Tanggal 8 Juli 2025 Hijriah? Jangan Lupa Baca Doa Sebelum Kerja, Biar Lancar!

Daftar Isi

Tanggal 8 Juli 2025 Hijriah

Umat Islam di seluruh dunia pastinya selalu berpatokan dengan penanggalan Hijriah, terutama untuk menentukan jadwal ibadah penting seperti puasa sunnah, hari raya, atau bahkan awal tahun baru. Memahami kalender ini dengan tepat sangatlah krusial. Nah, buat kamu yang penasaran, yuk kita cek konversi tanggal 8 Juli 2025 ke dalam kalender Hijriah.

Perlu diingat, kalender Hijriah ini basisnya adalah peredaran Bulan mengelilingi Bumi, ya. Satu siklus Bulan alias sinodik itu sekitar 29 hari 12 jam 44 menit, yang biasanya dibulatkan jadi 29,5 hari. Makanya, satu tahun Hijriah itu minimal cuma 354 hari. Jelas beda jauh sama kalender Masehi yang kita pakai sehari-hari.

Kalender Masehi, atau sering juga disebut kalender Gregorian, itu patokannya peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Sistem ini mengikuti siklus tropis Matahari yang durasinya kira-kira 365 hari 5 jam 48 menit. Itu sebabnya ada tahun kabisat di Masehi untuk menyesuaikan kelebihan jam itu. Jadi, Masehi itu lebih panjang dari Hijriah.

Satu perbedaan fundamental lainnya antara kalender Hijriah dan Masehi adalah soal kapan pergantian hari itu terjadi. Kalau Masehi kan berganti hari tepat di pukul 00.00 malam. Nah, beda banget sama Hijriah, pergantian harinya itu terjadi saat Matahari terbenam atau pas masuk waktu Maghrib. Ini penting banget lho buat menentukan awal puasa, hari raya, atau ibadah lain yang terkait tanggal.

Perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriah ini kadang bikin kita bingung, karena ada beberapa versi yang beredar di masyarakat, terutama antara Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan versi pemerintah. Masing-masing punya dasar dan metode sendiri dalam menentukan awal bulan, yang terkadang menghasilkan tanggal yang berbeda satu atau dua hari. Makanya, penting buat kita tahu bagaimana masing-masing lembaga menentukan tanggal tersebut.

Metode yang umum dipakai dalam penentuan awal bulan Hijriah itu ada dua, yaitu Rukyatul Hilal (pengamatan hilal atau bulan sabit muda secara langsung) dan Hisab (perhitungan astronomis). NU dan pemerintah biasanya menggabungkan kedua metode ini, dengan Rukyatul Hilal sebagai penentu akhir. Sementara Muhammadiyah lebih sering menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal atau kriteria lain seperti Imkanur Rukyat atau Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang cenderung mengutamakan perhitungan matematis.

Perbedaan metode inilah yang seringkali menjadi penyebab perbedaan awal bulan Hijriah, terutama di momen-momen krusial seperti awal Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, atau awal Muharram. Meskipun berbeda metode, tujuannya sama kok, yaitu untuk menentukan waktu ibadah yang tepat bagi umat Islam. Yuk, kita lihat detailnya untuk tanggal 8 Juli 2025.

Tanggal Hijriah Hari Ini 8 Juli 2025

Penasaran kan, tanggal 8 Juli 2025 itu jatuh pada tanggal berapa Hijriah? Ternyata, ada sedikit perbedaan antara versi NU, Muhammadiyah, dan pemerintah. Perbedaan ini wajar terjadi karena masing-masing punya cara tersendiri dalam menentukan awal bulan. Yuk, kita bedah satu per satu biar makin paham.

Perbedaan penentuan awal bulan ini sebenarnya bukan masalah besar, kok. Ini menunjukkan kekayaan khazanah keilmuan Islam dalam bidang falak (astronomi). Umat Islam di Indonesia pun biasanya mengikuti keputusan resmi dari pemerintah atau organisasi keagamaan yang mereka ikuti. Yang penting, semangat beribadahnya tetap sama, ya!

Pembahasan mengenai kalender ini juga seringkali menjadi topik hangat menjelang bulan-bulan penting dalam Islam. Adanya berbagai pandangan dan metode ini malah membuat kita semakin kaya akan ilmu pengetahuan. Mempelajari dasar-dasar perhitungan dan pengamatan hilal bisa jadi pengetahuan menarik lho buat kita semua.

Tanggal Hijriah Hari Ini 8 Juli 2025 Menurut NU

Menurut informasi dari NU, awal tahun baru Hijriah 1447 H itu sudah ditetapkan jauh-jauh hari, yaitu jatuh pada hari Jumat Kliwon, 27 Juni 2025. Penetapan ini dilakukan setelah ada sidang atau pengamatan hilal sebelumnya.

Jadi, kalau 1 Muharram 1447 H itu jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, maka kita bisa menghitung mundur atau maju dari tanggal tersebut. Berdasarkan perhitungan sederhana, jika awal Muharram adalah 27 Juni 2025, maka tanggal 8 Juli 2025 akan jatuh pada tanggal 12 Muharram 1447 H. Ini sesuai dengan pengumuman resmi dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Penetapan ini didasarkan pada hasil pengamatan hilal pada 25 Juni 2025 yang saat itu posisinya masih berada di bawah ufuk di seluruh wilayah Indonesia, sehingga bulan Dzulhijjah 1446 H digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Jadi, 1 Muharram 1447 H baru dimulai setelah Maghrib tanggal 26 Juni 2025, yang berarti jatuhnya pada tanggal Masehi 27 Juni 2025.

Tanggal Hijriah Hari Ini 8 Juli 2025 Menurut Muhammadiyah

Sementara itu, Muhammadiyah punya perhitungan yang berbeda terkait awal 1 Muharram 1447 H. Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Kamis, 26 Juni 2025. Penetapan ini menggunakan metode yang berbeda, yaitu berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

KHGT ini sendiri merupakan inisiatif global yang tujuannya untuk menyatukan kalender Hijriah di seluruh dunia. Metode ini menggunakan kriteria imkanur-rukyat (kemungkinan melihat hilal) dan ijtimak (konjungsi) yang dihitung secara global. Dengan metode ini, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 H sudah dimulai sejak Maghrib tanggal 25 Juni 2025.

Mengikuti penetapan tersebut, jika 1 Muharram 1447 H versi Muhammadiyah adalah Kamis, 26 Juni 2025, maka tanggal 8 Juli 2025 Masehi akan jatuh pada tanggal 13 Muharram 1447 H. Ada selisih satu hari dibandingkan versi NU dan pemerintah. Perbedaan ini murni karena penggunaan kriteria dan metode hisab yang berbeda.

Tanggal Hijriah Hari Ini 8 Juli 2025 Menurut Pemerintah

Lalu bagaimana dengan versi pemerintah Indonesia? Kamu bisa mengeceknya di Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. Dalam kalender resmi pemerintah tersebut, 1 Muharram 1447 H juga tertulis jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025.

Ketetapan pemerintah ini biasanya didasarkan pada hasil Sidang Isbat yang melibatkan para ahli, organisasi keagamaan, dan instansi terkait lainnya. Sidang Isbat ini biasanya mempertimbangkan hasil hisab dan laporan rukyatul hilal dari berbagai lokasi di Indonesia. Jika hilal tidak terlihat atau belum memenuhi kriteria yang disepakati, maka bulan sebelumnya diistikmalkan menjadi 30 hari.

Dalam kasus awal Muharram 1447 H, Tim Falakiyah Kantor Wilayah Kemenag Aceh melaporkan bahwa hilal tidak mungkin terlihat karena posisinya terlalu rendah. Hal ini membuat Dzulhijjah 1446 H diistikmalkan menjadi 30 hari. Karenanya, 1 Muharram 1447 H baru dimulai setelah Maghrib tanggal 26 Juni 2025, yang secara Masehi jatuh pada 27 Juni 2025. Dengan demikian, berdasarkan acuan pemerintah, tanggal 8 Juli 2025 bertepatan dengan 12 Muharram 1447 H.

Sebagai rangkuman, untuk tanggal 8 Juli 2025 Masehi:
* Menurut NU: 12 Muharram 1447 H
* Menurut Pemerintah: 12 Muharram 1447 H
* Menurut Muhammadiyah: 13 Muharram 1447 H

Perbedaan satu hari ini adalah hal biasa dalam penanggalan Hijriah di Indonesia dan sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan masyarakat. Kamu bisa mengikuti versi yang biasa kamu pakai atau ikuti, yang penting adalah niat dan kekhusyukan dalam beribadah.

Bacaan Doa Sebelum Bekerja

Setelah mengetahui tanggal Hijriah, mari kita bicara soal aktivitas kita sehari-hari. Kebanyakan dari kita tentu mengisi hari-hari dengan bekerja, tujuannya apalagi kalau bukan untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Dalam Islam, bekerja itu dinilai sebagai ibadah lho, asalkan dilakukan dengan niat yang baik dan cara yang benar.

Nah, biar pekerjaan kita dimudahkan, lancar, dan rezeki yang didapat itu berkah, penting banget buat memulai hari dengan berdoa. Dengan memohon pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT, insya Allah segala urusan pekerjaan kita akan terasa lebih ringan dan hasilnya pun lebih baik, bukan cuma buat diri sendiri tapi juga buat keluarga.

Doa itu bukan cuma sekadar ucapan lho, tapi bentuk pengakuan kita sebagai hamba yang lemah dan butuh pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Saat kita berdoa sebelum bekerja, itu artinya kita menyerahkan segala usaha kita kepada Allah, sambil tetap melakukan ikhtiar atau usaha terbaik. Ini yang namanya tawakkal, berserah diri setelah berusaha.

Imam al-Ghazali, seorang ulama besar yang sangat terkenal, dalam kitab monumentalnya yang berjudul Ihya Ulumuddin, menganjurkan sebuah doa yang bisa kita baca sebelum memulai aktivitas, termasuk bekerja. Doa ini diambil dari ayat-ayat suci Al-Quran, lho. Redaksinya sangat indah dan penuh makna.

Doa yang dianjurkan oleh Imam al-Ghazali ini merupakan gabungan dari dua ayat Al-Quran yang berbeda. Gabungan doa ini memohon dua hal utama: rahmat dari sisi Allah dan petunjuk yang lurus dalam segala urusan, serta kemudahan dalam menghadapi segala sesuatu. Membacanya di pagi hari sebelum beraktivitas tentu akan memberikan ketenangan dan keyakinan bahwa Allah akan senantiasa bersama kita.

Berikut ini adalah bacaan doa sebelum bekerja yang disusun dari gabungan surat Al-Kahfi ayat 10 dan surat Taha ayat 25-26:

  • Arab: رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ مِنْ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. وَقَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
  • Arab Latin: Rabbanā ātinā min ladunka raḥmatan, wa hayyi’ lanā min amrinā rasyadan, rabbisyrah lī ṣadrī, wa yassir lī amrī.
  • Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.”

Bagian pertama doa ini, Rabbanā ātinā min ladunka raḥmatan, wa hayyi’ lanā min amrinā rasyadan, adalah kutipan dari surat Al-Kahfi ayat 10. Doa ini dipanjatkan oleh para pemuda Ashabul Kahfi saat mereka berlindung di dalam gua. Mereka memohon rahmat dan petunjuk dalam menghadapi situasi sulit. Ini relevan dengan kita yang memohon rahmat dan petunjuk dalam menghadapi segala urusan pekerjaan.

Kemudian, bagian kedua doa ini, rabbisyrah lī ṣadrī, wa yassir lī amrī, adalah kutipan dari surat Taha ayat 25-26. Ini adalah doa Nabi Musa AS ketika diperintahkan oleh Allah untuk menghadapi Firaun. Nabi Musa memohon kelapangan dada (kesabaran dan keberanian) dan kemudahan dalam menjalankan tugas beratnya. Kedua permohonan ini juga sangat pas kita ucapkan sebelum bekerja, agar hati kita lapang menghadapi tantangan dan pekerjaan kita dimudahkan.

Selain doa yang dianjurkan Imam al-Ghazali, ada juga doa spesifik untuk memohon rezeki yang halal dan luas sebelum berangkat kerja. Ini juga penting banget, karena rezeki itu bukan cuma soal jumlah, tapi juga keberkahannya. Rezeki yang halal akan membawa kebaikan dalam hidup, sementara rezeki yang haram bisa mendatangkan mudarat.

Doa ini memohon rezeki yang sifatnya halalan waasi’an thayyiban, artinya halal, luas, dan baik. Selain itu, doa ini juga secara spesifik meminta agar rezeki itu didapat tanpa susah payah yang berlebihan, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa banting tulang yang sampai merusak diri. Ini menunjukkan bahwa kita boleh memohon kemudahan dalam mencari rezeki, sambil tetap mengakui bahwa semua itu hanya bisa terjadi atas kekuasaan Allah.

Berikut adalah bacaan doa memohon rezeki halal sebelum bekerja:

  • Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَلًا وَاسِعًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَرَرٍ وَلَا نَصَبٍ إِنَّكَ كِلِّ عَلَى قَدِيرٌ شَيْءٍ
  • Arab Latin: Allāhumma innī as-aluka an tarzuqanī rizqan ḥalālan wāsi’an ṭayyiban min ghairi ta’abin wa lā masyaqqatin wa lā ḍararin wa lā naṣabin innaka ‘alā kulli syai-in qadīr.
  • Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu limpahan rezeki yang halal, luas, dan baik, yang didapat tanpa letih, memberatkan, membahayakan, dan banting tulang. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Doa ini mencakup permohonan yang sangat lengkap terkait rezeki dari pekerjaan. Bukan hanya kuantitas (luas), tapi juga kualitas (halal dan baik), serta kemudahan dalam proses mendapatkannya. Ini menunjukkan bahwa dalam berdoa pun kita diajarkan untuk meminta yang terbaik dari segala sisi.

Bacaan Doa agar Dimudahkan dalam Bekerja

Kadang-kadang, meskipun sudah berdoa dan berusaha, kita tetap saja menemui kesulitan dalam pekerjaan. Ada saja hambatan, masalah yang rumit, atau tugas yang terasa sangat berat. Di saat-saat seperti ini, jangan putus asa ya! Kita punya senjata ampuh yaitu doa.

Ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon kemudahan saat kita menghadapi sesuatu yang sulit. Doa ini sangat singkat tapi maknanya dalam banget. Inti dari doa ini adalah pengakuan bahwa segala kemudahan itu datangnya hanya dari Allah, dan hanya Dia yang bisa mengubah kesulitan menjadi kemudahan, jika Dia menghendaki.

Doa ini sering dibaca ketika seseorang merasa terbebani atau menghadapi urusan yang terasa sulit untuk diselesaikan. Dengan membaca doa ini, kita menyerahkan sepenuhnya kesulitan tersebut kepada Allah, memohon agar Dia melapangkan dan memudahkan jalan kita. Ini adalah wujud tawakkal yang sesungguhnya, setelah sebelumnya kita sudah berusaha semaksimal mungkin.

Mengamalkan doa ini secara rutin, terutama saat memulai pekerjaan atau di tengah pekerjaan yang terasa sulit, akan menumbuhkan keyakinan dalam diri bahwa kita tidak sendirian. Ada kekuatan Maha Besar yang siap membantu kita melewati segala rintangan. Ini juga melatih hati kita untuk selalu bergantung hanya kepada Allah, bukan kepada kemampuan diri sendiri semata.

Berikut ini adalah bacaan doa agar dimudahkan dalam bekerja, yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban:

  • Arab: اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ مِنْ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ تَجْعَʊلُهُ سَهْلاً
  • Arab Latin: Allāhumma lā sahla illā mā ja’altahu sahlā, wa anta min al-ḥazni idzā syi’ta taj’aluhū sahlā.
  • Artinya: “Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan/kesulitan, jika Engkau kehendaki, menjadi mudah.” (HR Ibnu Hibban 3/255)

Perhatikan perbedaan kecil pada teks Arab dan Latin di beberapa sumber. Ada yang menggunakan “wa anta taj’alul-hazna” dan ada yang “wa anta min al-hazni idza syi’ta taj’aluhu”. Keduanya memiliki makna yang serupa dan intinya sama: hanya Allah yang mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan. Pilihlah riwayat yang kamu yakini atau lebih mudah kamu hafal.

Selain doa-doa spesifik di atas, jangan lupa juga untuk membaca doa-doa harian lainnya di pagi hari ya, seperti doa bangun tidur, doa sebelum keluar rumah, dan dzikir pagi. Kombinasi doa dan dzikir ini akan membentengi diri kita, memberikan ketenangan, dan memohon keberkahan atas seluruh aktivitas kita sepanjang hari.

Mengawali hari dan pekerjaan dengan doa adalah kebiasaan baik yang seharusnya selalu kita jaga. Itu bukan hanya ritual kosong, tapi pengingat bagi diri kita bahwa semua yang kita miliki, termasuk kemampuan untuk bekerja dan rezeki yang didapat, semuanya berasal dari Allah. Semoga dengan mengamalkan doa-doa ini, pekerjaan kita di tanggal 8 Juli 2025, atau kapan pun itu, selalu lancar dan membawa keberkahan.

Nah, itulah sedikit info tentang tanggal Hijriah hari ini 8 Juli 2025 dan beberapa bacaan doa penting yang bisa diamalkan sebelum dan saat bekerja. Semoga bermanfaat buat kamu semua!

Bagaimana dengan kamu? Doa apa yang biasa kamu baca sebelum memulai pekerjaan? Yuk, share di kolom komentar biar kita bisa saling menginspirasi!

Posting Komentar