Tahun Baru Islam 1447 H Datang! Ini Doa Awal & Akhir Tahun yang Bisa Kamu Baca

Daftar Isi

Tahun Baru Islam Doa

Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat ya? Kita akan segera meninggalkan tahun Hijriah 1446 dan menyambut lembaran baru, yaitu Tahun Baru Islam 1447 H. Momen pergantian tahun dalam kalender Hijriah ini bukan sekadar pindah tanggal, tapi jadi waktu yang pas banget buat kita flashback sekaligus move on ke arah yang lebih baik.

Bulan pertama dalam kalender Hijriah, Muharram, punya makna yang sangat penting dalam sejarah Islam. Nama Muharram sendiri berarti “yang diharamkan” atau “suci”, menunjukkan betapa mulianya bulan ini. Penamaan kalender Hijriah dimulai dari peristiwa besar hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa ini bukan cuma sekadar pindah tempat, tapi menandai awal dari sebuah peradaban Islam yang besar. Jadi, setiap kali kita menyambut Tahun Baru Hijriah, sebenarnya kita sedang mengenang kembali semangat hijrah itu: semangat berpindah dari hal buruk ke hal baik, dari kegelapan menuju cahaya Islam yang lebih terang.

Menyambut Muharram: Bulan Penuh Berkah

Muharram termasuk dalam salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Islam sangat dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi perbuatan dosa. Melakukan kebaikan di bulan haram pahalanya akan dilipatgandakan, begitu juga sebaliknya dengan perbuatan dosa.

Menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1447 H di bulan Muharram ini jadi kesempatan emas buat kita semua. Ini adalah waktu yang pas buat kita setop sebentar, merenung apa saja yang sudah kita lakukan di tahun 1446 H. Apa target ibadah yang sudah tercapai? Kebaikan apa saja yang sudah kita tebar? Dan pastinya, dosa atau kesalahan apa saja yang mungkin kita perbuat? Setelah flashback, saatnya menatap ke depan dengan harapan dan niat yang baru.

Momen Refleksi dan Doa di Malam Pergantian Tahun

Tradisi di Indonesia, dan juga di banyak negara Muslim lainnya, adalah membaca doa khusus di penghujung tahun (setelah sholat Ashar menjelang Maghrib) dan di awal tahun (setelah sholat Maghrib). Doa ini menjadi simbol permohonan ampun atas dosa setahun terakhir dan permohonan kekuatan serta keberkahan untuk setahun ke depan. Membaca doa ini di malam pergantian tahun Hijriah adalah salah satu cara spiritual kita untuk menyambut tahun baru. Ini bukan kewajiban mutlak, tapi merupakan amalan baik yang dianjurkan.

Doa ini biasanya dibaca secara berjamaah di masjid atau mushola, tapi kamu juga bisa banget membacanya sendiri di rumah. Yang penting adalah keikhlasan hati dan pemahaman akan makna doa yang kita panjatkan. Doa ini mengingatkan kita bahwa segala yang terjadi di masa lalu adalah ketetapan Allah SWT, dan segala yang akan terjadi di masa depan pun berada dalam kekuasaan-Nya.

Doa Akhir Tahun: Melepas Beban Masa Lalu

Doa akhir tahun dibaca sebelum masuk waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah. Tujuannya adalah memohon ampunan atas dosa dan kelalaian yang telah dilakukan selama setahun penuh. Juga, sebagai bentuk penyesalan atas kesempatan beramal baik yang terlewatkan.

Berikut adalah bacaan Doa Akhir Tahun:

Arab:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْهِ عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنَّكَ غَفُوْرٌ لَا تُعَذِّبُ مُسْتَغْفِرًا وَقَدْ اِسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اللّٰهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Latin:
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu wa lam atub minhu wa halumta fîhi ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik fa innaka ghafûrun lâ tu‘addzibu mustaghfiran wa qadistaghfartuka faghfir lî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba fa’as’alukallâhumma yâ karîmu yâ dzal jalâli wal ikrâm an tataqabbalahû minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîmu.

Terjemahan:
“Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini yang Engkau larang—sementara aku belum bertaubat, dan Engkau bersabar atasku dengan kemurahan-Mu padahal Engkau berkuasa untuk menyiksaku, dan Engkau telah menyeru aku untuk bertaubat setelah keberanianku berbuat maksiat kepada-Mu—sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau tidak menyiksa orang yang memohon ampun. Dan sungguh aku telah memohon ampunan-Mu, maka ampunilah aku. Segala yang telah ku kerjakan di tahun ini berupa amal yang Engkau ridhai dan atasnya Engkau janjikan pahala—aku memohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Empunya Kebesaran dan Kemuliaan—kiranya Engkau berkenan menerimanya dariku, dan janganlah Engkau putuskan harapanku dari-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.”

Membaca doa ini bukan sekadar menggugurkan kewajiban (karena memang bukan wajib), tapi ini momen untuk benar-benar confess di hadapan Allah SWT. Kita mengakui dosa, kelalaian, dan keberanian kita berbuat maksiat. Tapi di saat yang sama, kita juga mengakui kemurahan dan kesabaran Allah yang luar biasa. Dia beri kita waktu, tidak langsung menghukum, dan selalu membuka pintu taubat. Doa ini adalah permohonan tulus agar Allah menghapus catatan buruk kita setahun ini.

Selain itu, doa ini juga mengingatkan kita pada amal kebaikan yang sudah kita lakukan. Kita memohon agar amal baik sekecil apapun diterima di sisi Allah. Ini menunjukkan bahwa setiap usaha kebaikan kita, sekecil apapun, sangat berharga di mata-Nya. Permohonan untuk tidak memutus harapan dari Allah adalah pengakuan bahwa hanya kepada-Nya lah kita bergantung.

Doa Awal Tahun: Membuka Lembaran Baru dengan Harapan

Setelah selesai membaca Doa Akhir Tahun dan masuk waktu Maghrib (yang berarti sudah masuk tanggal 1 Muharram), kita dianjurkan membaca Doa Awal Tahun. Doa ini berisi permohonan perlindungan dari godaan setan, kekuatan untuk beribadah, dan keberkahan dalam segala urusan di tahun yang baru.

Berikut adalah bacaan Doa Awal Tahun:

Arab:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى فَاَلِكَ الْكَرِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالِاشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Latin:
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal karîmi wa jûdikal mu‘awwal. Wa hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. Nas’alukal ‘ishmata fîhi minasy syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’i, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm yâ arhamar râhimîn.

Terjemahan:
“Ya Allah, Engkau Dzat Yang Kekal, yang terdahulu, yang awal. Dan atas anugerah-Mu yang Mulia dan kemurahan-Mu yang dijadikan sandaran. Kini tahun baru telah tiba. Aku memohon kepada-Mu penjagaan dari setan dan para walinya, pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejahatan, serta kesibukan dalam melakukan amal yang mendekatkanku kepada-Mu sedekat-dekatnya, wahai Dzat Empunya Kebesaran dan Kemuliaan, wahai Yang Paling Penyayang di antara para penyayang.”

Doa ini adalah deklarasi kita bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Kekal, yang awal dari segala sesuatu. Hanya kepada-Nyalah kita bersandar dan berharap. Dengan datangnya tahun baru, kita menyadari tantangan yang akan dihadapi. Doa ini secara spesifik memohon perlindungan dari setan dan godaannya, yang selalu berusaha menyesatkan manusia. Setan punya “wali” atau pengikut, baik dari kalangan jin maupun manusia, yang ikut serta dalam menyesatkan. Kita memohon agar dilindungi dari mereka.

Permohonan lain yang penting dalam doa ini adalah pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu kita sendiri (nafsul ammarati bis su’). Nafsu jenis ini adalah yang paling sering mendorong kita untuk berbuat keburukan. Mengalahkannya adalah perjuangan seumur hidup, dan kita butuh pertolongan Allah untuk itu. Terakhir, kita memohon agar “disibukkan” dengan amal-amal yang mendekatkan diri kepada Allah. Ini menunjukkan niat kuat untuk menjadikan tahun ini lebih produktif dalam hal ibadah dan kebaikan, bukan sekadar kesibukan duniawi semata.

Kedalaman Makna Doa Awal Tahun

Mari kita bedah sedikit lagi makna di balik Doa Awal Tahun ini. Saat kita mengatakan “Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal”, kita sedang menegaskan keimanan kita pada ke-Esaan Allah dan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Dialah Yang Kekal, yang tidak berpermulaan dan tidak berakhir, berbeda dengan makhluk-Nya yang fana. Pengakuan ini menjadi dasar kuat sebelum kita memohon sesuatu.

Frasa “Wa ‘alâ fadhlikal karîmi wa jûdikal mu‘awwal” menunjukkan bahwa harapan kita, sandaran kita, adalah pada anugerah dan kemurahan Allah semata. Bukan pada kekuatan diri sendiri, harta, jabatan, atau manusia lain. Ini adalah wujud tawakkal (berserah diri) yang benar.

“Wa hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal” adalah pengakuan bahwa kita kini berada di ambang pintu tahun yang baru. Sebuah kesadaran akan waktu yang terus berjalan, dan perlunya memanfaatkan sisa umur sebaik mungkin.

Permohonan “Nas’alukal ‘ishmata fîhi minasy syaithâni wa auliyâ’ih” sangat relevan di zaman sekarang. Godaan setan datang dalam berbagai bentuk, mulai dari kemalasan beribadah, dorongan untuk berbuat dosa, bisikan buruk, hingga pengaruh buruk dari lingkungan atau media sosial yang menjauhkan kita dari Allah. Memohon perlindungan dari setan dan pengikutnya berarti kita meminta benteng iman yang kokoh.

Memohon “wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’i” adalah pengakuan jujur bahwa musuh terbesar kita seringkali adalah diri kita sendiri, yaitu hawa nafsu yang buruk. Perjuangan melawan hawa nafsu ini lebih berat daripada melawan musuh di medan perang. Doa ini jadi senjata kita untuk memohon kekuatan dari Allah agar bisa mengendalikan diri, tidak mudah tergoda, dan istiqamah di jalan kebaikan.

Terakhir, “wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ” adalah inti dari tujuan hidup seorang Muslim: meraih kedekatan dengan Allah. Permohonan untuk “disibukkan” dengan hal yang mendekatkan diri kepada-Nya mencakup segala bentuk ibadah (sholat, puasa, zakat, sedekah, membaca Al-Qur’an), menuntut ilmu agama, berbuat kebaikan kepada sesama, menjauhi larangan-Nya, dan senantiasa mengingat-Nya dalam setiap keadaan. Ini adalah target utama kita di tahun 1447 H.

Amalan Lain di Bulan Muharram

Selain membaca doa akhir dan awal tahun, ada beberapa amalan sunnah lain yang sangat dianjurkan di bulan Muharram, terutama pada tanggal-tanggal tertentu:

  1. Puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Ashura (10 Muharram): Puasa pada hari Ashura sangat ditekankan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa pada hari Ashura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Untuk membedakan dengan praktik orang Yahudi pada masa itu, Nabi juga menganjurkan puasa pada hari sebelumnya, yaitu Tasu’a. Jadi, disunnahkan berpuasa dua hari: 9 dan 10 Muharram. Jika tidak bisa dua hari, minimal berpuasa pada hari Ashura (10 Muharram).

  2. Memperbanyak Sedekah: Berbuat kebaikan di bulan haram dilipatgandakan pahalanya. Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan.

  3. Menyantuni Anak Yatim: Ada keutamaan khusus dalam menyantuni anak yatim di bulan Muharram, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa riwayat (meskipun ada perdebatan mengenai derajat haditsnya, namun menyantuni anak yatim adalah amal yang mulia kapanpun).

  4. Memperbanyak Amal Shalih: Secara umum, meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah serta amal kebaikan di bulan Muharram adalah sangat dianjurkan.

Amalan-amalan ini menjadi pelengkap dari doa yang kita panjatkan. Doa adalah permohonan, sementara amal adalah usaha nyata kita untuk meraih ridha Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru.

Mempersiapkan Diri Secara Spiritual untuk Tahun Baru

Menyambut 1447 H bukan hanya tentang doa semata. Ini juga tentang persiapan diri secara spiritual. Bagaimana caranya?

  • Evaluasi Diri (Muhasabah): Jujur pada diri sendiri tentang apa saja kebaikan dan keburukan yang sudah kita lakukan di tahun 1446 H. Catat kekuatan dan kelemahan spiritual kita.
  • Perbaiki Hubungan dengan Allah: Perkuat sholat (tepat waktu, khusyu’), perbanyak dzikir, tilawah Al-Qur’an, dan amalan sunnah lainnya. Jadikan hubungan dengan Allah prioritas utama.
  • Perbaiki Hubungan dengan Sesama: Maafkan orang lain dan minta maaf jika ada salah. Pererat tali silaturahim dengan keluarga, kerabat, dan teman. Berbuat baiklah kepada tetangga dan masyarakat sekitar.
  • Tetapkan Target Spiritual: Jangan cuma target duniawi. Buat target spesifik untuk ibadahmu di tahun 1447 H. Misalnya: target khatam Al-Qur’an berapa kali setahun, target jumlah sholat Dhuha atau Tahajjud, target sedekah rutin, target hafalan surat/ayat tertentu, target menjauhi kebiasaan buruk tertentu.
  • Niat yang Kuat: Awali tahun baru dengan niat yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih taat dan bermanfaat. Niat ini harus terus diperbarui sepanjang tahun.

Manfaat Membaca Doa Ini

Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun memiliki banyak manfaat, baik yang bersifat spiritual maupun psikologis:

  • Mengakui Dosa dan Kekurangan: Doa akhir tahun membantu kita menyadari betapa banyak kekurangan dan dosa kita, mendorong penyesalan dan keinginan untuk bertaubat.
  • Meningkatkan Harapan dan Optimisme: Doa awal tahun memupuk harapan baru dan optimisme bahwa dengan pertolongan Allah, kita bisa melewati tantangan dan menjadi lebih baik.
  • Memohon Perlindungan: Doa awal tahun secara eksplisit memohon perlindungan dari godaan setan dan hawa nafsu, memberikan rasa aman dan kekuatan dalam menghadapi godaan.
  • Memperkuat Ketergantungan pada Allah: Kedua doa ini menekankan bahwa hanya kepada Allah kita bersandar dan berharap, mengajarkan kita tawakkal yang benar.
  • Menyusun Niat Baik: Doa awal tahun mengarahkan niat kita untuk sibuk dalam hal yang mendekatkan diri kepada Allah, membantu kita fokus pada tujuan hidup yang hakiki.
  • Mengikuti Anjuran Ulama Shalih: Membaca doa ini adalah praktik yang diajarkan oleh para ulama terdahulu sebagai salah satu cara menyambut tahun baru secara Islami.

Video Relevan

Buat kamu yang mau mendengarkan atau ikut membaca doa ini, ini ada salah satu video yang bisa kamu jadikan panduan:

Note: Ganti “contoh_id_video_doa” dengan ID video YouTube yang relevan.

Mari Sambut 1447 H dengan Penuh Makna

Tahun Baru Islam 1447 H adalah kesempatan baru yang Allah berikan kepada kita. Mari kita sambut dengan hati yang bersih, penuh penyesalan atas masa lalu, dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Baca doa akhir tahun untuk melepaskan beban, dan baca doa awal tahun untuk membuka lembaran baru dengan niat dan semangat yang kuat. Jadikan Muharram ini sebagai awal dari hijrah pribadi kita menuju ketaatan yang lebih baik. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberkahi langkah kita di tahun 1447 H ini. Aamiin.

Gimana nih persiapan kamu menyambut Tahun Baru Islam 1447 H? Ada amalan khusus yang biasa kamu lakukan? Share di kolom komentar yuk!

Posting Komentar