Terungkap! 'Among The Thugs': Intip Kekerasan & Ideologi di Balik Geng
Hai para pembaca setia! Pernah dengar kisah-kisah seru tentang dunia hooliganisme sepak bola? Atau mungkin kamu pernah nonton film Green Street Hooligans yang legendaris itu? Film yang satu ini memang berhasil bikin banyak orang penasaran sama kehidupan para suporter garis keras di Inggris. Kisahnya tentang Matt Buckner, seorang jurnalis dari Amerika Serikat yang nyasar ke Inggris dan malah nyemplung ke geng suporter garis keras West Ham United bernama Green Street.
Matt, yang diperankan Elijah Wood, mulai bikin catatan harian tentang semua aktivitasnya bareng Pete Dunham, pentolan Green Street yang kebetulan kakak iparnya sendiri. Eh, tapi tahu nggak sih, catatan harian itu justru hampir bikin dia bonyok dihajar? Soalnya, di dunia hooligan, jurnalis itu salah satu profesi yang paling dibenci, selain polisi tentu saja. Nah, kalau kamu mikir itu cuma fiksi, tunggu dulu! Ada kisah yang lebih nyata dan nggak kalah seru, bahkan mungkin lebih gila dari film itu!
Mengenal ‘Among The Thugs’: Buku yang Bikin Geger¶
Inilah dia, Among The Thugs, sebuah buku yang bakal bikin kamu melongo! Buku ini adalah versi dunia nyata dari pengalaman Matt Buckner, tapi ditulis langsung sama jurnalis AS sejati bernama Bill Buford. Yup, kamu nggak salah dengar! Buku ini beneran nulis tentang gimana seorang jurnalis nekat masuk ke sarang “bajingan” alias thugs sepak bola. Kebayang nggak sih gimana deg-degannya?
Buku ini diterbitkan oleh Arrow Books dalam edisi paperback setebal 336 halaman. Awalnya direncanakan terbit di Mei 2018, buku ini ditulis dalam Bahasa Inggris. Bill Buford sendiri bukan kaleng-kaleng, lho! Reputasinya sebagai jurnalis itu udah mendunia banget. Dia pernah jadi penulis dan editor di majalah bergengsi New Yorker sejak tahun 1995. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai editor Majalah Granta selama 16 tahun, dan bahkan pada tahun 1989, dia sukses jadi penerbit Granta Books. Dengan track record segitu menterengnya, tentu saja hasil karyanya pasti top markotop.
Bill Buford: Jurnalis yang Nekat Nyemplung¶
Bill Buford ini memang jurnalis yang beda dari yang lain. Dia nggak cuma ngumpulin data dari jauh, tapi beneran “nyemplung” dan hidup di tengah-tengah para hooligan. Gaya reportasenya itu naratif banget, jadi kamu bakal merasa kayak ikutan ada di sana, melihat langsung kejadian-kejadiannya. Dia berhasil bikin kita kenalan sama karakter-karakter unik kayak Bonehead, Paraffin Petem, dan Steamin’ Sammy. Mereka ini bukan sekadar nama panggilan, lho, tapi representasi nyata dari para thugs yang diceritakan di buku ini.
Bayangin, mereka itu saking cintanya sama Inggris sampai membenci negara-negara lain. Ini bukan cuma soal sepak bola, tapi udah masuk ke ranah ideologi dan identitas yang mendalam. Mereka merasa punya ikatan kuat dengan tanah air mereka, dan ini seringkali diekspresikan lewat kekerasan di stadion atau di jalanan. Buford berhasil menangkap esensi dari nationalisme ekstrem dan patriotisme buta yang seringkali jadi pemicu utama keributan.
Kisah Horor, Lucu, dan Menegangkan¶
Membaca Among The Thugs ini rasanya campur aduk banget. Ada momen yang mengerikan, ada yang lucu, dan banyak banget adegan yang sangat menegangkan. Buku ini benar-benar membawa kita menyelami pengalaman dan daya tarik kekerasan yang mencekam di dunia penonton dan budaya sepak bola Inggris. Buford nggak cuma jadi penonton, dia benar-benar mengikuti perjalanan fans Manchester United yang dikenal sebagai Red Army.
Dia bahkan minum-minum bareng komunitas skinhead, kelompok yang seringkali diasosiasikan dengan subkultur radikal. Ini bukan sekadar riset biasa, tapi sebuah pengorbanan personal yang luar biasa demi mendapatkan informasi langsung dari sumbernya. Buford mempertaruhkan keselamatannya untuk bisa menceritakan kisah yang otentik, jujur, dan tanpa sensor. Dari sini kita bisa lihat betapa seriusnya dia dalam pekerjaannya sebagai jurnalis investigatif.
Apa Sih Hooliganisme Itu?¶
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa sih sebenarnya hooliganisme itu? Secara singkat, ini adalah bentuk perilaku rusuh dan agresif yang dilakukan oleh kelompok suporter sepak bola. Fenomena ini sudah ada sejak lama, terutama di Inggris, dan seringkali melibatkan perkelahian massal, vandalisme, dan tindakan kekerasan lainnya. Bukan cuma di stadion, kadang perkelahian itu bisa sampai ke pub, stasiun kereta, atau bahkan jalanan kota.
Bagi mereka, menjadi bagian dari geng hooligan itu bukan sekadar mendukung tim, tapi juga soal identitas, rasa memiliki, dan persaudaraan. Ada semacam kode etik yang nggak tertulis di antara mereka, di mana loyalitas adalah segalanya. Mereka mencari sensasi, adrenalin, dan merasa kuat ketika berada dalam kelompok. Alkohol seringkali jadi pemicu utama yang memperparah situasi, membuat batas antara kesenangan dan kekerasan menjadi sangat tipis.
Ideologi di Balik Sepak Bola¶
Judul buku ini menyebutkan “ideologi di balik geng”. Ini menarik banget! Jadi, hooliganisme itu nggak cuma soal mabuk-mabukan atau adu jotos iseng. Ada semacam mindset atau ideologi yang melatarinya. Banyak di antara mereka yang punya pandangan nasionalisme ekstrem, bahkan rasisme. Mereka seringkali melihat diri mereka sebagai “penjaga” budaya dan identitas Inggris, yang perlu “dilindungi” dari pengaruh luar.
Bisa jadi, ada juga sentimen kelas sosial di baliknya. Beberapa geng hooligan terbentuk dari latar belakang kelas pekerja yang merasa “terpinggirkan” dan menemukan kekuatan serta identitas dalam kelompok mereka. Mereka mungkin merasa bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menegaskan keberadaan dan kekuatan mereka di mata masyarakat. Ini adalah sisi gelap dari fanatisme yang dieksplorasi dengan sangat mendalam oleh Bill Buford. Dia melihat bagaimana identitas lokal, kebencian pada “yang lain”, dan semangat tribal yang kuat bisa berujung pada kekerasan yang brutal.
Kekerasan dan Dampak Sosialnya¶
Salah satu aspek yang paling mencolok dari buku ini adalah eksplorasi kekerasan itu sendiri. Buford nggak cuma menggambarkan kejadiannya, tapi juga mencoba memahami mengapa kekerasan itu terjadi dan apa dampaknya. Dia melihat bagaimana massa bisa berubah menjadi brutal, dan bagaimana individu bisa kehilangan kendali diri ketika berada dalam kerumunan. Ini bukan sekadar cerita tentang sepak bola, tapi juga tentang psikologi kerumunan, perilaku menyimpang, dan sisi gelap manusia.
Buku ini juga memberikan kritik sosial yang tajam tentang kondisi masyarakat Inggris pada saat itu. Bagaimana kondisi sosial, ekonomi, dan politik bisa memicu frustrasi yang kemudian diekspresikan melalui hooliganisme. Ini bukan hanya tentang segelintir orang yang berbuat onar, tetapi cerminan dari masalah yang lebih besar dalam masyarakat.
Video Terkait: Inside British Hooliganism¶
Untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena ini, mari kita tonton video pendek yang mendalam ini. Video ini dapat memberikan perspektif tambahan mengenai dunia hooliganisme yang diselami Bill Buford.
(Note: Link di atas adalah contoh placeholder, dalam implementasi nyata, saya akan mencari video yang relevan dengan topik “Among The Thugs” atau “British Hooliganism” di YouTube).
Resepsi dan Relevansi Buku di Masa Kini¶
Ketika pertama kali diterbitkan, Among The Thugs ini langsung jadi sorotan. Buku ini dipuji karena keberanian Buford dan kedalaman analisisnya. Banyak yang menganggapnya sebagai salah satu karya jurnalistik terbaik yang pernah ditulis tentang subkultur. Buku ini nggak cuma jadi catatan sejarah, tapi juga jadi studi sosiologis yang penting. Bahkan sampai sekarang, buku ini masih relevan untuk dibaca, terutama bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang fanatisme, kekerasan massa, dan identitas kelompok.
Lewat buku ini, kita belajar bahwa di balik setiap aksi kekerasan, selalu ada cerita, motivasi, dan mungkin juga frustrasi yang tersembunyi. Ini adalah pengingat bahwa fenomena sosial yang kompleks seperti hooliganisme tidak bisa disederhanakan begitu saja, dan butuh upaya serius untuk memahaminya dari berbagai sudut pandang.
Jadi, bagi kamu yang penasaran dan berani menyelami dunia kelam ini, Among The Thugs adalah bacaan yang wajib. Dijamin, kamu bakal dapat banyak banget insight baru tentang manusia, massa, dan bagaimana obsesi bisa mengubah segalanya.
Nah, gimana nih menurut kalian? Apakah kalian pernah membaca buku ini atau menonton film Green Street Hooligans? Bagikan pendapat dan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah ya! Kira-kira, apa hal paling menarik atau paling mengerikan yang kalian temukan dari kisah-kisah hooliganisme ini? Yuk, kita ngobrol lebih lanjut!
Posting Komentar