Puasa Muharram: Niat, Jadwal, dan Keutamaan yang Wajib Kamu Tahu!
Bulan Muharram punya tempat istimewa banget dalam kalender Hijriah. Kenapa? Karena Muharram itu termasuk salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan dalam Islam, selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan dan menghindari perbuatan dosa, karena pahalanya akan dilipatgandakan, begitu juga dengan dosa.
Nah, di antara banyak amalan baik yang bisa dilakukan di bulan Muharram, ada satu yang paling dianjurkan: puasa sunnah. Bahkan, puasa di bulan Muharram ini disebut-sebut sebagai puasa sunnah paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan. Ini bukan sekadar anjuran biasa, tapi ada dasar haditsnya dari Rasulullah SAW.
Hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Muslim bilang gini: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim). Hadits ini jelas banget menunjukkan betapa tingginya kedudukan puasa sunnah di bulan pertama kalender Hijriah ini.
Melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram ini jadi cara kita menunjukkan ketaatan dan cinta kepada Allah SWT. Ini juga jadi kesempatan emas buat kita mendulang pahala sebanyak-banyaknya di bulan yang mulia ini. Selain itu, memulai tahun baru Hijriah dengan ibadah puasa tentu akan memberikan keberkahan tersendiri bagi perjalanan kita di tahun mendatang.
Buat kamu yang tertarik atau berencana menjalankan puasa sunnah di bulan Muharram ini, penting banget buat tahu niatnya yang benar dan jadwal pelaksanaannya. Jangan sampai salah niat atau terlewat momen-momen utamanya. Yuk, kita kupas tuntas niat puasa Muharram dan jadwal puasa sunnah sepanjang bulan Muharram 1447 H atau yang bertepatan di tahun 2025!
Niat Puasa Sunnah di Bulan Muharram¶
Di bulan Muharram, ada beberapa jenis puasa sunnah yang bisa kita amalkan. Niatnya pun sedikit berbeda tergantung puasa apa yang mau kita jalankan. Puasa ini bisa dimulai dari hari pertama Muharram, yaitu tanggal 1 Muharram, yang sering jadi pilihan untuk mengawali tahun baru Hijriah dengan amalan baik.
Selain puasa di awal bulan, ada dua puasa yang paling populer dan dianjurkan: puasa Tasua dan puasa Asyura. Puasa Tasua dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Banyak ulama juga menyarankan untuk berpuasa sehari setelah Asyura, yaitu tanggal 11 Muharram, sebagai pelengkap dan pembeda dari tradisi Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10.
Tidak hanya itu, di bulan Muharram kita juga bisa tetap melaksanakan puasa-puasa sunnah rutin lainnya, seperti puasa Ayyamul Bidh dan puasa Senin Kamis. Puasa Ayyamul Bidh itu puasa sunnah yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, saat bulan purnama bersinar terang. Sementara puasa Senin Kamis adalah puasa yang rutin dikerjakan setiap pekan. Semua puasa sunnah ini punya keutamaannya masing-masing dan bisa banget kita amalkan di bulan Muharram.
Sama seperti ibadah lainnya, puasa sunnah ini juga sah jika diawali dengan niat yang benar. Niat puasa itu diucapkan dalam hati, tapi melafalkannya juga dianjurkan untuk memantapkan. Niat ini dilakukan sebelum terbit fajar. Berikut ini bacaan niat untuk berbagai puasa sunnah yang bisa kamu lakukan di bulan Muharram.
1. Niat Puasa 1 Muharram¶
Puasa di hari pertama Muharram adalah salah satu cara baik untuk membuka lembaran tahun baru Hijriah. Niat puasa ini mencakup niat puasa sunnah di bulan Muharram secara umum. Lafalnya cukup sederhana, menunjukkan niat berpuasa di bulan Muharram.
Bacaan niatnya adalah:
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ الشَّÙ‡ْرِ الْÙ…ُØَرَّÙ…ِ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Arab Latin: Nawaitu shauma-sy-syahri-l-muharrami sunnata-lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya berniat puasa bulan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”
Niat ini bisa kamu lafalkan atau cukup hadirkan dalam hati pada malam hari sebelum fajar terbit. Puasa ini bisa menjadi permulaan yang penuh berkah untuk memulai tahun.
2. Niat Puasa Tasua (9 Muharram)¶
Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Anjuran puasa Tasua ini muncul karena Rasulullah SAW berkeinginan untuk membedakan puasa Asyura yang dilakukan kaum Yahudi. Beliau bersabda, “Jika aku masih hidup sampai tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” Namun, beliau wafat sebelum tahun berikutnya tiba. Maka, para ulama menganjurkan puasa Tasua sebagai sunnah untuk mengikuti niat Rasulullah SAW dan sebagai pendamping puasa Asyura.
Bacaan niat puasa Tasua adalah:
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ تَاسُوعَاءَ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰.
Arab Latin: Naiwaitu shauma tasu’aa-i sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.”
Puasa Tasua ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan sebelum puasa Asyura, sebagai bentuk kehati-hatian jika terjadi perbedaan penetapan awal bulan, dan juga sebagai pembeda dengan kaum Yahudi, serta untuk mendapatkan pahala tambahan.
3. Niat Puasa Asyura (10 Muharram)¶
Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram adalah puasa yang memiliki keutamaan paling besar di bulan Muharram. Keutamaan puasa ini sangat luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Ini berdasarkan hadits dari Abu Qatadah ra, bahwa Nabi SAW bersabda tentang puasa hari Asyura, “Aku berharap kepada Allah, puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Hari Asyura juga merupakan hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun dengan membelah Laut Merah. Nabi Musa AS berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur kepada Allah, dan kaum Yahudi juga berpuasa. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini, namun juga disunnahkan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya untuk membedakan diri dari ibadah kaum Yahudi.
Bacaan niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ عَاشُورَاءَ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰.
Arab Latin: Naiwaitu shauma ‘aasyura sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”
Niat ini bisa kamu mantapkan pada malam hari sebelum tanggal 10 Muharram. Keutamaan penghapus dosa setahun ini menjadikan puasa Asyura sangat sayang jika dilewatkan.
4. Niat Puasa 11 Muharram¶
Sebagian ulama menganjurkan puasa pada tanggal 11 Muharram sebagai tammim (penyempurna) puasa Asyura atau sebagai ihtiyath (kehati-hatian) jika ada perbedaan penentuan awal bulan. Puasa pada hari ini juga didasarkan pada anjuran untuk berpuasa sehari sebelum atau sehari setelah Asyura untuk menyelisihi kaum Yahudi. Jika tidak bisa berpuasa Tasua (9 Muharram), maka puasa 11 Muharram bisa menjadi pilihan untuk dipasangkan dengan puasa Asyura (10 Muharram).
Niat untuk puasa 11 Muharram ini bisa menggunakan niat puasa sunnah Muharram secara umum, karena puasa ini masih dalam rangkaian bulan Muharram.
Bacaan niatnya sama seperti niat puasa 1 Muharram:
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ الشَّÙ‡ْرِ الْÙ…ُØَرَّÙ…ِ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Arab Latin: Nawaitu shauma-sy-syahri-l-muharrami sunnata-lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya berniat puasa bulan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”
Melaksanakan puasa ini melengkapi rangkaian puasa Asyura dan menambah catatan amal kebaikan kita di bulan yang mulia.
5. Niat Puasa Ayyamul Bidh¶
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang rutin dilakukan setiap pertengahan bulan Hijriah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Puasa ini juga punya keutamaan besar, yaitu seperti berpuasa selama setahun penuh jika dilakukan setiap bulan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa ini. Di bulan Muharram, puasa Ayyamul Bidh tetap bisa kita amalkan.
Niat untuk puasa Ayyamul Bidh adalah:
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ Ø£َÙŠَّامِ الْبِيضِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaami-l-baidhi sunnata-lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya berniat puasa pada hari-hari terang sunah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Ayyamul Bidh ini bisa menjadi tambahan ibadah puasa di bulan Muharram, selain puasa-puasa khusus Muharram seperti Tasua dan Asyura. Menggabungkan beberapa jenis puasa sunnah di bulan ini tentu akan semakin melipatgandakan pahala.
6. Niat Puasa Senin Kamis¶
Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah rutin yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW sendiri sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab bahwa pada hari Senin, beliau dilahirkan dan diutus sebagai Rasul, dan pada hari Kamis, amal perbuatan manusia diangkat ke hadapan Allah. Puasa pada hari tersebut diharapkan menjadi pemberat timbangan amal baik kita saat dihadapkan kepada Allah.
Di bulan Muharram, kita tetap bisa dan sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Senin Kamis ini. Puasa ini bisa melengkapi puasa-puasa sunnah khusus Muharram lainnya.
Berikut ini bacaan niat puasa Senin Kamis:
Niat Puasa Senin
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ ÙŠَÙˆْÙ…ِ الِاثْÙ†َÙŠْÙ†ِ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat puasa hari Senin sunnah karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Kamis
Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ ÙŠَÙˆْÙ…ِ الْØ®َÙ…ِيسِ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„ّٰÙ‡ِ تَعَالَÙ‰
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumal khamiisi sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat puasa hari Kamis sunnah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Senin Kamis ini fleksibel dan bisa kamu lakukan setiap pekan sepanjang bulan Muharram, menambah pundi-pundi pahala di bulan yang mulia.
Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Muharram 2025¶
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan awal bulan Muharram 1447 H. Berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang dirilis Kemenag, tanggal 1 Muharram 1447 H akan jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Dengan ditetapkannya awal bulan ini, kita bisa menyusun jadwal puasa sunnah yang bisa diamalkan.
Perlu diingat, jadwal ini didasarkan pada kalender Kemenag. Terkadang bisa ada perbedaan satu hari tergantung metode penetapan awal bulan yang digunakan (rukyah atau hisab) oleh berbagai organisasi Islam. Namun, biasanya pemerintah menjadi rujukan utama. Jadi, siapkan diri kamu berdasarkan jadwal ini.
Berikut ini adalah perkiraan jadwal lengkap puasa sunnah yang bisa kamu lakukan di bulan Muharram 1447 H/2025:
- Puasa 1 Muharram 1447 H: Jumat, 27 Juni 2025. Puasa di hari pertama tahun baru Hijriah.
- Puasa Tasua (9 Muharram): Sabtu, 5 Juli 2025. Sehari sebelum puasa Asyura, sangat dianjurkan.
- Puasa Asyura (10 Muharram): Minggu, 6 Juli 2025. Puasa utama di bulan Muharram dengan keutamaan menghapus dosa setahun lalu.
- Puasa 11 Muharram: Senin, 7 Juli 2025. Dianjurkan sebagai pelengkap puasa Asyura atau jika tidak berpuasa Tasua. Perlu dicatat, tanggal 11 Muharram 1447 H jatuh pada hari Senin, jadi puasa ini bisa juga digabung niatnya dengan puasa Senin.
Selain puasa-puasa spesifik Muharram di atas, kamu juga bisa mengamalkan puasa Ayyamul Bidh dan puasa Senin Kamis. Berikut jadwalnya di bulan Muharram 2025:
- Puasa Ayyamul Bidh Muharram 1447 H:
- 13 Muharram 1447 H: Rabu, 9 Juli 2025
- 14 Muharram 1447 H: Kamis, 10 Juli 2025 (Hari Kamis, bisa digabung niatnya dengan puasa Kamis)
- 15 Muharram 1447 H: Jumat, 11 Juli 2025
- Puasa Senin dan Kamis di Bulan Muharram 1447 H:
- 4 Muharram 1447 H: Senin, 30 Juni 2025
- 7 Muharram 1447 H: Kamis, 3 Juli 2025
- 11 Muharram 1447 H: Senin, 7 Juli 2025 (Bisa digabung niatnya dengan puasa 11 Muharram)
- 14 Muharram 1447 H: Kamis, 10 Juli 2025 (Bisa digabung niatnya dengan puasa Ayyamul Bidh)
- 18 Muharram 1447 H: Senin, 14 Juli 2025
- 21 Muharram 1447 H: Kamis, 17 Juli 2025
- 25 Muharram 1447 H: Senin, 21 Juli 2025
- 28 Muharram 1447 H: Kamis, 24 Juli 2025
Kamu bisa memilih puasa mana saja yang ingin kamu lakukan atau mengamalkannya semua jika sanggup. Puasa Senin dan Kamis serta Ayyamul Bidh bisa dilakukan di minggu-minggu yang tidak berbarengan dengan puasa Tasua dan Asyura. Misalnya, kamu bisa berpuasa 1, 9, 10, 11 Muharram, lalu melanjutkannya dengan Ayyamul Bidh di tanggal 13, 14, 15, dan puasa Senin Kamis di pekan-pekan berikutnya yang masuk dalam bulan Muharram.
Keutamaan Puasa Muharram¶
Seperti yang sudah disebutkan, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang sangat besar. Hadits dari Abu Hurairah yang menyebutnya sebagai puasa paling utama setelah Ramadhan sudah cukup menjadi motivasi kuat. Keutamaan ini bersifat umum untuk seluruh hari di bulan Muharram, meskipun ada hari-hari tertentu seperti Tasua dan Asyura yang punya keutamaan spesifik.
