Penasaran Padel Itu Apa? Yuk, Cari Tahu Cara Mainnya!
Jakarta - Belakangan ini, nama Padel jadi buah bibir di mana-mana, apalagi setelah ada kabar soal pajak hiburan di Jakarta. Nah, buat kamu yang masih bingung Padel itu apa, tenang saja! Kali ini kita bakal kupas tuntas olahraga hits ini, mulai dari sejarahnya, gimana cara mainnya, sampai kenapa Padel lagi digandrungi banyak orang. Siap-siap ketagihan!
Sekilas Sejarah Padel: Dari Meksiko ke Seluruh Dunia¶
Mungkin beberapa tahun lalu, Padel atau yang sering disebut Padel Tennis ini masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Padahal, olahraga seru ini punya sejarah yang cukup panjang lho! Padel pertama kali lahir di Acapulco, Meksiko, pada tahun 1969. Ide brilian ini muncul dari seorang pengusaha bernama Enrique Corcuera, yang ingin punya lapangan tenis tapi lahannya terbatas. Akhirnya, ia membangun lapangan yang lebih kecil dan dikelilingi dinding, jadilah Padel!
Dari Meksiko, Padel mulai menyebar ke negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Argentina. Di Argentina, Padel langsung meledak dan jadi olahraga favorit banyak orang. Tidak butuh waktu lama, popularitasnya pun merambah ke Eropa, terutama di Spanyol. Spanyol bahkan menjadi kiblat Padel di dunia, saking populernya di sana. Tidak heran jika Federasi Padel Dunia (IPF) akhirnya didirikan di Madrid, Spanyol, pada tahun 1991.
Sejak sekitar tahun 2010, Padel mulai mencuri perhatian dunia secara lebih luas. Ini tidak lepas dari peran sejumlah pesepakbola top dunia yang mulai terang-terangan menunjukkan ketertarikan mereka pada Padel. Bayangkan saja, klub-klub sepak bola raksasa di Spanyol, negara di mana Padel sudah sangat populer, bahkan punya komunitas Padel sendiri!
Nama-nama besar seperti mantan pemain Timnas Swedia, Zlatan Ibrahimovic, ternyata punya klub Padel di negara asalnya. Bahkan, legenda sepak bola Cristiano Ronaldo sempat ikut memperkenalkan Padel saat kunjungannya ke Singapura pada pertengahan 2023 lalu. Dukungan dari para bintang olahraga ini tentu saja membuat Padel semakin dikenal dan dilirik banyak orang di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri, perkembangan Padel juga tidak kalah pesat. Para pegiat Padel sudah membentuk Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI), yang kini resmi berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat. Ini menunjukkan keseriusan dan potensi besar Padel untuk berkembang lebih jauh di tanah air.
Regulasi Padel: Lapangan, Raket, Bola, dan Dinding Kaca yang Ikonik¶
Salah satu hal yang membuat Padel unik adalah regulasinya, terutama soal lapangan dan peralatannya. Berdasarkan regulasi dari Federasi Padel Internasional (IPF), lapangan Padel itu punya ukuran yang khas. Bayangkan saja, luasnya cuma sepertiga dari lapangan tenis biasa! Setiap sisi lapangan ini wajib ditutup dengan dinding kaca yang jadi bagian penting dari permainan.
Lapangan Padel memiliki panjang 20 meter dan lebar 10 meter. Ukuran yang lebih ringkas ini membuat permainan terasa lebih intens dan cepat. Lantai untuk lapangan Padel umumnya terbuat dari rumput buatan yang dicampur dengan pasir halus. Kombinasi ini bertujuan untuk memberikan pantulan bola yang ideal dan juga mengurangi risiko cedera bagi pemain. Net di lapangan Padel memiliki lebar 10 meter, sama seperti lebar lapangan, dengan tinggi 0,92 meter di bagian tengah. Ini memastikan bola bisa lewat dengan mudah dan memberikan tantangan yang pas.
Nah, bagian yang paling ikonik dari lapangan Padel adalah dinding kacanya. Dinding kaca di bagian belakang lapangan Padel punya tinggi 4 meter, sedangkan dinding kaca samping tingginya 3 meter. Dinding ini bukan cuma pembatas ya, tapi juga bagian integral dari permainan! Pemain diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk memantulkan bola ke dinding kaca tersebut. Ini yang bikin strategi main Padel jadi jauh lebih dinamis dan seru, karena kamu bisa memanfaatkan pantulan dinding untuk mengembalikan bola ke area lawan atau menciptakan sudut yang sulit ditebak.
Raket yang digunakan di olahraga Padel juga sangat berbeda dari raket tenis atau bulutangkis. Perbedaan utamanya adalah ketiadaan senar. Ya, raket Padel itu padat! Raket ini terbuat dari bahan semikarbon plastik fiber dengan ketebalan sekitar 38 milimeter dan lebar 26 sentimeter. Panjang raket Padel, dari gagang hingga kepala raket, adalah 45,5 sentimeter. Desain raket tanpa senar ini dimaksudkan untuk memberikan kontrol yang lebih baik pada bola dan mengurangi kekuatan yang dibutuhkan saat memukul, sehingga lebih ramah bagi pemula.
Untuk bola yang dipakai, memang ada kemiripan dengan bola tenis. Ukuran bola Padel adalah diameter 6,77 sentimeter dengan berat 59,4 gram. Meski mirip, tekanan dan pantulannya disesuaikan agar cocok dengan dinamika permainan Padel di dalam lapangan berdinding. Bola ini dirancang untuk memiliki pantulan yang konsisten saat mengenai lantai dan dinding kaca, memastikan permainan berjalan lancar dan seru.
Gimana Sih Cara Main Padel? Yuk, Pahami Aturannya!¶
Kalau kamu sudah penasaran gimana sih cara main Padel, sebenarnya tidak terlalu rumit kok! Padel punya beberapa kemiripan dengan tenis atau bulutangkis, tapi juga punya aturan khas yang bikin permainannya jadi beda dan seru.
Servis (Service):
Seperti olahraga raket lainnya, Padel juga mengenal istilah servis. Namun, ada perbedaan signifikan yang harus kamu tahu. Di Padel, servis itu wajib dilakukan di bawah lengan (underarm serve). Pemain pertama harus memukul bola ke area servis lawan setelah melewati net, dan yang paling penting, bola harus memantul dulu di lapangan lawan sebelum boleh mengenai dinding. Jadi, kalau bola langsung mengenai dinding tanpa memantul di lantai terlebih dahulu, itu dianggap keluar dan poinnya akan jadi milik lawan. Ini salah satu aturan yang membedakan Padel dengan tenis yang biasanya servisnya bisa di atas lengan. Servis di bawah lengan ini membuat Padel lebih mudah dipelajari oleh pemula, karena tidak perlu tenaga ekstra untuk memukul bola dari atas.
Sistem Skor:
Sistem skor yang diterapkan pada olahraga Padel itu identik banget dengan olahraga tenis. Jadi, kalau kamu sudah familiar dengan tenis, kamu pasti langsung paham. Padel menggunakan skema skor 15-30-40 dalam setiap game-nya. Untuk memenangkan satu game, tim harus mencapai 40 dan unggul minimal dua poin dari lawan (misalnya, 40-30 atau 40-advantage). Jika skor imbang 40-40 (deuce), maka salah satu tim harus mendapatkan dua poin berturut-turut untuk memenangkan game tersebut (advantage-game).
Untuk memenangkan satu set, sebuah tim harus berhasil memenangkan 6 game, dengan ketentuan harus unggul minimal 2 game dari lawannya. Jadi, kalau skornya 6-4, itu sudah menang set. Tapi kalau skornya 6-5, game selanjutnya harus dimainkan. Jika sampai 7-5, berarti tim tersebut menang set. Jika skor imbang 6-6, biasanya akan ada tie-break. Setiap permainan Padel umumnya terdiri dari 3 set, jadi tim yang berhasil memenangkan dua set akan keluar sebagai pemenang pertandingan. Format ini memastikan pertandingan berlangsung cukup lama dan menantang.
Strategi Permainan:
Di Padel, strategi bermain sangat dipengaruhi oleh adanya dinding kaca. Kamu bisa memantulkan bola ke dinding belakang atau samping lapangan sebelum bola melewati net ke area lawan. Ini menciptakan dinamika permainan yang unik, di mana kamu bisa menggunakan pantulan dinding untuk mendapatkan posisi yang lebih baik atau untuk mengecoh lawan.
Padel juga biasanya dimainkan secara ganda (doubles), artinya ada dua pemain di setiap sisi lapangan. Ini menuntut komunikasi dan kerja sama tim yang baik. Pemain seringkali berusaha menjaga posisi di dekat net untuk melakukan volleys atau bandejas (pukulan khas Padel yang memantul ke dinding), tapi juga harus siap mundur ke belakang untuk mengambil bola yang dipantulkan dari dinding. Karena lapangan lebih kecil dan bola lebih lambat dibandingkan tenis, reli di Padel cenderung lebih panjang dan menyenangkan.
Perbedaan Padel vs. Tenis: Lebih dari Sekadar Lapangan¶
Meskipun Padel punya kemiripan dengan Tenis dan sering disebut Padel Tennis, keduanya punya cukup banyak perbedaan mendasar yang membuat masing-masing olahraga punya karakter uniknya sendiri. Mari kita bedah perbedaannya satu per satu:
- Servis: Di Padel, servis wajib dilakukan di bawah lengan. Ini berarti pemain memukul bola dari bawah pinggang, memberikan pukulan yang lebih terkontrol dan tidak terlalu bertenaga, sehingga lebih mudah dikuasai pemula. Sementara itu, di tenis, servis bisa dilakukan di bawah atau di atas lengan (overhead serve), yang membutuhkan teknik dan kekuatan lebih besar. Perbedaan ini langsung mengubah dinamika awal permainan.
- Lapangan: Ini adalah perbedaan paling mencolok. Lapangan Padel sepenuhnya dikelilingi oleh dinding kaca di bagian belakang dan samping, dengan pagar kawat di bagian atas dinding kaca samping. Dinding ini adalah bagian integral dari permainan. Sebaliknya, lapangan tenis adalah lapangan terbuka tanpa dinding di sekelilingnya, dan batas lapangan ditentukan oleh garis putih di lantai.
- Memainkan Bola di Luar Lapangan: Di Padel, ada momen di mana bola yang terpantul keluar lapangan (tapi masih dalam area yang bisa dijangkau) masih diperbolehkan untuk dimainkan kembali oleh pemain. Ini menambahkan elemen kejutan dan strategi ekstra. Dalam tenis, begitu bola keluar dari batas lapangan yang ditandai, itu sudah dianggap mati dan poin untuk lawan.
- Penggunaan Dinding: Seperti yang sudah disebutkan, dinding di sekeliling lapangan Padel dapat dipergunakan secara aktif dalam permainan. Bola bisa dipantulkan dari dinding untuk tetap dalam permainan atau untuk mengubah arah serangan. Ini adalah inti dari strategi Padel. Dalam tenis, bola harus tetap berada di dalam tanda lapangan. Jika bola mengenai apapun di luar garis (termasuk tiang net atau wasit), itu adalah poin untuk lawan.
- Raket: Raket Padel berbentuk padat, tanpa senar, dan terbuat dari bahan komposit seperti serat karbon atau fiberglass. Permukaannya berlubang-lubang dan memiliki tali pergelangan tangan untuk keamanan. Raket ini lebih kecil dan tebal dibandingkan raket tenis. Raket tenis memiliki rangka yang lebih besar dan permukaan senar yang dirajut erat, dirancang untuk menghasilkan kekuatan dan spin maksimal.
- Ukuran Lapangan: Lapangan Padel jauh lebih kecil dibandingkan lapangan tenis. Ukuran 20m x 10m Padel sangat kontras dengan lapangan tenis yang memiliki panjang 23,77 meter dan lebar 8,23 meter (untuk single) atau 10,97 meter (untuk double). Ukuran lapangan yang lebih kecil membuat Padel lebih cepat dan intens, dengan jarak lari yang lebih pendek.
- Sifat Fisik: Karena ukuran lapangan yang lebih kecil, servis bawah lengan, dan penggunaan dinding, Padel umumnya dianggap tidak sefisik tenis. Meskipun tetap memberikan latihan kardio yang baik, Padel cenderung melibatkan lebih banyak kecepatan, refleks, dan strategi daripada daya tahan lari atau kekuatan pukulan besar seperti di tenis. Ini menjadikannya olahraga yang lebih mudah diakses oleh berbagai usia dan tingkat kebugaran.
- Aspek Sosial: Padel hampir selalu dimainkan secara ganda (doubles), yang menekankan aspek sosial dan kerja sama tim. Ini membuatnya sangat populer sebagai aktivitas rekreasi bersama teman atau keluarga. Tenis bisa dimainkan single atau double, tapi seringkali identik dengan permainan individu yang lebih kompetitif.
Untuk mempermudah perbandingan, kamu bisa lihat tabel ini:
Fitur | Padel | Tenis |
---|---|---|
Servis | Wajib underarm (bawah lengan) | Bisa underarm atau overhead (atas lengan) |
Lapangan | Dikelilingi dinding kaca (20m x 10m) | Lapangan terbuka, tanpa dinding |
Dinding Lapangan | Bagian integral dari permainan | Bola mati jika menyentuh dinding (di luar) |
Bola Keluar | Bisa dimainkan jika bisa dijangkau di luar | Bola mati jika keluar garis lapangan |
Raket | Padat, tanpa senar, bahan komposit | Bersenar, rangka besar |
Ukuran Lapangan | Lebih kecil (⅓ lapangan tenis) | Lebih besar |
Fisik | Lebih mengandalkan kecepatan & refleks | Lebih mengandalkan daya tahan & kekuatan |
Format Umum | Selalu ganda (doubles) | Ganda atau tunggal |
Pajak Olahraga Padel di Jakarta: Jadi Sorotan!¶
Di tengah popularitasnya yang semakin meroket, olahraga Padel di Jakarta kini juga menjadi sorotan karena adanya kebijakan pajak. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta telah menetapkan fasilitas olahraga Padel sebagai salah satu objek pajak daerah dengan tarif sebesar 10%. Kebijakan ini mengacu pada Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Nomor 257 Tahun 2025, yang merupakan perubahan kedua dari Keputusan Kepala Bapenda Nomor 854 Tahun 2024.
“Betul olahraga Padel dikenakan PBJT Hiburan dan Kesenian dengan tarif 10%,” kata Ketua Satuan Pelaksana Penyuluhan Pusat Data dan Informasi Pendapatan Jakarta Andri M. Rijal saat dikonfirmasi pada awal Juli 2025 ini. Penetapan ini berarti bahwa setiap transaksi terkait penggunaan fasilitas Padel, seperti sewa lapangan atau mungkin biaya keanggotaan tertentu, akan dikenakan tambahan 10% dalam bentuk Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) kategori Hiburan dan Kesenian.
Kebijakan ini tentu saja menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan pegiat dan pengusaha Padel. Di satu sisi, ini menunjukkan bahwa Padel sudah diakui sebagai industri yang berkembang pesat dan memberikan kontribusi ekonomi. Di sisi lain, ada potensi dampak pada harga sewa lapangan, yang mungkin akan sedikit meningkat bagi para pemain. Namun, perlu diingat bahwa pajak ini adalah bagian dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, yang diharapkan bisa digunakan untuk pembangunan fasilitas publik lainnya. Ini juga menandakan bahwa Padel bukan lagi olahraga niche, melainkan sudah masuk ke dalam daftar hiburan dan kesenian yang populer di ibu kota.
Kenapa Sih Padel Tiba-tiba Booming Banget?¶
Pasti banyak yang bertanya-tanya, kenapa Padel bisa mendadak booming dan jadi gaya hidup baru di banyak kota besar, termasuk Jakarta? Ada beberapa alasan kuat di balik popularitasnya yang melejit:
- Mudah Dipelajari: Ini adalah daya tarik utama Padel. Servis bawah lengan, ukuran lapangan yang lebih kecil, dan raket yang solid membuat Padel jauh lebih ramah bagi pemula dibandingkan tenis. Kamu tidak perlu bertahun-tahun latihan untuk bisa menikmati reli seru di Padel. Dalam waktu singkat, bahkan orang yang belum pernah memegang raket pun bisa langsung bermain dan bersenang-senang.
- Sangat Sosial: Padel hampir selalu dimainkan secara ganda (dua lawan dua). Ini berarti kamu bisa bermain bersama teman atau keluarga, menciptakan suasana yang akrab dan interaktif. Reli yang lebih panjang dan intens membuat komunikasi antar pemain sangat penting, sehingga Padel jadi pilihan sempurna untuk bonding dan hangout sambil berolahraga.
- Latihan Fisik yang Menyenangkan: Meskipun lebih mudah, Padel tetap memberikan latihan kardio yang efektif. Kamu akan banyak bergerak, berbalik, dan merespons bola, yang bagus untuk kebugaran tanpa harus terlalu membebani fisik seperti olahraga lain yang membutuhkan lari jarak jauh. Cocok untuk semua usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
- Dinamika Permainan yang Unik: Adanya dinding kaca mengubah seluruh strategi permainan. Kamu bisa menggunakan dinding untuk memantulkan bola, mengubah sudut serangan, atau bahkan mengembalikan bola yang tampaknya sudah mati. Ini menciptakan reli yang seru, penuh kejutan, dan seringkali menghasilkan momen-momen spektakuler.
- Dukungan Selebriti dan Tokoh Olahraga: Seperti yang sudah kita bahas, dukungan dari atlet top dunia seperti Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo jelas memberikan dorongan besar bagi popularitas Padel. Ketika idola mereka bermain Padel, penggemar pun penasaran dan ingin mencoba.
- Investasi Fasilitas yang Meningkat: Dengan semakin populernya Padel, jumlah lapangan dan fasilitas Padel di kota-kota besar juga terus bertambah. Ini membuat akses ke olahraga ini semakin mudah, sehingga semakin banyak orang yang bisa mencobanya.
Padel adalah perpaduan sempurna antara olahraga, strategi, dan interaksi sosial. Jadi, tidak heran kalau olahraga ini berhasil memikat hati banyak orang dan menjadi fenomena global.
Gimana, makin penasaran kan sama Padel? Semoga penjelasan ini bisa kasih gambaran lengkap buat kamu yang tadinya masih bingung. Jangan cuma penasaran, yuk coba main Padel bareng teman-temanmu! Dijamin seru dan bikin ketagihan.
Ada pertanyaan lain seputar Padel? Atau mungkin kamu sudah pernah coba main dan punya pengalaman seru yang mau dibagikan? Jangan ragu tulis di kolom komentar di bawah ya!
Posting Komentar