Update Kalender Hijriah: 12 Agustus 2025 & Doa Bulan Safar yang Perlu Kamu Tahu!
Makassar - Penting banget nih buat kita semua tahu update kalender Hijriah. Kenapa? Karena ini jadi panduan utama kita dalam menjalankan ibadah dan mengetahui hari-hari besar dalam penanggalan Islam. Pasti penasaran kan, tanggal 12 Agustus 2025 itu jatuh pada tanggal berapa Hijriah? Yuk, kita cari tahu bareng-bareng!
Kalender Masehi dan Hijriah itu punya sistem perhitungan yang berbeda jauh, lho. Kalau kalender Hijriah mengacu pada peredaran Bulan, makanya sering disebut kalender lunar. Sementara itu, kalender Masehi dihitung berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari, atau kalender solar. Perbedaan ini bikin tanggalnya geser terus setiap tahunnya, jadi wajar kalau kita perlu update rutin.
detikSulsel hadir buat kasih kamu informasi lengkap soal konversi kalender Hijriah hari ini, 12 Agustus 2025, plus amalan doa penting di bulan Safar. Siap-siap dicatat ya, biar ibadah makin berkah dan hati tenang!
Kapan Sih 12 Agustus 2025 dalam Kalender Islam?¶
Menurut kalender Islam Hijriah 2025 yang sudah dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, hari Selasa, 12 Agustus 2025 nanti akan bertepatan dengan tanggal 18 Safar 1447 Hijriah. Safar sendiri adalah bulan kedua dalam sistem penanggalan Islam, yang posisinya persis setelah bulan Muharram. Bulan ini punya sejarah yang panjang dan kadang disalahpahami dalam tradisi masa lalu.
Memahami bulan Safar tidak hanya penting untuk mengetahui posisinya dalam kalender, tapi juga untuk meluruskan beberapa pandangan keliru yang mungkin masih ada. Dulu, di zaman Jahiliyah, ada kepercayaan yang salah tentang bulan ini. Yuk, kita lihat detail kalender Agustus 2025 dan lebih jauh lagi tentang bulan Safar!
Detail Kalender Islam Hijriah Sepanjang Bulan Agustus 2025¶
Supaya kamu nggak bingung lagi, ini dia rincian lengkap konversi tanggal Masehi ke Hijriah untuk sepanjang bulan Agustus 2025. Perhatikan baik-baik ya, terutama tanggal-tanggal penting di bulan Safar dan awal bulan Rabi’ul Awwal:
Tanggal Masehi | Tanggal Hijriah |
---|---|
1 Agustus 2025 | 7 Safar 1447 H |
2 Agustus 2025 | 8 Safar 1447 H |
3 Agustus 2025 | 9 Safar 1447 H |
4 Agustus 2025 | 10 Safar 1447 H |
5 Agustus 2025 | 11 Safar 1447 H |
6 Agustus 2025 | 12 Safar 1447 H |
7 Agustus 2025 | 13 Safar 1447 H |
8 Agustus 2025 | 14 Safar 1447 H |
9 Agustus 2025 | 15 Safar 1447 H |
10 Agustus 2025 | 16 Safar 1447 H |
11 Agustus 2025 | 17 Safar 1447 H |
12 Agustus 2025 | 18 Safar 1447 H |
13 Agustus 2025 | 19 Safar 1447 H |
14 Agustus 2025 | 20 Safar 1447 H |
15 Agustus 2025 | 21 Safar 1447 H |
16 Agustus 2025 | 22 Safar 1447 H |
17 Agustus 2025 | 23 Safar 1447 H |
18 Agustus 2025 | 24 Safar 1447 H |
19 Agustus 2025 | 25 Safar 1447 H |
20 Agustus 2025 | 26 Safar 1447 H |
21 Agustus 2025 | 27 Safar 1447 H |
22 Agustus 2025 | 28 Safar 1447 H |
23 Agustus 2025 | 29 Safar 1447 H |
24 Agustus 2025 | 1 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
25 Agustus 2025 | 2 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
26 Agustus 2025 | 3 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
27 Agustus 2025 | 4 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
28 Agustus 2025 | 5 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
29 Agustus 2025 | 6 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
30 Agustus 2025 | 7 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
31 Agustus 2025 | 8 Rabi’ al-Awwal 1447 H |
Seluk-Beluk Bulan Safar dalam Islam¶
Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah. Secara bahasa, kata “Safar” berarti ‘kosong’ atau ‘perjalanan’. Ada beberapa penafsiran tentang asal-usul nama ini. Salah satunya karena pada bulan ini biasanya rumah-rumah menjadi kosong karena penduduknya pergi berpergian, baik untuk perang, mencari nafkah, atau berdagang. Ada juga yang menafsirkan karena pada bulan ini penduduk Makkah mengosongkan rumah mereka dari makanan saat melakukan perjalanan.
Namun, di masa Jahiliyah, bulan Safar sering dianggap sebagai bulan yang membawa kesialan atau musibah. Anggapan ini melahirkan berbagai mitos dan takhayul di masyarakat Arab kala itu. Misalnya, mereka percaya bahwa menikah di bulan Safar akan membawa malapetaka atau melakukan perjalanan di bulan ini akan berakibat buruk. Pandangan ini menyebabkan banyak orang menghindari aktivitas penting atau bepergian jauh di bulan Safar.
Meluruskan Mitos dan Memperkuat Iman di Bulan Safar¶
Untungnya, Islam datang untuk meluruskan pandangan yang keliru ini. Rasulullah SAW secara tegas membantah segala bentuk takhayul dan keyakinan akan kesialan di bulan Safar. Beliau bersabda, “Tidak ada kesialan karena `adwa (penularan penyakit), thiyarah (burung pertanda sial), hammah (burung hantu pembawa sial), dan juga tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini jelas menunjukkan bahwa Islam menolak anggapan bulan Safar sebagai bulan kesialan.
Penting bagi kita sebagai umat Muslim untuk memahami bahwa semua peristiwa, baik itu kebaikan maupun keburukan, terjadi atas kehendak Allah SWT dan tidak terikat pada waktu atau bulan tertentu. Konsep kesialan yang dikaitkan dengan waktu adalah bentuk syirik kecil yang bisa melemahkan tauhid kita. Sebaliknya, setiap waktu adalah baik untuk beribadah dan memohon perlindungan kepada Allah. Dengan demikian, bulan Safar sama seperti bulan lainnya, ia adalah kesempatan untuk beramal saleh dan mendekatkan diri kepada-Nya. Ini adalah pengingat bahwa iman kita harus kuat dan hanya bersandar pada Allah semata, bukan pada takhayul atau kepercayaan yang tidak berdasar.
Amalan dan Doa Pilihan di Bulan Safar¶
Meskipun bulan Safar tidak membawa kesialan, sebagai hamba Allah, kita tetap dianjurkan untuk selalu memohon perlindungan dari segala marabahaya yang mungkin datang kapan saja. Memperbanyak doa adalah cara terbaik untuk menunjukkan tawakal kita kepada Allah dan memohon keselamatan. Berikut adalah beberapa anjuran doa dan amalan yang bisa kita praktikkan di bulan Safar ini, dinukil dari berbagai sumber terpercaya, termasuk buku Doa & Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hamedan MA.
1. Doa Perlindungan dari Ragam Keburukan¶
Doa ini adalah salah satu permohonan yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW untuk berlindung dari berbagai hal yang bisa membuat hati gelisah dan hidup tidak nyaman. Sangat cocok diamalkan kapan saja, termasuk di bulan Safar, untuk menjaga diri dari perasaan sedih, malas, atau bahkan menghadapi orang-orang yang bisa menindas kita.
Bacalah doa ini dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Arab Latin: Allaahumma innii a-‘uudzu bika minal hammi wal hazani wal ‘ajzi wal kasali wal bukhli wal jubni wa ghalabatir rijaal.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan, kesedihan, ketidakberdayaan, kemalasan, kebakhilan, kepengecutan, dan dari penindasan oleh orang lain.” (HR. Nasai no. 5.449)
Doa ini adalah perisai spiritual yang sangat kuat. Dengan memohon perlindungan dari Allah, kita tidak hanya melindungi diri dari bahaya fisik, tetapi juga dari kondisi mental dan emosional yang bisa melemahkan. Mengamalkan doa ini secara rutin akan membantu kita membangun ketahanan diri dan menghadapi cobaan dengan lebih tenang.
2. Doa Mohon Perlindungan dari Orang Zalim¶
Hidup di dunia ini tidak selalu mulus; kadang kita berhadapan dengan orang-orang yang berbuat zalim atau tidak adil. Doa ini adalah permohonan Nabi Musa AS kepada Allah SWT saat beliau berada di antara kaum yang zalim. Ini menunjukkan betapa pentingnya berserah diri kepada Allah ketika merasa terancam atau dizalimi oleh pihak lain.
Amalkan doa ini agar hati kita senantiasa teguh dan terlindungi dari kezaliman manusia:
رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِي فِي الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Arab Latin: Rabbi falaa taj’alnii fil qaumiz zhaalimiin.
Artinya: “Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku dalam golongan orang-orang zalim.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 94)
Doa ini bukan hanya tentang memohon perlindungan dari kezaliman orang lain, tetapi juga permohonan agar kita sendiri tidak terjerumus dalam perbuatan zalim. Ini adalah refleksi dari prinsip keadilan dalam Islam, yang mengajarkan kita untuk selalu berdiri di pihak kebenaran dan keadilan, serta menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
3. Doa Mohon Perlindungan dari Setan¶
Setan adalah musuh nyata bagi manusia, yang senantiasa berusaha menyesatkan dan membisikkan keburukan. Doa ini adalah benteng kita dari godaan dan bisikan jahat setan, serta agar mereka tidak mendekati kita dalam setiap aktivitas. Membacanya secara rutin dapat membantu kita menjaga hati dan pikiran tetap bersih dari pengaruh negatif.
Biasakan membaca doa ini terutama saat memulai aktivitas atau ketika merasa ada bisikan-bisikan yang meragukan:
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
Arab Latin: Rabbi a-‘uudzu bika min hamazaatisy syayaathiini. Wa a-‘uudzu bika rabbi ay-yahdhuruun.
Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhan-ku agar mereka tidak mendekati aku.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 97-98)
Doa ini mengajarkan kita untuk selalu waspada terhadap godaan setan yang bisa datang dari berbagai arah. Dengan memohon perlindungan langsung kepada Allah, kita mengakui kelemahan kita di hadapan setan dan kekuatan tak terbatas Allah dalam melindungi hamba-Nya. Ini adalah amalan penting untuk menjaga keimanan dan ketenangan batin.
Amalan Lain untuk Memperkuat Diri di Bulan Safar¶
Selain doa-doa spesifik di atas, ada beberapa amalan umum yang sangat dianjurkan untuk kita perbanyak di bulan Safar, atau kapan pun, untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT:
- Memperbanyak Sedekah: Sedekah dikenal sebagai penolak bala. Dengan bersedekah, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga menunjukkan rasa syukur kepada Allah dan memohon agar dijauhkan dari musibah. Sedekah yang tulus dapat meringankan beban dan membersihkan harta kita.
- Istighfar dan Taubat: Memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Istighfar membuka pintu rahmat dan keberkahan, serta menjauhkan kita dari murka Allah yang bisa mendatangkan musibah. Rutin beristighfar setiap hari adalah amalan yang sangat baik.
- Membaca Al-Qur’an: Al-Qur’an adalah petunjuk dan penawar bagi hati yang gelisah. Membacanya secara rutin, bahkan hanya beberapa ayat setiap hari, akan mendatangkan ketenangan batin, pahala, dan perlindungan dari Allah. Ayat-ayat perlindungan seperti Ayat Kursi, Al-Falaq, dan An-Nas sangat dianjurkan.
- Dzikir Pagi dan Petang: Mengamalkan dzikir pagi dan petang adalah benteng perlindungan diri dari segala keburukan sepanjang hari. Dzikir-dzikir ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan terbukti efektif untuk menenangkan hati dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah.
- Menjaga Silaturahmi: Mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi juga dapat membawa keberkahan dan menjauhkan dari musibah. Allah menyukai hamba-Nya yang menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama kerabat dan tetangga. Silaturahmi memperluas rezeki dan memanjangkan umur.
- Puasa Sunnah: Jika memungkinkan, melaksanakan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (jika tanggalnya bertepatan di bulan Safar) juga merupakan amalan yang sangat baik. Puasa tidak hanya melatih kesabaran, tetapi juga membersihkan diri dan mendekatkan kita kepada Allah.
Intinya, setiap hari adalah kesempatan emas bagi kita untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Tidak ada bulan yang membawa kesialan, justru setiap bulan adalah berkah dari-Nya. Yuk, kita manfaatkan bulan Safar ini dengan ibadah dan doa yang tulus, serta senantiasa berpikir positif dan berserah diri pada kehendak Allah.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah semangat ibadah kita semua ya! Jangan lupa share ke teman dan keluarga biar mereka juga tahu. Ada pertanyaan lain seputar kalender Hijriah atau amalan bulan Safar? Jangan ragu tinggalkan komentarmu di bawah, ya!
Posting Komentar