Liburan 10 Hari ke China Bebas Visa? Ini Panduan Lengkapnya Buat WNI!

Daftar Isi

Panduan Lengkap Liburan ke China Bebas Visa Transit

Kabar Gembira untuk Traveler Indonesia!

Siap-siap, para WNI! Ada kabar super seru nih buat kamu yang suka jalan-jalan. Mulai tanggal 12 Juni 2025, China resmi membuka pintu lebih lebar untuk Warga Negara Indonesia dengan kebijakan bebas visa transit selama 240 jam, alias 10 hari penuh! Ini jadi kesempatan emas buat kamu yang punya rencana perjalanan ke negara lain tapi melewati China, atau sengaja pengen mampir sebentar buat eksplor kota-kota keren di sana. Dengan fasilitas ini, Indonesia jadi negara ke-55 di dunia yang bisa nikmatin kemudahan visa transit ini.

Pengumuman penting ini datang langsung dari Badan Imigrasi Nasional China (NIA). Tujuannya jelas, mereka mau mempermudah dan menarik lebih banyak traveler asing, termasuk kita dari Indonesia, buat mampir dan merasakan sensasi transit extended di negara Tirai Bambu. Bayangin aja, transit nggak cuma nunggu di bandara, tapi bisa jalan-jalan santai di Beijing, nyicipin modernitas Shanghai, belanja di Guangzhou, atau menikmati kuliner khas Chengdu. Semua tanpa repot ngurus visa turis biasa sebelumnya!

Kebijakan ini beneran mengubah pandangan transit. Dulu, transit di China tanpa visa biasanya cuma sebentar, sekitar 24 atau 72 jam aja, dan itu pun ada batasan ketat soal pergerakan dan bandara. Nah, yang 240 jam ini beda banget. Kamu punya waktu lebih dari seminggu buat napas panjang di luar bandara dan lihat langsung kehidupan di kota-kota besar China. Jadi, kalau itinerary perjalananmu memungkinkan ada jeda transit panjang di China, fasilitas ini wajib banget dimanfaatin! Ini bukan sekadar mampir, tapi mini-liburan di tengah perjalanan utamamu.

Memahami Kebijakan Bebas Visa Transit 240 Jam

Oke, biar nggak salah paham, penting banget buat tahu detail dari kebijakan bebas visa transit 240 jam ini. Ini bukan visa turis biasa ya, tapi izin transit. Artinya, kamu harus benar-benar dalam perjalanan menuju negara ketiga (bukan kembali ke Indonesia). Durasi 240 jam ini cukup panjang, setara dengan 10 hari penuh, memberikan fleksibilitas luar biasa bagi traveler. Kamu bisa memanfaatkannya buat istirahat sejenak dari penerbangan panjang, atau malah sengaja bikin stopover buat jalan-jalan singkat.

Kebijakan ini dirancang untuk memfasilitasi konektivitas udara internasional. Dengan adanya fasilitas ini, rute-rute penerbangan dari Indonesia yang transit di China menuju berbagai negara di Asia Timur, Amerika, Eropa, atau bahkan Afrika, jadi makin menarik. Traveler nggak perlu khawatir soal biaya dan kerumitan mengurus visa sebelum berangkat, asalkan semua syarat transit terpenuhi. Ini juga bisa jadi cara efektif buat menghemat biaya penerbangan lho, kadang tiket dengan transit lebih murah daripada direct flight!

Inti dari kebijakan ini adalah memberi kesempatan bagi pemegang paspor dari negara-negara tertentu (termasuk Indonesia) untuk masuk dan tinggal sementara di China saat dalam perjalanan ke negara lain, tanpa perlu visa formal. Fasilitas ini tersedia di banyak port of entry atau pelabuhan masuk yang ditunjuk, sebagian besar adalah bandara internasional utama di kota-kota besar. Jadi, kemudahan ini benar-benar terbuka lebar, tinggal bagaimana kita sebagai traveler memanfaatkannya dengan cerdas.

Siapa Saja yang Bisa Memanfaatkan? Syarat dan Ketentuan Lengkap

Nah, ini bagian paling penting: apa aja syaratnya biar WNI bisa nikmatin transit bebas visa 240 jam di China? Jangan sampai udah di sana ternyata nggak memenuhi syarat dan malah repot. Pastikan kamu memenuhi semua poin di bawah ini ya:

Paspor yang Sah dan Berlaku

Syarat paling dasar tentu saja paspor. Paspor Indonesia kamu wajib masih berlaku minimal 6 bulan terhitung sejak tanggal kedatanganmu di China. Selain itu, paspor juga harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan punya halaman kosong yang cukup untuk cap imigrasi. Ini standar internasional sih, jadi pastikan paspormu nggak mepet masa berlakunya dan terawat baik. Petugas imigrasi akan sangat teliti mengecek kondisi paspor dan masa berlakunya.

Tiket Penerbangan ke Negara Ketiga

Nah, ini syarat krusial yang membedakan transit bebas visa dengan visa turis. Kamu harus punya tiket penerbangan lanjutan menuju negara ketiga. Penting digarisbawahi: negara ketiga ini artinya BUKAN kembali ke Indonesia. Jadi, rutenya harus Indonesia -> China -> Negara Lain (selain Indonesia). Tiket ini juga harus sudah terkonfirmasi, artinya sudah terbayar lunas dan punya nomor kursi serta jadwal yang pasti. Petugas imigrasi akan meminta bukti tiket ini. Contoh rute yang memenuhi syarat: Jakarta (Indonesia) -> Beijing (China) -> Tokyo (Jepang). Rute seperti Jakarta (Indonesia) -> Shanghai (China) -> Bali (Indonesia) TIDAK MEMENUHI SYARAT transit bebas visa 240 jam.

Dokumen Perjalanan Pendukung

Meskipun namanya bebas visa, kamu tetap perlu menyiapkan beberapa dokumen lain yang mungkin akan diminta petugas imigrasi untuk memperlancar proses. Dokumen-dokumen ini membuktikan bahwa kamu benar-benar traveler yang punya tujuan jelas dan rencana matang selama transit. Beberapa dokumen yang sebaiknya disiapkan antara lain:

  • Bukti Pemesanan Akomodasi: Jika kamu berencana menginap (dan biasanya 10 hari pasti menginap!), siapkan bukti booking hotel atau penginapan lainnya. Ini menunjukkan kamu punya tempat tinggal yang jelas selama di China.
  • Itinerary Perjalanan: Siapkan rencana kasar kegiatanmu selama di China. Ini nggak harus detail banget, tapi setidaknya menunjukkan kamu punya gambaran mau ke mana dan ngapain aja selama 10 hari itu. Misalnya, “Hari 1: Tiba di Beijing, check-in hotel, istirahat. Hari 2: Kunjungi Tembok Besar,” dan seterusnya.
  • Formulir Kedatangan/Keberangkatan: Ini formulir yang biasanya diisi di pesawat atau saat tiba di bandara. Isi dengan lengkap dan jujur.
  • Dokumen Pendukung Lainnya: Bergantung situasi, mungkin kamu perlu menunjukkan bukti keuangan yang cukup selama di sana (walaupun ini jarang diminta untuk transit), atau dokumen lain yang relevan dengan perjalananmu. Tapi fokus utama adalah paspor dan tiket lanjutan.

Menyiapkan semua dokumen ini dengan rapi akan membuat proses di imigrasi berjalan lancar dan cepat. Jangan sampai ada dokumen yang kurang atau tercecer ya!

Menghitung Batas Waktu dan Memahami Wilayah Kunjungan

Ini sering jadi kebingungan, gimana sih cara hitung 240 jam transit itu? Dan boleh ke mana aja selama di China? Simak penjelasannya:

Cara Hitung Masa Tinggal 240 Jam

Masa tinggal 240 jam tidak dihitung dari jam kamu mendarat di bandara China. Pencatatannya dimulai dari pukul 00.00 hari berikutnya setelah tanggal kedatanganmu.

Contoh:
Misalnya kamu tiba di Bandara Shanghai Pudong (PVG) pada tanggal 1 Juli 2025, pukul 10.00 pagi.
Masa tinggal 240 jam kamu akan dihitung mulai dari pukul 00.00 tanggal 2 Juli 2025.
Berarti, kamu harus sudah meninggalkan China sebelum masa 240 jam itu habis, yaitu sebelum pukul 23.59 tanggal 11 Juli 2025.
Jadi, total kamu punya waktu sekitar 10 hari penuh untuk berada di China (sisa waktu di hari kedatangan ditambah 10 hari penuh). Cukup banget kan buat eksplor satu kota atau wilayah?

