RPJMD Surabaya: Jurus Jitu DPRD Bikin Pembangunan Kota Lebih Terarah!

Daftar Isi

RPJMD Surabaya Jurus Jitu DPRD

Surabaya lagi siap-siap nih, guys! Kota Pahlawan baru aja punya panduan super penting buat pembangunan lima tahun ke depan, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Nah, dokumen ini diteken bareng antara Pemerintah Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya, jadi dijamin klop dan punya dasar kuat.

Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, bilang kalau RPJMD ini ibarat kompas yang bikin arah pembangunan kota jadi jelas. Nggak cuma asal bangun sana-sini, tapi semuanya nyambung sama visi besar Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih di Pilkada 2024 nanti. Jadi, begitu pemimpin baru mulai tugas, mereka langsung punya peta jalan yang sudah disepakati bareng.

Tonggak Awal Menuju Kota Dunia

Penandatanganan dokumen RPJMD ini disebut Adi Sutarwijono sebagai tonggak awal penting buat Surabaya. Soalnya, di sinilah visi besar Wali Kota terpilih buat transformasi Surabaya menuju kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan mulai diterjemahkan jadi program-program nyata. Ini bukan cuma slogan, tapi rencana detail yang bakal dikawal ketat sama DPRD biar beneran jalan sesuai harapan warga.

Visi jadi kota dunia ini ambisius banget, tapi realistis kalau melihat potensi Surabaya. Dengan RPJMD ini, semua program dan kegiatan pembangunan bakal diarahkan buat mencapai target itu. Mulai dari urusan infrastruktur dasar di kampung-kampung sampai proyek besar yang skalanya lebih luas, semuanya nyambung ke visi besar ini.

Fokus Utama Pembangunan di Kampung dan Kota

Salah satu yang langsung disorot dalam RPJMD 2025-2029 ini adalah komitmen buat menyelesaikan tuntas isu-isu perkampungan sampai tahun 2026. Ini keren banget, guys, karena artinya pemerintah kota dan DPRD punya target jelas buat bikin nyaman warga yang tinggal di permukiman padat.

Apa aja sih isu perkampungan yang mau diberesin? Ada beberapa poin penting:
* PJU (Penerangan Jalan Umum): Biar jalan-jalan di kampung terang benderang, nggak gelap dan rawan. Ini penting banget buat keamanan dan kenyamanan warga saat beraktivitas, apalagi di malam hari. Jalan yang terang juga bisa mengurangi risiko kejahatan, bikin warga merasa lebih aman saat pulang malam atau sekadar duduk-duduk di depan rumah.
* Pavingisasi: Jalan-jalan di dalam gang atau permukiman yang masih tanah atau rusak parah bakal dipaving. Ini bikin akses warga lebih gampang, nggak becek pas hujan, dan lingkungan jadi kelihatan lebih rapi. Pavingisasi juga membantu mencegah genangan air, yang sering jadi masalah di musim hujan.
* Saluran Air: Perbaikan dan pembangunan saluran air atau drainase di kampung-kampung. Ini krusial buat mencegah banjir dan genangan. Saluran air yang baik memastikan air hujan bisa mengalir lancar, nggak bikin rumah-rumah warga terendam. Ini juga soal kesehatan lingkungan, karena genangan air bisa jadi sarang nyamuk dan penyakit.
* Rumah Tidak Layak Huni (RTLH): Ada program buat perbaikan rumah-rumah warga yang kondisinya sudah nggak layak huni. Tujuannya biar semua warga Surabaya punya tempat tinggal yang aman dan nyaman. Ini adalah bentuk perhatian pemerintah pada kesejahteraan dasar warganya, memastikan nggak ada lagi warga yang tinggal di rumah reyot dan berbahaya.
* Pembangunan Balai RW: Balai RW itu penting banget sebagai pusat kegiatan warga. Dengan dibangun atau diperbaiki, Balai RW bisa jadi tempat rapat, kegiatan Posyandu, pertemuan PKK, sampai latihan karang taruna. Ini menguatkan fungsi sosial dan kemasyarakatan di level paling bawah, bikin warga makin guyub dan aktif.

Target penyelesaian tuntas isu-isu ini sampai tahun 2026 menunjukkan keseriusan Pemkot dan DPRD buat bikin perubahan yang dampaknya langsung dirasakan warga. Ini bukan janji muluk, tapi target yang terukur dan bakal dikawal ketat.

Peningkatan Pelayanan dan Ekonomi Warga

RPJMD ini nggak cuma ngomongin fisik aja. Dokumen strategis ini juga memuat komitmen kuat buat peningkatan pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi warga. Ini nih yang bikin hidup di Surabaya makin enak dan berkualitas.

Pelayanan Publik: Pemerintah mau bikin layanan ke warga makin efisien dan mudah diakses. Ngurus KTP, KK, IMB, atau izin-izin lainnya bakal dipersingkat dan diperbarui sistemnya biar nggak ribet. Mungkin bakal lebih banyak layanan online atau loket terpadu yang ramah warga.

Pendidikan: Sektor pendidikan juga jadi prioritas. Tujuannya jelas, meningkatkan kualitas sumber daya manusia Surabaya. Ini bisa berarti peningkatan fasilitas sekolah, pelatihan guru, program beasiswa buat siswa kurang mampu atau berprestasi, sampai program pendidikan vokasi yang nyambung sama kebutuhan industri.

Kesehatan: Akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau juga diutamakan. Ini bisa lewat peningkatan fasilitas Puskesmas, program kesehatan gratis, layanan jemput bola buat warga sakit, sampai kampanye pencegahan penyakit biar warga Surabaya makin sehat.

Kesejahteraan Ekonomi: Nah, ini penting banget buat dompet warga. RPJMD memuat strategi buat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, salah satunya lewat program padat karya.

Mengawal Program Padat Karya

DPRD Surabaya, lewat Ketua Adi Sutarwijono, menegaskan bakal mengawal pelaksanaan program padat karya agar efektif mengurangi kemiskinan. Program padat karya ini tujuannya mulia, yaitu memberikan pekerjaan sementara atau proyek-proyek kecil yang melibatkan banyak tenaga kerja lokal.

Bayangin aja, ada proyek bikin trotoar di kampung, membersihkan saluran air, atau menata lingkungan. Daripada pake kontraktor besar dengan alat berat semua, pemerintah bisa ngajak warga sekitar yang belum punya pekerjaan tetap buat ikutan kerja di proyek itu. Mereka dapat upah, lingkungan sekitar jadi rapi, dan yang paling penting, program ini langsung kena ke warga yang butuh, membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di tingkat paling bawah.

Pengawalan dari DPRD penting biar program ini beneran tepat sasaran, upahnya sesuai, dan nggak ada penyelewengan. Tujuannya supaya manfaat program padat karya ini bener-bener dirasakan oleh warga yang paling membutuhkan, bikin roda ekonomi kecil berputar di level masyarakat.

Infrastruktur Besar dan Pertumbuhan Ekonomi

Selain urusan kampung, RPJMD juga nyambungin pembangunan infrastruktur besar kayak Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) sama pertumbuhan ekonomi kawasan. Ini namanya pembangunan yang holistik, nggak cuma bikin jalan, tapi mikirin efek dominonya.

JLLB dan JLLT ini proyek jalan tol atau jalan besar yang ngelingkarin Surabaya. Kalau sudah jadi, ini bakal ngurai kemacetan di dalam kota, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta membuka akses ke area-area baru yang tadinya sulit dijangkau. Nah, area-area baru yang kebuka aksesnya ini potensial banget buat dikembangkan jadi kawasan industri, pergudangan, perumahan baru, atau pusat bisnis.

Dengan akses yang lebih mudah, investor bakal lebih tertarik buka usaha di sana, menciptakan lapangan kerja baru, dan menggerakkan ekonomi lokal. Jadi, pembangunan jalan besar ini nggak cuma soal kelancaran lalu lintas, tapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi di pinggiran kota. DPRD memastikan bahwa perencanaan pembangunan infrastruktur ini linier, alias sejalan dan mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ada di RPJMD.

Partisipasi Warga: Kunci Utama Keberhasilan

Satu lagi poin penting yang ditekankan Adi Sutarwijono adalah partisipasi warga. Menurutnya, kota ini tumbuh karena masyarakatnya. Jadi, warga harus diberi akses seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan.

Ini prinsip demokrasi yang penting banget. RPJMD dan program-programnya itu dibuat buat warga, jadi sudah seharusnya warga diajak bicara. Bentuk partisipasi ini bisa macam-macam, mulai dari forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat RW, Kelurahan, Kecamatan, sampai Kota, di mana warga bisa ngasih usulan program pembangunan di wilayah mereka.

Selain itu, bisa juga lewat forum konsultasi publik, survei kepuasan masyarakat terhadap layanan publik, atau bahkan mekanisme pengaduan yang mudah diakses. Dengan melibatkan warga, program pembangunan jadi lebih nyambung sama kebutuhan riil di lapangan, minim konflik, dan warga merasa memiliki kotanya. Partisipasi aktif warga bikin pembangunan jadi lebih responsif dan akuntabel.

Visi Wali Kota: Surabaya Kota Kelas Dunia

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ikutan ngasih pandangan soal RPJMD ini. Beliau menyampaikan apresiasi buat DPRD dan semua pihak yang sudah kerja keras nyusun Raperda RPJMD. Menurutnya, visi utama dokumen ini adalah menjadikan Surabaya sebagai kota kelas dunia dalam lima tahun ke depan.

Apa sih makna kota kelas dunia buat Surabaya? Eri Cahyadi menjelaskan beberapa aspeknya:
* Layanan Publik yang Makin Oke: Targetnya layanan publik makin efisien dan mudah diakses. Ini sejalan sama yang disebut Ketua DPRD tadi. Pemerintah mau bikin warga nggak perlu lagi antre panjang atau ngurus birokrasi yang njelimet buat dapetin layanan dasar dari pemerintah. Semakin cepat, semakin simpel, semakin bikin warga senang.
* Transportasi Publik Massal: Ini juga jadi fokus utama buat mengatasi kemacetan dan menunjang mobilitas warga. Surabaya yang makin padat penduduknya butuh solusi transportasi yang efektif. Pengembangan transportasi massal, misalnya trem, Suroboyo Bus yang diperbanyak, atau moda transportasi berbasis rel lainnya, jadi kunci buat ngurangin jumlah kendaraan pribadi di jalan. Ini nggak cuma bikin lalu lintas lancar, tapi juga lebih ramah lingkungan.
* Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM): IPM itu indikator gabungan dari kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat. Eri Cahyadi menargetkan peningkatan signifikan IPM Surabaya sampai tahun 2030. Ini berarti investasi besar di sektor pendidikan dan kesehatan. Target soal lama sekolah juga jadi perhatian, biar makin banyak warga Surabaya yang bisa menikmati pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi. IPM yang tinggi mencerminkan kualitas hidup warga yang baik.

Untuk mencapai target IPM yang tinggi, pemerintah kota bakal terus mendorong program-program yang bisa meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan buat semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Gotong Royong Membangun Kota Dunia

Baik Ketua DPRD maupun Wali Kota sama-sama sepakat soal satu hal penting: pembangunan tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah. Kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat menjadi elemen kunci.

Eri Cahyadi menegaskan, kota dunia itu dibangun dengan gotong royong. Ketika masyarakat terlibat aktif, pertumbuhan ekonomi dan IPM akan lebih cepat tercapai. Konsep gotong royong ini bukan cuma slogan, tapi praktik nyata di mana pemerintah jadi fasilitator, DPRD sebagai pengawas dan pembuat regulasi, dunia usaha sebagai penggerak ekonomi, akademisi sebagai pemberi masukan dan inovasi, dan masyarakat sebagai subjek pembangunan itu sendiri.

Semua pihak punya peran. Pengusaha bisa nyediain lapangan kerja, kampus bisa bantu riset dan solusi teknologi, komunitas masyarakat bisa nggerakin kegiatan sosial dan lingkungan, dan individu warga bisa jaga kebersihan, bayar pajak tepat waktu, serta ikut berpartisipasi dalam program pemerintah. Kalau semua bareng-bareng jalan, target RPJMD buat bikin Surabaya jadi kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan itu bukan mimpi, tapi sesuatu yang pasti bisa diwujudkan.

Dengan adanya RPJMD 2025-2029 yang sudah disepakati ini, Surabaya punya bekal perencanaan yang kuat. PR selanjutnya adalah memastikan rencana ini benar-benar diimplementasikan dengan baik di lapangan, diawasi pelaksanaannya, dan dievaluasi hasilnya secara berkala. DPRD punya peran penting di sini buat memastikan semua program berjalan sesuai jalur dan anggaran yang sudah ditetapkan.

Tantangan dan Harapan

Membangun kota sebesar Surabaya tentu punya tantangan tersendiri. Masalah klasik seperti kemacetan, penataan permukiman, pengelolaan sampah, sampai dampak perubahan iklim perlu diatasi. Namun, dengan panduan RPJMD yang jelas dan semangat kolaborasi, tantangan ini diharapkan bisa dihadapi dengan strategi yang matang.

Harapannya, lima tahun ke depan Surabaya benar-benar menunjukkan transformasi signifikan. Warga merasakan peningkatan kualitas hidup lewat infrastruktur yang lebih baik, layanan publik yang makin mudah, pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, serta peluang ekonomi yang lebih luas. Surabaya bukan hanya kota besar, tapi kota yang nyaman dan membanggakan bagi warganya, siap bersaing di kancah global sebagai kota dunia.

Proses penyusunan RPJMD ini sendiri melibatkan banyak tahapan, termasuk konsultasi publik dan pembahasan intensif di DPRD. Ini menunjukkan bahwa dokumen ini lahir dari proses yang partisipatif dan bottom-up sebisa mungkin, menampung aspirasi dari berbagai pihak.


mermaid graph LR A[Visi Wali Kota Terpilih] --> B{RPJMD 2025-2029} B --> C[Target & Prioritas Pembangunan] C --> D1[Infrastruktur Perkampungan] C --> D2[Pelayanan Publik] C --> D3[Pendidikan & Kesehatan] C --> D4[Kesejahteraan Ekonomi] C --> D5[Infrastruktur Kota] D1 --> E[PJU, Pavingisasi, Saluran, RTLH, Balai RW] D4 --> F[Program Padat Karya] D5 --> G[JLLB, JLLT] B -- Dikawal --> H[DPRD Surabaya] B -- Implementasi oleh --> I[Pemkot Surabaya] J[Partisipasi Warga] --> B J --> I J --> H K[Dunia Usaha] --> I K --> J L[Akademisi] --> I L --> J M[Komunitas] --> J M --> I I -- Bersinergi dengan --> J H -- Mengawasi & Regulasi --> I G -- Mendorong --> D4 D1,D2,D3,D4,D5 --> N[Peningkatan Kualitas Hidup Warga] N --> O[Surabaya Kota Dunia]
Diagram ini menggambarkan keterkaitan antara visi, RPJMD, program-programnya, serta peran berbagai pihak dalam mencapai tujuan Surabaya Kota Dunia.


Jadi, dengan adanya RPJMD ini, semua program pembangunan di Surabaya lima tahun ke depan punya jurusan yang jelas. Nggak ada lagi program yang jalan sendiri-sendiri, semuanya nyambung ke visi besar menjadikan Surabaya kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan.

Gimana nih pendapat kalian soal RPJMD 2025-2029 ini? Ada program yang paling kalian tunggu-tunggu? Yuk, sharing di kolom komentar!

Posting Komentar