pukis jadul seringkali langsung membawa kita kembali ke kenangan masa lalu. Mungkin saat jajan di pasar tradisional, atau dibawakan oleh nenek, atau dibeli dari pedagang keliling di depan sekolah. Ini bukan sekadar kue, tapi sebuah artefak kuliner yang menyimpan banyak cerita dan nostalgia. Membuatnya sendiri di rumah adalah cara paling efektif untuk menghidupkan kembali memori-memori indah itu.

Selain rasa dan tekstur, kesederhanaan resep jadul juga jadi daya tarik utama. Nggak perlu teknik khusus, nggak perlu alat mahal. Cukup baskom, whisk, dan cetakan pukis, kamu sudah bisa menghasilkan pukis yang lezat. Ini membuktikan bahwa kelezatan sejati seringkali datang dari bahan-bahan sederhana dan proses yang tulus. Jadi, jangan ragu untuk mencoba resep ini, ya!

Bahan-bahan Sederhana untuk Hasil Luar Biasa

Untuk sekitar 2 porsi atau lebih, kamu hanya perlu menyiapkan beberapa bahan pokok yang mudah ditemukan di dapur atau warung terdekat. Kualitas bahan memang penting, tapi nggak perlu yang paling mahal. Cukup pastikan bahan-bahan yang kamu gunakan masih segar dan dalam kondisi baik. Berikut daftar lengkapnya:

  • Tepung terigu protein sedang: 250 gram. Tepung jenis ini pas banget buat kue-kue seperti pukis, karena bisa memberikan struktur yang baik tapi nggak terlalu alot.
  • Mentega, cairkan: 75 gram. Mentega cair memberikan kelembutan dan keharuman pada adonan. Kamu bisa pakai margarin juga, tapi mentega memberikan aroma yang lebih kaya.
  • Gula pasir: 125 gram. Tingkat kemanisan bisa disesuaikan selera, tapi takaran ini umumnya sudah pas.
  • Telur ayam: 2 butir. Telur berfungsi sebagai pengikat adonan dan juga memberikan keempukan.
  • Ragi instan: 3 gram (sekitar 1 sendok teh). Pastikan ragi kamu masih aktif ya! Ini kunci adonan mengembang.
  • Santan kental: 65 ml. Gunakan santan instan kemasan kecil atau perasan santan kental dari kelapa parut segar. Santan kental memberikan rasa gurih yang khas.
  • Kental manis putih: 45 gram. Ini menambahkan rasa manis dan creamy pada adonan, bikin pukis makin istimewa.
  • Pasta vanila: ¼ sendok teh. Untuk memberikan aroma vanila yang harum dan menggugah selera. Bisa diganti dengan vanili bubuk secukupnya.
  • Garam: ¼ sendok teh. Sedikit garam menyeimbangkan rasa manis dan gurih.
  • Baking powder double action: ¼ sendok teh. Meskipun sudah pakai ragi, sedikit baking powder membantu tekstur adonan menjadi lebih ringan dan bersarang.
  • Air: 125 ml. Gunakan air hangat kuku, jangan terlalu panas karena bisa mematikan ragi.
  • Cokelat bubuk: 15 gram (opsional). Kalau mau bikin variasi rasa cokelat, siapkan ini. Pilih cokelat bubuk kualitas baik ya.

Pastikan semua bahan sudah ditakar dengan tepat sebelum memulai proses pembuatan. Menyiapkan bahan di awal (mise en place) akan membuat proses memasak jadi lebih lancar dan mengurangi risiko kesalahan. Jadi, ambil timbangan dan gelas ukurmu, kita mulai!

Panduan Langkah demi Langkah Membuat Pukis Jadul

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat pukis ini relatif cepat, sekitar 60 menit dari persiapan sampai matang, termasuk waktu menunggu adonan mengembang. Prosesnya pun nggak rumit. Ikuti saja instruksi ini dengan teliti:

1. Persiapan Awal: Mengaktifkan Ragi (Opsional tapi Direkomendasikan)

Meskipun ragi instan bisa langsung dicampur adonan, untuk memastikan ragi benar-benar aktif, kamu bisa mencampurnya dengan sedikit air hangat (dari 125 ml takaran air total) dan sejumput gula (dari 125 gram takaran gula total) dalam wadah kecil. Aduk rata, diamkan 5-10 menit. Jika berbusa, tandanya ragi aktif dan siap digunakan. Jika tidak, sebaiknya ganti ragi dengan yang baru.

