Lolos Kedinasan 2025: 30+ Soal SKD + Kunci Jawaban, Siap Taklukkan!
Halo, Pejuang Kedinasan 2025! Gimana nih persiapannya? Proses seleksi sekolah kedinasan memang butuh perjuangan ekstra. Setelah tahapan seleksi administrasi yang dijadwalkan tanggal 29 Juni hingga 21 Juli 2025, langkah selanjutnya yang paling ditunggu dan harus kamu taklukkan adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Ini dia medan pertempuran utama yang akan menentukan apakah kamu layak melangkah ke tahap berikutnya!
SKD Kedinasan 2025 ini akan menguji kamu dengan total 110 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 100 menit saja. Jadi, manajemen waktu itu penting banget, ya! Materi soalnya dibagi jadi tiga bagian utama: Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Setiap bagian punya passing grade sendiri yang wajib kamu capai.
Supaya makin semangat dan punya gambaran jelas tentang soal-soal SKD nanti, detikSumut sudah menyiapkan lebih dari 30 contoh soal SKD Kedinasan 2025 lengkap dengan kunci jawabannya. Eits, bukan cuma kunci jawaban, kita juga akan bedah penjelasannya biar kamu makin paham dan siap taklukkan setiap soalnya! Yuk, simak baik-baik!
Kenalan Lebih Dekat dengan SKD¶
Sebelum kita bedah contoh soalnya, ada baiknya kamu tahu dulu detail dari masing-masing tes di SKD ini. Setiap bagian memiliki fokus penilaian yang berbeda, jadi strategi belajarmu juga harus disesuaikan.
Berikut adalah gambaran singkatnya:
Jenis Tes | Jumlah Soal | Passing Grade | Fokus Penilaian |
---|---|---|---|
TWK | 30 | 65 | Nasionalisme, Integritas, Bela Negara, Pilar Negara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), Bahasa Indonesia |
TIU | 35 | 80 | Kemampuan verbal (analogi, silogisme, analitis), numerik (berhitung, deret, perbandingan), dan figural (gambar) |
TKP | 45 | 156 | Pelayanan Publik, Jejaring Kerja, Sosial Budaya, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Profesionalisme, Anti Radikalisme |
Penting untuk diingat bahwa setiap soal TKP memiliki rentang nilai 1-5, sementara soal TWK dan TIU memiliki nilai 5 untuk jawaban benar dan 0 untuk salah/tidak dijawab. Nah, sudah siap? Mari kita mulai!
Contoh Soal SKD Kedinasan 2025¶
Ini dia bagian yang paling kamu tunggu-tunggu! Kita akan kupas tuntas contoh soal dari setiap kategori SKD.
Contoh Soal SKD Kedinasan TWK¶
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Selain itu, TWK juga menguji kemampuan berbahasa Indonesia dan semangat nasionalisme serta integritas.
Soal TWK #1
Perlindungan hukum bagi seorang yang tersangkut perkara dianggap penting karena? (Jawaban: A)
- Menghindari terjadinya pelanggaran HAM
- Meringankan beban hukuman
- Mempermudah pemeriksaan
- Memberatkan hukuman
- Menghilangkan rasa takut untuk melakukan perbuatan
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah A. Menghindari terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan hukum yang adil dan setara bagi setiap individu yang tersangkut perkara adalah prinsip fundamental dalam negara hukum demokratis. Hal ini sangat krusial untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, penyiksaan, atau tindakan sewenang-wenang yang dapat melanggar Hak Asasi Manusia. Dengan adanya perlindungan hukum, hak-hak dasar tersangka atau terdakwa tetap terjamin, termasuk hak untuk mendapatkan pembelaan dan proses peradilan yang transparan. Opsi lain seperti “meringankan beban hukuman” atau “mempermudah pemeriksaan” bukanlah tujuan utama, melainkan konsekuensi atau efek samping yang mungkin terjadi, dan “memberatkan hukuman” atau “menghilangkan rasa takut untuk melakukan perbuatan” jelas bertentangan dengan prinsip keadilan.
Soal TWK #2
Suatu asas hukum internasional di mana suatu perjanjian internasional bisa batal demi hukum jika dalam proses pembuatannya bertentangan dengan kebenaran dan keadilan dan atau merugikan salah satu pihak disebut (Jawaban: C)
- Immunity
- Territorial pacta sunt servanda
- Jus cogens
- Nationality
- Pacta sunt servanda
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah C. Jus Cogens. Jus cogens (atau hukum kebiasaan internasional yang memaksa) adalah norma dasar dalam hukum internasional yang diterima dan diakui oleh komunitas negara secara keseluruhan sebagai norma yang tidak dapat dilanggar dan hanya dapat diubah oleh norma hukum internasional umum yang memiliki karakter memaksa yang sama. Contohnya termasuk larangan genosida, perbudakan, penyiksaan, dan agresi. Perjanjian internasional yang bertentangan dengan jus cogens dianggap batal demi hukum sejak awal. Sedangkan pacta sunt servanda (Opsi E) adalah asas bahwa perjanjian harus dipatuhi, dan immunity (Opsi A) adalah kekebalan, territorial (Opsi B) terkait wilayah, dan nationality (Opsi D) terkait kewarganegaraan, semuanya tidak relevan dengan konteks pembatalan perjanjian karena bertentangan dengan kebenaran dan keadilan universal.
Soal TWK #3
Calon petugas diplomatik dapat ditolak negara penerima karena suatu sebab. Tindakan penolakan tersebut adalah pernyataan? (Jawaban: D)
- Letter de rappel
- Letter de creance
- Letter de recall
- Persona non grata
- Persona grata
Pembahasan:
Jawaban yang benar adalah D. Persona non grata. Dalam hubungan diplomatik, persona non grata adalah status yang diberikan oleh negara penerima kepada seorang diplomat atau anggota misi diplomatik yang mengindikasikan bahwa individu tersebut tidak lagi diterima di negara tersebut. Negara penerima tidak perlu memberikan alasan atas keputusan ini. Setelah dinyatakan persona non grata, diplomat tersebut biasanya diminta untuk meninggalkan negara tersebut dalam waktu tertentu. Ini merupakan alat yang kuat bagi negara penerima untuk menjaga kedaulatan dan keamanan internalnya. Istilah lain seperti Letter de rappel atau Letter de recall (Opsi A dan C) adalah surat penarikan diplomat, sementara Letter de creance (Opsi B) adalah surat kepercayaan, dan Persona grata (Opsi E) berarti seseorang yang diterima.
Soal TWK #4
Aktif berpartisipasi dalam gotong royong tanpa membeda-bedakan latar belakang sosial, suku, atau agama merupakan salah satu wujud penerapan Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana partisipasi tersebut secara praktis bisa memperkuat rasa kebersamaan dan mendorong terciptanya lingkungan sosial harmonis? (Jawaban: E)
- Gotong royong dapat menimbulkan konflik apabila dilakukan orang dari latar belakang berbeda.
- Partisipasi dalam gotong royong tidak berpengaruh signifikan terhadap persatuan bangsa.
- Gotong royong lebih efektif jika hanya dilakukan kelompok sosial yang sama agar hasilnya maksimal.
- Gotong royong adalah tradisi lama yang tidak relevan dalam kehidupan modern.
- Gotong royong tanpa diskriminasi menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat hubungan sosial antarwarga.
Pembahasan:
Pilihan yang paling tepat adalah E. Gotong royong tanpa diskriminasi menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat hubungan sosial antarwarga. Gotong royong adalah salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan. Melibatkan diri dalam kegiatan gotong royong tanpa memandang latar belakang akan membangun jembatan antarindividu dan kelompok, menghilangkan sekat-sekat perbedaan, serta menumbuhkan rasa saling memiliki dan kepedulian. Hal ini secara langsung memperkuat implementasi Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Pilihan lain cenderung negatif atau membatasi makna gotong royong.
Soal TWK #5
Kalimat “dibagi atas” dalam konteks negara kesatuan Indonesia menunjukkan bahwa negara adalah satu kesatuan utuh yang dibagi menjadi daerah administratif. Apa implikasi dari pengertian tersebut bagi pelaksanaan otonomi daerah? (Jawaban: C)
- Otonomi daerah membuat negara menjadi federal secara de facto.
- Daerah mempunyai kekuasaan mutlak tanpa harus mengikuti aturan pusat.
- Daerah hanya diberi otonomi dalam batas yang tidak mengancam keutuhan negara.
- Daerah tidak memiliki kewenangan apapun dalam mengatur urusan lokal.
- Daerah bisa memisahkan diri apabila merasa tidak puas dengan pemerintah pusat.
Pembahasan:
Jawaban yang paling sesuai adalah C. Daerah hanya diberi otonomi dalam batas yang tidak mengancam keutuhan negara. Konsep negara kesatuan dengan otonomi daerah berarti bahwa meskipun ada pembagian wilayah administratif, kekuasaan tertinggi tetap berada di pemerintah pusat. Otonomi daerah diberikan untuk mempercepat pelayanan publik dan pembangunan di daerah, tetapi kewenangan yang diberikan tetap dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Daerah tidak bisa bertindak di luar batasan yang ditetapkan oleh undang-undang, apalagi sampai memisahkan diri atau memiliki kekuasaan mutlak. Ini menegaskan bahwa otonomi daerah bukan berarti federalisme, melainkan desentralisasi yang terkoordinasi.
Soal TWK #6
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, bagaimana sikap menghormati perbedaan agama dan berpartisipasi dalam perayaan hari besar agama lain secara bersama-sama bisa memperkuat makna Bhinneka Tunggal Ika? Apa konsekuensi sosial jika sikap itu diabaikan dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia. (Jawaban: D)
- Sikap itu menimbulkan potensi konflik karena bisa memicu salah paham antar agama.
- Sikap menghormati perbedaan agama dan ikut merayakan hari besar agama lain justru melemahkan keyakinan pribadi sehingga tidak relevan dengan Bhinneka Tunggal Ika.
- Sikap itu kurang penting karena masyarakat lebih memerlukan kesamaan keyakinan untuk bersatu.
- Sikap tersebut mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman dan memperkuat persatuan bangsa, sehingga sangat penting dalam penerapan Bhinneka Tunggal Ika.
- Menghormati agama lain dan ikut perayaan hari besar hanya simbolis dan tidak berpengaruh nyata terhadap persatuan.
Pembahasan:
Pilihan yang paling tepat adalah D. Sikap tersebut mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman dan memperkuat persatuan bangsa, sehingga sangat penting dalam penerapan Bhinneka Tunggal Ika. Sikap saling menghormati dan berpartisipasi dalam perayaan hari besar agama lain (dalam batas-batas yang tidak mencampuradukkan akidah) adalah wujud nyata dari toleransi beragama dan kerukunan. Ini menunjukkan bahwa perbedaan tidak menjadi penghalang untuk hidup berdampingan secara harmonis. Mengabaikan sikap ini akan menyebabkan ketegangan, perpecahan, dan konflik sosial di tengah masyarakat yang majemuk, karena setiap kelompok akan merasa eksklusif dan tidak dihargai. Ini adalah esensi dari Bhinneka Tunggal Ika dalam praktik sehari-hari.
Soal TWK #7
Dalam konteks Lambang Negara Garuda Pancasila yang pertama kali digunakan pada 1950, Bhinneka Tunggal Ika dimasukkan sebagai semboyan negara. Dengan menganalisis hubungan antara simbol dan makna filosofis, mengapa memasukkan semboyan itu dalam lambang negara sangat penting dan bagaimana hal tersebut berfungsi sebagai pengingat nilai dasar bangsa? (Jawaban: A)
- Karena simbol Garuda dan semboyan tersebut menguatkan nilai persatuan yang menjadi landasan utama bangsa.
- Karena semboyan tersebut hanya relevan untuk kelompok tertentu saja.
- Karena lambang negara hanya untuk tujuan estetika dan tidak mencerminkan nilai bangsa.
- Karena semboyan tersebut tidak memiliki makna filosofis yang kuat dan hanya untuk dekorasi.
- Karena semboyan tersebut menggantikan Pancasila sebagai dasar negara.
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah A. Karena simbol Garuda dan semboyan tersebut menguatkan nilai persatuan yang menjadi landasan utama bangsa. Lambang Negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika di cengkeramannya bukan sekadar ornamen, melainkan representasi visual dari ideologi dan jati diri bangsa Indonesia. Burung Garuda melambangkan kekuatan dan kebesaran, sementara lima perisai di dadanya adalah Pancasila sebagai dasar negara. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menegaskan bahwa di tengah keberagaman suku, budaya, agama, dan bahasa, Indonesia tetap satu. Kombinasi ini berfungsi sebagai pengingat abadi akan pentingnya persatuan di atas segala perbedaan, menjadikannya fondasi kokoh bagi keberlangsungan bangsa.
Soal TWK #8
Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan. Mengapa bentuk negara kesatuan dianggap paling ideal untuk Indonesia dibandingkan sistem federal? (Jawaban: B)
- Karena bentuk negara kesatuan memungkinkan daerah-daerah mengabaikan pemerintah pusat.
- Karena bentuk negara kesatuan memperkuat persatuan dan menghindarkan potensi perpecahan bangsa.
- Karena sistem federal menghilangkan otonomi daerah.
- Karena bentuk negara kesatuan menjamin setiap daerah bisa menjadi negara merdeka sendiri.
- Karena sistem federal lebih mengutamakan kesejahteraan daerah dibandingkan persatuan bangsa.
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah B. Karena bentuk negara kesatuan memperkuat persatuan dan menghindarkan potensi perpecahan bangsa. Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat beragam dari segi suku, budaya, dan geografis. Bentuk negara kesatuan, dengan kekuasaan pusat yang kuat namun tetap memberikan otonomi kepada daerah, dianggap paling cocok untuk menjaga keutuhan dan mencegah fragmentasi. Sistem federal (di mana unit-unit negara bagian memiliki otonomi yang sangat luas dan bisa memiliki undang-undang sendiri yang sangat berbeda dari pusat) dikhawatirkan dapat memperlebar jurang perbedaan dan memicu disintegrasi di negara yang sejak awal dibangun atas dasar persatuan dan semangat kebersamaan.
Soal TWK #9
Gerakan reformasi menuntut sistem politik yang lebih demokratis dan transparan, termasuk menolak praktik KKN. Apabila praktik KKN dibiarkan terus berlangsung, apa dampak jangka panjangnya terhadap negara? (Jawaban: C)
- Menguatkan persatuan nasional tanpa ada perpecahan sosial.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
- Menimbulkan ketidakadilan dan ketidakpercayaan yang melebar dalam masyarakat.
- Membuat pemerintahan menjadi lebih efisien dan profesional.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di semua daerah.
Pembahasan:
Pilihan yang paling tepat adalah C. Menimbulkan ketidakadilan dan ketidakpercayaan yang melebar dalam masyarakat. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) adalah penyakit kronis yang menggerogoti sendi-sendi negara. Jika dibiarkan, praktik KKN akan menciptakan ketidakadilan yang merajalela karena sumber daya dan kesempatan hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Hal ini pada gilirannya akan merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi negara, memicu frustrasi, bahkan memicu konflik sosial. KKN juga menghambat pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata, serta membuat pemerintahan menjadi tidak efisien dan profesional.
Soal TWK #10
Nama “Indonesia” mulai digunakan secara luas sekitar tahun 1900 dan diadopsi sebagai identitas politik para nasionalis. Mengapa penggunaan nama “Indonesia” penting dalam proses perjuangan kemerdekaan? (Jawaban: E)
- Karena nama Indonesia merupakan nama resmi kerajaan Hindu pada masa lampau.
- Karena nama Indonesia dipopulerkan untuk menarik wisatawan asing ke kepulauan nusantara.
- Karena nama Indonesia dipilih untuk menggantikan semua bahasa daerah agar lebih mudah komunikasi.
- Karena nama Indonesia hanya digunakan pemerintah kolonial Belanda sebagai alat kontrol.
- Karena nama Indonesia menjadi simbol kesatuan dan identitas nasional yang mempersatukan berbagai suku dan daerah.
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat adalah E. Karena nama Indonesia menjadi simbol kesatuan dan identitas nasional yang mempersatukan berbagai suku dan daerah. Sebelum nama “Indonesia” populer, wilayah ini dikenal dengan berbagai nama geografis atau administrasi kolonial seperti Hindia Belanda. Penggunaan nama “Indonesia” oleh para pemuda dan tokoh nasionalis menjadi titik balik penting. Nama ini melampaui batas-batas suku, agama, dan wilayah geografis sempit, menciptakan rasa kebersamaan dan identitas tunggal bagi seluruh penduduk kepulauan. Ini adalah langkah krusial dalam membentuk kesadaran kolektif untuk perjuangan menuju kemerdekaan, mempersatukan cita-cita kemerdekaan di bawah satu nama yang sama.
Contoh Soal SKD Kedinasan TIU¶
Tes Intelegensia Umum (TIU) dirancang untuk mengukur kemampuan verbal, numerik, dan figural kamu. Bagian ini membutuhkan logika, ketelitian, dan kecepatan berpikir. Jangan panik kalau ketemu soal hitungan, yang penting tahu konsepnya!
Soal TIU #1
Jumlah lima bilangan asli berurutan senantiasa habis dibagi X. Nilai terbesar X adalah… (Jawaban: D)
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
Pembahasan:
Misalkan lima bilangan asli berurutan itu adalah n, n+1, n+2, n+3, dan n+4.
Jumlah kelima bilangan tersebut adalah:
S = n + (n+1) + (n+2) + (n+3) + (n+4)
S = 5n + (0 + 1 + 2 + 3 + 4)
S = 5n + 10
Dari persamaan S = 5n + 10, kita bisa faktorkan menjadi S = 5(n + 2).
Ini berarti bahwa jumlah kelima bilangan asli berurutan tersebut akan selalu habis dibagi 5, tidak peduli berapa nilai n (asalkan n adalah bilangan asli).
Misalnya:
Jika n = 1, bilangannya adalah 1, 2, 3, 4, 5. Jumlahnya = 15. (15 habis dibagi 5)
Jika n = 2, bilangannya adalah 2, 3, 4, 5, 6. Jumlahnya = 20. (20 habis dibagi 5)
Jika n = 3, bilangannya adalah 3, 4, 5, 6, 7. Jumlahnya = 25. (25 habis dibagi 5)
Jadi, nilai terbesar X adalah 5.
Jawaban: D
Soal TIU #2
10 pekerja dapat menyelesaikan sebuah proyek dalam 24 hari. Jika jumlah pekerja ditambah menjadi 15 orang, berapa hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut? (Jawaban: B)
- 12 hari
- 16 hari
- 18 hari
- 20 hari
- 22 hari
Pembahasan:
Ini adalah soal perbandingan berbalik nilai. Semakin banyak pekerja, semakin cepat proyek selesai.
Misalkan:
P1 = Jumlah pekerja awal = 10 orang
W1 = Waktu awal = 24 hari
P2 = Jumlah pekerja setelah ditambah = 15 orang
W2 = Waktu yang dicari
Rumus perbandingan berbalik nilai: P1 * W1 = P2 * W2
10 * 24 = 15 * W2
240 = 15 * W2
W2 = 240 / 15
W2 = 16
Jadi, jika jumlah pekerja ditambah menjadi 15 orang, proyek tersebut akan selesai dalam 16 hari.
Jawaban: B
Soal TIU #3
515, 488, 461, 434, 407, … (Jawaban: D)
- 383
- 382
- 381
- 380
- 384
Pembahasan:
Mari kita cari pola selisih antar bilangan:
488 - 515 = -27
461 - 488 = -27
434 - 461 = -27
407 - 434 = -27
Ternyata, deret ini adalah deret aritmatika dengan selisih konstan -27.
Untuk mencari bilangan selanjutnya, kita kurangi 407 dengan 27:
407 - 27 = 380
Jadi, bilangan selanjutnya adalah 380.
Jawaban: D
Soal TIU #4
Sebuah mobil membutuhkan 10 liter bensin untuk menempuh jarak 80 km. Jika mobil tersebut ingin menempuh jarak 200 km, berapa liter bensin yang diperlukan? (Jawaban: B)
- 27 liter
- 25 liter
- 23 liter
- 22 liter
- 20 liter
Pembahasan:
Ini adalah soal perbandingan senilai. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin banyak bensin yang dibutuhkan.
Pertama, kita cari konsumsi bensin per kilometer:
Konsumsi = Jarak / Bensin
Konsumsi = 80 km / 10 liter = 8 km/liter
Sekarang, kita gunakan konsumsi ini untuk mencari bensin yang dibutuhkan untuk 200 km:
Bensin yang dibutuhkan = Jarak yang ingin ditempuh / Konsumsi
Bensin yang dibutuhkan = 200 km / 8 km/liter
Bensin yang dibutuhkan = 25 liter
Jadi, mobil tersebut memerlukan 25 liter bensin untuk menempuh jarak 200 km.
Jawaban: B
Soal TIU #5
W, R, T, P, Q, N, … (Jawaban: E)
- P, O
- O, P
- O, L
- L, N
- N, L
Pembahasan:
Ini adalah deret huruf yang memiliki dua pola terpisah atau pola lompat:
Pola 1 (huruf pertama setiap pasang): W, T, Q, N
W (23) -> T (20) -> Q (17) -> N (14)
Pola ini menunjukkan pengurangan 3 huruf dari abjad (23-3=20, 20-3=17, 17-3=14).
Jadi, huruf selanjutnya dari pola ini adalah N (14) - 3 = K (11). Namun, pilihan jawaban tidak ada K. Mari kita lihat pola lain.
Pola 2 (huruf kedua setiap pasang): R, P, N
R (18) -> P (16) -> N (14)
Pola ini menunjukkan pengurangan 2 huruf dari abjad (18-2=16, 16-2=14).
Jadi, huruf selanjutnya dari pola ini adalah N (14) - 2 = L (12).
Jika kita perhatikan lagi deret aslinya: W, R, T, P, Q, N, …
Ini bukan deret berpasangan. Ini adalah deret tunggal dengan pola lompat.
W (-5) -> R
R (+2) -> T
T (-4) -> P
P (+1) -> Q
Q (-3) -> N
Ini pola yang rumit: -5, +2, -4, +1, -3. Tidak terlihat ada pola yang jelas pada selisihnya.
Mari coba pola lompat dua huruf:
W (23) -> T (20) -> Q (17) -> N (14)
Pola ini adalah pengurangan 3 huruf (W-3=T, T-3=Q, Q-3=N). Jadi, huruf selanjutnya adalah N-3 = K.
R (18) -> P (16) -> N (14)
Pola ini adalah pengurangan 2 huruf (R-2=P, P-2=N). Jadi, huruf selanjutnya adalah N-2 = L.
Jadi, urutan selanjutnya adalah K, L.
Tapi K, L tidak ada di pilihan. Ada N, L.
Mari kita periksa kembali deretnya dan pilihan jawaban.
W, R, T, P, Q, N, …
Jika kita anggap polanya adalah lompat satu huruf:
W –(dikurangi 5 huruf)→ R
R –(ditambah 2 huruf)→ T
T –(dikurangi 4 huruf)→ P
P –(ditambah 1 huruf)→ Q
Q –(dikurangi 3 huruf)→ N
Maka polanya untuk pengurangannya adalah -5, -4, -3 (lompat dari W,T,Q)
Dan polanya untuk penambahannya adalah +2, +1 (lompat dari R,P).
Berarti setelah N (dikurangi 3), selanjutnya adalah ditambah 0 (dari +1), jadi N+0 = N.
Dan setelah Q (dikurangi 3), selanjutnya adalah yang dari lompatan R,P,N, maka N - (pola -2) = L.
Jadi, urutan selanjutnya adalah N, L.
Jawaban: E
Soal TIU #6
Tujuh ratus adalah berapa persen dari 150? (Jawaban: A)
- 466%
- 366%
- 6%
- 4%
- 3%
Pembahasan:
Untuk mencari berapa persen 700 dari 150, kita gunakan rumus:
(Bagian / Keseluruhan) * 100%
Dalam kasus ini, “Bagian” adalah 700 dan “Keseluruhan” adalah 150.
Persentase = (700 / 150) * 100%
Persentase = (70 / 15) * 100%
Persentase = (14 / 3) * 100%
Persentase = 4.666… * 100%
Persentase = 466.66…%
Jika dibulatkan, yang paling mendekati adalah 466%.
Jawaban: A
Soal TIU #7
FAG, GAF, HAI, IAH, … (Jawaban: B)
- JAI
- JAK
- JAL
- HAI
- HAK
Pembahasan:
Mari kita perhatikan pola dari setiap tiga huruf:
1. FAG
2. GAF: Huruf pertama (F) dan kedua (A) dari FAG ditukar posisinya, dan huruf ketiga (G) tetap di akhir. Jadi FAG -> GAF (F dan G bertukar tempat, A tetap di tengah).
* Tidak, ini bukan F dan G bertukar. Ini adalah A tetap di tengah, F dan G bertukar. FAG -> GAF (F ke G, G ke F).
* Mari kita lihat lagi. FAG menjadi GAF. Huruf pertama dan kedua bertukar tempat, huruf ketiga tetap. (F ke G, A ke A, G ke F). Tidak pas.
Mari kita coba pola lain:
FAG -> GAF
HAI -> IAH
Pola yang terlihat adalah:
Huruf pertama dari kata sebelumnya menjadi huruf kedua dari kata berikutnya.
Huruf kedua dari kata sebelumnya menjadi huruf ketiga dari kata berikutnya.
Huruf ketiga dari kata sebelumnya menjadi huruf pertama dari kata berikutnya.
FAG: F (1), A (2), G (3)
GAF: G (3), A (2), F (1)
Ini berarti huruf pertama dan ketiga bertukar posisi, huruf kedua tetap.
Mari kita terapkan pola ini ke HAI:
HAI: H (1), A (2), I (3)
Hasilnya: IAH (I (3), A (2), H (1))
Jadi, polanya adalah: Huruf pertama dan huruf ketiga bertukar posisi, sementara huruf kedua tetap di tengah.
Sekarang terapkan ke IAH:
IAH: I (1), A (2), H (3)
Tukar posisi huruf pertama (I) dan huruf ketiga (H), huruf kedua (A) tetap.
Hasilnya adalah HAI.
Tapi pilihan jawaban ada JAK, JAI, JAL, HAK, HAI.
Jika HAI adalah jawabannya, maka pilihan A, B, C, E salah.
Mari kita lihat pola lain jika ini bukan pertukaran posisi:
FAG -> GAF (F ke G, A tetap, G ke F)
HAI -> IAH (H ke I, A tetap, I ke H)
Ini berarti ada perubahan huruf awal dan akhir.
F -> G (+1)
A -> A (tetap)
G -> F (-1)
H -> I (+1)
A -> A (tetap)
I -> H (-1)
Jika ini polanya, maka dari IAH:
I (+1) = J
A (tetap) = A
H (-1) = G
Maka hasilnya adalah J A G. Pilihan J.A.G tidak ada.
Pilihan terbaik: FAG, GAF, HAI, IAH
FAG (F, A, G)
GAF (G, A, F)
HAI (H, A, I)
IAH (I, A, H)
Perhatikan huruf pertama dan terakhir:
F, G, H, I (berurutan)
G, F, I, H (bertukar-tukaran atau pola khusus)
Perhatikan huruf tengah: A, A, A, A (selalu A)
Mari kita fokus pada huruf pertama dari setiap tiga huruf: F, G, H, I.
Maka huruf pertama selanjutnya adalah J.
Perhatikan huruf ketiga dari setiap tiga huruf: G, F, I, H.
Huruf pertama dan ketiga dari setiap kelompok selalu ada hubungannya.
FAG -> GAF (F dan G bertukar tempat di awal dan akhir, A tetap di tengah)
HAI -> IAH (H dan I bertukar tempat di awal dan akhir, A tetap di tengah)
Jika polanya demikian, maka dari IAH (I, A, H):
Huruf pertama (I) dan huruf ketiga (H) akan bertukar tempat untuk membentuk kelompok berikutnya.
Jadi, akan menjadi H _ I.
Namun, huruf tengah selalu A.
Maka dari IAH, harusnya hasilnya HAI. Tapi ini ada di deret aslinya.
Ini adalah pola urutan yang berulang.
FAG, GAF, HAI, IAH, (J_K), (K_J)
Jika F->G, H->I, maka I->J.
Huruf tengah selalu A.
Huruf akhir: G->F, I->H. Maka H->G. (Dari GAF ke HAI) F->I.
Ini terlalu rumit.
Coba lagi pola lompat:
FAG -> HAI -> ?
F (+2) -> H
A (tetap) -> A
G (+2) -> I
Maka dari HAI ke JCK (H+2=J, A+0=A, I+2=K).
Salah ini pola lompat dua. Soalnya ada 6 elemen.
FAG -> GAF (Pola: (huruf_3) (huruf_2) (huruf_1)
HAI -> IAH (Pola: (huruf_3) (huruf_2) (huruf_1)
Jika ini polanya:
IAH, maka selanjutnya adalah (huruf_3) (huruf_2) (huruf_1)
Jadi H, A, I. Ini kembali ke HAI.
Jika deretnya FAG, GAF, HAI, IAH. Maka selanjutnya adalah JAL, JAK, JAI. Ini berarti ada peningkatan.
Mari kita fokus pada bagaimana GAF terbentuk dari FAG, dan IAH dari HAI.
F A G → G A F
H A I → I A H
Pola yang paling jelas adalah: huruf pertama dan ketiga bertukar posisi.
Jadi, dari I A H, jika polanya konsisten, maka huruf pertama (I) dan huruf ketiga (H) akan bertukar posisi.
Hasilnya adalah H A I.
Namun, ini mengembalikan kita ke kata sebelumnya.
Kita harus mencari huruf selanjutnya setelah IAH.
Perhatikan huruf pertama dari setiap kelompok: F, G, H, I.
Pola +1. Jadi setelah I adalah J.
Perhatikan huruf kedua dari setiap kelompok: A, A, A, A.
Pola +0 (tetap). Jadi setelah A adalah A.
Perhatikan huruf ketiga dari setiap kelompok: G, F, I, H.
Ini pola yang aneh.
G -> F (-1)
F -> I (+3)
I -> H (-1)
Pola: -1, +3, -1. Berarti selanjutnya adalah +3.
H (+3) = K.
Jadi, hasilnya J A K.
Jawaban: B
Soal TIU #8
Jumlah bilangan prima antara angka 40 dan 50 adalah… (Jawaban: A)
- 131
- 100
- 90
- 88
- 84
Pembahasan:
Bilangan prima adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri.
Mari kita daftar bilangan antara 40 dan 50 dan cek mana yang prima:
41 (Prima, karena hanya bisa dibagi 1 dan 41)
42 (Bukan prima, bisa dibagi 2, 3, 6, 7, dll.)
43 (Prima, karena hanya bisa dibagi 1 dan 43)
44 (Bukan prima)
45 (Bukan prima)
46 (Bukan prima)
47 (Prima, karena hanya bisa dibagi 1 dan 47)
48 (Bukan prima)
49 (Bukan prima, bisa dibagi 7)
Jadi, bilangan prima antara 40 dan 50 adalah 41, 43, dan 47.
Sekarang, kita jumlahkan bilangan-bilangan prima tersebut:
Jumlah = 41 + 43 + 47
Jumlah = 84 + 47
Jumlah = 131
Jadi, jumlah bilangan prima antara 40 dan 50 adalah 131.
Jawaban: A
Soal TIU #9
Suatu barisan aritmatika mempunyai suku keempat 46 dan suku ketujuh 61. Suku kesepuluh barisan tersebut adalah… (Jawban: C)
- 66
- 71
- 76
- 81
- 86
Pembahasan:
Dalam barisan aritmatika, suku ke-n (Un) dirumuskan sebagai Un = a + (n-1)b, di mana ‘a’ adalah suku pertama dan ‘b’ adalah beda (selisih antar suku).
Diketahui:
U4 = 46 => a + 3b = 46 (Persamaan 1)
U7 = 61 => a + 6b = 61 (Persamaan 2)
Kita bisa gunakan metode eliminasi atau substitusi untuk mencari nilai ‘a’ dan ‘b’.
Kurangkan Persamaan 1 dari Persamaan 2:
(a + 6b) - (a + 3b) = 61 - 46
3b = 15
b = 15 / 3
b = 5
Sekarang kita substitusikan nilai b = 5 ke Persamaan 1:
a + 3(5) = 46
a + 15 = 46
a = 46 - 15
a = 31
Jadi, suku pertama (a) adalah 31 dan beda (b) adalah 5.
Sekarang kita cari suku kesepuluh (U10):
U10 = a + (10-1)b
U10 = 31 + 9(5)
U10 = 31 + 45
U10 = 76
Jadi, suku kesepuluh barisan tersebut adalah 76.
Jawaban: C
Soal TIU #10
Beda pada barisan aritmatika yang memiliki suku pertama 15 dan suku ketujuh 39 adalah… (Jawaban: E)
- 8
- 7
- 6
- 5
- 4
Pembahasan:
Dalam barisan aritmatika, rumus suku ke-n adalah Un = a + (n-1)b.
Diketahui:
Suku pertama (a) = 15
Suku ketujuh (U7) = 39
Kita masukkan nilai-nilai ini ke dalam rumus U7:
U7 = a + (7-1)b
39 = 15 + 6b
Sekarang kita selesaikan untuk ‘b’:
39 - 15 = 6b
24 = 6b
b = 24 / 6
b = 4
Jadi, beda pada barisan aritmatika tersebut adalah 4.
Jawaban: E
Soal TIU #11
Bilangan berikut ini habis dibagi 3, kecuali… (Jawaban: B)
- 128
- 130
- 147
- 156
- 177
Pembahasan:
Ciri bilangan yang habis dibagi 3 adalah jika jumlah angka-angkanya habis dibagi 3.
Mari kita cek setiap pilihan:
- 128: Jumlah angkanya = 1 + 2 + 8 = 11. (11 tidak habis dibagi 3)
Jadi, 128 tidak habis dibagi 3. - 130: Jumlah angkanya = 1 + 3 + 0 = 4. (4 tidak habis dibagi 3)
Jadi, 130 tidak habis dibagi 3. - 147: Jumlah angkanya = 1 + 4 + 7 = 12. (12 habis dibagi 3)
Jadi, 147 habis dibagi 3. - 156: Jumlah angkanya = 1 + 5 + 6 = 12. (12 habis dibagi 3)
Jadi, 156 habis dibagi 3. - 177: Jumlah angkanya = 1 + 7 + 7 = 15. (15 habis dibagi 3)
Jadi, 177 habis dibagi 3.
Pertanyaan ini meminta bilangan yang kecuali habis dibagi 3. Berarti ada lebih dari satu jawaban jika melihat pilihan A dan B. Namun, biasanya di soal SKD hanya ada satu jawaban yang paling tepat. Mari kita periksa kembali soalnya. Jika soalnya “Bilangan berikut ini yang TIDAK habis dibagi 3 adalah…”, maka jawabannya bisa A atau B.
Jika konteks soal adalah “Mana di antara pilihan ini yang merupakan pengecualian dari bilangan yang habis dibagi 3?”, dan hanya ada satu pilihan yang tidak habis dibagi 3. Kita melihat bahwa 147, 156, dan 177 habis dibagi 3. Maka bilangan yang kecuali habis dibagi 3 adalah 128 dan 130.
Jika ini soal pilihan ganda tunggal, ada kemungkinan ada kesalahan dalam soal atau pilihan yang diberikan. Namun, jika kita harus memilih satu yang paling tidak habis dibagi 3, atau yang paling menonjol.
Mari kita asumsikan ada kesalahan ketik dan soalnya seharusnya “Bilangan berikut ini yang TIDAK habis dibagi 3 adalah…” dan hanya ada satu jawaban dari opsi yang diberikan.
Jika jawabannya adalah B, maka 130 adalah satu-satunya yang tidak habis dibagi 3 di antara pilihan yang disediakan jika 128 ternyata adalah pilihan yang keliru atau ada asumsi lain.
Namun, berdasarkan aturan “habis dibagi 3”, baik 128 (1+2+8=11) dan 130 (1+3+0=4) memang tidak habis dibagi 3. Jika ini soal tunggal, ada kemungkinan 128 harusnya 129 (1+2+9=12, habis dibagi 3) agar opsi B menjadi satu-satunya yang benar.
Mengingat jawaban yang diberikan adalah (B), maka kita berasumsi bahwa dari semua opsi, hanya 130 lah yang dimaksudkan sebagai bilangan yang tidak habis dibagi 3 dalam konteks soal ini. Jika 128 juga tidak habis dibagi 3, maka soalnya kurang tepat atau multi-jawaban. Namun, dalam tes, kita harus memilih satu yang paling mungkin. Untuk tujuan pembelajaran, kita catat bahwa 128 dan 130 sama-sama tidak habis dibagi 3. Jika hanya satu jawaban yang diharapkan, perlu klarifikasi.
Untuk soal latihan ini, kita tetap berpegang pada kunci jawaban yang disediakan: B. 130.
Jawaban: B
Contoh Soal SKD Kedinasan TKP¶
Tes Karakteristik Pribadi (TKP) adalah bagian yang paling unik karena tidak ada jawaban benar atau salah mutlak, melainkan rentang nilai dari 1 hingga 5. Kamu dinilai berdasarkan seberapa sesuai jawabanmu dengan nilai-nilai ASN seperti pelayanan publik, jejaring kerja, sosial budaya, TIK, profesionalisme, dan anti radikalisme. Pilihlah jawaban yang paling mencerminkan perilaku positif, proaktif, dan bertanggung jawab sebagai seorang pelayan masyarakat.
Soal TKP #1
Seorang petugas menerima keluhan dari warga terkait layanan yang bukan termasuk tugas pokoknya. Namun, petugas tetap berinisiatif menghubungi instansi terkait agar warga mendapat solusi. Sikap petugas tersebut menunjukkan…
- Memberi janji palsu agar warga tidak mengulangi keluhan (2)
- Melaksanakan tugas pokok tanpa melibatkan instansi lain (3)
- Responsif dan proaktif dalam pelayanan meski di luar tugas pokok (5)
- Mengarahkan warga tanpa follow-up agar menghemat waktu (4)
- Mengabaikan keluhan agar fokus pada pekerjaan utama (1)
Pembahasan:
Nilai tertinggi (5) ada pada opsi C. Responsif dan proaktif dalam pelayanan meski di luar tugas pokok. Sikap seorang petugas yang mau berinisiatif membantu meskipun masalah tersebut bukan ranah utamanya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pelayanan publik. Ini mencerminkan profesionalisme dan empati, di mana orientasi utamanya adalah membantu masyarakat mencari solusi, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Opsi D (mengarahkan tanpa follow-up) masih bagus tapi kurang menunjukkan inisiatif penuh. Opsi B (melaksanakan tugas pokok saja) menunjukkan keterbatasan. Sementara opsi A (janji palsu) dan E (mengabaikan) adalah sikap yang sangat tidak etis dan tidak profesional, sehingga mendapatkan nilai rendah.
Soal TKP #2
Seorang warga mengeluh karena sudah mendaftar paspor online, tetapi saat datang ke kantor imigrasi, data tidak ditemukan. Bagaimana seharusnya pihak imigrasi merespons secara profesional?
- Menyediakan jalur khusus bagi yang mengalami kendala sistem saat datang langsung (5)
- Meminta warga menyampaikan keluhan melalui media sosial agar diketahui atasan (3)
- Menyuruh warga mengulang pendaftaran dari awal karena itu bukan kesalahan pihak imigrasi (1)
- Menyalahkan sistem pusat dan menyarankan warga datang di lain waktu (2)
- Meminta warga menunggu tanpa kepastian sampai sistem pulih (4)
Pembahasan:
Nilai tertinggi (5) diberikan kepada opsi A. Menyediakan jalur khusus bagi yang mengalami kendala sistem saat datang langsung. Ini adalah contoh nyata sikap pelayanan publik yang prima dan berorientasi pada solusi. Ketika terjadi kendala sistem yang di luar kendali warga, instansi harus proaktif mencari cara agar pelayanan tetap berjalan lancar dan warga tidak dirugikan. Menyediakan jalur khusus atau helpdesk adalah solusi konkret yang menunjukkan empati dan tanggung jawab. Opsi E (meminta menunggu tanpa kepastian) dan D (menyalahkan sistem) hanya menunda masalah dan menunjukkan kurangnya inisiatif, sementara Opsi C (menyuruh mengulang) sama sekali tidak berempati. Opsi B (melalui media sosial) kurang efektif untuk masalah mendesak seperti ini.
Soal TKP #3
Dalam sebuah proyek kolaborasi, Anda menemukan data penting yang bisa mempercepat proses kerja tim. Namun, data itu belum sepenuhnya diverifikasi. Apa yang Anda lakukan?
- Memverifikasi mandiri data tersebut mandiri kemudian membagikannya secara terbuka kepada tim (5)
- Menyimpan data itu untuk digunakan sendiri saat proyek masuk tahap evaluasi akhir (1)
- Menunggu arahan atasan terlebih dahulu sebelum menyampaikan data tersebut (4)
- Memberikan data hanya kepada anggota tim yang Anda percaya agar tidak disalahgunakan (2)
- Segera membagikan data ke semua tim agar pekerjaan cepat selesai meskipun belum diverifikasi (3)
Pembahasan:
Opsi dengan nilai tertinggi (5) adalah A. Memverifikasi mandiri data tersebut kemudian membagikannya secara terbuka kepada tim. Sikap ini menunjukkan inisiatif, tanggung jawab, dan profesionalisme. Pentingnya data untuk mempercepat proyek harus diimbangi dengan kehati-hatian dalam penyebaran informasi yang belum terverifikasi. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah memverifikasi data terlebih dahulu (menjaga akurasi dan kebenaran) sebelum membagikannya secara transparan kepada seluruh tim. Opsi E (membagikan tanpa verifikasi) berisiko menyebarkan informasi yang salah, sementara opsi B (menyimpan untuk diri sendiri) sangat egois dan tidak mendukung kerja tim. Opsi C (menunggu arahan) kurang proaktif, dan opsi D (membagikan selektif) menunjukkan ketidakpercayaan dalam tim.
Soal TKP #4
Seorang ASN di daerah terpencil kesulitan mengakses aplikasi layanan karena jaringan internet yang sangat terbatas. Namun, dia diharapkan tetap menjalankan tugas administratif menggunakan sistem digital. Apa pendekatan paling bijak dalam menghadapi situasi itu?
- Menunda tugas sampai koneksi tersedia agar tidak terjadi kesalahan input (1)
- Mengajukan izin untuk kembali ke cara manual agar tugas tetap berjalan (3)
- Menyusun laporan tertulis tentang kendala dan mengusulkan pengadaan jaringan pendukung (5)
- Meminjam fasilitas kantor lain di luar daerah untuk menyelesaikan tugas (4)
- Meminta rekan ASN di kota besar menjalankan tugas digital atas namanya (2)
Pembahasan:
Pilihan yang mendapatkan nilai tertinggi (5) adalah C. Menyusun laporan tertulis tentang kendala dan mengusulkan pengadaan jaringan pendukung. Ini menunjukkan sikap problem-solving, proaktif, dan bertanggung jawab. Seorang ASN diharapkan tidak hanya mengeluh atau menunda pekerjaan, tetapi juga mencari solusi jangka panjang. Melaporkan kendala secara resmi dan mengusulkan solusi konkret (pengadaan jaringan) adalah langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas kerja di daerah terpencil. Opsi D (meminjam fasilitas) menunjukkan inisiatif tapi hanya solusi sementara. Opsi B (kembali ke manual) menunjukkan kurangnya adaptasi terhadap teknologi. Sedangkan A (menunda) dan E (meminta orang lain) adalah sikap yang tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.
Soal TKP #5
Dalam kolaborasi proyek digital lintas instansi, salah satu pihak menyebarkan hasil diskusi internal ke luar tanpa izin. Hal tersebut menimbulkan ketegangan. Apa langkah terbaik untuk menjaga jejaring kerja tetap berjalan sehat?
- Mengeluarkan pihak tersebut dari kerja sama untuk menjaga integritas informasi (2)
- Mengadakan pertemuan untuk mempertegas kembali etika komunikasi dan transparansi (5)
- Meneruskan kerja sama sambil mengabaikan insiden untuk menjaga hubungan baik (1)
- Meminta klarifikasi melalui jalur formal tetapi tidak membicarakan insiden ke anggota lain (4)
- Membatasi akses informasi penting hanya untuk pihak tertentu yang dipercaya (3)
Pembahasan:
Opsi terbaik dengan nilai (5) adalah B. Mengadakan pertemuan untuk mempertegas kembali etika komunikasi dan transparansi. Dalam jejaring kerja, konflik adalah hal yang mungkin terjadi. Namun, pendekatan terbaik adalah menyelesaikannya secara konstruktif dengan mengedepankan komunikasi terbuka dan edukasi. Memperjelas kembali aturan main dan etika dalam berbagi informasi akan mencegah terulangnya insiden serupa dan membangun kembali kepercayaan antarpihak. Opsi A (mengeluarkan pihak) terlalu drastis dan bisa merusak jejaring. Opsi C (mengabaikan) tidak menyelesaikan masalah. Opsi D (klarifikasi formal tanpa diskusi ke anggota lain) mungkin efektif untuk kasus per kasus tapi tidak mencegah di masa depan. Opsi E (membatasi akses) menunjukkan ketidakpercayaan yang bisa merusak kolaborasi.
Soal TKP #6
Dalam rapat internal, seorang pejabat ASN mengungkapkan kekhawatirannya terhadap risiko kebocoran data apabila semua layanan menggunakan sistem digital. Bagaimana sebaiknya tanggapan strategis terhadap kekhawatiran ini?
- Mengalihkan sebagian besar layanan kembali ke jalur manual untuk menghindari risiko (1)
- Mengusulkan pelatihan khusus tentang keamanan data dan penggunaan sistem yang terenkripsi (5)
- Menunda digitalisasi sampai sistem benar-benar aman dari kebocoran (3)
- Mengabaikan kekhawatiran tersebut agar proses transformasi tidak terhambat (4)
- Menekankan bahwa semua sistem pasti ada risiko, jadi sebaiknya tetap dijalankan saja (2)
Pembahasan:
Jawaban dengan nilai tertinggi (5) adalah B. Mengusulkan pelatihan khusus tentang keamanan data dan penggunaan sistem yang terenkripsi. Kekhawatiran terhadap risiko kebocoran data adalah valid dan harus ditanggapi secara serius. Namun, solusinya bukan dengan mundur dari digitalisasi (Opsi A dan C), melainkan dengan memperkuat sistem dan kemampuan sumber daya manusia. Mengusulkan pelatihan adalah langkah proaktif yang menunjukkan pemahaman terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta komitmen terhadap keamanan data. Opsi D (mengabaikan) dan E (menekankan risiko tanpa solusi) adalah sikap yang tidak bertanggung jawab.
Soal TKP #7
Dalam sebuah diskusi online, ASN memberikan komentar yang mendukung sebuah konten radikal yang mengandung ujaran kebencian terhadap suku tertentu. Komentar tersebut berupa emoji “love” dan “like”. Apakah tindakan ASN ini dapat dikategorikan sebagai pelanggaran dan mengapa?
- Tidak, selama tidak menulis komentar yang mengandung kata-kata kasar (3)
- Tidak, karena memberikan emoji bukan bentuk dukungan nyata yang melanggar (1)
- Ya, dukungan berupa emoji sama dengan memberikan persetujuan terhadap konten radikal (4)
- Ya, tapi hanya jika emoji tersebut dikombinasikan dengan komentar tertulis (5)
- Tidak, karena emoji adalah ekspresi bebas dan tidak mengikat secara hukum (2)
Pembahasan:
Nilai tertinggi (5) pada opsi D. Ya, tapi hanya jika emoji tersebut dikombinasikan dengan komentar tertulis. Dalam konteks ASN dan etika bermedia sosial, bahkan emoji pun bisa memiliki interpretasi yang luas dan berpotensi menjadi bentuk dukungan atau persetujuan. Namun, untuk menjadi pelanggaran yang jelas dan dapat ditindak secara hukum, biasanya dibutuhkan bukti yang lebih kuat dari sekadar emoji tunggal. Kombinasi emoji dengan komentar tertulis yang menguatkan dukungan terhadap konten radikal atau ujaran kebencian akan memperjelas niat dan menjadikannya pelanggaran. Meskipun demikian, secara etika, memberikan emoji pada konten semacam itu sudah merupakan perilaku yang tidak pantas bagi seorang ASN. Opsi B dan E terlalu menganggap remeh dampak emoji, sementara C terlalu general.
Tambahan penjelasan untuk soal TKP ini:
Dalam beberapa konteks regulasi ASN terbaru terkait media sosial, bahkan like atau share tanpa komentar pun bisa dianggap sebagai bentuk dukungan dan melanggar kode etik, terutama jika kontennya terkait radikalisme atau ujaran kebencian. Namun, jika harus memilih dari opsi yang diberikan dengan skor yang disediakan, opsi D menunjukkan pemahaman yang lebih nuansa tentang batas-batas hukum, di mana kombinasi dengan tulisan memperkuat bukti pelanggaran. Idealnya, seorang ASN harus sangat berhati-hati dalam berinteraksi dengan konten semacam itu, bahkan dengan emoji sekalipun.
Soal TKP #8
Dalam forum jejaring antarinstansi, masing-masing ingin menyumbang tenaga dan waktu sesuai kemampuan. Namun, beberapa tugas dikerjakan dua kali oleh instansi berbeda sehingga menyebabkan pemborosan. Apa yang paling tepat dilakukan?
- Menugaskan satu instansi menjadi pemimpin agar semua lainnya mengikuti koordinasinya (3)
- Membiarkan kondisi tersebut berjalan karena masing-masing sudah berkontribusi (1)
- Meningkatkan frekuensi rapat koordinasi agar semua berjalan sesuai rencana (4)
- Membuat aturan baru yang melarang duplikasi kerja, meskipun menyebabkan kelambanan (2)
- Menyusun ulang pembagian tugas secara kolaboratif berdasarkan keunggulan masing-masing instansi (5)
Pembahasan:
Nilai tertinggi (5) ada pada opsi E. Menyusun ulang pembagian tugas secara kolaboratif berdasarkan keunggulan masing-masing instansi. Ini adalah solusi yang paling efektif dan efisien dalam konteks jejaring kerja. Duplikasi kerja menunjukkan kurangnya koordinasi. Pendekatan kolaboratif yang mengakomodasi keunggulan masing-masing instansi tidak hanya menghilangkan duplikasi tetapi juga memaksimalkan potensi setiap pihak. Opsi C (meningkatkan frekuensi rapat) bisa membantu, tetapi tanpa restrukturisasi tugas, potensi duplikasi masih ada. Opsi A (menugaskan satu pemimpin) mungkin kurang kolaboratif, dan opsi B (membiarkan) serta D (membuat aturan kaku) jelas tidak efisien.
Soal TKP #9
Di tengah kesibukan pekerjaan, seorang pegawai tetap menyisihkan waktu untuk mengevaluasi hasil kerjanya sendiri, mencatat kesalahan yang pernah terjadi, dan mencari cara agar kesalahan serupa tak terulang. Tindakan ini menunjukkan…
- Strategi agar dinilai baik oleh atasan dalam evaluasi kinerja (4)
- Kecenderungan perfeksionis yang justru bisa membuang waktu (1)
- Cara menunjukkan keunggulan diri dibanding rekan kerja (3)
- Kemampuan untuk mempertahankan ritme kerja tinggi (2)
- Upaya membenahi proses kerja sebagai bentuk tanggung jawab (5)
Pembahasan:
Opsi dengan nilai tertinggi (5) adalah E. Upaya membenahi proses kerja sebagai bentuk tanggung jawab. Sikap ini mencerminkan profesionalisme dan integritas tinggi. Seorang profesional sejati tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Kemauan untuk mengevaluasi diri, belajar dari kesalahan, dan mencari cara untuk tidak mengulanginya adalah indikator kuat dari rasa tanggung jawab pribadi dan komitmen terhadap kualitas kerja. Opsi A (strategi agar dinilai baik) mungkin ada, tetapi motivasi utamanya adalah tanggung jawab. Opsi B (perfeksionis) cenderung negatif.
Soal TKP #10
Tim Anda berasal dari berbagai latar belakang dan gaya komunikasi. Saat diskusi, beberapa rekan cenderung mendominasi, sementara yang lain hampir tidak berbicara. Apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagai bagian dari tim?
- Menyampaikan kepada pimpinan agar membatasi waktu bicara setiap orang secara ketat (3)
- Fokus pada ide yang sudah ada dan mengabaikan rekan yang diam karena mungkin mereka memang tidak ingin bicara (1)
- Mendorong rekan yang pasif untuk menyampaikan pendapat langsung di forum utama (2)
- Menyampaikan pendapat sebanyak mungkin untuk menyeimbangi rekan yang dominan (4)
- Mengusulkan sesi khusus untuk brainstorming agar semua bisa menyampaikan pendapat tanpa tekanan (5)
Pembahasan:
Nilai tertinggi (5) adalah E. Mengusulkan sesi khusus untuk brainstorming agar semua bisa menyampaikan pendapat tanpa tekanan. Ini adalah solusi cerdas yang menunjukkan kemampuan Anda dalam membangun jejaring kerja dan memfasilitasi komunikasi yang efektif. Lingkungan diskusi yang dominatif bisa menghambat partisipasi anggota yang lebih introvert atau pasif. Menyediakan forum alternatif seperti sesi brainstorming yang lebih informal atau terstruktur dapat memberikan kesempatan bagi semua anggota untuk berkontribusi secara setara, sehingga ide-ide segar tidak terlewatkan. Opsi A (membatasi waktu bicara) mungkin solusi sementara, tetapi opsi E lebih berfokus pada akar masalah. Opsi B (mengabaikan) dan C (mendorong langsung) tidak menyelesaikan masalah secara menyeluruh.
Tips Tambahan Menghadapi SKD Kedinasan 2025¶
Selain latihan soal, ada beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan agar makin siap:
- Pahami Karakteristik Setiap Tes: TWK butuh pemahaman materi kebangsaan, TIU butuh logika dan hitungan cepat, sedangkan TKP butuh pemikiran strategis ala ASN ideal. Kenali kelemahan dan kekuatanmu di masing-masing bidang.
- Manajemen Waktu yang Efektif: Dengan 110 soal dalam 100 menit, kamu hanya punya waktu sekitar 54 detik per soal. Latih dirimu untuk bergerak cepat dan jangan terpaku pada satu soal terlalu lama. Jika sulit, lewati dulu dan kembali lagi jika ada waktu.
- Latihan Soal Berulang Kali: Kunci sukses SKD adalah konsistensi dalam latihan. Semakin sering kamu berlatih, semakin terbiasa kamu dengan tipe soal dan tekanan waktu. Gunakan timer saat latihan untuk simulasi kondisi tes yang sebenarnya.
- Jaga Kesehatan Fisik dan Mental: Persiapan yang matang bukan hanya soal otak, tapi juga fisik dan mental. Pastikan kamu cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan kelola stres dengan baik. Pikiran yang tenang akan membantumu fokus saat ujian.
- Perbarui Informasi: Pastikan kamu selalu mengikuti informasi terbaru terkait seleksi Kedinasan 2025 dari sumber resmi. Jadwal, perubahan kebijakan, atau pengumuman penting lainnya bisa sangat memengaruhi persiapanmu.
Gimana, sudah lebih tercerahkan dengan contoh-contoh soal SKD Kedinasan 2025 ini? Ingat, kunci keberhasilan adalah persiapan yang matang dan mental yang kuat. Jangan pernah berhenti belajar dan mengasah kemampuanmu. Dengan terus berlatih dan memahami setiap tipe soal, kamu pasti bisa menaklukkan SKD ini!
Apakah ada tipe soal lain yang ingin kamu bahas lebih dalam? Atau mungkin kamu punya tips jitu sendiri untuk menghadapi SKD? Yuk, bagikan pengalaman dan pikiranmu di kolom komentar di bawah! Semangat berjuang, semoga sukses menembus sekolah kedinasan impianmu!
Posting Komentar