Lapar Tengah Malam di Semarang? Ini 5 Tempat Makan Buka 24 Jam Buat Kamu!
Sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, Kota Semarang memang terasa seperti kota yang tak pernah benar-benar tidur. Aktivitas terus berjalan, meskipun jam sudah menunjukkan tengah malam atau bahkan dini hari. Entah itu karena perjalanan jauh, lembur kerja, nongkrong sampai larut, atau sekadar serangan lapar mendadak, kebutuhan akan tempat makan yang buka 24 jam di Semarang sangatlah nyata.
Semarang sendiri adalah kota yang kaya akan perpaduan budaya Tionghoa, Arab, dan Jawa. Akulturasi ini nggak cuma terlihat dari arsitektur atau tradisi, tapi juga sangat terasa di dunia kuliner. Kamu bisa menemukan berbagai macam hidangan lezat, dari yang klasik khas Semarang seperti Soto Ayam atau Lumpia, sampai hidangan perpaduan seperti Lontong Cap Go Meh, dimsum, dan masih banyak lagi. Rasa-rasanya selalu ada saja makanan enak yang bisa memanjakan lidahmu di kota ini.
Bahkan di tengah malam pun, Semarang punya banyak pilihan buat kamu yang perutnya sudah keroncongan. Lupakan mie instan di kosan atau delivery online yang terbatas, karena ada beberapa spot legendaris dan modern yang siap menyambutmu kapan saja. Nah, berikut ini 5 tempat makan di Semarang yang siap menemanimu 24 jam, cocok banget buat kamu yang butuh asupan di waktu-waktu yang nggak biasa!
1. Grand Wing Heng: Surga Dimsum Hingga Dini Hari¶
Siapa bilang makan dimsum cuma enak pas sarapan atau makan siang? Di Grand Wing Heng, kamu bisa menikmati lezatnya dimsum kukus hangat atau goreng kapan pun kamu mau, bahkan jam 3 pagi sekalipun. Tempat ini memang sudah jadi destinasi wajib bagi para penggemar dimsum, terutama yang doyan berburu kuliner malam. Lokasinya yang berada di Jl. Mayor Jend. D.I. Panjaitan ini terbilang strategis dan mudah dijangkau dari pusat kota.
Begitu masuk, kamu akan disambut dengan suasana restoran Chinese food yang ramai dan vibrant. Deretan keranjang bambu berisi dimsum berjejer rapi, siap dipilih. Ada hakau dengan kulit transparan dan udang utuh yang kenyal, siomay dengan topping kepiting atau jamur, pangsit udang mayones yang garing di luar lumer di dalam, dan masih banyak lagi varian dimsum lainnya. Kamu bisa pilih langsung dari troli yang berkeliling atau memesan dari menu.
Selain dimsum, Grand Wing Heng juga punya menu andalan lain yang nggak kalah menggoda. Ada berbagai jenis bakmi dengan topping babi cincang, ayam, atau seafood. Nasi tim yang hangat dan gurih juga jadi pilihan tepat untuk mengganjal perut. Buat yang suka makanan berkuah hangat, bubur dengan aneka topping seperti telur pitan, ayam suwir, atau irisan daging babi bisa jadi pilihan yang sempurna di malam hari yang dingin.
Makan di sini di tengah malam itu punya sensasi tersendiri. Kamu akan melihat berbagai macam orang, mulai dari yang baru pulang dugem, pekerja shift malam, mahasiswa yang lagi nugas bareng, sampai keluarga yang iseng mencari camilan tengah malam. Suara denting piring, obrolan ramai, dan aroma dimsum yang menggugah selera menciptakan atmosfer yang hidup meskipun jam sudah lararut. Harganya memang sedikit di atas rata-rata warung, tapi sepadan dengan kualitas dan kenyamanan yang ditawarkan, apalagi buka 24 jam.
2. Gudeg Koyor Mbak Tum: Kehangatan Tradisional Tengah Malam¶
Bicara kuliner malam di Semarang, nama Gudeg Koyor Mbak Tum pasti langsung terlintas. Lokasinya ada di kawasan Peterongan, yang juga tidak terlalu jauh dari pusat kota. Warung gudeg ini sudah sangat legendaris dan menjadi semacam ritual bagi warga lokal maupun pendatang yang kelaparan di malam hari. Jangan kaget kalau kamu harus mengantre demi sepiring gudeg hangat di sini.
Gudeg Semarang memang punya ciri khas tersendiri dibandingkan gudeg Jogja yang cenderung sangat manis. Gudeg Mbak Tum memiliki rasa manis yang pas, tidak terlalu legit, dipadukan dengan gurihnya santan dan rempah. Tapi bintang utamanya tentu saja adalah koyor. Koyor adalah urat sapi atau tendon yang dimasak hingga empuk sekali dan bumbu meresap sempurna. Teksturnya yang kenyal namun lumer di mulut saat digigit, berpadu dengan bumbu pedas gurih, benar-benar juara.
Seporsi Gudeg Koyor biasanya disajikan dengan nasi hangat, sayur nangka muda (gudeg itu sendiri), krecek (kulit sapi yang dimasak dengan santan dan cabai), dan tentu saja koyor yang melimpah. Kamu juga bisa menambah lauk lain seperti ayam opor, telur pindang, atau tahu tempe bacem. Sensasi makan gudeg hangat dengan koyor yang melimpah di pinggir jalan Peterongan di malam hari yang dingin itu sulit digantikan. Aroma rempah dan masakan tradisionalnya sangat mengundang selera.
Warung Mbak Tum ini selalu ramai dari sore hingga dini hari. Antrean pembeli seolah tak ada habisnya. Meskipun begitu, pelayanan terbilang cepat. Suasananya sederhana khas warung tenda pinggir jalan, tapi justru di situlah letak autentisitasnya. Duduk di bangku plastik, beratapkan terpal, sambil menikmati sepiring gudeg koyor panas di tengah keramaian malam Semarang adalah pengalaman kuliner yang unik dan ngangeni. Ini adalah comfort food yang sempurna saat perut lapar dan butuh kehangatan.
3. Dikala Coffee: Nongkrong Santai Sambil Ngopi Hingga Pagi¶
Buat kamu yang lebih suka suasana kafe modern untuk sekadar nongkrong, nugas, atau ngobrol santai sambil ditemani kopi dan camilan ringan di malam hari, Dikala Coffee bisa jadi pilihan yang tepat. Kafe ini punya beberapa cabang yang tersebar di lokasi strategis di pusat kota dan sekitarnya, seperti di Indraprasta, Jalan S Parman (Gajahmungkur), dan kawasan Gajahmada. Pilihan lokasi yang beragam ini membuat Dikala mudah dijangkau dari berbagai penjuru kota.
Dikala Coffee hadir dengan konsep kafe yang kekinian dan nyaman. Furniturnya biasanya minimalis dan instagramable, pencahayaannya temaram di malam hari, menciptakan atmosfer yang pas untuk bersantai atau bekerja. Colokan listrik dan WiFi kencang biasanya tersedia, menjadikan kafe ini favorit para mahasiswa yang sedang dikejar deadline atau pekerja remote yang mencari tempat kerja yang beda dari rumah.
Menu yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari berbagai macam olahan kopi, baik espresso-based seperti latte, cappuccino, flat white, atau kopi manual brew. Buat yang nggak minum kopi, tersedia juga minuman non-kopi seperti matcha latte, cokelat, teh, atau minuman mocktail segar. Untuk urusan perut, Dikala biasanya menyediakan camilan ringan seperti kentang goreng, roti bakar, atau pastry. Beberapa cabang bahkan punya menu makanan berat seperti pasta atau nasi.
Meskipun namanya coffee shop, Dikala tidak hanya cocok untuk pencinta kopi. Suasananya yang relaks membuatnya jadi tempat ideal untuk bertemu teman, mengobrol dari hati ke hati, atau sekadar membaca buku sambil menikmati suasana malam Semarang yang tenang (terutama di cabang yang agak jauh dari keramaian utama). Keberadaan Dikala Coffee yang buka 24 jam ini sangat membantu bagi mereka yang punya jam biologis berbeda atau memang butuh tempat nyaman di luar jam operasional normal. Ini adalah oase bagi jiwa-jiwa yang butuh ketenangan atau stimulasi di malam hari.
4. RM Bundo Banyumanik: Sajian Padang Komplit Kapan Saja¶
Kalau kamu mendadak ngidam masakan Padang di tengah malam, jangan khawatir. Di Semarang ada RM Bundo Banyumanik yang siap melayani hasrat seleramu selama 24 jam penuh. Restoran ini berlokasi di Jl. Teuku Umar No. 64, Banyumanik, area yang cukup ramai dan mudah diakses, terutama bagi mereka yang baru tiba di Semarang melalui akses tol Jatingaleh. Lokasinya yang strategis ini menjadikannya pilihan praktis bagi para traveler yang baru turun tol atau warga lokal di sekitar Banyumanik dan Jatingaleh.
Begitu masuk ke RM Bundo, kamu akan langsung disambut dengan pemandangan khas rumah makan Padang: deretan piring berisi berbagai macam lauk yang ditata menggugah selera di etalase kaca. Kamu bisa memilih langsung lauk mana yang kamu inginkan, atau meminta pelayan untuk menyajikan semuanya di meja (sistem hidang).
Menu yang ditawarkan sangat lengkap, mulai dari yang paling populer seperti rendang daging yang empuk dan berbumbu pekat, ayam pop yang putih bersih dan gurih, gulai cincang, ayam bakar, ikan bakar, hingga berbagai macam masakan sayur seperti gulai daun singkong dan perkedel. Jangan lupakan juga sambal ijo dan sambal merah mereka yang pedasnya nendang.
Makan masakan Padang di tengah malam itu memberi energi tersendiri. Nasi hangat dengan kuah gulai atau rendang yang kaya rempah, ditemani lauk pilihan dan sambal pedas, bisa langsung mengembalikan stamina setelah seharian beraktivitas. RM Bundo Banyumanik menawarkan kenyamanan sebuah restoran (bukan warung tenda) dengan pilihan menu yang beragam dan kualitas rasa yang terjaga, bahkan di jam-jam operasional yang tidak biasa. Ini adalah solusi mantap untuk lapar berat di tengah malam.
5. Soto Ayam Pak No: Kehangatan Kuah Bening di Malam Hari¶
Buat kamu yang mencari sesuatu yang ringan namun menghangatkan di malam hari, Soto Ayam Pak No bisa jadi jawabannya. Lokasinya ada di Jalan Sukun Raya, Banyumanik, menjadikannya favorit warga sekitar dan juga mereka yang melintas di area tersebut di malam hari. Soto Ayam memang merupakan salah satu kuliner khas Semarang yang wajib dicoba, dan Soto Ayam Pak No menawarkan versi yang otentik dan mengenyangkan.
Soto Ayam Pak No terkenal dengan kuahnya yang bening namun kaya rasa kaldu ayam. Aroma seledri dan bawang gorengnya sangat menggoda. Satu porsi soto biasanya berisi nasi atau lontong (bisa pilih), suwiran daging ayam kampung, tauge pendek, irisan seledri, dan taburan bawang goreng. Kamu bisa menambah kecap manis, sambal soto, atau perasan jeruk nipis sesuai selera.
Yang membuat pengalaman makan soto di sini semakin nikmat adalah kehadiran aneka sate pendamping. Ada sate telur puyuh yang dimasak bacem manis gurih, sate usus ayam yang kenyal berbumbu, dan sate jeroan lainnya. Menyantap soto hangat ditemani beberapa tusuk sate adalah kombinasi yang klasik dan tidak pernah salah.
Makan Soto Ayam Pak No di malam hari memberikan sensasi kenyamanan dan kebersahajaan. Suasananya biasanya ramai namun tidak terburu-buru. Cocok banget buat kamu yang ingin makan cepat tapi tetap puas dengan kehangatan kuah soto dan gurihnya sate. Ini adalah pilihan ideal saat kamu lapar tapi tidak ingin makan makanan yang terlalu berat atau berbumbu pekat di malam hari. Soto Ayam Pak No adalah bukti bahwa makanan sederhana pun bisa jadi penyelamat di saat-saat genting.
