Doa Akhir Tahun & Awal Tahun: Arab, Latin, Terjemahan, Komplit!
Tahun Baru Islam 1447 H sebentar lagi tiba, lho! Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) sudah mengumumkan bahwa 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Pengumuman resmi ini tertuang dalam surat keputusan bernomor 76/PB.08/A.II.01.13/13/06/2025 tentang Pengumuman Awal Muharram 1447 H, yang dikeluarkan pada hari Rabu, 25 Juni 2025.
Menyambut datangnya tahun baru Hijriyah adalah momen yang pas buat kita melakukan refleksi diri dan memohon kepada Allah SWT untuk kebaikan di masa mendatang. Salah satu cara yang dianjurkan untuk menyambut pergantian tahun ini adalah dengan membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun. Doa akhir tahun biasanya dibaca sebelum waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, menandai berakhirnya tahun. Sementara itu, doa awal tahun dibaca setelah masuk waktu Maghrib, sebagai tanda memulai tahun yang baru dengan harapan dan keberkahan.
Tradisi membaca doa akhir dan awal tahun ini bukan hal baru. Para ulama terdahulu telah mengajarkannya. Salah satu ulama besar yang mencatat doa-doa ini adalah Mufti Jakarta pada abad ke-19-20 Masehi, Habib Utsman bin Yahya. Beliau menuliskan doa akhir tahun dan doa awal tahun dalam kitab beliau yang berjudul Maslakul Akhyar. Kitab ini menjadi rujukan bagi banyak umat Islam di Indonesia terkait amalan-amalan sunnah, termasuk doa-doa ini. Membaca doa ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar spiritual kita dalam menyambut tahun yang baru.
Membaca doa di momen-momen pergantian waktu atau periode tertentu dalam Islam memang sangat dianjurkan. Ini adalah cara kita berkomunikasi dengan Sang Pencipta, mengakui kelemahan diri, memohon ampunan atas kesalahan di masa lalu, dan berharap keberkahan serta pertolongan-Nya di masa depan. Pergantian tahun Hijriyah, dari bulan Dzulhijjah ke Muharram, adalah salah satu momen penting yang patut kita sambut dengan penuh kesadaran dan penghambaan diri kepada Allah SWT.
Selain membaca doa, momen tahun baru Islam juga bisa jadi pengingat untuk kita mengevaluasi diri. Apa saja kebaikan yang sudah dilakukan setahun kemarin? Dosa apa saja yang masih sering terulang? Dengan evaluasi, kita bisa lebih termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang akan datang. Doa yang kita panjatkan menjadi penguat niat baik tersebut, memohon kekuatan dari Allah untuk istiqamah di jalan-Nya.
Muharram sendiri adalah salah satu bulan yang mulia dalam kalender Hijriyah. Ia termasuk dalam Asyhurul Hurum, empat bulan suci di mana amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan perbuatan dosa sangat dilarang. Oleh karena itu, mengawali tahun baru di bulan yang penuh kemuliaan ini dengan berdoa dan memperbanyak ibadah tentu akan membawa keberkahan yang besar bagi diri kita dan keluarga.
Doa Akhir Tahun¶
Doa akhir tahun ini adalah bentuk permohonan ampunan kita kepada Allah SWT atas segala perbuatan yang telah dilakukan selama setahun terakhir, baik itu dosa yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dosa yang kita sadari maupun yang terlewat dari perhatian kita. Dalam doa ini, kita juga memohon agar amal kebaikan yang telah kita lakukan diterima oleh Allah SWT.
Habib Utsman bin Yahya menganjurkan doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 kali. Waktu terbaik untuk membacanya adalah sebelum masuk waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah. Ini menandakan kita mengakhiri lembaran tahun lama dengan memohon ampunan dan berserah diri kepada Allah.
Berikut bacaan doa akhir tahun:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِيْ هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اللّٰهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Transliterasi Latin:
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa lam tardhahu, wa nasîtuhu wa lam tansahu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî. Wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka Allâhumma yâ Karîmu yâ Dzal Jalâli wal Ikrâm an tataqabbalahû minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ Karîm.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang, sementara aku belum sempat bertobat, perbuatan yang tidak Engkau ridhai, yang aku lupakan sementara Engkau tidak melupakannya, perbuatan yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu setelah Engkau berkuasa menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku benar-benar memohon ampun kepada-Mu, maka ampunilah aku. Aku juga memohon (ampunan atas) perbuatanku di tahun ini yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala atasnya. Tuhanku, wahai Zat yang Maha Pemurah dan Maha Agung lagi Maha Mulia, aku memohon kepada-Mu agar berkenan menerima perbuatanku yang Engkau ridhai, dan janganlah Engkau putuskan harapanku dari-Mu, wahai Zat yang Maha Pemurah.”
Doa ini mencerminkan betapa rendahnya diri kita di hadapan Allah. Kita mengakui segala kesalahan dan kelalaian, sekaligus berharap pada keluasan rahmat dan ampunan-Nya. Disebutkan juga amal kebaikan yang telah dilakukan, bukan untuk menyombongkan diri, tapi sebagai bukti ketaatan yang juga membutuhkan penerimaan dari sisi Allah. Bagian akhir doa ini menegaskan harapan besar kita kepada Allah yang Maha Pemurah, agar tidak pernah putus asa dari rahmat-Nya.
Membaca doa ini dengan penuh penghayatan bisa menjadi momen yang sangat spiritual. Kita seolah sedang melakukan perhitungan diri (muhasabah) di penghujung tahun, menyerahkan segala catatan amal kita kepada Allah, memohon agar catatan buruk dihapus dan catatan baik diterima. Ini adalah langkah awal yang baik sebelum melangkah ke lembaran baru di tahun mendatang.
Doa Awal Tahun¶
Setelah waktu Maghrib tiba, tanda bahwa tahun baru Hijriyah sudah dimulai, saatnya kita membaca doa awal tahun. Doa ini berisi permohonan agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, keberkahan, perlindungan, dan segala kebaikan lainnya di tahun yang baru.
Sama seperti doa akhir tahun, doa awal tahun ini juga dianjurkan dibaca sebanyak 3 kali. Membacanya setelah Maghrib di malam 1 Muharram adalah waktu yang tepat untuk memulai tahun dengan memohon restu dan pertolongan dari Allah SWT. Harapan-harapan baik untuk setahun ke depan, seperti kesehatan, keharmonisan keluarga, kelancaran rezeki, kesuksesan karir, jodoh yang baik, hingga wafat dalam keadaan husnul khatimah, semuanya bisa dipanjatkan melalui doa ini.
Doa awal tahun ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu, termasuk perjalanan waktu, berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dia adalah Yang Maha Kekal, Yang Maha Terdahulu, dan sumber segala kemurahan. Dengan mengakui kebesaran-Nya, kita memohon agar di tahun yang baru ini kita dilindungi dari godaan setan dan pengikutnya, serta diberi kekuatan untuk melawan hawa nafsu yang cenderung mengajak pada keburukan (nafsul ammarah bis su’).
Selain itu, doa ini juga memohon agar kita diberi kesibukan atau kemudahan dalam melakukan amal-amal yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini penting, sebab tanpa pertolongan-Nya, sulit bagi kita untuk konsisten dalam ketaatan. Memulai tahun dengan niat dan doa seperti ini insyaallah akan membawa kita pada kebaikan sepanjang tahun.
Berikut bacaan doa awal tahun:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى ف1411141ضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالِاشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Perhatian: Terdapat angka ‘1411141’ yang tampaknya salah ketik dalam sumber Arab asli. Angka tersebut harus diabaikan atau diperbaiki sesuai teks Arab yang benar dari sumber lain jika ada. Teks Arab yang umum digunakan untuk doa ini adalah seperti yang ditampilkan di atas tanpa angka tersebut.
Transliterasi Latin:
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’i, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ Dzal Jalâli wal Ikrâm.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
“Tuhanku, Engkau Zat yang Kekal, terdahulu, dan awal. Atas keutamaan-Mu yang agung dan kedermawanan-Mu yang mulia, Engkaulah tempat bergantung. Ini tahun baru sungguh telah tiba. Aku memohon kepada-Mu perlindungan di tahun ini dari setan dan para walinya, pertolongan untuk mengalahkan nafsu yang selalu mengajak pada kejahatan, dan kesibukan melakukan amal yang mendekatkan diriku kepada-Mu sedekat-dekatnya, wahai Zat yang Maha Agung dan Maha Mulia.”
Doa ini membuka tahun dengan pengakuan atas keesaan dan keagungan Allah, serta permohonan perlindungan dan pertolongan dalam menghadapi tantangan spiritual di tahun yang baru. Pertempuran terbesar seorang Muslim adalah melawan hawa nafsu dan godaan setan. Dengan memohon pertolongan Allah sejak awal tahun, kita menunjukkan ketergantungan penuh kepada-Nya untuk bisa melewati tantangan tersebut dan fokus pada hal-hal yang diridhai-Nya.
Bagian “wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ” (dan kesibukan melakukan amal yang mendekatkan diriku kepada-Mu sedekat-dekatnya) menunjukkan aspirasi tertinggi seorang hamba, yaitu mendapatkan kedekatan dengan Sang Pencipta. Ini bisa terwujud melalui berbagai macam ibadah, baik yang wajib maupun sunnah, serta melakukan kebaikan kepada sesama. Doa ini memohon agar kita dimudahkan dan diberi kesempatan untuk terus melakukan amalan-amalan tersebut sepanjang tahun.
Memulai tahun dengan memohon perlindungan dari keburukan (setan dan nafsu) serta memohon kemudahan dalam melakukan kebaikan adalah fondasi spiritual yang sangat kuat. Ini bukan berarti kita pasif menunggu pertolongan, melainkan sebuah bentuk pengakuan bahwa usaha kita tanpa pertolongan Allah tidak akan maksimal. Doa menjadi energi dan pengingat bagi kita untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah.
Menutup Tahun Lama, Menyambut Tahun Baru¶
Pergantian tahun Hijriyah adalah momen yang penuh makna. Ini bukan sekadar perayaan, tapi lebih pada kesempatan untuk pause, melihat ke belakang sejenak, dan kemudian melangkah maju dengan harapan yang baru. Doa akhir tahun membantu kita membersihkan lembaran lama dari noda dosa, memohon ampunan dan penerimaan amal. Sementara doa awal tahun membekali kita dengan semangat baru, memohon perlindungan dan pertolongan untuk menjalani lembaran baru dengan lebih baik.
Membaca kedua doa ini secara berurutan, di waktu yang dianjurkan, adalah praktik yang sederhana namun memiliki dampak spiritual yang dalam. Ini mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan menuju Allah, dan setiap pergantian tahun adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan mempererat hubungan dengan-Nya.
Mari kita sambut Tahun Baru Islam 1447 H dengan hati yang bersih dan penuh harap. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita di tahun yang telah berlalu, mengampuni segala khilaf dan dosa, serta melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya agar kita bisa menjalani tahun baru ini dengan lebih baik, lebih taat, dan mencapai keberkahan di dunia maupun akhirat.
Nah, itu dia bacaan doa akhir tahun dan awal tahun beserta terjemahannya. Jangan lupa diamalkan ya di waktu yang tepat. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan di tahun yang baru ini.
Apakah kamu punya tradisi lain dalam menyambut Tahun Baru Islam? Yuk, share di kolom komentar!
Posting Komentar