Prabowo Sentil 'Serakahnomics' di Kongres PSI: Maksudnya Apa Tuh?
Halo pembaca setia! Pernah dengar istilah “serakahnomics”? Kalau belum, siap-siap kaget, karena istilah ini mendadak viral setelah disebut langsung oleh Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto. Beliau menyinggung tentang sebuah “mazhab” ekonomi yang baru, tapi sayangnya, ini bukan mazhab yang patut kita banggakan. Ini adalah mazhab yang lahir dari keserakahan, yang pelakunya tega mencuri kekayaan negara tanpa ada kapok-kapoknya.
Kejadian ini terjadi saat penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (20/7/2025) lalu. Momen ini jadi panggung bagi Prabowo untuk menyampaikan kegelisahannya. Beliau terang-terangan mengatakan bahwa fenomena keserakahan dalam sektor ekonomi sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Wah, kira-kira separah apa ya? Mari kita bedah lebih dalam!
Apa Itu “Serakahnomics” Menurut Prabowo?¶
Jadi, secara harfiah, “serakahnomics” bisa kita artikan sebagai ekonomi yang didasari oleh keserakahan. Ini bukan cuma sekadar istilah baru, tapi juga sebuah peringatan keras dari pucuk pimpinan negara. Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah “mazhab” ekonomi yang sama sekali tidak diajarkan di bangku kuliah atau buku-buku ekonomi mana pun. Ini murni “ilmu serakah,” katanya, dengan nada prihatin.
Bayangkan saja, selama ini kita akrab dengan berbagai teori ekonomi seperti Keynesian, Klasik, atau bahkan mazhab Chicago. Semuanya punya dasar teori dan tujuan mulia untuk kemakmuran bersama. Nah, “serakahnomics” ini justru kebalikannya. Ini adalah praktik ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok, dengan mengorbankan kepentingan rakyat banyak dan kekayaan alam negara. Sungguh miris, bukan?
Akar Masalah: Kenapa Serakahnomics Bisa Tumbuh Subur?¶
Pertanyaan besarnya adalah, mengapa mazhab ini bisa tumbuh subur di Indonesia? Prabowo sendiri menyoroti betapa kayanya Indonesia. Kita punya sumber daya alam melimpah ruah, mulai dari tambang, hutan, laut, hingga energi. Potensi ekonomi kita itu luar biasa besar, yang seharusnya bisa digunakan untuk menyejahterakan seluruh rakyat.
Namun, di tengah kekayaan itu, beliau melihat ada tangan-tangan jahil yang tak pernah puas. Para “maling-maling kekayaan negara” ini, menurut Prabowo, punya akal yang luar biasa cerdik. Mereka sangat lihai mencari celah, memanfaatkan kelemahan sistem, bahkan mungkin saja mempengaruhi kebijakan demi keuntungan pribadi atau kelompok. Akibatnya, kekayaan yang seharusnya jadi milik bangsa justru lenyap ditelan keserakahan.
Prabowo juga mengungkapkan kesedihannya karena para pelaku ini seolah tak pernah jera. Sudah berkali-kali diperingatkan, bahkan mungkin sudah ada yang tertangkap, tapi praktik serakahnomics ini masih terus berlanjut. Ini menunjukkan betapa kuatnya cengkeraman keserakahan dan betapa kompleksnya masalah ini untuk diatasi.
Dampak Buruk “Serakahnomics” bagi Bangsa¶
Mari kita renungkan sejenak, apa sih dampak nyata dari serakahnomics ini bagi kita semua? Kebocoran dan pencurian kekayaan negara itu dampaknya sangat jauh. Pertama, tentu saja menghambat pembangunan. Dana yang seharusnya bisa dipakai untuk membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, atau memperluas layanan kesehatan, justru hilang entah ke mana.
Kedua, serakahnomics memperparah ketimpangan sosial dan ekonomi. Orang-orang yang sudah kaya semakin kaya raya dari hasil kejahatan, sementara rakyat kecil tetap berjuang di tengah keterbatasan. Ini bisa memicu kecemburuan sosial dan merusak kohesi bangsa. Ketiga, merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga negara. Jika praktik korupsi dan pencurian aset terus terjadi, bagaimana rakyat bisa percaya bahwa negara berpihak pada mereka?
Keempat, dan ini tak kalah penting, serakahnomics juga merusak lingkungan. Seringkali, pencurian kekayaan alam dilakukan dengan cara-cara ilegal dan merusak, seperti penambangan liar atau penebangan hutan tanpa izin. Dampaknya adalah bencana alam, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kerusakan ekosistem yang sulit dipulihkan. Jadi, “serakahnomics” ini bukan cuma masalah ekonomi, tapi juga masalah sosial, lingkungan, dan moral bangsa.
Tantangan Memberantas “Serakahnomics”¶
Memberantas “serakahnomics” bukanlah pekerjaan mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah jaringan yang kuat dan terorganisir dari para pelakunya. Seringkali, mereka bekerja sama lintas sektor, bahkan melibatkan oknum dari berbagai instansi. Ini membuat pemberantasan menjadi sulit dan rumit.
Tantangan lainnya adalah masih adanya celah hukum atau kelemahan dalam sistem pengawasan. Para pelaku serakahnomics sangat piawai mencari dan memanfaatkan celah ini. Selain itu, kurangnya kesadaran atau bahkan toleransi terhadap praktik-praktik korup di sebagian masyarakat juga bisa menjadi penghambat. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak, mulai dari pemerintah, penegak hukum, hingga masyarakat luas, untuk bersama-sama memberantas mazhab yang merugikan ini.
Komitmen dan Janji Prabowo: “Tunggu Tanggal Mainnya!”¶
Melihat situasi ini, Prabowo menegaskan komitmennya sebagai seorang presiden. Beliau dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah disumpah untuk memegang teguh UUD 1945 dan segala peraturan yang berlaku. Sumpah ini bukan sekadar formalitas, melainkan janji suci kepada rakyat dan Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Insya Allah saya hanya minta kekuatan dari yang maha kuasa. Berilah saya kekuatan untuk saya berani menegakkan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia,” ujar Prabowo dengan nada penuh keyakinan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa beliau sadar betul akan tanggung jawabnya untuk menjaga kekayaan dan kedaulatan negara dari tangan-tangan serakah. Ini juga mengisyaratkan bahwa beliau tidak akan tinggal diam.
Sebagai penutup pidatonya yang penuh semangat itu, kepala negara memberikan sinyal yang sangat jelas: “Tunggu tanggal mainnya!” Ini adalah peringatan keras bagi para pelaku “serakahnomics” bahwa hari pembalasan akan tiba. Ini juga bisa diartikan sebagai janji dari pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dan tegas untuk menindak pihak-pihak yang merugikan negara dan melanggar hukum.
Apa yang Mungkin Terjadi “Tanggal Mainnya”?¶
Ketika Prabowo berkata “Tunggu tanggal mainnya!”, tentu kita semua bertanya-tanya, apa sih yang akan terjadi? Ini bisa berarti banyak hal, lho! Mungkin saja ada penguatan lembaga penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, atau Kepolisian. Bisa juga akan ada reformasi birokrasi yang lebih masif untuk menutup celah-celah korupsi.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan ada kebijakan baru yang lebih ketat dalam pengelolaan sumber daya alam atau proyek-proyek besar negara. Intinya, pernyataan ini adalah sebuah sinyal bahwa pemerintah akan lebih agresif dan tanpa kompromi dalam memberantas serakahnomics. Harapannya, ini bukan hanya gertakan, tapi benar-benar akan diwujudkan dalam aksi nyata.
Berikut adalah gambaran siklus serakahnomics dan dampaknya:
mermaid
graph TD
A[Keserakahan Individu/Kelompok] --> B{Pencurian Kekayaan Negara};
B --> C[Kerugian Anggaran Negara];
C --> D[Penghambatan Pembangunan Nasional];
D --> E[Ketimpangan Sosial & Ekonomi];
E --> F[Penurunan Kualitas Hidup Rakyat];
F --> G[Pelemahan Kepercayaan Publik];
G --> H[Negara Lemah & Rawan Eksploitasi];
H --> A;
Ini adalah siklus yang harus diputus demi kemajuan bangsa.
Video Terkait: Penanggulangan Korupsi di Indonesia (Simulasi)¶
Untuk melihat lebih jauh bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam menanggulangi masalah ini, mari kita simak salah satu simulasi video terkait upaya pemberantasan korupsi di Indonesia:
https://www.youtube.com/watch?v=UpayaPemberantasanKorupsiNasional
(Disclaimer: Link di atas adalah simulasi untuk tujuan ilustrasi)
Video semacam ini seringkali menggambarkan berbagai strategi, mulai dari penindakan hukum, pencegahan, hingga edukasi masyarakat. Ini menunjukkan bahwa memerangi serakahnomics membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Kita semua punya peran, baik itu melaporkan tindak pidana, mendukung gerakan anti-korupsi, atau sekadar menolak praktik-praktik yang tidak jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Mari Berkontribusi!¶
Pernyataan Prabowo tentang “serakahnomics” ini adalah alarm penting bagi kita semua. Ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi juga tugas kita sebagai warga negara untuk ikut mengawasi dan mencegah praktik-praktik yang merugikan ini. Mari kita jaga kekayaan alam dan sumber daya negara kita dari tangan-tangan jahil.
Apa pendapat Anda tentang “serakahnomics” ini? Apakah Anda punya ide bagaimana kita bisa bersama-sama memberantasnya? Yuk, diskusikan di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar