Mengulik Dinasti Ming Bareng Michael Wicaksono: Review Jujur & Sinopsisnya!

Table of Contents

Grameds, pernahkah kamu mendengar nama Dinasti Ming? Pasti sudah tidak asing lagi, kan? Dinasti Ming (1368—1644) adalah salah satu periode yang sangat penting dalam sejarah Tiongkok. Perjalanan dinasti ini sarat akan kisah menarik, mulai dari pergulatan kekuasaan, perkembangan kebudayaan yang megah, hingga berbagai konflik yang menguras tenaga.

Kisah Dinasti Ming mengajarkan kita banyak hal tentang jatuh bangun sebuah peradaban besar. Buku Dinasti Ming karya Michael Wicaksono hadir untuk mengajak kita menyelami sejarah yang penuh intrik politik, peperangan sengit, dan perjuangan tiada henti untuk mempertahankan kekuasaan. Dari kebangkitan etnis Han setelah keruntuhan bangsa Mongol, hingga bagaimana dinasti ini akhirnya kolaps akibat perpecahan di istana, buku ini memberikan gambaran yang super lengkap tentang perjalanan epik pembentukan sejarah Tiongkok.

Penasaran banget, kan? Yuk, Grameds, simak ulasan mendalam tentang buku Dinasti Ming di bawah ini. Kita akan bedah kelebihan dan kekurangannya, serta cari tahu apakah buku ini benar-benar pilihan yang pas untuk memperdalam wawasanmu tentang sejarah Tiongkok yang memukau!

Sinopsis Buku Dinasti Ming

Sinopsis Buku Dinasti Ming

Dinasti Ming (1368—1644) merupakan periode yang sangat signifikan dalam sejarah Tiongkok. Masa ini menandai kembalinya dominasi etnis Han dalam pemerintahan Tiongkok setelah keruntuhan kekuasaan Mongol dan sebelum bangkitnya bangsa Manchu. Dinasti ini juga menjadi saksi kebangkitan kembali pengaruh Tiongkok di Asia Timur dan Tenggara, serta menjadi sumber inspirasi dalam bidang kebudayaan dan struktur politik bagi negara-negara tetangga. Salah satu pencapaian penting yang tercatat dalam sejarah dinasti ini adalah penjelajahan samudra yang monumental, yang dipimpin oleh Laksamana Zheng He (atau dikenal juga sebagai Cheng Ho).

Namun, seiring berjalannya waktu, paruh tengah dan akhir Dinasti Ming diwarnai oleh perpecahan antar faksi politik di istana. Persaingan sengit antara para birokrat yang berlomba meraih kekuasaan dan pengaruh dalam pemerintahan menjadi tontonan sehari-hari. Kaisar-kaisar yang mulai lelah dan acuh tak acuh membiarkan istana menjadi arena pertempuran bagi pejabat-pejabat penting, kasim yang berkuasa, serta jenderal yang ambisius. Ironisnya, pemberontakan petani yang semula mengangkat dinasti ini, pada akhirnya juga turut menjadi faktor utama kehancurannya.

Buku Dinasti Ming karya Michael Wicaksono secara gamblang menggambarkan dinamika intrik politik dan pertempuran dalam birokrasi yang mewarnai sejarah Tiongkok. Ini adalah kisah kerasnya perebutan kekuasaan yang tak mengenal ampun. Pada akhirnya, bukan kesejahteraan rakyat yang menentukan arah pemerintahan, melainkan kepentingan para birokrat dan penguasa yang memegang kendali penuh.

Tentang Penulis Buku Dinasti Ming

Michael Wicaksono adalah seorang penulis sejarah yang dikenal luas berkat kemampuannya menyajikan kisah-kisah penting dari Asia dengan gaya yang sangat mudah dipahami. Lahir di Salatiga, Michael sejatinya adalah seorang dokter yang sempat melanjutkan studi S2 di Tiongkok, sebuah pengalaman yang tentunya memperdalam ketertarikannya pada sejarah negara tersebut. Sejak duduk di bangku kuliah, ia sudah mulai mengembangkan hobinya dalam menulis, yang kini telah menghasilkan berbagai karya yang mengesankan.

Karya-karya Michael Wicaksono mencakup spektrum topik sejarah yang sangat luas, mulai dari Tiongkok, Jepang, hingga Korea. Namun, fokus utamanya memang ada pada sejarah Tiongkok yang kaya. Beberapa bukunya yang paling terkenal, seperti Kaisar Pertama China – Qinshihuang, Tentara Terakota dan Tembok Besar dan Memahami China, memberikan gambaran lengkap tentang perjalanan sejarah Tiongkok, dari pendirian kekaisaran hingga perkembangan modernnya.

Selain itu, ia juga menulis tentang Dinasti Qing dalam buku Dinasti Qing: Sejarah Para Kaisar Berkuncir, yang mengupas tuntas dinasti terakhir Tiongkok yang sangat berpengaruh dalam sejarah. Michael pun tidak berhenti di situ; ia mengeksplorasi dinasti-dinasti besar lainnya, seperti Dinasti Manchu – Awal Kebangkitan (1616-1735) dan Dinasti Manchu – Masa Keemasan (1735-1850). Bukunya Genghis Sang Penakluk menceritakan perjalanan epik Genghis Khan, sementara buku Perang Korea – Pertikaian Terpanjang Dua Saudara membahas konflik besar dalam sejarah Korea.

Karya-karya Michael Wicaksono yang Perlu Kamu Tahu

Berikut adalah beberapa buku karya Michael Wicaksono yang wajib Grameds ketahui jika kamu tertarik dengan sejarah Asia:

  1. Dinasti Manchu – Awal Kebangkitan (1616-1735)
  2. Dinasti Manchu – Masa Keemasan (1735-1850)
  3. Dinasti Ming (Ini buku terbaru yang sedang kita bahas!)
  4. Dinasti Qing: Sejarah Para Kaisar Berkuncir
  5. Genghis Sang Penakluk
  6. Han – Kaisar Petani
  7. Kaisar Pertama China – Qinshihuang, Tentara Terakota dan Tembok Besar
  8. Memahami China
  9. Perang Korea – Pertikaian Terpanjang Dua Saudara
  10. Qin – Kaisar Terakota
  11. Republik Rakyat China – Dari Mao Zedong sampai Xi Jinping

Buku Dinasti Ming adalah karya terbarunya yang menggali lebih dalam mengenai dinasti ini dan peran pentingnya dalam sejarah Tiongkok. Michael Wicaksono, yang kini juga masih menjalankan praktik akupunktur, memanfaatkan waktu luangnya untuk terus menulis dan mengembangkan pengetahuannya tentang sejarah Asia. Beberapa karyanya, seperti Qin: Kaisar Terakota, Republik Tiongkok, dan Republik Rakyat China, telah laris di pasaran dan sangat diminati. Karya-karyanya tidak hanya dihargai oleh para akademisi, tetapi juga oleh pembaca umum yang antusias memperdalam wawasan tentang sejarah Asia yang kaya dan kompleks.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Dinasti Ming

Kelebihan dan Kekurangan Buku Dinasti Ming

Buku Dinasti Ming karya Michael Wicaksono yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo adalah sebuah karya monumental yang benar-benar menggali sejarah salah satu dinasti terbesar dalam sejarah Tiongkok. Bagi Grameds yang memiliki ketertarikan mendalam pada sejarah Tiongkok, buku setebal 1136 halaman ini menawarkan wawasan yang sangat mendalam tentang perjalanan Dinasti Ming. Kamu akan dibawa dari masa kebangkitannya setelah keruntuhan Dinasti Yuan, hingga akhirnya tumbang pada akhir abad ke-17.

Dengan gaya penulisan yang mudah dipahami, buku ini memberikan pemahaman menyeluruh tentang Dinasti Ming, meliputi dinamika politiknya, struktur sosialnya, hingga kebudayaan Tiongkok pada masa tersebut. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan buku Dinasti Ming ini.

Kelebihan Buku Dinasti Ming

Berikut adalah kelebihan buku Dinasti Ming karya Michael Wicaksono yang membuatnya layak untuk kamu baca:

Penggambaran Sejarah yang Lengkap dan Menyeluruh

Buku ini mengupas tuntas sejarah Dinasti Ming, mulai dari proses penyatuan Tiongkok yang rumit, pembangunan mahakarya seperti Tembok Besar dan Forbidden City, hingga kisah legendaris Laksamana Cheng Ho yang menjelajahi samudra. Bahkan, hubungan unik Tiongkok dengan Islam yang jarang dibahas juga mendapatkan porsi dalam buku ini. Selain menggambarkan peristiwa-peristiwa besar, buku ini juga menyoroti peran sentral Dinasti Ming dalam membentuk hegemoni Tiongkok di Asia Timur dan Tenggara, serta pengaruh budaya dan politiknya yang kuat pada negara-negara tetangga.

Jika kamu ingin memahami kekuasaan, kebudayaan, dan dampak besar Dinasti Ming dalam sejarah Asia, buku ini menawarkan wawasan lengkap dan menarik yang wajib dibaca. Dinasti Ming jelas punya peran penting dalam membentuk budaya dan politik kawasan, membuat kisahnya tak hanya relevan bagi sejarah Tiongkok tapi juga dunia secara keseluruhan. Kamu akan mendapatkan gambaran utuh yang sulit ditemukan di sumber lain.

Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami

Meskipun membahas sejarah yang kompleks dan berliku, Michael Wicaksono menyajikan buku Dinasti Ming dengan bahasa yang sangat mudah dipahami. Ia menghindari penggunaan istilah teknis yang membingungkan dan membuat pembaca awam merasa tersesat. Gaya penulisannya lugas dan sederhana, sehingga cocok untuk berbagai kalangan pembaca, mulai dari kamu yang baru mulai belajar sejarah hingga para akademisi yang ingin memperdalam risetnya.

Pendekatan naratif yang mengalir membuat peristiwa sejarah disajikan layaknya cerita menarik, bukan sekadar deretan data dan fakta kering. Hal ini membuat buku terasa lebih hidup dan mudah dicerna, terutama bagi Grameds yang baru mulai mempelajari sejarah Tiongkok. Kamu akan merasa seperti sedang mendengarkan kisah dari seorang penutur ulung.

Memiliki Konteks Sosial, Politik, dan Budaya Tiongkok yang Kuat

Kelebihan lain dari buku ini terletak pada kemampuannya menempatkan peristiwa-peristiwa besar Dinasti Ming dalam konteks sosial, politik, dan budaya Tiongkok yang mendalam. Grameds bukan hanya belajar tentang peperangan dan kebijakan-kebijakan penting saja, tapi juga diajak memahami pengaruh dinasti ini terhadap kebudayaan, norma-norma sosial yang berlaku, serta dampaknya pada negara-negara tetangga di Asia Timur dan Tenggara. Buku ini memberikan pandangan luas tentang sejarah Tiongkok, termasuk dampak besar Dinasti Ming pada Jepang dan Korea, yang membentuk tradisi budaya yang bertahan hingga awal abad ke-20. Pembaca diajak melihat sejarah dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan lebih mendalam, memberikan pemahaman holistik.

Menjadi Karya Puncak Penulis

Dinasti Ming adalah karya utama Michael Wicaksono yang secara jelas menunjukkan kemampuannya dalam merangkum dan menganalisis sejarah Tiongkok yang luas dan kompleks secara terstruktur dan mudah dipahami. Sebagai penulis berpengalaman, Wicaksono menyajikan beragam informasi penting dengan cara yang sangat terorganisir, membuat buku ini terasa seperti sebuah mahakarya.

Buku ini mengulas sejarah lengkap Dinasti Ming, termasuk bab-bab khusus tentang rezim Hongguang, Longwu, Shaowu, dan peran Pangeran Ming di Manchu. Selain itu, peristiwa besar seperti Kasus Pil Merah, Pemberontakan Ordos dan Bozhou, serta krisis politik era Taichang dan konflik Donglin juga dibahas secara detail. Di bagian akhir, Wicaksono mengulas kemunduran dinasti hingga kehancuran era Chongzhen dan mimpi kebangkitan yang gagal terwujud. Setiap detail disajikan dengan cermat, menunjukkan dedikasi dan riset mendalam sang penulis.

Kekurangan Buku Dinasti Ming

Meskipun memiliki banyak kelebihan, buku Dinasti Ming karya Michael Wicaksono juga memiliki beberapa kekurangan yang patut kamu pertimbangkan:

Kurangnya Pendalaman Terhadap Aspek Ekonomi di Dinasti Ming

Meskipun buku ini sangat mendalam dalam menggambarkan aspek politik dan budaya, beberapa pembaca mungkin merasa kurang mendapatkan informasi terkait dengan aspek perekonomian yang ada dalam Dinasti Ming. Pembahasan mengenai bagaimana ekonomi berkembang, serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, tidak terlalu disorot dalam buku ini. Grameds yang mencari wawasan lebih mengenai kehidupan ekonomi atau sistem perdagangan yang berlangsung di bawah Dinasti Ming mungkin akan merasa bahwa topik ini kurang dieksplorasi. Buku Dinasti Ming cenderung fokus pada aspek politik dalam istana dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat tidak terlalu menjadi fokus utama dalam buku ini, sehingga mungkin ada celah informasi bagi pembaca yang mengharapkan gambaran ekonomi yang lebih utuh.

Terlalu Berfokus Pada Aspek Politik

Buku ini sangat fokus pada aspek politik yang ada di Dinasti Ming, termasuk intrik istana yang rumit, persaingan sengit antara faksi-faksi politik, dan perebutan kekuasaan di kalangan para pejabat tinggi. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa aspek kehidupan sosial dan budaya lainnya, seperti perkembangan seni, ilmu pengetahuan, dan kehidupan masyarakat sehari-hari, kurang mendapatkan perhatian yang mendalam.

Selain itu, meskipun buku Dinasti Ming menyajikan berbagai detail tentang perubahan politik dan administratif, aspek kehidupan sosial masyarakat seperti pola hidup sehari-hari, kebudayaan populer, atau perkembangan pendidikan dan seni, tidak terlalu dibahas secara rinci dalam buku terbitan 16 Juli 2025 ini. Pembaca yang berharap menemukan gambaran kehidupan masyarakat di luar tembok istana mungkin akan sedikit kecewa.

Beberapa Bab Terlalu Padat dengan Informasi

Beberapa bab dalam buku Dinasti Ming sangat padat dengan fakta dan peristiwa sejarah. Hal ini bisa membuat buku ini terasa sulit dicerna bagi sebagian orang, Grameds, terutama jika kamu tidak terbiasa membaca buku sejarah yang penuh dengan detail informasi. Jika kamu mencari bacaan yang lebih ringan dan mengalir, beberapa bagian dalam buku ini mungkin terasa berat dan membosankan, menuntut konsentrasi ekstra untuk mencernanya.

Kesimpulan

Dinasti Ming karya Michael Wicaksono adalah sebuah buku yang sangat bermanfaat bagi Grameds yang tertarik dengan sejarah Tiongkok, khususnya tentang Dinasti Ming. Buku ini berhasil menggabungkan penggambaran sejarah Tiongkok yang detail dengan penulisan yang sangat mudah dipahami, menjadikannya sumber yang berharga. Selain itu, buku ini juga memberikan wawasan yang luas tentang kebudayaan, politik, dan peristiwa-peristiwa besar yang membentuk Dinasti Ming menjadi sebuah kekuatan peradaban.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, terutama pada kurangnya pendalaman aspek ekonomi dan fokus yang sangat kuat pada politik, buku Dinasti Ming tetap menjadi pilihan bacaan yang tepat. Ini adalah buku yang direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mempelajari sejarah Tiongkok secara lebih mendalam dan komprehensif.

Rekomendasi Buku-Buku Karya Michael Wicaksono Lainnya

Jika kamu sudah terlanjur jatuh cinta dengan gaya penulisan Michael Wicaksono setelah membaca Dinasti Ming, ada beberapa buku karyanya yang lain yang tak kalah menarik untuk kamu jelajahi. Siap-siap memperkaya wawasan sejarahmu!

1. Dinasti Manchu – Awal Kebangkitan (1616-1735)

Dinasti Manchu Awal Kebangkitan

Manchuria, wilayah seluas kurang lebih 1.550.000 km² di Timur Laut Tiongkok, adalah rumah bagi beberapa suku nomaden, salah satunya adalah Manchu. Dari suku bangsa Manchu inilah lahir Dinasti Qing, dinasti besar terakhir yang berhasil menyatukan seluruh Tiongkok, bahkan dengan wilayah yang lebih luas dibanding Tiongkok daratan saat ini. Buku ini mengisahkan awal mula kebangkitan Dinasti Qing, yang dimulai dari keruntuhan Dinasti Ming dan bangkitnya bangsa Manchu, hingga pemerintahan Kaisar Yongzheng yang kejam namun efektif.

Para kaisar Manchu berjuang keras untuk mempersatukan Tiongkok yang kala itu terpecah belah oleh berbagai pemberontakan, hingga akhirnya mereka berhasil meraih hegemoni tertinggi di Daratan Tengah. Mereka mendirikan dinasti yang berlangsung selama dua setengah abad lamanya. Dinasti Qing menyaksikan perubahan dunia secara global, namun sayangnya terlambat mengantisipasinya, sehingga harus tenggelam dalam pergolakan zaman yang berubah cepat. Dengan jumlah penduduk yang besar dan perbedaan identitas kesukuan antara penguasa dan rakyatnya, Qing selalu berada dalam ancaman klasik yang konstan: pemberontakan, kudeta, bencana alam, penyalahgunaan kekuasaan, dan invasi bangsa asing. Buku ini akan membawamu memahami kompleksitas awal berdirinya dinasti besar ini.

2. Dinasti Manchu – Masa Keemasan (1735-1850)

Dinasti Manchu Masa Keemasan

Sekitar abad ke-18, Tiongkok adalah sebuah kekuatan besar di Asia Timur, dengan pasukan militer yang tangguh dan perekonomian yang maju serta kompleks. Tidak hanya puas dengan wilayah yang luas, Tiongkok juga aktif bermain dalam kolam politik di negara-negara tetangga, bahkan sempat mengerahkan beberapa kali agresi untuk memperluas pengaruhnya. Namun, masuknya bangsa-bangsa Eropa dan benturan kepentingan yang tak terhindarkan antara Tiongkok dan orang-orang asing, mengawali periode kemunduran yang kemudian berujung pada Perang Candu yang terkenal.

Buku ini adalah kelanjutan dari buku Dinasti Manchu: Awal Kebangkitan. Ini adalah paparan mendalam dari masa keemasan Dinasti Qing, sampai menjelang kejatuhannya yang tragis. Hingga saat ini, pemerintahan Dinasti Qing tetap tercatat sebagai pemerintahan yang berhasil menyatukan seluruh Tiongkok dan sekaligus dinasti terakhir di negara itu. Kamu akan diajak menyaksikan puncak kejayaan sekaligus awal mula keruntuhan sebuah imperium besar.

3. Memahami China

Memahami China

Tiongkok memiliki sejarah panjang yang membentang lebih dari empat ribu tahun, diwarnai oleh peristiwa-peristiwa penting yang membentuk cara pikir, karakter, dan pola kehidupan masyarakatnya. Pola sejarah ini unik karena terus berulang dengan cara yang mirip dari zaman ke zaman, memberikan pengaruh kuat yang masih terasa hingga kini. Dengan menengok masa lalunya, kita bisa memahami cara bangsa ini melihat dunia dan menentukan langkah mereka di masa kini dan masa depan.

Buku Memahami China mengulas perjalanan peradaban dan dinamika politik Tiongkok dari era paling awal yang terdokumentasi hingga masa modern. Lewat studi sejarah ini, pembaca diajak memahami arah perkembangan Tiongkok, dampaknya terhadap kawasan regional dan global, serta pelajaran penting di balik kebangkitan mereka sebagai kekuatan ekonomi dan politik dunia yang dominan. Ini adalah panduan esensial untuk siapa saja yang ingin mengerti Tiongkok secara menyeluruh.

4. Kaisar Pertama China – Qinshihuang, Tentara Terakota dan Tembok Besar

Kaisar Pertama China Qinshihuang

Sosok Qinshihuang sendiri adalah figur yang kontroversial, bahkan hingga kini. Ia naik takhta sebagai raja belia yang ambisius dan bijaksana, yang pandai menilai bakat seseorang dan mampu melihat peluang yang ada. Dengan gigih dan tekad baja, ia memimpin negerinya mengalahkan negara-negara feodal lainnya satu per satu, sampai akhirnya hanya Qin satu-satunya negeri yang tersisa di seluruh Tiongkok. Namun, di penghujung hidupnya, ia semakin brutal dan kehilangan akal sehatnya.

Ia mempercayai takhayul dan omong kosong dari para tabib istana yang menipunya, mengatakan bahwa mereka mampu meracik obat keabadian yang bisa membuat sang kaisar panjang umur dan menjadi dewa. Padahal, obat yang mereka racik mengandung racun berbahaya: air raksa. Ironisnya, pada akhirnya obat beracun itulah yang merenggut nyawa sang kaisar dalam usia yang masih relatif muda. Buku ini mengungkap sisi gelap dan terang dari kaisar legendaris ini.

5. Han – Kaisar Petani

Han Kaisar Petani

Sepeninggal Kaisar Qinshihuang, Tiongkok dilanda kekacauan hebat akibat pemberontakan rakyat dan ambisi para bekas bangsawan yang ingin merebut kembali kejayaan masa lalu. Dalam situasi yang penuh gejolak ini, muncul dua tokoh dengan sifat bertolak belakang: yang satu pemberani dan kuat, sementara yang lain penakut dan berhati-hati. Pertarungan mereka memperebutkan kendali atas negeri yang terpecah ini menjadi babak penting dalam sejarah Tiongkok.

Buku Han – Kaisar Petani mengisahkan perjalanan dua pria dari latar belakang sederhana yang berhasil menorehkan nama mereka dalam sejarah selama ribuan tahun. Lewat kisah perjuangan dan intrik kekuasaan, buku ini menunjukkan bahwa siapa pun bisa mencapai puncak kejayaan asalkan memiliki tekad dan kemampuan untuk meraihnya. Ini adalah inspirasi tentang bagaimana seseorang dari kasta terendah bisa menjadi penguasa.

6. Perang Korea – Pertikaian Terpanjang Dua Saudara

Perang Korea Pertikaian Terpanjang Dua Saudara

Budaya populer Korea telah mendunia, terutama di kalangan generasi milenial yang menjadikan drama dan musik Korea sebagai bagian dari keseharian mereka. Namun, di balik gemerlap K-pop dan K-drama, tidak banyak yang mengetahui sejarah kelam yang membuat Korea terbelah menjadi dua negara. Akar perpecahan ini bermula dari dominasi asing, mulai dari Kekaisaran Tiongkok, kemudian Jepang yang menjajah Korea hingga akhir Perang Dunia II. Setelah Jepang kalah pada 1945, nasib Korea ditentukan oleh pihak Sekutu, sementara rakyatnya hanya bisa pasrah di tengah tarik-menarik kepentingan global.

Setelah perang, Uni Soviet membentuk rezim komunis di Korea Utara, sedangkan Amerika Serikat mendirikan pemerintahan nasionalis di Korea Selatan. Sejak saat itu, dua Korea hidup terpisah dengan sistem politik dan ideologi yang sangat bertolak belakang. Upaya reunifikasi masih terus dilakukan, namun ketegangan dan perang yang secara teknis belum pernah benar-benar usai menjadi pengingat pahit bahwa perpecahan bisa terjadi bahkan di antara bangsa yang secara budaya dan etnis sangat seragam, hanya karena pengaruh kekuatan luar dan konflik ideologi. Buku ini membuka mata tentang luka sejarah Korea yang masih menganga.

7. Qin – Kaisar Terakota

Qin Kaisar Terakota

Qin Shi Huang, kaisar pertama Tiongkok, dikenal bukan hanya karena Tentara Terakota dan Tembok Besar yang ikonik, tetapi juga karena menciptakan huruf Tiongkok yang digunakan hingga kini. Ia membangun istana megah, mengelilingi diri dengan wanita cantik, sekaligus melakukan tindakan kejam seperti mengubur hidup-hidup ratusan orang dan membuang anaknya sendiri. Di balik keberhasilannya mempersatukan Tiongkok, hidupnya penuh misteri yang memicu penasaran para ahli sejarah.

Buku Qin – Kaisar Terakota mengungkap sisi tersembunyi dari kehidupan Qin Shi Huang yang jarang diketahui, serta menggambarkan persaingan sengit para raja yang memerintah seperti anak-anak berebut mainan. Kisah ini menggambarkan naik turun kekaisaran legendaris yang namanya kini mewakili Tiongkok secara keseluruhan, memberi pembaca pemahaman mendalam tentang tokoh dan zamannya. Buku ini akan membuatmu terkesima dengan kompleksitas sosok Qin Shi Huang.

8. Republik Rakyat China – Dari Mao Zedong sampai Xi Jinping

Republik Rakyat China Mao Xi

Ini adalah karya terakhir dalam sekuel best seller tentang sejarah Tiongkok karya Michael Wicaksono. Republik Rakyat China menghantar kita masuk ke dalam sejarah pembentukan Republik Tiongkok yang modern dan kuat, hingga masa kepemimpinan Xi Jinping saat ini. Buku ini akan menguraikan peran dan dinamika sejarah serta politik yang terjadi di Tiongkok di bawah kepemimpinan Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan Xi Jinping. Sebuah buku yang sangat relevan dan perlu dibaca oleh para pengamat politik serta penggemar sejarah yang ingin memahami Tiongkok kontemporer. Kamu akan mendapatkan pandangan komprehensif tentang Tiongkok modern dari sudut pandang yang unik.

Jadi, Grameds, apakah kamu siap untuk menyelami lebih dalam dunia Dinasti Ming dan sejarah Tiongkok yang memukau bersama Michael Wicaksono? Atau mungkin kamu punya buku sejarah Tiongkok favorit lainnya? Yuk, bagikan pendapat dan rekomendasimu di kolom komentar di bawah ini!

Posting Komentar