Pelabuhan Masuk dan Wilayah yang Dizinkan

Kebijakan transit 240 jam ini berlaku di 60 pelabuhan (termasuk bandara, pelabuhan laut, dan stasiun kereta) yang tersebar di 24 provinsi/kota besar di China. Sebagian besar traveler dari Indonesia akan masuk melalui bandara internasional utama. Beberapa bandara populer yang termasuk dalam daftar ini antara lain:

Kota/Provinsi Bandara Internasional Populer
Beijing Beijing Capital International Airport (PEK)
Shanghai Shanghai Pudong International Airport (PVG)
Guangzhou Guangzhou Baiyun International Airport (CAN)
Chengdu Chengdu Shuangliu International Airport (CTU)
Shenzhen Shenzhen Bao’an International Airport (SZX)
Hangzhou Hangzhou Xiaoshan International Airport (HGH)
Xi’an Xi’an Xianyang International Airport (XIY)
Chongqing Chongqing Jiangbei International Airport (CKG)
Kunming Kunming Changshui International Airport (KMG)
Qingdao Qingdao Jiaodong International Airport (TAO)
Xiamen Xiamen Gaoqi International Airport (XMN)
Hainan (Provinsi) Haikou Meilan (HAK), Sanya Phoenix (SYX), Qionghai Bo’ao (BFA)

Catatan Penting: Traveler *hanya diizinkan** beraktivitas dan tinggal di wilayah administratif (biasanya provinsi atau kota setingkat provinsi) di mana pelabuhan masuk berada.*

Misalnya, jika kamu masuk melalui Bandara Shanghai Pudong (PVG), kamu hanya boleh beraktivitas di wilayah Shanghai Municipality. Kamu tidak diizinkan pergi ke Beijing atau kota lain di provinsi lain, kecuali jika pelabuhan masukmu memang mengizinkan pergerakan lintas provinsi (biasanya tidak untuk kebijakan transit ini). Jadi, pilih pelabuhan masuk yang sesuai dengan kota atau wilayah yang ingin kamu jelajahi selama 10 hari.

Kegiatan yang Diperbolehkan vs Dilarang

Selama masa transit 240 jam ini, kamu diizinkan melakukan aktivitas layaknya turis. Kamu bisa jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, belanja, mencoba kuliner lokal, menemui teman atau keluarga (tentu dengan batasan wilayah ya!), dan beristirahat. Intinya, semua kegiatan yang bersifat rekreasi dan santai untuk mengisi waktu transit.

Namun, ada beberapa aktivitas yang sangat dilarang:
* Bekerja: Kamu tidak boleh melakukan pekerjaan dalam bentuk apapun, baik itu pekerjaan formal maupun informal.
* Belajar atau Mengikuti Kursus: Mengikuti perkuliahan, kursus bahasa, atau kegiatan pendidikan lainnya juga tidak diizinkan.
* Aktivitas Lain yang Tidak Sesuai dengan Tujuan Transit: Segala kegiatan yang dicurigai melanggar hukum atau tujuan tinggalmu hanya sebagai transit (misalnya, berniat tinggal permanen atau mencari suaka) akan dikenakan sanksi.

Pelanggaran terhadap aturan wilayah kunjungan atau jenis aktivitas yang dilarang bisa berakibat serius, mulai dari denda, penahanan, hingga deportasi, dan bisa mempersulitmu masuk China di kemudian hari. Jadi, patuhi aturan ini dengan baik!

Panduan Langkah Demi Langkah: Prosedur di Bandara China

Proses untuk mendapatkan izin bebas visa transit 240 jam ini cukup mudah, karena tidak perlu diurus di kedutaan atau konsulat China sebelum berangkat. Semuanya dilakukan saat kamu tiba di bandara China.

Persiapan Sebelum Tiba

Meskipun prosesnya di bandara, ada baiknya kamu sudah menyiapkan segala sesuatunya sejak dari Indonesia:
1. Pastikan Syarat Terpenuhi: Cek ulang paspor masih berlaku 6 bulan, tiket lanjutan ke negara ketiga sudah ada dan terkonfirmasi.
2. Siapkan Dokumen Pendukung: Cetak atau siapkan digital copy bukti booking akomodasi, itinerary, dan dokumen lain yang relevan. Simpan di tempat yang mudah diakses.
3. Isi Formulir Kedatangan: Biasanya formulir ini dibagikan di pesawat. Isi dengan lengkap, termasuk informasi penerbangan lanjutan dan alamat menginap (jika ada).
4. Pelajari Bandara Tujuan: Cari tahu tata letak bandara kedatanganmu di China. Di mana letak konter imigrasi untuk transit bebas visa, dll.

Saat Tiba di Konter Imigrasi

Setibanya kamu di bandara di China:
1. Turun dari Pesawat: Ikuti petunjuk menuju area kedatangan/imigrasi.
2. Cari Jalur Transit: Cari konter atau jalur imigrasi khusus untuk “Transit Without Visa” atau “240-Hour Visa-Free Transit”. Jika tidak yakin, tanyakan pada petugas bandara.
3. Sampaikan Niatmu: Saat giliranmu, sampaikan dengan jelas kepada petugas imigrasi bahwa kamu ingin mengajukan fasilitas transit bebas visa 240 jam (Transit Without Visa / 240-Hour TWOV).
4. Serahkan Dokumen: Serahkan paspor, formulir kedatangan, dan tiket penerbangan lanjutanmu ke negara ketiga. Petugas mungkin juga akan meminta dokumen pendukung lainnya seperti bukti akomodasi.
5. Proses Verifikasi: Petugas akan memeriksa dokumenmu, memverifikasi detail penerbangan lanjutan, dan mungkin menanyakan beberapa pertanyaan singkat terkait tujuan transitmu.
6. Izin Diberikan: Jika semua syarat terpenuhi dan dokumen lengkap, petugas akan memberikan izin masuk sementara berupa cap khusus di paspor atau selembar formulir izin tinggal sementara (Transit Stay Permit) yang mencantumkan tanggal kedatangan dan batas akhir masa tinggal (240 jam dihitung dari 00.00 hari berikutnya). Simpan baik-baik izin ini!
7. Ambil Bagasi (Jika Ada): Jika kamu punya bagasi terdaftar, pastikan maskapaimu mengizinkan pengambilan bagasi saat transit bebas visa. Biasanya ini bisa diatur, tapi konfirmasi ke maskapai ya.
8. Keluar dari Bandara: Setelah proses imigrasi selesai dan kamu sudah mengambil bagasi (jika perlu), kamu bebas keluar dari area bandara dan memulai petualangan transit 10 harimu!

Ilustrasi Proses Transit Bebas Visa (Mermaid Diagram):
mermaid graph LR A[WNI di Indonesia] --> B{Punya Tiket ke Negara Ketiga via China?}; B -- Ya --> C[Terbang ke China]; C --> D[Tiba di Bandara China (Pelabuhan Masuk)]; D --> E[Menuju Konter Imigrasi Khusus/Transit]; E -- Ajukan Transit 240 Jam --> F{Petugas Cek Dokumen: Paspor, Tiket Lanjut, Akomodasi}; F -- Lengkap & Sesuai --> G[Diberi Izin Masuk (Transit Stay Permit)]; G --> H[Bisa Jelajahi Kota/Wilayah Sesuat Izin (Maks. 240 Jam)]; H --> I[Pergi ke Bandara Sesuai Jadwal Tiket Lanjutan]; I --> J[Keluar China Menuju Negara Ketiga]; F -- Tidak Lengkap/Sesuai --> K[Permohonan Ditolak / Perlu Visa Biasa];
Diagram ini menunjukkan alur prosesnya, dari Indonesia hingga akhirnya bisa masuk China atau ditolak. Proses F ke G adalah kunci keberhasilan permohonan di bandara.

Merencanakan Perjalanan Singkat 10 Hari di China

Punya waktu 10 hari di satu wilayah di China itu lumayan banget lho! Kamu bisa merasakan suasana kota, mengunjungi beberapa landmark ikonik, dan mencicipi kuliner lokal. Karena kamu terbatas di wilayah pelabuhan masuk, mari kita bikin contoh rencana perjalanan (itinerary) singkat di salah satu kota populer: Beijing atau Shanghai. Ingat, ini cuma contoh, bisa disesuaikan sama minat dan kecepatan jalan-jalanmu ya.

*Penting: Itinerary ini berasumsi kamu masuk dan keluar dari bandara yang sama di wilayah tersebut, sesuai aturan kebijakan transit 240 jam.*

Contoh Itinerary Transit di Beijing (10 Hari / 9 Malam)

Jika kamu masuk via Bandara Beijing Capital (PEK) dan berencana menjelajahi Beijing Municipality:

  • Hari 1: Tiba di PEK, urus imigrasi transit, transfer ke hotel. Check-in, istirahat. Sore/Malam: Jalan-jalan santai di sekitar hotel, coba makan malam di restoran lokal.
  • Hari 2: Pagi: Kunjungi Tiananmen Square dan Forbidden City. Sore: Jalan-jalan di Jingshan Park untuk lihat pemandangan Forbidden City dari atas. Malam: Nonton pertunjukan atau jalan-jalan di Wangfujing Street.
  • Hari 3: Perjalanan sehari ke Tembok Besar (misalnya ke bagian Mutianyu atau Badaling). Ini bisa makan waktu seharian penuh.
  • Hari 4: Pagi: Kunjungi Temple of Heaven. Siang: Eksplor kawasan Hutong (gang-gang tua) dengan rickshaw atau jalan kaki, makan siang di sana. Sore: Kunjungi Lama Temple atau Confucius Temple.
  • Hari 5: Pagi: Kunjungi Summer Palace, istana musim panas yang luas dan indah. Sore: Belanja oleh-oleh di Silk Market atau tempat lainnya.
  • Hari 6: Kunjungi Olympic Park (Bird’s Nest dan Water Cube), atau eksplor 798 Art Zone kalau suka seni modern.
  • Hari 7: Kunjungi National Museum of China atau Capital Museum untuk belajar sejarah dan budaya. Sore: Jalan-jalan santai di Beihai Park.
  • Hari 8: Eksplor kawasan perbelanjaan mewah di Sanlitun atau kawasan Dongcheng lainnya. Cari kuliner unik atau kafe kekinian.
  • Hari 9: Kunjungi salah satu pasar tradisional atau pusat perbelanjaan lokal untuk merasakan kehidupan sehari-hari. Siapkan oleh-oleh terakhir. Malam: Makan malam perpisahan dengan Peking Duck!
  • Hari 10: Pagi: Sarapan santai, check-out dari hotel. Sisa waktu bisa dipakai belanja kilat atau kunjungan singkat ke tempat terdekat. Siang: Transfer ke Bandara PEK untuk penerbangan lanjutan.

Contoh Itinerary Transit di Shanghai (10 Hari / 9 Malam)

Jika kamu masuk via Bandara Shanghai Pudong (PVG) dan berencana menjelajahi Shanghai Municipality:

  • Hari 1: Tiba di PVG, urus imigrasi transit, naik Maglev Train (kalau mau coba kecepatan!) atau metro ke pusat kota dan hotel. Check-in, istirahat. Malam: Jalan-jalan di The Bund, nikmati pemandangan gedung-gedung pencakar langit Pudong di seberang sungai.
  • Hari 2: Pagi: Eksplor kawasan Pudong: kunjungi Oriental Pearl TV Tower, Shanghai Tower (dek observasi tertinggi), atau Jin Mao Tower. Sore: Kunjungi Shanghai Ocean Aquarium atau museum di dekatnya.
  • Hari 3: Kunjungi Yu Garden (Taman Yu), taman klasik China yang indah. Jelajahi area pasar di Old City (Chenghuang Miao) di sekitarnya.
  • Hari 4: Pagi: Kunjungi Shanghai Museum di People’s Square. Sore: Jalan-jalan santai di People’s Park. Malam: Nonton pertunjukan akrobat Shanghai yang terkenal.
  • Hari 5: Eksplor kawasan French Concession, jalan-jalan di Fuxing Park, kunjungi rumah-rumah bersejarah atau kafe-kafe chic.
  • Hari 6: Perjalanan sehari ke Zhujiajiao Water Town, “Venesia” versi Shanghai, untuk merasakan suasana kota air tua.
  • Hari 7: Kunjungi Tianzifang, area gang-gang tua yang disulap jadi pusat seni, kerajinan, kafe, dan restoran.
  • Hari 8: Belanja! Eksplor Nanjing Road (pusat perbelanjaan) atau Huaihai Road (lebih mewah).
  • Hari 9: Kunjungi Shanghai Disney Resort kalau suka taman hiburan (bisa seharian penuh). Atau eksplor area Xintiandi yang modern dan penuh restoran.
  • Hari 10: Pagi: Sarapan, check-out. Sisa waktu bisa dipakai kunjungan singkat atau belanja oleh-oleh terakhir. Siang: Transfer ke Bandara PVG untuk penerbangan lanjutan.

Dua contoh itinerary ini menunjukkan bahwa 10 hari itu waktu yang cukup untuk merasakan highlight utama dari sebuah kota besar di China. Kamu bisa menyesuaikannya dengan minatmu, apakah lebih suka sejarah, belanja, kuliner, seni, atau kehidupan malam.

Tips Penting untuk Transit Bebas Visa di China

Biar pengalaman transit 10 harimu makin lancar dan menyenangkan, perhatikan beberapa tips penting ini:

Kendala Bahasa dan Komunikasi

Mayoritas penduduk di China (di luar area turis utama) tidak fasih berbahasa Inggris. Belajarlah beberapa frasa dasar dalam bahasa Mandarin (salam, terima kasih, angka, tanya arah). Manfaatkan aplikasi penerjemah di ponselmu, tapi ingat banyak aplikasi populer (seperti Google Translate) mungkin butuh VPN untuk berfungsi optimal di China. Siapkan juga alamat hotel tujuan dan nama tempat yang mau dikunjungi dalam tulisan aksara Mandarin (bisa minta bantuan staf hotel atau cari online) untuk ditunjukkan ke sopir taksi atau penduduk lokal.

Mata Uang dan Pembayaran Digital

Mata uang China adalah Yuan (CNY). Bawa sedikit uang tunai untuk keperluan darurat, tapi China adalah negara yang sangat mengandalkan pembayaran digital. Aplikasi seperti Alipay dan WeChat Pay mendominasi. Sebagai turis, kamu bisa menggunakan versi internasional dari aplikasi ini yang memungkinkan pembayaran menggunakan kartu kredit asingmu (seperti Visa, Mastercard). Sangat disarankan untuk menyiapkan salah satu aplikasi pembayaran digital ini sebelum tiba, karena banyak tempat (bahkan kios kecil) mungkin tidak menerima uang tunai.

Akses Internet dan VPN

Internet di China punya sistem kontrol yang ketat. Banyak situs dan aplikasi yang biasa kita gunakan di Indonesia (seperti Google, Gmail, YouTube, Facebook, Instagram, WhatsApp) diblokir. Jika kamu perlu mengakses layanan-layanan ini atau sekadar punya akses internet yang stabil, kamu membutuhkan VPN (Virtual Private Network). Unduh dan instal aplikasi VPN terpercaya sebelum kamu berangkat ke China, karena situs penyedia VPN juga bisa diblokir di sana. Pastikan VPN yang kamu pilih berfungsi dengan baik di China.

Transportasi Lokal

Kota-kota besar di China punya sistem transportasi publik yang sangat efisien, terutama metro (kereta bawah tanah). Metro adalah cara termudah, tercepat, dan termurah untuk bergerak di dalam kota. Kamu bisa membeli kartu transportasi atau menggunakan aplikasi pembayaran digital untuk tiket. Taksi juga tersedia, tapi pastikan menggunakan taksi resmi dan minta argometer dinyalakan. Siapkan nama tujuan dalam bahasa Mandarin untuk sopir.

Akomodasi Selama Transit

Pesan akomodasi (hotel, hostel) sebelum berangkat. Saat memesan, pastikan penginapan tersebut mengizinkan tamu asing (foreigners). Beberapa penginapan kecil atau budget mungkin hanya terdaftar untuk menerima tamu lokal China. Booking.com, Agoda, atau platform internasional lainnya biasanya mencantumkan informasi ini. Siapkan bukti booking akomodasi saat di imigrasi.

Perbedaan dengan Visa Turis Biasa

Penting untuk diingat bahwa fasilitas bebas visa transit 240 jam ini berbeda dengan visa turis biasa.
* Tujuan: Transit bebas visa hanya untuk melanjutkan perjalanan ke negara ketiga, bukan tujuan utama kunjungan ke China. Visa turis untuk kunjungan utama ke China.
* Durasi: Maksimal 240 jam (10 hari). Visa turis bisa lebih lama, misalnya 30 hari.
* Prosedur: Transit bebas visa diurus di bandara saat kedatangan. Visa turis diurus di Kedutaan/Konsulat China di Indonesia sebelum keberangkatan.
* Area Kunjungan: Transit bebas visa terbatas di wilayah pelabuhan masuk. Visa turis umumnya memperbolehkan pergerakan lebih bebas di seluruh negeri (tergantung jenis visa).
* Aktivitas: Transit bebas visa terbatas untuk rekreasi/transit. Visa turis untuk tujuan turisme.

Jadi, kalau rencanamu memang murni liburan ke China dan tidak dalam perjalanan ke negara ketiga, atau butuh waktu tinggal lebih dari 10 hari, kamu tetap perlu mengajukan visa turis biasa ya. Fasilitas transit ini spesifik untuk situasi transit panjang.

Media Pendukung

Untuk membantu visualisasi dan pemahaman, berikut beberapa media pendukung:

Beberapa Pelabuhan Masuk yang Populer di China

Kota/Provinsi Kode IATA Bandara Keterangan
Beijing PEK Bandara Ibu Kota, gerbang ke wilayah Beijing
Shanghai PVG, SHA Bandara Pudong & Hongqiao, gerbang ke Shanghai
Guangzhou CAN Bandara Baiyun, gerbang ke wilayah Guangdong
Chengdu CTU Bandara Shuangliu, gerbang ke wilayah Sichuan
Shenzhen SZX Bandara Bao’an, gerbang ke wilayah Guangdong
Hangzhou HGH Bandara Xiaoshan, gerbang ke wilayah Zhejiang

Tabel ini hanya mencantumkan beberapa contoh bandara besar. Masih ada 50+ pelabuhan lain yang eligible.

Ilustrasi Proses Transit Bebas Visa

mermaid graph LR A[Persiapan di Indonesia (Paspor, Tiket Lanjut, Dokumen)] --> B[Terbang ke China]; B --> C{Tiba di Bandara Masuk Eligible}; C --> D[Menuju Konter TWOV (Transit Without Visa)]; D -- Ajukan Permohonan --> E{Petugas Imigrasi Cek Dokumen & Syarat}; E -- Disetujui --> F[Diberi Izin Masuk 240 Jam & Stempel Paspor]; F --> G[Bebas Beraktivitas di Wilayah yang Diizinkan (Maks. 240 Jam)]; G --> H[Menuju Bandara Keberangkatan Lanjutan]; H --> I[Proses Imigrasi Keluar China]; I --> J[Terbang ke Negara Ketiga]; E -- Ditolak --> K[Situasi Sulit: Ditolak Masuk / Perlu Visa Biasa];
Diagram ini memperjelas langkah-langkah yang harus dilalui traveler.

Video Rekomendasi: Panduan Tiba di Bandara China

Untuk gambaran lebih nyata, kamu bisa mencari video panduan tiba di bandara internasional besar di China (misalnya PEK, PVG, CAN) di YouTube. Cari dengan kata kunci seperti “China airport arrival guide”, “Shanghai Pudong immigration”, atau “How to transit in Beijing airport”. Video-video ini biasanya menunjukkan alur dari turun pesawat, menuju imigrasi, hingga keluar bandara. Sangat membantu untuk persiapan visual.

Kesimpulan

Kebijakan bebas visa transit 240 jam di China mulai 12 Juni 2025 adalah kesempatan luar biasa bagi WNI yang punya rute perjalanan melewati China. Ini membuka pintu lebar untuk menikmati mini-liburan hingga 10 hari di kota-kota besar China tanpa kerumitan mengurus visa sebelumnya. Dengan memenuhi syarat paspor yang sah, tiket lanjutan ke negara ketiga, dan menyiapkan dokumen pendukung, proses di bandara seharusnya berjalan lancar. Ingat untuk memahami aturan batas waktu dan wilayah kunjungan, serta patuhi semua regulasi lokal selama berada di China.

Fasilitas ini bukan pengganti visa turis biasa, melainkan pelengkap yang sangat berguna bagi traveler transit. Manfaatkan waktu 10 harimu untuk eksplor budaya, sejarah, modernitas, dan tentu saja, kuliner China yang menggugah selera! Siapkan diri dengan baik, pelajari tips-tips praktis, dan nikmati pengalaman transit bebas visa yang tak terlupakan ini.

Gimana, udah mulai bayangin mau jalan-jalan ke mana nih selama transit 10 hari di China? Kota mana yang paling bikin penasaran? Share rencana atau pertanyaanmu di kolom komentar di bawah ya!

Posting Komentar