Prabowo Blak-blakan di Singapura: Dua Program Ini Jadi Inspirasi Usai Ngobrol Sama PM Wong!

Table of Contents

Prabowo Blak-blakan di Singapura

Presiden terpilih Prabowo Subianto belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke Singapura. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo bertemu langsung dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong. Pertemuan ini ternyata menyimpan cerita menarik, lho.

Prabowo secara jujur mengakui bahwa Indonesia berencana mengadopsi beberapa program sukses yang sudah berjalan di Negeri Singa Putih. Salah satu program utama yang jadi sorotan adalah soal penyediaan perumahan yang terjangkau buat rakyat. Program ini disebut-sebut jadi kunci keberhasilan Singapura dalam menjamin kesejahteraan warganya.

Mengaku Terinspirasi Program Singapura

Prabowo tidak ragu untuk memuji keberhasilan Singapura dalam menjalankan berbagai program unggulan. Menurutnya, banyak kebijakan di sana yang sudah terbukti berhasil dan bahkan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain. Karena itulah, Indonesia tertarik untuk mempelajari dan meniru beberapa di antaranya.

Beliau menjelaskan bahwa pemerintahannya saat ini sedang ngebut untuk merealisasikan pembangunan perumahan dengan harga yang ramah di kantong masyarakat. Program ini sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia, karena sudah dirintis sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dilanjutkan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sekarang, giliran pemerintahan Prabowo yang akan tancap gas agar program ini bisa segera dirasakan manfaatnya oleh rakyat luas.

Perumahan Murah untuk Rakyat

Program perumahan murah ini menjadi prioritas utama yang disebut Prabowo tiru dari Singapura. Keberhasilan Singapura dalam menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi sebagian besar penduduknya menjadi contoh nyata. Prabowo menargetkan pembangunan satu juta unit rumah, baik rumah tapak maupun rumah susun, bisa dimulai dan diselesaikan pada tahun 2025.

Target satu juta rumah ini menunjukkan keseriusan pemerintah baru dalam mengatasi isu ketersediaan perumahan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan mencontoh model Singapura, harapannya proses pembangunan bisa lebih cepat, efisien, dan hasilnya benar-benar bisa diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Program ini bukan hanya soal membangun fisik bangunan semata, tapi juga bagaimana skema pembiayaannya bisa diatur agar cicilan atau harga belinya terjangkau. Pengalaman Singapura dalam mengelola perumahan publik menjadi studi kasus yang penting bagi Indonesia. Diharapkan kolaborasi dan pertukaran pengalaman dengan Singapura bisa mempercepat terwujudnya target satu juta rumah ini.

Meniru Model Perusahaan Investasi

Selain perumahan, program lain yang menarik perhatian Prabowo dari Singapura adalah model perusahaan investasi seperti Temasek Holdings. Temasek dikenal sebagai perusahaan investasi milik pemerintah Singapura yang sukses besar dalam mengelola aset negara dan berinvestasi di berbagai sektor strategis, baik di dalam maupun luar negeri. Keberhasilan Temasek menjadi tolok ukur bagi banyak negara.

Indonesia pun ternyata sudah punya lembaga serupa yang terinspirasi dari model Temasek. Lembaga tersebut bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, atau disingkat Danantara. Prabowo menjelaskan bahwa Danantara ini didirikan dengan tujuan mulia, yaitu untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi yang dimiliki pemerintah.

Mandat utama Danantara adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi yang strategis dan menguntungkan. Nama “Daya Anagata Nusantara” sendiri memiliki makna yang dalam, yaitu energi masa depan Indonesia. Penamaan ini seolah menjadi simbol harapan bahwa Danantara akan menjadi pendorong utama kemajuan ekonomi bangsa di masa mendatang.

Pembentukan Danantara ini diharapkan bisa meniru kesuksesan Temasek dalam menciptakan nilai tambah dari aset-aset negara. Dengan manajemen yang profesional dan berorientasi pada keuntungan jangka panjang, Danantara diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan dan kemakmuran Indonesia, sama seperti Temasek berkontribusi besar bagi Singapura.

Lembaga investasi negara seperti Danantara ini memiliki peran krusial. Mereka bertugas mengidentifikasi peluang investasi yang potensial, mengelola risiko, dan memastikan bahwa aset negara dikembangkan secara optimal. Mencontoh Temasek bukan berarti menjiplak sepenuhnya, tapi mengambil prinsip-prinsip tata kelola, strategi investasi, dan profesionalisme yang membuat Temasek begitu sukses.

