SIER Dipuji Yamaha! Kawasan Industri Ideal? Ini Alasannya!
Pemerintah Provinsi Jawa Timur lagi serius banget nih nunjukin komitmennya buat jaga hubungan baik sama para investor global. Salah satu buktinya, mereka baru aja ngirim delegasi resmi buat dateng langsung ke markas besarnya Yamaha Corporation di Hamamatsu, Jepang. Keren ya, sampai jauh-jauh ke sana!
Kunjungan istimewa ini diadain pas di sela-sela partisipasi delegasi Indonesia di rangkaian acara World Expo 2025 yang bakal digelar di Osaka. Jadi sambil nyelam minum air, sekalian silaturahmi sama investor kakap. Delegasi Pemprov Jatim ini dipimpin langsung sama Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Gak sendirian, beliau didampingi juga sama Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Bapak Didik Prasetiyono.
Disambut Hangat & Dapat Apresiasi¶
Setibanya di sana, rombongan dari Jatim ini disambut hangat banget sama petinggi Yamaha Corporation. Ada Bapak Executive Officer Toshiaki Goto dan Senior General Manager Takashi Sugita yang langsung nerima mereka. Dalam obrolan yang santai tapi produktif, pihak Yamaha nyampein apresiasi setinggi-tingginya buat usaha dan kebijakan Pemprov Jatim. Menurut mereka, Pemerintah Provinsi di sini berhasil banget bikin iklim investasi yang kondusif, bisa adaptasi sama perubahan, dan juga kolaboratif. Ini penting banget buat kelancaran bisnis mereka.
Kunjungan ini dibilang momen yang penting banget, lho. Kenapa? Karena ini pertama kalinya perwakilan pemerintah daerah dari Indonesia dateng secara resmi ke markas besar Yamaha. Biasanya kan levelnya pemerintah pusat atau kementerian. Langkah Pemprov Jatim ini dinilai strategis banget dan nunjukin perhatian yang tulus dari pemerintah daerah buat para pelaku industri, apalagi investor asing kayak Yamaha ini. Jadi mereka merasa bener-bener diperhatiin.
Yamaha Nyaman Berinvestasi di Jatim¶
Bapak Toshiaki Goto sendiri langsung bilang kalau kunjungan ini bener-bener nunjukin keseriusan dan perhatian nyata dari Pemprov Jatim buat kelangsungan dan kenyamanan investasi Yamaha di Indonesia. Ini bukan cuma formalitas, tapi bukti bahwa pemerintah daerah peduli. Menurut beliau, kawasan industri PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) yang dikelola sama PT SIER itu udah jadi contoh kawasan industri yang dikelola secara profesional banget. Pengelolaannya responsif sama kebutuhan industri, gak pake ribet.
“Kami sangat menghargai lingkungan operasional yang kondusif di Jawa Timur,” kata Bapak Goto. Beliau jelasin kalau perbaikan infrastruktur di kawasan PIER, kemudahan buat komunikasi sama pengelola SIER, dan respons yang cepat banget buat kebutuhan mereka, itu semua udah bikin rasa aman dan nyaman. Rasa aman dan nyaman ini krusial buat kelangsungan investasi jangka panjang. Jadi Yamaha betah dan yakin buat terus berbisnis di sini.
Hubungan Panjang Yamaha & Indonesia¶
Bapak Goto juga ngegarisbawahi bahwa Yamaha punya hubungan yang panjang banget sama Indonesia. Bayangin aja, Yamaha itu udah beroperasi di sini selama lebih dari lima dekade! Udah lama banget kan, udah kayak saudara sendiri. Yamaha punya dua fasilitas produksi utama yang lokasinya ada di PIER, Pasuruan. Pabrik-pabrik ini kerjain produksi alat musik tiup dan speaker. Peran pabrik di PIER ini penting banget dalam jaringan manufaktur Yamaha secara global.
Sedikit cerita tentang Yamaha Corporation itu sendiri. Perusahaan ini didirikan tahun 1887 sama Torakusu Yamaha. Awalnya mereka cuma bikin organ reed aja. Tapi sekarang, udah berkembang jadi salah satu perusahaan manufaktur alat musik dan elektronik terbesar di dunia. Produk-produknya Yamaha udah terkenal banget karena kualitas dan inovasinya yang top. Keberadaan pabrik di Indonesia, terutama di PIER, nunjukin betapa strategisnya lokasi ini buat operasional global mereka.
