Waduh, 'ERROR: Request Could Not Be Satisfied'? Ini Cara Ngatasinnya!

Daftar Isi

Mengatasi Error Request Could Not Be Satisfied

Pernah lagi asyik-asyiknya browsing atau buka website penting, eh tiba-tiba muncul tulisan error yang bikin kaget: ERROR: Request Could Not Be Satisfied? Pasti kesel banget kan! Pesan error ini seringkali muncul di browser kita, entah itu saat buka satu halaman spesifik atau bahkan saat mencoba mengakses seluruh website. Rasanya kayak ditolak mentah-mentah gitu permintaannya.

Nah, pesan error ini sebenarnya cukup umum, lho. Walaupun kelihatan serem, biasanya ada beberapa penyebab dan cara mengatasinya yang bisa kamu coba sendiri di rumah atau di kantor. Ini bukan cuma urusan website-nya aja yang error, kadang masalahnya ada di sisi kita sebagai pengguna. Jadi, jangan panik dulu! Yuk, kita bedah pelan-pelan apa sih artinya error ini dan gimana cara “memuaskan” kembali permintaan kita ke server.

Apa Sih Artinya ‘Request Could Not Be Satisfied’?

Secara harfiah, “Permintaan Tidak Dapat Dipenuhi”. Pesan ini intinya memberitahu kamu bahwa ada masalah dalam proses komunikasi antara browser kamu (yang meminta data dari website/server) dan server tempat website itu berada (yang seharusnya memenuhi permintaan).

Uniknya, error ini seringkali bukan berasal langsung dari server website tujuan, tapi malah dari sistem perantara di depannya. Misalnya, Content Delivery Network (CDN) seperti Cloudflare atau Akamai, atau mungkin Web Application Firewall (WAF). Mereka ini bertugas melindungi server website dari serangan, mempercepat akses, atau mendistribusikan beban. Nah, kalau ada sesuatu yang dicurigai atau ada masalah komunikasi di tingkat ini, alih-alih meneruskan permintaan kamu ke server asli, mereka malah menampilkan pesan error ini.

Intinya, pesan ini adalah semacam penolakan dari “satpam” atau “resepsionis” sebelum kamu sempat masuk dan bertemu langsung dengan “tuan rumah” (server website asli). Penolakan ini bisa terjadi karena banyak alasan, baik itu dari sisi kamu, dari sisi perantara (CDN/WAF), maupun dari sisi servernya sendiri (walau ini lebih jarang). Makanya, buat ngatasinnya, kita perlu periksa kemungkinan masalah dari berbagai sudut.

Kenapa Muncul ‘Request Could Not Be Satisfied’?

Ada banyak biang keladi di balik error ini. Bisa jadi masalahnya sepele, tapi bisa juga cukup kompleks. Mari kita lihat beberapa penyebab paling umum:

1. Masalah dari Sisi Pengguna (Kamu!)

Ini sering terjadi dan untungnya paling gampang diperbaiki sendiri. Beberapa penyebab dari sisi kamu antara lain:

  • Cache dan Cookies Browser yang Rusak atau Kedaluwarsa: Browser menyimpan data sementara (cache) dan informasi sesi (cookies) untuk mempercepat loading website. Jika data ini rusak, tidak sinkron, atau ketinggalan zaman, browser bisa salah mengirim permintaan atau server perantara menolaknya.
  • Pengaturan DNS Lokal yang Bermasalah: Sistem Domain Name System (DNS) berfungsi menerjemahkan nama website (contoh: www.google.com) menjadi alamat IP (contoh: 172.217.19.132) yang dimengerti komputer. Kalau cache DNS di komputer atau router kamu korup, atau server DNS yang kamu gunakan sedang bermasalah, browser tidak bisa menemukan alamat IP yang benar, sehingga permintaan gagal.
  • Gangguan Koneksi Internet: Koneksi yang tidak stabil, terputus-putus, atau terlalu lambat bisa menyebabkan timeout atau kegagalan dalam mengirim atau menerima data permintaan/respon.
  • Firewall atau Antivirus yang Terlalu Protektif: Kadang, program keamanan di komputermu atau firewall di jaringanmu (misalnya di kantor) salah mendeteksi permintaan ke website sebagai sesuatu yang berbahaya, lalu memblokirnya.
  • Ekstensi Browser yang Mengganggu: Beberapa ekstensi (terutama yang memodifikasi cara kerja website atau jaringan) bisa bentrok dan menyebabkan permintaan tidak terkirim dengan benar atau ditolak oleh perantara.
  • Penggunaan Proxy atau VPN: Kalau kamu pakai VPN atau proxy server, lalu lintas internetmu dialihkan lewat server lain. Jika server proxy/VPN ini punya masalah, blacklist IP, atau tidak kompatibel dengan perantara website tujuan, permintaan bisa ditolak.
  • Waktu Sistem Tidak Sinkron: Waktu di komputer atau gadget kamu yang tidak sinkron dengan waktu standar internet (UTC) kadang bisa menyebabkan masalah pada validasi sertifikat SSL/TLS yang digunakan untuk koneksi aman (HTTPS), yang pada akhirnya bisa menyebabkan permintaan ditolak.

2. Masalah dari Sisi Perantara (CDN/WAF)

Karena error ini sering muncul dari CDN atau WAF, masalahnya bisa juga ada di sana:

  • Firewall Aplikasi Web (WAF) Memblokir Permintaan: WAF dirancang untuk mendeteksi dan memblokir lalu lintas yang dianggap mencurigakan atau seperti serangan (SQL injection, XSS, dll). Kadang, permintaan yang valid dari pengguna biasa bisa salah dideteksi sebagai ancaman karena pola tertentu (misalnya, permintaan yang terlalu cepat, header aneh, atau bahkan kombinasi browser/OS yang tidak umum).
  • Geo-Blocking atau Pembatasan Akses Berdasarkan Lokasi: Website atau perantaranya mungkin membatasi akses berdasarkan lokasi geografis. Jika IP publikmu terdeteksi berasal dari negara atau wilayah yang diblokir, permintaanmu akan ditolak.
  • Masalah Internal CDN/WAF: Jarang terjadi, tapi sistem CDN atau WAF itu sendiri bisa mengalami gangguan teknis, overload, atau kesalahan konfigurasi yang menyebabkan mereka menolak permintaan yang seharusnya valid.

3. Masalah dari Sisi Server Website Tujuan

Meskipun error ‘Request Could Not Be Satisfied’ lebih sering dari perantara, kadang akar masalahnya ada di server aslinya, yang kemudian terdeteksi oleh perantara:

  • Server Website Sedang Down atau Overloaded: Jika server website tujuan sedang mati, dalam pemeliharaan, atau dibanjiri lalu lintas (traffic) hingga overload, perantara mungkin tidak bisa terhubung dan akhirnya menampilkan error.
  • Firewall di Server Memblokir: Firewall di server asli juga bisa memblokir IP atau jenis permintaan tertentu.

Melihat banyaknya kemungkinan penyebab, cara mengatasinya pun perlu dilakukan secara sistematis. Kita mulai dari yang paling gampang dan umum terjadi, yaitu dari sisi pengguna.

Cara Mengatasi ‘ERROR: Request Could Not Be Satisfied’

Oke, sekarang kita masuk ke bagian terpenting: gimana cara ngatasinnya? Ikuti langkah-langkah troubleshooting ini dari yang paling sederhana sampai yang sedikit lebih teknis:

1. Coba Refresh Halaman

Sesederhana kedengarannya, ini adalah langkah pertama yang WAJIB kamu coba. Kadang, error itu cuma sementara karena gangguan sesaat. Menekan tombol F5 (atau Cmd + R di Mac) atau ikon refresh di browser bisa menyelesaikan masalah kalau penyebabnya cuma gangguan kecil.

  • Mengapa ini membantu? Kadang koneksi sempat terputus sebentar, atau server perantara sedang sibuk sesaat. Refresh akan mengirim ulang permintaan dari awal.

2. Periksa Koneksi Internet Kamu

Pastikan internetmu terhubung dan stabil. Coba buka website lain seperti Google atau YouTube. Jika website lain juga tidak bisa diakses atau loading-nya lambat sekali, berarti masalahnya ada pada koneksi internetmu.

  • Mengapa ini membantu? Kalau internet mati atau bermasalah, jelas permintaan kamu nggak akan sampai ke server.
  • Apa yang harus dilakukan? Cek kabel LAN, status WiFi, atau restart modem/router internetmu. Hubungi penyedia layanan internet (ISP) jika masalah berlanjut.

3. Hapus Cache dan Cookies Browser

Ini adalah salah satu solusi paling ampuh untuk error yang berasal dari sisi browser. Data cache atau cookies yang rusak seringkali jadi biang kerok.

  • Mengapa ini membantu? Menghapus cache dan cookies memaksa browser untuk mengunduh ulang semua data website dari awal dan membuat sesi baru. Ini menghilangkan potensi konflik atau data yang kedaluwarsa.
  • Bagaimana caranya? Langkah-langkahnya sedikit berbeda tiap browser, tapi intinya cari menu “Riwayat” atau “Pengaturan” > “Privasi dan Keamanan” > “Bersihkan Data Penjelajahan”. Pilih opsi untuk menghapus “Cache” dan “Cookies dan Data Situs Lain”. Pastikan rentang waktunya dipilih “Semua” atau “Sepanjang Waktu” untuk hasil maksimal. Tutup dan buka kembali browser setelah menghapus.

4. Coba Mode Incognito atau Private Browsing

Mode penyamaran di browser tidak menggunakan cache, cookies, atau ekstensi. Mencoba mengakses website yang error di mode ini bisa membantu mengidentifikasi apakah masalahnya terkait dengan data browser atau ekstensi.

  • Mengapa ini membantu? Jika website bisa dibuka di mode incognito, berarti masalahnya kemungkinan besar ada pada cache, cookies, atau salah satu ekstensi browser kamu di mode normal.
  • Bagaimana caranya? Di sebagian besar browser, buka menu File atau klik ikon tiga titik/garis, lalu pilih “Jendela Samaran Baru” (Chrome), “Jendela Privat Baru” (Firefox), atau “Jendela InPrivate Baru” (Edge).

5. Nonaktifkan Ekstensi Browser

Jika website bisa diakses di mode incognito, coba nonaktifkan semua ekstensi di browser normalmu. Lalu coba akses lagi website yang error.

  • Mengapa ini membantu? Ekstensi, terutama yang berhubungan dengan privasi (seperti ad-blocker, VPN extension, script blocker), bisa memblokir elemen website atau lalu lintas data yang diperlukan, sehingga memicu penolakan dari WAF/perantara.
  • Bagaimana caranya? Akses halaman ekstensi di browser (biasanya di menu “Pengaturan” atau langsung ketik chrome://extensions untuk Chrome, about:addons untuk Firefox, edge://extensions untuk Edge). Nonaktifkan satu per satu atau semua sekaligus. Jika setelah menonaktifkan semua error-nya hilang, aktifkan kembali satu per satu sambil mencoba akses website untuk mencari ekstensi mana yang jadi masalah.

6. Coba Browser Lain

Kalau setelah mencoba langkah-langkah di atas error-nya masih muncul, coba buka website yang sama menggunakan browser lain (misalnya dari Chrome pindah ke Firefox atau Edge).

  • Mengapa ini membantu? Ini memastikan apakah masalahnya spesifik pada satu browser tertentu atau lebih luas. Jika browser lain bisa membukanya, kemungkinan ada masalah konfigurasi atau kerusakan file di browser pertama yang kamu gunakan.

7. Flush Cache DNS di Komputer Kamu

Walaupun sudah membersihkan cache browser, sistem operasi komputer kamu juga menyimpan cache DNS. Data DNS yang korup di OS bisa menyebabkan browser diarahkan ke alamat IP yang salah atau tidak valid.

  • Mengapa ini membantu? Membersihkan cache DNS lokal memaksa komputermu untuk mencari informasi DNS terbaru dari server DNS yang dikonfigurasi.
  • Bagaimana caranya? Ini melibatkan penggunaan Command Prompt (untuk Windows) atau Terminal (untuk macOS/Linux).
    • Windows: Buka Command Prompt sebagai Administrator (cari “cmd”, klik kanan, pilih “Run as administrator”). Ketik ipconfig /flushdns lalu tekan Enter. Kamu akan melihat pesan konfirmasi “Successfully flushed the DNS Resolver Cache.”
    • macOS: Buka Terminal (cari di Spotlight). Ketik sudo dscacheutil -flushcache; sudo killall -HUP mDNSResponder lalu tekan Enter. Kamu mungkin diminta memasukkan kata sandi pengguna Mac kamu. (Perintah bisa sedikit berbeda tergantung versi macOS).
    • Linux: Perintahnya bervariasi tergantung distribusi dan layanan DNS resolver yang digunakan (misal: sudo systemd-resolve --flush-caches atau sudo /etc/init.d/nscd restart).
      Setelah flush DNS, restart browser kamu.

8. Ubah Pengaturan Server DNS

Server DNS default yang diberikan oleh ISP-mu kadang bisa lambat atau bahkan bermasalah. Menggantinya dengan server DNS publik yang cepat dan handal (seperti Google Public DNS atau Cloudflare DNS) bisa menyelesaikan masalah error yang disebabkan oleh DNS.

  • Mengapa ini membantu? Server DNS publik seringkali lebih cepat, lebih up-to-date, dan lebih tangguh terhadap gangguan dibandingkan server DNS bawaan ISP. Ini memastikan permintaan namamu ke alamat IP diterjemahkan dengan benar dan cepat.
  • Bagaimana caranya? Mengubah server DNS dilakukan di pengaturan jaringan sistem operasi kamu.

    • Google Public DNS: Alamat IPv4: 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. Alamat IPv6: 2001:4860:4860::8888 dan 2001:4860:4860::8844.
    • Cloudflare DNS: Alamat IPv4: 1.1.1.1 dan 1.0.0.1. Alamat IPv6: 2606:4700:4700::1111 dan 2606:4700:4700::1001.
    • Cara mengubahnya: Cari “Network Connections” di Windows atau “Network Preferences” di macOS. Pilih koneksi internet aktifmu (Wi-Fi atau Ethernet), masuk ke pengaturan TCP/IP atau DNS, dan masukkan alamat server DNS publik pilihanmu.
    Penyedia DNS Publik IPv4 Primary IPv4 Secondary IPv6 Primary IPv6 Secondary
    Google Public DNS 8.8.8.8 8.8.4.4 2001:4860:4860::8888 2001:4860:4860::8844
    Cloudflare DNS 1.1.1.1 1.0.0.1 2606:4700:4700::1111 2606:4700:4700::1001
    OpenDNS 208.67.222.222 208.67.220.220 2620:0:ccc::2 2620:0:ccd::2

    Setelah mengganti DNS, restart komputermu agar pengaturan diterapkan sepenuhnya.

9. Periksa Pengaturan Firewall atau Antivirus

Software keamananmu bisa jadi terlalu agresif dan memblokir koneksi ke website tertentu. Coba nonaktifkan sementara antivirus atau firewall pribadimu (tapi hati-hati saat internetan tanpa perlindungan!).

  • Mengapa ini membantu? Jika setelah dinonaktifkan error-nya hilang, berarti software keamananmu yang memblokir. Kamu perlu mencari pengaturan spesifik di software tersebut untuk mengizinkan akses ke website yang bermasalah.
  • Bagaimana caranya? Buka aplikasi antivirus/firewall, cari opsi untuk menonaktifkan sementara (temporarily disable) perlindungan web atau firewall. Ingat untuk segera aktifkan kembali setelah selesai troubleshooting.

10. Cek Pengaturan Proxy atau VPN

Kalau kamu menggunakan proxy server atau aplikasi VPN, coba nonaktifkan. Pengaturan proxy yang salah di browser atau sistem operasi juga bisa jadi penyebab.

  • Mengapa ini membantu? Lalu lintas data yang melewati proxy atau VPN bisa terdeteksi berbeda oleh WAF/CDN dan dianggap mencurigakan, atau server proxy/VPN itu sendiri yang punya masalah koneksi ke website tujuan.
  • Bagaimana caranya? Matikan aplikasi VPN. Untuk proxy, cek pengaturan jaringan di sistem operasi atau pengaturan proxy spesifik di browser kamu. Pastikan tidak ada proxy yang aktif jika kamu tidak sengaja menggunakannya.

11. Periksa Waktu dan Tanggal Sistem

Pastikan waktu dan tanggal di komputer atau gadget kamu sudah sinkron dengan waktu sebenarnya.

  • Mengapa ini membantu? Sertifikat keamanan (SSL/TLS) yang digunakan oleh website dengan koneksi HTTPS punya masa berlaku. Jika waktu di komputermu tidak sinkron, browser mungkin menganggap sertifikat itu belum valid atau sudah kedaluwarsa, yang bisa memicu masalah koneksi dan penolakan.
  • Bagaimana caranya? Cek pengaturan waktu dan tanggal di sistem operasi kamu. Aktifkan opsi untuk menyinkronkan waktu secara otomatis dengan server waktu internet.

12. Cek Status Website Tujuan

Kadang, masalahnya memang bukan di kamu, tapi di website atau servernya. Coba cek apakah website tersebut sedang down untuk semua orang, bukan cuma kamu.

  • Mengapa ini membantu? Jika website sedang dalam pemeliharaan atau mengalami gangguan server berat, tidak ada yang bisa kamu lakukan dari sisimu selain menunggu.
  • Bagaimana caranya? Gunakan layanan online seperti DownDetector (downdetector.com) atau isitdownrightnow.com. Masukkan alamat website yang error, situs-situs ini akan mengecek statusnya dan melaporkan apakah ada pengguna lain yang mengalami masalah serupa.

13. Tunggu dan Coba Lagi Nanti

Jika kamu curiga masalahnya ada di sisi server perantara (CDN/WAF) atau server website asli, dan layanan pengecek status website menunjukkan ada masalah, satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah bersabar.

  • Mengapa ini membantu? Masalah server atau perantara seringkali bersifat sementara dan akan diperbaiki oleh pengelola website/layanan terkait dalam beberapa menit atau jam. Mencoba lagi nanti bisa jadi solusi paling simpel.

14. Hubungi Administrator Website

Jika semua langkah troubleshooting dari sisimu sudah dicoba dan error masih muncul, terutama jika situs pengecek status menunjukkan website itu normal, ada kemungkinan IP-mu (atau pola permintaanmu) secara spesifik diblokir oleh WAF/CDN website tersebut.

  • Mengapa ini membantu? Pengelola website bisa memeriksa log WAF mereka dan melihat mengapa permintaan dari IP-mu ditolak. Mereka mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah dari sisi mereka.
  • Bagaimana caranya? Cari informasi kontak di website tersebut (jika masih bisa diakses sebagian) atau cari media sosial mereka. Jelaskan error yang kamu alami dan langkah-langkah yang sudah kamu coba.

Berikut ringkasan langkah-langkah troubleshooting dalam bentuk tabel:

Langkah Troubleshooting Potensi Penyebab yang Diatasi Keterangan
Refresh Halaman Gangguan sementara, server sibuk sesaat Paling mudah, coba pertama kali.
Periksa Koneksi Internet Internet mati/tidak stabil Cek website lain, restart modem/router.
Hapus Cache & Cookies Browser Data browser rusak/kedaluwarsa Solusi ampuh untuk masalah sisi klien.
Coba Mode Incognito Cache/cookies atau ekstensi browser yang mengganggu Membantu mengisolasi masalah.
Nonaktifkan Ekstensi Browser Ekstensi memblokir lalu lintas data website Jika mode incognito berhasil, ini langkah selanjutnya.
Coba Browser Lain Masalah spesifik pada browser tertentu Eliminasi masalah browser.
Flush Cache DNS Lokal Cache DNS di OS korup Bersihkan catatan DNS lama di komputermu.
Ubah Pengaturan Server DNS Server DNS ISP bermasalah/lambat Gunakan DNS publik seperti Google atau Cloudflare.
Periksa Firewall/Antivirus Software keamanan memblokir koneksi Nonaktifkan sementara dengan hati-hati untuk testing.
Cek Pengaturan Proxy/VPN Proxy/VPN mengganggu atau diblokir Nonaktifkan jika sedang digunakan.
Periksa Waktu Sistem Waktu tidak sinkron, masalah sertifikat SSL/TLS Aktifkan sinkronisasi waktu otomatis.
Cek Status Website Tujuan Website down atau bermasalah dari servernya Gunakan tool online seperti DownDetector.
Tunggu & Coba Lagi Nanti Masalah sementara di server/perantara Jika website memang sedang down untuk semua orang.
Hubungi Admin Website IP diblokir WAF atau masalah spesifik user Langkah terakhir jika semua cara lain gagal.

Kamu bisa memvisualisasikan proses troubleshooting ini seperti sebuah alur:

mermaid graph TD A[Muncul Error 'Request Could Not Be Satisfied'] --> B{Coba Refresh Halaman}; B -- Berhasil --> Z1[Selesai]; B -- Gagal --> C{Cek Koneksi Internet}; C -- Gagal --> Z2[Perbaiki Koneksi]; C -- Berhasil --> D{Hapus Cache & Cookies Browser}; D -- Coba Lagi --> E{Coba Mode Incognito}; E -- Berhasil --> F{Nonaktifkan Ekstensi Browser}; E -- Gagal --> G{Coba Browser Lain}; F -- Berhasil --> Z3[Aktifkan Ekstensi Satu per Satu]; F -- Gagal --> G; G -- Coba Lagi --> H{Flush Cache DNS Lokal}; H -- Coba Lagi --> I{Ubah Pengaturan Server DNS}; I -- Coba Lagi --> J{Periksa Firewall/Antivirus}; J -- Coba Lagi --> K{Cek Pengaturan Proxy/VPN}; K -- Coba Lagi --> L{Periksa Waktu Sistem}; L -- Coba Lagi --> M{Cek Status Website Tujuan}; M -- Website Down --> N[Tunggu & Coba Lagi]; M -- Website OK --> O[Hubungi Admin Website]; N -- Coba Lagi --> O; O --> Z4[Tunggu Solusi dari Admin]; G -- Berhasil --> Z5[Selesai]; H -- Berhasil --> Z6[Selesai]; I -- Berhasil --> Z7[Selesai]; J -- Berhasil --> Z8[Selesai]; K -- Berhasil --> Z9[Selesai]; L -- Berhasil --> Z10[Selesai];

Prosesnya memang sedikit bertahap, tapi dengan mengikuti alur ini, kamu bisa mempersempit kemungkinan penyebab masalahnya.

Kalau kamu ingin melihat panduan visual tentang cara membersihkan cache dan cookies di browser, banyak video tutorial di YouTube yang bisa kamu cari. Cukup cari dengan kata kunci seperti “cara membersihkan cache chrome”, “cara hapus cookies firefox”, atau “cara clear data browser edge”.

Misalnya, langkah membersihkan cache adalah yang paling sering menyelesaikan masalah ini dari sisi pengguna. Penjelasannya bisa cukup detail per browser:

Detail: Cara Membersihkan Cache dan Cookies

Membersihkan cache dan cookies itu seperti “mereset” cara browser berinteraksi dengan website. Data lama yang mungkin korup atau tidak relevan akan dihapus, memaksa browser mengambil data terbaru.

  • Di Google Chrome:

    1. Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas.
    2. Pilih “More tools” (Fitur lainnya) > “Clear browsing data…” (Hapus data penjelajahan…).
    3. Pilih rentang waktu di bagian atas. Untuk hasil terbaik, pilih “All time” (Sepanjang waktu).
    4. Pastikan centang pada “Cookies and other site data” (Cookies dan data situs lainnya) dan “Cached images and files” (Gambar dan file dalam cache).
    5. Klik tombol “Clear data” (Hapus data).
    6. Tutup semua jendela Chrome, lalu buka kembali.
  • Di Mozilla Firefox:

    1. Klik ikon tiga garis di pojok kanan atas.
    2. Pilih “Options” (Pengaturan) atau “Settings” (Pengaturan).
    3. Pilih panel “Privacy & Security” (Privasi & Keamanan).
    4. Di bagian “Cookies and Site Data” (Cookies dan Data Situs), klik tombol “Clear Data…” (Bersihkan Data…).
    5. Pastikan kedua opsi (“Cookies and Site Data” dan “Cached Web Content” - Konten Web Dalam Cache) tercentang.
    6. Klik “Clear” (Bersihkan).
    7. Di bagian “History” (Riwayat), klik “Clear History…” (Bersihkan Riwayat…). Pilih rentang waktu “Everything” (Semuanya) dan pastikan “Cache” serta “Cookies” tercentang. Klik “OK”.
    8. Tutup semua jendela Firefox, lalu buka kembali.
  • Di Microsoft Edge:

    1. Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas.
    2. Pilih “Settings” (Pengaturan).
    3. Pilih “Privacy, search, and services” (Privasi, pencarian, dan layanan) dari menu di kiri.
    4. Di bagian “Clear browsing data” (Hapus data penjelajahan), klik tombol “Choose what to clear” (Pilih apa yang akan dihapus).
    5. Pilih rentang waktu (pilih “All time” - Sepanjang waktu).
    6. Pastikan “Cookies and other site data” (Cookies dan data situs lainnya) dan “Cached images and files” (Gambar dan file dalam cache) tercentang.
    7. Klik tombol “Clear now” (Bersihkan sekarang).
    8. Tutup semua jendela Edge, lalu buka kembali.

