Anti Mainstream! Jurusan Kuliah Gaji Sultan, Saingan Minim
Memilih jurusan kuliah memang jadi salah satu keputusan besar dalam hidup. Banyak yang cari jurusan dengan prospek karier cemerlang dan gaji fantastis, tapi kadang persaingannya ketat banget. Nah, gimana kalau kita intip beberapa jurusan yang sebenarnya menawarkan gaji “sultan” tapi peminatnya justru nggak terlalu banyak alias saingannya minim? Ini dia daftar jurusan anti mainstream yang mungkin bisa jadi pilihan buat kamu!
1. Seni Rupa dan Desain (FSRD)¶
Siapa bilang jurusan seni itu cuma buat yang bakat gambar dan prospeknya nggak jelas? Justru sebaliknya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) bisa jadi tambang emas kalau kamu punya skill yang tepat. Di beberapa kampus top, jurusan ini malah jadi yang paling sepi peminat lho. Contohnya di ITB dan UB pada SNBP 2025 kemarin, peminat FSRD dan Seni Rupa Murni jumlahnya terbilang sedikit dibandingkan jurusan lain.
Meskipun sepi peminat, bukan berarti kualitasnya rendah ya. Di FSRD, kamu akan belajar seluk beluk dunia seni dan desain secara mendalam. Materinya nggak cuma menggambar atau melukis, tapi juga patung, keramik, sampai ke desain komunikasi visual, produk, interior, dan kriya. Mahasiswa FSRD dibekali keterampilan kreatif, kemampuan analisis visual, dan pemahaman berbagai media serta teknik berkarya. Kamu akan diajak mengembangkan ide-ide segar dan menerapkannya dalam berbagai proyek.
Kenapa jurusan ini sepi peminat? Mungkin banyak yang masih menganggap prospek kerjanya cuma jadi seniman murni yang pasarnya terbatas. Atau mungkin ada anggapan bahwa bakat seni itu nggak bisa dipelajari, padahal FSRD mengajarkan disiplin dan teknik yang kuat. Kurangnya informasi tentang keragaman karier di bidang ini juga bisa jadi faktor. Padahal, di era digital ini, lulusan FSRD sangat dibutuhkan!
Selain ITB dan UB, FSRD juga ada di kampus-kampus keren lainnya seperti UNS, ISBI Bandung, ISI Surakarta, dan ISI Denpasar. Kurikulumnya terus berkembang mengikuti tren industri kreatif global. Kamu nggak cuma belajar teori dan praktik di studio, tapi juga dibekali wawasan bisnis dan teknologi terkini. Pameran tugas akhir atau pameran seni lainnya sering jadi ajang unjuk gigi dan networking penting bagi mahasiswa FSRD.
Lulusan FSRD punya prospek karier yang super luas dan nggak terbatas lho. Kamu bisa jadi desainer grafis yang bikin logo dan identitas visual brand ternama, ilustrator buku atau media digital, fashion designer, desainer produk, desainer interior, sampai ke bidang yang lebih strategis seperti creative director. Gajinya juga nggak main-main. Untuk posisi awal saja, gajinya bisa mulai dari Rp 5 juta hingga belasan juta rupiah per bulan, tergantung spesialisasi, skill, dan portofolio yang kamu miliki. Semakin berpengalaman dan punya portofolio kuat, gaji seorang art director atau senior designer bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Selain karier di industri, lulusan FSRD juga bisa banget jadi freelancer atau buka studio desain sendiri. Potensi penghasilannya bisa nggak terbatas, tergantung dari jumlah klien dan proyek yang diambil. Kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru seperti AI untuk desain juga jadi nilai plus banget di dunia kerja saat ini. Jadi, kalau kamu punya passion di bidang seni dan desain, jangan ragu pilih jurusan ini. Saingannya minim, tapi potensi gajinya maksimal!
2. Mikrobiologi¶
Jurusan ini mungkin terdengar agak asing atau menyeramkan bagi sebagian orang karena berhubungan dengan makhluk super kecil yang tak terlihat, yaitu mikroorganisme. Padahal, perannya di dunia sangat krusial dan prospek kerjanya sangat cerah lho. Di UGM, program studi Mikrobiologi Pertanian masuk dalam kategori jurusan dengan peminat yang sedikit pada tahun 2024, dengan rasio peminat sekitar 1:10. Ini menunjukkan betapa minimnya persaingan untuk masuk ke jurusan ini di salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Di jurusan Mikrobiologi, kamu akan mendalami dunia mikroba, mulai dari bakteri, virus, jamur, hingga protozoa. Materinya mencakup struktur, fungsi, genetika, ekologi, dan aplikasi mikroorganisme dalam berbagai bidang. Kamu akan belajar bagaimana mikroba bisa bermanfaat bagi manusia (misalnya dalam produksi makanan, obat, atau energi) dan bagaimana mikroba yang merugikan bisa dikendalikan (misalnya patogen penyebab penyakit). Kuliah di Mikrobiologi akan banyak dihabiskan di laboratorium, melakukan eksperimen dan analisis sampel menggunakan mikroskop dan peralatan canggih lainnya.
Beberapa mata kuliah inti di Mikrobiologi antara lain Bakteriologi, Virologi, Mikologi, Imunologi, Genetika Mikroba, Biokimia Mikroba, Mikrobiologi Lingkungan, Mikrobiologi Pangan, dan Mikrobiologi Industri. Kamu akan mengembangkan kemampuan riset, analisis data, dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan mikroba. Ketelitian, kesabaran, dan minat kuat pada sains adalah kunci sukses di jurusan ini.
Kenapa Mikrobiologi kurang diminati? Mungkin karena terkesan sebagai ilmu murni yang prospek kerjanya terbatas pada peneliti atau dosen. Anggapan bahwa jurusan ini hanya berkutat dengan “kuman” dan “penyakit” juga bisa membuat orang enggan memilihnya. Padahal, aplikasi Mikrobiologi sangat luas dan relevan dengan berbagai industri modern.
Prospek karier lulusan Mikrobiologi sangat bervariasi dan dibutuhkan di banyak sektor. Kamu bisa bekerja di industri farmasi untuk pengembangan antibiotik atau vaksin, di industri bioteknologi untuk produksi enzim atau bahan kimia lain, di industri pangan untuk memastikan keamanan produk atau mengembangkan produk fermentasi, di laboratorium klinik atau rumah sakit untuk diagnosis penyakit, di lembaga penelitian, di sektor pertanian untuk mengendalikan hama atau meningkatkan kualitas tanah, bahkan di sektor lingkungan untuk mengolah limbah.
Gaji bulanan rata-rata untuk pekerjaan di bidang Mikrobiologi di Indonesia berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 6,7 juta per bulan untuk posisi awal. Namun, dengan pengalaman dan spesialisasi di bidang tertentu seperti bioteknologi atau riset farmasi, gajinya bisa jauh lebih tinggi lagi. Kebutuhan akan ahli Mikrobiologi terus meningkat, terutama dengan munculnya isu-isu kesehatan global dan perkembangan pesat di industri bioteknologi. Jadi, kalau kamu tertarik dengan dunia sains, punya ketelitian tinggi, dan ingin berkontribusi pada kesehatan atau lingkungan, Mikrobiologi bisa jadi pilihan yang sangat menjanjikan.
3. Teknik Bioenergi dan Kemurgi¶
Jurusan ini bisa dibilang super niche dan anti mainstream, bahkan mungkin banyak yang belum pernah dengar. Saking uniknya, jurusan ini konon satu-satunya di Indonesia dan hanya ada di ITB! Jadi wajar kalau peminatnya minim, tapi jangan salah, prospek kerjanya sangat relevan dengan isu-isu global saat ini.
Secara singkat, jurusan ini fokus pada pemanfaatan biomassa atau bahan organik (seperti limbah pertanian, sampah organik, atau tanaman energi) untuk dua tujuan utama: menghasilkan energi terbarukan (Bioenergi) dan menghasilkan produk kimia non-pangan (Kemurgi). Bayangin, kamu bisa belajar cara mengubah sisa-sisa tanaman jadi listrik, bahan bakar cair (biofuel), atau bahkan jadi bahan dasar plastik ramah lingkungan atau material industri lainnya!
Di jurusan ini, kamu akan menggabungkan prinsip-prinsip teknik kimia, biologi, dan ilmu lingkungan. Kamu akan belajar tentang proses konversi biomassa secara termal, biokimia, dan kimiawi. Mata kuliahnya mencakup Termodinamika, Kinetika Reaksi, Perpindahan Panas dan Massa, Operasi Teknik Kimia, Bioreaktor, Teknologi Konversi Biomassa, Analisis Sistem Energi, dan perancangan pabrik. Kamu akan dibekali kemampuan merancang, mengoperasikan, dan mengevaluasi sistem produksi bioenergi dan bioproduk.
Kenapa jurusan ini sepi peminat? Mungkin karena namanya yang tidak familiar dan terkesan sangat spesifik. Konsep Bioenergi dan Kemurgi juga masih relatif baru di telinga masyarakat umum dibandingkan jurusan teknik lain seperti Teknik Elektro atau Teknik Mesin. Selain itu, lokasinya yang hanya ada di satu universitas (ITB) juga membatasi jumlah orang yang punya akses untuk memilih jurusan ini.
Tapi, di balik ketidakpopulerannya, jurusan ini punya masa depan yang sangat cerah. Dunia sedang gencar mencari solusi energi terbarukan dan material yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan bahan bakar fosil dan produk petrokimia. Lulusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi sangat dibutuhkan di industri energi terbarukan, perusahaan biofuel, pabrik kimia hijau, industri pulp dan kertas, perusahaan pengelolaan limbah, dan lembaga penelitian yang berfokus pada keberlanjutan.
Karier yang bisa ditekuni antara lain sebagai insinyur proses di pabrik bioenergi/biofuel, peneliti dan pengembang teknologi konversi biomassa, konsultan energi terbarukan, atau ahli di bidang green chemistry. Jobstreet menggolongkan lulusan ini mirip dengan insinyur lingkungan, yang rata-rata gajinya berkisar antara Rp 11 juta hingga Rp 14 juta per bulan. Namun, mengingat spesialisasi yang tinggi dan relevansinya dengan kebutuhan industri masa depan, gaji untuk posisi strategis bisa jauh lebih tinggi. Jika kamu tertarik dengan energi terbarukan, kimia, dan rekayasa proses, serta ingin berperan dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, jurusan ini patut dipertimbangkan. Saingannya minim, tapi dampaknya besar dan gajinya wow!
4. Teknik/Teknologi Bioproses¶
Sama seperti Mikrobiologi dan Teknik Bioenergi/Kemurgi, jurusan ini juga menggabungkan ilmu biologi dengan teknik rekayasa. Teknik Bioproses adalah bidang yang fokus pada perancangan, pengembangan, dan optimasi proses produksi menggunakan agen biologis seperti mikroorganisme, sel, atau enzim. Ilmu ini berperan penting dalam pembuatan berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari, mulai dari makanan, obat-obatan, kosmetik, hingga energi dan pengelolaan limbah.
Secara historis, Teknik Bioproses sering dianggap sebagai cabang dari Teknik Kimia, karena banyak prinsip dasarnya berasal dari sana, namun dengan fokus pada sistem biologis. Kamu akan belajar bagaimana mendesain bioreaktor (wadah tempat reaksi biologis terjadi), mempelajari kinetika fermentasi, teknik pemisahan produk (downstream processing), kultivasi sel, dan memastikan kualitas serta keamanan produk yang dihasilkan.
Saat ini, jurusan Teknik/Teknologi Bioproses masih belum sepopuler Teknik Kimia murni. Di beberapa kampus, seperti UI dan UB, jurusan ini masih memiliki peminat yang relatif sedikit pada SNBP 2025. Di UI, Teknologi Bioproses hanya menerima 133 peminat, sementara di UB hanya 114 peminat. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan jurusan teknik lain yang lebih “mainstream”.
Mengapa kurang populer? Mungkin karena nama jurusannya yang masih asing di telinga banyak calon mahasiswa. Kurangnya pemahaman tentang apa saja yang dipelajari dan prospek kariernya juga bisa jadi faktor. Banyak yang belum menyadari betapa luasnya aplikasi Teknik Bioproses dalam kehidupan modern.
Padahal, prospek karier lulusan Teknik Bioproses sangatlah luas dan dibutuhkan di berbagai sektor industri maju. Kamu bisa bekerja di industri farmasi untuk produksi vaksin, antibiotik, atau protein terapeutik. Di industri pangan untuk produksi produk fermentasi seperti yogurt, keju, atau minuman beralkohol, serta pengembangan bahan tambahan pangan. Di industri kosmetik dan skincare untuk produksi bahan aktif alami atau proses formulasi. Di sektor lingkungan untuk pengolahan limbah cair atau padat menggunakan mikroba. Di industri energi untuk produksi biogas atau biofuel. Bahkan di sektor pertanian untuk produksi biopestisida atau biofertilizer.
Lulusan Teknik Bioproses bisa berprofesi sebagai insinyur proses, insinyur R&D (Research and Development), spesialis quality control/assurance, atau konsultan bioproses. Gaji awal untuk lulusan Bioproses berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 10 juta per bulan, tergantung industri dan lokasi kerja. Namun, seiring dengan pengalaman dan keahlian spesifik (misalnya di bidang biopharmaceutical manufacturing atau rekayasa genetika), gaji yang didapatkan bisa meningkat signifikan hingga puluhan juta rupiah. Industri yang bergerak di bidang bioproses terus berkembang pesat seiring kemajuan bioteknologi, menjadikan jurusan ini pilihan cerdas bagi kamu yang tertarik dengan biologi dan rekayasa, serta ingin berkontribusi pada produksi produk vital secara efisien dan berkelanjutan.
5. Geofisika¶
Geofisika adalah jurusan yang mempelajari bumi menggunakan prinsip-prinsip fisika. Kedengarannya mungkin rumit dan abstrak bagi sebagian orang, sehingga wajar kalau peminatnya tidak sebanyak jurusan teknik lain yang lebih familiar. Di UI, Geofisika termasuk salah satu jurusan sepi peminat di SNBP 2025, dengan hanya menerima 124 peminat.
Di jurusan Geofisika, kamu akan menyelami berbagai proses fisika yang terjadi di dalam dan di permukaan bumi. Kamu akan belajar tentang gempa bumi (seismologi), gravitasi bumi, medan magnet bumi (geomagnetik), sifat kelistrikan batuan (geolistrik), serta struktur dan komposisi interior bumi. Selain itu, ada juga cabang yang mempelajari atmosfer (meteorologi) dan iklim (klimatologi), serta interaksi bumi dengan benda-benda langit. Kuliah Geofisika melibatkan banyak perhitungan matematis, pemodelan, analisis data, dan seringkali fieldwork di lapangan untuk mengumpulkan data menggunakan berbagai instrumen geofisika.
Mata kuliah umum di Geofisika meliputi Fisika Matematika, Mekanika, Termodinamika, Gelombang, Geologi Dasar, Seismologi, Gravitasi dan Magnetik, Geolistrik, Metode Inversi Geofisika, Pengolahan Data Seismik, dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kamu akan dibekali kemampuan berpikir analitis, pemecahan masalah, dan penggunaan perangkat lunak khusus untuk interpretasi data geofisika.
Mengapa Geofisika kurang populer? Mungkin karena dianggap sebagai ilmu murni yang tidak memiliki aplikasi langsung yang terlihat sehari-hari, seperti jurusan teknik yang membangun infrastruktur. Tuntutan penguasaan matematika dan fisika yang kuat juga bisa membuat calon mahasiswa minder. Selain itu, bidang kerjanya yang identik dengan eksplorasi sumber daya alam (terutama minyak dan gas) mungkin dianggap kurang menarik atau kurang stabil oleh sebagian orang.
Padahal, prospek karier lulusan Geofisika cukup luas dan dibutuhkan di banyak sektor krusial. Tentu saja, industri minyak dan gas bumi masih jadi penyerap lulusan Geofisika terbesar, di mana mereka berperan dalam mencari dan mengeksplorasi cadangan migas. Namun, bidang lain juga membutuhkan ahli Geofisika. Kamu bisa bekerja di industri pertambangan untuk eksplorasi mineral, di sektor panas bumi (geothermal), di perusahaan konsultan lingkungan untuk studi geohazard atau pencemaran tanah, di lembaga pemerintahan seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk mitigasi bencana alam, di lembaga penelitian, atau di perusahaan konstruksi sipil untuk studi pondasi atau terowongan.
Selain di UI, jurusan Geofisika juga ada di banyak kampus lain dan sekolah kedinasan seperti STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) yang berada di bawah BMKG. Lulusan STMKG langsung diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di seluruh Indonesia.
Rata-rata gaji seorang Geofisikawan di Indonesia, menurut data Jobstreet, berkisar antara Rp 8,5 juta hingga Rp 11,5 juta per bulan untuk posisi awal. Namun, di industri migas atau pertambangan dengan pengalaman dan keahlian spesifik (misalnya ahli interpretasi seismik), gaji yang ditawarkan bisa sangat tinggi, bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Jika kamu tertarik dengan fisika, matematika, dan ingin memahami lebih dalam tentang planet bumi serta berkontribusi pada mitigasi bencana atau eksplorasi sumber daya, Geofisika adalah pilihan yang menarik dengan potensi gaji yang menggiurkan meski saingannya tidak terlalu banyak.
Jadi, memilih jurusan kuliah nggak melulu harus yang paling populer dan ramai peminat. Terkadang, jurusan yang kurang “terlihat” justru menyimpan potensi karier dan penghasilan yang luar biasa, bahkan bisa dibilang “gaji sultan”, dengan persaingan yang lebih minim. Kuncinya adalah mengenali minat dan bakatmu, serta mencari informasi sedalam mungkin tentang prospek masa depan dari berbagai pilihan jurusan. Jangan takut untuk memilih jalur yang anti mainstream jika itu memang sesuai dengan passion dan tujuanmu.
Gimana pendapatmu tentang jurusan-jurusan ini? Ada yang bikin kamu tertarik? Atau mungkin ada jurusan anti mainstream lain yang menurutmu punya potensi gaji besar? Yuk, bagi pandanganmu di kolom komentar!
Posting Komentar