Lengkap! Doa Buka Puasa Arafah 2025: Arab, Latin & Artinya

Table of Contents

Doa Buka Puasa Arafah

Puasa Arafah itu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan lho buat kita umat Islam, apalagi yang lagi nggak menunaikan ibadah haji. Ini momen spesial banget yang sayang kalau dilewatkan. Puasa ini jadi kesempatan emas buat kita meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Nah, puasa istimewa ini dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Jadi, puasanya itu sehari sebelum perayaan Idul Adha. Di tahun 2025 ini, tanggal 9 Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Juni. Tandai kalendermu biar nggak lupa ya!

Puasa Arafah punya keutamaan yang luar biasa, salah satunya adalah bisa menghapus dosa-dosa kita selama dua tahun. Ini sesuai banget sama hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Jadi, dosa setahun yang lalu dan dosa setahun ke depan insya Allah bisa dihapus buat mereka yang menjalankannya dengan ikhlas.

Selain itu, pahala yang didapat juga berlipat ganda. Hari Arafah itu juga dikenal sebagai waktu yang mustajab, di mana doa-doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Makanya, hari ini jadi momen pas banget buat memohon segala kebaikan buat diri sendiri, keluarga, dan umat Islam seluruh dunia.

Ada juga riwayat menarik nih dari Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais. Disebutkan kalau puasa di hari Arafah itu bisa mendapatkan imbalan pahala yang setara dengan pahala Nabi Isa AS. Wah, kebayang kan betapa besarnya pahala yang bisa kita raih?

Keutamaan lain yang nggak kalah keren adalah pembebasan dari siksa api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?’” (HR Muslim). Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah di hari Arafah.

Meskipun keutamaannya istimewa, cara menjalankan Puasa Arafah itu mirip kok sama puasa biasa lainnya. Kita perlu membaca niat di malam harinya atau sebelum terbit fajar, lalu makan sahur, menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sampai waktu Maghrib tiba, baru deh berbuka puasa. Simpel tapi dampaknya luar biasa.

Nah, ada momen penting banget saat berbuka puasa Arafah. Waktu berbuka ini adalah salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Segala hajat dan permohonan kita diyakini akan lebih mudah terkabul pada saat ini. Imam at-Tirmidzi meriwayatkan bahwa doa orang yang berpuasa ketika berbuka itu tidak akan tertolak. Jadi, persiapkan daftar doamu ya!

Pentingnya Hari Arafah dalam Islam

Hari Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, punya kedudukan yang sangat mulia dalam kalender Islam. Hari ini adalah puncak dari ibadah haji, di mana jutaan jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melakukan wukuf. Wukuf di Arafah ini adalah rukun haji yang paling penting, bahkan haji dianggap tidak sah tanpa wukuf.

Bagi kita yang tidak sedang menunaikan haji, Allah tetap memberikan kesempatan emas untuk meraih keberkahan di hari yang sama melalui ibadah puasa Arafah. Ini adalah bukti kasih sayang Allah, memberikan kesempatan berharga kepada seluruh umat-Nya di berbagai belahan dunia. Momen ini mengingatkan kita akan persatuan umat Islam, baik yang sedang berhaji maupun tidak, dalam merayakan kebesaran Allah.

Selain puasa, Hari Arafah juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan lainnya. Misalnya, perbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan yang paling utama adalah memperbanyak doa. Mengingat ini adalah waktu yang mustajab, luangkan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon ampunan, petunjuk, dan segala kebaikan di dunia maupun akhirat.

Rahasia Waktu Mustajab Saat Berbuka Puasa

Kenapa sih waktu berbuka puasa itu dianggap mustajab? Ada beberapa hikmah di balik ini. Pertama, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadah yang berat, menahan diri dari hawa nafsu demi ketaatan kepada Allah. Saat berbuka, ia berada dalam kondisi tunduk dan penuh syukur atas nikmat bisa menyelesaikan puasanya. Kondisi jiwa seperti ini sangat disukai Allah.

Kedua, saat lapar dan haus, manusia diingatkan akan kelemahannya dan ketergantungannya pada rezeki Allah. Ini menumbuhkan rasa kerendahan hati dan keikhlasan dalam beribadah. Jiwa yang rendah hati dan ikhlas lebih dekat dengan pengabulan doa.

Ketiga, momen berbuka adalah saat transisi dari menahan diri ke diperbolehkannya kembali menikmati rezeki Allah. Ada rasa lega dan syukur yang mendalam. Dalam suasana syukur inilah, doa yang dipanjatkan memiliki energi positif yang kuat dan lebih mudah menembus langit. Rasulullah SAW juga secara eksplisit menyatakan keutamaan berdoa pada waktu ini, menegaskan pentingnya memanfaatkan momen berharga tersebut.

Berbagai Versi Bacaan Doa Buka Puasa Arafah

Ada beberapa versi bacaan doa buka puasa yang diajarkan dalam Islam, yang bersumber dari riwayat-riwayat sahih. Semua versi ini baik dan bisa diamalkan. Perbedaan ini menunjukkan kekayaan ajaran Islam dan fleksibilitas dalam beribadah. Kita bisa memilih salah satu, atau bahkan mengamalkan semuanya secara bergantian. Yang terpenting adalah memahami makna dan membacanya dengan hati yang tulus dan khusyuk.

Berikut adalah beberapa bacaan doa buka puasa Arafah yang bisa kamu amalkan, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya:

1. Doa Buka Puasa (Riwayat Abu Daud, dari Ibnu Umar)

Doa ini singkat namun padat makna, fokus pada hasil fisik dari puasa (hilangnya dahaga, basahnya urat) dan harapan akan pahala yang telah ditetapkan. Ini menunjukkan kesadaran kita bahwa hasil dari ibadah puasa adalah anugerah dari Allah semata.

Bacaan Arab:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Transliterasi Latin:
Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah

Artinya:
“Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.”

Doa ini mencerminkan rasa syukur setelah menahan lapar dan haus seharian. Kita mengakui bahwa puasa telah selesai secara fisik (“hilang dahaga, basah tenggorokan”) dan menyerahkan harapan akan pahala sepenuhnya kepada kehendak Allah (“telah ditetapkan pahala insya Allah”). Sungguh sebuah ungkapan tawakal yang indah.

2. Doa Buka Puasa (Riwayat Abu Daud, dari Mu’adz bin Zahrah)

Doa ini lebih menekankan pada niat berpuasa karena Allah dan berbuka dengan rezeki yang Allah berikan. Ini adalah pengakuan bahwa seluruh proses ibadah kita, dari niat hingga terlaksananya, adalah karena pertolongan dan rezeki dari-Nya.

Bacaan Arab:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Transliterasi Latin:
Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu

Artinya:
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”

Versi yang lebih umum ditambahkan:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Transliterasi Latin:
Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin

Artinya:
“Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”

Tambahan “wabika aamantu” (dan kepada-Mu aku beriman) menunjukkan bahwa puasa ini didasari oleh keimanan yang teguh kepada Allah. Sementara “birohmatikaya ar-hamarrahimin” (dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang pengasih) adalah permohonan agar puasa dan berbuka kita diterima berkat luasnya rahmat Allah. Ini adalah doa yang sangat comprehensive, mencakup niat, keimanan, dan permohonan dengan bersandar pada rahmat Allah.

3. Doa Buka Puasa (Riwayat Ibnu Sunni, dari Mu’adz bin Zahrah)

Doa ini fokus pada ungkapan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kemampuan untuk berpuasa dan rezeki untuk berbuka. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas setiap kemudahan yang kita dapatkan dalam menjalankan ketaatan.

Bacaan Arab:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Transliterasi Latin:
Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu

Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.”

Betapa indahnya doa ini! Kita mengakui bahwa puasa bukanlah murni kekuatan kita sendiri, melainkan karena pertolongan Allah (“yang menolongku maka aku dapat berpuasa”). Dan rezeki untuk berbuka pun datangnya dari Dia (“yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka”). Ini adalah pelajaran penting tentang tauhid, bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak dan pertolongan Allah. Mengucap syukur di saat berbuka memperkuat rasa kehambaan kita.

4. Doa Buka Puasa (Riwayat Ibnu Sunni, dari Ibnu Abbas)

Doa ini mengandung permohonan agar puasa yang telah dilakukan diterima oleh Allah. Ini menunjukkan kesadaran bahwa diterimanya amalan bukanlah jaminan, melainkan sesuatu yang harus kita mohonkan kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Bacaan Arab:
اللَّهُمَّ صُمْنَا، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Transliterasi Latin:
Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim

Artinya:
“Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”

Doa ini mirip dengan versi kedua, namun ditambahi dengan permohonan khusus agar puasa kita diterima. Frasa “innaka antas samii’ul ‘aliim” (sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) adalah pengakuan bahwa Allah mendengar setiap doa kita dan mengetahui niat serta kondisi hati kita saat berpuasa. Dengan bersandar pada sifat-sifat Allah ini, kita berharap ibadah kita benar-benar dinilai di sisi-Nya.

5. Doa Buka Puasa (Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar)

Doa ini fokus pada permohonan ampunan dosa dengan bersandar pada luasnya rahmat Allah. Mengingat keutamaan Arafah yang bisa menghapus dosa, doa ini sangat relevan dibaca pada saat berbuka di hari tersebut.

Bacaan Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

Transliterasi Latin:
Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii

Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”

Ini adalah doa yang sangat kuat, memohon ampunan dosa dengan bersandar pada sifat Allah yang paling luas, yaitu rahmat-Nya. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu di alam semesta. Dengan menyebut keluasan rahmat ini, kita menunjukkan keyakinan bahwa dosa sebesar apapun akan terampuni jika Allah menghendaki. Membaca doa ini saat berbuka puasa Arafah adalah cara terbaik untuk memanfaatkan keutamaan hari tersebut dalam meraih ampunan.

Ringkasan Bacaan Doa Buka Puasa Arafah

Biar gampang diingat, ini rangkuman singkat dari doa-doa di atas:

Nomor Sumber Riwayat Bacaan Latin Arti Singkat Fokus Doa
1 Abu Daud (Ibnu Umar) Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah Hilang dahaga, basah tenggorokan, pahala ditetapkan (insya Allah). Hasil fisik puasa & harapan pahala.
2 Abu Daud (Mu’adz bin Zahrah) Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu Ya Allah, untuk-Mu aku puasa, dengan rezeki-Mu aku berbuka. Niat karena Allah & berbuka dengan rezeki-Nya.
2b (Versi Umum) Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin Ya Allah, untuk-Mu aku puasa, dengan-Mu aku beriman, dengan rezeki & rahmat-Mu aku berbuka. Niat, iman, rezeki, dan rahmat Allah.
3 Ibnu Sunni (Mu’adz bin Zahrah) Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu Segala puji bagi Allah yang menolongku berpuasa & memberiku rezeki berbuka. Rasa syukur atas pertolongan & rezeki Allah.
4 Ibnu Sunni (Ibnu Abbas) Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim Ya Allah, karena-Mu kami puasa, dengan rezeki-Mu kami berbuka, terimalah (puasa) kami, Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Niat, rezeki, dan permohonan agar puasa diterima.
5 Ibnu Majah & Ibnu Sunni (Ibnu Umar) Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii Ya Allah, aku mohon dengan rahmat-Mu yang meliputi segalanya, ampuni aku. Permohonan ampunan dengan bersandar pada rahmat Allah.

Memilih salah satu doa atau menggabungkannya itu sah-sah saja kok. Yang terpenting adalah menghadirkan hati saat membacanya. Bayangkan saat kamu mengucapkan doa tersebut, kamu sedang berbicara langsung kepada Allah, Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Rasakan setiap kata yang keluar dari lisanmu, resapi maknanya dalam hati.

Amalan Tambahan di Hari Arafah

Selain puasa dan berdoa saat berbuka, ada banyak amalan lain yang sangat dianjurkan di Hari Arafah untuk semakin meraih keberkahan:

  • Perbanyak Dzikir: Mengingat Allah dengan memperbanyak bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (Laa ilaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar). Hari Arafah termasuk dalam sepuluh hari pertama Dzulhijjah yang mana dzikir sangat dianjurkan.
  • Membaca Al-Qur’an: Luangkan waktu lebih banyak untuk membaca, memahami, dan merenungkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setiap hurufnya bernilai pahala yang besar, apalagi di hari istimewa ini.
  • Bersedekah: Berbagi rezeki dengan sesama adalah amalan yang sangat dicintai Allah. Sedekah di hari Arafah bisa menjadi pemberat timbangan kebaikan kita di akhirat nanti.
  • Menjaga Lisan dan Perbuatan: Hindari ghibah, berkata kotor, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya. Jagalah diri agar tetap dalam keadaan suci dan penuh ketaatan sepanjang hari.
  • Memperbanyak Doa Secara Umum: Sepanjang hari Arafah, terutama setelah Ashar hingga Maghrib, adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Panjatkan segala permohonanmu, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Minta ampunan, kesehatan, rezeki halal, kemudahan urusan, dan apa pun yang terbaik bagimu. Jangan lupa doakan orang tua, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam.

Flow Puasa Arafah

Biar lebih mudah membayangkan rangkaian ibadah puasa Arafah, ini dia alurnya:

mermaid graph LR A(Niat Puasa Arafah) --> B(Sahur); B --> C(Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa); C --> D{Tiba Waktu Maghrib?}; D -- Ya --> E(Berbuka Puasa); E --> F(Membaca Doa Buka Puasa); F --> G(Memperbanyak Doa Setelah Berbuka); G --> H(Melanjutkan Amalan Lain: Shalat, Dzikir, Quran, dll); H --> I(Istirahat);

Ini adalah urutan umum yang bisa kamu ikuti. Tentu saja, di antara poin C dan E, kamu bisa mengisi waktu dengan amalan-amalan sunnah lainnya seperti yang disebutkan sebelumnya. Intinya, manfaatkan setiap detik di hari Arafah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Pentingnya Khusyuk dan Ihsan

Dalam menjalankan ibadah puasa Arafah dan membaca doa berbuka, penting banget untuk menghadirkan kekhusyukan. Khusyuk artinya hadirnya hati, merasa dekat dengan Allah, dan memahami apa yang kita lakukan dan ucapkan. Bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tapi benar-benar merasakan kehadiran Allah dan berharap ridha-Nya.

Selain khusyuk, terapkan juga prinsip ihsan. Ihsan artinya melakukan ibadah seolah-olah kita melihat Allah, atau setidaknya menyadari bahwa Allah melihat kita. Dengan ihsan, kita akan berusaha melakukan yang terbaik, menjaga kualitas ibadah, dan menjauhi segala hal yang bisa merusak nilai ibadah kita, termasuk puasa dan doa.

Memahami makna dari setiap doa buka puasa yang kita baca akan sangat membantu meningkatkan kekhusyukan dan ihsan. Ketika kita tahu arti dari “Allahumma laka shumtu”, kita sadar bahwa puasa ini murni persembahan untuk Allah. Saat membaca “birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii”, kita merasakan betapa luasnya ampunan Allah yang kita mohon. Makna inilah yang akan menggerakkan hati dan menambah keberkahan ibadah kita.

Membaca doa saat berbuka puasa Arafah adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dengan keutamaan yang besar. Dengan memahami bacaan doa dalam tulisan Arab, latin, dan artinya, kita bisa lebih khusyuk dalam memanjatkan permohonan kepada Allah SWT. Jangan lewatkan kesempatan emas ini ya untuk meraih ampunan dosa dua tahun dan keberkahan yang melimpah! Semoga Allah menerima puasa dan doa-doa kita semua di Hari Arafah 2025 nanti.

Yuk, persiapkan dirimu sebaik mungkin untuk menyambut hari istimewa ini! Bagikan informasi ini ke teman dan keluargamu juga ya biar semakin banyak yang meraih keutamaan puasa Arafah.

Ada pengalaman atau tips lain saat berpuasa Arafah? Atau mungkin ada doa favoritmu saat berbuka? Cerita yuk di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar