Ayyamul Bidh Juli 2025: Catat Jadwal, Niat, dan Keutamaan Puasanya!

Daftar Isi

Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025

Bulan Juli 2025 sebentar lagi tiba, dan buat kamu yang rutin menjalankan ibadah sunnah, jangan lewatkan kesempatan emas untuk berpuasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan punya keutamaan yang luar biasa. Dinamakan Ayyamul Bidh yang artinya “hari-hari putih”, karena pada malam ke-13, 14, dan 15 bulan Hijriyah, bulan biasanya sedang purnama penuh, memancarkan cahaya putih yang terang.

Puasa ini menjadi cara yang indah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di tengah kesibukan duniawi. Menjalankan puasa Ayyamul Bidh secara rutin setiap bulannya bisa jadi kebiasaan baik yang membawa banyak keberkahan dalam hidup kita. Selain mendapatkan pahala, puasa ini juga melatih kedisiplinan diri dan kepedulian terhadap sesama, meskipun tujuan utamanya adalah semata-mata meraih ridha Ilahi.

Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh?

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut pada pertengahan bulan Qomariyah, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah. Amalan ini merupakan bagian dari sunnah Rasulullah SAW yang rutin beliau kerjakan dan anjurkan kepada umatnya. Keistimewaan hari-hari ini bukan hanya karena kondisi bulan yang sedang purnama, tetapi juga karena keberkahan waktu yang ada di dalamnya.

Melaksanakan puasa sunnah seperti Ayyamul Bidh ini menunjukkan kecintaan seorang muslim terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW. Dengan berpuasa di hari-hari yang dianjurkan ini, kita mengikuti jejak langkah beliau dalam beribadah. Ini adalah bentuk ketaatan yang tulus, bukan karena kewajiban, melainkan karena mahabbah atau rasa cinta kepada Sang Pencipta dan Rasul-Nya.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025

Nah, kapan sih jadwal pasti Ayyamul Bidh di bulan Juli 2025? Seperti yang kita tahu, kalender Hijriyah itu berbeda dengan kalender Masehi karena berdasarkan peredaran bulan. Tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah akan bergeser jika dilihat dari kalender Masehi setiap bulannya.

Berdasarkan perkiraan kalender Hijriyah 1447, awal bulan Muharram 1447 H kemungkinan besar jatuh pada tanggal 5 Juli 2025. Dengan begitu, jadwal puasa Ayyamul Bidh untuk bulan Juli 2025 (yang bertepatan dengan bulan Muharram 1447 H) adalah sebagai berikut:

  • Hari Pertama (13 Muharram 1447 H): Diperkirakan jatuh pada hari Kamis, 17 Juli 2025
  • Hari Kedua (14 Muharram 1447 H): Diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 18 Juli 2025
  • Hari Ketiga (15 Muharram 1447 H): Diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 19 Juli 2025

Penting diingat: Tanggal ini adalah perkiraan berdasarkan perhitungan kalender. Penetapan resmi awal bulan Hijriyah bisa sedikit berbeda tergantung hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit) atau hisab (perhitungan astronomi) yang diputuskan oleh pihak berwenang, misalnya Kementerian Agama di Indonesia. Jadi, pantau terus pengumuman resminya ya menjelang bulan Juli 2025!

Puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram ini punya nilai tambah karena Muharram sendiri adalah bulan yang istimewa, salah satu dari empat bulan suci (Asyhurul Hurum). Beribadah di bulan suci seperti Muharram ini konon pahalanya dilipatgandakan. Jadi, puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram 1447 H ini bisa jadi kesempatan ganda untuk meraih kebaikan.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Setiap ibadah dalam Islam harus dimulai dengan niat yang tulus dan benar. Niat ini membedakan antara kebiasaan biasa dengan ibadah yang bernilai pahala di sisi Allah SWT. Niat puasa Ayyamul Bidh ini penting dibaca di malam hari sebelum fajar menyingsing, atau setidaknya sebelum waktu Zuhur jika kita belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh.

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

Lafadz Niat (Arab):

Ù†َÙˆَÙŠْتُ صَÙˆْÙ…َ Ø£َÙŠَّامِ الْبِÙŠْضِ سُÙ†َّØ©ً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Tulisan Latin:

Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillaahi ta’aalaa

Arti:

“Saya niat berpuasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Niat ini sebaiknya diucapkan dalam hati, namun boleh juga dilafadzkan untuk memantapkan. Yang terpenting adalah kesadaran dalam hati bahwa kita berpuasa semata-mata untuk menjalankan sunnah Rasulullah SAW dan meraih ridha Allah SWT. Niat ini diulang setiap malam sebelum menjalankan puasa pada hari berikutnya.

Waktu Mengucapkan Niat

Idealnya, niat puasa sunnah seperti Ayyamul Bidh diucapkan pada malam hari setelah matahari terbenam hingga sebelum terbit fajar shadiq. Namun, ada keringanan dalam madzhab Syafi’i, bahwa niat puasa sunnah masih sah diucapkan pada pagi hari, asalkan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa sejak fajar.

Misalnya, jika kamu terbangun di pagi hari dan lupa berniat di malam harinya, kamu masih bisa berniat puasa Ayyamul Bidh asalkan kamu memang belum makan, minum, atau melakukan hal lain yang membatalkan puasa sejak waktu Subuh. Namun, demi kesempurnaan, biasakan berniat di malam hari ya! Ini menunjukkan kesiapan dan tekad kita untuk beribadah esok harinya.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Keutamaan inilah yang menjadi motivasi utama bagi umat Islam untuk rajin melaksanakannya. Mari kita bedah satu per satu keutamaan puasa sunnah yang mulia ini.

1. Seperti Puasa Setahun Penuh

Ini adalah keutamaan paling terkenal dari puasa Ayyamul Bidh. Berpuasa selama tiga hari setiap bulannya diumpamakan seperti berpuasa selama setahun penuh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa berpuasa tiga hari pada setiap bulan, itulah puasa dahr (setahun penuh).” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani menyatakan hadits ini shahih).

Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” Beliau juga bersabda: “Ayyamul Bidh itu tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Abu Daud, An-Nasa’i. Al-Albani menyatakan hadits ini hasan shahih).

Logikanya begini: setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat. Puasa tiga hari x 10 = 30 hari (satu bulan). Kalau ini dilakukan setiap bulan selama 12 bulan, maka 30 hari x 12 bulan = 360 hari, kurang lebih sama dengan jumlah hari dalam setahun Hijriyah. Masya Allah, dengan puasa hanya tiga hari, kita bisa mendapatkan pahala setara puasa setahun! Ini menunjukkan betapa murahnya karunia Allah SWT.

2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik bagi umat Islam. Beliau tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mempraktikkan amalan-amalan baik, termasuk puasa Ayyamul Bidh. Aisyah radhiyallahu anha pernah ditanya tentang puasa Nabi SAW, beliau menjawab:

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa berpuasa tiga hari pada setiap bulan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Mu’adzah Al-‘Adawiyah bertanya kepada Aisyah RA: “Apakah Rasulullah SAW berpuasa tiga hari setiap bulan?” Aisyah menjawab, “Ya.” Mu’adzah bertanya lagi, “Bulan apa saja beliau berpuasa?” Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli bulan apa beliau berpuasa (maksudnya, beliau melakukannya secara rutin di bulan apa pun).” (HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa puasa tiga hari setiap bulan adalah kebiasaan rutin Rasulullah SAW. Dengan menjalankan puasa Ayyamul Bidh, kita secara langsung mengikuti jejak langkah beliau, menunjukkan ketaatan, dan harapannya mendapatkan syafaat beliau kelak di hari kiamat. Menghidupkan sunnah Nabi adalah bukti cinta kita kepada beliau dan ajaran Islam.

3. Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani

Selain aspek pahala, puasa secara umum, termasuk puasa Ayyamul Bidh, memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Secara jasmani, puasa memberi kesempatan bagi organ pencernaan untuk beristirahat, membantu detoksifikasi tubuh, dan bisa membantu menjaga berat badan ideal jika dilakukan dengan pola makan yang benar saat berbuka dan sahur.

Secara rohani, puasa melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung, serta meningkatkan rasa syukur. Saat perut lapar, hati menjadi lebih peka dan lembut, sehingga lebih mudah merasakan kehadiran Allah dan peduli pada sesama. Puasa juga meningkatkan ketaqwaan karena kita menahan diri dari hal-hal yang halal di waktu biasa demi ketaatan kepada Allah.

4. Membersihkan Dosa

Puasa adalah salah satu amalan yang dapat menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meskipun hadis ini spesifik tentang Ramadhan dan Lailatul Qadar, para ulama menjelaskan bahwa puasa sunnah juga memiliki fungsi sebagai kaffarah (penebus) dosa-dosa kecil. Dengan rutin menjalankan puasa Ayyamul Bidh, kita berharap dosa-dosa kecil yang mungkin kita lakukan dalam sebulan bisa diampuni oleh Allah SWT.

5. Memperkuat Keimanan dan Kedekatan dengan Allah

Setiap ibadah yang kita lakukan dengan ikhlas akan meningkatkan keimanan kita. Puasa Ayyamul Bidh menjadi sarana untuk memperkuat hubungan vertikal kita dengan Allah. Saat berpuasa, kita merasa diawasi langsung oleh-Nya, karena hanya diri kita dan Allah yang tahu apakah kita benar-benar berpuasa atau tidak (terutama saat sendirian dan godaan datang).

Kesadaran inilah yang menumbuhkan rasa muraqabah (merasa diawasi Allah), yang pada gilirannya meningkatkan ketakwaan. Ketika kita berpuasa karena Allah, kita menunjukkan bahwa cinta kita kepada-Nya lebih besar dari keinginan duniawi seperti makan dan minum. Ini adalah bentuk penyerahan diri yang indah kepada Sang Pencipta.

Puasa juga mengajarkan kita pentingnya bersyukur atas nikmat makanan, minuman, dan kesehatan yang sering kita anggap remeh. Ketika kita merasakan sedikit lapar dan haus saat berpuasa, kita akan lebih menghargai setiap suapan dan tegukan air saat berbuka. Rasa syukur ini adalah kunci untuk menarik lebih banyak keberkahan dari Allah.

6. Melatih Kesabaran dan Disiplin Diri

Puasa adalah madrasah kesabaran. Selama berpuasa, kita dilatih untuk menahan lapar, haus, amarah, dan godaan lainnya. Latihan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita terbiasa sabar saat berpuasa, diharapkan kita juga bisa lebih sabar menghadapi cobaan dan tantangan hidup lainnya.

Disiplin diri juga terasah. Kita harus bangun sahur di waktu yang ditentukan, menahan diri hingga waktu berbuka, dan menjaga perilaku selama berpuasa agar tidak mengurangi pahalanya. Kedisiplinan ini, jika diterapkan di area lain dalam hidup, bisa membawa kesuksesan dan keberkahan.

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh

Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari. Berikut ringkasan tata caranya:

  1. Niat: Berniat puasa Ayyamul Bidh di malam hari atau sebelum Zuhur pada hari itu (dengan syarat belum melakukan pembatal puasa).
  2. Sahur: Dianjurkan untuk makan sahur meskipun hanya sedikit, karena sahur itu mengandung keberkahan. Waktu sahur adalah dari pertengahan malam hingga menjelang terbit fajar.
  3. Menahan Diri: Selama berpuasa, jaga lisan, pandangan, dan perbuatan dari hal-hal yang dilarang atau mengurangi pahala puasa, seperti berkata kotor, berghibah, bertengkar, dll.
  4. Menjaga Pembatal Puasa: Hindari makan, minum, berhubungan suami istri, muntah disengaja, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa dari fajar hingga maghrib.
  5. Berbuka: Segerakan berbuka puasa begitu masuk waktu Maghrib. Dianjurkan berbuka dengan yang manis-manis atau kurma, lalu shalat Maghrib, baru kemudian makan makanan yang lebih berat.

Hal-hal yang Dianjurkan Saat Puasa

Selain menahan diri dari yang membatalkan, ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan saat berpuasa untuk memperbanyak pahala:

  • Memperbanyak Doa: Waktu berpuasa, terutama menjelang berbuka, adalah waktu mustajab untuk berdoa. Gunakan kesempatan ini untuk memohon kepada Allah segala kebaikan dunia dan akhirat.
  • Membaca Al-Qur’an: Perbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an dan tadabbur (merenungi maknanya).
  • Bersedekah: Memberi makan orang yang berpuasa atau bersedekah lainnya akan melipatgandakan pahala.
  • Menjaga Shalat Wajib: Pastikan shalat lima waktu dikerjakan tepat waktu dan berjamaah (bagi laki-laki).
  • Melakukan Shalat Sunnah: Hidupkan malam hari dengan shalat sunnah seperti qiyamullail (walau hanya dua rakaat).

Tips Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Juli 2025

Puasa di bulan Juli di Indonesia biasanya tidak terlalu ekstrem cuacanya, namun tetap saja ada tantangannya. Berikut beberapa tips agar puasa Ayyamul Bidh kamu di Juli 2025 berjalan lancar dan optimal:

  1. Jangan Lewatkan Sahur: Sahur memberi energi untuk beraktivitas seharian. Pilih makanan sahur yang bergizi seimbang dan mengandung karbohidrat kompleks agar energi bertahan lama. Minum air putih yang cukup.
  2. Cukupi Kebutuhan Cairan: Minum air putih yang banyak saat berbuka hingga imsak untuk mencegah dehidrasi. Batasi minuman manis atau berkafein yang bisa membuat cepat haus.
  3. Hindari Aktivitas Fisik Berat: Jika memungkinkan, hindari aktivitas yang terlalu menguras tenaga di siang hari agar tidak cepat lelah dan kehausan.
  4. Atur Jadwal Tidur: Pastikan tidur cukup di malam hari agar badan fit saat berpuasa.
  5. Jaga Emosi: Ingat, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan emosi. Jaga lisan dan perbuatan agar tidak mengurangi pahala puasa.
  6. Niatkan dengan Ikhlas: Luruskan niat semata-mata karena Allah. Keikhlasan akan membuat puasa terasa ringan dan penuh berkah.

Puasa Ayyamul Bidh adalah kesempatan luar biasa untuk mengumpulkan pahala berlimpah dengan amalan yang relatif ringan, hanya tiga hari setiap bulannya. Jangan sampai terlewatkan ya jadwal di bulan Juli 2025 ini.

Hubungan Puasa Ayyamul Bidh dengan Kalender Qomariyah

Penting untuk memahami kenapa tanggal Ayyamul Bidh selalu bergeser di kalender Masehi. Ini karena Ayyamul Bidh didasarkan pada kalender Hijriyah atau Qomariyah, yang perhitungannya mengikuti siklus bulan. Satu bulan Qomariyah bisa terdiri dari 29 atau 30 hari. Satu tahun Qomariyah terdiri dari 12 bulan, total sekitar 354 atau 355 hari.

Diagram Siklus Bulan dalam Kalender Hijriyah
Siklus umum bulan dalam kalender Hijriyah, Ayyamul Bidh adalah hari-hari di pertengahan bulan saat bulan purnama.

Kalender Masehi atau Syamsiyah mengikuti siklus matahari, berjumlah sekitar 365 hari. Perbedaan jumlah hari ini membuat awal setiap bulan Hijriyah akan selalu lebih cepat sekitar 10-11 hari dibanding bulan Masehi pada tahun sebelumnya. Itulah sebabnya, Ayyamul Bidh yang jatuh di bulan Muharram pada tahun 1447 H (Juli 2025) akan jatuh di bulan Masehi yang berbeda pada tahun 1448 H.

Pemahaman ini membuat kita menyadari bahwa jadwal Ayyamul Bidh memang unik dan tidak terpaku pada tanggal Masehi yang sama setiap tahunnya. Kita perlu selalu mengecek kalender Hijriyah atau pengumuman resmi untuk mengetahui jadwal pastinya.

Menjadikan Puasa Ayyamul Bidh Kebiasaan Rutin

Melihat keutamaan dan manfaatnya yang luar biasa, sangat disayangkan jika kita melewatkan puasa Ayyamul Bidh. Menjadikannya kebiasaan rutin setiap bulan adalah target yang sangat baik untuk diraih oleh setiap muslim. Ini bukan puasa yang berat, hanya tiga hari setiap bulannya. Jika kita bisa rutin, bayangkan pahala puasa setahun penuh yang kita dapatkan setiap tahun!

Mungkin awalnya terasa berat, tapi cobalah untuk memulai. Niatkan dengan kuat, saling mengingatkan dengan teman atau keluarga, dan rasakan keberkahannya. Seiring waktu, insya Allah akan terasa lebih ringan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah harian kita.

Puasa ini juga bisa menjadi pengingat bulanan untuk menjaga diri dan meningkatkan ibadah secara keseluruhan. Setiap kali Ayyamul Bidh tiba, itu adalah sinyal untuk kembali fokus pada tujuan utama hidup sebagai hamba Allah.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025 sudah di depan mata. Persiapkan diri, catat tanggalnya, dan jangan lupa niatnya. Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk bisa melaksanakan puasa sunnah ini dengan sebaik-baiknya dan meraih semua keutamaan yang ada di dalamnya. Aamiin.

Nah, gimana nih persiapannya untuk puasa Ayyamul Bidh di Juli 2025 nanti? Ada tips atau pengalaman menarik saat puasa Ayyamul Bidh? Share yuk di kolom komentar biar kita bisa saling menginspirasi!

Posting Komentar