MPLS 2025/2026: Contoh Susunan Upacara Pembukaan yang Seru dan Ramah!
Tahun ajaran baru 2025/2026 sebentar lagi akan menyambut siswa-siswi baru di seluruh Indonesia. Salah satu momen penting yang dinanti, sekaligus bikin deg-degan buat para murid baru, adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau yang biasa kita sebut MPLS. Kegiatan ini jadi jembatan awal buat para siswa mengenal sekolah barunya, mulai dari teman, guru, sampe lingkungan fisik sekolah.
MPLS ini bukan sekadar formalitas loh, tapi punya peran penting buat membantu adaptasi siswa di lingkungan baru. Nah, biasanya MPLS bakal diawali dengan upacara pembukaan yang meriah. Upacara ini jadi tanda dimulainya petualangan baru siswa di sekolah impian mereka.
Menurut panduan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, MPLS tahun 2025/2026 punya tema spesial, yaitu “Ramah”. Ini artinya, semua rangkaian kegiatan MPLS harus mengedepankan suasana yang hangat, aman, dan bikin nyaman buat semua peserta. Tujuannya biar siswa baru merasa disambut dengan baik, nggak malah jadi takut atau tertekan. Selain ramah, MPLS juga harus berprinsip edukatif, efektif, efisien, inklusif, partisipatif, dan fleksibel. Wah, banyak banget ya prinsipnya! Semua demi pengalaman MPLS yang positif.
Kegiatan MPLS sendiri rencananya bakal digelar selama lima hari kerja. Pelaksanaannya disesuaikan dengan jam belajar yang berlaku di sekolah masing-masing. Jadi, MPLS ini bakal jadi minggu pertama yang penuh kesan dan pengalaman baru buat adik-adik kita.
Upacara pembukaan adalah momen sakral yang menandai dimulainya seluruh rangkaian kegiatan MPLS. Ini adalah kesempatan pertama bagi sekolah untuk memberikan kesan positif kepada siswa baru dan orang tua mereka. Suasana upacara yang fun dan ramah bisa langsung mencairkan suasana tegang yang mungkin dirasakan para siswa. Makanya, menyusun acara upacara pembukaan ini nggak boleh sembarangan, harus dipikirkan baik-baik supaya berkesan dan sesuai dengan tema MPLS Ramah.
Upacara yang baik akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebanggaan menjadi bagian dari sekolah tersebut. Ini juga jadi momen penting bagi kepala sekolah dan guru-guru untuk secara resmi menyambut dan memberikan motivasi awal kepada siswa baru. Sambutan yang hangat dan kata-kata penyemangat bisa jadi bekal mental yang bagus buat para siswa menghadapi hari-hari pertama mereka di sekolah.
Selain itu, upacara pembukaan juga seringkali jadi ajang perkenalan singkat tentang visi dan misi sekolah. Ini penting supaya siswa baru tahu arah dan tujuan pendidikan yang bakal mereka jalani. Jadi, upacara ini bukan cuma baris-berbaris atau dengerin pidato, tapi punya makna yang jauh lebih dalam dalam proses transisi siswa ke jenjang pendidikan yang baru.
Mempersiapkan upacara pembukaan MPLS Ramah butuh kerja sama dari berbagai pihak di sekolah. Mulai dari panitia MPLS yang terdiri dari OSIS dan guru, sampai seluruh staf sekolah harus terlibat. Semua harus kompak menciptakan suasana yang mendukung tema ‘Ramah’ dari awal sampai akhir acara. Pemilihan petugas upacara, susunan acara, bahkan dress code yang dikenakan bisa disesuaikan agar menciptakan kesan yang menyenangkan dan tidak kaku.
Di tengah semangat MPLS Ramah, penting juga untuk memastikan bahwa upacara pembukaan ini berjalan tertib dan khidmat, tanpa menghilangkan unsur kesenangan. Keseimbangan antara kekhidmatan dan keceriaan adalah kunci. Siswa diajak untuk memahami arti penting upacara sebagai bentuk penghormatan kepada negara dan sekolah, sekaligus merasa enjoy dalam prosesnya. Ini tantangan tersendiri buat para panitia MPLS.
Contoh Susunan Upacara Pembukaan MPLS Ramah SD-SMA/SMK¶
Berikut adalah contoh susunan acara upacara pembukaan MPLS yang bisa jadi inspirasi buat sekolah kamu. Susunan ini bisa disesuaikan dengan jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK) dan kebiasaan sekolah masing-masing ya. Yang penting, esensinya tetap sama: menyambut siswa baru dengan hangat dan penuh semangat!
1. Pembukaan¶
Bagian awal ini fokus pada persiapan dan dimulainya rangkaian inti upacara.
- Pemimpin Upacara Memasuki Lapangan Upacara: Petugas yang ditunjuk (biasanya siswa senior atau perwakilan OSIS) memasuki lapangan dengan langkah tegap. Ini menandakan upacara siap dimulai.
- Penghormatan kepada Pembina Upacara: Saat Pembina Upacara (biasanya Kepala Sekolah atau perwakilan dinas) tiba di tempat yang ditentukan, Pemimpin Upacara memberi aba-aba penghormatan. Ini adalah gestur menghormati figur pemimpin dalam upacara.
- Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara: Pemimpin Upacara melaporkan bahwa upacara siap dilaksanakan. Format laporannya singkat dan jelas, menunjukkan kesiapan seluruh peserta.
- Pengibaran Bendera Merah Putih Diiringi Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”: Momen paling sakral di setiap upacara. Seluruh peserta upacara akan berdiri tegak sambil menyanyikan lagu kebangsaan. Pengibaran bendera ini menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Penting untuk memastikan tim pengibar bendera berlatih dengan baik agar prosesi ini berjalan lancar dan penuh makna.
- Mengheningkan Cipta Dipimpin oleh Pembina Upacara: Momen untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Seluruh peserta menundukkan kepala, merenungkan arti kemerdekaan dan perjuangan. Ini mengajarkan siswa untuk menghargai sejarah dan perjuangan para pendahulu.
- Pembacaan Pancasila oleh Pembina Upacara Diikuti oleh Peserta Upacara: Pembina Upacara membacakan teks Pancasila per bait, lalu diikuti oleh seluruh peserta upacara. Mengucapkan kembali butir-butir Pancasila bersama-sama menguatkan pemahaman siswa tentang ideologi negara kita. Ini adalah fondasi penting dalam pendidikan karakter.
- Pembacaan Dasa Dharma Pramuka atau Tata Tertib Sekolah oleh Petugas Upacara: Untuk jenjang SMP/SMA yang punya kegiatan Pramuka, pembacaan Dasa Dharma Pramuka bisa jadi bagian dari upacara. Ini memperkenalkan nilai-nilai kepramukaan. Alternatifnya, pembacaan tata tertib sekolah bisa jadi pengingat awal tentang aturan yang berlaku. Bagian ini bisa disesuaikan dengan prioritas sekolah. Untuk MPLS Ramah, tata tertib bisa dibacakan dengan nada yang tidak menakutkan, lebih ke arah panduan bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman.
2. Amanat Pembina Upacara¶
Ini adalah bagian inti di mana pesan penting disampaikan.
- Sambutan dan Pengarahan dari Kepala Sekolah selaku Pembina Upacara: Kepala sekolah akan memberikan sambutan hangat kepada siswa baru. Ini adalah kesempatan emas untuk menyampaikan visi sekolah, harapan untuk siswa baru, dan memperkenalkan tema MPLS Ramah. Sambutan sebaiknya inspiratif, memotivasi, dan disampaikan dengan gaya yang ramah serta mudah dipahami oleh siswa. Hindari kata-kata yang intimidatif atau bernada hukuman. Kepala sekolah bisa berbagi cerita singkat, kutipan inspiratif, atau jokes ringan untuk mencairkan suasana. Pesan kunci tentang pentingnya adaptasi, belajar dengan semangat, dan saling menghargai dalam bingkai ‘Ramah’ harus tersampaikan dengan jelas.
- Peresmian Pembukaan Kegiatan MPLS secara Simbolis: Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara kreatif. Misalnya, pemukulan gong, pelepasan balon, penyematan tanda peserta MPLS secara simbolis kepada perwakilan siswa, atau pemotongan pita. Aksi simbolis ini membuat momen pembukaan terasa lebih istimewa dan mudah diingat oleh siswa. Pastikan simbolisasi ini relevan dan tidak memberatkan atau memalukan siswa. Contoh: penyematan tanda peserta oleh Kepala Sekolah kepada perwakilan siswa baru bisa jadi momen foto yang bagus dan bikin siswa merasa dihargai.
3. Penutup¶
Bagian akhir untuk mengakhiri rangkaian upacara.
- Pembacaan Doa: Dipimpin oleh petugas upacara atau guru agama. Pembacaan doa bertujuan memohon kelancaran dan keberkahan untuk seluruh rangkaian kegiatan MPLS. Ini juga menanamkan nilai religius pada siswa.
- Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara: Pemimpin Upacara melaporkan bahwa upacara telah selesai dilaksanakan.
- Penghormatan kepada Pembina Upacara: Penghormatan terakhir sebelum Pembina Upacara meninggalkan lapangan.
- Pembina Upacara Meninggalkan Lapangan: Pembina Upacara keluar dari lapangan upacara.
- Pemimpin Upacara Membubarkan Barisan: Pemimpin Upacara memberikan aba-aba pembubaran barisan. Setelah ini, biasanya siswa akan diarahkan untuk mengikuti kegiatan MPLS selanjutnya yang sudah disiapkan oleh panitia.
Susunan ini fleksibel dan bisa ditambahi atau dikurangi sesuai kebutuhan sekolah. Misalnya, bisa ditambahkan penampilan singkat dari ekskul sekolah untuk memperkenalkan ragam aktivitas yang ada, atau sambutan dari perwakilan OSIS yang lebih santai dan dekat dengan siswa baru. Yang terpenting, seluruh elemen upacara harus mendukung terciptanya suasana MPLS yang benar-benar Ramah.
Ketentuan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026¶
Supaya MPLS berjalan lancar dan sesuai dengan tema Ramah, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi sekolah dan panitia. Ini penting banget untuk memastikan pengalaman siswa baru menyenangkan dan mendidik, bukan malah bikin trauma.
Kegiatan Wajib Selama MPLS¶
Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa beradaptasi dan mengembangkan diri di lingkungan sekolah baru.
- Menumbuhkan karakter serta profil lulusan murid baru: Ini bisa lewat Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, pengenalan profil lulusan yang diharapkan sekolah, dan aktivitas lain yang berfokus pada pembentukan karakter positif, misalnya gotong royong, mandiri, kreatif, dan berakhlak mulia. Kegiatan ini bisa dikemas dalam bentuk permainan atau diskusi kelompok yang interaktif.
- Pengenalan dan interaksi positif dengan warga sekolah: Siswa baru diajak berinteraksi nggak cuma sama teman seangkatan, tapi juga guru, staf tata usaha, petugas kebersihan, satpam, dan kakak kelas (OSIS). Ini penting buat membangun rasa kekeluargaan di sekolah. Kegiatan bisa berupa sesi perkenalan santai, team building antar siswa dan kakak kelas, atau “tur” keliling sekolah sambil bertemu staf di pos-pos tertentu.
- Pengenalan sarana dan prasarana sekolah: Siswa baru diajak berkeliling mengenali fasilitas sekolah, mulai dari ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang guru, UKS, masjid/mushola, toilet, kantin, lapangan olahraga, sampai ruang kepala sekolah. Mengetahui lokasi dan fungsi setiap ruangan bikin siswa merasa familiar dan nggak nyasar. Ini bisa dikemas dalam bentuk school tour yang dipandu oleh kakak kelas atau guru.
- Pengenalan fasilitas umum di sekolah dan sekitarnya: Selain fasilitas di dalam gedung, siswa juga perlu tahu lokasi fasilitas umum di sekitar sekolah yang mungkin mereka butuhkan, seperti minimarket, fotokopi, halte bus, atau puskesmas terdekat. Ini membantu siswa merasa aman dan mandiri saat bepergian ke atau dari sekolah.
- Pengenalan visi, misi, dan tujuan sekolah: Sekolah harus menyampaikan apa yang ingin dicapai dan nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi. Ini bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan mudah dipahami siswa, misalnya lewat video, infographic, atau cerita singkat yang inspiratif.
- Pengenalan intrakurikuler (mata pelajaran wajib dan pilihan) serta kokurikuler sekolah: Siswa perlu tahu mata pelajaran apa saja yang akan mereka pelajari dan bagaimana sistem pembelajarannya. Penjelasan tentang kokurikuler (kegiatan penunjang intrakurikuler di luar jam pelajaran seperti studi lapangan atau proyek kelompok) juga penting. Ini bisa disampaikan oleh guru mata pelajaran terkait dengan cara yang menarik.
- Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler sekolah: Masa MPLS adalah waktu yang tepat buat mengenalkan berbagai ekskul yang ada di sekolah, seperti Pramuka, PMR, KIR, olahraga, seni, musik, tari, dsb. Tujuannya biar siswa baru tertarik dan bisa memilih ekskul sesuai minat dan bakat mereka. Bisa ditampilkan demo ekskul atau talkshow singkat dengan perwakilan ekskul.
- Pengenalan budaya sekolah: Ini mencakup program-program rutin sekolah, pembiasaan baik (misalnya sholat Dhuha bersama, membaca buku 15 menit sebelum belajar, piket kelas), dan keteladanan dari guru serta kakak kelas. Budaya sekolah ini yang akan membentuk karakter dan kebiasaan siswa selama belajar di sana.
Hal-hal yang Dilarang Selama MPLS¶
Demi menciptakan MPLS yang Ramah, ada beberapa tindakan yang HARAM alias dilarang keras dilakukan oleh sekolah maupun panitia:
- Sekolah dan panitia MPLS dilarang melakukan aktivitas yang mengarah kekerasan seperti perpeloncoan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini poin paling penting. Perpeloncoan dalam bentuk apapun, fisik, verbal, atau psikis, tidak dibenarkan. MPLS adalah masa pengenalan, bukan ajang senioritas.
- Dilarang memberikan hukuman bagi murid yang bersifat fisik, verbal, maupun psikis yang tidak mendidik atau mengarah pada kekerasan. Hukuman harus bersifat mendidik, bukan merendahkan atau menyakiti. Jika ada pelanggaran aturan, teguran dan pembinaan harus dilakukan dengan cara yang santun dan membangun.
- Dilarang memberikan tugas yang tidak masuk akal atau tidak relevan. Tugas seperti mencari tanda tangan kakak kelas yang sulit ditemui, memakai atribut aneh dan merepotkan (selain seragam atau atribut sekolah yang wajar), atau membawa barang-barang yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar dilarang. Tugas yang diberikan harus edukatif dan menunjang tujuan MPLS.
- Sekolah dan panitia dilarang menyuruh siswa menggunakan atribut yang tidak edukatif dan tidak relevan. Atribut-atribut yang bersifat mempermalukan atau mempersulit siswa tidak boleh digunakan. Seragam sekolah atau kaos MPLS yang sopan dan nyaman sudah cukup.
- Kegiatan MPLS tidak diawasi guru. SELURUH kegiatan MPLS harus dalam pengawasan dan pendampingan guru. Guru punya peran vital untuk memastikan kegiatan berjalan aman, edukatif, dan sesuai dengan tema MPLS Ramah. Keterlibatan guru secara aktif akan meminimalisir potensi tindakan negatif. Jika ada kegiatan MPLS dilaksanakan di luar sekolah, harus ada izin dari orang tua secara tertulis. Ini penting demi keamanan dan persetujuan orang tua.
Kenapa MPLS Harus Ramah?¶
Mungkin ada yang bertanya, kenapa sih MPLS sekarang temanya harus ‘Ramah’? Apa bedanya sama OSPEK zaman dulu? Nah, ini dia poin pentingnya. Konsep MPLS Ramah adalah pergeseran paradigma dari OSPEK yang identik dengan senioritas dan hukuman, menjadi kegiatan yang benar-benar berfokus pada penyambutan dan adaptasi siswa.
Tujuan utama MPLS Ramah adalah menciptakan lingkungan sekolah yang positif sejak hari pertama. Ketika siswa merasa disambut, dihargai, dan aman, mereka akan lebih mudah beradaptasi. Rasa cemas dan takut di lingkungan baru bisa berkurang drastis. Ini akan berdampak positif pada semangat belajar dan keterlibatan mereka di sekolah.
MPLS Ramah juga menekankan pada pengenalan positif. Siswa dikenalkan pada nilai-nilai sekolah, budaya positif, serta potensi diri mereka. Ini bukan tentang menjatuhkan mental siswa supaya patuh, tapi justru mengangkat semangat dan kepercayaan diri mereka untuk memulai perjalanan belajar yang baru. Ini sejalan dengan semangat merdeka belajar yang mengedepankan kebahagiaan dan kenyamanan siswa dalam belajar.
Selain itu, MPLS Ramah juga jadi ajang buat membangun respect antara siswa baru, kakak kelas, guru, dan seluruh warga sekolah. Ketika senior menunjukkan sikap ramah dan membimbing, junior akan belajar untuk menghormati dan meneladani. Ini menciptakan ekosistem sekolah yang harmonis dan saling mendukung. Jadi, MPLS Ramah bukan hanya slogan, tapi wujud nyata dari komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang ideal bagi semua warganya.
Tips Menyelenggarakan Upacara Pembukaan MPLS yang Ramah dan Berkesan¶
Supaya upacara pembukaan MPLS benar-benar terasa Ramah dan meninggalkan kesan positif, ini beberapa tips tambahan yang bisa dicoba:
- Persiapan Matang: Pastikan semua petugas upacara (pengibar bendera, pembaca doa, pembaca tata tertib, dll.) sudah berlatih dengan baik. Sound system, bendera, tiang bendera, dan peralatan lain dicek fungsinya. Gladi bersih sangat dianjurkan.
- Komunikasi Jelas: Panitia harus memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada siswa baru mengenai apa yang harus disiapkan untuk upacara, kapan harus datang, di mana berkumpul, dan apa saja yang akan dilakukan. Hindari instruksi yang membingungkan.
- Sambutan yang Personal: Jika memungkinkan, Kepala Sekolah bisa menyapa beberapa siswa baru secara langsung sebelum atau sesudah upacara. Kontak mata dan senyuman hangat dari guru dan staf juga sangat berarti.
- Musik Pengiring yang Semangat: Putar lagu-lagu nasional atau lagu tema sekolah yang membangkitkan semangat sebelum upacara dimulai saat siswa mulai berkumpul.
- Dekorasi Sederhana Tapi Menarik: Lapangan upacara bisa diberi sentuhan dekorasi sederhana seperti spanduk ucapan selamat datang, bendera-bendera kecil, atau hiasan lainnya yang memberikan kesan ceria.
- Momentum Foto Bersama: Sediakan waktu untuk foto bersama setelah upacara selesai. Ini bisa jadi kenangan indah bagi siswa dan panitia. Foto bersama perwakilan kelas dengan Kepala Sekolah misalnya.
- Petugas yang Antusias: Pastikan panitia dan petugas upacara lainnya menunjukkan sikap yang antusias, ramah, dan siap membantu jika ada siswa yang bingung atau butuh sesuatu. Senyum itu menular!
- Tidak Terburu-buru: Atur durasi upacara agar tidak terlalu lama, terutama di cuaca panas. Pastikan ada jeda yang cukup antara satu sesi dengan sesi lainnya.
Berikut contoh video dari YouTube yang mungkin bisa memberikan gambaran tentang upacara pembukaan MPLS:
*(Contoh video hanya ilustrasi, pastikan sekolah menggunakan video yang relevan dengan kegiatan mereka)*
Ingat, upacara pembukaan ini adalah momen pertama yang dilihat dan dirasakan oleh siswa baru di sekolah. Kesan pertama itu penting! Upacara yang terstruktur, khidmat, tapi tetap ramah dan menyenangkan akan jadi awal yang baik untuk perjalanan pendidikan mereka di sekolah tersebut.
Semoga contoh susunan upacara pembukaan MPLS Ramah tahun ajaran 2025/2026 ini bisa jadi inspirasi yang bermanfaat buat sekolah kamu ya. Mari kita ciptakan MPLS yang berkesan, mendidik, dan pastinya super ramah!
Bagaimana pendapat kamu tentang susunan upacara ini? Ada ide kreatif lain untuk membuat upacara MPLS semakin seru dan ramah? Yuk, bagikan pengalaman atau ide-ide kamu di kolom komentar!
Posting Komentar