Membersihkan data ini memang kadang agak “merepotkan” karena kamu mungkin akan logout dari beberapa website yang sedang login. Tapi seringkali, ini adalah langkah paling efektif untuk mengatasi berbagai error terkait browser.

Selanjutnya, detail mengenai flush DNS dan mengganti server DNS juga penting karena masalah DNS cukup sering terjadi.

Detail: Flush Cache DNS Lokal dan Mengganti Server DNS

Seperti dijelaskan sebelumnya, DNS menerjemahkan nama domain ke alamat IP. Cache DNS lokal menyimpan terjemahan ini agar komputermu tidak perlu bertanya ke server DNS setiap kali mengakses website yang sama. Jika cache ini korup atau punya data lama, kamu bisa diarahkan ke IP yang salah.

  • Flush Cache DNS (Ulangi Panduan Sebelumnya biar makin jelas):

    • Windows: Buka Command Prompt sebagai Administrator. Ketik ipconfig /flushdns lalu Enter.
    • macOS: Buka Terminal. Ketik sudo dscacheutil -flushcache; sudo killall -HUP mDNSResponder lalu Enter (masukkan password jika diminta).
    • Linux: Bervariasi, contoh sudo systemd-resolve --flush-caches.
  • Mengganti Server DNS (Contoh di Windows 10/11):

    1. Klik kanan ikon jaringan (Wi-Fi atau Ethernet) di taskbar, pilih “Open Network & Internet settings” (Buka Pengaturan Jaringan & Internet).
    2. Klik “Change adapter options” (Ubah opsi adapter).
    3. Klik kanan pada koneksi yang sedang aktif (Wi-Fi atau Ethernet), pilih “Properties” (Properti).
    4. Cari dan pilih “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)”, lalu klik tombol “Properties” (Properti).
    5. Pilih opsi “Use the following DNS server addresses” (Gunakan alamat server DNS berikut).
    6. Masukkan alamat DNS publik pilihanmu (misal Google: 8.8.8.8 di “Preferred DNS server” dan 8.8.4.4 di “Alternate DNS server”).
    7. Jika kamu juga menggunakan IPv6, ulangi langkah 4-6 untuk “Internet Protocol Version 6 (TCP/IPv6)” dengan alamat IPv6 yang sesuai.
    8. Klik OK di semua jendela pengaturan yang terbuka.
    9. Restart komputer untuk memastikan perubahan diterapkan.

Mengganti DNS ini bisa sangat membantu, terutama jika kamu sering mengalami error yang berhubungan dengan koneksi ke berbagai website, bukan hanya satu.

Dengan memahami penyebab dan mencoba langkah-langkah ini satu per satu, peluang kamu untuk mengatasi error ‘Request Could Not Be Satisfied’ sangat besar. Ingat, mulai dari yang paling mudah (refresh, cek koneksi, hapus cache) sebelum melangkah ke yang lebih teknis (DNS, firewall). Dan jangan lupa cek status website-nya juga!

Jadi, jangan panik lagi ya kalau ketemu error ini! Kamu punya panduan lengkapnya sekarang.

Penutup: Jangan Takut Mencoba!

Mengatasi error seperti ‘Request Could Not Be Satisfied’ memang butuh sedikit usaha detective, tapi kebanyakan solusinya relatif mudah dilakukan sendiri. Intinya adalah mencoba satu per satu kemungkinan penyebab dan solusinya secara sistematis. Seringkali, masalahnya sesederhana cache browser yang penuh atau koneksi internet yang goyang.

Dengan panduan ini, kamu tidak lagi cuma bisa pasrah kalau ketemu error ini. Kamu bisa langsung ambil tindakan dan mencoba memperbaikinya sendiri. Kalaupun pada akhirnya masalahnya ada di sisi website atau perantaranya, setidaknya kamu sudah tahu bahwa masalahnya bukan di komputermu dan bisa lebih tenang menunggu perbaikan dari pihak terkait.

Pesan error ini mungkin mengindikasikan ‘permintaan tidak dapat dipenuhi’, tapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang ‘permintaan’ kamu akhirnya ‘terpuaskan’ oleh server!

Gimana, ada yang pernah ngalamin error ini dan berhasil ngatasin pakai cara lain? Atau ada yang punya pertanyaan soal langkah-langkah di atas? Yuk, share pengalaman atau pertanyaanmu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar