Sekolah Penerima BOS Kinerja, Wajib Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam Ini!

Daftar Isi

Sekolah Penerima BOS Kinerja, Wajib Ikut Pelatihan Pembelajaran Mendalam Ini!

Ada kabar seru nih buat sekolah-sekolah di Indonesia! Tahun ini, ada program pelatihan kece badai namanya Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang jadi sasaran wajib buat sekolah-sekolah tertentu. Ini bukan cuma pelatihan biasa, tapi juga jadi tantangan baru buat siap-siap menghadapi era Kurikulum Merdeka yang makin maju dan penuh teknologi.

Dulunya, pelatihan kayak gini tuh diurus dan dibiayai langsung sama pemerintah pusat. Enak, ya, semua ditanggung! Tapi sekarang, ada sedikit twist. Biaya pelatihannya digeser, alias diambil dari dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) alias BOS sekolah. Jadi, sekolah yang ditunjuk mesti nyisihin duit BOS mereka sendiri buat ikut pelatihan ini, meskipun sumber duit BOS-nya ya tetap dari APBN. Agak beda kan skemanya? Ini tantangan nih buat sekolah dalam mengelola anggaran mereka biar tetap bisa ikut program penting dari pemerintah.

Siapa Saja yang Wajib Ikut Pelatihan Ini?

Nah, enggak semua sekolah jadi sasaran program Pelatihan PM dan KKA tahun ini. Ada kriteria khusus yang bikin sekolah jadi “wajib militer” ikut pelatihan ini. Kriteria pertama, sekolah itu adalah penerima dana BOS Kinerja. Keren kan dapat BOS Kinerja? Artinya sekolahmu dianggap berprestasi dalam aspek tertentu. Jadi, ini semacam “hadiah” plus tugas tambahan buat terus ningkatin kualitas.

Kriteria kedua, kalaupun sekolahmu enggak dapat BOS Kinerja, tapi jumlah siswanya minimal 400 orang. Wah, ini sih sekolah-sekolah besar yang jumlah muridnya seabrek. Mungkin pertimbangannya, sekolah besar punya potensi dampak yang lebih luas kalau gurunya melek Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial.

Intinya, kalau sekolahmu masuk salah satu dari dua kriteria ini, siap-siap ya! Kalian WAJIB banget mendaftarkan guru dan kepala sekolah kalian buat ikut pelatihan ini lewat Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) atau Balai Guru Penggerak (BGP) setempat yang kini namanya jadi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) atau disingkat BGTK, bukan ngadain pelatihan mandiri. Ini penting biar pelaksanaannya terkoordinasi dan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

Pentingnya Pelatihan Pembelajaran Mendalam dan KKA di Era Kurikulum Merdeka

Kenapa sih pelatihan ini penting banget sampe jadi wajib? Gini lho, zaman sekarang tuh pendidikan berkembang cepat banget. Kurikulum Merdeka ngajak kita buat lebih fokus ke kompetensi murid, project based learning, dan pembelajaran yang bener-bener “ngena” di hati murid. Di saat yang sama, teknologi juga merambah ke mana-mana, termasuk sekolah. Munculah istilah Kecerdasan Artifisial atau AI yang lagi hype banget.

Nah, Pembelajaran Mendalam (PM) itu bukan sekadar ngajar biasa. PM itu tentang gimana caranya siswa bisa memahami materi pelajaran secara bener-bener dalam, ngaitin satu konsep sama konsep lain, berpikir kritis, dan bisa ngaplikasiin pengetahuannya di kehidupan nyata. Enggak cuma hafal materi, tapi bener-bener ngerti kenapa dan bagaimana. Ini cocok banget sama ruh Kurikulum Merdeka yang pengen bikin siswa jadi pembelajar seumur hidup.

Di sisi lain, Kecerdasan Artifisial (KKA) atau AI itu potensi besar buat bantu guru dan siswa. AI bisa bantu personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan tiap siswa, otomatisasi tugas-tugas administrasi guru, analisis data perkembangan belajar siswa, bahkan bantu siswa bikin konten kreatif. Bayangin, guru bisa lebih fokus ngajar dan ngasih coaching ke siswa karena tugas-tugas repetitif udah dibantu AI. Siswa juga bisa dapet pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal.


Integrasi PM dan KKA dalam Pembelajaran

Menggabungkan Pembelajaran Mendalam dengan sentuhan Kecerdasan Artifisial bisa jadi game changer di sekolah. Guru yang paham PM bisa merancang aktivitas belajar yang bikin siswa deeply engaged sama materi. Ditambah KKA, proses belajar bisa makin efisien dan efektif. Misalnya, guru pakai platform adaptif berbasis AI yang bisa ngasih soal latihan sesuai level pemahaman siswa, atau pakai tool AI buat analisis hasil kerja kelompok siswa, ngasih feedback cepat, atau bahkan bantu guru nyiapin bahan ajar yang kaya dan relevan.


Kenapa Guru dan Kepala Sekolah Wajib Melek Teknologi?

Pelatihan ini secara spesifik nyasar guru dan kepala sekolah. Kenapa? Karena merekalah garda terdepan di sekolah. Guru yang akan langsung mengimplementasikan konsep PM dan KKA di kelas. Kepala sekolah yang akan jadi pemimpin perubahan, ngasih dukungan, dan nyiptain ekosistem di sekolah biar implementasi PM dan KKA berjalan lancar. Mereka butuh punya literasi digital yang kuat dan pemahaman yang memadai tentang kedua konsep ini supaya bisa mentransformasi proses belajar mengajar di sekolah mereka. Jadi, pelatihan ini investasi penting buat masa depan pendidikan kita.


Panduan Pendaftaran Pelatihan PM dan KKA

Oke, sekarang bagian teknisnya. Gimana cara daftarnya? Pemerintah udah nyiapin portal khusus buat pendaftaran ini. Jadi, jangan sampai salah alamat ya!


1. Pastikan Akses Portal Resmi

Pendaftaran pelatihan Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial ini dilakukan secara online melalui satu pintu utama. Alamatnya ada di https://codingkaa.belajar.id. Mungkin beberapa dari kalian familiar sama alamat ini karena sebelumnya memang dipake buat pelatihan Coding dan KKA. Nah, sekarang portal ini juga jadi tempat resmi buat daftar pelatihan Pembelajaran Mendalam.

Begitu kamu masuk ke halaman utama portal tersebut, cari tombol atau menu yang bertuliskan “Daftar Sekarang” atau yang sejenisnya. Klik tombol tersebut untuk memulai proses pendaftaran. Tampilan portal ini mungkin bisa berubah sewaktu-waktu, tapi intinya pasti ada tombol yang jelas untuk memulai pendaftaran program pelatihan.


2. Login atau Buat Akun (Jika Diperlukan)

Setelah klik “Daftar Sekarang”, kemungkinan besar kamu akan diarahkan ke halaman login atau registrasi. Biasanya, portal pemerintah yang terkait dengan pendidikan itu terintegrasi dengan akun belajar.id. Jadi, siapkan akun belajar.id sekolah atau akun yang relevan ya. Masukkan username dan password akun belajar.id kamu.

Jika ini pertama kalinya sekolah atau perwakilan sekolah mengakses portal ini untuk pendaftaran pelatihan, mungkin perlu verifikasi data awal atau melengkapi profil sekolah. Ikuti instruksi yang ada di layar. Pastikan data sekolah seperti NPSN, nama sekolah, alamat, dan data lain yang diminta sudah benar dan terisi lengkap. Data yang akurat penting banget biar proses selanjutnya lancar.


3. Pilih Jenis Pelatihan

Setelah berhasil login, kamu akan masuk ke dashboard atau halaman utama pendaftaran. Di sini, kemungkinan besar kamu akan melihat pilihan jenis-jenis pelatihan yang tersedia. Karena portal ini awalnya untuk Coding dan KKA, dan sekarang ditambah PM, pastikan kamu memilih opsi Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) atau Pelatihan Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial (PM & KKA). Hati-hati jangan sampai salah pilih ya, karena fokus pelatihan ini adalah di konsep Pembelajaran Mendalam.

Mungkin juga ada informasi singkat tentang durasi pelatihan, format (online/blended), atau target peserta di halaman ini. Baca baik-baik informasinya sebelum melanjutkan.


4. Masukkan Data Sekolah dan Konfirmasi Kelayakan

Sistem mungkin akan otomatis menarik data sekolah kamu berdasarkan akun belajar.id yang digunakan. Verifikasi kembali data tersebut. Di tahap ini juga, sistem kemungkinan akan melakukan validasi apakah sekolah kamu memenuhi kriteria sebagai sasaran wajib pelatihan (penerima BOS Kinerja atau jumlah siswa minimal 400).

Jika data sekolah sudah sesuai dan sekolah dinyatakan memenuhi syarat, akan ada konfirmasi di layar. Ini penting sebagai bukti bahwa sekolahmu memang masuk daftar sasaran. Jika ternyata ada data yang salah atau sekolahmu merasa memenuhi syarat tapi sistem menyatakan tidak, mungkin ada mekanisme sanggahan atau kontak helpdesk yang bisa dihubungi.


5. Daftarkan Peserta Pelatihan

Ini tahap krusial! Kamu akan diminta untuk mendaftarkan nama-nama peserta dari sekolahmu yang akan mengikuti pelatihan ini. Biasanya, peserta utamanya adalah Kepala Sekolah dan beberapa perwakilan guru. Berapa jumlah guru yang bisa didaftarkan? Informasi ini seharusnya tersedia di portal atau surat edaran resmi terkait pelatihan ini. Pastikan guru yang dipilih adalah guru yang termotivasi, punya potensi jadi penggerak di sekolah, dan memang relevan dengan materi pelatihan.

Masukkan data lengkap peserta seperti nama, NUPTK (jika ada), email belajar.id, nomor HP, dan data lain yang diminta. Pastikan nama dan datanya sesuai dengan identitas resmi. Kesalahan data bisa bikin repot di belakang, misalnya saat penerbitan sertifikat.


6. Alokasikan Anggaran dari BOSP

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, biaya pelatihan ini ditanggung oleh dana BOSP sekolah. Di dalam portal pendaftaran, mungkin akan ada semacam simulasi atau konfirmasi terkait alokasi anggaran ini. Pihak sekolah harus memastikan bahwa alokasi dana BOSP untuk kegiatan pelatihan ini sudah direncanakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Ini bukan berarti sekolah harus transfer dana ke pihak penyelenggara langsung dari rekening BOS. Modelnya mungkin reimbursement atau mekanisme lain yang ditetapkan pemerintah, tapi intinya, sumber dananya dari porsi BOSP sekolah. Jadi, penting banget buat bendahara BOS dan kepala sekolah duduk bareng merencanakan ini. Pastikan alokasi ini tidak mengganggu program prioritas sekolah lainnya yang juga dibiayai BOSP. Ini tantangan manajemen finansial buat sekolah.


7. Konfirmasi Pendaftaran dan Tunggu Jadwal

Setelah semua data terisi, peserta didaftarkan, dan konfirmasi terkait alokasi BOSP dilakukan, kamu akan diminta untuk mengkonfirmasi pendaftaran secara keseluruhan. Pastikan semua data sudah benar sebelum klik tombol finalisasi atau kirim pendaftaran.

Setelah pendaftaran berhasil, kamu akan menerima notifikasi atau email konfirmasi. Biasanya, informasi detail mengenai jadwal pelaksanaan pelatihan (tanggal, waktu, platform online/lokasi offline jika blended) akan diinfokan menyusul. Pantau terus email atau cek berkala di portal pendaftaran untuk update terbaru.


8. Persiapan Teknis dan Non-Teknis

Sambil menunggu jadwal, ada baiknya sekolah dan calon peserta pelatihan melakukan persiapan. Pastikan koneksi internet memadai jika pelatihan dilakukan online. Siapkan perangkat seperti laptop atau komputer yang layak. Informasikan kepada guru yang terpilih agar mereka bisa mengatur jadwal mengajar dan tugas lainnya agar tidak terganggu selama pelatihan. Dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru lainnya juga penting agar peserta bisa fokus mengikuti pelatihan.


Tantangan dan Peluang dari Skema Baru Ini

Menggunakan dana BOSP untuk pelatihan ini punya dua sisi mata uang: tantangan dan peluang.

Tantangan:
* Manajemen Anggaran: Sekolah harus pintar-pintar membagi dana BOSP yang terbatas untuk berbagai kebutuhan, termasuk pelatihan ini. Bagaimana jika prioritas sekolah lain lebih mendesak?
* Kesiapan Guru: Tidak semua guru mungkin siap dengan konsep PM, KKA, atau bahkan teknologi. Perlu dukungan dan motivasi agar mereka bisa mengikuti pelatihan dengan baik.
* Implementasi: Tantangan terbesar setelah pelatihan adalah bagaimana mengimplementasikan pengetahuan baru ini di kelas dan lingkungan sekolah. Ini butuh komitmen jangka panjang.
* Kesinambungan: Apakah akan ada pelatihan lanjutan atau pendampingan setelah pelatihan dasar ini?

Peluang:
* Kemandirian Sekolah: Dengan mengelola dana pelatihan sendiri, sekolah didorong untuk lebih mandiri dalam merencanakan dan melaksanakan pengembangan SDM.
* Relevansi Pelatihan: Karena dibiayai BOSP, sekolah mungkin merasa lebih memiliki dan termotivasi untuk memastikan pelatihan ini benar-benar bermanfaat dan diterapkan.
* Peningkatan Kualitas Guru: Pelatihan ini kesempatan emas buat guru untuk meningkatkan kompetensi mereka di bidang yang sangat relevan dengan masa depan pendidikan.
* Transformasi Pembelajaran: Penerapan PM dan KKA bisa membawa angin segar ke ruang kelas, membuat pembelajaran lebih menarik, relevan, dan efektif bagi siswa.


Contoh Penerapan Pembelajaran Mendalam dan KKA di Sekolah

Biar kebayang, gimana sih penerapan PM dan KKA di sekolah?
* PM: Guru IPS ngajak siswa menganalisis masalah sosial di lingkungan sekitar, bukan cuma menghafal teori. Siswa melakukan riset kecil, wawancara, dan mencari solusi kreatif, lalu mempresentasikan temuan mereka. Ini Pembelajaran Mendalam karena siswa berpikir kritis, kolaborasi, dan mengaitkan materi dengan konteks nyata.
* KKA: Guru Bahasa Indonesia menggunakan grammar checker atau writing assistant berbasis AI untuk membantu siswa memperbaiki tulisan esai mereka. Siswa bisa dapat feedback instan tentang tata bahasa, pilihan kata, atau struktur kalimat. AI di sini jadi alat bantu untuk meningkatkan kualitas belajar mandiri siswa.
* Gabungan PM & KKA: Guru IPA menugaskan siswa membuat proyek penelitian tentang energi terbarukan. Siswa menggunakan tool AI untuk mencari dan menyaring informasi dari internet, menganalisis data hasil percobaan simulasi, dan membuat visualisasi temuan mereka. Proses ini mendorong PM karena siswa melakukan investigasi mendalam, dan dibantu KKA untuk efisiensi dan analisis data yang kompleks.


Penutup

Pelatihan Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial ini adalah langkah maju pemerintah dalam mempersiapkan sekolah menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21. Bagi sekolah penerima BOS Kinerja atau sekolah dengan siswa lebih dari 400, ini adalah kewajiban sekaligus kesempatan besar. Manfaatkan dana BOSP dengan bijak dan pastikan perwakilan sekolah yang ikut pelatihan benar-benar siap menyerap ilmu dan mengimplementasikannya. Transformasi pendidikan dimulai dari kesiapan guru dan kepala sekolah!

Bagaimana pendapat Anda mengenai skema pembiayaan pelatihan ini menggunakan dana BOSP? Tantangan apa yang mungkin dihadapi sekolah Anda dalam mengalokasikan anggaran ini? Yuk, bagikan pemikiran dan pengalaman Anda di kolom komentar!

Posting Komentar