Malam Ini di Trans TV: Red! Aksi Bruce Willis yang Bikin Nagih (26 Juli)

Table of Contents

Siap-siap untuk malam Minggu yang penuh aksi dan tawa, karena Trans TV kembali menghadirkan tontonan seru di program Bioskop Trans TV! Malam ini, Sabtu 26 Juli 2025, kamu akan ditemani oleh film Red yang tayang pada pukul 21.00 WIB. Film ini dijamin bakal bikin kamu betah di depan TV, apalagi kalau kamu penggemar berat Bruce Willis dan film-film laga berbalut komedi. Dijamin nagih!

Poster Film Red (2010)

Sinopsis Red yang Bikin Nagih

Red (2010) bercerita tentang Frank Moses (diperankan oleh aktor legendaris Bruce Willis), seorang mantan agen operasi rahasia CIA yang sudah pensiun. Ia menikmati kehidupan tenang di pinggiran kota, jauh dari hiruk pikuk dunia mata-mata. Satu-satunya ‘keributan’ dalam hidupnya adalah panggilan telepon rutin dengan karyawan pusat panggilan, Sarah Ross (Mary-Louise Parker), yang ia suka goda dengan merobek cek pensiunnya. Dari percakapan telepon itu, benih-benih cinta mulai tumbuh, membuat kehidupan pensiun Frank terasa lebih berwarna.

Namun, kedamaian Frank mendadak terusik ketika sekelompok pembunuh profesional menyerang rumahnya secara brutal. Tentu saja, naluri agen veteran Frank langsung bangkit. Dengan keahlian yang tak lekang oleh waktu, Frank berhasil melumpuhkan seluruh kelompok penyerang itu seorang diri. Insiden ini membuatnya sadar bahwa kehidupannya yang tenang telah menjadi target.

Menyadari bahwa percakapannya dengan Sarah telah dimonitor dan keselamatannya terancang, Frank tak buang waktu lagi. Ia segera meluncur ke Missouri untuk menyelamatkan Sarah, yang sayangnya menolak untuk diajak pergi. Dengan sedikit ‘pemaksaan’ (alias penculikan ringan), Frank membawa Sarah ikut bersamanya, memastikan dia aman dari bahaya yang mengintai. Sementara itu, agen CIA muda bernama William Cooper (Karl Urban) ditugaskan oleh atasannya, Cynthia Wilkes (Rebecca Pidgeon), untuk memburu dan menghabisi Frank. Mereka yakin Frank adalah ancaman besar yang harus segera dilenyapkan.

Pengejaran pun dimulai. Frank membawa Sarah ke New Orleans, tempat ia mengikat Sarah di sebuah kamar motel. Hal ini ia lakukan semata-mata demi keselamatan Sarah sendiri, agar ia tidak ikut campur dalam misi berbahaya Frank. Frank kemudian mengunjungi mantan mentornya yang bijaksana, Joe Matheson (Morgan Freeman), yang kini menghabiskan masa tuanya di panti jompo. Dari Joe, Frank berharap bisa mendapatkan petunjuk tentang siapa dalang di balik serangan tersebut dan mengapa ia menjadi target.

Intelijen dari Joe mengungkapkan fakta mengejutkan: regu pembunuh yang sama baru-baru ini juga membunuh seorang reporter New York Times. Hal ini semakin memperumit kasus dan memperjelas bahwa ada konspirasi besar yang sedang terjadi. Di tengah upaya Frank mencari informasi, Sarah berhasil melepaskan diri dari ikatan dan, tanpa sadar, menghubungi 911. Informasi lokasi yang diberikan Sarah justru sampai ke telinga Cooper, membuat Frank harus kembali beraksi untuk menyelamatkan Sarah dari salah satu agen Cooper. Keduanya berhasil lolos dari genggaman Cooper, meski nyaris saja tertangkap.

Petualangan mereka berlanjut ke New York, di mana Frank dan Sarah bertemu dengan ibu dari reporter yang terbunuh. Dari sana, mereka menemukan daftar nama-nama yang sedang diselidiki oleh reporter tersebut. Daftar itu memuat nama Frank, dan hampir semua nama lain di dalamnya ternyata baru saja meninggal dunia secara misterius. Merasa ada kejanggalan besar, Frank dan Sarah memutuskan untuk melacak agen pensiunan Marvin Boggs (John Malkovich) di Florida, yang namanya juga ada dalam daftar tersebut.

Marvin Boggs adalah sosok yang sangat paranoid, yang menjalani hidupnya dengan keyakinan kuat bahwa CIA terus berusaha membunuhnya—sebuah paranoia yang ternyata tidak sepenuhnya salah. Dari Marvin, mereka menemukan fakta mengerikan: semua nama dalam daftar tersebut adalah bagian dari serangkaian pembunuhan yang terjadi di Guatemala pada tahun 1981, sebuah operasi rahasia yang melibatkan mereka semua. Mereka adalah para veteran “Retired Extremely Dangerous” (RED) yang kini menjadi target pembersihan.

Tim dadakan ini kemudian melacak pilot Gabriel Singer, yang menerbangkan misi rahasia di Guatemala tersebut. Sayangnya, sebelum Singer bisa memberikan informasi berharga, ia dibunuh oleh penembak jitu misterius. Kejadian ini semakin memicu tim RED untuk mengungkap dalang di balik konspirasi ini. Mereka menyadari bahwa mereka harus menghubungi lebih banyak ‘rekan lama’ untuk menghadapi ancaman yang lebih besar.



*Cuplikan trailer resmi film Red (2010).*


Maka bergabunglah Victoria Winslow (Helen Mirren), seorang mantan agen MI6 yang anggun namun mematikan, yang kini menjalani kehidupan sebagai penjual bunga sambil sesekali menerima pekerjaan ‘pembersihan’. Lalu ada juga Ivan Simonov (Brian Cox), seorang mantan mata-mata Rusia yang dulu menjadi musuh bebuyutan Frank selama Perang Dingin, namun kini memiliki rasa hormat yang aneh terhadapnya. Dengan tim yang semakin solid ini, mereka menyadari bahwa target utama konspirasi ini adalah Wakil Presiden Robert Stanton, yang ingin membersihkan semua saksi mata insiden Guatemala sebelum ia mencalonkan diri sebagai presiden.

Pertarungan akhir mereka adalah menyusup ke acara penggalangan dana yang dijaga ketat oleh Wakil Presiden. Momen ini menjadi puncak dari segala aksi dan komedi dalam film, di mana tim RED yang sudah sepuh namun penuh pengalaman ini harus menggunakan semua trik lama mereka untuk mengakali agen-agen muda CIA yang kurang berpengalaman. Sebuah tembak-menembak sengit, kekacauan yang terencana, dan situasi penyanderaan yang menegangkan melibatkan Sarah menjadi penutup cerita yang mendebarkan. Mereka membuktikan bahwa ‘RED’ bukan hanya singkatan dari “Retired Extremely Dangerous” tetapi juga berarti mereka masih sangat mematikan!

Para Aktor Senior yang Bikin Film Ini Pecah

Salah satu daya tarik utama Red adalah jajaran aktornya yang bertabur bintang senior dengan akting yang tidak perlu diragukan lagi. Kombinasi mereka berhasil menciptakan chemistry yang unik, memadukan aksi laga yang serius dengan komedi yang pas.

Bruce Willis sebagai Frank Moses

Bruce Willis adalah ikon film laga yang tak terbantahkan. Dengan karakternya yang seringkali keras kepala namun berhati emas, Willis membawa nuansa familiar namun segar ke dalam peran Frank Moses. Dalam Red, ia menunjukkan sisi lain dari kemampuannya, memadukan tembakan akurat dengan momen-momen komedi yang halus. Peran ini seolah menjadi signature baginya, di mana ia kembali sebagai pahlawan yang ‘sudah melewati masa puncaknya’ namun tetap mematikan. Pengalaman Willis dalam film Die Hard dan Armageddon membuatnya sangat cocok memerankan karakter agen pensiunan yang masih memiliki taring ini.

Morgan Freeman sebagai Joe Matheson

Siapa yang tidak kenal Morgan Freeman? Dengan suaranya yang khas dan karismanya yang tak lekang oleh waktu, Freeman seringkali memerankan karakter bijaksana dan penuh rahasia. Dalam Red, ia adalah Joe, mentor lama Frank yang terbaring di panti jompo, namun otaknya masih sangat tajam. Meskipun perannya tidak terlalu banyak adegan laga, kehadirannya sangat penting sebagai sumber informasi dan kebijaksanaan bagi tim. Ia membawa sentuhan humor dan kehangatan ke dalam kelompok.

John Malkovich sebagai Marvin Boggs

John Malkovich berhasil mencuri perhatian sebagai Marvin Boggs, agen yang sangat paranoid namun jenius. Marvin adalah sumber komedi terbesar dalam film ini. Tingkah lakunya yang eksentrik, kepercayaan dirinya yang aneh terhadap teori konspirasi, dan caranya menghadapi bahaya membuat penonton tak henti tertawa. Malkovich berhasil menghidupkan karakter Marvin dengan sangat meyakinkan, membuatnya menjadi scene-stealer di setiap kemunculannya. Kontras antara keparanoiaannya dan keahliannya dalam bertarung sangat menghibur.

Helen Mirren sebagai Victoria Winslow

Dame Helen Mirren, aktris peraih Oscar, menunjukkan bahwa usia hanyalah angka dalam Red. Sebagai Victoria Winslow, ia adalah mantan agen MI6 yang mematikan dan anggun. Mirren tampil sangat apik dalam adegan laga, membuktikan bahwa ia bisa menjadi penembak jitu yang mematikan sambil tetap terlihat elegan. Perannya sebagai ‘wanita berkelas’ yang diam-diam adalah pembunuh bayaran profesional memberikan sentuhan unik dan kejutan dalam film ini.

Mary-Louise Parker sebagai Sarah Ross

Mary-Louise Parker memerankan Sarah Ross, seorang warga sipil biasa yang tiba-tiba terseret ke dalam dunia berbahaya Frank. Perannya adalah sebagai ‘mata’ penonton yang menyaksikan kekacauan ini dari sudut pandang orang awam. Ia adalah love interest Frank dan seringkali menjadi sumber komedi lewat reaksi-reaksinya yang kaget, bingung, atau justru berani menghadapi situasi di luar nalar. Peran Sarah juga menjadi katalisator bagi perkembangan plot dan emosi Frank.

Karl Urban sebagai William Cooper

Karl Urban, yang dikenal lewat perannya di Star Trek dan The Boys, memerankan William Cooper, agen CIA muda yang ambisius dan tanpa ampun. Cooper adalah antitesis dari Frank dan timnya. Ia mewakili generasi baru agen yang terikat aturan namun juga kejam. Urban berhasil memerankan karakter antagonis yang tangguh dan cerdas, membuat setiap konfrontasinya dengan Frank menjadi seru dan mendebarkan. Ia adalah musuh yang layak bagi Frank Moses.

Brian Cox sebagai Ivan Simonov

Brian Cox, aktor veteran lainnya, tampil sebagai Ivan Simonov, mantan mata-mata Rusia yang dulu menjadi musuh bebuyutan Frank. Meskipun muncul di akhir cerita, kehadirannya memberikan sentuhan sejarah dan ironi yang menarik. Persahabatan (atau setidaknya rasa hormat) yang tumbuh antara Frank dan Ivan menunjukkan bahwa di dunia spionase, batas antara teman dan musuh bisa sangat tipis dan berubah seiring waktu.

Di Balik Layar Red: Sutradara dan Genre

Film Red disutradarai oleh Robert Schwentke, seorang sutradara asal Jerman yang dikenal lewat film-film laga dan thriller seperti Flightplan dan Allegiant. Schwentke berhasil memadukan aksi laga yang cepat dan eksplosif dengan elemen komedi yang pas, menciptakan sebuah film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki hati. Keahliannya dalam mengatur koreografi pertarungan dan adegan tembak-menembak patut diacungi jempol.

Yang menarik, Red sebenarnya diadaptasi dari miniseri komik dengan judul yang sama, yang diterbitkan oleh WildStorm (sebuah imprint dari DC Comics) dan ditulis oleh Warren Ellis dengan ilustrasi oleh Cully Hamner. Versi komiknya memiliki nada yang lebih gelap dan serius dibandingkan filmnya. Schwentke dan para penulis skenario, Jon Hoeber dan Erich Hoeber, dengan cerdik mengadaptasi premis dasar komik menjadi sebuah film yang lebih ringan, penuh humor, namun tetap mempertahankan inti cerita tentang agen pensiunan yang harus berhadapan dengan masa lalunya. Perubahan nada ini terbukti sukses besar di pasaran.

Film ini dengan apik menggabungkan genre aksi dan komedi, dengan sentuhan thriller mata-mata. Kombinasi ini sangat efektif karena memungkinkan adegan-adegan tegang diselingi oleh momen-momen lucu yang berasal dari interaksi karakter atau situasi yang konyol. Ini adalah resep sempurna untuk film hiburan, di mana penonton bisa tegang namun juga tertawa terbahak-bahak.

Reaksi Publik dan Kritikus

Red berhasil meraih kesuksesan finansial yang cukup baik di box office. Dengan anggaran sekitar $58 juta, film ini berhasil meraup lebih dari $199 juta di seluruh dunia. Angka ini membuktikan bahwa formula kombinasi aksi dan komedi dengan jajaran aktor senior sangat menarik bagi penonton global.

Dari segi kritik, film ini umumnya menerima ulasan yang positif. Para kritikus memuji performa para pemain, terutama chemistry antar mereka yang begitu kuat dan mengalir. Adegan aksi yang dirancang dengan baik dan humor yang cerdas juga menjadi nilai plus. Beberapa kritikus mungkin merasa plotnya sedikit klise, namun mereka sepakat bahwa Red adalah hiburan yang solid dan menyenangkan. Audiens pun menyambut film ini dengan hangat, mengapresiasi kesegaran yang ditawarkannya di tengah gempuran film laga yang cenderung serius.

Mengapa Red Wajib Ditonton Malam Ini?

Ada banyak alasan mengapa Red adalah pilihan tontonan yang tepat untuk malam Minggu kamu:

  1. Aksi Komedi yang Memukau: Film ini menawarkan perpaduan sempurna antara adegan laga yang intens dan humor yang segar. Kamu akan diajak tegang sekaligus tertawa, menjadikannya hiburan yang lengkap.
  2. Jajaran Aktor Legendaris: Melihat para aktor kawakan seperti Bruce Willis, Morgan Freeman, John Malkovich, dan Helen Mirren beraksi dalam satu layar adalah sebuah keistimewaan. Pengalaman dan karisma mereka membuat setiap adegan hidup.
  3. Cerita yang Seru dan Tidak Membosankan: Meskipun premisnya sederhana, pengembangannya sangat dinamis. Setiap karakter punya porsi dan keunikan masing-masing, membuat alur cerita selalu menarik untuk diikuti.
  4. Bukan Sekadar Film Laga Biasa: Red membawa pesan tentang persahabatan, kesetiaan, dan bagaimana usia tidak menghalangi seseorang untuk tetap relevan dan berbahaya. Ini adalah film yang menyenangkan dengan sedikit sentuhan nostalgia.

Red dan Kelanjutannya

Kesuksesan Red tentu saja melahirkan sekuelnya, Red 2, yang dirilis pada tahun 2013. Sebagian besar pemain asli kembali dalam sekuel ini, melanjutkan petualangan Frank Moses dan tim RED-nya ke kancah internasional. Mereka harus berhadapan dengan musuh-musuh baru dan bahaya yang lebih besar, membuktikan bahwa pensiun bagi mereka hanyalah sebuah kata. Meskipun Red 2 juga mendapatkan sambutan yang cukup baik, banyak penggemar yang sepakat bahwa Red yang pertama memiliki daya tarik dan kesegaran yang unik. Kedua film ini cocok ditonton sebagai tontonan marathon di akhir pekan untuk penggemar aksi dan komedi.

Jadwal Bioskop Trans TV Malam Ini

Jangan sampai terlewat! Red akan tayang di Bioskop Trans TV pada pukul 21.00 WIB. Pastikan kamu sudah siap di depan layar televisi bersama camilan favoritmu. Setelah Red selesai, Bioskop Trans TV juga akan menayangkan film lain yang tak kalah seru, yaitu Unlocked, pada pukul 23.00 WIB. Unlocked adalah film thriller mata-mata yang dibintangi oleh Noomi Rapace dan Orlando Bloom, menceritakan kisah seorang agen CIA yang harus berpacu dengan waktu untuk mencegah serangan teroris biologis di London. Jadi, malam ini adalah surga bagi para pecinta film laga dan thriller!

Jadi, siapkah kamu menyaksikan aksi seru para agen pensiunan yang masih “berbahaya” ini? Siapkan popcorn dan minuman favoritmu, karena malam ini dijamin penuh ledakan, tawa, dan intrik mata-mata!


Bagaimana pendapatmu tentang film Red? Apakah kamu sudah pernah menontonnya atau baru akan menonton malam ini? Yuk, bagikan kesan-kesanmu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar