MPLS 2025 Bakal Seru! Ada Asesmen Literasi Buat SMP, SMA, dan SMK
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS di tahun ajaran 2025/2026 nanti bakal punya wajah baru nih, khususnya buat adik-adik yang mau masuk jenjang SMP, SMA, dan SMK. Salah satu yang paling beda dan mungkin bikin penasaran adalah kehadiran asesmen literasi dan numerasi. Yup, semua peserta didik baru wajib ikutan!
Jadi, bukan cuma sekadar perkenalan sekolah dan teman-teman baru aja, MPLS 2025 bakal dilengkapi dengan kegiatan asesmen yang tujuannya positif banget. Menurut Ibu Rusprita Putri Utami dari Kemendikbudristek, hasil dari asesmen ini penting buat para guru. Hasilnya akan dipakai sebagai dasar untuk menyusun rencana pembelajaran yang paling pas buat kalian.
Harapannya, asesmen ini bisa kasih gambaran awal ke guru tentang sejauh mana kemampuan literasi membaca dan numerasi para siswa baru. Ini bukan tes untuk menguji atau memeringkat kalian kok. Lebih tepatnya, ini alat bantu buat guru biar mereka bisa lebih kenal potensi awal setiap murid di kelasnya.
Literasi dan numerasi itu kan ibarat fondasi dasar dalam belajar, di mata pelajaran apapun. Literasi membaca kemampuan memahami informasi dari teks, sedangkan numerasi kemampuan menggunakan angka dan logika matematika dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki gambaran tentang kemampuan dasar ini di awal masuk sekolah tentu sangat membantu guru dalam merancang proses belajar mengajar yang efektif dan sesuai kebutuhan siswa.
Kalau gurunya paham kemampuan awal kalian, mereka bisa menyesuaikan cara ngajar, materi, atau bahkan memberikan dukungan tambahan kalau diperlukan. Ini semua demi memastikan setiap siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan meraih potensi terbaiknya. Jadi, asesmen ini sebenarnya jembatan komunikasi awal antara kemampuan siswa dengan strategi mengajar guru.
Nah, biar nggak penasaran, ada panduan resmi dari Kemendikbudristek soal pelaksanaan asesmen literasi dan numerasi ini di MPLS 2025. Ketentuannya cukup jelas dan dirancang agar asesmen berjalan lancar serta benar-benar bermanfaat sesuai tujuannya. Penting buat semua, baik siswa maupun sekolah, untuk memahami aturan mainnya biar nggak salah kaprah.
Aturan Pelaksanaan Asesmen MPLS 2025¶
Pelaksanaan asesmen ini punya beberapa aturan spesifik yang perlu diketahui. Tujuannya agar prosesnya seragam dan hasilnya bisa diandalkan oleh para guru. Ini dia beberapa poin pentingnya:
- Kapan Dilaksanakan: Asesmen ini dijadwalkan di hari ketiga pelaksanaan MPLS. Jadi, dua hari pertama mungkin masih fokus ke pengenalan umum sekolah dan lingkungan.
- Durasi: Waktu yang diberikan untuk mengerjakan asesmen ini adalah maksimal 60 menit. Ini cukup waktu untuk 24 butir soal tanpa buru-buru tapi juga nggak terlalu lama.
- Jumlah Soal: Total ada 24 butir soal. Rinciannya adalah 12 soal untuk literasi membaca dan 12 soal untuk numerasi.
- Cara Mengerjakan: Setiap siswa wajib mengerjakan secara mandiri. Nggak boleh ada bantuan dari siapapun, termasuk teman, guru, atau orang tua.
- Format Soal: Bentuk soalnya bervariasi antara pilihan ganda biasa dan pilihan ganda kompleks. Pilihan ganda kompleks biasanya punya lebih dari satu jawaban yang benar atau membutuhkan analisis lebih dalam.
- Media: Sekolah bisa memilih media pengerjaan, mau pakai kertas atau menggunakan komputer/gawai. Ini disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki sekolah masing-masing.
- Hasil Asesmen: Ini yang paling penting, hasil asesmen tidak akan berupa nilai atau peringkat siswa. Jadi, nggak ada rapor atau ranking dari asesmen MPLS ini.
- Tujuan Utama: Seperti yang sudah disebut, tujuannya murni untuk membantu guru dalam merancang penguatan pembelajaran di kelas nantinya.
- Pelaporan Hasil: Hasil asesmen ini tidak wajib disampaikan ke orang tua, sekolah lain (misalnya sekolah asal SMP ke SMA), ataupun pemerintah. Ini data internal sekolah dan guru.
- Kejujuran: Poin ini sangat ditekankan! Kejujuran siswa saat mengisi asesmen ini krusial banget agar hasilnya valid dan benar-benar bermanfaat buat guru dalam membantu kalian belajar.
Pentingnya Kejujuran Saat Mengerjakan¶
Kenapa kejujuran itu ditekankan banget? Bayangin kalau kamu dibantu atau nyontek saat ngerjain. Hasilnya jadi nggak menggambarkan kemampuan kamu yang sebenarnya dong? Padahal, data itulah yang mau dipakai guru buat nyusun strategi ngajar.
Kalau hasilnya nggak akurat, guru bisa jadi salah menilai kemampuan kamu. Misalnya, kamu sebenarnya agak kesulitan di numerasi, tapi karena dibantu, hasilnya kelihatan bagus. Akhirnya, guru nggak tahu kalau kamu butuh perhatian lebih di area itu. Jadi, mengerjakan sendiri dengan jujur adalah cara terbaik untuk memastikan kamu mendapatkan dukungan belajar yang tepat dari guru.
Sekolah juga diimbau keras untuk tidak menjadikan asesmen ini sebagai ajang kompetisi antar siswa atau antar kelas. Ini bukan lomba cerdas cermat, tapi kegiatan untuk pemetaan awal. Suasana saat mengerjakan harus dibuat rileks dan fokus, bukan tegang seperti sedang ujian.
Penyesuaian untuk Kebutuhan Khusus¶
Ada juga ketentuan khusus untuk siswa dengan kebutuhan khusus. Sekolah luar biasa (SLB) atau penyelenggara pendidikan khusus lainnya bisa menyesuaikan pelaksanaan asesmen ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswanya. Namun, ada catatan penting: asesmen ini tidak dianjurkan diikuti oleh siswa dengan hambatan intelektual. Ini menunjukkan bahwa asesmen ini dirancang untuk tujuan spesifik dan mungkin tidak relevan atau sesuai untuk semua jenis kebutuhan khusus.
Bukan Tentang Nilai, Tapi Dukungan Belajar¶
Mengingat hasil asesmen ini tidak dinilai apalagi diranking, siswa diharapkan bisa mengerjakannya dengan santai tapi serius. Nggak perlu latihan soal khusus atau bocoran. Cukup datang dengan kondisi prima dan kerjakan semampu kamu. Ingat, ini demi kebaikan proses belajarmu sendiri ke depan.
Guru akan menggunakan data ini untuk melihat pola di kelas mereka. Mungkin ada beberapa siswa yang jago di literasi tapi butuh penguatan di numerasi, atau sebaliknya. Dengan informasi ini, guru bisa merancang kegiatan pembelajaran yang lebih diferensiasi – artinya disesuaikan dengan berbagai tingkat kemampuan yang ada di kelas. Ini jauh lebih efektif daripada menggunakan pendekatan yang sama untuk semua siswa.
Jadi, alih-alih khawatir soal nilainya, fokuslah untuk memberikan gambaran yang jujur tentang kemampuanmu saat ini. Anggap ini sebagai langkah pertama untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif di sekolah baru. Ini adalah kesempatan buat guru untuk lebih cepat memahami bagaimana cara terbaik mendukung perjalanan belajarmu selama di SMP, SMA, atau SMK.
Contoh Soal Asesmen Literasi dan Numerasi¶
Supaya ada gambaran, berikut contoh soal yang mirip dengan yang mungkin akan dihadapi. Perlu diingat, ini hanya contoh ya, bukan bocoran soal sebenarnya. Soal aslinya akan tersedia di platform khusus.
Untuk Jenjang SMP¶
Soal Literasi SMP¶
Soal 1:
Teks:
Burung kolibri adalah burung kecil yang mampu mengepakkan sayap hingga 80 kali per detik. Dengan kemampuan itu, kolibri dapat terbang di tempat dan mengambil nektar dari bunga.
Pertanyaan:
Apa kemampuan istimewa burung kolibri berdasarkan teks di atas?
a. Terbang sangat tinggi
b. Terbang tanpa henti
c. Terbang di tempat sambil mengambil nektar
d. Menangkap serangga sambil terbang
Jawaban: c
Soal 2:
Teks:
Kegiatan menanam pohon dapat membantu mengurangi polusi udara dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Pertanyaan:
Mengapa menanam pohon penting bagi lingkungan?
a. Menghasilkan buah-buahan
b. Menurunkan harga tanah
c. Mengurangi polusi dan menjaga ekosistem
d. Menambah tanaman hias
Jawaban: c
Soal 3:
Teks:
“Rani rajin belajar setiap malam dan selalu bertanya jika ada yang tidak dimengerti.”
Pertanyaan:
Sifat apa yang dimiliki Rani berdasarkan teks?
a. Pemalu
b. Cuek
c. Rajin dan aktif
d. Ceroboh
Jawaban: c
Soal Numerasi SMP¶
Soal 4:
Ibu membeli 3 bungkus roti. Setiap bungkus berisi 8 potong. Jika Rino memakan 5 potong, berapa potong roti yang tersisa?
a. 24
b. 19
c. 18
d. 13
Jawaban: b
(Penjelasan: Total roti = 3 bungkus * 8 potong/bungkus = 24 potong. Sisa roti = 24 potong - 5 potong = 19 potong)
Soal 5:
Luas sebuah persegi panjang adalah 48 cm². Jika panjangnya 8 cm, berapa lebarnya?
a. 5 cm
b. 6 cm
c. 8 cm
d. 4 cm
Jawaban: b
(Penjelasan: Luas = Panjang x Lebar. Jadi, Lebar = Luas / Panjang = 48 cm² / 8 cm = 6 cm)
Untuk Jenjang SMA/SMK¶
Soal Literasi SMA/SMK¶
Soal 1:
Teks:
Kecerdasan emosional seseorang memainkan peran besar dalam dunia kerja. Karyawan dengan kecerdasan emosional tinggi mampu mengelola stres, memahami emosi orang lain, dan bekerja secara kolaboratif.
Pertanyaan:
Mengapa kecerdasan emosional penting dalam dunia kerja?
a. Membuat seseorang lebih pintar dari orang lain
b. Menambah gaji
c. Membantu mengelola emosi dan bekerja sama
d. Menghindari pekerjaan berat
Jawaban: c
Soal 2:
Teks:
“Peningkatan suhu bumi akibat efek rumah kaca dapat menyebabkan mencairnya es di kutub dan naiknya permukaan air laut.”
Pertanyaan:
Apa dampak langsung dari efek rumah kaca berdasarkan teks?
a. Hujan deras terus menerus
b. Permukaan laut naik karena es mencair
c. Musim hujan menjadi lebih panjang
d. Hutan menjadi kering
Jawaban: b
Soal 3:
Teks:
“Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi secara kritis, etis, dan produktif.”
Pertanyaan:
Apa unsur penting dalam literasi digital menurut teks?
a. Hafal kode HTML
b. Aktif bermain media sosial
c. Menggunakan teknologi dengan kritis dan etis
d. Rajin menonton video daring
Jawaban: c
Soal Numerasi SMA/SMK¶
Soal 4:
Sebuah toko memberikan diskon 20% untuk produk seharga Rp250.000. Berapa harga setelah diskon?
a. Rp200.000
b. Rp220.000
c. Rp230.000
d. Rp240.000
Jawaban yang Benar: a
(Penjelasan: Besar diskon = 20% dari Rp250.000 = (20/100) * Rp250.000 = 0.2 * Rp250.000 = Rp50.000. Harga setelah diskon = Harga Awal - Diskon = Rp250.000 - Rp50.000 = Rp200.000)
Soal 5:
Seorang siswa mengisi bak mandi berbentuk kubus dengan sisi 1 meter. Berapa liter air yang dibutuhkan untuk mengisinya penuh? (Ingat: 1 m³ = 1.000 liter)
a. 100 liter
b. 500 liter
c. 1.000 liter
d. 10.000 liter
Jawaban: c
(Penjelasan: Volume kubus = sisi x sisi x sisi = 1 m * 1 m * 1 m = 1 m³. Karena 1 m³ = 1.000 liter, maka volume bak mandi adalah 1.000 liter.)
Ringkasan Penting Asesmen MPLS 2025¶
Ini dia rangkuman singkat aturan asesmen literasi dan numerasi di MPLS 2025:
Aspek Pelaksanaan | Keterangan |
---|---|
Sasaran | Peserta Didik Baru SMP, SMA, SMK |
Waktu | Hari ke-3 MPLS |
Durasi | Maksimal 60 Menit |
Jumlah Soal | 24 Butir (12 Literasi, 12 Numerasi) |
Format Soal | Pilihan Ganda & Pilihan Ganda Kompleks |
Media | Kertas atau Komputer |
Sifat Pengerjaan | Mandiri & Jujur |
Hasil | Bukan Nilai / Peringkat |
Tujuan | Bahan Guru untuk Merancang Pembelajaran |
Pelaporan | Tidak Wajib ke Orang Tua/Pihak Luar |
Bukan Kompetisi | Dilarang Dijadikan Ajang Lomba |
Adaptasi | Bisa Disesuaikan untuk SLB |
Pengecualian | Tidak Dianjurkan untuk Hambatan Intelektual |
Secara keseluruhan, format MPLS 2025 dengan asesmen literasi dan numerasi ini menunjukkan perhatian pemerintah pada pentingnya data awal bagi guru untuk mendukung proses belajar siswa. Ini langkah maju untuk menciptakan pembelajaran yang lebih personal dan efektif sejak hari pertama masuk sekolah. Jadi, nggak perlu takut, cukup ikuti asesmen ini dengan jujur dan serius ya!
Gimana menurut kalian tentang format MPLS baru ini? Ada yang sudah siap ikut asesmennya? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar!
Posting Komentar