Komitmen Pemprov Jatim: Jaga Keseimbangan¶
Di kesempatan yang sama, Bapak Wakil Gubernur Emil Dardak negasin pentingnya komunikasi yang terbuka dan fleksibel antara pemerintah sama para pelaku usaha. Menurut beliau, pemerintah harus mau dengerin dan cari solusi bareng. Beliau ngasih contoh kebijakan Pemprov Jatim pas lagi pandemi parah tahun 2020 lalu. Waktu itu, Pemprov ngatur manajemen pengendalian upah minimum. Ini tujuannya buat berpihak sama kelangsungan industri, tapi tanpa ngelupain kesejahteraan para pekerja. Jadi dicari jalan tengahnya.
“Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlangsungan usaha, dan perlindungan sosial,” kata Bapak Emil. Semangat inilah yang mereka bawa waktu kunjungan ke markas Yamaha di Hamamatsu. Intinya, Pemprov Jatim pengen nunjukin kalau mereka supportif sama bisnis, tapi juga peduli sama masyarakatnya. Keseimbangan ini yang bikin iklim investasi makin kuat dan stabil dalam jangka waktu lama. Investor jadi makin yakin buat tanam modal di Jawa Timur.
Hasil Konkret dari Pertemuan¶
Pertemuan antara delegasi Jatim dan petinggi Yamaha ini gak cuma ngobrol-ngobrol aja, tapi juga ngasilin beberapa langkah konkret buat ditindaklanjuti. Pertama, ada komitmen buat ningkatin infrastruktur di kawasan industri, terutama di PIER. Infrastruktur yang makin bagus itu penting banget buat kelancaran logistik dan operasional pabrik. Kedua, ada penjajakan kemungkinan ekspansi produksi alat musik yang punya nilai tambah lebih tinggi di Jawa Timur. Ini bisa jadi peluang bagus buat nambah lapangan kerja dan ningkatin ekonomi daerah.
Ketiga, dibentuk mekanisme komunikasi berkala antara pihak Yamaha dan Pemprov Jatim. Komunikasi ini bakal difasilitasi langsung sama SIER. Jadi kalau ada apa-apa atau perlu diskusi, jalurnya udah jelas dan gampang. Langkah-langkah ini diyakini bakal makin kuatin hubungan jangka panjang antara Yamaha dan Jawa Timur. Selain itu, ini juga bakal ningkatin daya saing kawasan industri di Jawa Timur dibanding kawasan lain. Makin banyak investor yang ngelirik Jatim nih!
SIER & Yamaha: Kolaborasi Jaga Lingkungan¶
Nah, ada momen penting lainnya nih di pertemuan itu. Direktur Utama PT SIER, Bapak Didik Prasetiyono, ikutan menandatangani kerja sama penting. Namanya GreenGuard Alliance, judulnya Yamaha – SIER Partnership for Liquid Waste Management & Safe Work Environments. Kerja sama ini ditandatangani bareng sama Presiden Direktur PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia, Bapak Hiromichi Ichimura. Ini nunjukin komitmen kedua belah pihak buat jaga lingkungan dan keselamatan kerja.
Bapak Didik Prasetiyono jelasin kalau SIER itu terus melakukan pembenahan infrastruktur di kawasan PIER. Tujuannya biar efisiensi logistik makin bagus dan operasional tenant kayak Yamaha makin nyaman. Tapi gak cuma fisik, SIER juga aktif dampingin tenant buat ngelola lingkungan secara menyeluruh. Ini termasuk ngurusin limbah cair biar gak nyemarin lingkungan. Selain itu, mereka juga fokus sama pengendalian lingkungan kerja biar aman buat semua karyawan. SIER kerjanya bareng sama Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Tenaga Kerja setempat buat mastiin semuanya sesuai aturan.
Bapak Didik, yang infonya lagi nyelesaiin studi doktoral di bidang PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) di Unair, bilang bahwa lewat pertemuan ini, SIER bareng Pemprov Jatim pengen negasin satu hal penting. Merawat investasi itu bukan cuma soal nyambut investor pas pertama dateng. Tapi yang lebih penting, itu soal hadir secara konsisten nemenin para investor selama perjalanan panjang mereka berbisnis di Jawa Timur. Pendekatan ini yang bikin investor merasa dihargai dan didukung.
Jadi, pujian Yamaha buat SIER dan kawasan PIER ini bukan main-main. Ini bukti kalau pengelolaan kawasan industri yang profesional, responsif, dan didukung sama pemerintah daerah yang suportif, itu bener-bener bisa bikin investor betah dan nyaman. Ini kabar baik buat ekonomi Jawa Timur dan nunjukin potensi besar kawasan industri di sana buat jadi magnet investasi global.
Gimana pendapat kalian tentang kunjungan ini dan pujian dari Yamaha buat SIER? Share di kolom komentar ya!
Posting Komentar