2. Pengadukan Adonan Utama

Ambil wadah berukuran cukup besar. Masukkan telur ayam dan sisa gula pasir. Gunakan whisk atau pengocok tangan, aduk kuat hingga gula larut sepenuhnya dan adonan terlihat agak pucat dan sedikit berbusa. Proses ini tidak perlu sampai mengembang kaku seperti membuat kue bolu, cukup sampai gula larut saja.

3. Penambahan Cairan dan Ragi

Setelah gula larut, masukkan ragi instan (jika tidak diaktifkan terpisah) atau larutan ragi yang sudah berbusa, kental manis putih, dan santan kental. Aduk rata kembali menggunakan whisk. Pastikan tidak ada gumpalan ragi yang tersisa, aduk sampai semua bahan cair tercampur homogen.

4. Memasukkan Bahan Kering dan Lemak

Secara bertahap, masukkan tepung terigu protein sedang yang sudah diayak (mengayak tepung bisa membuat adonan lebih halus dan ringan), garam, mentega cair, dan baking powder double action. Masukkan sambil terus diaduk perlahan dengan whisk atau spatula. Jangan terlalu kuat mengaduknya, cukup sampai semua bahan kering tercampur rata dengan bahan basah.

5. Pengentalan dan Penghalusan Adonan

Tuang sisa air (jika tadi dipakai sebagian untuk mengaktifkan ragi) sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil terus diaduk. Lakukan hingga adonan mencapai konsistensi yang kental, licin, dan tidak ada gumpalan tepung sama sekali. Adonan pukis memang cukup kental, tapi masih bisa dituang. Aduk sampai benar-benar halus ya, kehalusan adonan berpengaruh pada tekstur pukis nanti.

6. Proses Fermentasi (Pengembangan)

Tutup wadah adonan dengan kain bersih yang lembap atau plastic wrap. Pastikan tertutup rapat agar adonan tidak kering di permukaan. Letakkan wadah di tempat hangat, misalnya dekat jendela atau di dalam oven yang dimatikan. Diamkan adonan selama kurang lebih 1 jam. Selama waktu ini, adonan akan mengembang hingga dua kali lipat volume awalnya. Proses fermentasi ini sangat krusial untuk menghasilkan pukis yang empuk dan bersarang. Jangan terburu-buru, berikan waktu yang cukup agar ragi bekerja maksimal.

7. Sentuhan Akhir Adonan Setelah Fermentasi

Setelah 1 jam, buka penutup wadah. Kamu akan melihat adonan mengembang dan penuh dengan gelembung udara. Aduk kembali adonan menggunakan sendok atau spatula untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. Proses ini disebut “punching down” atau mengempiskan adonan. Adonan akan kembali ke ukuran semula atau sedikit lebih besar, tapi teksturnya akan lebih halus.

8. Membagi Adonan untuk Variasi Rasa (Opsional)

Jika kamu ingin membuat variasi pukis cokelat, ambil sebagian kecil adonan putih (misalnya seperempat atau sepertiga bagian). Dalam wadah terpisah, campurkan adonan ini dengan cokelat bubuk yang sudah diayak. Aduk rata hingga menjadi adonan cokelat yang homogen. Jika terlalu kental, tambahkan sedikit air hangat (satu sendok teh saja) sampai konsistensinya mirip adonan putih.

9. Pemanasan dan Pelumasan Cetakan

Siapkan cetakan kue pukis. Letakkan di atas api sedang. Panaskan cetakan sampai benar-benar panas. Ini penting agar pukis langsung mengembang dengan baik saat dituang. Setelah panas, olesi setiap lubang cetakan dengan sedikit minyak sayur atau margarin menggunakan kuas. Olesi tipis saja agar tidak terlalu berminyak.