Puasa Asyura (10 Muharram) secara spesifik memiliki keutamaan menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu. Ini adalah pengampunan dosa yang luar biasa, hanya dengan berpuasa sehari. Tentu saja, ini tidak termasuk dosa besar, yang memerlukan taubat nashuha (taubat yang sungguh-sungguh). Namun, pengampunan dosa setahun ini menunjukkan betapa murah hati-Nya Allah SWT kepada hamba-Nya yang mau beribadah.
Puasa Tasua (9 Muharram) dianjurkan sebagai pendamping Asyura. Menggabungkan puasa 9 dan 10 Muharram (atau 10 dan 11 Muharram) itu lebih utama daripada hanya berpuasa pada tanggal 10 saja. Ini juga sesuai dengan ajaran Islam yang selalu mengajarkan mukhalafah (pembeda) dengan tradisi umat lain, dalam hal ini kaum Yahudi yang hanya berpuasa di tanggal 10 Muharram.
Selain puasa Tasua dan Asyura, puasa di hari-hari lain di bulan Muharram secara umum juga memiliki keutamaan sebagai puasa di bulan haram. Beramal saleh di bulan haram, termasuk puasa, akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Ini menjadikan setiap hari di bulan Muharram kesempatan untuk meraih keberkahan dan pahala.
Puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram juga memiliki keutamaan seperti berpuasa setahun penuh jika dilakukan secara rutin setiap bulan. Sementara puasa Senin Kamis memiliki keutamaan diangkatnya amal perbuatan. Jadi, dengan menggabungkan berbagai puasa sunnah ini di bulan Muharram, kita bisa meraih banyak sekali keutamaan dan pahala yang berlimpah.
Melaksanakan puasa-puasa sunnah ini juga merupakan bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan, termasuk nikmat umur panjang sehingga bisa bertemu kembali dengan bulan Muharram. Puasa juga melatih kesabaran, kedisiplinan, dan empati terhadap mereka yang kurang beruntung.
Secara spiritual, berpuasa di awal tahun Hijriah juga bisa menjadi momen muhasabah (introspeksi diri) atas amalan di tahun sebelumnya dan azam (tekad kuat) untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru. Memulai tahun dengan ibadah akan memberikan energi positif dan keberkahan dalam menjalani hari-hari berikutnya.
Tips Menjalankan Puasa Sunnah Muharram¶
Agar puasa sunnah Muharram kamu berjalan lancar dan penuh berkah, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
- Mantapkan Niat: Pastikan kamu sudah berniat puasa di malam hari sebelum fajar, sesuai dengan jenis puasa yang akan dijalani. Niat adalah pondasi utama ibadah.
- Santap Sahur: Jangan lewatkan sahur, meskipun itu puasa sunnah. Sahur memberikan energi dan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda, “Bersahurlah, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Segerakan Berbuka: Jika waktu berbuka telah tiba, segerakanlah berbuka. Jangan menunda-nunda. Berbuka dengan kurma dan air adalah sunnah Nabi.
- Perbanyak Amal Saleh Lain: Selain puasa, bulan Muharram juga waktu yang tepat untuk memperbanyak amal saleh lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, berdzikir, dan berdoa.
- Jaga Lisan dan Perilaku: Saat berpuasa, usahakan menjaga lisan dan perilaku dari hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa, seperti berkata kotor, ghibah (menggunjing), atau bertengkar. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan diri dari perbuatan dosa.
- Berdoa saat Berbuka: Momen berbuka puasa adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Manfaatkan waktu ini untuk memohon ampunan, rezeki, kesehatan, dan segala kebaikan di dunia maupun akhirat.
- Rencanakan Jadwal: Jika kamu berencana menjalankan beberapa puasa sunnah di bulan Muharram, seperti Tasua, Asyura, dan Ayyamul Bidh, rencanakan jadwalmu dengan baik agar tidak terlewat.
Menjalankan puasa sunnah Muharram adalah kesempatan emas yang datang setahun sekali. Jangan lewatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang berlimpah. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keistiqamahan untuk melaksanakannya.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai niat, jadwal, dan keutamaan puasa sunnah di bulan Muharram 1447 H/2025. Semoga informasi ini bermanfaat dan memotivasi kita semua untuk memperbanyak ibadah di bulan yang mulia ini.
Bagaimana, sudah siap menyambut bulan Muharram dan menjalankan puasa sunnahnya? Yuk, bagikan artikel ini ke teman dan keluarga kamu biar mereka juga tahu! Kalau ada pertanyaan atau pengalaman seputar puasa Muharram, jangan ragu tulis di kolom komentar di bawah ya!
Posting Komentar