Siap OSN IPA SD? Ini Dia Contoh Soal Biar Lolos Nasional!

Daftar Isi

Contoh Soal OSN IPA SD

Halo Adik-adik hebat calon ilmuwan masa depan! Buat kalian yang baru aja dinyatakan lolos ke tingkat provinsi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD dan SMP/sederajat tahun 2025, selamat ya! Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan patut dibanggakan. Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan memang baru saja mengumumkan peserta-peserta pilihan ini.

Uji coba OSN SD/sederajat tingkat provinsi dijadwalkan pada 31 Juli-Agustus 2025. Sedangkan untuk seleksi utamanya akan dilaksanakan pada 6-7 Agustus 2025. Waktu terus berjalan, jadi jangan tunda lagi untuk mulai mempersiapkan diri sebaik mungkin!

Pentingnya Persiapan Menuju OSN Tingkat Nasional

Lolos ke tingkat provinsi OSN adalah langkah besar, tapi perjalanan belum berakhir lho! Tujuan kita selanjutnya adalah tembus ke tingkat nasional dan mengharumkan nama sekolah serta daerah kalian. Untuk bisa mencapai sana, tentu saja butuh persiapan yang matang dan strategi belajar yang efektif.

OSN IPA SD menguji pemahaman kalian tentang konsep-konsep dasar Ilmu Pengetahuan Alam, baik itu Biologi, Fisika, maupun sedikit Kimia yang terintegrasi. Soal-soalnya dirancang untuk menguji tidak hanya hafalan, tapi juga kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan penalaran ilmiah. Jadi, latihan soal adalah kunci utama untuk membiasakan diri dengan pola soal dan cara berpikir yang dibutuhkan.

Strategi Belajar Efektif untuk OSN IPA SD

Untuk sukses di OSN IPA SD, ada beberapa strategi belajar yang bisa kalian terapkan:

  • Pahami Konsep Dasar: Jangan hanya menghafal, tapi pastikan kalian benar-benar mengerti mengapa suatu fenomena terjadi atau bagaimana suatu prinsip bekerja. Ini akan membantu kalian menjawab soal-soal yang membutuhkan penalaran.
  • Latihan Soal Secara Rutin: Semakin sering kalian berlatih, semakin terbiasa otak kalian dengan berbagai jenis soal dan cara menyelesaikannya. Kerjakan soal-soal tahun sebelumnya atau contoh soal seperti yang akan kita bahas ini.
  • Analisis Kesalahan: Jangan cuma mengerjakan, tapi juga koreksi jawaban kalian. Pahami di mana letak kesalahan dan mengapa jawaban yang benar itu tepat. Ini adalah proses belajar yang paling efektif.
  • Diskusi dan Bertanya: Kalau ada konsep yang sulit dipahami atau soal yang bikin bingung, jangan ragu untuk bertanya pada guru, teman, atau bahkan mencari sumber belajar tambahan. Diskusi bisa membuka wawasan baru.
  • Jaga Kesehatan: Otak yang sehat ada di tubuh yang sehat! Pastikan kalian cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan berolahraga. Ini akan menjaga fokus dan konsentrasi kalian tetap prima.

Nah, biar kalian makin semangat dan punya gambaran, yuk kita bedah beberapa contoh soal OSN SD bidang IPA dari BPTI Kemdikbud! Jangan cuma dibaca, coba dijawab dulu sebelum melihat penjelasannya ya!

Contoh Soal OSN SD Bidang IPA dan Pembahasannya

Berikut adalah beberapa contoh soal yang bisa kalian gunakan untuk berlatih. Setiap soal akan dilengkapi dengan penjelasan agar kalian bisa memahami konsep di baliknya secara mendalam.

Soal Nomor 1: Manfaat Rehabilitasi Hutan Tropis

1. Hutan di suatu daerah tropis mengalami kerusakan parah akibat penebangan liar dan kebakaran. Ilmuwan dan komunitas lokal tengah melakukan rehabilitasi dan restorasi terhadap hutan tersebut.

Pernyataan berikut merupakan manfaat rehabilitasi dan restorasi hutan tropis, terkecuali…

A. Menjaga lingkungan: Hutan tropis menyimpan cadangan air dan mencegah longsor ketika musim hujan.

B. Mengurangi emisi karbon: Hutan tropis menyerap karbon monoksida dari atmosfer, sehingga membantu mengurangi efek perubahan iklim.

C. Melestarikan keanekaragaman hayati: Hutan tropis adalah rumah untuk banyak spesies tumbuhan dan hewan. Restorasi membantu melestarikan spesies yang terancam punah.

D. Sumber penghidupan: Hutan tropis menyediakan sumber daya penting seperti kayu, buah-buahan, dan obat-obatan untuk komunitas lokal.

Pembahasan:

Mari kita analisis setiap pilihan jawaban:

  • A. Menjaga lingkungan: Ini adalah manfaat yang sangat benar. Akar pohon menahan tanah sehingga mencegah erosi dan longsor, serta membantu menyerap dan menyimpan air tanah.
  • B. Mengurangi emisi karbon: Pernyataan ini keliru. Tumbuhan melalui fotosintesis menyerap gas karbon dioksida (CO2), bukan karbon monoksida (CO). Karbon monoksida adalah gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dan sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Walaupun kedua gas mengandung karbon, mekanisme penyerapan dan dampaknya berbeda.
  • C. Melestarikan keanekaragaman hayati: Tentu saja benar. Hutan tropis dikenal sebagai salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Rehabilitasi membantu melindungi spesies yang hidup di dalamnya.
  • D. Sumber penghidupan: Ini juga benar. Masyarakat sekitar hutan seringkali menggantungkan hidupnya pada hasil hutan non-kayu, seperti buah-buahan, tanaman obat, atau madu, yang semuanya lestari berkat hutan yang sehat.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B, karena pernyataan tentang penyerapan karbon monoksida adalah tidak tepat. Hutan berperan dalam siklus karbon dengan menyerap CO2.

Soal Nomor 2: Jumlah Sel Darah Putih Abnormal

2. Ika mempunyai sel darah putih sebanyak 5 kali dari jumlah sel darah putih orang normal. Di bawah ini merupakan beberapa kemungkinan penyebabnya, kecuali..

A. Terdapat sel kanker pada tubuh Ika

B. Ika mengalami defisiensi zat besi

C. Adanya infeksi bakteri pada tubuh Ika

D. Ika sedang mengalami reaksi alergi

Pembahasan:

Sel darah putih (leukosit) adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh kita. Peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis) biasanya mengindikasikan bahwa tubuh sedang melawan sesuatu.

  • A. Terdapat sel kanker pada tubuh Ika: Beberapa jenis kanker, terutama leukemia (kanker darah), dapat menyebabkan produksi sel darah putih yang sangat tinggi dan tidak terkontrol. Jadi, ini bisa menjadi penyebabnya.
  • B. Ika mengalami defisiensi zat besi: Defisiensi zat besi atau kekurangan zat besi umumnya menyebabkan anemia, yaitu kondisi kurangnya sel darah merah. Kondisi ini tidak menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih. Justru, pada beberapa kasus anemia kronis, jumlah sel darah putih bisa normal atau bahkan sedikit menurun.
  • C. Adanya infeksi bakteri pada tubuh Ika: Infeksi bakteri adalah penyebab umum peningkatan sel darah putih. Tubuh meningkatkan produksi sel darah putih untuk melawan bakteri penyebab infeksi.
  • D. Ika sedang mengalami reaksi alergi: Reaksi alergi juga dapat meningkatkan jenis sel darah putih tertentu (eosinofil), karena sel-sel ini berperan dalam respons alergi.

Oleh karena itu, yang bukan merupakan penyebab peningkatan sel darah putih adalah B.

Soal Nomor 3: Faktor Penentu Rute Vaksinasi

3. Vaksin polio adalah jenis vaksin yang dapat diberikan melalui mulut (oral) dan suntikan. Namun, tidak semua vaksin dapat diberikan melalui mulut (oral).

Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang menentukan apakah suatu vaksin dapat diberikan melalui mulut (oral) atau tidak, kecuali…

A. Lokasi tempat serangan bakteri/virus tersebut

B. Laju reaksi antibodi yang diinginkan

C. Volume/dosis vaksin yang akan diberikan

D. Kemampuan vaksin melewati saluran pencernaan

Pembahasan:

Pemberian vaksin melalui mulut (oral) atau suntikan (injeksi) sangat tergantung pada karakteristik vaksin itu sendiri dan bagaimana tubuh meresponsnya.

  • A. Lokasi tempat serangan bakteri/virus tersebut: Sangat relevan. Vaksin oral, seperti vaksin polio, seringkali dirancang untuk memicu kekebalan di selaput lendir (mukosa) saluran pencernaan, yang merupakan pintu masuk umum bagi banyak patogen. Jika patogen menyerang sistem pernapasan atau aliran darah secara langsung, vaksin suntik mungkin lebih efektif.
  • B. Laju reaksi antibodi yang diinginkan: Ini juga penting. Beberapa vaksin membutuhkan respons imun yang cepat dan kuat di seluruh tubuh, yang mungkin lebih mudah dicapai melalui suntikan yang langsung masuk ke aliran darah atau otot. Vaksin oral mungkin memiliki onset respons yang berbeda.
  • C. Volume/dosis vaksin yang akan diberikan: Ini adalah faktor tidak relevan dalam menentukan apakah suatu vaksin bisa diberikan oral atau tidak. Volume dosis bisa diatur sesuai kebutuhan, baik untuk oral maupun suntikan. Yang lebih penting adalah apakah formulasi vaksin stabil dan efektif jika diberikan secara oral, terlepas dari volumenya.
  • D. Kemampuan vaksin melewati saluran pencernaan: Ini adalah faktor krusial. Saluran pencernaan memiliki asam lambung dan enzim yang bisa merusak vaksin. Hanya vaksin yang dirancang khusus untuk tahan terhadap lingkungan asam dan enzim ini yang bisa diberikan secara oral.

Jadi, faktor yang bukan penentu adalah C.

Soal Nomor 4: Rantai Makanan di Ekosistem Terumbu Karang

4. Mr Diran adalah peneliti dari Jerman. Dia ingin mengetahui kondisi rantai makanan di suatu ekosistem terumbu karang di perairan NTT.

Dia membedah beberapa biota di ekosistem terumbu karang dan memeriksa DNA dari isi perutnya. Mr Diran pun berhasil mendapatkan temuan sebagai berikut, berdasarkan biota dan DNA yang ditemukannya:

  • Biota ikan hiu: DNA yang ditemukan adalah ikan kerapu, ikan sarden, gurita
  • Biota sotong: DNA yang ditemukan adalah udang karang, ikan sarden
  • Biota kepiting: DNA yang ditemukan adalah ikan hiu, udang karang, ikan sarden
  • Biota bulu babi: DNA yang ditemukan adalah alga.

Berdasarkan tabel tersebut, pernyataan yang benar berikut ini adalah..

A. Bulu babi dan ikan kerapu merupakan konsumen tingkat 1.

B. Kepiting merupakan predator tertinggi.

C. Sotong bukan produsen dan bukan konsumen tingkat 1.

D. Bulu babi merupakan detritivor dalam ekosistem tersebut.

Pembahasan:

Mari kita analisis data DNA isi perut untuk menentukan posisi setiap biota dalam rantai makanan:

  • Bulu babi: Makan alga. Alga adalah produsen (melakukan fotosintesis). Jadi, bulu babi adalah konsumen tingkat 1 (herbivora).
  • Ikan sarden: Dimakan oleh ikan hiu, sotong, dan kepiting. Ini menunjukkan ikan sarden adalah mangsa dan berada di tingkat trofik yang lebih rendah dari mereka.
  • Udang karang: Dimakan oleh sotong dan kepiting. Ini juga mangsa.
  • Ikan kerapu: Dimakan oleh ikan hiu.
  • Gurita: Dimakan oleh ikan hiu.
  • Sotong: Makan udang karang dan ikan sarden. Sotong adalah konsumen tingkat 2 (makan konsumen tingkat 1, jika udang karang/ikan sarden makan produsen).
  • Kepiting: Makan ikan hiu, udang karang, ikan sarden. Ini menarik! Kepiting makan ikan hiu? Ini membuat kepiting menjadi predator yang sangat tinggi, bahkan bisa jadi predator puncak jika hiu yang dimakannya bukan hiu puncak. Namun, perlu dicatat bahwa kepiting juga makan udang karang dan ikan sarden, yang berarti bisa menjadi konsumen tingkat 2 atau 3. Adanya DNA ikan hiu di perut kepiting menunjukkan kepiting memakan ikan hiu.
  • Ikan Hiu: Makan ikan kerapu, ikan sarden, gurita. Ikan hiu adalah konsumen tingkat 3 atau lebih tinggi.

Sekarang kita evaluasi pilihan jawaban:

  • A. Bulu babi dan ikan kerapu merupakan konsumen tingkat 1. Bulu babi memang konsumen tingkat 1 (makan alga). Tapi ikan kerapu dimakan hiu, dan kemungkinan ikan kerapu makan organisme lain (seperti plankton atau ikan yang lebih kecil), sehingga ikan kerapu kemungkinan besar konsumen tingkat 2 atau lebih tinggi, bukan konsumen tingkat 1. Jadi, pernyataan ini salah.
  • B. Kepiting merupakan predator tertinggi. Berdasarkan data, kepiting memakan ikan hiu. Ini menunjukkan kepiting berada di tingkat trofik yang sangat tinggi, bahkan di atas ikan hiu yang biasanya dianggap predator puncak. Jika kepiting bisa makan hiu, maka dia bisa disebut predator tertinggi dari daftar yang ada. Ini adalah pilihan yang mungkin benar berdasarkan data yang diberikan, meskipun tidak umum.
  • C. Sotong bukan produsen dan bukan konsumen tingkat 1. Sotong makan udang karang dan ikan sarden. Udang karang dan ikan sarden sendiri kemungkinan adalah konsumen tingkat 1 atau 2. Jadi, sotong adalah konsumen tingkat 2 atau 3. Sotong jelas bukan produsen (karena tidak makan alga/melakukan fotosintesis) dan bukan konsumen tingkat 1 (karena tidak makan produsen secara langsung). Jadi, pernyataan ini benar.
  • D. Bulu babi merupakan detritivor dalam ekosistem tersebut. Detritivor adalah organisme yang memakan detritus (materi organik mati). Bulu babi makan alga, yang berarti ia adalah herbivora atau konsumen tingkat 1, bukan detritivor. Jadi, pernyataan ini salah.

Meskipun “Kepiting merupakan predator tertinggi” (B) terdengar mengejutkan, berdasarkan data DNA yang menunjukkan kepiting memakan hiu, itu adalah kesimpulan yang valid dari data tersebut. Namun, kita harus mencari yang paling tepat di antara pilihan yang ada. Pilihan C secara definisi jelas dan konsisten dengan peran sotong dalam rantai makanan yang ditunjukkan (makan konsumen lain, bukan produsen). Dalam soal OSN, seringkali ada satu jawaban yang paling tidak ambigu.

Mari kita perhatikan kembali opsi B dan C. Jika kepiting memakan hiu, dan hiu memakan ikan kerapu/sarden/gurita, maka kepiting adalah predator puncak. Namun, opsi C menyatakan “Sotong bukan produsen dan bukan konsumen tingkat 1”. Sotong memakan udang karang dan ikan sarden. Karena ia memakan hewan lain (bukan alga/produsen), ia jelas bukan produsen atau konsumen tingkat 1. Ini adalah pernyataan yang secara logis benar berdasarkan data.

Jika ada multi-tingkat rantai makanan, hiu bisa jadi konsumen tingkat 3 (misal: alga -> sarden -> kerapu -> hiu). Jika kepiting makan hiu, maka kepiting bisa jadi konsumen tingkat 4. Jadi, kepiting bisa menjadi predator tertinggi.

Antara B dan C, C adalah pernyataan yang pasti benar berdasarkan definisi. Sotong makan udang karang dan ikan sarden, yang berarti sotong adalah karnivora atau omnivora yang memakan setidaknya konsumen tingkat 1. Ini secara otomatis membuatnya bukan produsen atau konsumen tingkat 1. Maka, jawaban C adalah yang paling tepat.

Soal Nomor 5: Jaringan dan Organ Tumbuhan

5. Pernyataan yang keliru berkaitan dengan jaringan dan organ pada tumbuhan adalah..

A. Tumbuhan xerofit mempunyai luas permukaan akar yang jauh lebih besar daripada tumbuhan higrofit untuk ukuran luas wilayah yang sama.

B. Beberapa tumbuhan memodifikasi epidermisnya.

C. Tumbuhan hidrofit umumnya mempunyai stomata yang lebih banyak daripada tumbuhan lain untuk ukuran luas permukaan daun yang sama.

D. Kentang adalah umbi yang berasal dari modifikasi akar untuk menyimpan cadangan makanan.

Pembahasan:

Mari kita analisis setiap pernyataan mengenai adaptasi tumbuhan:

  • A. Tumbuhan xerofit mempunyai luas permukaan akar yang jauh lebih besar daripada tumbuhan higrofit untuk ukuran luas wilayah yang sama. Tumbuhan xerofit hidup di lingkungan kering, sehingga mereka beradaptasi dengan mengembangkan sistem akar yang luas dan dalam untuk mencari dan menyerap air sebanyak mungkin. Sebaliknya, higrofit hidup di lingkungan lembap dan tidak membutuhkan sistem akar seluas itu. Jadi, pernyataan ini benar.
  • B. Beberapa tumbuhan memodifikasi epidermisnya. Ini juga benar. Epidermis adalah lapisan terluar tumbuhan. Modifikasi bisa berupa pembentukan trikoma (rambut), kutikula tebal untuk mengurangi penguapan, atau stomata.
  • C. Tumbuhan hidrofit umumnya mempunyai stomata yang lebih banyak daripada tumbuhan lain untuk ukuran luas permukaan daun yang sama. Tumbuhan hidrofit hidup di air atau lingkungan yang sangat basah. Mereka justru cenderung memiliki sedikit stomata atau bahkan stomata yang terletak di permukaan atas daun (jika daun mengapung) untuk memfasilitasi pertukaran gas. Mereka tidak perlu khawatir kehilangan air melalui transpirasi seperti tumbuhan di darat. Bahkan beberapa hidrofit tenggelam tidak memiliki stomata. Jadi, pernyataan ini keliru.
  • D. Kentang adalah umbi yang berasal dari modifikasi akar untuk menyimpan cadangan makanan. Ini adalah pernyataan keliru. Kentang adalah umbi batang (tuber), bukan umbi akar. Umbi batang adalah modifikasi batang yang membengkak di bawah tanah untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh umbi akar adalah wortel atau singkong.

Ada dua pernyataan keliru di sini (C dan D). Dalam konteks soal pilihan ganda tunggal, kemungkinan ada satu yang paling keliru atau ada asumsi tersembunyi. Namun, jika harus memilih satu yang paling “umum” salah dipahami, D seringkali menjadi jebakan.

Mari kita pastikan lagi. “Tumbuhan hidrofit umumnya mempunyai stomata yang lebih banyak”. Ini sangat salah. Hidrofit justru mengalami kesulitan membuang air karena lingkungan yang sudah jenuh air, sehingga mereka memiliki adaptasi untuk mengurangi transpirasi atau bahkan memiliki stomata rudimenter/tidak fungsional di permukaan air.

Pada kentang, jelas bahwa itu adalah umbi batang, bukan akar. Jika soal meminta yang “keliru”, dan ada dua yang keliru, ada kemungkinan soalnya ambigu atau salah ketik opsi. Namun, dalam konteks OSN, kita mencari yang paling tepat salah. Keduanya sangat keliru. Jika harus memilih, opsi D adalah kekeliruan fakta yang sangat mendasar tentang organ tumbuhan. Opsi C juga keliru secara adaptasi. Tanpa informasi lebih lanjut, saya akan memilih yang paling jelas-jelas bertentangan dengan fakta biologis, yaitu D. Kentang secara definitif adalah umbi batang.

Koreksi: Saya perlu memastikan pilihan jawaban yang benar dari sumber aslinya jika memungkinkan. Namun, sebagai AI, saya akan memilih yang paling jelas faktanya salah. D adalah kesalahan klasifikasi organ. C adalah kesalahan adaptasi fisiologis. Kedua-duanya sama-sama keliru. Jika ini adalah soal dari BPTI, ada kemungkinan satu jawaban yang lebih “tepat” keliru.
Mari kita asumsikan, jika hanya satu yang harus dipilih, dan biasanya soal OSN tidak memiliki 2 jawaban salah yang sama tingkat kesalahannya. Coba kita cek lagi opsi C. “Tumbuhan hidrofit umumnya mempunyai stomata yang lebih banyak daripada tumbuhan lain”. Ini jelas salah, stomata justru berfungsi untuk transpirasi dan pertukaran gas, yang mana hidrofit yang terendam air tidak memerlukannya atau sangat terbatas. Sementara yang mengapung memiliki stomata di permukaan atas daun. Tetapi memiliki “lebih banyak” secara umum itu salah.
Untuk kentang, ini adalah kesalahan fakta bahwa ia adalah modifikasi akar.

Jika kita melihat kecenderungan soal biologi, kesalahan tentang organ tumbuhan (akar, batang, daun) seringkali menjadi fokus. Umbi batang vs umbi akar adalah konsep dasar yang sering ditanyakan. Jadi, D adalah jawaban yang paling mungkin dianggap keliru.

Soal Nomor 6: Pengaruh Cahaya pada Pembungaan Tumbuhan

6. Dalam suatu eksperimen, tumbuhan Z ditanam di tiga kondisi cahaya yang berbeda, yaitu mendapatkan cahaya penuh; setengah; dan sedikit. Hasilnya menunjukkan tumbuhan Z menghasilkan bunga paling banyak pada kondisi cahaya penuh.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan..

A. Cahaya penuh menghambat pembungaan tumbuhan Z.

B. Tumbuhan Z tidak membutuhkan cahaya untuk berbunga.

C. Cahaya minim adalah kondisi terbaik untuk pembungaan tumbuhan Z.

D. Cahaya penuh mendukung pembungaan tumbuhan Z.

Pembahasan:

Ini adalah soal interpretasi data eksperimen yang sederhana.

  • Data menunjukkan: “tumbuhan Z menghasilkan bunga paling banyak pada kondisi cahaya penuh.”
  • A. Cahaya penuh menghambat pembungaan tumbuhan Z. Ini bertentangan langsung dengan hasil eksperimen yang menunjukkan bunga paling banyak pada cahaya penuh. Jadi, salah.
  • B. Tumbuhan Z tidak membutuhkan cahaya untuk berbunga. Ini juga salah, karena eksperimen menunjukkan variasi hasil berdasarkan intensitas cahaya, yang berarti cahaya memang berpengaruh. Jika tidak butuh cahaya, jumlah bunga akan sama di semua kondisi atau tidak ada sama sekali.
  • C. Cahaya minim adalah kondisi terbaik untuk pembungaan tumbuhan Z. Ini juga bertentangan dengan hasil eksperimen yang menunjukkan cahaya penuh memberikan hasil terbaik. Jadi, salah.
  • D. Cahaya penuh mendukung pembungaan tumbuhan Z. Ini adalah kesimpulan yang tepat dan langsung dari data yang diberikan: “menghasilkan bunga paling banyak pada kondisi cahaya penuh” berarti cahaya penuh mendukung pembungaan.

Jadi, jawaban yang benar adalah D.

Soal Nomor 7: Sel dengan Jumlah Mitokondria Terbanyak

7. Which cell is likely to have the greatest number of mitochondria?

A. Skin cell

B. Fat cell

C. Hair cell

D. Muscle cell

Pembahasan:

Mitokondria dikenal sebagai “pembangkit tenaga” sel karena bertanggung jawab untuk menghasilkan energi (ATP) melalui respirasi seluler. Jumlah mitokondria dalam suatu sel berbanding lurus dengan kebutuhan energinya.

  • A. Skin cell (Sel kulit): Sel kulit membutuhkan energi untuk regenerasi dan perlindungan, namun tidak seintensif sel-sel yang terus-menerus melakukan aktivitas berat.
  • B. Fat cell (Sel lemak): Sel lemak (adiposit) berfungsi menyimpan energi dalam bentuk lemak, bukan menghasilkan energi dalam jumlah besar secara terus-menerus. Mereka memiliki mitokondria, tetapi tidak sebanyak sel yang sangat aktif.
  • C. Hair cell (Sel rambut): Sel-sel folikel rambut aktif memproduksi protein keratin untuk pertumbuhan rambut, yang membutuhkan energi. Namun, dibandingkan sel otot, kebutuhan energinya lebih rendah.
  • D. Muscle cell (Sel otot): Sel otot, terutama otot rangka dan otot jantung, memerlukan sejumlah besar energi (ATP) untuk kontraksi dan relaksasi. Aktivitas fisik yang kita lakukan setiap hari sangat bergantung pada kerja otot, dan ini membutuhkan suplai energi yang konstan dan besar. Oleh karena itu, sel otot memiliki kepadatan mitokondria yang sangat tinggi.

Maka, jawaban yang benar adalah D. Muscle cell.

Soal Nomor 8: Peran Otot dan Saraf Mata dalam Sifat Optik

8. Kesan melihat terjadi disebabkan peranan biologis dari sistem otot dan saraf mata, serta peranan fisik sistem optik mata. Bukti adanya peranan sistem otot dan saraf mata dalam perubahan sifat optik mata adalah…

A. Mata juling

B. Cacat mata miopi

C. Cacat mata miopi (Opsi ganda, kemungkinan salah ketik)

D. Cacat mata hipermetropi

Pembahasan:

Soal ini menanyakan bukti peran sistem otot dan saraf dalam mengubah sifat optik mata. “Perubahan sifat optik mata” di sini merujuk pada kemampuan mata untuk mengakomodasi (mengubah fokus) agar bisa melihat objek pada jarak yang berbeda.

  • A. Mata juling: Mata juling (strabismus) adalah kondisi di mana mata tidak sejajar. Ini disebabkan oleh masalah pada otot-otot eksternal mata yang menggerakkan bola mata, atau masalah saraf yang mengontrol otot-otot tersebut. Ini adalah bukti peran otot dan saraf dalam gerakan mata dan penjajaran, bukan secara langsung dalam perubahan sifat optik lensa mata untuk fokus.
  • B & C. Cacat mata miopi (rabun jauh): Miopi terjadi karena bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya fokus di depan retina. Ini adalah kelainan struktural pada sistem optik mata itu sendiri, bukan karena masalah pada otot atau saraf yang mengatur fokus. Sifat optiknya sudah “cacat” secara permanen pada kondisi ini.
  • D. Cacat mata hipermetropi (rabun dekat): Hipermetropi terjadi karena bola mata terlalu pendek atau kornea kurang melengkung, sehingga cahaya fokus di belakang retina. Mirip dengan miopi, ini juga kelainan struktural sistem optik.

Yang dimaksud dengan “perubahan sifat optik mata” yang melibatkan otot dan saraf adalah akomodasi. Akomodasi adalah proses di mana lensa mata mengubah bentuknya (menjadi lebih cembung atau lebih pipih) agar cahaya dapat difokuskan dengan tepat di retina, tergantung pada jarak objek yang dilihat. Perubahan bentuk lensa ini diatur oleh otot siliaris yang dikendalikan oleh sistem saraf.

Namun, tidak ada opsi yang secara langsung menyebutkan akomodasi. Jika soal ini mengacu pada ketidakmampuan otot atau saraf untuk melakukan perubahan sifat optik yang normal, atau kondisi yang timbul karena disfungsi otot/saraf yang memengaruhi optik, maka jawabannya bisa dicari dari opsi yang ada.

Mari kita pertimbangkan lagi. Mata juling memang masalah otot dan saraf, tapi efeknya pada penjajaran visual, bukan sifat optik lensa. Cacat mata miopi dan hipermetropi adalah masalah panjang bola mata atau kelengkungan lensa/kornea yang umumnya tidak disebabkan oleh disfungsi otot siliaris secara langsung dalam konteks akomodasi normal, melainkan kelainan bentuk bola mata.

Jika soal ini ingin mengarah pada disfungsi otot atau saraf yang mengganggu akomodasi atau kontrol fokus, tidak ada pilihan yang secara sempurna mewakili itu. Namun, jika kita melihat opsi A, mata juling bisa menyebabkan masalah persepsi visual dan koordinasi yang secara tidak langsung memengaruhi “kesan melihat” secara keseluruhan, dan ini pasti melibatkan otot dan saraf.

Ada kemungkinan soal ini bermaksud menanyakan tentang gangguan pada otot siliaris atau sarafnya yang menyebabkan gangguan akomodasi, yang mana tidak ada di pilihan. Jika tidak ada jawaban yang sempurna sesuai, kita harus memilih yang paling mendekati.

Jika ada opsi A dan C (miopi ganda), saya harus berasumsi ada kesalahan penulisan. Mari kita anggap opsi C yang kedua tidak ada atau sama dengan B.

Antara mata juling dan miopi/hipermetropi:
* Miopi/hipermetropi: masalah struktur optik.
* Mata juling: masalah otot eksternal mata, yang secara tidak langsung memengaruhi bagaimana otak memproses gambar dari kedua mata.

Namun, “perubahan sifat optik mata” paling langsung terkait dengan akomodasi (pembesaran/penipisan lensa). Ini diatur oleh otot siliaris dan saraf. Jika ada kondisi di mana otot siliaris ini tidak bekerja dengan baik karena masalah saraf, itu akan menyebabkan gangguan fokus.

Mungkin soal ini mengarah pada presbiopi (mata tua), di mana otot siliaris menjadi kaku dan kurang mampu mengubah bentuk lensa, yang merupakan masalah otot dan saraf (terkait usia). Tapi ini tidak ada di pilihan.

Melihat pilihan yang ada, mata juling (A) adalah satu-satunya kondisi yang secara langsung dan pasti disebabkan oleh masalah pada otot dan saraf mata yang mengatur pergerakan bola mata, yang kemudian memengaruhi bagaimana cahaya diterima dan diproses oleh otak dari kedua mata. Meskipun tidak langsung pada perubahan bentuk lensa, ini adalah manifestasi paling jelas dari disfungsi otot/saraf yang memengaruhi penglihatan.

Mari kita asumsikan soal ingin mencari manifestasi peran otot dan saraf, bahkan jika tidak langsung terkait akomodasi lensa. Mata juling adalah kondisi yang secara inheren melibatkan koordinasi otot dan saraf mata.

Soal Nomor 9: Sifat Cahaya dalam Fotosintesis

9. Cahaya mempunyai sifat dualitas yakni sifat cahaya sebagai gelombang dan cahaya sebagai materi. Kedua sifat tersebut sangat dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.

Peristiwa fotosintesis pada tumbuhan memperlihatkan sifat cahaya sebagai …

A. Gelombang

B. Materi

C. Materi atau gelombang

D. Materi dan gelombang

Pembahasan:

Dualitas gelombang-partikel adalah konsep fundamental dalam fisika kuantum yang menyatakan bahwa cahaya (dan partikel subatomik lainnya) dapat menunjukkan sifat-sifat gelombang dan sifat-sifat partikel (materi), tergantung pada bagaimana ia diamati atau berinteraksi.

Dalam fotosintesis, tumbuhan menangkap energi cahaya untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa (makanan) dan oksigen. Proses ini melibatkan penyerapan energi cahaya oleh pigmen klorofil.

  • Ketika klorofil menyerap cahaya, energi dari cahaya tersebut ditransfer ke elektron-elektron di dalam molekul klorofil. Elektron-elektron ini kemudian tereksitasi dan memulai rantai transpor elektron yang pada akhirnya menghasilkan ATP dan NADPH, yang digunakan untuk sintesis glukosa.
  • Penyerapan energi cahaya oleh klorofil ini paling baik dijelaskan dengan menganggap cahaya sebagai partikel atau kuanta energi yang disebut foton. Setiap foton memiliki energi tertentu yang dapat diserap oleh molekul klorofil, menggerakkan proses kimiawi.
  • Sifat gelombang cahaya (seperti panjang gelombang) memang menentukan warna cahaya dan energi foton, namun interaksi antara cahaya dan materi dalam fotosintesis (penyerapan energi) lebih relevan dijelaskan dengan sifat partikelnya. Fotonlah yang “menabrak” elektron dan mentransfer energinya.

Jadi, peristiwa fotosintesis memperlihatkan sifat cahaya sebagai materi (dalam bentuk foton).

Maka, jawaban yang benar adalah B.

Soal Nomor 10: Fungsi Teropong

10. Benda langit yang tidak terlihat oleh mata telanjang menjadi tampak jelas jika dilihat dengan teropong. Hal ini berarti, dengan menggunakan teropong akan diperoleh…

A. Perbesaran anguler > perbesaran linear

B. Perbesaran linier > perbesaran angular

C. Perbesaran linear > 1

D. Perbesaran anguler > 1

Pembahasan:

Teropong (teleskop) adalah alat optik yang dirancang untuk melihat objek yang sangat jauh, seperti benda langit. Ketika kita melihat benda langit dengan teropong dan benda itu menjadi “tampak jelas”, itu berarti teropong telah memperbesar sudut pandang kita terhadap objek tersebut.

  • Perbesaran linear (magnifikasi) adalah rasio ukuran bayangan terhadap ukuran objek yang sebenarnya. Untuk benda yang sangat jauh seperti bintang atau planet, ukuran linear objek sangat besar dan jaraknya juga sangat besar, sehingga perbesaran linear menjadi kurang relevan atau sulit diukur secara langsung.
  • Perbesaran anguler (angular magnification) adalah rasio sudut pandang yang dibentuk oleh bayangan yang dihasilkan teropong di mata kita terhadap sudut pandang yang dibentuk oleh objek asli ketika dilihat langsung dengan mata telanjang. Ketika kita mengatakan benda langit “tampak jelas”, maksudnya adalah sudut pandangnya menjadi lebih besar, sehingga detailnya lebih terlihat.
  • Jika teropong membuat benda yang tidak terlihat menjadi tampak jelas, itu berarti teropong berhasil memperbesar sudut pandang objek tersebut di mata kita, sehingga membuatnya tampak lebih besar dan lebih detail. Jadi, perbesaran anguler harus lebih besar dari 1 (yaitu, ada pembesaran).

Maka, jawaban yang tepat adalah D. Perbesaran anguler > 1.

Kiat Tambahan untuk Sukses OSN IPA SD

Untuk bisa lolos ke tingkat nasional, selain menguasai materi dan latihan soal, kalian juga perlu menjaga mental dan fisik. Pastikan kalian cukup istirahat sebelum hari-H ujian. Hindari belajar sistem kebut semalam, karena itu justru bisa membuat kalian kelelahan dan kurang fokus.

Ingat, OSN bukan hanya tentang siapa yang paling pintar, tapi juga siapa yang paling siap, teliti, dan mampu mengatur strategi pengerjaan soal dengan baik. Setiap soal memiliki bobot dan waktu pengerjaan, jadi manajemen waktu saat ujian sangat penting. Jangan panik jika menemukan soal yang sulit; lewati dulu dan kerjakan yang mudah, lalu kembali ke soal yang sulit.

Percayalah pada kemampuan diri kalian sendiri. Kalian sudah sampai di tahap provinsi, itu artinya kalian punya potensi besar! Terus berusaha, belajar dengan giat, dan jangan lupa berdoa. Semoga sukses dan bisa membanggakan keluarga serta sekolah di tingkat nasional!


Bagaimana menurut kalian pembahasan contoh soal di atas? Apakah ada soal yang masih membingungkan atau ingin kalian diskusikan lebih lanjut? Yuk, bagikan pendapat atau pertanyaan kalian di kolom komentar!

Posting Komentar