Diplomasi Anggrek yang Unik

Dalam pertemuannya di Singapura, Prabowo juga menyinggung hal yang cukup unik, yaitu tentang “Diplomasi Anggrek” yang dijalankan Singapura. Diplomasi ini merupakan tradisi memberikan nama anggrek hibrida baru dengan nama tokoh-tokoh penting dunia yang berkunjung ke Singapura. Ini adalah bentuk penghormatan yang khas dari Negeri Singa.

Prabowo merasa diplomasi ini sangat menarik dan patut dicontoh. Dia bahkan sempat berkelakar apakah ada hak cipta untuk diplomasi semacam ini. Baginya, ditiru atau dicontoh oleh negara lain justru merupakan bentuk penghormatan tertinggi, karena itu berarti program atau kebijakan yang dijalankan memang berhasil dan dianggap baik.

Diplomasi Anggrek ini menunjukkan kreativitas Singapura dalam menjalin hubungan internasional. Dengan memberikan nama anggrek, mereka tidak hanya menciptakan kenangan indah bagi tamu negara, tetapi juga mempromosikan kekayaan botani dan penelitian mereka. Ini adalah cara yang elegan untuk menunjukkan apresiasi dan mempererat tali persahabatan.

Prabowo merasa terkesan dengan cara Singapura menggunakan keindahan alam untuk tujuan diplomasi. Hal ini memberikannya ide bahwa Indonesia juga bisa memiliki bentuk diplomasi unik serupa yang memanfaatkan kekayaan alam atau budaya Indonesia. Mungkin bukan anggrek, tapi sesuatu yang khas dan membanggakan dari Nusantara.

Mengenang Ibu Tercinta Lewat Anggrek

Momen paling personal terkait Diplomasi Anggrek ini adalah ketika Prabowo mendapat kehormatan untuk menamakan sebuah anggrek hibrida baru. Prabowo memilih untuk menamakan anggrek tersebut dengan nama ibundanya tercinta, Dora Sigar Soemitro. Pemilihan nama ini bukan tanpa alasan.

Bagi Prabowo, menamakan anggrek dengan nama sang ibu adalah bentuk penghormatan tertinggi atas jasa-jasa beliau. Beliau mengenang bagaimana sang ibu telah membesarkan dan merawatnya, bahkan ketika ia mungkin menjadi anak yang “sulit” di masa muda. Berkat didikan sang ibulah, Prabowo bisa tumbuh dan pada akhirnya mengemban amanah sebagai Presiden Republik Indonesia.

Momen haru ini menunjukkan sisi personal dari seorang pemimpin negara. Di tengah-tengah diskusi serius tentang program pembangunan dan isu regional, Prabowo tidak lupa untuk memberikan penghormatan kepada orang yang paling berjasa dalam hidupnya. Ini adalah pengingat bahwa di balik tugas negara yang berat, ada kisah pribadi dan rasa terima kasih yang mendalam.

Penamaan anggrek “Dora Sigar Soemitro” ini akan menjadi simbol abadi dari kunjungan Prabowo ke Singapura dan sekaligus monumen cinta serta baktinya kepada sang ibu. Anggrek tersebut akan terus mekar dan menjadi pengingat akan hubungan personal yang kuat dan warisan dari seorang ibu yang hebat.

Bahas Isu Regional dan Global

Selain membahas kerja sama bilateral dan program-program pembangunan, pertemuan antara Presiden Prabowo dan PM Lawrence Wong juga menyentuh isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama. Salah satu isu yang dibahas dengan keprihatinan mendalam adalah eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina, serta ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran.

Kedua pemimpin negara sepakat bahwa situasi di Timur Tengah saat ini sangat mengkhawatirkan. Mereka bersama-sama menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan. Mengakhiri perang dan kekerasan di Gaza menjadi prioritas utama agar penderitaan warga sipil bisa berhenti dan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan tanpa hambatan.

Gaza dan Konflik di Timur Tengah

Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan Leaders’ Retreat di Parliament House, Singapura, Prabowo menyampaikan bahwa mereka membahas masalah regional dan global, termasuk situasi di Gaza. Prabowo menekankan pentingnya solusi damai dan negosiasi sebagai satu-satunya jalan keluar dari konflik yang berkepanjangan ini.

Seruan untuk gencatan senjata segera bukan hanya datang dari Indonesia dan Singapura, tetapi juga dari banyak negara lain di dunia. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya situasi di lapangan. Prabowo dan PM Wong berharap suara komunitas internasional dapat didengar dan langkah-langkah nyata dapat segera diambil untuk meredakan ketegangan dan menghentikan pertumpahan darah.

Diskusi ini juga mencakup eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran, yang berpotensi memperluas konflik di kawasan. Kedua pemimpin menyadari bahwa stabilitas di Timur Tengah memiliki dampak global, termasuk pada harga energi dan perekonomian dunia. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut sangat penting.

Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mencari solusi damai yang adil dan berkelanjutan. Singapura, sebagai negara sahabat dan mitra di ASEAN, juga memiliki pandangan serupa mengenai pentingnya stabilitas regional dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi.

Situasi di Myanmar

Selain Timur Tengah, situasi di Myanmar juga menjadi topik pembahasan penting antara Prabowo dan PM Wong. Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya keterlibatan konstruktif dalam mencari penyelesaian damai atas krisis politik dan kemanusiaan yang sedang terjadi di Myanmar.

Prabowo menyatakan bahwa Indonesia dan Singapura sepakat untuk terus berkonsentrasi dalam upaya mencapai keterlibatan dan hasil yang damai di Myanmar. Ini sejalan dengan upaya ASEAN untuk membantu Myanmar kembali ke jalur demokrasi dan stabilitas, meskipun prosesnya berjalan sangat menantang.

PM Wong juga menyampaikan komitmen Singapura untuk terus memperkuat kerja sama di kawasan bersama negara-negara anggota ASEAN. Sebagai anggota pendiri ASEAN, Singapura akan terus bekerja sama untuk memperkuat kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan dan menegakkan sistem multilateral yang berdasarkan pada aturan internasional.

Pendekatan ASEAN terhadap Myanmar, yang dikenal sebagai Five-Point Consensus, menjadi kerangka kerja utama dalam upaya penyelesaian krisis. Indonesia dan Singapura, sebagai anggota penting ASEAN, memiliki peran strategis dalam mendorong semua pihak di Myanmar untuk menghormati kesepakatan tersebut dan mencari dialog inklusif.

Dalam semangat multilateralisme dan stabilitas kawasan, kedua pemimpin Indonesia dan Singapura menegaskan bahwa kedua negara memiliki peran strategis dalam menjaga perdamaian dan memperkuat tatanan internasional berbasis hukum. Kerja sama antara Indonesia dan Singapura tidak hanya penting bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan secara keseluruhan.

Kenangan Masa Kecil di Singapura

Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Parliament House juga diwarnai dengan cerita pribadi yang menghangatkan suasana. Prabowo mengenang masa kecilnya yang dihabiskan selama beberapa tahun di Singapura.

Prabowo menyampaikan kepada PM Wong bahwa ia memiliki kenangan indah di Singapura. Ia bahkan menyaksikan hari-hari awal kemerdekaan Singapura dan pertumbuhan pesat negara tersebut. Kenangan ini memberikan sentuhan personal dalam hubungan antara kedua pemimpin dan negara.

Prabowo secara jujur mengungkapkan kekagumannya terhadap keberhasilan Singapura. Ia terutama memuji kepemimpinan dan kenegarawanan para pemimpin awal Singapura yang berhasil membawa negara kecil ini menjadi salah satu negara paling maju di dunia. Kekaguman ini menunjukkan apresiasi Prabowo terhadap visi dan kerja keras para pendahulu di Singapura.

Pengalaman masa kecil di Singapura ini mungkin saja turut membentuk pandangan Prabowo terhadap pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik, perencanaan jangka panjang, dan investasi pada sumber daya manusia. Melihat langsung bagaimana Singapura bertransformasi dari negara kecil menjadi pusat ekonomi dan finansial global tentu memberikan pelajaran berharga.

Prabowo merasa terhormat bisa kembali ke Singapura, bukan hanya sebagai mantan warga sementara di masa kecil, tetapi kini sebagai kepala negara sahabat. Pertemuan ini menjadi penanda penting dalam kelanjutan hubungan erat antara Indonesia dan Singapura di bawah kepemimpinan yang baru di kedua negara.

Kunjungan ini menegaskan kembali kedekatan historis dan hubungan panjang yang telah terjalin antara para pemimpin dan rakyat Indonesia dan Singapura. Hubungan yang kuat ini menjadi modal berharga untuk memperdalam kerja sama di masa depan, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, maupun keamanan.

Prabowo mengakhiri kunjungannya di Singapura dengan harapan bahwa kerja sama antara kedua negara akan terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi kemakmuran dan kesejahteraan kedua bangsa. Inspirasi yang didapat dari Singapura, terutama dalam program perumahan dan model investasi, diharapkan dapat segera diimplementasikan dan memberikan hasil yang positif bagi Indonesia.

Bagaimana pendapat Anda tentang rencana Indonesia meniru program perumahan murah dan lembaga investasi dari Singapura? Mana program lain dari Singapura yang menurut Anda menarik untuk dicontoh Indonesia? Yuk, bagikan pandanganmu di kolom komentar!

Posting Komentar