10. Pencetakan dan Pemanggangan

Kecilkan api sedikit ke api sedang cenderung kecil. Tuang adonan putih ke dalam lubang-lubang cetakan hingga sekitar tiga perempat penuh. Jangan terlalu penuh, karena adonan akan mengembang saat dipanggang. Jika menggunakan adonan cokelat untuk motif, segera tuang sedikit adonan cokelat di atas adonan putih. Kamu bisa membuatnya berbentuk garis, bintik, atau motif marmer sesuai selera.

11. Proses Mematangkan Pukis

Tutup cetakan dengan penutupnya. Panggang pukis di atas api sedang cenderung kecil. Perhatikan apinya agar tidak terlalu besar yang bisa membuat bagian bawah gosong sementara bagian atas belum matang. Panggang hingga kue pukis matang sempurna. Tanda-tanda pukis matang adalah permukaannya tidak lagi lengket saat disentuh dan bagian bawahnya berwarna keemasan atau cokelat muda. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 5-10 menit tergantung ukuran cetakan dan besarnya api.

12. Penyajian

Setelah matang, segera angkat pukis dari cetakan menggunakan garpu atau alat bantu lainnya. Sajikan selagi hangat. Pukis paling nikmat disantap saat masih hangat karena teksturnya masih sangat empuk dan lembut.

Tips Tambahan untuk Pukis Sempurna

  • Pastikan Ragi Aktif: Ini adalah kunci utama adonan mengembang. Jika ragi mati, adonan tidak akan mengembang. Selalu cek tanggal kedaluwarsa ragi dan simpan di tempat kering.
  • Suhu Air: Saat menambahkan air (terutama jika mengaktifkan ragi terpisah), gunakan air hangat kuku. Air terlalu panas akan mematikan ragi, air terlalu dingin membuat ragi lambat bekerja.
  • Proses Fermentasi: Pastikan suhu ruangan cukup hangat agar adonan mengembang maksimal. Jangan terburu-buru melewati tahap ini.
  • Panaskan Cetakan dengan Baik: Cetakan yang kurang panas akan membuat pukis bantat atau tidak mengembang sempurna.
  • Jangan Terlalu Penuh: Mengisi cetakan terlalu penuh akan membuat adonan meluber saat mengembang.
  • Api Sedang Cenderung Kecil: Kontrol api sangat penting. Api terlalu besar membakar dasar, api terlalu kecil membuat pukis matang terlalu lama dan bisa jadi kering.
  • Olesi Cetakan: Mengolesi cetakan mencegah pukis lengket dan memudahkan saat dikeluarkan.
  • Variasi Topping: Selain cokelat bubuk di adonan, setelah pukis matang kamu bisa menambahkan topping parutan keju, meses, selai, atau irisan pisang/nangka di tengahnya saat adonan sudah setengah matang di cetakan.

Troubleshooting Pukis Rumahan

Membuat pukis di rumah kadang ada tantangannya. Ini beberapa masalah umum dan solusinya:

  • Pukis Bantat/Tidak Mengembang: Kemungkinan besar ragi tidak aktif, waktu fermentasi kurang lama, suhu air terlalu panas/dingin, atau suhu ruangan terlalu dingin. Pastikan ragi aktif dan berikan waktu serta suhu yang tepat saat fermentasi.
  • Pukis Keras/Alot: Bisa jadi karena terlalu banyak tepung, terlalu banyak mengaduk setelah tepung masuk, atau dipanggang terlalu lama/api terlalu besar. Gunakan takaran tepung yang pas, aduk secukupnya, dan kontrol api saat memanggang.
  • Bagian Bawah Pukis Gosong Tapi Atas Belum Matang: Api terlalu besar. Kecilkan api saat memanggang.
  • Pukis Lengket di Cetakan: Cetakan kurang panas saat adonan dituang, atau cetakan kurang diolesi minyak/margarin. Pastikan cetakan panas dan terlumasi dengan baik.

Dengan memahami masalah-masalah ini, kamu bisa mengantisipasi dan memperbaikinya jika terjadi. Jangan menyerah kalau percobaan pertama belum sempurna ya! Terus coba dan kamu akan menemukan trik terbaik untuk cetakan dan kompor di rumahmu.

Pukis dan Teman Setianya: Teh Hangat

Kue pukis adalah pasangan sempurna untuk minuman hangat. Secangkir teh tawar hangat, kopi hitam, atau bahkan susu jahe akan sangat pas dinikmati bersama pukis yang baru matang. Kombinasi rasa manis gurih pukis dengan hangatnya minuman benar-benar bisa jadi comfort food di kala santai. Bayangkan sore hari, duduk santai di teras sambil menikmati pukis hangat buatan sendiri ditemani secangkir teh. Sederhana, tapi nikmatnya luar biasa!

Selain teh, beberapa orang suka menikmati pukis dengan segelas susu dingin. Ini juga pilihan yang menarik, kontras antara hangat/dingin dan manis/gurih yang menyenangkan. Apapun minumannya, pastikan ada teman ngemil pukis yang lezat ini!

Sejarah Singkat Kue Pukis

Pukis diyakini berasal dari Gombong, Jawa Tengah. Kue ini awalnya populer sebagai jajanan pasar tradisional. Bentuknya yang khas, setengah lingkaran, konon terinspirasi dari bentuk cetakan kue bandros atau kue rangin yang juga populer di Jawa. Seiring waktu, popularitas pukis menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dengan sedikit modifikasi resep atau topping. Namun, esensi pukis jadul yang empuk, bersarang, dan gurih santan tetap jadi favorit banyak orang.

Kue pukis ini adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia. Dari bahan-bahan sederhana, bisa tercipta kue dengan cita rasa yang begitu kaya dan melekat di ingatan. Melestarikan resep-resep tradisional seperti pukis jadul ini adalah cara kita menjaga warisan budaya leluhur. Dan cara paling asyik melestarikannya adalah dengan membuatnya sendiri di rumah!

Mari Berkreasi dengan Topping Pukis

Resep dasar pukis jadul ini sudah enak dinikmati polos. Tapi kamu juga bisa berkreasi dengan topping untuk menambah variasi rasa dan penampilan. Saat adonan di cetakan sudah setengah matang (permukaan sudah mulai padat tapi bagian tengah masih basah), kamu bisa menambahkan topping seperti:

  • Meses cokelat atau warna-warni: Topping klasik yang disukai anak-anak.
  • Parutan keju cheddar: Memberikan rasa gurih asin yang kontras dengan manisnya pukis.
  • Irisan pisang: Potongan pisang raja atau kepok memberikan aroma dan rasa manis alami.
  • Potongan nangka: Aroma nangka yang kuat sangat cocok berpadu dengan pukis.
  • Selai: Oleskan sedikit selai cokelat, stroberi, atau kacang di atas pukis yang sudah matang.

Eksperimen dengan topping lain sesuai seleramu! Yang penting, tambahkan topping saat pukis masih panas agar sedikit meleleh dan menempel sempurna.

Penutup

Membuat kue pukis jadul sendiri di rumah ternyata nggak serumit yang dibayangkan, kan? Dengan bahan-bahan yang gampang didapat dan proses tanpa mixer, kamu bisa menghadirkan nostalgia dan kehangatan di dapurmu. Hasilnya pun dijamin nggak kalah lezat dari buatan pedagang favoritmu. Tekstur empuk, bersarang di dalam, gurih santan, dan aroma vanila yang semerbak… hmm, bayangin aja sudah bikin ngiler!

Resep ini cocok banget buat kamu yang mau belajar baking dari nol, atau sekadar rindu jajanan klasik tapi mager keluar rumah. Selain jadi camilan keluarga, pukis buatanmu juga bisa jadi ide jualan lho! Siapa tahu jadi ladang rezeki baru.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera siapkan bahan-bahan, ikuti panduan langkah demi langkah ini, dan rasakan sendiri sensasi membuat dan menikmati kue pukis jadul yang legendaris. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya!

Punya pengalaman seru atau tips lain saat bikin pukis jadul? Atau mungkin mau berbagi foto hasil pukis buatanmu? Yuk, ceritakan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar