Rabu Wekasan 2025: Malam Ini Amalkan 7 Doa Mustajab Ini Yuk!
Rabu Wekasan, atau yang juga sering disebut Rebo Wekasan, menjadi momen yang cukup dinantikan oleh sebagian kalangan masyarakat. Mereka meyakini waktu ini sebagai kesempatan emas untuk melakukan berbagai amalan baik. Salah satunya adalah dengan memanjatkan doa Rabu Wekasan yang dipercaya memiliki keistimewaan tersendiri.
Nama Rebo Wekasan sendiri bervariasi di berbagai daerah di Indonesia. Ada yang mengenalnya sebagai Rebo Kasan, Rebo Pungkasan, hingga Ara Mustakmir. Secara umum, Rabu Wekasan merujuk pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Pada waktu ini, biasanya tidak sedikit kaum muslim yang akan mengisinya dengan berbagai amalan baik.
Misalnya saja dengan mengerjakan puasa sunnah, sholat sunnah, membaca doa, hingga membaca ayat suci Al-Quran. Semua dilakukan dengan harapan mendapat keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun di beberapa komunitas muslim di Indonesia.
Sejarah dan Pandangan Mengenai Rabu Wekasan¶
Keyakinan mengenai adanya bencana atau musibah pada hari Rebo Wekasan ini kabarnya dimulai dari kesaksian ahli makrifat dan ahli tamkin. Menurut mereka, saat Rabu terakhir Safar tersebut tiba, Allah SWT menurunkan hingga 320 ribu bencana. Oleh karena itu, muncul praktik untuk melakukan amalan penolak bala pada hari ini.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa keyakinan akan waktu sial sudah ada sejak masa jahiliah. Rasulullah SAW dengan tegas melarang setiap Muslim mempercayai hal tersebut. Beliau bersabda: “Tidak ada penularan, tidak boleh meramal dengan burung (tathayyur), tidak boleh (mempercayai sialnya) burung haamah, dan tidak boleh percaya sialnya bulan Safar (laa Shafaro).”
Dalam Majalah Aula edisi Januari 2012 terbitan NU, disebutkan bahwa Nabi SAW melarang keyakinan pada kesialan bulan tertentu. Merujuk buku Kumpulan Khotbah Jumat Sepanjang Tahun Hijriyah oleh Reyvan Maulid, umat Islam sebaiknya berpikir positif bahwa semua bulan itu punya kesempatan yang sama bagi hamba-Nya yang selalu rajin meminta. Maka, pada Rebo Wekasan ini dianjurkan untuk memperbanyak doa, membaca Al-Quran, dan mengamalkan ayat Salamun. Ini adalah bentuk usaha kita dalam menangkis segala bala dan mara bahaya, sekaligus bersyukur dengan karunia-Nya.
Kapan Rabu Wekasan 2025 Akan Tiba?¶
Sebelum mulai mengamalkan doa-doa istimewa, penting banget nih buat tahu kapan sih Rabu Wekasan di tahun 2025 ini bakal jatuh. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar. Jadi, kita perlu melihat kalender Hijriah atau kalender Islam untuk tahu tanggal pastinya.
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan berpedoman pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Di dalam kalender tersebut dapat diketahui bulan Safar 1447 Hijriah akan berakhir dalam waktu dekat. Tepatnya di tanggal 30 Safar 1447 Hijriah, yang bertepatan dengan hari Minggu, 24 Agustus 2025.
Pergantian Hari Menurut Kalender Hijriah
Kalender Masehi | Kalender Hijriah | Keterangan |
---|---|---|
Selasa, 19 Agustus 2025 (setelah Maghrib) | Malam Rabu Wekasan (malam 20 Safar 1447 H) | Dimulainya Rabu Wekasan |
Rabu, 20 Agustus 2025 (sepanjang hari) | Rabu Wekasan (20 Safar 1447 H) | Puncak amalan Rabu Wekasan |
Jadi, Rabu terakhir yang akan berlangsung di bulan Safar 1447 Hijriah terjadi pada tanggal 20 Agustus 2025. Artinya, Rabu Wekasan atau Rabu terakhir bulan Safar jatuh di hari Rabu, 20 Agustus 2025 esok hari.
Penting untuk diingat bahwa pergantian hari dalam penanggalan Masehi dan Hijriah itu memiliki perbedaan ya. Biasanya pada kalender Masehi, pergantian hari berlangsung pada pukul 00.00 waktu setempat. Lain halnya dengan Hijriah, yang mana dijelaskan dalam buku Islam Yang Produktif: Titik Temu Visi Keumatan dan Kebangsaan karya Prof. Dr. H. Faisal Ismail, MA, pergantian hari di tahun Hijriah berlangsung pada saat matahari terbenam atau waktu Maghrib.
Artinya, saat Maghrib atau matahari terbenam terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025, maka secara penanggalan Hijriah sudah akan terjadi pergantian hari, yaitu masuk ke hari Rabu. Termasuk berlangsungnya Rabu Wekasan atau hari Rabu terakhir bulan Safar yang pergantian harinya berlangsung pada waktu Maghrib. Mengingat pergantian hari dalam kalender Hijriah berlangsung di waktu Maghrib, maka malam Rabu Wekasan sudah akan berlangsung di hari Selasa, 19 Agustus 2025, setelah Maghrib. Jadi, jangan sampai salah jadwal ya!
Kumpulan Bacaan Doa Rabu Wekasan 2025¶
Nah, ini dia bagian yang paling ditunggu-tunggu! Ada banyak banget versi doa Rabu Wekasan yang bisa kamu jadikan panduan untuk diamalkan. Beberapa di antaranya bahkan sangat populer di kalangan umat muslim yang ingin mencari keberkahan dan perlindungan.
Berikut ini adalah beberapa pilihan bacaan doa Rabu Wekasan, yang diselingi dengan doa tolak bala dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT, yang bisa kamu amalkan. Yuk, disimak baik-baik dan semoga bermanfaat!
1. Doa Rabu Wekasan (Versi Panjang)¶
Doa pertama ini sangat populer dan sering diamalkan saat Rabu Wekasan. Doa ini berisi pujian kepada Allah SWT dan permohonan perlindungan dari berbagai keburukan. Doa ini diuraikan dalam buku Kumpulan Doa, Dzikir dan Sholawat Al-Khoirot karya A Fatih Syuhud.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَحَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Transliterasi: Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi wa sallam. Allahumma ya syadidul quwa wa ya syadidul mihal. Ya ‘Azizu ya man dzallat li ‘izzatika jami’u khalqika. Ikfini min syarri jami’i khalqika. Ya Muhsinu ya Mujammilu ya Mutafaddhilu ya Mun’imu ya Mutakarrimu. Ya man la ilaha illa anta birahmatika ya arhamar rahimin. Allahumma bisirril Husni wa akhihi wa jaddihi wa abihi wa ummihi ikfini syarra hadzal yaumi wa ma yanzilu fihi. Ya kafi fasayakfikahumullahu wa huwas sami’ul ‘alim. Wa hasbunallahu wa ni’mal wakil. Ni’mal maula wa ni’man nasir. Wa la hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi wa sallam.
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurah atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Ya Allah, wahai Zat yang Maha Kuat dan Maha Hebat, wahai Zat yang Maha Perkasa, wahai Zat yang semua makhluk tunduk pada keperkasaan-Mu, lindungilah aku dari kejahatan semua makhluk-Mu. Wahai Zat yang Maha Pemberi Kebaikan, Maha Memperindah, Maha Melimpahkan Karunia, Maha Memberi Nikmat, Maha Memuliakan. Wahai Zat yang tiada Tuhan selain Engkau, dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Ya Allah, dengan rahasia kebaikan (Sayyidina Hasan), saudaranya (Sayyidina Husain), kakeknya (Nabi Muhammad), ayahnya (Sayyidina Ali), dan ibunya (Sayyidah Fatimah), lindungilah aku dari kejahatan hari ini dan apa yang turun di dalamnya. Wahai Zat yang Maha Mencukupi, maka Allah akan mencukupimu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik pelindung. Sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan tiada daya serta upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Semoga shalawat dan salam tercurah atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”
2. Doa Rabu Wekasan (untuk Dibaca Sendiri)¶
Doa ini bisa diamalkan setelah mengerjakan sholat sunnah mutlak, lho. Seperti dijelaskan dalam laman NU Online, dalam kitab Al-Risalah Al-Badi’ah terdapat anjuran untuk mengerjakan sholat mutlak sebanyak 4 rakaat sebagai amalan Rabu Wekasan. Selama pengerjaan sholat mutlak, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Fatihah sebanyak satu kali, Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq satu kali, dan An-Nas satu kali. Setelah selesai membacanya, dianjurkan membaca doa berikut ini yang dilakukan sendirian:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا أَنْتَ ارْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَحَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Transliterasi: Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allahumma ya syadidul quwa, wa ya syadidul mihal, ya ‘Azizu, ya man dzallat li ‘izzatika jami’u khalqika, ikfini min syarri jami’i khalqika, ya Muhsinu, ya Mujammilu, ya Mutafaddhilu, ya Mun’imu, ya Mutakarrimu, ya man la ilaha illa anta, irhamni bi rahmatika ya arhamar rahimin. Allahumma bi sirril Hasani, wa akhihi, wa jaddihi, wa abihi, wa ummihi, wa banihi, ikfini syarra hadzal yaumi, wa ma yanzilu fihi, ya kafiyal muhimmat, ya dafi’al baliyyat, fasayakfikahumullahu wa huwas sami’ul ‘alim, wa hasbunallahu wa ni’mal wakil, wa la hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim, wa shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi wa sallam.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Zat yang Maha Kuat dan Maha Hebat, wahai Zat yang Maha Perkasa, wahai Zat yang semua makhluk tunduk pada keperkasaan-Mu, lindungilah aku dari kejahatan semua makhluk-Mu. Wahai Zat yang Maha Pemberi Kebaikan, Maha Memperindah, Maha Melimpahkan Karunia, Maha Memberi Nikmat, Maha Memuliakan. Wahai Zat yang tiada Tuhan selain Engkau, rahmatilah aku dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Ya Allah, dengan rahasia kebaikan (Sayyidina Hasan), saudaranya (Sayyidina Husain), kakeknya (Nabi Muhammad), ayahnya (Sayyidina Ali), ibunya (Sayyidah Fatimah), dan anak-anaknya, lindungilah aku dari kejahatan hari ini dan apa yang turun di dalamnya. Wahai Zat yang Maha Mencukupi segala urusan, wahai Zat yang Maha Menolak segala bencana, maka Allah akan mencukupimu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik pelindung. Dan tiada daya serta upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Semoga shalawat dan salam tercurah atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”
3. Doa Rabu Wekasan (untuk Dibaca Berjamaah)¶
Sebaliknya, apabila hendak mengamalkan doa Rabu Wekasan secara bersama-sama atau berjamaah, maka ada bacaan doa tersendiri yang bisa diamalkan. Masih merujuk dari laman NU Online, doa ini menggunakan kata ganti ‘kami’ (na) sehingga lebih pas untuk dibaca bersama-sama. Dengan berdoa bersama, diharapkan keberkahan yang didapat juga lebih besar.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنَا مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا أَنْتَ ارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنَا شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَحَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Transliterasi: Bismillaahirrohmaanirrohiim. Allahumma ya syadidul quwa, wa ya syadidul mihal, ya ‘Azizu, ya man dzallat li ‘izzatika jami’u khalqika, ikfina min syarri jami’i khalqika, ya Muhsinu, ya Mujammilu, ya Mutafaddhilu, ya Mun’imu, ya Mutakarrimu, ya man la ilaha illa anta, irhamna bi rahmatika ya arhamar rahimin. Allahumma bi sirril Hasani, wa akhihi, wa jaddihi, wa abihi, wa ummihi, wa banihi, ikfina syarra hadzal yaumi, wa ma yanzilu fihi, ya kafiyal muhimmat, ya dafi’al baliyyat, fasayakfikahumullahu wa huwas sami’ul ‘alim, wa hasbunallahu wa ni’mal wakil, wa la hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim, wa shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi wa sallam.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Zat yang Maha Kuat dan Maha Hebat, wahai Zat yang Maha Perkasa, wahai Zat yang semua makhluk tunduk pada keperkasaan-Mu, lindungilah kami dari kejahatan semua makhluk-Mu. Wahai Zat yang Maha Pemberi Kebaikan, Maha Memperindah, Maha Melimpahkan Karunia, Maha Memberi Nikmat, Maha Memuliakan. Wahai Zat yang tiada Tuhan selain Engkau, rahmatilah kami dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Ya Allah, dengan rahasia kebaikan (Sayyidina Hasan), saudaranya (Sayyidina Husain), kakeknya (Nabi Muhammad), ayahnya (Sayyidina Ali), ibunya (Sayyidah Fatimah), dan anak-anaknya, lindungilah kami dari kejahatan hari ini dan apa yang turun di dalamnya. Wahai Zat yang Maha Mencukupi segala urusan, wahai Zat yang Maha Menolak segala bencana, maka Allah akan mencukupimu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik pelindung. Dan tiada daya serta upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Semoga shalawat dan salam tercurah atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”
4. Doa Tolak Bala (Umum)¶
Kemudian, ada juga doa tolak bala yang bisa kamu amalkan guna mengisi waktu Rabu Wekasan. Doa ini memohon kepada Allah SWT agar dihindarkan dari berbagai musibah dan kesulitan. Mengutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H Hamdan Hamedan, MA, berikut bacaan doa yang dimaksud:
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاَءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Transliterasi: Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.
Artinya: “Ya Allah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
5. Doa Tolak Bala (Versi Lain)¶
Kemudian ada doa tolak bala versi lainnya yang turut dapat dijadikan sebagai referensi bacaan doa bagi setiap muslim. Doa ini adalah permohonan agar Allah menjauhkan kita dari segala bentuk kesulitan dan keburukan. Hal ini diuraikan dalam buku Panduan Shalat Sunah Lengkap karya KH Muhammad Sholikhin.
Bacaan Surat Al-Fatihah bisa diamalkan sebanyak satu kali, Ayat Kursi 1 kali, dan Surat Al-Ikhlas 7 kali. Setelah menyelesaikan bacaan tersebut, bisa dilanjutkan dengan bacaan doa ini untuk memohon keselamatan dan perlindungan.
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاَءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. غَفَرَ اللّٰهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Transliterasi: Allahummadfa ‘anna alghala’a wal balaa wal waba’a wal fahsya’a wal munkara was suyufal mukhtalifata, wasy syadâid wal mihan ma dza-hara minha wamâ bathan, min baladina khâshshah wamin buldanil muslimina ‘âmmah, innaka ‘alâ kulli syaiin qadir. Gahafarallâhu lanâ wa lahum, birahmatika yâ arhamar rahimîn.
Artinya: “Ya Allah hindarkanlah dari kami kesengsaraan, bala, wabah penyakit, perbuatan keji, kemungkaran, perselisihan, kesukaran, dan kesulitan yang tampak atau yang tidak tampak dari semuanya itu, dari negeri kami khususnya, dan umumnya dari seluruh negeri-negeri orang muslim, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Semoga Allah memberikan ampunan bagi kita dan bagi mereka semua, dengan rahmat-Mu ya Allah, wahai Maha Penyayang dari yang penyayang.”
6. Doa Memohon Perlindungan (Surat Hud Ayat 47)¶
Selain membaca doa Rabu Wekasan dan tolak bala, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Doa ini datang langsung dari firman Allah dalam Al-Quran, yaitu Surat Hud ayat 47, yang merupakan ucapan Nabi Nuh AS saat memohon perlindungan. Terdapat berbagai versi doa memohon perlindungan yang bisa diamalkan, baik itu yang diambil dari dalil Al-Quran, hadits, maupun sumber terpercaya lainnya.
Salah satunya dijelaskan dalam buku Bertumbuh dari Luka: Rawat Lukamu, Sebagaimana Allah Menyayangimu oleh Afnan Syahirain yang menyebut bacaan doa mohon perlindungan berasal dari Surat Hud ayat 47.
قَالَ رَبِّ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِيْ بِهٖ عِلْمٌۗ وَاِلَّا تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْٓ اَكُنْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ
Transliterasi: Qâla rabbî innî a’ûdzu bika an as’alaka mâ laisa lî bihî ‘ilm, wa illâ taghfir lî wa tar-hamnî akum minal-khâsirîn.
Artinya: “(Nuh) berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi’.”
7. Doa Memohon Kebaikan Dunia Akhirat¶
Sementara itu, ada juga doa yang memohon kepada Allah SWT agar diberikan kebaikan selalu dalam hidup. Tidak hanya kehidupan yang baik, tapi juga kematian dan tempat kembali yang tak kalah baiknya. Doa ini mencakup harapan untuk hidup bersih, mati dalam keadaan baik, dan kembali ke sisi-Nya tanpa kehinaan. Mengacu dari buku Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap oleh Tim Gema Insani, berikut bacaan doa yang dimaksud:
اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِيْشَةً نَقِيَّةً وَمِيْتَةً سَوِيَّةً وَمَرَدًّا غَيْرَ مَخْزٍ وَلَا فَاضِحٍ
Transliterasi: Allahumma innii as-aluka ‘aisyatan naqiyyatan wamiitatan sawiyyatan wamaraddan ghayra makhrin walaa faadhih.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kehidupan yang bersih, kematian yang lurus, dan tempat kembali yang tidak hina dan tidak pula memalukan.”
Video Edukasi Tambahan:
Untuk memperdalam pemahaman kita tentang Rabu Wekasan dan amalan yang bisa dilakukan, yuk tonton video penjelasan dari channel YouTube berikut:
Video ini berjudul “Fakta dan Mitos Hari Rabu Wekasan - Ustadz Adi Hidayat Lc MA” dari channel Ustadz Adi Hidayat Official, sebagai referensi untuk pemahaman lebih lanjut.
Itulah rangkuman lengkap mengenai Rabu Wekasan 2025, mulai dari makna, sejarah, jadwal, hingga kumpulan 7 doa mustajab yang bisa kamu amalkan. Semoga dengan memperbanyak doa dan amal kebaikan di hari ini, kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan mendapatkan keberkahan.
Yuk, bagikan pengalaman atau pandanganmu tentang Rabu Wekasan di kolom komentar di bawah ini! Apa saja amalan yang biasa kamu lakukan? Kami senang mendengar ceritamu!
Posting Komentar