Puasa Zulhijah Hari Senin: Boleh Gak Sih? Ini Penjelasannya!

Table of Contents

Puasa Zulhijah Hari Senin

Hai teman-teman semua! Bulan Zulhijah sudah di depan mata nih. Ini adalah salah satu bulan yang paling mulia dalam kalender Hijriah, lho. Di bulan ini, ada banyak banget kesempatan buat kita meraih pahala besar melalui berbagai ibadah. Salah satu ibadah sunah yang paling dianjurkan adalah puasa di sepuluh hari pertama Zulhijah.

Nah, sering muncul pertanyaan, gimana kalau hari puasa Zulhijah ini pas banget sama hari Senin atau Kamis? Kan kita tahu ya, puasa Senin Kamis juga punya keutamaan tersendiri. Apakah boleh digabung niatnya? Yuk, kita bahas tuntas biar makin mantap ibadahnya!

Keistimewaan Bulan Zulhijah dan Hari Senin

Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada baiknya kita ingat lagi kenapa bulan Zulhijah, khususnya sepuluh hari pertamanya, itu spesial banget. Allah SWT sangat mencintai amal saleh yang dilakukan di hari-hari ini. Saking istimewanya, amal ibadah apa pun, termasuk puasa, nilainya bisa berlipat ganda dibandingkan di waktu lain.

Selain itu, hari Senin dan Kamis juga punya keutamaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa di hari-hari ini. Beliau menyebutkan bahwa amal perbuatan kita dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Puasa pada hari tersebut menjadi salah satu bentuk persiapan diri agar laporan amal kita dalam keadaan terbaik.

Puasa Zulhijah di Hari Senin: Menggabungkan Dua Kebaikan

Bayangkan, kamu berpuasa di bulan yang mulia (Zulhijah), pada hari yang juga mulia (Senin). Ini seperti mendapat double combo kebaikan, kan? Pertanyaannya, sah gak sih kalau niat puasa Zulhijah digabung dengan niat puasa Senin?

Jawabannya: Boleh banget! Bahkan, para ulama menganjurkan kita untuk menggabungkan niat puasa sunah yang kebetulan jatuh pada hari yang sama. Ini bukan cuma sah, tapi juga bisa mendatangkan pahala dari kedua niat tersebut sekaligus. Ibaratnya, kamu sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Dasar Hukum Menggabungkan Niat Puasa Sunah

Prinsip menggabungkan niat dalam ibadah sunah ini punya landasan dalam fiqh. Ketika ada dua ibadah sunah yang kebetulan bertemu atau bertepatan di satu waktu, kita bisa menggabungkan niat untuk keduanya. Contoh klasik yang sering diberikan ulama adalah ketika puasa hari Arafah (9 Zulhijah) atau puasa Asyura (10 Muharram) jatuh pada hari Senin atau Kamis.

Dalam kitab-kitab fiqh, seperti yang dikutip dari I’anatut Thalibin, dijelaskan bahwa sangat dianjurkan untuk berpuasa di hari tersebut demi meraih keutamaan dari kedua sebabnya. Jika diniatkan untuk keduanya, maka pahalanya pun bisa didapat dari kedua sisi. Analogi lainnya adalah sedekah kepada kerabat dekat. Ini dihitung sebagai sedekah (amal baik secara umum) sekaligus menyambung silaturahim (amal baik spesifik kepada kerabat), sehingga pahalanya berlipat.

Jadi, ketika kamu berpuasa di hari Senin yang merupakan bagian dari sepuluh hari pertama Zulhijah, kamu bisa niat puasa Zulhijah sekaligus puasa Senin. Niat puasa Senin karena hari itu mulia sebagai hari Senin (dilaporkannya amal, hari lahir Nabi, dll.), dan niat puasa Zulhijah karena hari itu adalah bagian dari Ayyamul ‘Asyr yang sangat dicintai Allah. Keren, kan?

Keutamaan Puasa Hari Senin dan Kamis Lebih Dalam

Mari kita lihat lebih dekat kenapa puasa Senin dan Kamis itu dianjurkan banget, di luar bertepatan dengan Zulhijah. Rasulullah SAW sering berpuasa di kedua hari ini. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab:

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim)

Selain itu, ada juga hadis yang menyebutkan:

“Amal-amal perbuatan itu diangkat (dilaporkan) pada hari Senin dan Kamis. Maka aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Dari sini jelas bahwa puasa Senin dan Kamis adalah amalan rutin Rasulullah SAW dan menjadi momen di mana amal kita diperiksa. Melaksanakannya di bulan Zulhijah yang sudah mulia akan menambah tumpukan pahala kita. Ini kesempatan emas yang sayang dilewatkan!

Memaksimalkan Ibadah di Sepuluh Hari Pertama Zulhijah

Fokus utama puasa sunah di bulan Zulhijah adalah pada sembilan hari pertama. Puasa pada tanggal 1 sampai 7 Zulhijah memiliki keutamaan umum sebagai bagian dari Ayyamul ‘Asyr. Sementara itu, puasa pada tanggal 8 Zulhijah (hari Tarwiyah) dan 9 Zulhijah (hari Arafah) memiliki keutamaan khusus yang lebih besar lagi.

  • Puasa Hari Tarwiyah (8 Zulhijah): Dinamakan Tarwiyah karena pada hari ini para jamaah haji mulai tarwiyah atau mengambil bekal air Zamzam di Makkah untuk perjalanan ke Arafah. Puasa pada hari ini dikatakan dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
  • Puasa Hari Arafah (9 Zulhijah): Ini adalah puncaknya! Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Arafah. Keutamaannya luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (setahun yang lalu dan setahun yang akan datang).

Jika salah satu hari mulia ini, misalnya hari Arafah, kebetulan jatuh pada hari Senin, maka kamu bisa niat puasa Arafah sekaligus puasa Senin. Subhanallah, betapa besar karunia Allah yang memberikan kesempatan beribadah dengan pahala berlipat seperti ini.

Kapan dan Bagaimana Niat Puasa Sunah Dilakukan?

Salah satu kemudahan dalam puasa sunah adalah niatnya tidak seketat puasa wajib seperti Ramadan. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di malam hari sebelum fajar, atau bahkan di siang hari selama kamu belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sejak subuh. Namun, tentu saja, lebih afdal jika niat dilakukan sejak malam hari.

Untuk menggabungkan niat puasa Zulhijah dan puasa Senin, kamu cukup hadirkan dalam hati bahwa kamu berpuasa untuk kedua tujuan tersebut. Pelafalan niat dalam bahasa Arab seperti yang dicontohkan di bawah ini bukanlah syarat mutlak sahnya puasa, tapi bisa membantu menguatkan niat di dalam hati.

Berikut adalah contoh lafal niat yang bisa kamu gunakan, sesuaikan dengan hari dan niat yang kamu gabungkan:

Hari Puasa Niat dalam Hati (Contoh Lafal Arab) Arti Lafal Niat
Zulhijah & Senin Nawaitu shauma yaumil itsnaini wa syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala. “Saya niat puasa hari Senin dan puasa bulan Zulhijah, sunah karena Allah Ta’ala.”
Zulhijah & Kamis Nawaitu shauma yaumil khamis wa syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala. “Saya niat puasa hari Kamis dan puasa bulan Zulhijah, sunah karena Allah Ta’ala.”
Harian 1-7 Zulhijah Nawaitu shauma hādzal yaumi 'an adā'i syahri dzil hijjah sunnatan lillāhi ta'ālā. “Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah hari ini karena Allah Ta’ala.”
Hari Tarwiyah (8 Zul.) Nawaitu shauma hādzal yaumi 'an adā'i tarwiyata sunnatan lillāhi ta'ālā. “Saya niat puasa sunah Tarwiyah hari ini karena Allah Ta’ala.”
Hari Arafah (9 Zul.) Nawaitu shauma hādzal yaumi 'an adā'i 'arafata sunnatan lillāhi ta'ālā. “Saya niat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah Ta’ala.”

Perlu diingat, cukup hadirkan niat itu di hati ya. Kalau mau dilafalkan juga boleh sebagai penguat. Yang penting adalah kesadaran dalam hati bahwa kamu berpuasa pada hari tersebut dengan tujuan meraih keutamaan puasa Zulhijah dan puasa Senin/Kamis.

Siapa Saja yang Dianjurkan Berpuasa?

Puasa sunah Zulhijah, Senin, dan Kamis ini dianjurkan bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal, serta tidak memiliki halangan syar’i untuk berpuasa. Halangan syar’i yang dimaksud misalnya:

  • Sakit yang memberatkan.
  • Sedang dalam perjalanan (musafir) yang memenuhi syarat.
  • Wanita yang sedang haid atau nifas.
  • Wanita hamil atau menyusui yang khawatir akan kondisi diri atau bayinya.

Bagi mereka yang berhalangan, jangan berkecil hati. Masih banyak amalan lain di sepuluh hari pertama Zulhijah yang bisa dilakukan, seperti memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, shalat sunah, dan lainnya. Intinya, jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Ringkasan dan Ajakan

Jadi, kesimpulannya, puasa Zulhijah yang bertepatan dengan hari Senin atau Kamis itu bukan cuma boleh, tapi sangat dianjurkan. Kamu bisa menggabungkan niat untuk kedua puasa sunah tersebut dan insya Allah akan mendapatkan pahala dari keduanya. Ini adalah cara cerdas untuk memaksimalkan waktu dan meraih keutamaan berlipat ganda di bulan yang mulia ini.

Jangan ragu lagi ya! Manfaatkan hari-hari istimewa di bulan Zulhijah yang bertepatan dengan Senin atau Kamis ini untuk menabung pahala sebanyak-banyaknya. Semoga Allah menerima setiap amal ibadah kita.

Nah, bagaimana pendapatmu tentang puasa gabungan ini? Atau mungkin kamu punya pengalaman menarik saat menjalankan puasa di bulan Zulhijah? Yuk, bagikan di kolom komentar!

Posting Komentar