Sensasi Kuliner Malam Semarang: Lebih dari Sekadar Makan¶
Menjelajahi tempat makan 24 jam di Semarang bukan cuma soal mengisi perut, tapi juga tentang merasakan denyut nadi kota ini di malam hari. Kamu akan melihat sisi lain Semarang yang mungkin tidak kamu temui di siang hari. Ada pekerja yang beristirahat, mahasiswa yang menyelesaikan tugas, teman-teman yang menghabiskan waktu bersama, atau bahkan solo traveler yang mencari tempat berlindung dan makanan hangat.
Tempat-tempat ini menjadi semacam komunitas sementara bagi orang-orang yang terjaga di malam hari. Di sini, garis waktu seolah memudar. Kamu bisa menemukan orang makan nasi Padang jam 2 pagi, menyeruput kopi sambil diskusi serius jam 4 pagi, atau menikmati dimsum panas sebelum matahari terbit. Ini menunjukkan bahwa Semarang adalah kota yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan warganya yang beragam, termasuk mereka yang hidup di luar jam kerja konvensional.
Keberadaan tempat makan 24 jam juga sangat membantu sektor pariwisata. Turis atau pebisnis yang baru tiba di Semarang larut malam tidak perlu khawatir kelaparan. Mereka punya pilihan untuk langsung mencicipi kuliner lokal atau sekadar mencari tempat nyaman untuk bersantai sebelum check-in hotel atau melanjutkan perjalanan.
Berikut ini video pendek yang menampilkan beberapa suasana kuliner malam di Semarang (bisa jadi termasuk beberapa tempat di atas atau tempat serupa):
Contoh Video Suasana Kuliner Malam di Semarang (Ganti YOUR_VIDEO_ID dengan ID video YouTube yang relevan)
Video di atas (harap ganti YOUR_VIDEO_ID dengan video yang benar-benar relevan tentang kuliner malam Semarang) bisa memberikan gambaran visual tentang bagaimana serunya mencari makan di malam hari di kota Lumpia ini.
Tips Berburu Makanan 24 Jam di Semarang¶
Sebelum kamu berangkat berburu makanan tengah malam, ada baiknya perhatikan beberapa tips berikut:
- Transportasi: Pastikan kamu punya alat transportasi yang memadai. Taksi online atau ojek online biasanya masih beroperasi 24 jam, tapi mungkin ketersediaannya berkurang di jam-jam paling sepi. Jika menggunakan kendaraan pribadi, pastikan bahan bakar cukup.
- Pembayaran: Meskipun banyak tempat makan modern yang menerima pembayaran non-tunai, beberapa warung legendaris mungkin masih dominan menggunakan pembayaran tunai. Siapkan uang cash secukupnya.
- Keamanan: Selalu perhatikan lingkungan sekitar, terutama jika bepergian sendirian. Pilih tempat yang cukup terang dan ramai.
- Ketersediaan Menu: Kadang di jam-jam tertentu (misalnya mendekati subuh), beberapa menu mungkin sudah habis. Jika kamu mengincar menu spesifik, ada baiknya menelepon dulu untuk menanyakan ketersediaan.
Dengan perencanaan yang matang, pengalaman berburu kuliner 24 jam di Semarang pasti akan menyenangkan dan mengenyangkan.
Kesimpulan Sementara (dan Ajakan Ngobrol!)¶
Semarang membuktikan dirinya sebagai kota besar yang peduli dengan kebutuhan warganya yang aktif 24 jam. Dari dimsum mewah, gudeg tradisional yang nyaman, kafe modern untuk ngopi santai, masakan Padang menggugah selera, hingga soto ayam hangat yang menyegarkan, semua tersedia kapan pun kamu butuhkan. Jadi, kalau nanti malam perutmu mulai bernyanyi keroncongan, kamu tahu ke mana harus melangkah di Kota Semarang.
Nah, itu dia 5 rekomendasi tempat makan buka 24 jam di Semarang versi kami.
Gimana nih menurut kamu? Sudah pernah coba salah satunya? Atau mungkin ada tempat favorit lain yang buka 24 jam dan belum kami sebutkan?
Share dong pengalaman atau rekomendasi kamu di kolom komentar di bawah! Siapa tahu bisa jadi referensi buat pembaca lain yang lagi cari tempat makan di Semarang tengah malam! Jangan sungkan ya!
Posting Komentar