Jangan Sampai Kelewatan! Cek Jadwal Puasa Sunnah Muharram 2025 di Sini!
Bulan Muharram adalah salah satu waktu yang istimewa dalam kalender Islam. Sebagai bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriah, Muharram memiliki kedudukan yang mulia dan dianjurkan untuk diperbanyak ibadah di dalamnya, salah satunya adalah puasa sunnah. Banyak kaum muslim yang menantikan bulan ini untuk meraih keberkahan melalui berbagai amalan kebaikan.
Puasa Muharram sendiri merupakan praktik sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ini bukan sekadar puasa biasa, melainkan puasa yang dilakukan di bulan yang memiliki keutamaan khusus. Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan haram, yaitu bulan-bulan yang disucikan dalam Islam. Keempat bulan tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman mengenai jumlah bulan dan status empat bulan yang disucikan. Surat At-Taubah ayat 36 menjelaskan pentingnya menjaga diri dari berbuat zalim di bulan-bulan tersebut. Ayat ini menjadi landasan utama mengapa bulan Muharram, sebagai salah satu dari bulan haram, memiliki keistimewaan tersendiri. Beribadah di bulan ini dilipatgandakan pahalanya, begitu pula maksiat akan lebih besar dosanya.
Firman Allah SWT dalam Surat At-Taubah ayat 36:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ ٰللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ ٰللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآٓ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ٰذٰلِكَ الدِّيْنُ لْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا لْمُشْرِيْنَ كَآ٬َّفًَ كَمَا يُقَآَلُوْنَكُمْ كَآ٬َّفًَۗ وَعْلَمُوْٓا َنَّ ٰللّٰهَ مَعَ لْمُتَّقِيْنَ ٣٦
Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fì kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dìnul-qayyimu fa lâ tadhlimû fìhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn.
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 36)
Keistimewaan bulan Muharram juga ditegaskan dalam hadits Nabi SAW. Beliau menjelaskan bahwa zaman ini berputar seperti sedia kala ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dengan satu tahun terdiri dari dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu, ada empat bulan yang disucikan (haram). Tiga bulan di antaranya berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta satu bulan lainnya adalah Rajab yang berada antara Jumadil Akhir dan Syaban.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memahami status Muharram sebagai bulan yang suci dan penuh keutamaan, sudah selayaknya kita sebagai muslim memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa sunnah. Puasa ini bisa dikerjakan kapan saja sepanjang bulan Muharram, namun ada beberapa hari yang memiliki keutamaan lebih spesifik, seperti puasa Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram), serta puasa di hari-hari tertentu seperti Senin, Kamis, dan Ayyamul Bidh.
Meskipun puasa Tasu’a dan Asyura di tahun 2025 (1447 H) sudah terlewat di awal bulan Muharram, masih ada banyak kesempatan untuk mengerjakan puasa sunnah lainnya di sisa hari bulan ini. Mari kita cek jadwal puasa sunnah apa saja yang masih bisa kita kerjakan di Muharram 2025.
Besok Puasa Apa? (10 Juli 2025 / 14 Muharram 1447 H)¶
Untuk mengetahui puasa sunnah apa yang bisa dikerjakan esok hari atau di hari-hari tertentu, kita bisa merujuk pada kalender Hijriah. Kalender ini menjadi acuan dalam menentukan tanggal-tanggal penting dalam Islam, termasuk jadwal puasa sunnah. Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menerbitkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang bisa menjadi pedoman bagi umat Islam di tanah air.
Menurut Kalender Hijriah Kemenag RI, besok hari, 10 Juli 2025, bertepatan dengan tanggal 14 Muharram 1447 Hijriah. Tanggal ini jatuh pada hari Kamis. Ini berarti, ada dua jenis puasa sunnah yang bisa diniatkan untuk dikerjakan besok, 10 Juli 2025.
Pertama, tanggal 10 Juli 2025 adalah hari Kamis. Puasa sunnah hari Kamis adalah amalan rutin mingguan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Kedua, tanggal 14 Muharram termasuk dalam Ayyamul Bidh. Ayyamul Bidh adalah hari-hari putih, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Qamariyah (bulan yang perhitungannya berdasarkan peredaran bulan). Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang besar, seperti pahala puasa setahun penuh jika dikerjakan rutin setiap bulan.
Jadi, besok hari, Kamis, 10 Juli 2025 (14 Muharram 1447 H), kaum muslim dapat melaksanakan puasa sunnah hari Kamis sekaligus puasa sunnah Ayyamul Bidh. Mengerjakan puasa pada tanggal ini akan memberikan kesempatan untuk meraih keutamaan ganda.
Sebagai pengingat, berikut adalah jadwal puasa sunnah yang spesifik untuk besok:
- Kamis, 10 Juli 2025 (14 Muharram 1447 H): Puasa Sunnah Hari Kamis dan Puasa Sunnah Ayyamul Bidh.
Momen ini sangat baik untuk dimanfaatkan, mengingat besok adalah hari Kamis dan termasuk dalam hari Ayyamul Bidh di bulan yang suci, Muharram.
Jadwal Puasa Sunnah Muharram 2025 (1447 H) yang Masih Bisa Dikerjakan¶
Selain puasa pada tanggal 9 (Tasu’a) dan 10 (Asyura) Muharram yang memiliki keutamaan tersendiri (dan sudah terlewat di awal Muharram 1447 H), masih banyak hari lain di bulan Muharram yang bisa diisi dengan puasa sunnah. Seperti yang sudah dibahas, puasa di hari Senin, Kamis, dan Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang bisa dikerjakan di bulan apa pun, termasuk Muharram, dan akan mendapatkan keutamaan tersendiri.
Berikut adalah jadwal lengkap hari-hari di bulan Muharram 1447 H (2025 M) berdasarkan Kalender Hijriah Kemenag RI, dengan penanda puasa sunnah rutin yang bertepatan dengan tanggal tersebut (Senin, Kamis, dan Ayyamul Bidh):
Tanggal Masehi | Tanggal Hijriah | Hari | Jenis Puasa Sunnah yang Bertepatan |
---|---|---|---|
27 Juni 2025 | 1 Muharram 1447 H | Jumat | - |
28 Juni 2025 | 2 Muharram 1447 H | Sabtu | - |
29 Juni 2025 | 3 Muharram 1447 H | Minggu | - |
30 Juni 2025 | 4 Muharram 1447 H | Senin | Puasa Sunnah Senin |
1 Juli 2025 | 5 Muharram 1447 H | Selasa | - |
2 Juli 2025 | 6 Muharram 1447 H | Rabu | - |
3 Juli 2025 | 7 Muharram 1447 H | Kamis | Puasa Sunnah Kamis |
4 Juli 2025 | 8 Muharram 1447 H | Jumat | - |
5 Juli 2025 | 9 Muharram 1447 H | Sabtu | Puasa Sunnah Tasu’a (Sudah Lewat) |
6 Juli 2025 | 10 Muharram 1447 H | Minggu | Puasa Sunnah Asyura (Sudah Lewat) |
7 Juli 2025 | 11 Muharram 1447 H | Senin | Puasa Sunnah Senin |
8 Juli 2025 | 12 Muharram 1447 H | Selasa | - |
9 Juli 2025 | 13 Muharram 1447 H | Rabu | Puasa Sunnah Ayyamul Bidh |
10 Juli 2025 | 14 Muharram 1447 H | Kamis | Puasa Sunnah Kamis, Ayyamul Bidh |
11 Juli 2025 | 15 Muharram 1447 H | Jumat | Puasa Sunnah Ayyamul Bidh |
12 Juli 2025 | 16 Muharram 1447 H | Sabtu | - |
13 Juli 2025 | 17 Muharram 1447 H | Minggu | - |
14 Juli 2025 | 18 Muharram 1447 H | Senin | Puasa Sunnah Senin |
15 Juli 2025 | 19 Muharram 1447 H | Selasa | - |
16 Juli 2025 | 20 Muharram 1447 H | Rabu | - |
17 Juli 2025 | 21 Muharram 1447 H | Kamis | Puasa Sunnah Kamis |
18 Juli 2025 | 22 Muharram 1447 H | Jumat | - |
19 Juli 2025 | 23 Muharram 1447 H | Sabtu | - |
20 Juli 2025 | 24 Muharram 1447 H | Minggu | - |
21 Juli 2025 | 25 Muharram 1447 H | Senin | Puasa Sunnah Senin |
22 Juli 2025 | 26 Muharram 1447 H | Selasa | - |
23 Juli 2025 | 27 Muharram 1447 H | Rabu | - |
24 Juli 2025 | 28 Muharram 1447 H | Kamis | Puasa Sunnah Kamis |
25 Juli 2025 | 29 Muharram 1447 H | Jumat | - |
26 Juli 2025 | 30 Muharram 1447 H | Sabtu | - |
Catatan: Puasa Sunnah Tasu’a dan Asyura (tanggal 9 & 10 Muharram) sudah terlewat sebelum tanggal artikel ini diterbitkan. Jadwal di atas mencakup puasa sunnah Senin, Kamis, dan Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan tanggal-tanggal di bulan Muharram 2025 (1447 H).
Melihat tabel di atas, masih ada banyak kesempatan di paruh kedua bulan Muharram 2025 untuk meraih pahala puasa sunnah. Jangan lewatkan kesempatan emas ini!
Bacaan Niat Puasa Sunnah Muharram¶
Sebelum memulai puasa sunnah di hari-hari yang telah dijadwalkan, penting bagi kita untuk membaca niat. Niat adalah pondasi utama dalam setiap ibadah. Niat ini diucapkan di dalam hati, namun boleh juga dilafalkan untuk memantapkan. Waktu niat puasa sunnah cukup fleksibel, yaitu bisa dilakukan sejak malam hari hingga sebelum waktu dzuhur, dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.
Menariknya, ada kalanya satu hari bertepatan dengan dua atau lebih jenis puasa sunnah, seperti pada tanggal 10 Juli 2025 yang bertepatan dengan puasa hari Kamis dan Ayyamul Bidh. Dalam kasus seperti ini, para ulama memiliki pandangan bahwa menggabungkan niat untuk beberapa puasa sunnah dalam satu hari itu diperbolehkan. Bahkan, dengan satu kali puasa yang diniatkan ganda, seseorang bisa mendapatkan pahala dari kedua niat tersebut.
Al-Allamah as-Sayyid al-Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi rahimahullah menjelaskan pandangan ini dengan memberikan contoh perumpamaan sedekah kepada kerabat yang menghasilkan dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala silaturahim. Demikian pula puasa dengan dua niat sunnah, menurut pendapat yang kuat adalah sah dan mendapatkan pahala keduanya.
اعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ يُوْجَدُ لِلصَّوْمِ سَبَبَانِ كَوُقُوْكِ عَرَفَةَ أَوْ كَاشُوْرَاءَ يَوْمَ اثَْيْنِ أَوْ قَمِيْسَ أَوْ وُقُوْكِ اثَْيْنِ أَوْ قَمِيِسَ فِي سِتَِّ شَوَّالَ فَيَزْدَادُ تَأْكُدِهِ رِعَايَةً
لِوُكُوْدِ السَّبَبَيْنِ فَإِنْ نَوَاهُمَا حَصَلَا كَالصَّدَقَةِ كَلَى لْقَرِيبِ صَدَقَةً وَصِلَّةً وَكَذَلَ لَوْ نَوَى أَحَدُهُمَا فَِ يَظْهَرُ
“Ketahuilah puasa diperoleh dengan dua sebab-seper-ti hari Arafah atau hari Asyura jatuh pada hari Senin atau Kamis, atau juga Senin atau Kamis jatuh bertepatan dengan enam hari Syawwal, sehingga penekanan untuk menjaganya jadi bertambah kuat. Jika meniatkan (puasa) langsung (un-tuk) keduanya, (ini) sah sebagaimana bersedekah kepada kerabat sendiri akan mendapatkan dua ganjaran (pahala), (yakni) sedekah dan silaturahim. Demikian juga jika berpuasa dengan dua niat, menurut pendapat yang benar (adalah sah).”
Jadi, ketika berpuasa pada hari Kamis, 10 Juli 2025 (14 Muharram 1447 H) yang juga bertepatan dengan Ayyamul Bidh, seseorang bisa berniat puasa hari Kamis sekaligus puasa Ayyamul Bidh. Niat ini bisa digabung dalam satu lafal niat atau cukup diniatkan dalam hati saja.
Berikut adalah lafal niat untuk puasa sunnah yang relevan di bulan Muharram:
1. Niat Puasa Hari Senin¶
Niat ini dibaca jika Anda ingin melaksanakan puasa sunnah rutin di hari Senin, yang di bulan Muharram 2025 jatuh pada tanggal 30 Juni, 7 Juli, 14 Juli, dan 21 Juli.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْإِثَْيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ َعَالَى.
Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “Sengaja saya berpuasa sunnah hari Senin karena Allah Ta’ala.”
2. Niat Puasa Hari Kamis¶
Niat ini dibaca jika Anda ingin melaksanakan puasa sunnah rutin di hari Kamis, yang di bulan Muharram 2025 jatuh pada tanggal 3 Juli, 10 Juli, 17 Juli, dan 24 Juli. Khusus tanggal 10 Juli, niat ini bisa digabung dengan niat Ayyamul Bidh.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْقَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ َعَالَى.
Nawaitu shauma yaumal khamiisi sunnatan lilaahi ta’aalaa.
Artinya: “Sengaja saya berpuasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta’ala.”
3. Niat Puasa Ayyamul Bidh¶
Niat ini dibaca jika Anda ingin melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh, yang di bulan Muharram 2025 jatuh pada tanggal 9, 10, dan 11 Juli. Khusus tanggal 10 Juli, niat ini bisa digabung dengan niat puasa hari Kamis.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْبَيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ َعَالَى.
Nawaitu shauma yaumul baidh sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Sengaja saya berpuasa sunnah ayyamul baidh karena Allah Ta’ala.”
Saat menggabungkan niat (misalnya niat puasa Kamis dan Ayyamul Bidh), Anda bisa membaca kedua lafal niat tersebut secara berurutan atau cukup meniatkan dalam hati untuk berpuasa Kamis dan Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala.
Keutamaan Puasa Muharram¶
Ada keutamaan besar bagi kaum muslim yang melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram. Keutamaan ini menjadikan puasa Muharram sebagai salah satu puasa sunnah yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya bulan ini di mata syariat.
Rasulullah SAW sendiri yang menegaskan keutamaan puasa Muharram dalam beberapa sabdanya. Salah satu hadits yang paling masyhur diriwayatkan oleh Imam Muslim:
أَفْضَلُ الصِيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ ٰلّٰهِ لْمُقََّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ لْفَرِيضَِّ صَلَاةُ لَّيْلِ
“Sebaik-baik (waktu) puasa setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah qiyamullail.” (HR. Muslim)
Hadits ini dengan jelas menempatkan puasa di bulan Muharram pada posisi yang sangat tinggi setelah puasa wajib Ramadhan. Ini menandakan bahwa memperbanyak puasa di bulan ini sangat dianjurkan dan memiliki ganjaran yang luar biasa dari Allah SWT. Penamaan “bulan Allah” untuk Muharram sendiri sudah menunjukkan kemuliaannya.
Riwayat lain dari Abu Hurairah r.a. juga menguatkan hal ini, di mana beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Kedua hadits ini menjadi motivasi kuat bagi kita untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Selain puasa Tasu’a dan Asyura yang spesifik (meskipun sudah berlalu di awal Muharram 1447 H), puasa sunnah lainnya seperti Senin, Kamis, dan Ayyamul Bidh yang bertepatan di bulan ini juga akan membawa keutamaan tersendiri, terlebih lagi jika diniatkan sebagai bagian dari menghidupkan bulan Muharram yang mulia.
Puasa di bulan Muharram bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan dan upaya mendekatkan diri kepada Allah di bulan yang penuh berkah. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk meraih keutamaan puasa sunnah di bulan Muharram 2025 ini.
Jangan biarkan momen istimewa di bulan Muharram ini berlalu begitu saja tanpa diisi dengan amalan kebaikan, termasuk puasa sunnah. Manfaatkan sisa hari di bulan ini untuk meningkatkan ibadah dan memohon ampunan serta keberkahan dari Allah SWT.
Apakah Anda sudah merencanakan hari-hari untuk berpuasa sunnah di bulan Muharram ini? Jenis puasa sunnah apa yang paling ingin Anda kerjakan? Bagikan pengalaman atau niat Anda di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar