Pidato 17 Agustus 2025: 5 Amanat Pembina Upacara, Singkat & Menginspirasi!
Halo Sobat Nasionalisme! Tidak terasa, sebentar lagi kita akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Momen sakral ini akan jatuh pada 17 Agustus 2025, dengan tema yang begitu membakar semangat: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Tema ini bukan cuma slogan, lho, tapi adalah panggilan bagi kita semua untuk terus bergerak maju dan menjaga persatuan.
Setiap tahun, saat upacara bendera yang khidmat di sekolah, kantor, atau instansi pemerintah, selalu ada sesi penting: penyampaian amanat dari pembina upacara. Ini bukan sekadar formalitas, tapi adalah kesempatan emas untuk menyalurkan pesan-pesan inspiratif. Melalui amanat, kita bisa menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, mengingatkan akan jasa para pahlawan, dan memupuk rasa bangga sebagai bangsa Indonesia yang berdaulat. Pesan-pesan ini diharapkan mampu membakar semangat nasionalisme di hati setiap peserta upacara, dari Sabang sampai Merauke.
Nah, kalau kebetulan kamu ditunjuk jadi pembina upacara di peringatan HUT RI ke-80 nanti, jangan panik! Di bawah ini ada beberapa contoh amanat yang bisa jadi inspirasi. Tentu saja, kamu bisa memodifikasinya sesuai dengan audiens dan gaya bicaramu sendiri. Yang penting, pesannya sampai dan berkesan di hati. Mari kita intip satu per satu!
Pentingnya Amanat Pembina Upacara di Momen Kemerdekaan¶
Momen 17 Agustus bukan hanya soal mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan. Lebih dari itu, ini adalah refleksi mendalam tentang perjalanan bangsa yang sudah 80 tahun merdeka. Amanat pembina upacara memegang peran vital sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Indonesia. Ini adalah saat di mana nilai-nilai luhur kepahlawanan dan semangat perjuangan bisa diturunkan kepada generasi penerus.
Setiap kata yang terucap dari pembina upacara diharapkan bisa menyulut kembali bara semangat nasionalisme yang mungkin sempat redup di tengah kesibukan sehari-hari. Pesan-pesan ini bukan hanya untuk didengar, tapi untuk diresapi dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Baik itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, maupun dalam kehidupan bermasyarakat, semangat kemerdekaan harus terus hidup dan bersemi. Mari jadikan setiap amanat sebagai pendorong untuk Indonesia yang lebih baik.
Makna Tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”¶
Tema HUT ke-80 RI, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” punya makna yang sangat dalam dan relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini. “Bersatu” menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan budaya. Tanpa persatuan, kemerdekaan yang sudah diraih akan mudah goyah. Kita perlu ingat bahwa para pahlawan kita bisa meraih kemerdekaan karena mereka bersatu, tanpa memandang perbedaan.
“Berdaulat” berarti kita sebagai bangsa memiliki kedaulatan penuh atas diri sendiri, tidak tunduk pada intervensi asing, dan mampu menentukan nasib sendiri. Ini mencakup kedaulatan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kemudian, “Rakyat Sejahtera” menjadi cita-cita luhur yang harus terus diperjuangkan. Kesejahteraan bukan hanya soal materi, tapi juga meliputi keadilan sosial, akses pendidikan yang merata, kesehatan yang terjamin, dan lingkungan hidup yang lestari untuk semua lapisan masyarakat. Terakhir, “Indonesia Maju” adalah visi kita untuk masa depan. Ini berarti Indonesia yang berdaya saing global, inovatif, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan kepala tegak. Tema ini mengajak kita semua untuk berkolaborasi mewujudkan visi besar ini.
Contoh Amanat Pembina Upacara 17 Agustus 2025¶
Berikut ini adalah lima contoh amanat yang bisa kamu jadikan referensi ketika ditunjuk menjadi pembina upacara pada peringatan HUT RI 17 Agustus 2025 mendatang. Ingat, sesuaikan dengan konteksmu ya!
Contoh Amanat Pembina Upacara 1: Mengenang Jasa Pahlawan dan Semangat Kebersamaan¶
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Pagi yang cerah ini, kita berkumpul di lapangan ini dengan satu tujuan mulia: memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Ini adalah momen yang sangat penting bagi kita semua, sebuah pengingat akan perjuangan panjang para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan yang kita nikmati hari ini. Mereka adalah sosok-sosok pemberani yang dengan gagah berani merebut kedaulatan dari tangan penjajah, meninggalkan warisan berharga bagi generasi kita.
Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa menghargai dan mengenang jasa-jasa mereka. Jangan sampai perjuangan mereka menjadi sia-sia. Mari kita pertahankan nilai-nilai luhur yang telah mereka perjuangkan: persatuan, gotong royong, dan semangat pantang menyerah. Ini adalah fondasi kuat yang telah membawa kita sampai pada titik ini, 80 tahun setelah proklamasi kemerdekaan.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras tanpa lelah untuk mempersiapkan upacara dan seluruh rangkaian acara peringatan 17 Agustusan ini. Semangat kebersamaan yang kalian tunjukkan adalah cerminan nyata dari tema “Bersatu Berdaulat” yang kita usung tahun ini. Mari kita rayakan kemerdekaan ini dengan semangat dan kebersamaan yang tak lekang oleh waktu, serta terus memperjuangkan kemajuan bangsa Indonesia di segala bidang.
Akhir kata, selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80! Semoga semangat dan tekad baja para pahlawan kita senantiasa membara dalam setiap langkah dan tindakan kita. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang telah diberikan oleh seluruh hadirin. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan karya nyata dan pengabdian tulus.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Amanat Pembina Upacara 2: Perjuangan Masa Kini dan Nilai-nilai Kepahlawanan¶
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan, Rahayu.
Hadirin yang saya hormati,
Hari Kemerdekaan ini adalah warisan tak ternilai dari para pahlawan bangsa. Mereka adalah individu-individu luar biasa, generasi emas yang rela mengorbankan segalanya, bahkan nyawa mereka, demi satu tujuan mulia: Indonesia merdeka. Di Hari Ulang Tahun ke-80 ini, penghormatan terbaik kita bukanlah sekadar mengheningkan cipta atau mengenang dalam diam. Penghormatan sejati adalah dengan melanjutkan perjuangan mereka, mengimplementasikan semangat kepahlawanan dalam konteks kehidupan kita saat ini.
Perjuangan kita hari ini mungkin tidak lagi mengangkat senjata di medan perang. Musuh kita bukan lagi penjajah fisik, melainkan berbagai tantangan kompleks yang mengancam kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Kita harus berjuang melawan kemiskinan yang masih melanda sebagian saudara kita, melawan kebodohan yang menghambat potensi anak-anak bangsa, melawan ketidakadilan yang merusak tatanan sosial, serta melawan kerusakan lingkungan yang mengancam keberlanjutan hidup di masa depan. Ini adalah medan perang modern kita, yang membutuhkan keberanian, kecerdasan, dan persistensi yang sama besarnya dengan perjuangan di masa lalu.
Mari kita tanamkan nilai-nilai luhur kepahlawanan seperti keberanian untuk menyuarakan kebenaran, integritas dalam setiap perbuatan, dan semangat pengorbanan demi kepentingan bersama, dalam setiap tindakan kita. Setiap langkah kecil kita untuk membuat Indonesia lebih baik adalah bagian dari perjuangan ini. Dari meja belajar hingga meja kerja, dari lingkungan rumah tangga hingga lingkungan masyarakat, setiap upaya membangun adalah wujud nyata cinta tanah air.
Marilah kita berjuang bersama-sama, bahu-membahu, untuk mewujudkan Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Ini adalah tugas kolektif kita, tugas yang tidak bisa dipikul oleh satu atau dua orang saja, melainkan oleh seluruh elemen bangsa. Sekiranya hanya itu yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berharga ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan menginspirasi bagi hadirin sekalian. Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan selama penyampaian pidato saya.
Terima kasih.
Contoh Amanat Pembina Upacara 3: Semangat Belajar sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa¶
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Semoga hari ini kita semua bisa mendapatkan rahmat dan rida-Nya.
Kepada yang terhormat Bapak/Ibu (sebutkan jabatan/tokoh penting),
Kepada yang saya sanjungi Bapak/Ibu guru serta staf pengajar,
Dan yang saya cintai anak-anak murid sekalian, para penerus bangsa,
Merdeka, merdeka, merdeka!
Pada hari yang sangat berbahagia ini, mari bersama-sama kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80 ini. Semoga seluruh rangkaian kegiatan upacara ini dapat berjalan lancar, khidmat, dan membawa berkah bagi kita semua. Amin.
Hadirin peserta upacara sekalian, khususnya anak-anakku para pelajar,
Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-80, yang jatuh pada hari ini, Minggu, 17 Agustus 2025, merupakan momen penting bagi negara kita. Seluruh masyarakat Indonesia sudah sepatutnya ikut memeriahkan acara bersejarah ini melalui berbagai macam cara, salah satunya dengan mengikuti upacara HUT RI ke-80 di lapangan ini dengan penuh khidmat. Kehadiran kalian adalah bukti nyata dari kecintaan terhadap negeri.
Saya berharap Bapak/Ibu guru dan seluruh siswa/siswi dapat menunjukkan semangat hari kemerdekaan ini bukan hanya di upacara, tetapi dalam setiap sendi kehidupan. Semangat itu harus terpancar dari wajah, dari tindakan, dan dari komitmen kita untuk terus memajukan bangsa ini. Kemerdekaan yang telah diraih oleh para pejuang dahulu kala dengan cucuran keringat dan darah, sudah sepatutnya kita abadikan dan jaga sebaik-baiknya. Bukan hanya sebagai pengingat sejarah, namun juga sebagai pelajaran berharga bagi kita semua.
Para peserta upacara sekalian,
Salah satu pelajaran paling fundamental yang bisa kita petik dari peristiwa kemerdekaan 17 Agustus 1945 silam adalah semangat meraih kemerdekaan dan pengetahuan. Dalam konteks zaman sekarang, terutama bagi siswa-siswi, semangat ini dapat diterapkan secara konkret dalam semangat belajar di sekolah. Belajar bukanlah beban, melainkan sebuah perjuangan modern yang akan menentukan masa depan kalian, dan masa depan bangsa ini.
Seperti kemerdekaan Indonesia yang diperjuangkan untuk masa depan bangsa, belajar juga menjadi salah satu fondasi paling kokoh yang diperlukan bangsa kita. Dengan membangun fondasi pengetahuan yang kuat, siswa-siswi akan lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan kompleks di masa depan, baik di tingkat lokal maupun global. Kalian adalah calon pemimpin, inovator, dan pelanjut estafet pembangunan. Oleh sebab itu, jangan pernah letih untuk mempelajari sesuatu yang baru, untuk mengembangkan diri, demi kebaikan diri sendiri, keluarga, dan tentu saja, bangsa Indonesia yang kita cintai.
Sekian amanat yang dapat saya sampaikan sebagai pembina upacara pada kesempatan yang berharga ini. Atas segala kekurangan dan kelebihannya, saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga semangat kemerdekaan senantiasa membara di hati kita semua.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua.
Contoh Amanat Pembina Upacara 4: Menghadapi Tantangan Era Digital dengan Semangat Kemerdekaan¶
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.
Hadirin peserta upacara yang saya banggakan, khususnya generasi muda Indonesia,
Pagi ini, kita kembali diingatkan akan sebuah peristiwa agung 80 tahun silam: Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah deklarasi yang bukan hanya mengukir sejarah, tetapi juga mengubah takdir bangsa kita. Para pendahulu kita berjuang dengan gagah berani untuk meraih kebebasan, meninggalkan kita dengan sebuah negeri yang berdaulat, dengan segala kekayaan dan potensinya. Kini, delapan dekade berlalu, tantangan yang kita hadapi telah berubah drastis. Jika dahulu musuh kita adalah penjajah fisik, kini kita menghadapi medan perang baru: era digital dan segala kompleksitasnya.
Revolusi Industri 4.0, kecerdasan buatan, big data, dan disrupsi teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dunia bergerak begitu cepat, dan kita tidak boleh tertinggal. Semangat kemerdekaan hari ini harus kita terjemahkan menjadi semangat berinovasi, semangat beradaptasi, dan semangat untuk terus belajar agar kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri, apalagi di kancah global. Inilah perjuangan kita yang sesungguhnya di abad ke-21.
Sebagai bangsa yang berdaulat, kita harus mampu memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan rakyat, bukan sebaliknya. Mari kita jadikan diri kita sebagai produsen teknologi, bukan hanya konsumen. Mari kita kembangkan potensi digital kita untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan memecahkan berbagai masalah sosial lainnya. Ini adalah tugas kita bersama: bagaimana kita bisa mewujudkan cita-cita “Indonesia Maju” di tengah gelombang digitalisasi yang tak terelakkan.
Namun, di tengah semua kemajuan ini, jangan lupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Jaga nilai-nilai Pancasila, perkuat persatuan, dan saring informasi dengan bijak. Jangan biarkan teknologi memecah belah kita atau mengikis nilai-nilai luhur budaya kita. Kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu menguasai teknologi, bukan dikuasai olehnya, dan tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang berkarakter.
Mari kita wujudkan semangat kemerdekaan ke-80 ini dengan menjadi generasi yang adaptif, inovatif, dan berintegritas di era digital. Jadikan setiap tantangan sebagai peluang, dan setiap kesulitan sebagai motivasi untuk terus berkarya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Amanat Pembina Upacara 5: Peran Generasi Muda dalam Membangun Indonesia Emas¶
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Anak-anakku yang saya cintai, adik-adik pelajar, dan seluruh peserta upacara yang hadir,
Alhamdulillah, pagi ini kita bisa berkumpul dalam suasana yang khidmat, penuh rasa syukur, untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80. Delapan puluh tahun yang lalu, para pejuang bangsa kita, dengan gagah berani, telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah pahlawan sejati yang rela berkorban segalanya: meninggalkan keluarga tercinta, mengorbankan harta benda, bahkan mempertaruhkan nyawa mereka demi satu tujuan mulia: Indonesia merdeka dan berdaulat. Mereka ingin kita, generasi penerus, hidup dalam kebebasan.
Kini, kita semua hidup di zaman yang jauh lebih nyaman dan penuh dengan berbagai fasilitas. Kita bisa belajar di sekolah yang layak, bermain tanpa rasa takut, dan berkarya tanpa tekanan. Namun, perlu diingat, kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan. Justru, kemerdekaan adalah awal dari sebuah babak baru, di mana kita semua memiliki tugas besar dan mulia: mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang bermanfaat, membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan bangsa.
Anak-anakku sekalian, para penerus bangsa,
Sebagai pelajar, tugas utama kalian adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Jadilah anak-anak yang rajin, jujur dalam setiap tindakan, dan selalu berusaha meraih prestasi terbaik. Jangan pernah sia-siakan kesempatan berharga ini, kesempatan yang sudah diperjuangkan dengan cucuran darah dan air mata para pahlawan kita. Setiap pelajaran yang kalian serap, setiap ilmu yang kalian dapat, adalah investasi berharga bagi masa depan bangsa.
Jangan pernah berpikir bahwa kalian terlalu muda untuk membuat perubahan atau memberikan kontribusi. Justru di tangan kalianlah, di pundak kalianlah, masa depan Indonesia berada. Indonesia yang kuat, mandiri, dan maju di kancah global, dimulai dari ruang-ruang kelas seperti ini, dari semangat kalian dalam meraih cita-cita, dan dari komitmen kalian untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah generasi yang cinta Indonesia, bukan hanya lewat kata-kata manis, tetapi juga lewat tindakan nyata dan kontribusi positif. Taati aturan, saling menghormati antar sesama, dan terus berusaha menjadi pribadi yang unggul. Setiap kebaikan kecil yang kalian lakukan, setiap prestasi yang kalian raih, akan menjadi bagian dari mozaik besar kemajuan bangsa.
Akhir kata, mari kita rayakan Hari Kemerdekaan ini dengan penuh semangat, penuh rasa syukur atas anugerah kemerdekaan, dan tekad yang kuat untuk terus belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Merdeka!
Mendorong Keterlibatan Generasi Muda untuk Indonesia Emas 2045¶
Melihat usia kemerdekaan Indonesia yang kini menginjak 80 tahun, kita tak bisa lepas dari mimpi besar Indonesia Emas 2045. Visi ini menempatkan generasi muda sebagai aktor utama. Mereka adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur, dan diakui di kancah global. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk terus mendorong keterlibatan aktif mereka.
Bagaimana caranya? Kita bisa mulai dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berinovasi, mengembangkan kreativitas, dan menyalurkan ide-ide segar. Misalnya, melalui berbagai kompetisi ilmiah, seni, dan olahraga, hingga program-program kewirausahaan yang berpihak pada kaum muda. Selain itu, pendidikan karakter dan nilai-nilai kebangsaan harus terus ditanamkan, agar mereka tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas tetapi juga berintegritas dan memiliki rasa cinta tanah air yang kuat.
Pemerintah, masyarakat, keluarga, dan lembaga pendidikan harus bersinergi menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuh kembangnya potensi generasi muda. Fasilitasi akses terhadap teknologi, informasi, dan mentor yang berkualitas. Ingat, masa depan bangsa ini ada di tangan mereka. Dengan dukungan yang tepat, bukan tidak mungkin kita akan menyaksikan lahirnya pemimpin-pemimpin hebat, ilmuwan-ilmuwan brilian, dan seniman-seniman berkelas dunia dari generasi sekarang.
Mermaid Diagram: Peran Generasi Muda dalam Membangun Bangsa
```mermaid
graph TD
A[Generasi Muda Berintegritas] → B(Pendidikan Berkualitas)
A → C(Penguasaan Teknologi)
A → D(Kreativitas & Inovasi)
B --> E{Menciptakan Sumber Daya Manusia Unggul}
C --> F{Mendorong Ekonomi Digital & Daya Saing}
D --> G{Menghasilkan Solusi Inovatif untuk Masalah Bangsa}
E --> H(Mewujudkan Indonesia Maju)
F --> H
G --> H
H --> I[Visi Indonesia Emas 2045]
```
Interpretasi diagram di atas: Diagram ini menunjukkan bagaimana peran vital generasi muda yang berintegritas, didukung oleh pendidikan berkualitas, penguasaan teknologi, serta kreativitas dan inovasi, akan secara langsung berkontribusi pada penciptaan sumber daya manusia unggul, pendorong ekonomi digital, dan penghasil solusi inovatif. Semua ini pada akhirnya akan mewujudkan Indonesia yang maju, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Nilai-nilai Kemerdekaan dalam Kehidupan Sehari-hari¶
Kemerdekaan bukan hanya tanggal merah di kalender atau seremonial upacara semata. Kemerdekaan harus kita maknai dan refleksikan dalam setiap sendi kehidupan sehari-hari. Ini adalah tentang bagaimana kita menghargai hak dan kewajiban sebagai warga negara, bagaimana kita membangun toleransi di tengah keberagaman, dan bagaimana kita berkontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.
Misalnya, semangat pantang menyerah para pahlawan bisa kita terapkan saat menghadapi kesulitan dalam belajar atau bekerja. Semangat persatuan bisa kita wujudkan dengan menjaga kerukunan antar tetangga, teman, atau rekan kerja. Nilai gotong royong bisa kita praktikkan dengan membantu sesama yang membutuhkan, membersihkan lingkungan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Setiap tindakan kecil yang kita lakukan dengan niat baik dan semangat positif adalah bentuk nyata pengisian kemerdekaan. Ini adalah tentang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, peduli, dan berdaya guna bagi masyarakat. Mari kita jadikan setiap hari sebagai 17 Agustus, di mana semangat kemerdekaan dan kebangsaan senantiasa membara dalam diri kita. Dengan begitu, cita-cita para pahlawan untuk melihat Indonesia yang makmur, adil, dan sejahtera akan semakin dekat dengan kenyataan.
Demikian lima contoh amanat pembina upacara 17 Agustus 2025 yang singkat dan inspiratif, ditambah dengan pembahasan mengenai peran generasi muda dan nilai-nilai kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga artikel ini bisa membantumu menyiapkan amanat yang berkesan, ya! Kira-kira, amanat mana yang paling cocok dengan gaya bicaramu? Atau mungkin kamu punya ide tambahan untuk amanat pembina upacara yang bisa bikin peserta terinspirasi? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!
Posting Komentar