Lolos Psikotes Alfamart: 13 Soal Latihan Biar Gak Grogi!

Table of Contents

Psikotes Alfamart

Siapa sih yang gak kenal Alfamart? Toko ritel yang satu ini memang ada di mana-mana dan selalu jadi tujuan utama kalau lagi butuh belanja cepat. Nah, buat kamu yang punya impian berkarier di sana, baik sebagai kasir, pramuniaga, staf gudang, atau posisi lainnya, salah satu tahapan krusial yang wajib kamu taklukkan adalah psikotes. Tes ini bukan cuma formalitas, lho, tapi jadi penentu apakah kamu punya potensi yang pas buat tim Alfamart.

Psikotes seringkali bikin deg-degan, apalagi kalau belum pernah menghadapi. Padahal, kuncinya cuma satu: persiapan matang! Dengan latihan yang cukup, kamu bisa lebih percaya diri dan tahu betul apa yang akan diuji. Yuk, kita bedah berbagai jenis soal psikotes Alfamart dan latihan bareng biar kamu gak grogi lagi!

Pentingnya Psikotes dalam Seleksi Karyawan Alfamart

Menurut buku “Memahami dan Mengerjakan Psikotes” karya Saeful Zaman SPs. dkk., (2008:17), psikotes itu diibaratkan sebagai “pintu terakhir” dalam proses seleksi. Artinya, ini adalah tahapan paling penting untuk menggali potensi psikologis para pelamar kerja. Di sini, pihak Alfamart ingin melihat lebih dari sekadar CV atau pengalamanmu. Mereka ingin tahu bagaimana cara kamu berpikir, memecahkan masalah, bersikap dalam tekanan, hingga seberapa cocok kepribadianmu dengan budaya kerja di Alfamart yang serba cepat dan membutuhkan ketelitian.

Tes psikotes ini dirancang untuk mengukur berbagai aspek, mulai dari kemampuan kognitif seperti logika, numerik, dan verbal, hingga aspek non-kognitif seperti stabilitas emosi, motivasi kerja, kejujuran, dan kemampuan beradaptasi. Semua aspek ini sangat relevan untuk berbagai posisi di Alfamart. Misalnya, seorang kasir harus teliti (numerik), pramuniaga harus pandai berkomunikasi (verbal), dan staf gudang harus bisa berlogika cepat. Makanya, jangan anggap remeh tes ini, ya!

Mengenal Berbagai Jenis Soal Psikotes Alfamart dan Contoh Latihannya

Ada banyak jenis soal psikotes yang umum digunakan, dan Alfamart kemungkinan besar mengkombinasikan beberapa di antaranya. Untuk mempersiapkan diri, yuk kita bedah satu per satu jenis soal yang paling sering muncul beserta contoh latihannya. Ingat, kuncinya adalah memahami pola dan prinsip dasar setiap tes.

1. Tes Kemampuan Verbal (Sinonim, Antonim, Analogi)

Tes ini bertujuan mengukur seberapa luas wawasan kosakata kamu dan kemampuanmu dalam memahami hubungan antar kata. Tes verbal sangat penting untuk posisi yang membutuhkan komunikasi baik, seperti pramuniaga atau staf administrasi.

Contoh Latihan 1: Sinonim (Persamaan Kata)

Pilihlah satu kata yang paling memiliki persamaan arti dengan kata di bawah ini.

Soal: VIRTUAL
A. Nyata
B. Maya
C. Abstrak
D. Palsu
E. Ada

Jawaban: B. Maya. Kata “virtual” memiliki arti “tidak nyata” atau “maya”, yang berlawanan dengan “nyata”.

Contoh Latihan 2: Antonim (Lawan Kata)

Pilihlah satu kata yang paling memiliki lawan kata dengan kata di bawah ini.

Soal: KONVERGEN
A. Bercampur
B. Bertemu
C. Menyebar
D. Searah
E. Menyatu

Jawaban: C. Menyebar. Konvergen berarti menyatu atau menuju satu titik, maka antonimnya adalah menyebar.

Contoh Latihan 3: Analogi (Hubungan Kata)

Carilah padanan hubungan yang sesuai dengan pasangan kata yang telah ditentukan.

Soal: GURU : MURID = DOKTER : …
A. Suster
B. Obat
C. Pasien
D. Rumah Sakit
E. Penyakit

Jawaban: C. Pasien. Hubungannya adalah orang yang memberikan pelayanan kepada orang yang menerima pelayanan. Guru memberikan pelajaran kepada murid, dan dokter memberikan pengobatan kepada pasien.

2. Tes Kemampuan Numerik (Deret Angka, Aritmetika)

Tes numerik mengukur kemampuan kamu dalam berhitung, memahami pola angka, dan melakukan penalaran matematis sederhana. Ini krusial bagi posisi yang berhubungan dengan transaksi, stok barang, atau laporan keuangan.

Contoh Latihan 4: Deret Angka

Lanjutkan deret angka berikut ini dengan angka yang paling tepat.

Soal: 2, 4, 6, 8, 10, …
A. 11
B. 12
C. 13
D. 14
E. 15

Jawaban: B. 12. Pola deret ini adalah penambahan 2 pada setiap angka sebelumnya (bilangan genap berurutan).

Contoh Latihan 5: Aritmetika Dasar (Soal Cerita)

Selesaikan soal matematika sederhana berikut.

Soal: Seorang kasir Alfamart mencatat penjualan barang senilai Rp 155.000. Jika uang yang diterima dari pembeli adalah Rp 200.000, berapa kembalian yang harus diberikan kasir?

A. Rp 35.000
B. Rp 40.000
C. Rp 45.000
D. Rp 50.000
E. Rp 55.000

Jawaban: C. Rp 45.000. Perhitungan: Rp 200.000 - Rp 155.000 = Rp 45.000. Ini menguji ketelitian dan kemampuan berhitung dasar yang sangat penting bagi seorang kasir.

3. Tes Logika (Penalaran Gambar/Simbol, Penalaran Silogisme)

Tes ini mengukur kemampuan kamu dalam menarik kesimpulan dari informasi yang diberikan, baik dalam bentuk gambar maupun pernyataan. Penalaran logis penting untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang cepat.

Contoh Latihan 6: Penalaran Gambar/Pola

Pilihlah gambar yang tepat untuk melanjutkan deret gambar berikut. (Bayangkan ada deret gambar, misal: kotak, lingkaran, segitiga, kotak, lingkaran, …)

Soal: Contoh Soal Psikotes Penalaran Gambar

Perhatikan pola gambar di bawah ini. Pilih salah satu dari pilihan A, B, C, D, atau E yang paling tepat untuk mengisi tanda tanya (?).
(Diasumsikan ada gambar:
Gambar 1: Persegi dengan satu garis diagonal dari kiri atas ke kanan bawah.
Gambar 2: Persegi dengan dua garis diagonal membentuk ‘X’.
Gambar 3: Persegi dengan satu garis diagonal dari kanan atas ke kiri bawah.
Gambar 4: Persegi dengan dua garis diagonal membentuk ‘X’.
Gambar 5: Persegi dengan satu garis diagonal dari kiri atas ke kanan bawah.
Pilihan Jawaban A, B, C, D, E berupa variasi persegi dengan garis diagonal.)

Jawaban: Gambar yang memiliki dua garis diagonal membentuk ‘X’. Polanya adalah: diagonal tunggal, diagonal ganda, diagonal tunggal, diagonal ganda, diagonal tunggal. Jadi, gambar selanjutnya haruslah diagonal ganda.

Contoh Latihan 7: Penalaran Silogisme

Taruhlah sebuah kesimpulan yang paling tepat dari pernyataan-pernyataan yang diberikan.

Soal:
Semua karyawan Alfamart memakai seragam.
Budi adalah seorang karyawan Alfamart.
Kesimpulan yang paling tepat adalah:
A. Budi mungkin memakai seragam.
B. Budi memakai seragam.
C. Budi tidak memakai seragam.
D. Budi bukan karyawan Alfamart.
E. Semua yang memakai seragam adalah Budi.

Jawaban: B. Budi memakai seragam. Ini adalah bentuk penalaran deduktif sederhana. Jika semua A adalah B, dan C adalah A, maka C adalah B.

4. Tes Spasial (Tes Potongan Gambar/Kubus)

Tes ini mengukur kemampuan kamu dalam membayangkan bentuk tiga dimensi dari dua dimensi, atau sebaliknya. Ini penting untuk posisi yang membutuhkan pemahaman ruang, seperti penataan barang atau logistik.

Contoh Latihan 8: Jaring-jaring Kubus

Perhatikan gambar jaring-jaring kubus di bawah ini. Jika jaring-jaring ini dilipat menjadi sebuah kubus, manakah dari pilihan kubus (A, B, C, D, E) yang tidak mungkin terbentuk?

(Diasumsikan ada gambar jaring-jaring kubus dengan pola tertentu pada setiap sisinya, misalnya huruf atau simbol. Kemudian pilihan A-E adalah kubus yang sudah jadi dengan susunan pola yang berbeda.)

Jawaban: (Contoh penjelasan) Kamu harus membayangkan bagaimana sisi-sisi jaring-jaring itu bertemu saat dilipat. Perhatikan sisi mana yang akan bersebelahan dan sisi mana yang akan berhadapan. Jika ada dua sisi yang seharusnya berhadapan malah bersebelahan dalam pilihan kubus, atau sebaliknya, maka kubus itu tidak mungkin terbentuk. Latihan ini butuh visualisasi yang kuat.

5. Tes Wartegg

Tes Wartegg melibatkan delapan kotak kecil, masing-masing berisi pola atau titik awal yang berbeda. Tugas kamu adalah melanjutkan gambar di setiap kotak tersebut menjadi suatu gambar yang utuh dan bermakna. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian, kreativitas, dan daya imajinasi seseorang.

Contoh Latihan 9: Memahami Instruksi Tes Wartegg

Instruksi Umum Soal:
“Pada lembar yang diberikan, terdapat delapan kotak kecil. Setiap kotak memiliki titik atau garis awal yang berbeda. Tugas Anda adalah melanjutkan titik atau garis tersebut menjadi sebuah gambar yang memiliki makna. Setelah selesai, berikan nomor urut gambar yang paling Anda sukai, paling sulit, paling mudah, dan gambar mana yang Anda rasa kurang suka. Jelaskan mengapa.”

Tips:
* Kotak 1 (titik di tengah): Cenderung menggambarkan adaptasi diri, kemampuan penyesuaian.
* Kotak 2 (garis melengkung): Menggambarkan kepekaan perasaan, dinamisme.
* Kotak 3 (tiga garis vertikal): Menggambarkan ambisi, kebutuhan akan prestasi.
* Kotak 4 (kotak hitam kecil): Menggambarkan bagaimana Anda menghadapi masalah atau kesulitan.
* Kotak 5 (dua garis tegak lurus): Menggambarkan kemampuan mengatur, mengambil keputusan.
* Kotak 6 (dua garis miring): Menggambarkan kemampuan analisis dan sintetis.
* Kotak 7 (titik-titik): Menggambarkan tingkat kedewasaan, hubungan sosial.
* Kotak 8 (busur melengkung): Menggambarkan kemampuan bersosialisasi dan interaksi.
Usahakan menggambar dengan rapi dan tidak terlalu abstrak. Berikan judul pada setiap gambar dan jelaskan alasannya.

6. Tes Menggambar Orang dan Pohon (Baum Test & DAP Test)

Tes ini meminta kamu untuk menggambar pohon (Baum Test) dan orang (Draw a Person / DAP Test) pada lembar kosong. Dari gambar yang kamu hasilkan, psikolog akan menganalisis berbagai aspek kepribadianmu, mulai dari rasa percaya diri, hubungan sosial, stabilitas emosi, hingga energi dan vitalitas.

Contoh Latihan 10: Persiapan Tes Menggambar Orang dan Pohon

Instruksi Umum Soal:
“Pada lembar kosong ini, silakan gambar sebuah pohon (bukan pohon pinus, kelapa, atau pohon yang tidak berbatang dan beranting). Setelah selesai, tuliskan nama pohonnya. Selanjutnya, pada lembar lain, silakan gambar seorang manusia. Setelah selesai, berikan deskripsi singkat tentang orang yang Anda gambar (usia, jenis kelamin, aktivitas, sifat, dll.).”

Tips:
* Pohon: Gambar pohon yang lengkap (akar, batang, dahan, ranting, daun, buah/bunga kalau ada). Ukuran gambar proporsional. Hindari menggambar pohon mati atau layu. Umumnya, pohon berbuah atau rindang menunjukkan kematangan dan produktivitas.
* Orang: Gambar orang seutuhnya, bukan hanya kepala atau bagian tubuh. Usahakan proporsional. Detail seperti mata, hidung, mulut, telinga, jari tangan, pakaian, dan aktivitas yang dilakukan orang tersebut bisa jadi petunjuk penting. Gambar yang proporsional dan detail umumnya menunjukkan kematangan dan perhatian terhadap detail.

7. Tes Kraepelin/Pauli (Tes Koran)

Tes ini dikenal juga sebagai “Tes Koran” karena lembaran soalnya yang besar dan penuh angka. Tugas kamu adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan dari bawah ke atas (Kraepelin) atau dari atas ke bawah (Pauli), lalu menuliskan angka satuannya di antara kedua angka tersebut. Tes ini mengukur konsentrasi, ketahanan kerja, kecepatan, ketelitian, dan stabilitas emosi di bawah tekanan.

Contoh Latihan 11: Memahami Mekanisme Tes Kraepelin/Pauli

Instruksi Umum Soal:
“Pada lembaran ini terdapat deretan angka. Tugas Anda adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan. Tuliskan hanya angka satuannya di antara kedua angka tersebut. Kerja Anda akan diberi aba-aba oleh pengawas. Misalnya: ‘Mulai!’, ‘Ganti!’, dan ‘Berhenti!’. Jangan berhenti sebelum ada aba-aba ‘Berhenti!’”

Tips:
* Fokus dan Konsisten: Kunci tes ini adalah menjaga kecepatan dan ketelitian yang stabil dari awal hingga akhir. Jangan terlalu cepat di awal lalu menurun drastis.
* Jangan Panik: Jika ada kesalahan, lanjutkan saja. Jangan buang waktu untuk menghapus atau mengoreksi.
* Manajemen Waktu: Karena ada aba-aba “Ganti!”, pastikan kamu selalu siap berpindah ke kolom berikutnya. Latih dirimu untuk beradaptasi dengan instruksi mendadak.

8. Tes Kepribadian (Self-Report Inventory)

Tes ini biasanya berupa serangkaian pernyataan atau pertanyaan tentang diri kamu, dan kamu diminta untuk memilih opsi yang paling menggambarkan dirimu (misalnya: Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju). Tes ini mengukur karakteristik kepribadian yang relevan dengan pekerjaan, seperti kejujuran, integritas, kerja sama tim, inisiatif, dan ketahanan terhadap stres.

Contoh Latihan 12: Mengenali Pola Pertanyaan Tes Kepribadian

Soal:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda:
1. Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
2. Saya merasa tidak nyaman bekerja dalam tim.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju
3. Saya cenderung menunda-nunda pekerjaan.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Netral
D. Tidak Setuju
E. Sangat Tidak Setuju

Tips:
* Jujur tapi Terarah: Meskipun harus jujur, cobalah untuk memilih jawaban yang menunjukkan karakteristik positif yang relevan dengan pekerjaan, seperti tanggung jawab, proaktif, mampu bekerja sama, dan adaptif.
* Konsisten: Perusahaan seringkali menyisipkan pertanyaan yang berulang dengan formulasi berbeda untuk mengecek konsistensi jawabanmu. Pastikan kamu tidak memberikan jawaban yang kontradiktif.
* Pikirkan Konteks Pekerjaan: Bayangkan dirimu sebagai karyawan Alfamart yang ideal. Bagaimana orang itu akan menjawab pertanyaan ini?

9. Tes Menggambar (DAM/DAP) - Reiterasi dengan fokus spesifik

Meskipun sudah dibahas sedikit di Tes Menggambar Orang dan Pohon, tes menggambar bisa juga berupa tugas spesifik lainnya. Terkadang, tes menggambar bisa jadi tes kreativitas atau tes proyeksi diri yang lebih mendalam, seperti menggambar rumah, pohon, dan orang (HTP Test). Tujuan utamanya sama: mengungkap kepribadian, emosi, dan cara berpikir bawah sadar kandidat.

Contoh Latihan 13: Memahami Tujuan Tes Menggambar (DAM/DAP sebagai bentuk tes proyektif)

Instruksi Umum Soal:
“Gambarlah seorang pria dan seorang wanita secara lengkap pada dua lembar terpisah. Setelah selesai, berikan deskripsi singkat tentang setiap tokoh yang Anda gambar (nama, usia, pekerjaan, sifat, dan aktivitas yang sedang dilakukan).”

Tips:
* Proporsi: Usahakan gambar proporsional dan tidak ada bagian tubuh yang hilang. Bagian tubuh yang dihilangkan atau digambar terlalu kecil/besar bisa mengindikasikan ketidakseimbangan psikologis.
* Ekspresi dan Detail: Ekspresi wajah, postur tubuh, pakaian, dan detail lainnya bisa memberikan petunjuk tentang suasana hati dan cara Anda melihat diri sendiri atau orang lain.
* Garis yang Jelas: Garis yang jelas dan tegas sering diartikan sebagai rasa percaya diri, sementara garis yang ragu-ragu bisa menunjukkan kecemasan.

Tips Tambahan Lolos Psikotes Alfamart

Latihan soal memang penting, tapi ada beberapa tips tambahan yang bisa bikin persiapanmu makin mantap:

  • Persiapan Fisik & Mental: Tidur yang cukup sebelum hari H. Datang dengan kondisi prima, pikiran jernih, dan tenang. Hindari begadang atau stres berlebihan.
  • Pahami Instruksi: Selalu dengarkan dan baca instruksi dengan seksama sebelum mulai mengerjakan. Jangan malu bertanya jika ada yang tidak jelas. Salah paham instruksi bisa fatal!
  • Manajemen Waktu: Psikotes biasanya punya batasan waktu ketat. Kerjakan soal yang mudah dulu, jangan terpaku pada satu soal yang sulit. Lebih baik menjawab banyak soal dengan benar daripada sedikit soal tapi sempurna.
  • Jujur pada Tes Kepribadian: Jangan mencoba menjadi orang lain. Jawaban yang dibuat-buat justru bisa terlihat tidak konsisten dan meragukan. Tes ini dirancang untuk mendeteksi ketidakjujuran.

Pentingnya Berlatih Soal Psikotes

Dengan memahami berbagai jenis soal dan berlatih secara rutin, kamu tidak hanya meningkatkan kemampuanmu dalam menjawab, tapi juga membangun kepercayaan diri. Ketika kamu sudah terbiasa dengan pola soal, rasa grogi akan berkurang drastis. Ingat, psikotes bukanlah tes kemampuan akademik semata, tapi juga mengukur potensi dan kepribadianmu yang relevan dengan dunia kerja. Jadi, jangan pernah berhenti berlatih dan terus tingkatkan kualitas dirimu!

Semoga latihan ini membantumu melewati psikotes Alfamart dengan sukses, ya! Kalau ada tips atau pengalaman lain saat psikotes, yuk bagikan di kolom komentar di bawah. Pasti bermanfaat buat teman-teman lain yang lagi berjuang!

Posting Komentar